Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6242 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini mengangkat tema organisasi gerakan petani dalam konteks perubahan kebijakan tentang pertahanan yang memungkinkan perubahan pola penguasaan tanah di tingkat lokal. Secara khusus tulisan ini menjelaskan kondisi tata guna lahan di pemerintahan lokal dan latar belakang munculnya serikat petani Pasundan sebagai organisasi gerakan petani terbesar di Jawa Barat, Indonesia sejalan dengan dikeluarkannya TAP MPR No. IX/2001 tentang reformasi agraria dan pengelolaan sumber daya alam. Penulis mengidentifikasi isu-isu penting yang masih perlu dikonfirmasi berkaitan dengan latar belakang kemunculan organisasi gerakan petani, yaitu: keterkaitan desa-kota, konteks lingkungan agraria, struktur kesempatan politik, sejarah politik dan lingkungan agraris, dan jenis-jenis progam reformasi agraria yang relevan "
JASOS 9:3 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Eric R.
Englowood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1966
307.7 WOL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wolf, Eric R.
New York: Prentice-Hall, 1966
909.82 WOL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Eric R.
New Jersey: Prentice-Hall, 1966
301 WOL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moriyama, Mikihiro
Singapore : University Press, 2005
305.8 MOR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifaldi Apinino
"Penelitian ini menjelaskan Barisan Tani Indonesia (BTI) sebagai organisasi petani besar pada zamannya yang memiliki peran dalam menyediakan wadah pendidikan bagi masyarakat khususnya kalangan petani. Bentuk pendidikan yang diberikan beragam, diantaranya pendidikan pemberantasan buta huruf, pendidikan koperasi, hingga sekolah pertanian. Telah banyak karya penelitian yang membahas mengenai BTI, namun mayoritas berfokus pada aksi-aksi besar terkait pelaksanaan reforma agraria. Penelitian ini berupaya memberikan sudut pandang baru perihal bagaimana gerakan BTI sehari-hari khususnya ketika mereka berhadapan dengan kenyataan bahwa banyak anggota petani mengalami kesulitan ekonomi dan akses pendidikan. Penelitian ini mengambil rentang waktu 1957, tahun awal BTI menggarap program pendidikan, dan berakhir pada 1965 ketika terjadi peristiwa politik sekaligus menandai akhir dari perjalanan BTI. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari berbagai tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada proses heuristik penelitian ini menggunakan arsip dokumen internal organisasi yang berkaitan dengan topik penelitian, surat kabar, dan beragam sumber sekunder seperti buku, jurnal, tesis, serta skripsi. Penelitian ini membuktikan bahwa BTI berperan sebagai penyedia sekaligus lembaga pendidikan yang tidak sekadar memberikan wawasan tetapi juga menyebarkan kesadaran politik di kalangan petani. Hal tersebut diterjemahkan sebagai bentuk perlawanan sehari-hari kaum petani yang jarang tercatat dalam historiografi Indonesia.

This paper discusses about the Barisan Tani Indonesia (BTI) as a large peasants organization in its day which had a role in providing an educational platform for the community, especially among peasants. The variousity of education forms provided illiterate eradication, cooperative training, and agricultural school. There have been many researchers discussed about BTI, but the majority have focused on major actions that related to the implementation of agrarian reform. This paper attempt to present a new perspective on how the BTI moved on a daily basis, especially when they were faced with the fact that many peasants still in poverty and lack of access for education. This research set about 1957, the early year BTI worked on educational programs, and ended in 1965 when political events occurred which marked the end of BTI journey. This paper use the historical method which consists of various stages such as heuristic, criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic process, this research use archives of internal organizational documents related to topics, contemporary newspapers, also secondary sources such as books, journals, and thesis. This paper prove that BTI as a provider as well as an educational institution, not only educate but also spreads political awareness among peasants. Those acts means as daily forms of resistance by peasent that infrequently wrote on Indonesian historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sato, Shigeru
Australia: Allen & Unwin, 1994
992.06 SAT w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Randa Putra Kasea
"ABSTRAK
Berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh petani telah menyebabkan terjadinya
penurunan jumlah petani di Indonesia. Salah satu permasalahan tersebut ialah adanya
konflik agraria yang dihadapi oleh petani, termasuk konflik agraria yang dihadapi oleh
petani anggota SPI (Serikat Petani Indonesia) Basis Desa Mekar Jaya dan petani anggota
SPI Basis Simpang Sei Kopas yang menjadi objek dalam penelitian ini. Terdapat tiga
tujuan dalam penelitian ini. Tujuan pertama adalah untuk menguraikan dan menganalisis
kondisi kesejahteraan petani dalam konflik agraria sebelum melakukan aksi sosial.
Tujuan kedua adalah untuk menguraikan dan menganalisis aksi sosial petani dalam
konflik agraria sebagai organisasi massa petani. Tujuan ketiga adalah untuk menguraikan
dan menganalisis kondisi kesejahteraan petani dalam konflik agraria setelah melakukan
aksi sosial. Berdasarkan hasil observasi partisipatif, studi dokumentasi dan wawancara
mendalam dengan para informan, terdapat tiga kesimpulan dalam penelitian ini.
Kesimpulan pertama, bahwa sebelum pelaksanaan aksi sosial, kondisi kesejahteraan
petani yang menghadapi konflik agraria setelah mengalami land grabbing, cenderung
berada dalam kondisi yang buruk. Kesimpulan kedua, pelaksanaan aksi sosial yang
dilakukan petani telah menjelaskan bahwa model aksi sosial sebagai pendekatan dari
intervensi komunitas merupakan metode praktis yang dapat dilakukan petani untuk
mendapatkan sumber dayanya kembali, sebagai wujud dari keadilan. Kesimpulan ketiga
setelah pelaksanaan aksi sosial, situasi penguasaan tanah konflik menjadi faktor
pendorong perubahan kondisi kesejahteraan petani.

ABSTRACT
Various problems faced by peasants have caused the decreasing of peasants
population in Indonesia. One of those problems is agrarian conflict. For instance, agrarian
conflicts which are being faced by SPI (Indonesian Peasant Union) Villages Mekar Jaya
and Simpang Sei Kopas bases peasant members, which are object of this research. There
are three objectives in this research. The first objective is to elaborate and analyze the
condition of peasants welfare in agrarian conflicts situation before organizing social
action. The second objective is to elaborate and analyze the social action of peasants in
agrarian conflicts situation as a civil society organization of peasants. The third objective
is to elaborate and analyze the condition of peasants welfare in agrarian conflicts situation
after organizing social action. Based on output of participatory observation,
documentation studies and in-depth interview with informants, there are three conclusions
in this research. The first conclusion, that before the organize of social action, the
condition of peasants welfare in agrarian conflicts situation after experiencing land
grabbing tends to be in a bad condition. The second conclusion, the organizing of social
action by peasants has explained that the social action model as an approach in community
intervention is a practical method that peasants can do to get their resources back, as a
manifestation of justice. The third conclusion, that after the organize of social action, that
situation of land controlling over land conflict becomes stimulating factor in changing
conditions of peasants welfare.

"
2019
T53240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>