Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Derry Costhalova
"Indonesia adalah penghasil utama kelapa sawit di dunia. Dari proses pengelolaan tandan buah segar di dapatkan limbah tandan kosong sawit yang berlimpah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif yang tak akan habis. Dimulai dengan mengeringkan tandan kosong tersebut di dalam drying yang membutuhkan udara dengan temperatur tinggi. Oleh karena itu peran heat exchanger sangat diperlukan dengan memanfaatkan flue gas boiler sehingga tidak memerlukan listrik atau sejenisnya untuk memanaskan udara.
Dengan diketahui desain tube yang diinginkan dan parameter kecepatan, massa laju perpindahan, panjang diameter pipa serta banyaknya pipa yang diperlukan adalah 192 ,255 dan 384 buah pipa. Sehingga didapatkan dimensi heat exchanger adalah 2m x 1,1m x 1,6m, 1,5m x 1,1m x 1,9m dan 1m x 1,1m x 3m dengan penyusunan 16 x 12 pipa, 17 x 15 pipa dan 16 x 24 pipa.
Dari ketiga dimensi heat exchanger tersebut didapatkan hasil simulasi menggunakan software SolidWorks Flow Simulation 2012 yang memenuhi kebutuhan untuk dryer yaitu pada pipa dengan panjang 1m, dengan didapatkan data outlet udara sebesar 76.7°C dan volume flow rate udara sebesar 3.17 m3/s.

Indonesia is the most largest palm oil producer in the world. From palm fruit processing, producing abundant empty fruit bunch, thus, have must be developed to be endless alternative fuel. Starts from drying empty fruit bunch require high temperature airflow. For this reason, heat exchanger needed by employing flue gas boiler in order to avoid electric consumption or equal to increase heat airflow.
By knowing desired tube design and velocity parameter, flow rate, pipe dimension and quantity of pipe, we need 192, 255 and 384 pipes. Thus, we acquire heat exchanger dimension as follows: 2 m x 1.1 m x 1.6m; 1.5 m x 1.1 m x 1.9m and 1m x 1.1m x 3 m with pipe arrangement 16 by 12 pipes, 17 by 15 pipes and 16 by 24 pipes.
Solidworks Flow Simulation 2012 were employed to acquire these three heat exchanger dimesion which fulfil dryer requirement which is 1 meter pipe length and outlet air temperature 76.7°C and airflow volume rate 3.17m3/sec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Andika
"Seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi dalam industri elektronik, muncul banyak produk baru yang semakin kecil. Kondisi ini menimbulkan tantangan baru, yaitu kebutuhan akan sistem pendinginan berdimensi kecil dan hemat energi namun memiliki efisiensi termal yang tinggi, dimana jet sintetik dengan input massa nol dan output momentum tidak nol hadir sebagai sistem pendingin yang menjanjikan. Penelitian ini membahas karakteristik perpindahan panas oleh jet sintetik bertipe aliran silang dan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap komputasi dan eksperimental. Tahap eksperimental dilakukan menggunakan function generator untuk menggerakkan membran dua buah membran dengan mengirimkan variasi fungsi sinusoidal dan segiempat dengan frekuensi osilasi sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hz untuk melihat karakteristik perpindahan panas konvektif pada heat sink. Tahap komputasi dilakukan menggunakan software CFD Fluent dengan model turbulensi k-ω SST dengan tipe meshing Tet/Hybrid Tgrid untuk melihat distribusi aliran dari jet sintetik aliran silang. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh gelombang dan frekuensi getaran membran terhadap laju perpindahan panas yang didapat pada jet sinjetik bertipe aliran silang, dengan penurunan terbesar dicapai variasi gelombang sin 120 Hz - square 80 Hz.

Along with rapid technological advances in the electronics industry, there are many new emerging advanced products which getting smaller in dimension with high space efficiency and work relying on components such as transistors and integrated circuit (IC). However, these conditions also cause new challenges to overcome, one of which is how to cope with the heat generated by the operation of the electronic components in the product with sophisticated cooling system. The cooling system, hence, needs less space and energy consumption but has high thermal efficiency. This is why the synthetic jet with zero net mass flux and non-zero net momentum flux sounds practicable as the new cooling system. This research will discuss the characteristics of flow and convective heat transfer in the cross-flow synthetic jet that was conducted in two stages, computational and experimental stage.The experimental stage was executed using the function generators to drive the upper and lower membranes by sending functions of sinusoidal and square frequency variations with multiple oscillation frequency of sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hzto see the characteristics of convective heat transfer on the heat sink at each trial. Computational stage was conducted by Fluent CFD software with k-ω SST turbulence model with Tet / Hybrid Tgrid meshing elements type to see the flow distribution of creoss-flow synthetic jet. The results showed the significant influence of waves mode and frequencies to the heat transfer rate of cross-flow synthetic jet, with the best result is on sin 120 Hz- square 80 Hz waves."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwina Kuswardani
"Permasalahan saluran transmisi merupakan persoalan syarat batas awal (Initial Boundary Problem), selam ini solusi dari masalah saluran transmisi baru sampai pada penjabaran matematis saja. Metoda Transformasi Laplace dalam bentuk elemen hingga telah dipakai pada permasalahan persamaan rambatan gelombang. Dengan cara melihat kesamaan yang ada dari kedua permasalahn tersebut, yakni: -Bentuk gelombang penyebabnya yaitu: Pada rambatan gelombang dalam air berupa 0 Pada rambatan gelombang dalam saluran transmisi yang bebas hambatan berupa tegangan (e) atau arus (i). Di mana kedua persamaan rambatan gelombang tersebut merupakan fungsi dari waktu (t). -Sifat rambatan gelombang di dalam media mempunyai bentuk yang sama. Dengan demikian dapat diterapkan pemakaiannya pada permasalahan saluran transmisi yang bebas hambatan. Dalam kasus ini saluran transmisi yang bebas hambatan (lossless line) mempunyai kesamaan bentuk dengan persamaan rambatan gelombang pada air. Metoda Transformasi Laplace dalam bentuk Elemen hingga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan satu dan dua dimensi, sedang saluran transmisi yang bebas hambatan merupakan persoalan satu dimensi dengan variabel bebasnya jarak (x) dan waktu (t). Di mana waktu (t) pada saluran transmisi yang bebas hambatan hanya merupakan parameter saja. Tahapan dasar penyelesaian dari transformasi Laplace dalam bentuk Elemen hingga hanya ada pada persoalan dua dimensi, walaupun demikian dapat pula digunakan untuk persoalan satu dimensi. Konsep asar teorema yang digunakan tidak dibahas secara mendalam, hanya dititikberatkan pada teknik-teknik pemakaiannya guna memecahkan pokok bahasan yang diinginkan. Pembahasan lebih lanjut, akan diberikan contoh eksperimen permasalahan saluran transmisi yang bebas hambatan (losslessline). Dalam menyelesaikan permasalahan ini, digunakan alat bantu komputer sebagai pengolahnya. Adapun komputer yang digunakan adalah jenis personal komputer yaitu IBM PC XT. Bahasa pemrogram yang digunakan adalah bahasa Pascal, dengan alat kompilasinya Turbo Pascal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spiegel, Murray R.
Jakarta: Erlangga, 1985
515.723 SPI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reinaldy Nazar
"Hasil beberapa penelitian menunjukan bahwa nanofluida memiliki karakteristik termal yang lebih baik dibandingkan dengan fluida konvensional (air). Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini sedang berkembang pemikiran untuk menggunakan nanofluida sebagai fluida perpindahan panas alternatif pada sistem pedingin reaktor. Sementara itu, konveksi alamiah di dalam pipa anulus vertikal merupakan salah satu mekanisme perpindahan panas yang penting dan banyak ditemukan pada reaktor riset TRIGA, reaktor daya generasi baru dan alat konversi energi lainnya. Namun disisi lain karakteristik perpindahan panas nanofluida di dalam pipa anulus vertikal belum banyak diketahui. Oleh karena itu penting dilakukan secara berkesinambungan penelitian-penelitian untuk menganalisis perpindahan panas nanofluida di dalam pipa anulus vertikal. Pada penelitian telah dilakukan analisis numerik menggunakan program computer CFD (computational of fluids dynamic) terhadap karakteristik perpindahan panas konveksi alamiah aliran nanofluida Al2O3-air konsentrasi 2% volume di dalam pipa anulus vertikal. Hasil kajian ini menunjukkan terjadi peningkatan kinerja perpindahan panas (bilangan Nuselt- NU) sebesar 20,5% - 35%. Pada moda konveksi alamiah dengan bilangan 2,4708e+09 £ Ra £ 1,9554e+13 diperoleh korelasi empirik untuk air adalah dan korelasi empirik untuk nanofluida Al2O3-air adalah"
620 JTRN 18:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budiono
"Tugas akhir ini membahas penyelasaian masalah nilai batas, dengan pokok bahasan: pengertian masalah nilai batas, deret Fourier, integral Fourier dan pemakaiannya. Pemakaian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah pemakaian deret Fourier dan integral Fourier untuk menyelesaikan masalah nilai batas pada konduksi panas dan getaran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogaert, Theodore F.
New York: John Wiley & Sons, 1982
629.831 2 BOG l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Grace Berliana
"Transforniasi Laplace dan transformasi Fourier saling berhubungan. Dari hubungan kedua transformasi tersebut didapat suatu rumus keterhubungan sehingga dari rumus itu dapat dicari transformasi Laplace dari transformasi Fourier dan sebaliknya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Dimas Adhiperdhana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>