Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Apsari
"ABSTRAK
Apartemen berkembang menjadi pilihan hunian terutama bagi kalangan menengah ke atas, kecenderungan ini terjadi disebabkan oleh besarnya pertumbuhan masyarakat kelas atas dengan penghasilan tinggi yang memiliki keinginan terhadap hunian yang dapat memenuhi gaya dan kebutuhan hidupnya. Apartemen memiliki atribut-atribut yang berperan dalam mendukung fungsi apartemen sebagai hunian serta merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan penghuni untuk menyewa apartemen.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan penghuni apartemen terhadap atribut pembentuk kualitas hunian seperti unit yang merupakan area privat, koridor yang merupakan area semi privat dan fasilitas merupakan area publik. Survei dilakukan pada apartemen di Kemang Village dengan kuisioner dengan sampel berupa penghuni apartemen sebanyak 60 penghuni. Kemudian dilakukan analisis deskriptif yang terdiri atas uji reliabilitas dan validitas, uji frekuensi dan uji regresi. Perbandingan antara dua apartemen menunjukkan atribut view memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni, diikuti dengan atribut ruang seperti layout dan luas pada apartemen.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penghuni merasakan kesediaan membayar lebih tinggi dari segi view berdasarkan willingness to pay.

ABSTRACT
Apartment grows into residential choice especially for the upper middle class group. This tendency is caused by the the upper middle class with high incomes want for dwelling can meet their needs and lifestyle. Apartment attributes has a role in supporting the function of residential apartments as well as a factor considered in occupants decision to rent apartment.
This study was conducted to determine the level of satisfaction of the residents on apartment attributes that respresent the quality of dwelling units that constitute the private area, a corridor which is a semi-private area and the public area facilities. Survey carried out in an apartment in Kemang Village with a questionnaire with a sample of residents of the apartment as much as 60 occupants. Then conducted a descriptive analysis consisting of reliability and validity test, frequencytest and regression test. Comparison between two apartment shows the attributes in the form of view have a significant influence on occupant satisfaction, followed by dwelling unit space and layout configuration in the apartment.
The results also showed that the occupants feel a higher willingness to pay in terms of view based on willingness to pay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T44877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edie Toet Hendratno
"Penelitian ini merupakan suatu penelitian tentang bentuk-bentuk adaptasi sosial penghuni rumah susun terhadap lingkungannya. Adaptasi merupakan salah satu mekanisme yang terjadi pada manusia, ketika ia menghadapi suatu stressor yang bersumber dari alam, lingkungan fisik maupun lingkungan yang berkaitan dengan hubungan sosial antara manusia. Dalam hal ini manusia mengembangkan suatu mekanisme penyesuaian diri yang disebut adaptasi.
Dalam kaitan dengan pokok penelitian ini, masalah utama perkotaan yang dihadapi oleh kota-kota di dunia termasuk Jakarta adalah pertambahan penduduk yang kurang terkendali, pertumbuhan kota yang serba cepat dan kompleks dalam hal pengembangan fungsi-fungsi sebagai pusat dari berbagai kegiatan yang kesemuanya belum dapat tertampung secara semestinya di ruang-ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu upaya Pemerintah DKI Jakarta dalam mengatur ruang wilayahnya yaitu dengan mengadakan penataan pada pemukiman kumuh.
Dalam upaya penataan pemukiman kumuh tersebut, rumah susun merupakan satu pilihan utama bagi daerah kumuh yang ditata kembali. Upaya penataan pemukiman kumuh menjadi rumah susun, salah satu masalah yang dihadapi adalah membudayakan kehidupan rumah susun kepada warga yang semula menempati wilayah pemukiman perkampungan kumuh bukan rumah susun. Lingkungan pemukiman rumah susun yang merupakan lingkungan pemukiman baru bagi penghuninya, menuntut adanya proses penyesuaian teitentu sebagai suatu hunian bagi penghuninya.
Penelitian lapangan ini menunjukkan bahwa proses penyesuaian penghuni rumah susun terhadap rumah huniannya dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan dari penghuni rumah susun tersebut. Pada saat kebudayaan menjalani fungsinya sebagai pedoman yang membekali pemilik kebudayaan untuk menafsirkan atau memberikan pandangan terhadap lingkungan sekitarnya, proses penyesuaian mereka akan dipengaruhi pula oleh dimensi waktu (sejarah) dan sesuai dengan konteks tempat kebudayaan itu berada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susy A. Nataliwati
"Tesis ini membahas tentang privasi keluarga Jepang yang tinggal di apartemen kota besar Jepang pada era moderen ini. Pengkajian tentang privasi, keluarga dan rumah tinggalnya dibahas mulai dari lingkup makro kemudian dibatasi pada lingkup mikronya. Kebudayaan suatu bangsa dapat dikaji dari segi sifat dan karakter individual serta masyarakatnya. Salah satu elemen yang paling mendasar dari sifat dan karakter manusia adalah privasi, yakni suatu konsep tentang jati diri individual. Jati diri terbentuk dari interaksi-interaksi manusia dengan lingkungannya. Lingkungan itu sendiri meliputi lingkungan alam fisik, lingkungan supranatural dan manusia-manusia lainnya. Salah satu usaha manusia agar secara nyaman dapat berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka memenuhi kebutuhannya adalah dengan menciptakan lingkungan buatan. Lingkungan buatan ini yang disebut juga sebagai lingkungan arsitektural berfungsi sebagai perantara dan pelindung antara manusia dengan lingkungan. Interaksi yang terjadi disebut juga interaksi arsitektural dan privasi yang terbentukpun dapat disebut sebagai privasi arsitektural. Rumah tinggal merupakan suatu bentuk produk arsitektural yang paling kompleks karena merupakan pencerminan dari berbagai nilai (sosial, budaya, teknologi, ekonomi dsb.nya) yang dianut penghuni rumah yakni keluarga serta masyarakatnya. Ruang lingkup makro pembahasan tesis ini adalah pada interaksi arsitektural antar individu atau kelompok individu manusia (keluarga).
Konsep privasi orang Jepang yang didasari nilai-nilai arnae, membentuk lapisan lingkaran-lingkaran `dalam' dan 'luar' yang berintikan individu dengan nilai-nilai kelompok terdekatnya sebagai nilai jati diri individu tersebut. Konsep tersebut memberikan ciri pula pada lingkungan arsitektural Jepang, khususnya pada disain rumah tinggalnya. Lebih lanjut, perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat seperti adanya pengaruh urbanisasi serta modernisasi akan berpengaruh pada konsep dan bentuk rumah tinggal serta struktur dan bentuk keluarga. Pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsep privasi masyarakat tersebut. Rumah tinggal tradisional yang dibangun sesuai dengan ketersediaan alam dan secara historis telah membentuk pola privasi keluarga dari generasi ke generasi, berkembang menjadi rumah tinggal moderen yang merupakan produk dari suatu sistim industri yakni industri perumahan. Bangunan rumah tinggal multi unit - multi lantai (apartemen) merupakan suatu jawaban dari permasalahan kebutuhan perumahan di perkotaan yang terbebani faktor-faktor keterbatasan lahan serta tingginya harga tanah. Fenomena ini juga dialami oleh bangsa Jepang pada era moderen ini. Kehidupan privasi keluarga Jepang di apartemen (manshon) tentunya mengalami perubahan pula selain diperlukannya disain bangunan apartemen yang dapat menjadi wadah bagi privasi keluarga Jepang. Demikian, ruang lingkup mikro dari tesis ini adalah privasi keluarga Jepang yang tinggal di apartemen kota besar Jepang (Tokyo dan sekitarnya). Pengkajian dilakukan dengan model arsitektural berdasarkan pola perilaku dari Clovis Heimsath.
Pada kesimpulan tesis ini diuraikan bahwa ada dua faktor yang mendasar sebagai suatu usaha orang Jepang agar kehidupan privasi keluarga dapat terjaga walaupun harus tinggal di unit-unit rumah yang merupakan produk industri massal, yakni dengan mempertahankan nilai-nilai tradisional tertentu pada disain apartemen dan membatasi penggunaan elemen tradisional lainnya agar efisiensi struktural dan ekonomis bangunan dapat tetap tercapai."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Ludmila Rendrarputri
"Penulisan Karya Akhir ini bertujuan mengkaji manajemen penanganan keluhan penghuni apartemen dan pengaruhnya terhadap keinginan penghuni eksisting membeli lagi unit hunian baru yang sedang dibangun. Permasalahan mulai teridentifikasi setahun sejak serah terima dengan penghuni dilakukan pada tahun 1997. Hingga kini keluhan dari penghuni tetap bermunculan yang dikhawatirkan oleh pihak Building Management (BM) akan mempengaruhi tingkat kepuasan penghuni dan mempengaruhi keinginan untuk membeli unit tambahan (repeat purchase intention). Hal tersebut berkaitan dengan rencana Developer dalam meluncurkan unit-unit apartemen baru dalam Iingkungan yang sama. Penelitian ini mengangkat studi kasus penghuni Apartemen Taman Rasuna (ATR) Jakarta yang dikembangkan oleh PT Bakrie Swasakti Utama sebagai Developer dan PT Cakra Mulia Inti Buana sebagai perusahaan BM.
Penelitian ini menggunakan metode Teknik Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Berganda. Data diperoleh melaiui wawancara yang dipandu dengan kuesioner kepada penghuni eksisting ATR dalam rangka mengenali persepsi mereka terhadap penanganan keluhan yang selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis terhadap beberapa variabel seperti Word of Mouth Valance, Word of Mouth Dissemination, Satisfaction dan Repeat Purchase intention. Temuan utama dari penelitian ini adalah lemahnya persepsi atas penanganan keluhan terhadap tingkat keinginan membeli lagi unit tambahan (Repeal Purchase !mention). Anaiisis dan pengembangan dari temuan penelitian ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi untuk menjadi bahan pertimbangan pihak Developer dan BM dalam upaya mereka meningkatkan kepuasan penghuni dan meningkatkan peluang bagi suksesnya pemasaran unit-unit apartemen yang baru.

This Karya Akhir has the objective to assess Apartment unit owners' complaint handling management and its influence towards current owners' repeat purchase intention. Problems were identified as early as one year since apartment units were handed over in 1997. Problems kept arising which Building Management (BM) believes will influence current owners' satisfaction level and also influence repeat purchase intention which corelates with developer's plan to launch new apartment unit within the same area. This case study utilized resident of Taman Rasuna Apartment (ATR) which was developed by PT Bakrie Swasakti Utama as Developer dan PT Cakra Mulia Intl Buana as BM company.
Descriptive Analysis and Multiple Regression Analysis were used. Data were obtained through interviews with current residents of ATR guided by a set of questionaire in order to identify their perception toward complaint management which are then used to lest hypothesis which consist of several variables such as Word of Mouth Valance, Word of Mouth Dissemination, Satisfaction and Repeat Purchase Intention. One major finding of this research is low perception towards complaint management in relation to repeat purchase intention. Further analysis and development of this research have produced several recommendation worthy of consideration by ATR's Developer and BM in their pursuit to improve resident's satisfaction and to enhance the probability of successful marketing campaign of new apartment units.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nidaul Hasanah
"Lanskap merupakan salah satu faktor penting bagi rumah tangga dalam memilih hunian. Lanskap dapat memberikan pengaruh eksternal berupa view amenities dan pemilik apartemen bersedia membayar harga premium untuk pemandangan yang indah. Penelitian ini mengaplikasikan metode hedonic price untuk mengestimasi pengaruh pemandangan lanskap terhadap harga apartemen. Beberapa jenis pemandangan yang diestimasi dalam penelitian ini adalah pemandangan pegunungan, laut, danau, sungai, perkotaan, taman, lapangan olahraga, dan jalan raya. Hasil estimasi menunjukkan bahwa pemandangan pegunungan, lapangan olahraga dan jalan raya berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga apartemen. Namun, pemandangan sungai berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga apartemen. Jenis pemandangan lainnya seperti laut, danau, perkotaan, dan taman tidak signifikan mempengaruhi harga apartemen.

Landscape is one of important factor for household in making housing decision. Landscape can provide external effect such as view amenities and apartment owners are willing to pay a premium for apartment with a scenic view. This study applied hedonic price to estimate the effect of landscape view on apartment prices. Several types of view that estimated in this study are mountain, sea, lake, river, city, garden, sport center, and street view. The estimation result shows that mountain, sport center, and street view have a positifly significant impact on apartement prices. However, river view has a negatively significant impact on apartement prices. Other types of view such as sea, lake, city, and garden view have no significant impact on apartment prices. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Akbar
"Iuran Pemeliharaan Lingkungan merupakan suatu kewajiban penghuni apartemen terhadap fasilitas umum yang disediakan pengelola apartemen. Namun, pemahaman penghuni akan Iuran Pemeliharan Lingkungan tidak cukup baik sehingga kerap menimbulkan permasalahan diantara penghuni dengan pengelola apartemen. Penghuni yang tidak memahami faktor-faktor pembentuk IPL merasa dirugikan akibat besarnya tarif IPL.Dan pengembang yang nakal dapat dengan semena-mena menaikkan tarif karena tidak adanya pemantauan kritis dari penghuni apartemen.
IPL terbentuk atas dua faktor besar yaitu, luas bangunan untuk fasilitas umum pada apartemen dan juga pemeliharaan fasilitas umum apartemen. Luas bangunan fasilitas umum apartemen terdiri atas persentase luas sirkulasi apartemen dan fasilitas penunjang. Sehingga diperlukan pengaturan persentase luas bangunan yang proporsional agar fasilitas umum efektif untuk juga jumlah unit yang ada. Pemeliharaan fasilitas umum berkaitan erat dengan pengelolaan gedung terdiri atas tahap development dan oprational. Diperlukan tahapan development yang matang agar tahapan oprational menjadi lebih mudah. Tahapan development ini dititik beratkan pada komponen arsitektural dan utilitas pada sebuah bangunan.

Apartment Service Charge is one of the residents responsibility for public facilities provided by the apartment management. However, the residents understanding about Apartment Service Charge is not good enough, so it often causing problems between residents and apartment management. The residents who do not understand the service charge factor, feel disadvantaged due to the large service charge rate. And the cheating developers can arbitrarily raise the rates because there is no critical monitoring of apartment residents.
Apartment Service Charge is formed by two major factors. The first is building area for public facilities in apartments and also the maintenance of public facilities for apartments. The building area of public apartment facilities consists of a percentage of the circulation area of the apartment and supporting facilities. Therefore, a proportional proportion of building area is needed so that public facilities are effective for the number of units available. Maintenance of public facilities related to the building management consists of development and operational stages. Development stages are needed in order to make the operational stages easier. This stage of development focuses on architectural and utility components in a building"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nadya Ardiyani
"ABSTRAK
Sebagai bagian dari Jakarta dan sekitarnya, masyarakat menengah memiliki kebutuhan terhadap hunian dan prestise. Pengembang berusaha mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan menawarkan efficiency apartment yang sesuai daya beli masyarakat menengah dan terlihat prestisius melalui desainnya. Dalam desain, apartemen tersusun atas elemen-elemen estetika yaitu: garis dan bidang, bentuk dan massa, tekstur dan pola, serta warna. Elemen estetika tersebut dikomposisikan dengan memperhatikan keseimbangan dan keselarasan. Dari penelusuran kasus apartemen Grand Pakubuwono Terrace melalui studi literatur, pengumpulan dokumen, dan kuesioner terhadap 30 orang responden didapatkan kesimpulan bahwa karakter, makna, dan komposisi elemen estetika yang sesuai dengan tren desain masa kini menjadi faktor internal dalam membentuk kesan prestisius pada apartemen. Adapun faktor eksternal hadir ketika desain apartemen direspon oleh masyarakat menengah sebagai sesuatu yang indah dan dapat menjadi simbol status. Oleh karena itu, keindahan dan kesan prestisius pada apartemen dapat memicu masyarakat untuk melakukan pembelian.

ABSTRACT
As a part of Jakarta and surrounding cities, middle-class society has the need of dwelling place and prestige. The real estate developers try to accomodate the need by offering efficiency apartments that meet society's purchase power and look prestigious through its design. In design, the apartment consists of aesthetic elements such as: line and plane, shape and mass, texture and pattern, and also color. Those aesthetic elements are composed by considering balance and harmony. From the case search of Grand Pakubuwono Terrace apartment through literature review, document collection, and 30-respondents questionnaire, it can be concluded that the character, meaning, and composition of aesthetic elements that suits the current design trend are the internal factors in making prestigious image of apartment. Meanwhile, the external factors occur when the apartment's design is responded by middle-class society as something beautiful that could be considered as status symbol. Therefore, the beauty and prestigious image of apartment could trigger society to purchase.
"
2014
S54731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Amanta Azaria
"Rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan tempat tinggal karena jumlah lahan terbatas sedangkan jumlah penduduknya terus meningkat. Tesis ini membahas permasalahan hukum terkait perizinan dalam pembangunan Apartemen X di DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini guna mengetahui permasalahan hukum yang timbul terkait perizinan pembangunan rumah susun dan bagaimanakah tanggung jawab penyelenggara pembangunan serta dampak hukum yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut. Metode penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder dan alat pengumpulan data dengan cara studi dokumen dan wawancara, kemudian data dianalisis dengan metode kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa meskipun serah terima satuan rumah susun Apartemen X di DKI Jakarta kepada konsumen telah dilakukan oleh penyelenggara pembangunan sesuai dengan target, namun dalam pelaksanaan pembangunannya penulis menemukan 3 tiga masalah utama terkait perizinan. Pertama, Apartemen X dibangun dengan Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah SIPPT tanpa terlebih dahulu memperoleh Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan/Lokasi SP3L ; kedua, pembangunan tower pertama dilakukan sebelum adanya Izin Pendahuluan; ketiga, penggunaan bangunan pada tower kedua dilakukan sebelum adanya Sertipikat Laik Fungsi SLF . Sehingga hasil dari penelitian ini menyarankan agar penyelenggara pembangunan selalu mematuhi berbagai ketentuan mengenai perizinan, dan bagi pemerintah agar meningkatkan pengawasan dan penertiban terkait pembangunan rumah susun, serta masyarakat sebagai konsumen harus memastikan perizinan dalam pembangunan rumah susun sebelum melakukan pembelian satuan rumah susun.

Apartment is an alternative problem solver as a place to live because the limited amount of land while the population continues to increase. The topic of this thesis is about legal issues that arise related to the permit of Apartement X rsquo s construction in DKI Jakarta. The purpose of this research is to know legal issues that arise related to the permit of Apartement X rsquo s construction and how the developer 39 s responsibilities and the legal impacts arising from the problems. The method of this research is normative juridical using the secondary data and the data were collected by document study and interview, and then the data is analize with qualitative method. From this research we know that even the handover is already been done according to the constructions target, but it turns out that the researcher have found 3 three major permit rsquo s legal issues related to the construction of Apartment X. First, Apartment X was builded based on Appointment of Land Use Permit without Land Acquisition Permit second, the development of the first tower was begun without Preliminary Permit third, the second tower is already being used before the Functionality Permit published. Therefore the result of this research is to give advice for the developer to always follow the rules and regulations especially related to permit, and for the goverment has to improve the control of Apartments construction, and also for society as consumer have to make sure the permit rsquo s legal centainty in the construction of Apartments before buy an apartment.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T50168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ahnawiy
"Makin tinggi suulu bangumm gcdung maku makin kclut pula pcrsyuratan yang dituntul unluk memenuhi tingkat keamanan (keselamatan) dan kenyamanan pada gedung tersebut. Selain itu, dituntut pula kehandalan pelayanan bagi penghuni dan pengunjung. Oleh karenannya perencanaan yang dilakukan haruslah diperhitungkan secara cermat dan disesuaikan dengan standar keselamatan dan kenyamunan penggunaan lift. Perencanaan kebutuhan jumlah dan sistsm HR yang akan penulis kemukakan dalam skripsi ini disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia 03-6573-2001 yang berjudul "Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (|if)".
Pada gedung hunian apartemen bertingkat tinggi di atas 20 lantai, adalah merupakan suatu tantangan tersendiri unluk merencanakan penggunaan sistem transportasi venikal yang memadai. Hal ini menyangkut scleksi pesawat lift dari segi kecepatannya sesuai dengan tinggi bangunan. Selain itu juga disesuaikan dengan biaya yang dibutuhkan sehingga diperoleh perencanaan yang ekonomis. Hal lain yang pcrlu diperhatikan dan menyangkut kualitas pelayanan lift adalah waktu tungu rata-rata di lobby bagi para penghuni. Waklu tunggu ini hams memenuhi kriteria yang ditetapkan atas batas maksimal waktu tunggu rata-rata bagi tiap-tiap penghuni yang menantikan tibanya Salah satu lift, jika dipanggil.
Pada tugas akhir ini dipaparkan dua kemungkinan sistem pelayanan lift yang digunakzm dalam kclompok. Sistem pelayanan lift dalam kelompok tersebut yaitu zona tunggal (single rise aystein) dan zonajamak (multi rise .sy.s'!em). Dalam hal ini, diberikan alasan-alasan pemilihan sulah satu sistem dari kcdua sistem tersebut. Pada skripsi ini juga dihandingkan untung rugi dan baik buruknya antara kcdua pilihan sistcm lersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh ketentuan sistem transportasi vertikal yang optimal.

High more and more a building so more tighten conditions claimed to fnyiil safety and comfortly at building Besides, claimed also service mainstay to visitor and dweller. For that reason the planning shall be reckoned carejillbz and adapted for safety and comfortlv standard usage for elevator. Planning of requirement of amount and .system of elevator to tell in this script is adapted by Standar Nasional Indonesia 03-65 73-2001 entitling " Tata cara perawcangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lit) ".
At apartment residential building above 20 floor, it is challenge to represent a plan usage of adequate vertical transportation system. This matter concerning selection plane of elevator of its speed facet as according to is high of building. Besides, also adapted by the expense of which is required so that obtained economic planning Something else which need to be paid attention and concerning is quality qf service of elevator which is mean lay time in lobby to all dweller. This lay time have to jill/ill specyied criterion to the maximum limit mean lay time to every dweller waiting for arriving one of the lift, if called.
At this _final duty, explained two possibility of system service of ly? which is used in group. System service of li# in the group that is single zone (single rise Wstem) and plural zona (multi rise system). In this case, given election reasons one of the system from both system. At this script is also compared to profit or loss and pros and cons between both system choice. This matter is conducted to obtain; get rule of optimal vertical transportation system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hehanussa, Dhita Mentari
"Manusia membutuhkan hunian untuk tinggal, tumbuh dan berkembang, oleh karena itu memilih hunian yang sehat dan nyaman merupakan salah satu faktor penting dalam memilih hunian (Giles-Corti et al., 2016). Ditengah buruknya kualitas udara saat ini, membuat banyak masyarakat berminat untuk memilih hunian yang sehat sebagai salah satu faktor. Dengan menerapkan green building pada bangunan berfungsi selain sebagai nilai tambah dalam pemasaran produk properti, tapi juga dapat menjadi solusi dalam menerapkan efisiensi energi tapi juga mengutamakan kenyamanan penghuni. Penerapan konsep green building juga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas pekerja, peluang untuk branding Perusahaan sebagai Solusi dalam menanggapi isu lingkungan, dan sebagai daya tarik bangunan (McAuley, 2008). Dimana Penekanan pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca juga mempunyai dampak yang besar terhadap industri konstruksi, karena dampak lingkungan yang sangat besar baik dalam konstruksi bangunan maupun dalam operasional sehari-hari. (Hui & Yu, 2021). Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk membuktikan bahwa apartemen berkonsep green building memberi nilai tambah terutama dalam mempertimbangkan kenyamanan dan Kesehatan penghuni apartemen sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan produk properti yang ramah lingkungan kedepannya. Berdasarkan hasil penelitian, apartemen dengan konsep Green Building, telah membuktikan dapat meningkatkan nilai dibandingkan apartemen konvensional.

Humans need housing to live, grow and develop, therefore choosing a healthy and comfortable residence is one of the important factors in choosing housing (Giles-Corti et al., 2016). In the midst of the current poor air quality, many people are interested in choosing healthy housing as one of the factors. By implementing green building in buildings, it functions not only as added value in marketing property products, but can also be a solution in implementing energy efficiency but also prioritizing occupant comfort. The application of the green building concept can also indirectly increase worker productivity, opportunities for branding the company as a solution in responding to environmental issues, and as a building attractiveness (McAuley, 2008). Where the emphasis on reducing greenhouse gas emissions also has a big impact on the construction industry, because of the huge environmental impact both in building construction and in daily operations. (Hui & Yu, 2021). This research aims to prove that apartments with a green building concept provide added value, especially in considering the comfort and health of apartment residents so that they can be used as consideration for developing environmentally friendly property products in the future. Based on research results, apartments with the Green Building concept have been proven to increase value compared to conventional apartments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>