Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthoni Akbar
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada studi degradasi material tube boiler secondary superheater (SSH) pada pembangkit listrik. Material baja karbon rendah 2.25Cr-1Mo mengalami kerusakan retak terbuka selang 26 jam setelah tes ujicoba. Material yang mengalami kerusakan, dianalisis secara fisik dan mekanik menggunakan uji metalografi, uji komposisi kimia, Scanning electon microscopy- Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX), uji kekerasan dan uji tarik, kemudian dibandingkan dengan material baru dan lama. Struktur mikro tube rupture mengalami elongasi searah keliling lingkaran tube dan retak mikro pada batas butir mengindikasikan adanya tegangan yang melebihi kemampuan material.
Hasil perhitungan tegangan (hoop stress) sebesar 42,47 MPa, melebihi nilai yang diijinkan sebesar 23,5 MPa pada maksimum temperatur metal tube 605 °C. Material mengalami degradasi saat tercapai temperatur tertinggi (overheating), dan terjadi dalam waktu singkat. Pada tube lama, degradasi terjadi karena perubahan struktur mikro perlit menjadi speroidisasi karbida yang terdekomposisi dan terdispersi pada matrik ferit. Perubahan ini terjadi karena material terekspos dalam rentang waktu lama pada lingkungan temperatur tinggi.

ABSTRACT
This research focused on the study of material degradation of tube boiler secondary superheater (SSH) in power plant. Low carbon steel 2.25Cr-1Mo are wide open ruptured in 26 hours after the running test. Samples were analyzed with physical and mechanical tests using metallographic, chemical composition, scanning electron microscopy-energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX), hardness and tensile test and compared with virgin and old tube. Microstructure of rupture tube undergo elongation direction of the circumference tube and micro cracks at grain boundaries indicates a stress that exceeds the ability of the material.
The stress calculations (hoop stress) of 42.47 MPa, exceeding the allowable stress of 23.5 MPa at maximum metal tube temperature of 605 °C. In the old tube, degradation occurs due to changes in the microstructure into pearlite spheroidizing carbides are decomposed and dispersed in the ferrite matrix. This change occurs because the material is exposed in a long time at high temperature environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Bayu Adi Prasetya
"Sambungan pengelasan baru setelah perbaikan pada pipa boiler Finishing Superheater pada komponen pembangkit listrik dilakukan studi untuk memprediksi sisa umur pakai. Studi difokuskan pada proses pengelasan dengan perlakuan panas (preheat dan PWHT) dan tanpa perlakuan panas. Studi ini dilakukan untuk menentukan periode pemeliharaan pipa boiler jika dilakukan pengelasan tanpa perlakuan panas berdasarkan data pengujian sisa umur pakai.
Pengujian untuk memprediksi sisa umur pakai pipa boiler dilakukan dengan pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, pengukuran kekerasan mikro, dan pengujian stress rupture untuk mendapatkan kurva perbandingan Parameter Larson Miller (LMP) terhadap tegangan.
Hasil pengamatan struktur mikro pada lasan tanpa preheat menunjukan fasa martensit dengan bilah-bilah yang kasar, perbesaran butir pada HAZ dengan beberapa presipitat. Pada pengelasan dengan perlakuan panas butiran struktur mikro pada bagian lasan dan HAZ dapat diperhalus dan menyeragamkan nilai kekerasan rata-rata.
Berdasarkan pengujian stress rupture, sisa umur pakai pada lasan tanpa preheat diharapkan mampu beroprasi hingga 11,5 tahun pada temperatur maksimum metal 591°C. Setelah dilakukan PWHT ketahanan mulur pada sambungan las meningkat dibuktikan dengan prediksi umur pakai pada sambungan lasnya.

Remaining life time prediction of welded joint finishing superheater boiler tube have evaluated on each type of welding procedure (as welded and after PWHT). The aim of this study to determine maintenance period of as welded joint compared with weld joint after PWHT based on remaining life assessment data.
Examination of remaining life time conducted by microstructure evaluation using optical-microscope, microhardness indentation, stress rupture test to obtain correlation between Larson Miller Parameter (LMP) vs hoop stress.
As welded joint microstructural observation showed heterogenous microstructure that consist of coarse martensite lath exist on the weld metal, grain coarsening on the HAZ and some coarse precipitate. Grain refining and decrease of hardness have found on sample after PWHT.
Based on stress rupture examination, remaining lifetime on as weld joint expected to reach 11.5 years of operating hour at 591°C maximum metal temperature. Welded joint after PWHT increase its remaining life time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asmadi
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari penyebab kegagalan pada tube superheater. Tube superheater adalah alat bantu Boiler yang berfungsi untuk menghasilkan uap superheat dengan temperatur 462 ºC yang selanjutnya digunakan untuk penggerak turbin uap. Tube menerima panas dari gas alam dengan temperatur 919 ºC.
Material tube superheater adalah Baja Karbon Molybdenum (15 Mo3) yang direncanakan untuk beroperasi selama 12 tahun. Tetapi baru beroperasi 2 tahun, 4 bulan telah mengalami kegagalan.
Setelah dilakukan pemeriksaan fraktografi mikro dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) pada daerah pecah ditemukan retak mikro di permukaan pecah. Retak mikro ini terbentuk diperkirakan ketika dilakukan proses pengerolan panas sewaktu tube dibuat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) ditemukan unsur S (sulphur) hanya di daerah pecah saja. Penambahan retak mikro ini dipicu oleh proses dan kondisi overheating yang mengakibatkan terjadinya peristiwa kegagalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Hasiholan
"Penggunaan metoda eksergi merupakan pendekatan sistematis yang menerapkan hukum termodinamika pertama dan kedua. Metoda eksergi dapat digunakan untuk menganalisa pengguanaan energi pada suatu unit proses atau serangkaian unit proses. Selain dapat menentukan bagian mana ketidakefisienan itu terjadi, metoda eksergi juga dapat digunakan untuk menghitung energi yang terjadi pada alat-alat termal yang menurut hukum termodinamika pertama tidak terjadi kehilangan energi dalam melakukan suatu proses. Pada makalah tugas akhir ini, metoda eksergi digunakan untuk menganaiisa penggunaan energi pada CRP boiler di pabrik kertas di PT. Dasecta- Bekasi yang digunakan untuk memakai bahan bakar black liquor yang merupakan buangan dari pabrik kertas tetapi dapat dimanfaatkan kembali. Berdasarkan pengamatan dan data-data yang diamabi1 di lapangan maka penu1is mengadakan perhitungan neraca massa dan neraca energi yang merupkana aplikasi dari hukum termodinamika pertarna di sistem CRP boiler. Dari perhitungan tersebut akan diketahui rugi (losses) dari suatu proses produksi yaitu losses terbesar sebesar 314,283,08 kJ (18.95%) dari kalor yang masuk. Sedangkan melelaui metoda eksergi diketahui bahwa adanya laju eksergi Joss (irreversibility rate) dari sistem yaitu sebesar 48,004.14 kW dan pada subsistemnya yaitu sebesar 1320 kW. Adapun hal ini terjadi karena pengaruh kandungan air yang tinggi di dalam bahan bakar padatan black liquor atau konsentrasi bahan bakar black liquor yang rendah, proses pemanasan black liquor yang tidak sempurna dan yang turut berperan…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Yogianto
"ASBTRAK
Pada pengoperasian unit pembangkit PLTU, salah satu variabel proses yang dikendalikan adalah suhu uap keluar superheater atau suhu uap yang akan masuk ke turbin (main steam temperature).
Pada Tesis ini dilakukan pemodelan maematis dari suatu sistem superheater yang memberikan suatu model plant satu masukan satu keluaran, yaitu hubungan antara suhu uap keluar superheater dengan alliran air pacar sebagai variabel masukan. Gangguan atau perubahan parameter model plant pada superheater adalah masalah yang dihadapi pada pemakaian pengendalian konvesional. Untuk itu dirancang dan diaplikasikan pengendalian swatala metoda penempatan kutub, untuk menagtasi maslaah tersebut. pada simulasi ditunjukkan kemampuan pengendalian swatala sebagai regulator dalam menagtasi gangguan serta dinamiaknya bila terjadi perubahan set point yang kecil
Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengendali swatala metoda penempatan kutub, dapat dipakai untuk mengendalian suhu uap superheater pada daerah operasi yang terbatas"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
As`ad Husein
"Kegagalan material pipa boiler yang disebabkan oleh berbagai jenis korosi akan mengakibatkan unit pembangkit berhenti beroperasi, sehingga menimbulkan kerugian yang besar sebagai akibat produksi listrik yang terhenti. Hal ini pernah terjadi pada material pipa SA-210 Grade A1 di Boiler furnace wall tube PLTU Suralaya 8 yang mengalami korosi hydrogen damage. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa proses korosi hydrogen damage sampel material pipa SA-210 Grade A1. Pengujian terdiri dari analisis struktur mikro, uji mekanis, serta laju dan produk korosi yang dihasilkan. Pada analisis struktur mikro ditemukan banyak kavitas pada material. Pada uji mekanis didapatkan penurunan hardness, tensile strenght, yield strength, dan elogation. Pada analisis laju korosi didapatkan nilai 0,01-0,074 mm/tahun. Analisis XRD menunjukkan bahwa terdapat kandungan korosi berupa magnetite, hematite dan wustite. Dari hasil berbagai analisis dan uji pada material tersebut disimpulkan terjadi proses korosi hydrogen damage yang masih berlangsung hingga saat ini.

Boiler tube material failure caused by various types of corrosion will lead to power plant shutdown, consequently causing great loss as a result of halted electicity generation. It was happened to the tube material SA-210 Grade A1 in the boiler furnace wall tube Suralaya 8 that experiencing hydrogen damage corrosion. This study aimed to analyze the hydrogen damage corrosion process of tube SA-210 Grade A1 material sample. The analysis consisted of microstructure analysis, mechanical properties analysis, also corrosion rate and products analysis. The microstructure analysis found many cavities in the material. The mechanical properties analysis found a decrease in hardness, tensile strenght, yield strength, and elogation. The corrosion rate obtained from 0.01 to 0.074 mm/year. XRD analysis showed the content of corrosion in the form of magnetite, hematite and wustite. From the results of various analyzes and tests on the material, we concluded a hydrogen damage corrosion process was happened and still continues until today."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anggoro Widagdo
"Didapatkan material superheater yang telah meledak dan pecah dengan karakateristik bukaan pecah knife edge menyerupai mulut ikan. Spesifikasi material adalah jenis SA 213 T22. Uji komposisi kimia menunjukan bahwa material bukan jenis SA 213 T22, tetapi mempunyai kekuatan tarik dan kekerasan di atas minimum spesifikasi. Pengamatan visual menunjukan pipa mempunyai permukaan cokelat kasar yang disebabkan oleh reaksi gas bakar. Makro fraktografi dan pengamatan SEM menunjukan adanya patahan ulet dan garis-garis deformasi pada permukaan daerah pecah. Pengamatan metalografi menunjukan adanya cementite spheroidization dan dekarburisasi permukaan pipa. Keduanya ini telah membuktikan bahwa pipa telah terekspos pada temperatur di atas normal. Analisa kegagalan meledak dan pecahnya pipa superheater adalah disebabkan karena short-term overheating. Rekomendasi terhadap kegagalan ini adalah mencegah terjadinya pembakaran berlebih atau pembakaran yang tidak merata dari burner dan pemilihan material yang tepat didasarkan pada besarnya temperatur operasi.

There is superheater material that had been burst with wide open like fish mouth with edges of the failure drawn to a knife edge. Material specification is SA 213 T22. Chemical composition testing shows that material is not the specification of SA 213 T22, but it has tensile strength and hardness upper the minimum specification. Visual examination shows that the tube has coarse brown characteristic on the surface which was due to the hot gas reactions. Macro Fractography and SEM examination show the ductile fracture and deformation lines on the burst area. Metallography examination shows that there is spheroidization iron carbide and decarburization on the surface of the tube. Both have proved the pipe had been exposed to upper normal temperature. This failure analysis for bursting superheater tube is caused by short term overheating. Recommendation for this failure are avoid of overfiring or uneven firing of boiler fuel burners and choose right material based on the operational temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Wasinton Haratua
"ABSTRAK
Studi keekonomian Marine CNG (Compressed Natural Gas) dengan membeli kapal Votrans dan menyewa kapal Coselle dilakukan pada tiga pembangkit yang direncanakan dibangun di Maluku. Metoda yang digunakan adalah Hub and Spoke dan Milk and Run. Keekonomian suplai CNG dibandingkan terhadap HSD (High Speed Diesel). Analisis keekonomian dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Evaluasi keekonomian menunjukkan bahwa metoda Hub and Spoke dengan kapal Coselle tidak layak untuk digunakan. Metoda Hub and Spoke kapal Votrans, dan metoda Milk and Run baik Votrans maupun Coselle memberikan evaluasi keeokonomian yang layak. Rentang ideal untuk tariff gas adalah antara USD 2,5-6,5/MMBtu dibandingkan harga HSD USD 16,83/MMbtu. Metoda terbaik adalah dengan metoda Milk and Run Votrans 8 kapal yaitu NPV USD 493 M, dan Milk and Run 10 kapal dengan PBP 2,06 tahun dan IRR 41 %.

ABSTRACT
Economical study of Marine CNG with buying Votrans vessel and renting Coselle vessel is applied at the future three power plants in the Maluku. The methods are Hub and Spoke and Milk and Run. Economical CNG supply is compared to the HSD (High Speed Diesel). The economic analysis is done by calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and payback period (PBP). The economic evaluation shows that the Hub and Spoke method with renting Coselle ship cannot be applied. The Hub and Spoke method with buying Votrans, and Milk and Run methods with buying or renting ship gives a positive economic evaluation. The ideal gas tariff is between USD 2,5-6,5/MMbtu compared to HSD price USD 16,83/MMbtu. The best method is Milk and Run Votrans with 8 vessels with NPV USD 493 M, and Milk and Run Coselle with 10 vessel with PBP 2,06 years and IRR 59%.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Falaq Ajipakerti
"Indonesia saat ini berupaya mengembangkan sektor energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang selama ini didominasi oleh energi fosil. Indonesia memiliki potensi energi gelombang laut yang tinggi khususnya di Jawa Timur yang dapat diekstraksi dan diubah menjadi energi listrik dengan teknologi wave dragon yang merupakan salah satu teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang laut tercanggih. Lokasi yang ditentukan paling ideal untuk implementasi di Jawa Timur adalah pada koordinat 112.225 x -8.388. Analisis risiko menunjukkan bahwa untuk tingkat kepercayaan 95% interval kepercayaan untuk NPV adalah antara $4.850.212 dan $4.416.399, PBP antara 4,3 dan 4,09 tahun, dan IRR antara 22,16% dan 23,53%. Untuk strategi yang tersedia, opsi expand paling baik dilaksanakan pada tahun ke-20, opsi contract dapat dieksekusi segera setelah tahun ke-11, opsi abandon dapat dieksekusi paling awal pada tahun 11.2, dan opsi open dapat dilaksanakan pada tahun ke-1 hingga 19.9.

Indonesia is currently trying to develop the renewable energy sector to supply the national energy demand that has been dominated by fossil energies for years. Indonesia has a high potential of ocean wave energy especially in East Java that can be extracted and converted into electrical energy with wave dragon technology which is one of the most advance ocean waves powered power plant technology. The location that is determined to be the most ideal for the implementation in east java is at the coordinates of 112.225 x -8.388. The risk analysis shows that for the 95% confidence level the confidence interval for NPV is between of $4,850,212 and $4,416,399, the PBP is between 4.3 and 4.09 years, and IRR between 22.16% and 23.53%. For the available strategies the expand option is best to execute at year 20, the contract option can be executed as soon as year 11, the abandon option can be executed earliest at year 11.2, and the open option can be implemented at year 1 until 19.9.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>