Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
JURFIN 2:5 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Alat pengukur elastisitas bahan padat tanpa merusak cuplikan melalui pengukuran kecepatan gelombang P dan kecepatan gelombang S telah dapat dibuat. Pembuatan alat tersebut mengutamakan komponen lokal, dan keluaran dari pengukuran dihubungkan ke Osiloskop untuk dihitung tetapan-tetapan elastisitasnya. Parameter elastisitas yang ditentukan adalah nisbah (ratio) Poisson y, modulus elastisitas Young E, modulus geser G, Modulus limbak K dan tetapan Lame ?. Alat yang dibuat mempunyai penguatan sampai dengan 5.105 kali dengan frekuensi filter dari (0-100) kHz. Tinggi pulsa 300 volt dengan lebar pulsa 10 As yang dapat diatur secara manual dan dapat diulang secara otomatis sampai 100 As. Hasil uji coba alat terhadap cuplikan logam kuningan dan besi lokal diperoleh perbedaan kecepatan sekitar 10 % terhadap nilai yang ada di literatur. Hal ini dimungkinkan karena kualitas cuplikan logam lokal berbeda dari pada cuplikan logam yang digunakan dalam literatur."
JURFIN 2:5 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kusmiari
"Pada skripsi akan dibahas elastisitas dari suatu sistem bonus-malus di
suatu negara untuk asuransi kendaraan bermotor. Nilai elastisitas akan
digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu sistem bonus-malus dari
sudut pandang pemegang polis. Nilai elastisitas bergantung pada ekspektasi
banyaknya klaim dan ekspektasi premi stasioner. Distribusi probabilitas
stasioner dari keberadaan kelas pemegang polis menentukan ekspektasi
premi stasioner. Jika nilai elastisitas suatu sistem bonus-malus semakin
mendekati 1 maka sistem bonus-malus tersebut akan semakin tidak
mendekati ideal dari sudut pandang pemegang polis, namun akan semakin
mendekati ideal bagi perusahaan asuransi.
Kata kunci : distribusi probabilitas stasioner, ekspektasi banyaknya klaim,
ekspektasi premi stasioner, elastisitas.
viii + 85 hlm.; gbr; lamp; tab.
Bibliografi: 9 (1972-2007)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27805
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunisa Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur inteligensi yang digunakan untuk peminatan siswa SMA, yang khusus pada kemampuan quantitative reasoning QR. Alat ukur ini terdiri dari dua subtes, yakni subtes yang mengukur penalaran kuantitatif deduktif QR-VA dan subtes yang mengukur penalaran kuantitatif induktif QR-DA. QR-VA terdiri dari 25 soal berbentuk soal cerita dan QR-DA terdiri dari 30 soal berbentuk deret angka. Sebelum dilakukan pengambilan data lapangan, kedua subtes terlebih dahulu diujikan melalui proses expert judgement, uji keterbacaan dan uji coba. Kedua alat ukur QR diujikan pada siswa SMA kelas X di Jakarta, baik QR-VA n = 98 dan QR-DA n = 101. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha untuk mengetahui konsistensi internal dan diperoleh bahwa QR-VA belum memiliki konsistensi internal yang baik 0,644, sementara QR-DA sudah dapat dikatakan memiliki konsistensi internal yang baik 0,732. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan teknik correlation with other test.
Hasil korelasi validitas yang diperoleh untuk QR-VA sebesar 0,388 p < 0,01 menandakan bahwa QR-VA valid untuk mengukur kemampuan quantitative reasoning berdasarkan korelasi dengan TKD 5-R. Hasil korelasi yang diperoleh untuk QR-DA sebesar 0,565 p < 0,01 menandakan bahwa QR-DA valid untuk mengukur kemampuan quantitative reasoning berdasarkan korelasi dengan TKD 6-R. Pengujian analisis item dilakukan dengan menggunakan indeks item difficulty dan item discrimination. Kedua subtes quantitative reasoning memiliki derajat kesulitan yang bervariasi dari mudah hingga sulit dan kemampuan untuk mendiskriminasi siswa SMA dengan kemampuan quantitative reasoning tinggi dan rendah CrIT > 0,2. Dari hasil analisis item integratif maka diperoleh 15 item terpilih untuk QR-VA dan 20 item terpilih untuk QR-DA yang memiliki kemampuan diskriminasi yang baik dan tingkat kesulitan yang sesuai. Norma yang digunakan pada alat ukur QR adalah within group norms dengan standard score M=10, SD=3.

This study is intended to develop intelligence test used for specialization of high school students, which is specific to quantitative reasoning QR. This test consists of two subtests, which are deductive quantitative reasoning QR VA and inductive quantitative reasoning inductive QR DA. QR VA consists of 25 verbal arithmetic questions and QR DA consists of 30 number series questions. Before field, the two subtests were first tested through the expert judgment process, the legality and trial test. Both QR measurements were tested in high school class X students in Jakarta, both QR VA n 98 and QR DA n 101. Reliability testing performed using Cronbach Alpha to see internal consistency and QR VA does not have good internal consistency 0,644, while QR DA can have good internal consistency 0,732. Validity testing is done by using correlation with other test technique.
The correlation obtained for QR VA is 0.388 p 0.01 which means QR VA is valid for measuring quantitative reasoning abilities based on correlation with TKD 5 R, meanwhile the correlation for QR DA is 0.565 p 0.01 which means QR DA is valid for measuring quantitative reasoning abilities based on correlation with TKD 6 R. Item analysis was done by using item difficulty and item discrimination. Both subtests of quantitative reasoning have varying degrees of difficulty from easy to difficult and the ability to discriminate high school students with high and low quantitative reasoning abilities CrIT 0,2. From the integrative item analysis result, 15 items were selected for QR VA and 20 items were selected for QR DA with a good and appropriate degree of difficulty. The norm used in the QR is in the norm group with the standard score of M 10, SD 3.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi akan dibahas elastisitas dari suatu sistem bonus-malus di
suatu negara untuk asuransi kendaraan bermotor. Nilai elastisitas akan
digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu sistem bonus-malus dari
sudut pandang pemegang polis. Nilai elastisitas bergantung pada ekspektasi
banyaknya klaim dan ekspektasi premi stasioner. Distribusi probabilitas
stasioner dari keberadaan kelas pemegang polis menentukan ekspektasi
premi stasioner. Jika nilai elastisitas suatu sistem bonus-malus semakin
mendekati 1 maka sistem bonus-malus tersebut akan semakin tidak
mendekati ideal dari sudut pandang pemegang polis, namun akan semakin
mendekati ideal bagi perusahaan asuransi."
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citrani Prameswari
"Telah dibuat alat ukur kelembaban udara dengan menggunakan humidity sensor tipe HSP15P dengan keluaran yang diukur berupa tegangan. Besarnya impedansi yang terukur pada percobaan tergantung pada perubahan kelembaban. Semakin besar kelembaban maka semakin besar impedansi. Reaktansi kapasitif pada sensor yang disebabkan oleh kadar uap air di udara, memberikan pengaruh pada besarnya keluaran yang diukur. Pada percobaan juga dilakukan pengambilan data menggunakan sensor SHT11 sebagai referensi. Rangkaian yang dipergunakan berfungsi untuk mempermudah pembacaan keluaran pada multimeter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA626
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Timoshenko, Stephen P.
Jakarta: Erlangga, 1986
620.112 32 TIM tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA672
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyo Awibowo
"Garuda Maintenance Facility atauGMF, adatah salah satu fasilitas milik PT Garuda Indonesia, yang melaksanakan perawatan dan perbaik-an pesawat terbang milik PT Garuda Indonesia. Dengan fasilitas yang telah dimodernisasi. GMF mulai msnyiapkan diri untuk menertma jasa perawatan dan perbaikan pesawat terbang milik perusahaan lain. Permintaanatasjasa perawatan dan perbaikan pesawat terbang di dunia, semakin bertambah terus pada masa mendatang sebagai akibat terus meningkatnya jumlah penumpang, s&hingga jumlah kebutuhan pesawat terbang diperkirakanjuga akan meningkat.
Oleh karena itu, GMF harus mengetahui apakah sistem kerja yang ada sudah berjalan dengan baik, serta harus pula mengetahui apakah semua sumber daya yang ada juga sudah digunakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui jika GMF dapat mengukur tingkaf produktivitasnya serta melihat perkembangannya dari satu perioda waktu ke perioda waktu berikutnya. Penyusunan pengukuran standar produktivitas, telah ditetapkan oleh Divisi Teknik sebagai salah satu strateginya didalam mengelola GMF dan mengantisipasi pasar yang ada sertn kemungkin-an perkembangan peluang pasar dimasa mendatang.
Pengukuran produktivitas yang sampai saat ini telah dilakukan di Divisi Teknik, hanya menggunakan satu rasio yaitu antara jam kerja produktif dengan jam kerja yang ditetapkan. Jadi gambaran yang diperofeh hanya terbatas pada jam kerja produktif sumber daya manusia yang ada di GMF. Hal-hal lain seperti seberapa banyak realisasi pelaksanaan training serta seberapa banyak reaiisasi pertambahan sumber daya rnanusia, tidak dapat digambarkanhanya dengan saturasio produktivitas tersebut. Alat ukur produktivitas pada karya akhir ini, dapat mengatasi kekurangan tersebut.
Pengertian produktivitas untuk GMF yang digunakan dalam karya akhir ini adalah rasio antara output yang dihasilkan oleh suatu sistempada satu satuan waktu tertentu, dengan input dari sistem tersebut untuk satu satuan waktu yang sama, Didaiam pengertian rasio produktivitas, juga termasuk rasio efektifitas dan rasio efisiensi. Alat ukur produktivitas yang dikembangkan untuk GMF, terdiri dari seperangkat rasio produktivitas yang diturunkan dari fungsi-fungsi yang menyusun sistem kerja di ©MF. Dari sebelas fungsi yang ada, dapat diturunkan enam puiuh iima rasio produktivitas yang bersifat decoupled. Dengan menggunakan ke enam puluh lima rasio produktivitas tersebut, maka yang akan diperoleh tidak hanya gambaran tentang Jam kerja produktif karyawan yang ada, tetapi juga hal-ha! lain yang berhubungan dengan fungsi kepersonaliaan, serta juga fungsi-fungsi lain selain fungsi Kepersonaliaan.
Pada usulan proses peiaksanaannya, pengukuran produkfivitas di GMF dilakukan melalui dua tahapan, yaitu tahapan perencanaan dan tahapan pelaksanaan. Seluruh kegiatan tersebut, dikoordinir oleh Subdinas Technical Research and Development yang dalam hal ini bertindak sebagai pusat pengukuran produktivitas untuk GMF. Pada tahapan perencanaan, komponen-komponen yang diperhatikan adalah hasil yang diinginkan, jangka waktu, ruang fingkup, prosedur pengembangan dan penjabaran langkah-langkah operastonalnya. Sedangkan pada tahapan peiaksanaan, intinya adalah keterlibatan semua Subdinas yang ada di Divisi Teknik dalam proses pengukuran produktivifas di GMF.
Dari hasi! pengukuran produktivitas serta mellhat pada perkem-bangan tingkat produktivitas dari satu perioda waktu ke perioda waktu berikutnya, maka dapat diperoieh banyak manfaat. Sebagai contoh, ©MF dapaf rnelakukan evaluasi dan peniiaian terhadap para suppliernya serta rnengajukan beberapa perbaikan pada prosedur kerja yang ada, berdasarkan rasio produktivitas pada persamaan 13 dan 15. Dengan melakukan hal yang sama pada persamaan-persaman produktivitas lainnya, akan diperoieh rnanfaat-manfaat tain yang berguna bagi perbaikan keseluruhan ststem kerja di GMF."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwadi
Solo: Azka Pressindo, 2017
530 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>