Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lie Tjun Tjie
"ABSTRAK
Munculnya isu penelitian ini diawali dengan adanya tingkat kesenjangan yang
signifikan di bidang studi perancangan arsitektur, yaitu antara konsep verbal yang
diinginkan oleh seorang perancang dengan konsep figural yang dihasilkan. Hasil
pengamatan banyak menunjukan pola hubungan yang tidak signifikan atau tidak
sejalan. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh terhadap fenomena
tersebut.
Melalui kajian bidang psikologi khususnya psikologi pendidikan, peneliti
menganalisis beberapa teori yang relevan seperti; teori kreativitas khususnya pada
proses berpikir kreatif teori perancangan arsitektur, dasar-dasar teori neurologi, dan
teori belajar. Hasil analisis beberapa teori tersebut disintesakan oleh peneliti dalam
bentuk model pembelajaran yaitu ?model pembelajaran transfomasi kreatif dalam
proses berpikir?.
Tujuan penelitian adalah ingin membuktikan pengaruh model pembelajaran
transformasi kreatif dalam proses berpikir terhadap prestasi belajar di bidang
perancangan arsitektur (bangunan). Sedangkan masalah utama penelitian ini adalah
?apakah ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pada matakuliah
perancangan arsitektur yang disebabkan oleh model pembelajaran transformasi
kreatif dalam proses berpikir dan model pernbelajaran konvensional (analisis
tugas)?.
Prosedur penelitian meliputi: sampel berasal dari mahasiswa arsitektur, metode
yang digunakan untuk interpretasi hasil penelitian menggunakan rancangan
eksperimen, alat analisis datanya menggunakan Uji-U, dan koefisien jalur atau path
analysis.
Dari hasil analisis atau olah data, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar antara kelompok yang
diberi model pembelajaran transformasi kreatif dalam proses berpikir dan model
pembelajaran konvensional (analisis tugas), disamping itu terdapat juga peningkatan
yang signifikan pada kemampuan berpikir transformasi kreatif pada kelompok yang
diberi model pembelajaran transformasi kreatif dalam proses berpikir serta mampu
menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif.
Model pembelajaran transformasi kreatif dalam proses berpikir ini merupakan
inovasi terkini (2005) dalam ilmu psikologi khususnya bidang kreativitas dan
perancangan arsitektur.

Abstract
The emergence of the research topic was initiated by the significant discrepancies found
in the field of architectural designs, particularly between the verbal concept, which is
desired by a designer and the figural concept, which results in. The results of the
observation have indicated that the relationship is not significant or inconsistent. The
researcher is interested to explore such phenomena further.
Based on the analysis in the psychological Held, particularly the educational psychology,
the researcher attempted to analyze some relevant theories, such as: creativity theory -
particularly the creative thinking process, theory of architectural designs, basic theory of
neurology, and theory of learning. The results of the analysis on the theories are
synthesized by the researcher in the form of a learning model, which is ?the creative
transformational learning model of the thinking process".
The objective of the research is to prove the influence of the creative transformational
learning model of the thinking processes on the academic achievements in the areas of
architectural designs. Whereas the main problem of this research is whether there is a
significant difference between the academic achievements in the architectural design
class, caused by the creative transformational learning model of the thinking process and
the conventional learning model (based on the assignment analysis)
The research procedure includes the following aspects: samples taken from the architect
students. The research methods used to interpret the data were based on the experimental
design. The data analysis tools used were the U-Test and path analysis.
Based on the data analysis, it is indicated that there is a significant difference towards die
academic achievements between the groups where the creative transformational learning
model was applied and the groups where the conventional learning model was applied.
Some significant components, which have contributed to the academic achievements, are
as follows: the improvement of the creative transformational abilities and the works
produced are innovative and original.
The creative transformational learning model of the thinking process is the most recent
innovation in Psychology, specifically in the areas of creativity and architectural designs."
2005
D684
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Washarti Siregar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang proses
pembelajaran di Sekolah Dasar di Brisbane, Australia. Antara masyarakat Indonesia dan
masyarakat Barat terdapat banyak perbedaan. Contohnya, masyarakat Barat, termasuk
Australia dididik untuk berpikir mandiri dan kritis, sedangkan masyarakat Timur,
termasuk Indonesia tidak dibiasakan untuk mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.
Perbedaan ini disebabkan oleh faktor kultur dan pendidikan yang berbeda. Karena faktor
kultur mencakup hal-hal yang cukup luas, maka skripsi ini hanya akan meneliti faktor
pendidikan. Penelitian ini akan membahas faktor-faktor yang terkait dalam proses
pembelajaran seperti kurikulum, metode pengajaran, cara evaluasi dan pengelolaan
kelas. Kurikulum adalah perencanaan untuk belajar, yang disusun agar siswa memiliki
serangkaian pengalaman yang berurutan dengan tujuan supaya siswa dapat lebih disiplin
dalam berpikir dan bertindak (Mclnemey & Mclnemey, 1998). Metode pengajaran
adalah pengulangan dari bentuk tingkah laku guru yang bisa diterapkan ke berbagai
macam mata pelajaran (Gage & Berliner, 1991). Metode pengajaran yang digunakan
dalam skripsi ini meliputi metode-metode pengajaran oleh Gage dan Berliner (1991)
serta Barry dan King (1998). Evaluasi siswa adalah pengujian dari pekeijaan siswa yang
dilakukan di sekolah (Slavin, 1991). Tujuan dari pengaturan kelas adalah untuk
mempertahankan lingkungan belajar yang positif dan produktif (Woolfolk, 1998).
Apabila diperoleh gambaran proses pembelajaran di Australia, maka diharapkan metode
yang sama dapat diterapkan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada seorang guru kelas dua Sekolah Dasar Rainworth,
Bardon, Brisbane, Australia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan
adalah wawancara dan mengajukan pertanyaan melalui e-mail. Proses pengumpulan data
dilanjutkan dengan analisa data. Proses analisa data ini menggunakan metode-metode
pengajaran dari Gage dan Berliner serta teori pendidikan adaptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek guru menggunakan kurikulum
pemerintah yang dapat dimodifikasi oleh guru. Secara umum, metode pengajaran yang
dilakukan oleh guru sesuai dengan metode-metode yang dikemukakan oleh Gage dan
Berliner (1991) serta Barry dan King (1998), yaitu pendekatan humanistik dan metode
adaptif. Kemudian tampak pula bahwa guru menggunakan evaluasi formal dan informal
untuk mengetahui kemampuan orang tuanya. Selain itu, ia merasa memiliki hubungan
yang baik dengan murid-muridnya serta orang tua mereka.
Pada penelitian di masa yang akan datang, peneliti sebaiknya memiliki waktu
yang memadai sehingga dapat melakukan observasi-observasi dan wawancarawawancara
lanjutan. Selain itu, disarankan agar menggunakan subyek yang lebih banyak
di penelitian yang akan datang. Salah satu saran lain untuk penelitian lanjutan adalah
penggunaan gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif agar mendapatkan data yang
lebih kaya. Melakukan perbandingan, misalkan membandingkan proses pembelajaran di
Australia dengan di Indonesia, juga adalah salah satu hal menarik yang dapat dilakukan
peneliti selanjutnya."
2005
S3387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan konseling dan motivasi berprestasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Penelitian menggunakan desain treatment by level 2X2 menggunakan analisis data ANAVA dan Turkey. Kesimpulan penelitian : 1) Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi layanan konseling individu dan kelompok, 2) Terdapat interaksi antara layanan konseling dengan motivasi dengan motivasi berprestasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, 3) Hasil belajar matematika dengan layanan konseling individu lebih tinggi daripada konseling kelompok, 4) Hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi belajar siswa rendah yang diberi layanan konseling individu lebih rendah daripada layanan konseling kelompok."
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Avecienna
"ABSTRAK
Rendahnya mutu dan prestasi belajar matematika, yang mempakan
mata pelajaian yang sangat penting untuk masa depan siswa terutama siswa
sekolah dasar, merupakan raasalah yang dihadapi berbagai pihak, karena
matematika berperan untuk melatih aspek-aspek beipikir yang juga
digunakan dalam berbagai mata pelajaran lainnya. Penelitian yang
dilakukan Miller dkk. (1996) pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
matematika menemukan beberapa jenis orientasi tujuan akademik (OTA)
yang mempunyai hubungan dengan prestasi belajai- matematika. Menmnt
mereka pengadopsian jenis OTA tertentu memungkinkan teijadi tidaknya
proses belajar matematika yang optimal.
Penelitian ini mencoba mengembangkan penelitian Miller ini pada
budaya dan sampel yang berbeda yaitu pada murid-murid sekolah dasar di
Indonesia. Penelitian dilakukan pada 109 siswa SD I dan SD 11 Yasporbi
Jakaita Selatan untuk menguji kembali hubungan antara pengadopsian
jenis-jenis OTA dengan prestasi belajar matematika mereka. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.
InstTumen yang digunakan pada penelitian ini kiiesioner OTA yang
mempakan hasil modifikasi dari alat Survey toward Mathemaiic dari Miller
dkk. (1996).sedangkan untuk pengukuran prestasi matematika digunakan
nilai rapor siswa tiga caturwulan terakhir yang dijadikan skor skala
{standarl score). Untuk pengolahan data digunakan teknik statistik pariial
correlation dengan kovarian rctw score Raven's Standard Progressive
Matrices untuk mengontrol intelegensi. Penelitian ini tidak mendapatkan hasil yang sama dengan penelitian
Miller dkk. (1996) yang menyatakan bahwa jenis OTA future
consequences, OTA learning goals dan OTA performance goals
mempunyai hubungan bermakna positif dengan prestasi belajar
maatematika siswa. Hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis
OTA future consequences goals, learning goals, dan pleasing the family
goals tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan prestasi belajar
matematika. Sedangkan jenis OTA performance goals dan OTA pleasing
the teacher mempunyai hubungan yang bermakna secaia berlawanan
(negatif) dengan prestasi belajar matematika."
1999
S2586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sentari
"ABSTRAK
Penguasaan bacaan, dalam hal ini recall bacaan, sebagai sarana
memperoleh pengetahuan siswa, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
strategi belajar. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh penggunaan strategi
belajar dalam membaca, yaitu strategi yang digunakan untuk mengolah informasi
dalam teks bacaan, sehingga proses penguasaan dan pemahaman bacaan dapat
lebih efektif dan efisien.
fc
Atkinson dan Shifffin (dalam Reed, 1996) menyatakan bahwa salah satu
strategi yang dapat digunakan seseorang dalam memperlajari informasi untuk
memfasilitasi perolehan pengetahuan adalah imaging. Jacob (dalam Sadoski,
1983) menguatkan bahwa kemampuan subyek untuk menghasilkan atau
menggunakan mental imagery untuk memahami bacaan adalah faktor utama untuk
membedakan antara pembaca yang baik dan tidak.
Sehingga, pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah
mengukur sejauhmana penggunaan strategi mental imagery dapat berpengaruh
secara signifikan terhadap recall bacaan dan sekaligus melihat gambaran strategi
mental imagery yang digunakan selama membaca pada siswa SMU Negeri I
Depok.
Teori Kognitif Dual Coding memiliki kapabilitas untuk menjelaskan
tentang mental imagery dalam kinerja kognisi., dimana Dual Coding Theory
membagi sistem kognisi menjadi dua subsistem representasi mental, verbal dan
imagery. Kedua subsistem ini terpisah, tapi terhubung satu sama lain, dengan cara
paralel atau dalam suatu integrasi (Sadoski & Paivio, 1994)
Metode yang digunakan adalah situasi eksperimental dengan
menggunakan disain randomized, two group design, posttest only. Ada dua
kelompok independen, dimana kelompok pertama akan dijadikan kelompok
eksperimen yaitu kelompok yang dilatih menggunakan dan dinstruksikan
menggunakan strategi belajar mental imagery dan melakukan think-aloud selama
membaca; sedangkan kelompok kedua akan dijadikan kelompok kontrol yaitu
kelompok yang tidak dilatih menggunakan strategi tersebut namun tetap melakukan think-aloud selama membaca. Setelah proses membaca selesai, kedua
kelompok diminta untuk melakukan free recall terhadap bacaan.
Data verbatim think-aloud dan pernyataan-pernyataan dalam free recall
dirating ke dalam kategorisasi terlengkap dan reliabel yang pernah ada (Sadoski,
dkk., 1990). Untuk pengolahan pernyataan-pernyataan recall dan verbatim mental
imagery menggunakan teknik pengujian U-Mann Whitney sebagai analisa utama,
dan teknik pengolahan persentase sebagai analisa tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa tidak ada satu subkategoripun
yang berbeda secara signifikan dalam hal recall bacaan antara kedua kelompok
independen.
Analisa tambahan menggunakan pengolahan persentase mengindikasikan
ada pebedaan kemampuan menghasilkan free recall bacaan antar subyek dalam
setiap kelompok. Selain itu, ada perbedaan karakter yang menandai proses
pengkodean bacaan selama membaca, yang direpresentasikan lewat hasil free
recall subyek. Karakter pada kelompok eksperimen adalah pada pernyataan recall
yang merupakan kalimat sendiri, dan tidak terdapat pada teks serta masih
berhubungan dan sesuai dengan isi kalimat pada teks; dan pada pernyataan recall
yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit pada teks.
Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses
pengkodean bacaannya ada pada pernyataan recall yang berhubungan langsung
dengan satu T-unit dengan sedikit kesalahan atau bagian yang hilang, tapi tanpa
merubah makna kalimat pada teks ; pernyataan recall yang merupakan gabungan
dari beberapa T-unit pada teks; dan pada pernyataan recall yang merupakan
bagian dari satu T-unit pada teks.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gambaran strategi
mental imagery kedua kelompok independen berbeda. Dari pengujian signifikansi
didapatkan ada perbedaan yang signifikan pada gambaran strategi mental imagery
antara kedua kelompok. Subkategori yang berbeda adalah pada mental imagery
yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit, mental imagery yang
merupakan sintesa dari dua atau beberapa T-unit, mental imagery yang termasuk
komponen sintesa, dan mental imagery yang menggunakan modalitas ganda.
Hasil pengolahan persentase mengindikasikan ada perbedaan kemampuan
menghasilkan mental images antara kedua kelompok. Selain itu ada perbedaan
karakter yang menandai proses membaca pada kedua kelompok. Pada kelompok
eksperimen subkategori yang menandai proses membacanya adalah pada mental
imagery yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-Unit, mental
imagery yang merupakan sintesa dari satu atau beberapa T-unit, dan mental
imagery yang menggunakan kata-kata sendiri dan tetap konsisten dengan isi
kalimat pada teks.
Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses
membacanya adalah mental imagery yang konsisten dengan isi kalimat pada teks,
dan kategorisasi terhadap mental imagery yang termasuk komponen sintesa.
Untuk penggunaan modalitas dalam mental imagery-nya, subkategori yang
persentasenya cenderung kepada kelompok eksperimen adalah pada modalitas
ganda dan modalitas afeksi. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah modalitas
visual dan kinestetik."
2002
S3090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susilowati
"Siswa dengan disabilitas intelektual membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus agar mereka dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan dan pelayanan khusus mencakup pemberian instruksi khusus, penyesuaian strategi pengajaran, dan penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini akan memfokuskan pada kegiatan belajar mengajar di SLB C ditinjau dari teori sosiokultural Vygotsky.
Teori Vygotsky digunakan untuk mengalisis proses pemberian scaffolding, internalisasi siswa, dan penggunaan technical tools oleh guru. Partisipan penelitian ini adalah guru dan siswa SLB C. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi di kelas dan wawancara kepada siswa seusai pelajaran. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil menujukkan bahwa tingkat kontrol dari bantuan yang diberikan guru semakin menurun seiring dengan meningkatnya tingkat kelas. Berkaitan dengan internalisasi, seluruh siswa umumnya dapat memahami lebih dari separuh materi yang diberikan guru. Selain itu, guru SLB C dapat melakukan manipulasi penggunaan tools untuk membantu siswa dengan kemampuan yang bervariasi.

Students with intellectual disability require special education and services so that they can maximize their potential. Special education and services include the provision of special instructions, adjustment of teaching strategies, and the use of tools in learning process at the classroom. This study will focus on teaching and learning activities at SLB C in terms of Vygotsky's sociocultural theory.
Vygotsky's theory is used to analyzed the provision of scaffolding, internalization of the students, and the use of technical tools by the teachers. Participants in this study were SLB C teachers and students. Methods of data collection will be done using in-class observation and interview to students after class. Furthermore, the data were processed using a qualitative approach.
The results showed that the level of control of teacher's scaffolding decreases with increasing grade level. In connection with the internalization, all students are generally able to understand more than half of the material provided by the teacher. In addition, SLB C teachers can manipulate the tools to help students with varying abilities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhibbin Syah
Jakarta: Rajawali, 2012
370.152 3 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amir tengku ramly
Jakarta: Kawan Pustaka, 2006
370.15 AMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Syaodih Sukmadinata
Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003
370.15 NAN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>