Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Telah dibuat suatu sistem pemutar kisi pemantul pada sistem laser CO2. Sistem pemutar ini terdiri dari motor langkah, rangkaian pengendali, catu daya, dan perangkat lunak yang diperlukan. Sistem tersebut telah dicobakan untuk memayar daya keluaran laser CO2 buatan Universitas Katholik Nymegan, Belanda. Hasil yang diperoleg yang menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik, dengan ketelitian motor langkah yang dapat memisahkan puncak garis laser yang berdekatan, sehingga memuhi syarat keperluan spektroskopi. Ketelitian motor langkah yang dicapai adalah 1,33 x 10-5 cm skala mikrometer pemutar kisi per langkah yang setara dengan 0,00023 pm panjang gelombang laser CO2 per langkah. "
JURFIN 10:29 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Yonita Yetri
"Seiring dengan peningkatan kandungan CO2 di atmosfer menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi fenomena tersebut adalah mencoba mengurangi emisi gas karbon dioksida dan mengubahnya menjadi senyawa yang lebih bermanfaat. Dalam penelitian ini, elektroreduksi karbon dioksida dipelajari dengan menggunakan elektroda kerja Boron-doped Diamond termodifikasi Cu2O (Cu2O-BDD). Elektroda Cu2O-BDD dipreparasi menggunakan larutan yang terdiri atas Cu(CH3COO)2 1 mM dan CH3COONa 0,1 M dalam pH 5,7. Elektrodeposisi Cu2O pada permukaan BDD dilakukan dengan teknik kronoamperometri pada potensial deposisi -0,4 V (vs Ag/AgCl). Karakterisasi dilakukan dengan SEM-EDS dan XPS. Siklik voltametri menggunakan Cu2O-BDD sebagai elektroda kerja menunjukkan bahwa puncak reduksi CO2 dalam larutan NaCl 0,1 M teramati pada potensial -1,3 V (vs Ag/AgCl). Berdasarkan data tersebut elektroreduksi CO2 dilakukan pada potensial -1,3 V (vs Ag/AgCl) dengan menggunakan teknik kronoamperometri selama 1 jam. Karakterisasi produk liquid dari elektroreduksi CO2 dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) memberi indikasi adanya pembentukan asam format, asam asetat, formaldehid dan metanol.

The increase of carbon dioxide content in the atmosphere leads to a global warming phenomenon. Reducing carbon dioxide emission dan transform it into another beneficial substance is one attempt to overcome this phenomenon. In this work, electroreduction of carbon dioxide was examined using Cu2O modified BDD as the working electrode (Cu2O-BDD). Cu2O-BDD electrode was prepared with mixture solution of Cu(CH3COO)2 1 mM and CH3COONa 0.1 M at pH 5.7. Cu2O was electrodeposited on the BDD surface through chronoamperometry technique at deposition potential of -0.4 V (vs Ag/AgCl). Characterization was performed by SEM-EDS and XPS. The CV with Cu2O-BDD as working electrode demonstrated that reduction peak of CO2 in NaCl 0.1M solution was observed at the potential of -1.3 V (vs Ag/AgCl). Based on this data, electroreduction of CO2 was performed at the potential of -1.3 V (vs Ag/AgCl) using chronoamperometry technique for one hour. Characterization of the liquid product of the CO2 electroreduction was completed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC), which indicated the formation of formic acid, acetic acid, formaldehyde and methanol."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan suatu modifikasi pada sistem laser nitrogen untuk meningkatkan efisiensi pemakaian gas nitrogen dan daya keluaran laser. Modifikasi dilakukan pada bentuk elektrode dan konstruksi celah laser, sedemikian sehingga gas nitrogen yang dipakai sedikit (efisien) tapi daya keluaran tinggi. Sebagai pembanding digunakan konstruksi sistem laser nitrogen (sistem lama). Laser nitrogen yang dibuat (sistem baru) dapat dioperasikan pada daerah tegangan 7,48 kV sampai 10,30 kV. Sedangkan laser nitrogen (sistem lama) dapat dioperasikan pada daerah tegangan 6,96 kV sampai 11 kV. Optimalisasi dilakukan pada jarak antar elektroda celah laser 1,98 mm, tegangan keluaran penyedia daya 9,17 kV, debit aliran gas 7,3 liter/jam dan menggunakan cermin datar pada salah satu ujung keluaran laser. Diperoleh bahwa sistem laser (sistem baru) menghasilkan daya keluaran laser maksimal 3,3 mW. Sedangkan sistem laser (sistem lama) menghasilkan daya keluaran laser maksimal 0,6 mW. Kondisi optimum tegangan keluaran peyedia daya diperoleh pada tegangan 8,64 kV (sistem baru) dan pada tegangan 9,54 kV (sistem lama)."
JURFIN 9:24 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JURFIN 4:13 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this reserach is to find out the influence of laser shooting to the ovaries stem of eye,ablation of crab's eye to the level of egg's maruty,the diameter of eggs and the number of eggs scylla serrata....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Semayang Muda
"Kopling antara amplifier permukaan miring dan fiber taper lens-ended diselidiki secara teori. Penelitian teori didasarkan pada model gelombang bidang tiga dimensi yang dihitung melalui pergeseran fasa akibat permukaan iring. Kopling diselidiki berkenaan dengan parameter-parameter berkas dari pandu gelombang amplifier lens-ended, dan juga berkenaan dengan posisi fiber. Terjadinya rugi-rugi kopling karena permukaan miring dan karena variasi dari uji lens yang terbaik, rugi untuk permukaan miring 10° ditemukan lebih kecil dari 0.5 dB dibandingkan amplifier permukaan normal.

The coupling between angled-facet amplifiers and tapered lens-ended fibers is investigated theoretically. The theoretical investigation is based on a three-dimensional plane wave model which accounts for the phase differences introduced by the angled facets. The coupling is investigated with respect to the beam parameters of the amplifier wave guids and the tapered lens-ended fiber, and also with respect to the fiber position. For optimized lens radii the excess loss for 0l0° facet angle is found to be less than 0.5 dB compared to a normal facet amplifier."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Kurniawan
"ABSTRAK
Dengan mengfokuskan berkas pulsa laser karbon dioksida pada berbagai macam target pada tekanan rendah, akan terbentuk plasma yang unik. Dalam disertasi ini struktur dan dinamika dari plasma yang unik ini dapat diperoleh dengan mengembangkan metode pengamatan plasma yang baru yaitu pengukuran distribusi ruang dari intensitas emisi pada berbagai waktu tunda. Plasma ini terdiri atas daft bagian; pertama yaitu bagian kecil dari plasma (disebut plasma primer) yang memancarkan spektrum emisi kontinu hanya untuk beberapa seat diatas permukaan target. Bagian yang lain (plasma sekunder) mengembang sesuai waktu disekeliling plasma primer, memancarkan spektrum garis atomik yang sangat tajam dengan emisi latar belakang yang sangat rendah.
Juga ditunjukan bahwa emisi dari atom-atom yang terpancar keluar dari target membentuk struktur kulit (tipis), dan ionisasi dari atom-atom berlangsung lebih lambat dari pada eksitasi dari atom-atom netral. Laju pergeseran dari muka emisi adalah sebanding dengan waktu pangkat due per lima. Juga berhasil diamati bahwa titik dimana sinyal emisi mulal tampak adalah sama untuk berbagai macam target meskipun berbeda pada berat atomnya. Hasil ini mendukung model bahwa plasma sekunder dibentuk mengikuti prinsip gelombang kejut dengan plasma primer sebagai sumber energi awal.
Dengan memakal gas helium dan argon disekeliling target pada tekanan rendah, dua proses eksitasi yang berbeda terjadi pada saat pembentukan plasma sekunder. Proses eksitasi pertama disebabkan oleh mekanisma gelombang kejut, sedangkan eksitasi kedua disebabkan oleh tingkat energi metastabil pada gas mulia. Proses eksitasi kedua ini menyalurkan energi metastabil yang disimpan oleh gas mulia pada atom-atom yang dipancarkan oleh target meskipun lama setelah pulsa laser berakhir, sehingga menghasilkan intensitas emisi yang lebih tinggi di gas mulia dibandingkan di udara.
Temperatur tinggi pada plasma sekunder sebagai akibat dari kecepatan propagasi yang tinggi dari muka plasma menyebabkan plasma ini sangat cocok digunakan untuk mendeteksi atom-atom halogen yang biasanya sangat sukar diidentifikasi karena tingkat energinya yang sangat tinggi. Aplikasi analitis untuk mendeteksi unsur halogen pada contoh bubuk kimia maupun kalsium pada bahan makanan menunjukkan hubungan yang linter pada kurva kalibrasi. dalam metode Laser Microprobe Spectrochemical Analysis (LHSA) yang umum dipakai hingga saat ini untuk analisa spektrokimia, tidak terdapat hubungan yang tinier pada kurva kalibrasinya karena timbul penyarapan sendiri (self absorption) yang sangat kuat, .lumlah minimum yang dapat dideteksi untuk Cl adalah 5 ppm dan 10 ppm untuk Ca, yang mane Jauh lebih balk dibandingkan dengan metode Induction Couple Plasma (ICP) maupun metode lain. Hingga saat ini metode ICP adalah metode ter-balk yang banyak dipakal untuk analisa elemen-elemen pads bahan makanan. Metode kami akan dikembangkan menjadi metode analisa kuantitatif yang cepat, akurat dan. memiliki sensitivitas yang tinggi tidak Baja pada bahan makanan tetapi juga pada bahan biologi, geologi dan lain-lain.

ABSTRACT
A study has been conducted on the formation of the unique plasma generated by focusing a TEA CO2 laser onto various targets with low pressure surrounding gases. A new method of time-resolved measurement of spatial distribution of the plasma was carried out for analyzing the plasma structure and dynamics. The unique laser induced plasma consists of two distinct regions; the first is a small area of plasma (called primary plasma), which gives off intense continuous emission spectra for a short time just above the surface of the target. The other area (secondary plasma) expands with time around the primary plasma, emitting sharp atomic line spectra with negligibly low background signals.
It is clearly shown that emission due to the gushed atoms from the target form shell structure, and the ionization of the atoms proceeds at slower rate than the excitation of the neutral atoms. The displacement of the emission expansion is proportional to the two-fifths power of time. It has been also observed that the rising point in the time-resolved spatial distribution of the emission 1s the same regardless of the difference in atomic weight. These results support the model that the secondary plasma is excited by a shock wave with primary plasma serving as the initial explosion source.
By using helium and argon as a surrounding gases, two different excitation processes take place in farming the secondary plasma. The first excitation process is due to the shock wave mechanism, while the second process is due to the metastable state of the noble gases. It is believed that this second process transfers metastable energy to the vaporized atoms of the target for emission, even long after the laser bombardment ends, thus giving total emission intensity that is higher in the noble gases than yielding in air.
The high temperature generated in the secondary plasma as a result of its high propagating front speed has made it favorable for use in detecting atoms such as halogens which are usually very difficult to identify because of their high lying electronic energy level. Analytical application to the detection of halogen atoms in chemical powder and calcium in food material shows good linearity in the calibration curve. In the ordinary Laser Microprobe Spectra-chemical Analysis (LMSA), the calibration curve is not linear due to the strong self absorption. The detection limit of Cl, Ca is 5 ppm and 10 ppm respectively which is-better than ICP (50 ppm for Cl) and other methods. So far, ICP emission spectrometry has been used as the most convenient method for simultaneous multi elemental analysis of food materials. Our method will be developed as a rapid, high-precision, highly sensitive quantitative analytical method for not only food materials but also other biological and geological samples.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1992
D177
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basrul Bahar
"ABSTRACT
Probing of the atmospheric parameters have been done by many scientists since a century ago up to present with various techniques. A simple system of laser radar without using any collimated beam but a reflected mirror as transmitter and a small cassegranian type (10.5 an in diameter) telescope as receiving was constructed to investigate the relative Mie backscattering coefficient by utilizing a nitrogen laser as a light source in the range of measurement bellow 1 Km. The backscattered light received by the receiving telescope is converted into electric current by photomultiplier and is shown and known as "A scope" display on an oscilloscope. SNR of the signal from photomultiplier was increased by using a boxcar integrator and its output could be recorded with XY recorder.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
621.366 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nji Raden Poespawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>