Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Milagita Satria Putri
"Cerita pendek adalah jenis karya sastra yang menyajikan konflik dengan singkat dan jelas. Berbagai judul cerpen telah ditulis oleh para sastrawan Indonesia. Salah satu cerpen yang menarik adalah ?Orang yang Selalu Cuci Tangan?, diterbitkan oleh Kompas, 19 Mei 2013, karya Seno Gumira Ajidarma. Makalah ini mendeskripsikan analisis kritik sastra dalam cerpen tersebut melalui pendekatan mimetik. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif untuk melihat keterkaitan antara isi cerita dengan kasus yang terjadi sebelum dan sesudah cerpen tersebut diterbitkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen karya Seno itu merupakan hasil peniruan dan pembayangan dari peristiwa di kehidupan nyata, yaitu tindak korupsi yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Short story is a kind of literature that presents a conflict clearly. Various titles have been written by some Indonesia?s writer. One of some great story is ?Orang yang Selalu Cuci Tangan? by Seno Gumira Ajidarma, published by Kompas, on May 19th 2013. This article describes the analysis of literature criticism with mimetic approach. In this research, I use qualitative methods to see the connection between the story and some cases that happened before 2013, and also after 2013. The result of this research shows us that Seno?s short story is based on imitation and imagination of some corruption cases by people without responsibility."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Penelitian mengenai stilistika atas tiga belas cerpen Seno Gumira Ajidarma dilakukan dengan tujuan mengungkap kekhasan Seno Gumira Ajidarma menggunakan majas dengan melihatnya dari segi struktur dan fungsinya. Stilistika atau lebih mudahnya disebut kajian gaya bahasa memang sangat penting dalam sebuah teks sastra. Stilistika mengkaji cara sastrawan dalam memanipulasi-dengan arti memanfaatkan-- unsur dan kaidah yang terdapat dalam bahasa dan efek apa yang ditimbulkan oleh penggunaannya itu. Semakin dalam kita menguasai sistem kerja suatu bahasa maka akan semakin mudah mengungkap pesan yang disampaikan teks karya sastra. Dengan menggunakan teori Panuti Sudjiman, Rachmat Djoko Pradopo, Abdul Rozak Zaidan, dan Henry Guntur Tarigan untuk menjelaskan makna majas, dan teori Geoffrey Leeds dikombinasikan dengan teori dari beberapa ahli untuk menjelaskan makna stilistika maka didapat suatu kesimpulan bahwa kecenderungan majas yang digunakan Seno Gumira Ajidarma dalam ketiga belas cerpennya adalah repetisi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yuliastrina
"ABSTRAK
Peran seorang ibu dalam kehidupan berkeluarga sangatlah besar. Seorang ibu dapat mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan dengan kasih sayangnya. Dalam cerita pendek Aux Champs, peran ibu sangatlah besar dalam ketiga keluarga yang ada dalam cerita yang dikisahkan. Cerita ini merupakan sebuah cerita dengan aliran realis, sehingga cerita ini merupakan cerminan kehidupan sosial pada abad ke-19 yang ditulis oleh Guy de Maupassant. Tulisan ini berusaha untuk memahami peran ibu dalam kehidupan keluarga dan sosial pada abad ke-19. Kata kunci: cerita pendek, peran ibu, maupassant, abad ke-19, realis

ABSTRACT
Mother figure has an important role in family life. A mother rsquo s affection could affect every aspect in life. In Aux Champs, the role of a mother has an important part among the three families. Realism is the genre of this story, as to why this story is the picture of a social life in the 19th century that was written by Guy de Maupassant. This result of this writing is to see the important role of mothers in family and social life in the 19th century. Keyword short story, mother rsquo s role, maupassant, 19th century, realism "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Bunayatul Azrah
"Penelitian ini menganalisis perbandingan cerpen Arab AWI dan cerpen Indonesia HSI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penjelasan deskriptif analitik. Penelitian ini merupakan penelitian berperspektif komparatif. Hasil analisis dari penelitian ini adalah kedua cerpen mengungkapkan tema yang sama yaitu cinta tak sampai. Selain ada persamaan tema ada juga persamaan gagasan-gagasan yang berkembang dalam kedua cerpen ini, salah satunya adalah kehidupan keluarga yang sangat ditunjukkan dalam kedua cerpen. Selain ada persamaan, ada perbedaan yang terlihat pada kedua cerpen. Secara garis besar, perbedaan penceritaan disebabkan oleh penokohan tokoh utama dan gagasan pendukung yang berbeda dalam kedua cerpen.

This study discusses the comparative analysis of the Arabic short story Abun Wa Ibnun and the Indonesia short story Hati Seorang Ibu. The research methodhology used in this study is qualitative method with descriptive analytic description. This research is a comparative perspective research. The results of the analysis of this study are both short stories reveal the same theme of requitted love. In addition to the similarities of the theme there are also the same ideas that develop in these two short stories, one of which is a family life that is shown in both short stories. there are differences seen in both short stories. Basically, the differences in storytelling are caused by the characterization of the main characters and the different supporting ideas in both short stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdanisa Ayu Ferdyadhani
"Skripsi ini membahas tentang inferioritas yang dialami tokoh utama pada cerpen /Damskij Master/Penata Rambut Wanita dan cerpen ldquo;rdquo;/ ldquo;Skripka Rot il rsquo;da rdquo;/ ldquo;Biola Rothschild rdquo; karya Irina Grekova. Tokohnya adalah Vitaliy Plavnikov dan Nikolay Ivanovich. Irina Grekova, melalui karyanya, memperlihatkan bahwa pria juga dapat mengalami inferioritas. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan pendekatan intrinsik-ekstrinsik. Inferioritas pertama kali diperkenalkan oleh Psikolog dari Austria bernama Alfred Adler. Adler memberi gagasan, agar manusia tidak merasakan inferioritas, perlu melakukan kompensasi. Hasil penelitian ini merepresentasikan inferioritas yang dialami kedua tokoh tersebut dan bagaimana cara mereka melakukan kompensasi agar tidak merasakan inferioritas. Selain itu, latar kisah yang digambarkan pengarang tidak berbeda jauh dari masanya yakni pada masa Soviet.

This study discussing about inferiority experienced by main character in short story Damskij Master Ladies Hairdresser and short story ldquo rdquo ldquo Skripka Rot il rsquo da rdquo ldquo Rothschild rsquo s Violin rdquo by Irina Grekova. The characters are Vitaliy Plavnikov and Nikolay Ivanovich. Irina Grekova, through her story, shows that men can feel inferiority. The writer is using analytic descriptive and intrinsic extrinsic approach. Inferiority, for the first time, introduced by Austrian psychologist named Alfred Adler. Adler gave advice, in order to not feeling inferiority, human need to do compensation. This research represented inferiority felt by those two characters and how they do compensation so they don rsquo t feel inferiority. Besides, the story background that portrayed by author wasn rsquo t that far from her era, which is Soviet era. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Nurfauzi
"Lu Xun adalah salah satu sastrawan Cina yang senantiasa menuliskan kepekaannya terhadap kondisi sosial dan kritiknya terhadap kebudayaan tradisional dalam masyarakat Cina. Salah satu karyanya yang terkenal adalah cerita pendek berjudul “Mingtian明天” atau Besok. Cerita pendek ini ditulis pada tahun 1920 ketika Cina masih dalam atmosfer Gerakan Budaya Baru. Cerita pendek ini disampaikan dalam bentuk sederhana, namun memiliki penggambaran tokoh, penokohon, dan situasi kondisi sosial yang cukup rinci. Di balik kesederhanaan cerita, Lu Xun sesungguhnya mengungkapkan kritiknya terhadap kebudayaan tradisional yang masih melekat di dalam masyarakat Cina. Melalui penelitian kepustakaan, serta pendekatan intrinsik, tulisan ini akan membahas tentang penyampaian kritik sosial yang muncul dari struktur karya cerita pendek Mingtian, khususnya pada unsur-unsur tersembunyi di balik pengungkapan tokoh, penokohan, dan kondisi sosial yang muncul pada cerita ini.

Lu Xun is one of the Chinese writers who always writes about his sensitivity to social conditions and his criticism of traditional culture in Chinese society. One of his famous works is the short story entitled “Mingtian明天” or Tomorrow. This short story was written in 1920 when China was still in the atmosphere of the New Culture Movement. This short story is presented in a simple form, but has a fairly detailed description of the characters, characters, and social conditions. Behind the simplicity of the story, Lu Xun actually expresses his criticism of traditional culture that is still inherent in Chinese society. Through literature research, as well as an intrinsic approach, this paper will discuss the delivery of social criticism that emerges from the structure of Mingtian's short story, especially on the hidden elements behind the disclosure of characters, characterizations, and social conditions that appear in this story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Elizabeth
"ABSTRAK
Gerson Poyk merupakan pengarang penting yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur. Ia termasuk dalam jajaran sastrawan Angkatan '66. Skripsi ini meneliti karya Gerson Poyk, khususnya yang berupa cerpen, mengingat belum banyak telaah kritis dan ilmiah dilakukan terhadap karya Gerson Poyk. Penelitian ini dibatasi pada cerpen--cerpen Gerson Poyk yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mutiara di Tengah Sawah.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap tema yang terdapat dalam cerpen-cerpen Gerson Poyk. Cerpen-cerpen Gerson Poyk dikelompokkan menurut tema sentralnya, kemudian berdasarkan pengelompokan itu cerpen-cerpen tersebut dianalisis.
Cerpen-cerpen Gerson Poyk yang dibahas dalam skripsi ini ada 14 buah. Cerpen-cerpen tersebut dapat dikelompokkan meniadi enam kelompok tema, yaitu tema pulang kampung (3 cerpen, tema kepasrahan (3 cerpen), tema kritik sosial (3 cerpen), tema penderitaan (2 cerpen), tema pengembaraan (2 cerpen), dan tema optimisme (1 cerpen).

"
1995
S11333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sartuni
"Setelah membicarakan ketujuh cerpen yang terkumpul dalam ketiga buku tersebut, maka dalam bagian ini akan disinggung juga cerpen lainnya secara sepintas. Pembahasannya tidak satu demi satu, tapi secara keseluruhan dari bagian yang menonjol saja. Hal ini dilakukan untuk menggarisbawahi keseragaman dalam penulisannya, di samping adanya faktor-faktor yang lain.Dari cerpen-cerpen yang sudah dibicarakan dapat diperoleh pengamatan umum bahwa penyajian cerpen Navis selalu dengan Cara karikatural. Cara ini adalah tepat untuk menyampaikan rasa sakit hati, kejengkelan, ketidakpuasan dan protes terhadap apa yang terjadi di lingkungan pengarang. Selain itu, nada sindiran atau ejekan cocok sekali untuk mematahkan suatu gejala yang tidak baik yang terjadi dalam masyarakat atau lembaga pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S11170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariza
"Cina modern merupakan negara yang menarik untuk dipelajari, seperti halnya Cina masa lampau. Unsur-unsur kebudaya_an, politik, sosial, ekonomi dan hal-hal lain kait mengait di dalam penggalian pengetahuan mengenai Cina. Cina modern sen_diri membentuk dirinya melalui perjalanan sejarah yang sangat panjang. Perubahan dari sistem monarki yang telah berlangsung ribuan tahun menjadi sistem republik memerlukan proses yang panjang dan memakan waktu yang sangat lama. Di dalam perja_lanan sejarah itu juga terdapat konflik menghadapi feodalisme dan imperialisme serta ajaran-ajaran klasik Cina, di antara_nya adalah Konfusianisme. Menjelang tahun-tahun awal terbentuknya republik negara itu, masih banyak kekacauan yang terdapat dalam bidang budaya dan politik serta sosial, dan, ekonomi. Di antara kekacauan tersebut dapat kita sebutkan Perang Candu (1840-1842) yang diakibatkan oleh perdagangan gelap candu oleh Inggris, kemu_dian terjadi pemberontakan Taiping atau sering disebut Revo_lusi Taiping (1850-1864) yang diakibatkan oleh melemahnya faktor ekonomi yang berdasarkan pertanian sehingga terjadi kekurangan sandang-pangan dalam masyarakat dan, hal itu memudahkan timbulnya pemberontakan terhadap pemerintahan dinasti Qing yang sedang berkuasa saat itu. Pengaruh invasi asing pun sudah sampai di Beijing (1856-1860) yang menyebabkan terjadi_nya Perang Candu II pada tahun 1860. Memburuknya keadaan di dalam negeri juga mempengaruhi hu-bungan luar negeri Cina. Terjadinya perang Cina-Jepang (1894-1895) karena memperebutkan wilayah Korea, dan akibat perang i_ni membuat keadaan negara secara politis semakin rapuh, hal i_tu ditambah dengan gerakan pembaruan seratus hari yang dilakukan Kang Youwei. Selain itu juga timbul gerakan petani bawah tanah yang disebut Pemberontakan Boxer (1900)7, setelah perang Boxer selesai, pecah pula perang Rusia-Jepang (1904-1905), memasalahkan wilayah Manchuria. Peristiwa beruntun yang terjadi di Cina menyebabkan lemahnya kedudukan Cina secara sosial-eko_nomi dan politik, dan hal itu juga disebabkan oleh banyaknya perjanjian tidak seimbang antara Cina dan negara-negara asing yang membuat Cina semakin tidak berdaya. Selain itu, peristi_wa Revolusi 1911, merupakan tonggak pertama pendirian negara Republik setalah perjalanan pan jang sejarah di atas. Perjalanan sejarah Cina juga tidak lepas dari kesusaste_raan dan seni. Sastra dan seni merupakan salah satu peranan penting dalam kebudayaan Cina selama 4000 tahun dan juga dalam perjuangan revolusinner membangun Cina masa kini. Harus kita akui perjalanan politik Cina sendiri tidak pernah lepas dari peranan sastra dan seni, sejak zaman lampau hingga kini menyaksikan pemutaran film mengenai perang Rusia-Jepang. Ceri_ta dalam film itu mengisahkan beberapa orang Cina yang bertin_dak sebagai mata-mata pasukan Tsar, orang-orang Cina itu ter_tangkap kemudian ditembak mati oleh Jepang; peristiwa itu di_saksikan pula oleh orang-prang Cina lainnya yang berada mange_lilingi si tertuduh mata-mata. Mungkin cerita itu tidak benar, namun Lu Xun yang merupakan orang Cina satu-satunya yang me_nonton film tersebut tidak ikut bersorak dan bertepuk tangan seperti penonton lain. Baginya sorakan itu terasa begitu som_bong. Peristiwa itu begitu menggores bathinnya dan menyebabkan dia tidak tenang (Wang Shiging, 1984: 60-61). Dari peristiwa itu lahirlah karya Catatan Harian Seorang Gila (Kuangren Riji), diterbitkan pada bulari April 1918, di dalam majalah Pemuda Baru (Xin Qingnian), isinya menyerang etis feodal Cina lama dan ini merupakan karya pertama dalam fiksi modern Cina_(Ting, 1959: 107). Karya fiksi Lu Xun yang pertama lahir, setelah itu dilanjutkan pula dengan Obat (Yap), dalam karya berikutnya dia semakin terlihat dalam permasalahan sosial di Cina. Setelah tahun 1927, yaitu antara tahun 1928-1930 pemiki_ran Lu Xun terasa mengalami perubahan dari teori revolusi Darwin yang telah pernah dipelajarinya sampai ke taori Marxisme--Leninisme yang dia baca dari buku-buku terjemahan bahasa Je_pang. Dalam periode ini dia tertarik mempelajari karya-karya sastra Uni Soviet yang mulai beranjak jauh ke arah Komunisme. Adapun karya-karya sastranya menjelang akhir hayatnya an_tara tahun 1930-1536, mencerminkan keterlibatanya dalam pemi_kiran Marxisme-Leninisme dan Lu Xun mernganggap pemikiran ter_sebut bisa menjadi jalan keluar bagi pemecahan persoalan sosi_al di Cina. Demikian sedikit gambaran mengenai Lu Xun, seorang pemi_kir yang idealis, kritis, dan selalu berusaha menuliskan kea_daan yang terjadi di dalam masyarakat Cina melalui bahasa se_hari-hari, sederhana, lugas namurn padat makna dalam karyanya"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Akutagawa Ryuunosuke adalah salah satu dari sekian banyak pengarang Jepang yang berhasil. Rashomon, Nana dan Fume no Ito adalah tiga dari sekian banyak karyanya. Ketiga karya Akutagawa Ryuunosuke ini mengandung unsur egoisme. Dalam Rashomon dikisahkan seorang genin yang harus memilih antara tetap hidup tetapi berbuat jahat ataukah mati. Keputusan genin, akhirnya sangat dipengaruhi oleh ucapan tokoh lain yaitu seorang nenek. Tentu saja pengambilan keputusan tersebut dipengaruhi kadar egoisme yang terdapat dalam diri genin. Dalam Rana dikisahkan bagaimana seorang pendeta yang masih mempunyai egoisme, padahal seharusnya memikirkan penyampaian ajaran agama. Di sini Akutagawa menyatakan bahhwa di dalam diri manusia ada perasaan yang saling berlawanan. Di satu pihak tidak akan tega melihat kesu_litan orang lain tetapi di pihak lain juga tidak suka melihat orang yang kesulitan itu terlepas dari lilitan_nya. Dalam kumo no Ito dikisahkan seorang penjahat besar bernama Kandata yang ditolong benang Laba-laba untuk keluar dari neraka. Namun karena Keegoisannya is jatuh kembali ke neraka. Melalui kisah ini, Akutagawa Ryuuno_suke menyampaikan bahwa egoisme bukan saja akan merugikan orang lain, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>