Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Benteng Vredeburg merupakan salah satu bangunan tertua peninggalan masa kolonial Belanda di Indonesia yang dibangun pada abad ke-17. Bangunan Benteng Vredeburg termasuk kedalam bangunan bergaya kolonial yang belum disesuaikan dengan keadaan dan budaya setempat. Bangunan bergaya kolonial memiliki bentuk yang sama dengan negeri asalnya yaitu Belanda, hal tersebut dimaksudkan agar orang Belanda yang ada di Hindia Belanda betah sehingga mereka dapat mengobati rasa rindu mereka pada tanah airnya. Jurnal ini membahas tentang gaya bangunan kolonial Belanda yang terdapat pada Benteng Vredeburg, Yogyakarta dan bagaimana gaya tersebut dimunculkan dalam bangunan tersebut. Ciri khas bangunan kolonial pada bangunan ini terlihat pada bentuk bangunan, atap, tembok, dan elemen arsitektur lainnya seperti gevel, jendela, dan pilar.
The Vredeburg Fortress is one of the old heritage buildings in Indonesia that was built in the 17th century by the Dutch. This building appertains to the colonial style that was not adapted to the situation and the local culture. The buildings that were built in the colonial style in Nederlands-Indië mostly have the same character to those in the Netherlands. The purpose was to make the Dutch civils could adjust to their surroundings and to treat their homesickness with their fatherland. This paper analyzes the colonial style in the Vredeburg Fortress, Yogyakarta and how that style is shown on the building. The characteristics of the colonial style on this building are represented in the form of roof, wall, and other architectural elements such as gevel, window, and column."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Seno Bismoko
"Masjid Cipari merupakan bangunan pada masa periode kolonial yang ada di kota Garut yang berasal dari awal abad 20 atau tepatnya tahun 1936 yang terelatak dikawasan Pesantren Cipari. Metode yang digunakan adalah membandingkan bangunan ini dengan bangunan yang memiliki arsitektur, fungsi dan masa yang sama. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa bangunan masjid ini memiliki berbagai macam bentuk gaya lokal dan asing yang ada pada bentuk bangunannya. Pengaruh unsur arsitektur kolonial pada bangunan ini lebih dominan dibandingkan dengan unsur lokalnya. Unsur arsitektur kolonial yang berpengaruh adalah nieuwe bouwen. Dengan demikian dari analisis diperoleh bahwa bangunan Masjid Cipari merupakan salah satu bangunan berarsitektur kolonial pada abad ke 20.

Cipari mosque is a building during the colonial period in the city of Garut derived from the early 20th century, or rather the 1936 at Pesantren Cipari region. The method used is to compare this building with a building that has the architecture, functionality and the same period. Based on the results of the analysis can be seen that the building of this mosque has various forms of local and foreign styles that exist in the form of the building. Influenced by the colonial architecture in this building is more dominant than the local elements. Influential elements of colonial architecture is nieuwe bouwen. Thus from the analysis is that the building is a mosque Cipari buildings colonial architecture in the 20th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Ratna Dyah Kustanti
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk rumah tinggal masa kolonial Belanda pada awal abad 20 masehi yang terletak di Cihapit Bandung. Bangunan rumah tinggal yang berada di Cihapit ini merupakan hasil kebudayaan manusia yang keberadaannya sudah ada sejak awal abad 20 M 1910-1940 . Pada rumah tinggal dilihat bagaimana bentuk arsitektur bangunan pada rumah tinggal di Cihapit mengingat bangunan rumah tinggal di Indonesia berbeda-beda sesuai ciri khasnya masing-masing. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian menjelaskan adanya bentuk bangunan tersendiri pada rumah tinggal masa kolonial di Cihapit.

This undergraduate thesis discusses about colonial houses from early 20th century at Cihapit Bandung. The Colonial houses at Cihapit were a heritage culture from humans that existed from early 20th century. In a colonial houses can see how the forms of architecture on colonial houses at Cihapit. The aim of this thesis is to know the form of architecture buildings in colonial houses at Cihapit. This thesis based on descriptive analytical. The result of this research to explains the identity of colonial houses at Cihapit Bandung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khoirunnisa
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk rumah tinggal pada masa kolonial Belanda di Jalan Cipaganti, Bandung. Rumah-rumah di Jalan Cipaganti ini terletak di wilayah Bandung Utara dan pada masa lalu diperuntukkan bagi kalangan elit Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk pengaruh arsitektur rumah tradisional Jawa Barat dan arsitektur rumah-rumah peninggalan kolonial Belanda di Menteng, Taman Kencana, dan Cihapit yang tercermin dalam unsur-unsur rumah di Cipaganti. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa rumah tinggal kolonial di Jalan Cipaganti mendapat pengaruh arsitektur rumah tradisional Jawa Barat dan rumah peninggalan kolonial Belanda pada bagian atas, badan, dan bawah bangunan. Rumah-rumah di Cipaganti juga memiliki ciri khusus yang tidak ditemukan pada rumah tinggal kolonial di daerah pembanding Menteng, Taman Kencana, dan Cihapit.

This undergraduate thesis discusses about colonial houses from early 20th Century at Jalan Cipaganti, Bandung. The houses on Jalan Cipaganti are located in North Bandung area and in the past were reserved for the European elite. This study aims to see the influence of traditional architecture of West Java and architecture of Dutch colonial heritage houses in Menteng, Taman Kencana, and Cihapit which is reflected in the elements of house in Cipaganti. This research is analytical descriptive. The results of this study explain that the colonial residence on Jalan Cipaganti get the influence of the architecture of traditional houses of West Java and the Dutch colonial relics on the top, body, and bottom of the building. The houses in Cipaganti also have special characteristics that are not found in the colonial residence in the comparative areas Menteng, Taman Kencana, and Cihapit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Risqi Gusdita Rahmadi
"ABSTRAK
Revolusi telah berkontribusi dalam pembentukan masyarakat di dunia. Fenomena tersebut mengubah nilai-nilai fundamental dan memberikan suatu pandangan baru di dalam masyarakat. Dengan berubahnya nilai fundamental, masyarakat pun berubah, dan hal hal yang sebelumnya diterima sebelum revolusi, menjadi kurang menarik ataupun tidak lagi diterima di dalam masyarakat. Pandangan baru ini membentuk sebuah selera dan kebutuhan baru, seperti halnya sebuah tren. Hal ini tampak pada perubahan di dalam dunia seni dan arsitektur. Arsitektur dan Revolusi: Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda dan Perubahan dalam Masyarakat Kolonial tidak membahas revolusi kemerdekaan Indonesia, melainkan membahas bagaimana konteks dan isu sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Hindia Belanda membentuk sebuah revolusi dalam masyarakat kolonial pada periode akhir kolonial Belanda. Dimulai dengan analisis mengenai revolusi yang terjadi di Eropa, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis korelasi antara revolusi tersebut dan perubahan di dalam gaya arsitektur di Eropa dan Rusia setelah revolusi. Akan tetapi, keadaan masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki konteks yang berbeda dengan masyarakat Eropa. Oleh karena itu, saya menganalisis konteks tersebut dan bagaimana sebuah revolusi terbentuk. Pembahasan kemudian saya akhiri dengan menganalisis perubahan Arsitektur di Hindia Belanda untuk menekankan adanya sebuah upaya dalam merepresentasikan ide baru yang terbentuk pasca revolusi melalui sebuah bentuk yang konkrit, yaitu arsitektur.

ABSTRACT
Revolution changes the fundamental values in the society. As the fundamental values change, the society also changes, and things that were used to be agreeable before the revolution may become less appealing, or no longer accepted. This new value formed a new taste and necessity in the society. As a result, the process of designing will be influenced by this newfound value. This writing does not discuss the revolution of Indonesian Independence. It discusses how the social, economy and political context and issues in the Dutch East Indies formed a revolution within the colonial society during the late colonial era. It starts with the analysis of revolutions throughout Europe & Russia, then continues to analyze changes in the Architectural Styles in Europe after the revolutions. However, the European and Russian society were essentially different than the Dutch East Indies society, which was, a colonial society. Therefore, I analyze the context of the Dutch East Indies society and how the revolution was formed. The discussion subsequently analyzes the changes in the Indies Architecture to further emphasize an effort to represent the new ideas that formed after the revolution into a concrete form, which is architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Ridwan Kurniawan
Jakarta: UI-Press, 2013
720.95 KEM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kartiko S. Herdijanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai jendela, kisi-kisi dan pintu pada bangu_nan kolonial di Jakarta lama bertujuan untuk melihat perkembangan bentuk, jumlah, ukuran dan ragam hias. Perkembangan yang terjadi pada jendela , kisi-kisi dan pintu akan dilihat kemungkinan menga_pa perkembangan itu terjadi. Pengumpulan data dilakukan atas 51 bangunan yang berada di Jakarta lama, bangunan antara tahun 1701 - 1939. Metode yang dipakai adalah analisis khusus. Metode ini mengacu pada penanganan artefak terhadap bentuk, ukuran jumlah serta ragam hias itu sen_diri. Hasa 1701 - 1939 dibagi menjadi 3 periode, yakni periode I (1791-1800), periode II (1801-1900) dan periode III (1901-1939). Pada masing--masing periode dilakukan analisis khusus yang sama. Hasil ketiganya digabungkan untuk dianalisis kembali yang kemudian menjadi kesimpulan analisis. Hasil tersebut dicoba dihubungkan dengan kondisi iklim di Batavia untuk melihat kemungkinan apakah ada pengaruh iklim terhadap perkembangan yang terjadi atau ada hal lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan yang termasuk dalam kategori periode I berjumlah 6 bangunan, periode II berjum_lah 17 bangunan dan periode III berjumlah 28 bangunan. Jendela, kisi-kisi dan pintu mengalami perubahan. Hasil analisis memperli_hatkan bahwa dari segi bentuk jendela didominasi oleh bentuk persegi panjang dan 3 jenis jendela, yakni casement, jalasie dan fixed. Kisi-kisi mempunyai dua buah bentuk yaitu persegi panjang dan 1/2 lingkaran. Pintu dari segi bentuk secara keseluruhan dido_minasi oleh bentuk persegi panjang da beradun pinto 2 buah. Hasil analisis ukuran memperlihatkan bahwa jendela menjadi kecil sampai pada periode III, demikian.juga kisi-kisi. Pintu mempunyai ukuran yang membesar sampai periode III. Dari segi jumlah, jendela men_galami naik turun, yakni jumlah di periode I lebih banyak daripada periode II namun pada periode III jumlahnya menjadi banyak dari periode I, kisi-kisi cenderung stabil dan Pintu makin berkurang. Hasil analisis ragam hias memperlihatkan bahwa analisis bentuk adalah juga analisis ragam hias, karena jendela, kisi-kisi dan pintu tidak dikenali mempunyai ragam hias khusus kecuali melalui bentuknya. Hasil analisis terhadap iklim tidak memperlihatkan hasil yang diinginkan. Awalnya pemilihan iklim dimaksudkan karena faktor yang terlihat jelas antara pemberi donor (orang Belanda yang ada di Eropa) dan penerima donor (Orang Belanda yang berada di Jakarta lama) adalah masalah penyesuaian bangunan terhadap iklim. Namun hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan tersebut, malahan muncul dugaan baru bahwa perkembangan yang terjadi adalah akibat dari pemilihan gaya bangunan yang didasarkan pada masalah efisien_si pemakaian dan pembuatan bangunan.

"
1996
S11785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Ridwan Kurniawan
Jakarta: UI Press, 2013
720.95 KEM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Agustina
"Proses pembentukan sebuah kota merupakan hal yang kompleks, dimana setiap kota memilikl latar belakang khusus dalam proses pembentukannya yang tercermin dalam wujud fisik ruang kotanya, Indonesia pemah memasuki era kolonia!isme yang cukup panjang. Selama masa itu, kekuasaan atas Indonesia berada di tangan pihak aslng.Mereka menerapkan sistem dan kebljakan yang diadaptasi dari negara asalnya, termasuk juga dalam penerapan konsep kotanya.
Dalam skripsi ini diuraikan mengenai proses pembentukan kota di Indonesia, yang dibagi menjadi dua peliode utama, yaitu era pra-kofonialisme dan era kolonialisme, sehfngga dapat dianalisa mengenai peranan ko!onialisme dalam pembentukan kota-kota diIndonesia. Kota-kota kolonial di Indonesia secara umum memlliki karakteristik yang sama dalam ruang kotanya, namun penerapan dalam wujud fisiknya tidak sepenuhnya sama antara kota yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>