Ditemukan 166126 dokumen yang sesuai dengan query
Khaeruman Khuluki
"Lahan kering merupakan sumberdaya pertanian terbesar ditinjau dari segi luasnya. Profil usaha tani pada agroekosistem ini sebagian masih diwarnai oleh rendahnya produktifitas lahan. Daerah Aliran (DA) Ci Sokan merupakan salah satu dari Sub DA Ci Tarum yang memiliki sebaran pertanian lahan kering cukup luas yang dikhawatirkan berdampak pada besarnya erosi dan berakhir pada pembentukan lahan kritis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menilai persebaran spasial perubahan pertanian lahan kering di DA Ci Sokan yang diduga sebagai salah satu kontributor yang menyebabkan gangguan fisik tanah dan degradasi lahan oleh erosi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanian lahan kering di DA Ci Sokan sejak tahun 1990 sampai 2010 semakin bertambah. Secara spasial peningkatan luas pertanian lahan kering terjadi pada daerah yang memiliki ketinggian antara 700-1000 mdpl dan kelas lereng agak curam (15-25%) dan curam (25-40%). Dengan pemodelan spasial menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN) dan Markov Chain diprediksi terdapat penambahan luas pertanian lahan kering pada tahun 2030 sebesar 16,5% dari tahun 2015. Dari penelitian ini pula diketahui bahwa Tingkat Bahaya Erosi (TBE) kelas sedang sampai dengan sangat berat semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah pertanian lahan kering di DA Ci Sokan.
Dryland farming should contribute significant amount of agricultural product, based on its extent area. However, some of this agro-ecosystems practice has low productivities. Ci Sokan watershed is one of the sub-watersheds of Ci Tarum River, which has vast area of dryland farming, and has been considered affects the amount of erosion and causes degraded land.This research aims to study the spatial distribution of the change of dryland farming area in Ci Sokan watershed, which is supposed to contribute to soil physical disturbance and land degradation caused by erosion.The results show that from 1990 to 2010, the area of dryland farming in Ci Sokan watershed increased. The model predicted that the conversion will mostly occurred in the area with the height of 700-1000 m above sea level and intermediate to steep slope (15-25% and 25-40%). Using spatial modelling with Artificial Neural Network (ANN) and Markov Chain method, the predicted show that dryland farming area will increase 16.5% by 2030, compare to the area in 2015. The results also show that the research area is in the intermediate to highly risk of Erosion Hazard Level, which is related to the increasing of shifting land use into dryland farming."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44778
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ulya Khairani
"Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengkaji potensi setiap wilayah di DKI Jakarta terhadap kendaraan berbahan bakar gas (NGV), padahal informasi ini dibutuhkan untuk menentukan lokasi pembangunan SPBG yang optimal di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai besarnya potensi NGV di DKI Jakarta dan wilayah yang potensial bagi pembangunan SPBG berdasarkan hasil simulasi.
Hasil penelitian berupa proyeksi jumlah NGV berdasarkan proyeksi jumlah mobil pribadi setiap wilayah di DKI Jakarta melalui pendekatan pemodelan sistem dinamis, serta visualisasi pola perjalanan mobil pribadi di DKI Jakarta melalui perancangan model spasial.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa potensi NGV di DKI Jakarta cukup besar, dimana diperkirakan akan terdapat 8.507 unit SPBG apabila tingkat konversi dari mobil berbahan bakar minyak ke NGV sebesar 30% per tahun. Selain itu, didapatkan informasi bahwa perjalanan harian mobil pribadi cenderung menuju daerah pusat DKI Jakarta dengan volume kendaraan terbesar berada pada jalan-jalan protokol di DKI Jakarta.
Availaibility of research on potential area for natural gas vehicles is necessity for optimal allocation of gas refueling unit stations in DKI Jakarta. This research is conducted to provide projected natural gas vehicles (NGV) number in certain area in DKI Jakarta and propose potential area for refueling gas stations in terms of demand projections.The results of this research are projected number of NGV based on system dynamics approach and a visual model of commuter pattern of private cars in DKI Jakarta based on spatial modeling and simulation method.In conclusion, in the end of 2019, DKI Jakarta is projected to has 8.507 unit NGVs within scenario of 30% annual conversion rate. Moreover, the result of spatial modeling and simulation indicates that most of cars in Jabodetabek area tend to commute to the center of DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57213
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eka Nugraha Putra
"Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, Indonesia memerlukan pasokan energi untuk mendukung kegiatan ekonominya. Dalam kurun waktu 2000 hingga 2011, sektor transportasi mengalami laju peningkatan penggunaan energu terbesar yakni sebesar 6.47% per tahun, diikuti dengan sector komersil (4.32%) dan sektor industri (3.05%). Hal tersebut menyebabkan kenaikan permintaan untuk bidang transportasi, terutama bahan bakar minyak. Ketika permintaan terhadap bahan bakar minyak terus naik, harga minyak dunia pun ikut melonjak. Sebagai dampaknya, pemerintah harus menggunakan sebagian besar dana APBN untuk mensubsidi bahan bakar mintak.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pusat dan daerah telah mendorong diversifikasi energi dalam sector transportasi, salah satunya dengan menggunakan bahan bakar gas bagi kendaraan umum. Pembagian converter kit bagi transportasi umum telah menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dengan harapan banyak kendaraan umum yang akan beralih menggunakan bahan bakar gas. Namun kenyataannya hanya beberapa dari angkutan umum yang masih menggunakan bahan bakar gas karena kurangfnya infrastruktur (seperti SPBG). Saat ini, pemerintah kembali dengan rencana untuk mendorong kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar gas.
As one of developing country with fastest growing economy, Indonesia requires sufficient supply of energi to support its economic activities. During the period 2000 to 2011, transportation sector experienced the largest annual growth rate of 6.47% per year, followed by commercial sector (4.32%) and industrial sector (3.05%)1. This resulted in high energi demand for transportation, especially fuel oil. While the demand of fuel oil keeps increasing each year, the world oil price does too. As a consequence, it forces the government to spend most of the state budget to subsidize the fuel oil price. To overcome this problem, central and some regional governments had instructed public transport to use gas fuel instead of fuel oil. To support that, the government forced energi diversification in transportation sector, one of them is using gas for public transportation. Distributed converter kits for public transport for free has been one of strategic moves done by the government with expectation that many public transports will convert to gas fuel. But in the reality only few of them still using gas fuel because of unsufficient infrastructure (gas refueling station). Nowadays, the government back with a discourse to convert private vehicles to use gas fuel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57214
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rangkuti, Choirun Nisaa
"Kami melakukan perhitungan konduktivitas optis pada layered (perovskite) Pr0.5Ca1.5MnO4untuk mengidentifikasi fenomena charge-ordering. Pemodelan melibatkan orbital Mn dan O yang berada pada bidang MnO2 dari layered Pr0.5Ca1.5MnO4. Interaksi yang diperhitungkan dalam pemodelan yaitu interaksi Coulomb inter-orbital dan intra-orbital, distorsi Jahn-Teller dan exchange interaction dengan menerapkan beberapa asumsi. Perhitungan dilakukan menggunakan Dynamical Mean Field Theory untuk mencapai self-consistency. Hasil perhitungan menunjukkan profile yang mendekati hasil eksperimen dengan puncak charge-ordering berada di bawah 1 eV dan puncak charge-transfer pada 3-3.7 eV. Di bawah temperatur TCO=OO ( 325 K), puncak charge-ordering mengalami blue shift seiring dengan penurunan temperatur.
We calculate the optical conductivity of layered (perovskite) Pr0.5Ca1.5MnO4 to capture charge-ordering phenomena. The calculations are based on a model which considers Mn and O orbitals within the MnO2 plane of layered Pr0.5Ca1.5MnO4. Interaction terms included in the model with some assumptions are the inter-orbital and intra-orbital Coulomb repulsions, the static Jahn-Teller distortion and the exchange interaction. We calculate within Dynamical Mean Field Theory to achieve self-consistency. The result shows a profile similar to recent experimental data, where the charge-ordering peak appears below 1 eV and charge-transfer peak at 3-3.7 eV. For temperaturelower than TCO=OO ( 325 K), the charge-ordering peak undergoes a blue shift as the temperature is decreased."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57092
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Awaludin Muharam
"Pulau Sulawesi bagian Utara memiliki manifestasi sumber daya emas dengan tipe endapan emas sedimen-hosted di Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara yang menjadi tempat lokasi penelitian. Tipe endapan tersebut dikontrol oleh kondisi litologi dan struktur. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kondisi geologi bawah permukaan dan geokimia yang berhubungan dengan mineralisasi emas. Metode eksplisit dan implisit digunakan untuk membuat model geologi 3D bawah permukaan yang terdiri dari litologi dan struktur, sedangkan analisis lito-geokimia digunakan untuk menganalisis alterasi dan mineralisasi emas di prospek X. Pemodelan bawah permukaan menghasilkan tiga satuan litologi (Satuan PIR, Satuan INT, dan Satuan LMS) dan enam struktur sesar. Analisis lito-geokimia menunjukkan adanya enam alterasi (dekalsifikasi, dolomitisasi, pengayaan Fe, silisifikasi, oksidasi, dan alterasi lempung) dan unsur jejak berupa As, Sb, dan Tl yang berhubungan dengan mineralisasi emas. Tingkat mineralisasi emas paling tinggi terjadi dalam batugamping yang telah terdolomitisasi dan tersilisifikasi di sekitar struktur sesar normal S4 dan S6 dengan tiga tahapan pembentukan mineralisasi emas.
The northern part of Sulawesi Island hosts gold resources with sediment-hosted gold deposit types located in Ratatotok District, Southeast Minahasa Regency, North Sulawesi, which serves as the research location. This type of deposit is controlled by lithological and structural conditions. The aim of the study is to analyze the subsurface geological and geochemical conditions related to gold mineralization. Explicit and implicit methods were used to create a 3D subsurface geological model consisting of lithology and structures, while litho-geochemical analysis was employed to analyze alteration and gold mineralization in the X prospect. The subsurface modeling identified three lithological units (VOL Unit, INT Unit, and LMS Unit) and six fault structures. Litho-geochemical analysis revealed six types of alteration (decalcification, dolomitization, Fe enrichment, silicification, oxidation, and clay alteration) and trace elements such as As, Sb, and Tl associated with gold mineralization. The highest level of gold mineralization was found in dolomitized and silicified limestone near the S4 and S6 normal fault structures with three stages of gold mineralization formation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifqi Hermawan
"Pada tahun 2000 wilayah Kabupaten Jembrana menjadi wilayah dengan luasan hutan paling luas di Provinsi Bali, namun hal ini berubah seiring perkembangan penduduk dan kebutuhan masyarakat. Adanya aktivitas masyarakat dalam mengubah hutan menjadi bentuk lainnya seperti sawah dan kebun menjadi andil utama pada perubahan hutan yang ada di Jembrana. Aktivitas ngawen atau kegiatan merambah hutan demi memanfaatkan hutan sebagai lahan produktif membuat wilayah hutan di Jembrana sedikit demi sedikit berkurang. Ngawen menyebabkan perubahan pada wilayah yang dahulu merupakan tutupan lahan hutan berubah menjadi tutupan lahan non-hutan. Guna meneliti perubahan tutupan lahan di Jembrana, klasifikasi data berdasarkan citra tahun 2000 hingga 2020 dilakukan dengan metode klasifikasi terbimbing menggunakan citra Landsat 7. Selain itu, dilakukan pula proses wawancara serta observasi guna memeroleh data terkait aktivitas ngawen oleh masyarakat. Berdasarkan hasil pengolahan data citra, didapatkan bahwa tutupan lahan hutan di Jembrana berkurang hingga sekitar 30 ribu hektar pada kurun waktu 20 tahun yakni dari tahun 2000 hingga tahun 2020. Melalui hasil analisa fragmentasi juga nampak bahwa wilayah Jembrana telah mengalami fragmentasi pada 34 persen wilayahnnya dan 12 persen diantaranya termasuk dalam kategori sangat tinggi. Adanya perubahan pada tutupan lahan ini berakibat pada terjadinya peristiwa kebencanaan seperti banjir dan tanah longsor yang belum lama ini terjadi. Berdasarkan penuturan informan, peristiwa bencana ini terjadi pasca maraknya aktivitas ngawen yang ada di wilayah hutan Jembrana. Perubahan tutupan lahan di Jembrana sebenarnya sudah berusaha dicegah dan diatur oleh pemerintah melalui upaya pembentukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana tahun 2012-2032. Namun berdasarkan hasil pemodelan di tahun 2032 wilayah Jembrana diprediksikan tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang disusun oleh pemerintah. Wilayah hutan yang direncanakan menutupi 53 persen wilayah Jembrana, berdasarkan pemodelan hanya mampu menutupi sekitar 32 persen dari keseluruhan wilayah Jembrana.
In 2000 the Jembrana Regency area became the area with the largest forest area in Bali Province, but this changed with the development of the population and community needs. The existence of community activities in turning forests into other forms such as rice fields and gardens is the main contribution to the changes in forests in Jembrana. Ngawen activities or activities to penetrate forests to use forests as productive land make the forest area in Jembrana gradually reduced. Ngawen caused changes in the area that used to be forest land cover turned into non-forest land cover. To examine changes in land cover in Jembrana, the classification of data based on imagery from 2000 to 2020 was carried out by guided classification method using Landsat 7 imagery. In addition, there is also an interview and observation process to obtain data related to authorized activities by the community. Based on the results of processing image data, it was found that forest land cover in Jembrana was reduced to about 30 thousand hectares in the period of 20 years, from 2000 to 2020. Through the results of fragmentation analysis, it also appears that the Jembrana region has experienced fragmentation in 34 percent of its territory and 12 percent of them fall into a very high category. The existence of changes in land cover resulted in disaster events such as floods and landslides that recently occurred. Based on the informant's account, this disaster event occurred after the rise of ngawen activities in the Jembrana forest area. Changes in land cover in Jembrana have actually tried to be prevented and regulated by the government through efforts to establish a Spatial Plan for Jembrana Regency in 2012-2032. However, based on the results of modeling in 2032, the Jembrana region is predicted to be not in accordance with the spatial plan drawn up by the government. The planned forest area covers 53 percent of Jembrana area, based on modeling is only able to cover about 32 percent of the entire Jembrana area. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdullah Ali
"Transformasi metode penyampaian peringatan dini cuaca konvensional berupa informasi berbasis fenomena menjadi informasi berbasis dampak memberikan dampak yang signifikan terhadap upaya pengurangan resiko bencana. Algoritma prediksi berdasarkan data resolusi tinggi menjadi komponen yang penting daam sistem peringatan dini cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian spasial implementasikan algoritma prediksi Short Term Ensemble Prediction System (STEPS) menggunakan data radar cuaca dalam pembuatan peringatan dini cuaca berbasis dampak di Kabupaten Bogor. Teknik weighted overlay digunakan untuk menghitung indeks peringatan berdasarkan nilai variabel Quantitative Precipitation Estimation (QPE) 24 jam, Quantitative Precipitation Forecast (QPF) 3 jam dari algoritma STEPS, dan nilai indeks risiko bencana banjir. Nilai pembobotan pada setiap variabel ditentukan menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) dan nilai batas ambang QPE dan QPF dihitung menggunakan metode persentil. Studi kasus yang digunakan adalah kejadian banjir pada tahun 2020 di Kabupaten Bogor. Algoritma STEPS menghasilkan performa prediksi yang baik dimana 75% dari seluruh studi kasus memiliki structure, amplitude, dan location yang hampir sama dengan nilai observasi. Indeks peringatan dini cuaca berbasis dampak pada seluruh studi kasus memiliki rentang nilai 5 hingga 10 atau masuk dalam kategori siaga hingga awas dengan potensi dampak banjir dimana seluruh potensi dampak tersebut sesuai dengan kejadian di lapangan.
The transformation of extreme weather early warnings format from phenomenon-based information into impact-based information has a significant role on disaster risk reduction. Prediction algorithms based on high-resolution data become an important component in extreme weather early warning systems. This research aims to conduct a spatial study of the implementation of the Short Term Ensemble Prediction System (STEPS) using weather radar data in the making of impact-based extreme weather early warnings in Bogor Regency. The weighted overlay technique is used to calculate the warning index based on the value of the Quantitative Precipitation Estimation (QPE) variable 24 hours ago, the Quantitative Precipitation Forecast (QPF) 3 hours ahead from the STEPS algorithm, and the value of the flood risk index. The weighting value for each variable was determined using the Analytical Hierarchy Process (AHP) technique and the threshold values for QPE and QPF were calculated using the percentile method. The case study used is the flood incident in 2020 in Bogor Regency. The STEPS algorithm produces good predictive performance where 75% of all case studies have the same structure, amplitude, and location as the observed values. The impact-based early warning index in all case studies has a range of 5 to 10 or is in the category of alert to alert with potential flood impacts where all of these potential impacts are in accordance with events in the field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, Mustafa Edwin
"Dalam sistem moneter yang berbasis syariah, target-target kebijakan moneter yang berhasil adalah yang dipusatkan ke arah tercapainya stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan salah satu indikator berupa kestabilan pergerakan agregat moneter yang hanya berfungsi sebagai alat transaksi, dan juga dalam kegunannya sebagai instrumen kebijakan moneter. Hal tersebut hanya dapat tercapai melalui konsistensi dengan aturan yang berlaku dalam ajaran Islam Penelitian ini adalah sebuah percobaan untuk menganalisis, mengevaluasi dan juga membuktikan keabsahan dari keefektifan dan kestabilan instrumen-instrumen moneter syariah. Hasil penelitian dengan melihat velositas agregat moneter dan terutama metode pendekatan kointegrasi dan error-correction mechanism, menunjukkan bahwa Otoritas Moneter dalam hubungannya dengan kebijakan pengaturan tingkat harga besar-besaran moneter yang telah mengandung bunga. Pada sisi lain jangka panjang, permintaan agregat moneter bebas bunga akan relatif lebih stabil sehingga gangguan yang bersifat jangka pendek akan tereduksi untuk kembalo ke keseimbangan jangka panjangnya."
2006
JEPI-VI-2-Jan2006-29
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yuliyatun
"
ABSTRAKModeling merupakan salah satu metode yang efektif dalam upaya penanaman nilai terhadap seseorang. Hal ini dikarenakan dalam modeling, seorang pendidik atau seorang tokoh tidak hanya menyampaikan nilai-nilai secara teoritis dalam mengajak orang lain berbuat kebajikan, tetapi juga dituntut untuk menjadi contoh atau teladan dalam mengaplikasikan nilai-nilai ke dalam kehidupan riil. Disamping sebagai kecenderungan dan potensi alami manusia, modeling (perilaku meniru) juga sangat berperan dalam proses pembentukan kepribadian, perkembangan, dan lebih luas lagi dalam pengembangan kepribadian seseorang. Namun dalam fenomena sekarang ini, peran modeling sering dilalaikan oleh mereka yang seharusnya sangat layak menjadi model baik bagi individu peserta didik maupun bagi masyarakat luas. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis keteladanan di tengah masyarakat dalam penerapan nilai-nilai agama, sosial, dan kemanusiaan yang seharusnya menjadi nafas dalam setiap tindakan manusia.
Mengenai modeling dalam upaya pengembangan kepribadian, telah ditemukan dalam penelitian tentang aktivitas modeling yang terjadi pada kasus peziarah makam Walisongo. Peziarah makam Walisongo mengalami sebuah pengalaman psikis relijius melalui penghayatannya terhadap nilai-nilai dakwah Walisongo. Walisongo yang telah dikenal luas masyarakat muslim Indonesia, khususnya di Jawa, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan keagarnaan masyarakat muslim Jawa. Metode dakwah Walisongo yang akulturatif dengan kultur lokal Jawa dan pendekatannya yang menjiwai masyarakat Jawa dapat dilihat hasilnya dalam fenomena kehidupan sosial keagamaan masyarakat muslim Jawa. Hal inilah yang menarik peziarah makam Walisongo untuk selalu berupaya meneladani nilai-nilai dakwah Walisongo dalam berperilaku?shaleh dan hidup bermasyarakat secara damai. Meskipun sosok Walisongo hanya dapat diamati melalui simbol-simbol berbpa jejak jejak peninggalannya, namun secara psikis Walisongo telah memotivasi dan menginspirasi peziarah dalam menjalani kehidupan beragama di tengah masyarakat Jawa.
ABSTRACTModeling is one of effective method in effort to cultivate value to person. This is caused that in modeling, an educator or figure doesn't deliver just on values theoretically to ask others do in truth, but he or she is demanded to be model in application of the values in real life. Beside as man tendency and natural potential, modeling (imitation) plays role in establishment of personality, development of personality, even in developing of personality. The phenomena in present, however, the role of modeling are sometime neglected by educators or figures must be model to others. This caused appear a modeling crisis in community of application the values of religion, social, and humanity in every man behavior.In this case, modeling to develop personality has been found in the research. It is found that activity modeling happens to visitors of Walisongo grave. The psyche religious experience of visitors by their full experience of Walisongo dakwah values. Walisongo, who had been known in Indonesian muslim, especially in Java, have strong influence in religious life of muslim Java. The method of Walisongo dakwah that is acculturated with local culture of Java, and the approach to indigenous psyche of Java society can be found in social religious life of muslim Java. This interesting visitors of Walisongo grave to do modeling to Walisongo dakwah values in their religious life. Although the Walisongo values just can be found in symbols, psychally, however, Walisongo had motivated and inspirited visitors in doing their religious life to develop their personality as a muslim live in local culture of Java."
2007
T20472
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Raditya Mahendra Putra
"Daerah penelitian berada pada daerah Mangkauk, Kalimantan Selatan, Indonesia dan terletak pada Formasi Tanjung Cekungan Barito. Area penelitian memiliki luas sebesar 4,92 km2 . Tersebar 32 data titik bor pada daerah penelitian dan menunjukkan orientasi strike dengan arah Timur Laut – Barat Daya (NE - SW) yang didukung oleh pengukuran orientasi perlapisan secara langsung dilapangan didapatkan nilai Strike & Dip N 225°E / 25°. Kondisi Geologi daerah penelitian tergolong kedalam kondisi geologi sederhana dikarenakan daerah penelitian tidak dipengaruhi oleh struktur geologi. Kemudian lapisan batu bara pada kelompok ini memiliki karakteristik yang relatif landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter hanya saja memiliki beberapa percabangan (B1, B2, B3, C1, C2, & D1) dan memiliki ketebalan yang bervariasi. Jarak acuan titik pengamatan dengan jarak estimasi terukur x ≤ 500 m, tertunjuk 500 m ≤ x ≤ 1.000 m dan tereka dengan jarak 1000 m ≤ x ≤ 1500 m menurut SNI-5015 (2019). Seam yang dilakukan pengestimasian yaitu Seam C1, C2, & D1 karena seam lain tidak memiliki data kualitas batu bara. Berdasarkan hasil akumulasi jumlah estimasi sumber daya batu bara yang terdeposit pada daerah penelitian yaitu estimasi terukur dengan jumlah 9.318.280,95 ton, estimasi tertunjuk dengan jumlah 3.846.800,86 ton, dan estimasi tereka dengan jumlah 567.529,04 ton.
Research area is located in the Mangkauk area, South Kalimantan, Indonesia and is located in the Tanjung Formation of the Barito Basin. The research area has an area of 4.92 km2. There are 32 data points of drill points in the study area and show a kick beam in the direction of Northeast - Southwest (NE - SW) which was recorded by direct measurements of the layering emission in the field which obtained a Strike & Dip N value of 225°E / 25°. The geological conditions of the study area are classified into simple geological conditions because the study area is not influenced by geological structures. Then the coal seams in this group have the characteristics of being relatively sloping, continuing laterally for thousands of meters but having several branches (B1, B2, B3, C1, C2, & D1) and having varying thicknesses. The reference distance of the observation point with the estimated distance is measured x ≤ 500 m, indicated 500 m ≤ x ≤ 1,000 m and inferred with a distance of 1000 m ≤ x ≤ 1500 m according to SNI-5015 (2019). The seams that were estimated were Seams C1, C2, & D1 because the other seams did not have data on coal quality. Based on the accumulated estimates of the amount of coal resources deposited in the study area, namely measured estimates of 9,318,280.95 tonnes, indicated estimates of 3,846,800.86 tonnes, and inferred estimates of 567,529.04 tonnes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library