Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurshahira Ibrahim
"Berdasarkan kajian yang sudah ada yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam berorganisasi, kepemimpinan transformasional terdiri dari tiga unsur yang penting: pengaruh ideal, pertimbangan individual dan stimulasi intelektual. Penelitian yang sudah ada fokus dalam kemampuan para pemimpin untuk benar-benar menerapkan proses transformasional dalam melaksanakan fungsi-fungsi organisasi yang mungkin memiliki dampak yang signifikan pada aspek psikologis individu terutama dalam komitmen berorganisasi. Meskipun hubungan ini telah dipelajari, peran mediasi pemberdayaan psikologis kurang ditekankan dalam model kepemimpinan berorganisasi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh pemberdayaan psikologis dalam hubungan antara kepemimpinan transformational dan komitmen berorganisasi. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dari karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan manufaktur asing di zona perdagangan bebas, Malaysia. Hasil analisis model jalur SmartPLS mengkonfirmasi bahwa pemberdayaan psikologis bertindak sebagai variabel mediasi penting dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi dalam organisasi yang dikaji. Selanjutnya, diskusi, implikasi dan kesimpulan akan turut dijelaskan.

According to recent literature that relates to organizational leadership, transformational leadership consists of three important elements: idealized influence, individual consideration, and intellectual stimulation. Extant studies in this area highlighted that the ability of the leaders in implementing these transformational processes (to execute organizational functions) may have a significant impact on individual outcome especially organizational commitment. Although this relationship has been studied, the mediating role of psychological empowerment has taken a less prominent part in organizational leadership model. The purpose of this paper is to examine the influence of psychological empowerment in the relationship between transformational leadership and organizational commitment. A survey method was employed to gather data from employees who worked at a foreign manufacturing company in free trade zone, Malaysia. Results of SmartPLS path model analysis confirm that psychological empowerment does act as an important mediating variable in the relationship between transformational leadership and organizational commitment in the studied organizations. In the succeeding sections, discussion, implications and conclusion are elaborated."
Universiti Kebangsaan Malaysia. Faculty of Economic & Management, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshahira Ibrahim
"According to recent literature that relates to organizational leadership, transformational leadership consists of three
important elements: idealized influence, individual consideration, and intellectual stimulation. Extant studies in this area
highlighted that the ability of the leaders in implementing these transformational processes (to execute organizational
functions) may have a significant impact on individual outcome especially organizational commitment. Although this
relationship has been studied, the mediating role of psychological empowerment has taken a less prominent part in
organizational leadership model. The purpose of this paper is to examine the influence of psychological empowerment
in the relationship between transformational leadership and organizational commitment. A survey method was
employed to gather data from employees who worked at a foreign manufacturing company in free trade zone, Malaysia.
Results of SmartPLS path model analysis confirm that psychological empowerment does act as an important mediating
variable in the relationship between transformational leadership and organizational commitment in the studied
organizations. In the succeeding sections, discussion, implications and conclusion are elaborated.
Berdasarkan kajian yang sudah ada yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam berorganisasi, kepemimpinan
transformasional terdiri dari tiga unsur yang penting: pengaruh ideal, pertimbangan individual dan stimulasi intelektual.
Penelitian yang sudah ada fokus dalam kemampuan para pemimpin untuk benar-benar menerapkan proses transformasional
dalam melaksanakan fungsi-fungsi organisasi yang mungkin memiliki dampak yang signifikan pada aspek psikologis
individu terutama dalam komitmen berorganisasi. Meskipun hubungan ini telah dipelajari, peran mediasi pemberdayaan
psikologis kurang ditekankan dalam model kepemimpinan berorganisasi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji
pengaruh pemberdayaan psikologis dalam hubungan antara kepemimpinan transformational dan komitmen berorganisasi.
Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dari karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan manufaktur
asing di zona perdagangan bebas, Malaysia. Hasil analisis model jalur SmartPLS mengkonfirmasi bahwa pemberdayaan
psikologis bertindak sebagai variabel mediasi penting dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional dan
komitmen organisasi dalam organisasi yang dikaji. Selanjutnya, diskusi, implikasi dan kesimpulan akan turut dijelaskan."
Universiti Kebangsaan Malaysia. Institut Islam Hadhari ; Universiti Kebangsaan Malaysia. Faculty of Economic & Management, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Indrasari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara Transformational
Leadership terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan mengeksplorasi
potensi mediasi Psychological Empowerment dan Affective Commitment. Studi ini
memberikan pemahaman mengenai pemimpin publik sektor dalam menciptakan sikap
atau perilaku pegawai yang mendukung aktivitas organisasi Organizational Citizenship Behavior. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara transformational leadership dengan psychological empowerment dan affective commitment sebagai mediasi terhadap organizational citizenship behavior.

The focus of this research is to examine the relationship between Transformational Leadership to Organizational Citizenship Behavior by exploring the potential mediation of Psychological Empowerment and Affective Commitment. This study provides an understanding of public sector leaders in creating employee attitudes or behaviors that
support organizational activities Organizational Citizenship Behavior. The results
show a positive relationship between transformational leadership with psychological
empowerment and affective commitment as mediation towards organizational
citizenship behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wustari Larasati Mangundjaya
"Perubahan sudah menjadi salah satu keharusan bagi organisasi untuk dapat bertahan dan berkembang. Meskipun demikian masih banyak terdapat kegagalan dan rintangan dalam menerapkan perubahan organisasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perubahan organsiasi adalah faktor manusia, antara lain karena adanya penolakan dari anggota organisasi dan kurangnya komitmen untuk perubahan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model mengenai pengaruh positif dari kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi/penjaminan dengan jumlah responden sebanyak 539 orang. Pengambilan data dilakukan melalui empat kuesioner, yaitu: (a) komitmen perubahan afektif, berdasarkan Herscovitch dan Meyer, (2002) (b) kepemimpinan perubahan, berdasarkan Liu (2010) (c) kepercayaan pada organisasi berdasarkan Cummings dan Bromiley (1996), dan (d) rasa berdaya psikologis berdasarkan Spreitzer (1995,2007). Untuk menganalisis data digunakan SEM sebagai alat pengujian model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedua dimensi kepemimpinan perubahan, yaitu perilaku menjual-perubahan dan perilaku mengimplementasi-perubahan keduanya berperan sebagai indikator kepemimpinan perubahan. Untuk itu, dalam memimpin perubahan perlu adanya dua kegiatan, yaitu sosialisasi dan implementasi perubahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu tentang perubahan organisasi, serta bagi praktisi dan organisasi dalam mengelola perubahan organisasi, khususnya dalam membangun komitmen afektif untuk perubahan

In order to survive and exist, organizational change is a must. However, there are many organizational changes that were not successful, which one of the reasons is due to the lack of organizational change commitment from employees. The objective of this research is to test the model about the positive impact of change leadership on affective commitment to change through psychological empowerment and organizational trust. This research was conducted at 2 (two) financial state-owned company with 539 respondents. Data was collected using 4 questionnaires, namely: 1) Affective Commitment to Change based on Herscovith and Meyer (2002); 2) Change Leadership, based on Liu (2010); 3) Organizational Trust based on Cummings and Bromiley (1996). A statistical technique namely Statistical Equation Method (SEM) was used to analyse the data. Results showed that change leadership had positive impact on affective commitment to change, through psychological empowerment and organizational trust. Results also showed that both dimensions of change leadership, namely change-selling behavior and change-implementing behavior had the same role as change leadership indicators. As a result, in leading organizational change there are two activities should be undertaken, namely socialization and implementation the organizational change. Implications and contribution of this research can be used both for theory development as well as practical purposes for organization, on the way they manage the organizational changes, especially on the development of affective commitment to change"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriani Dwi Aryaningtyas
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kesejahteraan psikologis karyawan yang menjalani program pengembangan karyawan di bank. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 114 orang karyawan yang sedang menjalani program pengembangan karyawan di bank dengan rentang usia 21-26 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur kepemimpinan transformasional Multifactorial Leadership Questionnaire (MLQ) yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio (1994) dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Sari (2012) yang disesuaikan dengan kondisi karyawan bank. Alat ukur kesejahteraan psikologis yang digunakan untuk penelitian ini yaitu The Ryff’s Scales of Psychological Well-being (SPWB) yang dikembangkan oleh Ryff (1995) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Larasati (2012). Dari hasil penelitian didapatkan nilai pengaruh sebesar 0,232 dengan signifikansi 0,013 pada level of significant (LoS) 0,05 yang berarti kepemimpinan transformasional secara signifikan positif memengaruhi kesejahteraan psikologis karyawan yang menjalani program pengembangan karyawan di bank. Nilai yang positif dapat disimpulkan bahwa pola hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kesejahteraan psikologis adalah searah. Semakin tinggi kepemimpinan transformasional, semakin tinggi kesejahteraan psikologis, begitu pula sebaliknya. Variasi perubahan kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional. Masing-masing dimensi dari kepemimpinan transformasional tidak signifikan memengaruhi kesejahteraan psikologis karyawan yang menjalani program pengembangan karyawan di bank.

This research was conducted to find the effect of transformational leadership to psychological well-being of employee with officer development program at bank. The participants in this research are 114 employees who are participating in officer development program (ODP) in 21-26 years old range. This research used Multifactorial Leadership Questionnaire (MLQ) for transformational leadership which is developed by Bass and Avolio (1994) and has been adapted into Bahasa Indonesia by Sari (2012) which has been adjusted with bank employee condition and The Ryff’s Scale of Psychological Well-being (SPWB) by Ryff (1995) that has been adapted into Bahasa by Larasati (2012). Results from this study indicate transformational leadership will inflluence psychological well-being with a correlation coefficient 0, 232 and the significance of 0.013 (p <0.05). That is, the higher transformational leadership, the higher employee psychological well-being. The change varians of psychological well-being influenced by transformational leadership. Each dimensions of transformational leadership couldn’t significantly influenced to psychological well-being of employee with ODP at bank."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh gaya kepemimpinan ethical leadership dan participative leadership terhadap in-role performance pegawai dengan menggunakan variabel organizational trust, organizational commitment, dan psychological capital sebagai variabel mediasi. Pengumpulan data pegawai dilakukan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Analisis data menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM . Variabel psychological capital memediasi secara penuh hubungan gaya kepemimpinan ethical leadership terhadap in-role performance kinerja pegawai. Sedangkan variabel organizational trust dan organizational commitment tidak memediasi hubungan gaya kepemimpinan ethical leadership dan participative leadership terhadap in-role performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran psychological capital pegawai sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja.

ABSTRACT
This study examines the impact of ethical leadership and participative leadership on in role performance. organizational trust, organizational commitment, and psychological capital as a mediating variable. Employees data collected from The Ministry of Village, Development of Disadvantaged Region, and Transmigration. Data analysis using Structural Equation Modeling SEM method. Psychological capital variables mediate fully the leadership style of ethical leadership to in role performance of employees. While the variable of organizational trust and organizational commitment does not mediate the influence of leadership style of ethical leadership and participative leadership with in role performance. The results showed that the role of psychological capital is very important to improve employees performance in work."
2018
T49949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werdhi Hanartari Mangundjaya
"Pada tahun 2019 (Covid-19) mendistrupsi sebagian besar bisnis termasuk sektor konstruksi dan infrastruktur. Perusahaan di sektor ini harus berjuang mulai dari kurangnya dana dari investor, protokol kesehatan yang berubah-ubah sehingga menyebabkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi untuk menyelesaikan proyek konstruksi. Pentingnya studi untuk menemukan cara menumbuhkan resiliensi pada manusia menjadi penting terutama saat era perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kesiapan individu untuk berubah dan resiliensi dengan psychological empowerment sebagai mediator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modeling (SEM) dengan jumlah responden 278 pegawai pada sektor konstruksi dan infrastruktur.. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan langsung melalui kepemimpinan transformasional ke resiliensi maupun individual readiness for change. Psychological empowerment memiliki hubungan signifikan dan positif secara langsung kepada individual readiness for change dan resiliensi maupun memediasi hubungan kepemimpinan transformasional terhadap individual readiness for change dan resiliensi. Organisasi perlu mempertimbangkan menumbuhkan psychological empowerment agar mampu meningkatkan resiliensi dan individual readiness for change agar perusahaan dapat menghadapi tantangan di masa depan.

In 2019 Covid-19 disrupt most of business including construction and infrastructure sector. Companies in this sector must struggle through lack of funds from investors and health protocol that led to longer time and higher cost to finish construction projects. Research to find how to create resilience people is needed as the crisis still goes on. The aim of this study is to explore the relationship between transformational leadership to individual readiness to change and resilience with psychological empowerment as mediator. The method used in this research is structural equation modelling (SEM) with number of responden 278 from construction and infrastructure sector. The findings in this study show that there is no direct relationship through transformational leadership to resilience or individual readiness for change. Psychological empowerment significantly and positively affect mediates the relationship of transformational leadership to individual readiness for change and resilience. Organizational management needs to consider growing psychological empowerment in order to be able to increase resilience and individual readiness for change to be able to survive in future challenge."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Failasufa Aziza
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil fungsional di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Penelitian ini menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory TLI untuk mengukur kepemimpinan transformational, lalu untuk mengukur kecerdasan emosional menggunakan kuesioner baku dari Daniel Goleman, dan OCB scale dengan 5 dimensi utama dari Podsakoff untuk mengukur OCB. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 221 dari keseluruhan jumlah karyawan PNS jabatan fungsional pada divisi peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformational dan kecerdasan emosional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Namun kepemimpinan transformational secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Hal ini disebabkan oleh: 1 terdapat faktor lain yang lebih mempengaruhi organizational citizenship behavior salah satunya adalah kepemimpinan transaksional karena kepemimpinan transaksional mempertimbangkan perilaku extra role maupun in role para bawahannya, hal tersebut menyebabkan bawahan akan menunjukkan kinerja OCB-nya, 2 perlu mempertimbangkan supaya kecerdasan emosional menjadi variabel mediasi antara kepemimpinan transformational dengan organizational citizenship behavior sehingga pengaruh kepemimpinan transformational terhadap OCB dapat dirasakan secara tidak langsung melalui kecerdasan emosional. Kata kunci: kepemimpinan transformational, kecerdasan emosional, organizational citizenship behavior

This study uses quantitative approach. Data collected through questionnaire and in depth interview. Respondent in this study is functional civil service at National Institute of Aeronautics and Space. This study utilize the Transformational Leadership Behavior Inventory TLI to measure transformational leadership, to measure emotional intelligence this research utilize the questionnaire from Daniel Goleman, and utilize OCB scale with 5 main dimensions from Podsakoff to utilize OCB. Total respondent of this study is 221 respondent from all civil service at research division. The result of this study found that transformational leadership and emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior. Partially emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior while transformational leadership partially has no impact on organizational citizenship behavior because of 1 any other factor that are more directly influence on organizational citizenship behavior one of which is transactional leadership because it considers extra role and in role from the followers, that makes the follower show organizational citizenship behavior rsquo s performance, 2 it needs to consider so that emotional intelligence becomes a mediation variable between transformational leadership and organizational citizenship behavior so the impact of transformational leadership on organizational citizenship can be seen through emotional intelligence Key words transformational leadership, emotional intelligence, organizational citizenship behavior "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Daffa Danuwijaya
"Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki suatu organisasi agar dapat terus berjalan dengan baik. Kepemimpinan transformasional merupakan konsep yang menjelaskan terkait proses kepemimpinan yang melampaui harapan biasa dengan merangsang dan menginspirasi pengikut untuk berpikir dengan cara yang inovatif untuk mencapai misi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melalui dua variabel lainnya yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan penyebaran data melalui survei dan studi kepustakaan. Survei dilakukan kepada 201 responden yang merupakan pegawai tetap pada PT. Tosama Abadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja serta kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan efek mediasi dari variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja pada PT. Tosama Abadi.

Human resources are important assets owned by an organization in order to continue to run well. Transformational leadership is a concept that describes the leadership process that goes beyond ordinary expectations by stimulating and inspiring followers to think in innovative ways to achieve the organization's mission. This study aims to determine the effect of transformational leadership on performance through two other variables, namely job satisfaction and organizational commitment. This research uses a quantitative approach by distributing data through surveys and literature studies. The survey was conducted to 201 respondents who are permanent employees at PT. Tosama Abadi. The results showed that there was a significant effect of transformational leadership on performance as well as job satisfaction and organizational commitment to performance. In addition, the results showed the mediating effect of job satisfaction and organizational commitment variables on the relationship between transformational leadership and performance at PT. Tosama Abadi."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen keorganisasian pada PT Cahaya Sakti Furintraco. Dimensi yang dipakai dalam variabel kepemimpinan transformasional berdasarkan teori Bass Avolio 2004 yaitu inspirational motivation idealized influence intellectual stimulation dan individual consideration. Sedangkan dimensi komitmen keorganisasian menggunakan teori Allen Meyer 1997 yaitu affective commitment dan normative commitment. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey menggunakan teknik total sampling yaitu 48 responden dengan kriteria karyawan tetap non manajerial dengan masa kerja minimal 5 tahun pada Kantor Pusat PT Cahaya Sakti Furintraco. Analisis kuantitatif digunakan dengan menggunakan uji regresi linear sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap komitmen keorganisasian.

This study aimed ti examine the influence of transformational leadership towards organizational commitment at PT Cahaya Sakti Furintraco. In this study the inspirational motivation idealized influence intellectual stimulation and individual consideration are used as the dimension of transformational leadership Bass Avolio 2004. While the affective commitment and normative commitment are used as dimension of organizational commitment Allen Meyer 1997. This study used quantitative approach with survey method that used total sampling technique which held 48 respondent with minimum 5 years of service and non managerial at Head Office PT Cahaya Sakti Furintraco. The data were analyzed by using simple regression method. The result of this study found a significant relationship between transformational leadership and organizational commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>