Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Telah dilakukan pengukuran kalor bakar arang dengan variasi jenis kayu dan lama pirolisis untuk suhu tertentu. Penelitian ini menggunakan kalorimeter bomb jenis Shimadzu CA-4P. Adapun jenis kayu yang arangnya diukur nilai kalor bakarnya adalah: jati, akasia, mahoni, rembalo, manding, landep, sengon, sono, trembesi dan tempurung kelapa. Sebagai pembandng, diukur pula kalor bakar batubara. Penelitian ini dilakukan yang digunakan berkemurnian 99% pada tekanan 30 atm. Cuplikan diaksidasi sehingga terbakar sempurna, dan nilai kalor hasil pembakaran (disebut kalor bakar) dibaca di unit penampil. Diperoleh simpulan, bahwa nilai kalor bakar arang kayu bergantung pada jenis sengon berkalor bakar terkecil (611+-3) x 10 kal/g. Suhu pirolisis yang digunakan pada penelitian ini adalah 400 oC. Pada suhu itu, ketika arang bermassa 200 gram, memberikan lama pirolisis optimalnya 15 menit. "
JURFIN 9:28 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Romie Alpha
"Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan pengujian mikrohardness dengan metode dickers. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan epoksi jenis bisfenol A dengan penguat berupa arang kayu dengan variasi kadar beratnya. Arang kayu yang digunakan berupa arang kayu hitam. Sampel epoksi dibuat sebanyak 4 buah, dengan tiga variasi penambahan arang kayu dan satu sampel epoksi murni. Sampel diuji kekerasannya dengan alat pengujian mikrohardness dengan beban sebesar 25 gram. Sampel yang digunakan yaitu 25 gram epoksi murni, epoksi murni + 1 gram arang kayu, epoksi murni + 2 gram arang kayu, dan epoksi + 4 gram arang kayu. Setiap sampel tadi ditambahkan curing agent berupa polyamida sebanyak 6,6 gram. Pengujian dilakukan dengan penjejakan sebanyak 10 titik pada tiap sampel. Nilai kekerasan dari masing - masing titik ini dirata - ratakan sehingga menghasilkan satu nilai kekerasan yang representatif. Melalui pengujian ini, akan diketahui pengaruh penambahan arang kayu terhadap kekerasan epoksi. Untuk melengkapi pengujian kekerasan, maka dilakukan pengamatan SEM untuk melihat permukaan sampel epoksi murni dan permukaan sampel epoksi yang ditambahkan filler berupa arang kayu. Pengamatan dilakukan dengan perbesaran lOOx, 500x, dan lOOOx. Selain itu, komposisi arang kayu juga diuji dengan EDX. Melalui pengujian komposisi, maka dapat diketahui unsur - unsur yang terkandung di dalam arang kayu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Sulistyowati
"Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang masih digunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Kekuatan kayu dapat diketahui dengan melakukan pengujian sifat mekanis di laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan acak lengkap 2 perlakuan terdiri atas contoh uji kecil kayu bebas cacat dan contoh uji kayu skala penuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara hasil uji modulus elastisitas dan kuat lentur contoh uji kecil bebas cacat dengan contoh uji skala penuh kayu Gmelina. "
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dumanauw, J.F.
Jakarta: Gramedia, 1984
620.12 DUM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat penyalaan pada kayu lapis ( plywood ) dengan ukuran panjang 10 cm x 10 cm, pada berbagai variasi jarak sampel terhadap heater, variasi fluks kalor ( temperature heater ), sera variasi arah orientasi sample terhadap heater dengan menggunakn Kalorimeter Api. Temperature permukaan sampel baik permukaan bagian atas maupun bawah dimonitor secara terus ? menerus dengan menggunakan termokopel tipe - K. Kemudian penurunan massa diukur dengan menggunkan timbangan digital, serta nilai konsentrasi oksigen dan gas buang lainnya diukur dengan menggunakan Quintox - KM 9106. Dalam penelitian ini variasi jarak yang dipakai adalah jarak 3 cm dan jarak 5 cm, sesangkan variasi fluks kalor yang digunakan adalah fluks kalor sebesar 27 kW/m2 dan fluks kalor sebesar 16,4 kW/m2.Variasi arah orientasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : arah orientasi vertikal, arah orientasi miring ( 45° ) , dan arah orientasi horizontal dengan arah radiasi dari bawah.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara arah orientasi sampel terhadap pola penyebaran api serta untuk mendapatkan hubungan antara variasi jarak sampel terhadap heater dan variasi fluks kalor terhadap penyalaan api pada sampel kayu lapis ( plywood ). Beberapa parameter utama yang digunakan adalah waktu penyalaan ( time to ignition ), temperature permukaan sampel, laju penurunan massa ( mass loss rate ), dan konsentrasi gas buang ( terutama oksigen ).

A theoretical and experimental study of the piloted ignition of wood is performed. A wood sample of 10 by 10 cm with: heat flux, orientation, and sample distance variations. This experiment measured by fire cone calorimeter. The surface temperature of sample is countinuously measured by type ? K thermocouple. Then mass loss rate is measured by digital scale. Meanwhile, oxygen consentration are measured by gas analyzer Quintox ? KM 9106. In this experiment, using two variation in sample distance, 3 cm and 5 cm. They are, using three orientation variations, which are horizontal, vertical, and tilt ( 45° ). The wood samples were given two variations heat flux, 27 kW/m2 ( 600° C ) and 16,4 kW/m2 ( 500° C ).
The purpose of this experiment are to examine and to get correlation between sample orientation with fire spread pattern. This experiment also examine the effect of the sample distance and heat flux variations to fire spread pattern in plywood sample. In this experiment using some main parameters, they are time to ignition, surface temperature, mass loss rate, and exhaust gas concentration ( especially oxygen ).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raghda Novitaningrum
"ABSTRAK
Pemanfaatan produk liquid sebagai bahan pengawet dari hasil proses pirolisis memiliki nilai ekonomi yang tinggi bila dibanding sebagai bahan bakar kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik liquid smoked untuk pemanfaatan bahan pengawet. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan bahan baku serbuk kayu campuran berukuran < 0.707 mm dan moisture content 7.77 wt dry . Dari temperatur heater yang digunakan 350 0C, 400 0C, 450 0C, 500 0C, dan 5500C, produk liquid yang dihasilkan maksimal pada temperatur 5000C dengan temperatur cooling water 15.260C yaitu sebesar 32.17 wt . Komposisi pada produk liquid didominasi oleh cyclopropane sebesar 44.49 dan pada produk gas sebesar 78.29 . Properties dari produk liquid memiliki nilai pH 2, konduktivitas termal 0.03 W/m0C, densitas 0.99 gr/cm3 dan viskositas kinematik 1.81 cSt.Kata Kunci: serbuk kayu, pirolisis, liquid smoked, liquid collecting system.

ABSTRAK
Utilization of liquid product as a preservative of pyrolysis process has high economic value when compared as bio feul. This study aims to determine the characteristics of liquid smoke for the use of preservatives. This research is experimental by using mixed sawdust raw material "
2017
S68060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daragantina Nursani
"Penggunaan biomassa sebagai sumber energi atau bahan bakar dalam bentuk pelet memiliki banyak keunggulan, diantaranya mudah untuk disimpan, didistribusikan, serta membuat proses pembakaran lebih sempurna dan stabil. Dalam proses pembuatan pelet, biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi jamur yang dapat menurunkan nilai kalor. Jenis pengering yang biasa digunakan untuk pengeringan biomassa adalah tipe rotari, karena memiliki kapasitas tinggi, mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi proses pengeringan dengan menginvestigasi laju penurunan kadar air sampah biomassa pada ruang pengering, menginvestigasi sebaran energi pada ruang pengering, serta menginvestigasi pengaruh debit dan suhu udara pengering serta residence time material terhadap efisiensi energi sistem pengering rotari.
Penelitian ini dilakukan secara experimental dengan mengukur suhu, kelembaban, kecepatan udara, kecepatan putar, dan bobot produk dan pelet pada berbagai variasi yaitu variasi debit udara pengering 0,6, 1, dan 1,25 m3/s, variasi kecepatan putar 1, 1,25 dan 1,5 RPM dan variasi laju konsumsi pelet 48 g/min dan 123 g/min. Data hasil experimen dianalisa dengan menggunakan analisa heat dan mass tranfer untuk menghitung sebaran penurunan kadar air dan energi pindah panas, serta analisa energi input dan output untuk perhitungan efisiensi energi sistem pengering.
Hasil analisa menunjukkan bahwa laju penurunan kadar air sangat dipengaruhi oleh laju aliran udara pengering, penurunan kadar air tertinggi pada variasi 1,25 m3/s. Penurunan kadar air tertinggi terjadi pada awal masuk material ke ruang pengering dan semakin melandai saat material menuju pengeluaran drum pengering. Perpindahan panas pada drum pengering terjadi paling tinggi di titik Q 4-5 (ujung drum pengering/arah pemasukan material). Rata-rata nilai energi perpindahan panas ini lebih tinggi pada laju aliran udara pengering yang lebih tinggi. Efisiensi sistem memiliki trend meningkat seiring dengan peningkatan debit udara pengeringan, efisiensi sistem bervariasi dari 8,91% hingga 26,84%.

The use of biomass as an energy source or fuel in the form of pellets has many advantages, including being easy to store, distribute, and make the combustion process more perfect and stable. In the pellets processing, biomass needs to be dried to avoid fungal contamination which can reduce the caloric value. The type of dryer that is normally used for biomass drying is the rotary type, because it has a high capacity, easy to operate and maintain.
This study aims to optimize the drying process with investigate the rate of decrease in water content of biomass waste in the drying chamber, investigate the distribution of energy in the drying chamber, and investigate the effect of discharge and temperature of the drying air and residence time material on the energy efficiency of a rotary drying system.
This research was carried out experimentally by measuring temperature, humidity, air velocity, rotational speed, and weight of products and pellets at various variations, namely variations in the drying air discharge of 0.6, 1, and 1.25 m3/s, variations in rotational speed of 1, 1.25 and 1.5 RPM and the variation of pellet consumption rate is 48 g/min and 123 g/min. Experimental data were analyzed using heat and mass transfer analysis to calculate the distribution of water content reduction and heat transfer energy, input and output energy analysis for the calculation of the energy efficiency of a drying system.
The results of the analysis show that the rate of decrease in water content is strongly influenced by the rate of drying air flow, the highest decrease in water content at a variation of 1.25 m3/s. The highest decrease in water content occurs at the initial entry of material into the drying chamber and increasingly sloping as the material leads to the drying drum dryer. Heat transfer in the drying drum occurs highest at Q points 4-5 (end of the drying drum/direction of material entry). The average value of this heat transfer energy is higher at higher drying air flow rates. System efficiency has an increasing trend along with an increase in drying air discharge, system efficiency varies from 8.91% to 26.84%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Arief Putra
"Sumber cadangan bijih besi yang terdapat di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan sehingga dibutuhkan usaha untuk mengolah cadangan tersebut untuk meningkatkan perekonomian. Mengingat UU No.4 Tahun 2009 yang berisikan tentang pengolahan mineral yang ada di Indonesia dilakukan didalam negeri. Berdasarkan kedua hal tersebut maka dibutuhkan sebuah teknologi sederhana yang dapat mengolah bijih besi tersebut hingga mendapatkan konsentrasi yang lebih tinggi dengan biaya yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bijih besi laterit dari Kalimantan dan arang batok kelapa. Perbandingan rasio massa antara bijih besi dan arang batok kelapa divariasikan menjadi 1:1, 1:2, dan 1:3. Kedua material ini dicampur dan dibakar hingga api menyebar merata. Kemudian dimasukkan ke Rotary Kiln, blower dinyalakan dan ditahan selama 15 menit. Kemudian Rotary Kiln diputar dan dikondisikan proses berlangsung selama 30 menit. Karakterisasi dilakukan dengan XRD untuk melihat secara kualitatif hasil reduksi dan efisiensi proses.
Hasil XRD menunjukkan bahwa semakin banyak reduktor maka semakin terbentuk hasil reduksi. Terbukti peak maksimal pada 2θ antara 20-40 menunjukkan kenaikan dari setiap perbandingan rasio yang ada, dari intensitas 330 ke 630 (contoh perbandingan 1 : 2) dari peak maksimum Fe3O4. Hasil reduksi yang paling efisien terdapat pada perbandingan 1:2. Hal ini dikarenakan perubahan intensitas yang dimiliki antara perbandingan 1:2 dan 1:3 tidak terlalu signifikan.

Iron ore sources are located in all of island of Indonesia so it takes some effort to process the sources to improve economic matters. Based on UU No.4 Tahun 2009 which requires that raw mineral mined must be processed in Indonesia. So, we need simple technology which can process iron ore with low cost and green.
This research was use laterit iron ore from Kalimantan and coconut charcoal. Mass rasio beetwen iron ore and coconut charcoal variated to 1:1, 1:2 and 1:3. Both of them was mixed and burned until fire spread evenly. After that, both of them get into Rotary Kiln and blower was turned on. After that sample was holded in 15 minute. Then, Rotary Kiln was turned on and prosess did in 30 minute. Characterization use XRD to see in qualitative reduction result and efficiency process.
XRD result showed, if there more reductor so more formed reduction result. it proved with intensity of maximum peak of Fe3O4 was ascent in every ratio, from 330 to 630 (example in Ratio 1 : 2). Efficient Process there in ratio 1 : 2, it proved that reduction result beetwen ratio 1 : 2 and 1 : 3 was not significanly changed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marihot, Candra Gupta
"Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran sifat bakar kayu dengan menggunakan cone calorimeter. Beberapa kayu tropis yang digunakan pada penelitian ini adalah kayu jati, kamper, nyatoh dan sunkay dengan ukuran panjang dan lebar 100x100mm, dengan variasi ketebalan 6, 10, dan 16mm. Permukaan sampel kayu diberikan fluks kalor sebesar 27kW/m2 yang konstan dan diradiasikan secara vertikal dari heater cone calorimeter. Penelitian ini secara terus-menerus dimonitor dengan menggunakan termokopel tipe k, laju penurunan masa dimonitor melalui load cell atau timbanan digital, nilai konsentrasi oksigen diukur dengan menggunakan Quintox ? KM9106 dan konsentrasi asap dengan menggunakan smokemeter GF530.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari sampel seperti waktu penyalaan (time to ignition), laju penurunan massa (mass loss rate), laju pelepasan kalor (heat realease rate), dan konsentrasi asap (smoke opacity). Ditemukan bahwa sifat fisik dan alami dari sampel kayu mempengaruhi dari karakteristik pembakaran. Penelitian ini juga menemukan korelasi dari karakteristik yang terukur.

moke opacity are measured with smokemeter F530. This study focus on studying burning properties of wood using a cone calorimeter. Several tropical wood were used ini this ex work, they are jati, and kamper woods. All samples are prepared in typical sites of 100x100mm with thickneses of 6, 10, and 16mm.the samples are exposed to a constant heat flux vertically from a radiant heater of a cone calorimeter. The incident heat flux exposed to the surface of the samples is about 27kW/m2. The apparatus is equiped with several equiptment enabling continous monitoring of important properties, where temperature of sample is continuously measured by thermocouple type k, mass loss is monitored by a load cell and oxygen consumption rate are measured using gas analyzer Quintox - KM9106, moke opacity are measured with smokemeter F530.G The main objective of this work is to find important characteristic.
The main objective of this work is to find important characteristic of wood burning such as piloted ignition time (time to ignition), mass loss rate, and smoke opacity. It is found that physical and natural properties of the wood samples affects the burning characteristics. This work also reported some corellation developed from measure characteristic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>