Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Ngurah Agung Dananjaya
"Makalah ini membahas tentang kewajiban etis untuk wartawan. Saya akan menjelaskan peran profesional wartawan, apa kewajiban etis mengalir dari peran profesional ini, sejauh mana para jurnalis memenuhi kewajiban ini di masyarakat kita, dan kesimpulan dari makalah ini.

This assignment discuss about the ethical obligations for journalists. I am going to describe professional role of journalists, what ethical obligations flow from this professional role, what extent do the journalists fulfill these obligations in our society, and conclusion from this essay."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Keeble, Richard
London: Routledge, 2001
174.9097 KEE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1995
174.909 7 ETH (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Insi Syahruddin
"Kajian ini membahas batasan kriminalisasi terhadap wartawan dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik. Terdapat dua prinsip dasar jurnalistik yang harus diperhatikan, yaitu menyediakan informasi yang diperlukan oleh publik dan memberikan publik informasi yang sebenar-benarnya, sehingga wartawan harus diberikan jaminan atas independensinya. Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah banyak oknum yang menyalahgunakan profesi wartawan, sehingga berdampak pada wartawan yang sebenarnya. Permasalahan lainnya, kepatuhan wartawan terhadap Kode Etik Jurnalistik masih rendah, yang berdampak pada rentannya wartawan untuk dikriminalisasi. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji sistem pers yang dianut oleh Indonesia saat ini; batasan kriminalisasi terhadap wartawan dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik; dan penegakan hukum pidana dalam penyelesaian kasus pers. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode doktrinal dengan mengkaji secara sistematis mengenai aturan hukum, putusan kasus, prinsip, konsep, teori, doktrin, institusi hukum, masalah hukum, dan isu mengenai pers. Hasil kajian menemukan bahwa sistem pers yang berlaku di Indonesia saat ini adalah pers bertanggungjawab bebas yang berarti hanya pers yang bertanggungjawab (dalam hal perizinan) yang dapat diberikan kebebasan. Batasan kriminalisasi wartawan dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik di Indonesia saat ini, diantaranya apabila terdapat laporan mengenai kegiatan jurnalistik atau produk jurnalistik dari wartawan yang tergabung dalam perusahaan pers berbentuk badan hukum atau terdapat laporan terhadap perusahaan pers berbadan hukum, maka penyelesaiannya menggunakan UU Pers. Laporan yang masuk akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Dewan Pers sesuai Nota Kesepahaman antara Kepolisian dan Dewan Pers; apabila wartawan yang tergabung di perusahaan pers berbentuk badan hukum tanpa sadar lalai dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik kemudian melanggar kepentingan seseorang sehingga menimbulkan kebahayaan, maka diselesaikan dengan UU Pers; semakin suatu produk jurnalistik atau kegiatan jurnalistik mengakibatkan kebahayaan langsung secara fisik dan individual, maka semakin kuat alasan untuk mengkriminalisasi wartawan; semakin jelas niat jahat/buruknya perbuatan wartawan, maka semakin kuat alasan untuk mengkriminalisasi; dan apabila menimbulkan public wrong, maka semakin kuat alasan untuk mengkriminalisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan terjadi disparitas dari keempat putusan tersebut dan perbedaan pandangan mengenai penyelesaian kasus pers antara kepolisian, kejaksaan, dan berbagai instansi yang bersangkutan.

This paper discusses the limits of criminalization against journalists in journalistic activities. Two fundamental principles of journalism must be considered, namely, providing information required by the public and providing the public with truthful information, so journalists must be guaranteed their independence. However, the current problem is that many people abuse journalism, which affects the journalists. Another issue is that journalists' compliance with the Journalistic Code of Ethics is still low, which impacts journalists' vulnerability to criminalization. Therefore, this study examines the press system adopted by Indonesia today; the limits of criminalization against journalists in journalistic activities; and criminal law enforcement in resolving press cases. The method used in this research is the doctrinal method, which systematically examines legal rules, case decisions, principles, concepts, theories, doctrines, legal institutions, legal problems, and issues regarding the press. The study found that the current press system in Indonesia is a free, responsible press, which means that only an accountable press (in terms of licensing) can be given freedom. The limitations on the criminalization of journalists in carrying out journalistic activities in Indonesia currently include reports on journalistic activities or journalistic products from journalists who are members of press companies in the form of legal entities or reports on press companies in the form of legal entities; then the resolution uses the Press Law. The incoming report will be communicated and coordinated with the Press Council through the Memorandum of Understanding between the Police and the Press Council; If journalists who are members of a press company in the form of a legal entity are unknowingly negligent in carrying out journalistic activities and then violate someone's interests, causing harm, then it is resolved by the Press Law; the more a journalistic product or journalistic activity causes direct physical and individual harm, the stronger the reason to criminalize journalists; the more precise the evil/bad intent of the journalist's actions, the stronger the reason to criminalize; and if it causes public wrong, the stronger the reason to criminalize. The results also show disparities between the four verdicts and different views on the resolution of press cases between the Police, the prosecutor's office, and various agencies concerned."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997
070 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hausman, Carl
New York: Harper Collins, 1992
174.909 7 HAU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal ini membahas bagaimana koran kuning menerapkan Etika Jurnalisme dalam pemberitaannya Koran Lampu Hijau dipilih sebagai obyek bahasan karena Lampu Hijau adalah salah satu Koran Kuning Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini Selain itu penulis merasa penulisan berita di Lampu Hijau dapat dikatakan paling sensasional diantara Koran Kuning Indonesia lainnya Dengan membahas Lampu Hijau penulis berharap media di Indonesia dapat selayaknya menjadi jembatan yang kuat yang mampu mengedukasi dan memberikan informasi yang layak bagi masyarakat Indonesia.

This article explains how yellow papers apply the ethics of journalism in all of their news Writers choose lsquo Lampu Hijau rsquo as the object of research because thus far it rsquo s still existed as one of Indonesian Yellow Papers Moreover in writer rsquo s opinion how lsquo Lampu Hijau rsquo writes their news is the most sensational between all of Indonesian Yellow Papers By critizing lsquo Lampu Hijau rsquo writer hopes Indonesian Media could become a bridge that would educate and give the right of information for all Indonesian people in particular."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Agung Ananta
"Makalah ilmiah akhir ini mengupas tuntas dilema etik yang saya rasakan sebagai reporter magang kanal showbiz PT Liputan Enam Dot Com melalui metode autoetnografi. Sebagai mahasiswa antropologi, saya memahami pentingnya kehadiran etik untuk menjaga interaksi antar individu yang ideal, tak terkecuali dalam konteks dunia profesional. Jurnalistik showbiz pun merupakan salah satu bidang pekerjaan yang memiliki serangkaian kode etik yang bersifat wajib untuk dipatuhi oleh tiap jurnalis sebagai bentuk profesionalisme. Akan tetapi dalam praktiknya, saya selaku reporter magang menemukan bahwa terdapat banyak hal dalam industri media kanal showbiz yang tidak sesuai dengan kode etik dan nilai-nilai yang saya genggam. Saya juga turut diperhadapkan dengan dinamika kekuasaan di lingkungan kerja yang membatasi saya dalam bertindak dan berpendapat, sehingga memicu dilema etik yang signifikan. Situasi ini kian diperumit oleh peran ganda saya sebagai mahasiswa antropologi dan reporter magang kanal showbiz. Antropologi membekali saya kesadaran penuh terhadap etik untuk memahami kompleksitas manusia dalam konteks sosial dan budaya mereka masing-masing. Sebaliknya dalam peran saya sebagai reporter magang kanal showbiz, terdapat orientasi untuk meraih engagement setinggi-tingginya yang seringkali menuntut saya untuk melampaui batas etik para publik figur. Refleksi yang ditulis pun merupakan usaha saya untuk mengungkap dilema etik sebagai sesuatu yang cenderung tidak bisa dihindari dalam dunia profesional. Makalah ilmiah akhir ini diharapkan mampu memberikan wawasan bagi orang-orang yang mengalami problema serupa untuk menegosiasikan dan menghargai dinamika dilema etik sebagai sarana pengembangan diri.

This final scientific paper thoroughly explores the ethical dilemma that I felt as a reporter intern for PT Liputan Enam Dot Com's showbiz channel through the autoethnographic method. As an anthropology student, I understand the importance of ethics to maintain ideal interactions between every individual, including in the context of the professional world. Showbiz journalism is one of the fields of work that has a series code of ethics that are mandatory for each journalist to comply with as a form of professionalism. However, in practice, as a reporter intern I found that there are many things in the showbiz media industry that are not in accordance with the code of ethics and values that I hold dearly. I was also confronted with power dynamics in my work environment that restricted my actions and opinions, triggering significant ethical dilemmas. This situation was further complicated by my dual role as an anthropology student and showbiz channel reporter intern. Anthropology equipped me with the ethical awareness to understand the complexity of humans in their respective social and cultural contexts. On the other hand, in my role as reporter intern for the showbiz channel, there is an orientation to achieve the highest engagement that often requires me to go beyond the ethical limits of public figures. The reflections written here are my attempt to uncover ethical dilemmas as something that tends to be inevitable in the professional world. This final scientific paper is expected to provide insights for people who experience similar problems to negotiate and appreciate the dynamics of ethical dilemmas as a process of self-development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rivers, William L.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1994
174.9 RIV et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S21679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>