Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choe, Chun-sik
Paju-si: Hanul Academy, 2011
910.2 CHO g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Perwito Mulyono
Surakarta: Batara, 2009
R 306 PER w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Korea: Korean Culture and Information Service Ministry of Culture, Sports and Tourism, 2009
R 951.9 Kor
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Koreea Bertelsmann, 2003
R KOR 910.2 YUN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jemima Alma Sabila
"Hashima (Gunkanjima) berhasil tercatat sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2015. Pencatatan pulau ini sempat mendapat penolakan keras dari Korea Selatan karena Jepang tidak mencantumkan sejarah lengkap yang menyangkut kerja paksa warga Korea Selatan dan Tiongkok. Berdasarkan data pemerintah Nagasaki, Hashima mengalami lonjakan pengunjung lebih dari seratus ribu wisatawan setelah namanya tercatat dalam situs warisan dunia UNESCO. Sebelumnya, Hashima hanya dikenal akan dark tourism-nya sebagai pulau hantu, tetapi kini semakin dilirik wisatawan dengan imej yang berbeda setelah pencatatan UNESCO dan pembangunan lokasi wisata penunjang seperti Gunkanjima Digital Museum. Penelitian ini membahas mengenai dark tourism Hashima dan lokasi terkaitnya serta perubahan apa saja yang terjadi setelah pencatatan di UNESCO. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya dampak positif seperti lonjakan dan kestabilan kunjungan wisata ke Hashima, dan dampak negatif seperti upaya sanitasi dengan menutupi sejarah kelam Hashima yang dilakukan pemerintah Jepang. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya pergeseran spektrum dark tourism di balik kesuksesan peningkatan kunjungan pariwisata di Hashima dan lokasi terkaitnya.

Hashima (Gunkanjima) was successfully listed as a UNESCO world heritage site in 2015. The listing process of this island had received strong rejection from South Korea because Japan did not include its full history of forced labor for South Korean and Chinese citizens. Based on data from the Nagasaki government, Hashima experienced a surge in visitors of more than one hundred thousand tourists after its name was listed as UNESCO’s World Heritage Site. Previously, Hashima was only known for its dark tourism as a ghost island, but now it is increasingly attracting tourists with a different image after the UNESCO listing and the construction of new supporting tourist sites such as the Gunkanjima Digital Museum. This research discusses the dark tourism of Hashima and its related locations as well as any changes that occurred after being registered at UNESCO. The results of this study found positive impacts such as the surge and stability of tourist visits to Hashima, and negative impacts such as sanitation efforts by covering up the dark history of Hashima by the Japanese government. In addition, this study also found a shift in the dark tourism spectrum behind the success of increasing tourism visits in Hashima and its related locations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Gochang, Hwasun, and Ganghwa Dolmen Sites -- Complex of Koguryo (Goguryeo) Tombs -- Gyeongju Historic Areas -- Seokguram Grotto and Bulguksa Temple -- Haeinsa Temple Janggyeong Panjeon (Depositories for the Tripitaka Koreana Woodblocks) -- Jikjisimcheyojeol (Jikji) -- Annals of the Joseon Dynasty -- Jongmyo Shrine, Jongmyo Jerye and Jongmyo Jeryeak -- Hunminjeongeum (Korean Alphabet) -- Seugjeongwon Ilgi (Diary of Royal Secretariat) -- Changdeokgung Palace Complex -- Suwon Hwaseong Fortress -- Pansori (Traditional Korean Opera) -- Traditional Gangneung Danoje Festival."
Seongnam-si : Academy of Korean Studies, 2006
KOR 951.9 EXP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paris : UNESCO, 1953
621.388 UNI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Hollym, 2003
KOR 306.519 GUI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba
"ABSTRAK
Kota Tua merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Jakarta, dengan susunan orisinilnya yang terinspirasi dari negeri Belanda dan dipadukan dengan konsep kota ideal yang dicetuskan oleh Simon Stevin. Dengan nilai sejarah yang dimilikinya, pemerintah menobatkan Kota Tua sebagai kawasan warisan budaya. Pada tahun 2014, Indonesia mengajukan Kota Tua sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Lalu pada tahun 2016 dilakukan revitalisasi Kali Besar sebagai bentuk pembenahan wilayah Kota Tua menuju warisan budaya dunia. Namun sayang, pada tahun 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) selaku sub-divisi UNESCO mengeluarkan pernyataan bahwa kawasan Kota Tua, tidak layak untuk dijadikan warisan budaya dunia dengan beberapa catatan. Diduga salah satu faktor ditolaknya Kota Tua sebagai warisan budaya dunia adalah adanya politik arsitektur yang terjadi dalam proses revitalisasi Kali Besar, tulisan ini mencoba menganalisa lebih lanjut sejauh mana politik arsitektur dapat menggeser nilai warisan sehingga tidak layak menjadi warisan budaya dunia dengan pendekatan deskriptif.

ABSTRACT
Kota Tua is a Dutch Colonial City in Indonesia, with its historical value, the government acclaimed the Kota Tua as a cultural heritage area. In 2014, Indonesia proposed Kota Tua as a UNESCO world cultural heritage. Then, in 2016 revitalization of Kali Besar was carried out as a form of revamping the Old City area towards the world cultural heritage. But unfortunately, in 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) as a UNESCO sub-division stated a statement that the Old City area, is not feasible to be claim as a world cultural heritage with some notes. It is suspected that one of the factors why Kota Tua rejected as a world cultural heritage is the existence of architectural politics that occurred in the revitalization process of Kali Besar, this paper tries to analyze how architectural politics can shift heritage asset value so that not worthy for being world cultural heritage with a descriptive approach."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, DC: National Geographic Society, 1987
R 909 NAT o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>