Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Afiyanti
"Pengalaman Perempuan yang Memiliki Masalah Seksual Setelah Pengobatan Kanker Serviks: Pembelajaran dari Wanita Indonesia. Kanker serviks merupakan kanker yang umum terdapat pada perempuan. Penyakit ini adalah penyebab utama kedua kematian wanita di Asia serta di Indonesia. Pengobatan kanker serviks juga menimbulkan masalah untuk jangka panjang seperti adaptasi fisik, psikologis, seksual, dan adaptasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menafsirkan pengalaman perempuan Indonesia yang telah mengalami disfungsi seksual setelah pengobatan kanker serviks. Tiga belas perempuan Indonesia yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini menggambarkan pengalamannya pada dua tahun pertama setelah pengobatan kanker serviks. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Empat tema yang diidentifikasi (1) secara fisik dan psikologis terhadap keluhan seksual setelah pengobatan kanker; (2) efek negatif dari pengobatan kanker terhadap hubungan intim dengan pasangan mereka; (3) upaya untuk mengatasi masalah seksual; dan (4) kebutuhan perempuan terhadap bantuan untuk membantu meningkatkan kesehatan seksual mereka. Penelitian ini menawarkan wacana baru terkait pengalaman perempuan Indonesia yang memiliki masalah kesehatan seksual setelah pengobatan kanker serviks. Penelitian ini mampu menyediakan perawat dan berbagai perawatan kesehatan lainnya dengan pemahaman yang lebih baik dari pengalaman, keprihatinan dan kebutuhan penderita kanker.

Cervical cancer remains the most common cancer among women. It is the second major cause of women?s deaths in Asia as well as in Indonesia. Cervical cancer treatment also raises issues of long-term physical, psychological, sexual, and social adaptation. The purpose of the study was to describe and to interpret the experiences of Indonesian women who have experienced sexual dysfunction after cervical cancer treatment. Thirteen Indonesian women who were participated in this study described their experiences on the first to two years after cervical cancer treatment. Data were collected through in-depth interviews. Four themes were identified (1) physical and psychological sexual complaints after cancer treatment; (2) negative effects of cancer treatment towards intimate relationship with their spouse; (3) efforts to overcome sexual problems; and (4) women?s needs for help to improve their sexual health. These study findings offer providing new insights into the experiences of Indonesian women with sexual health problems following cervical cancer treatment. This study can provide nurses and other health care providers with better understanding of the experiences, concern and needs of the cancer survivors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Afiyanti
"Cervical cancer remains the most common cancer among women. It is the second major cause of women?s deaths in Asia as well as in Indonesia. Cervical cancer treatment also raises issues of long-term physical, psychological, sexual, and social adaptation. The purpose of the study was to describe and to interpret the experiences of Indonesian women who have experienced sexual dysfunction after cervical cancer treatment. Thirteen Indonesian women who were participated in this study described their experiences on the first to two years after cervical cancer treatment. Data were collected through in-depth interviews. Four themes were identified (1) physical and psychological sexual complaints after cancer treatment; (2) negative effects of cancer treatment towards intimate relationship with their spouse; (3) efforts to overcome sexual problems; and (4) women?s needs for help to improve their sexual health. These study findings offer providing new insights into the experiences of Indonesian women with sexual health problems following cervical cancer treatment. This study can provide nurses and other health care providers with better understanding of the experiences, concern and needs of the cancer survivors.

Pengalaman Perempuan yang Memiliki Masalah Seksual Setelah Pengobatan Kanker Serviks: Pembelajaran dari Wanita Indonesia. Kanker serviks merupakan kanker yang umum terdapat pada perempuan. Penyakit ini adalah penyebab utama kedua kematian wanita di Asia serta di Indonesia. Pengobatan kanker serviks juga menimbulkan masalah untuk jangka panjang seperti adaptasi fisik, psikologis, seksual, dan adaptasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menafsirkan pengalaman perempuan Indonesia yang telah mengalami disfungsi seksual setelah pengobatan kanker serviks. Tiga belas perempuan Indonesia yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini menggambarkan pengalamannya pada dua tahun pertama setelah pengobatan kanker serviks. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Empat tema yang diidentifikasi (1) secara fisik dan psikologis terhadap keluhan seksual setelah pengobatan kanker; (2) efek negatif dari pengobatan kanker terhadap hubungan intim dengan pasangan mereka; (3) upaya untuk mengatasi masalah seksual; dan (4) kebutuhan perempuan terhadap bantuan untuk membantu meningkatkan kesehatan seksual mereka. Penelitian ini menawarkan wacana baru terkait pengalaman perempuan Indonesia yang memiliki masalah kesehatan seksual setelah pengobatan kanker serviks. Penelitian ini mampu menyediakan perawat dan berbagai perawatan kesehatan lainnya dengan pemahaman yang lebih baik dari pengalaman, keprihatinan dan kebutuhan penderita kanker."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erfina
"Kanker serviks merupakan salah satu keganasan pada sistem reproduksi perempuan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna pengalaman hidup perempuan setelah menjalani terapi kanker serviks. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan metode fenomenologi. Delapan orang partisipan yang direkrut secara purposive sampling di poliklinik RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta. Data yang diperoleh di analisis menurut Colaizzi.
Penelitian ini mengidentifikasi lima tema yang menggambarkan makna pengalaman perempuan setelah menjalani terapi kanker serviks yaitu berbagai dampak setelah menjalani terapi, adaptasi terhadap perubahan fisik setelah terapi, harapan terhadap kehidupan setelah menjalani terapi, dukungan sosial, persepsi terhadap pelayanan kesehatan yang diperoleh.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat meningkatkan perbaikan pada pelayanan keperawatan bagi perempuan bukan saja selama sakit dan menjalani terapi, tetapi juga setelah menjalani terapi kanker serviks.

Cervical cancer is one of the malignancies in the female reproductive system. The aim of this research is to reveal the meaning of the experiences of women after cervical cancer therapy. This qualitative research was conducted using phenomenological methods. Eight participants were recruited by purposive sampling in the clinic at dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta. The collected data were analyzed according to Colaizzi.
This study identified five themes namely the adverse effects after therapy, adaptation to physical changes after therapy, life expectation after therapy, social support, perception health care.
This research's findings suggest that nurses must provide improve nursing services toward women not only on during illness and therapy, but also after therapies.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29359
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Indriati
"Wanita yang menderita kanker serviks stadium lanjut mengalami malodor yang akan mengganggu kualitas hidupnya. Perawat memiliki kewajiban untuk membantu pasien dengan menggunakan pendekatan teori Unpleasant Symptom dan Self Care. Dengan menggunakan teori Unpleasant Symptom pasien dibimbing untuk mengenali keluhan dan dampak yang mungkin terjadi pada dirinya, sedangkan dengan teori Self Care pasien dibimbing untuk mengenali potensi dirinya dalam mengatasi keluhannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan diri dan support systemnya. Dengan berdasar kepada dua konsep yang dikolaborasikan, dilakukan implementasi evidence based practice nursing (EBPN) menggunakan intervensi perawatan luka kanker dengan menggunakan formula topikal standar dengan melibatkan pasien dan keluarga. Hasil menunjukan bahwa perawatan luka kanker dengan formula topikal standar dapat mengurangi instensitas malodor dan meningkatkan gambaran diri pasien.

Woman with advance cervical cancer will experience malodour which would influence their quality of life. Nurses has a responsibility to help patient by using the Unpleasant Symptom and Self Care theory approaches. Using the Unpleasant Symptom theory, the patient is guided to recognize symptom and the effect that may occur to herself, whereas with the self care theory the patient is hint to know her own potential and manage her symptom independently according to her abilities and support system. Based on two colaborative concepts, evidence based practice nursing is implemented. Intervention given by nurse involved patients and families in giving a cancer wound care using standard topical formulas. The result show that wound care with standard topical formula effective to reduce malodour and improving patient self image."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Priyanti
"Kanker serviks dapat dicegah mulai dengan mengidentifikasi pengetahun, keyakinan, dan perilaku seksual yang menjadi faktor risiko penularan HPV. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan kanker serviks pada perempuan di Pekalongan. Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan 443 perempuan di Pekalongan, dengan menggunakan instrumen Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan cukup baik (63,9%), keyakinan rendah (57,1%), perilaku seksual kurang baik (60%), dan perilaku pencegahan kanker serviks kanker serviks yang rendah (63,0%). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan edukasi terkait pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Cervical cancer can be prevented by identifying knowledge, beliefs, and sexual behavior that are risk factors for HPV transmission. The purpose of this study was to identify knowledge and behavior in preventing cervical cancer among women in Pekalongan. This analytic descriptive study involved 443 women in Pekalongan, using the Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire instruments. The results showed that respondents had fairly good knowledge (63.9%), low confidence (57.1%), poor sexual behavior (60%), and low cervical cancer prevention behavior (63.0%). The recommendation of this research is the need to improve health services by providing education related to prevention and early detection of cervical cancer."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Dodik Pramiasti
"Wanita dengan kanker serviks saat menjalani terapi umumnya tidak memikirkan masalah seksualitas dan merasa malu atau tabu membicarakannya. Mereka cenderung memusatkan perhatiannya pada kesembuhan penyakitnya, mengkhawatirkan efek samping terapi dan perjalanan terapinya. Tujuan dari penelitian ini adalah penerapan praktik keperawatan berbasis bukti melalui pemberian intervensi edukasi psikoseksual pada pasien kanker serviks yang sedang menjalani terapi kanker. Metode yang digunakan case study. Pemberian edukasi psikoseksual dengan pendekatan teori keperawatan self care Orem kepada lima partisipan kelolaan dengan diagnosa kanker serviks dan sedang menjalani terapi. Partisipan menjalani intervensi edukasi selama empat kali pertemuan yang dijadwalkan setiap minggu satu kali dengan durasi selama 30-60 menit dalam setiap pertemuan. Karakteristik partisipan adalah wanita dewasa muda, menikah, usia 26 – 45 tahun, dua orang sebagai ibu rumah tangga dan tiga orang bekerja. Hasil intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan diri dan kepercayaan diri sebesar 39%. Penurunan tingkat kekhawatiran masalah seksualitas sebesar 50% dengan instrumen HARS. Meskipun pasien kanker serviks saat menjalani terapi kanker tidak memikirkan masalah seksualitas, tetapi edukasi psikoseksual tetap penting diberikan. Kesimpulan studi kasus ini adalah intervensi keperawatan edukasi psikoseksual pada wanita dengan kanker serviks terbukti meningkatkan pengetahuan tentang perawatan diri dan masalah seksual. Pemberian edukasi masalah seksualitas penting dilakukan sejak dini kepada pasien kanker serviks.

Women with cervical cancer during therapy generally do not think about sexuality and feel ashamed or taboo to talk about it. They tend to focus on healing their disease, worrying about the side effects of therapy and the processes of therapy. The aim of this study is to apply evidence-based nursing practice through the provision of psychosexual educational interventions in cervical cancer patients who are undergoing cancer therapy. The method used is case study. Providing psychosexual education using Orem's self care nursing theory approach to five managed participants with a diagnosis of cervical cancer and currently undergoing therapy. Participants underwent educational interventions during four meetings which were scheduled once a week with a duration of 30-60 minutes in each meeting. Characteristics of the participants were young adult women, married, aged 26-45 years, two people as housewives and three people working. The results of the intervention showed an increase in knowledge about self-care and self-confidence by 39%. Reducing the level of concern about sexuality problems by 50% with the HARS instrument. Even though cervical cancer patients undergoing cancer therapy do not think about sexuality, psychosexual education is still important. The conclusion of this case study is that psychosexual educational nursing interventions for women with cervical cancer are proven to increase knowledge about self-care and sexual problems. It is important to provide education on sexuality issues from an early age to cervical cancer patients."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman Daud
"ABSTRAK
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan yang tersembunyi pada keadaan
Sambungan Skuamo-Kolumnar (SSK) tidak tampak melalui pemeriksaan
Papsmear.
Metode : Penelitian ini merupakan deskriptif potong lintang (Cross Sectional).
Penelitian dilakukan pada periode Agustus 2014 sampai Maret 2015 di beberapa
Puskesmas di Jakarta. Sebanyak 1682 subjek yang dilakukan pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual dengan Asam asetat). Setelah data dikumpukan, akan dilakukan
verifikasi data, editing dan coding. Analisis data statistik berupa deskriptif
variabel kategorik yaitu persentase letak Sambungan Skuamo-Kolumnar (SSK)
berdasarkan distribusi umur, persentase hasil pemeriksaan IVA berdasarkan SSK,
dan persentase hasil pemeriksaan Papsmear pada SSK yang tidak tampak dari
hasil pemeriksaan IVA negatif disajikan dalam bentuk n%.
Hasil : Perempuan dengan Sambungan Skuamo-Kolumnar (SSK) yang tampak
1484 (88,2%), yang tidak tampak 198 (11,8%). Sambungan Skuamo-Kolumnar
(SSK) yang tidak tampak pada perempuan yang sudah menopause 122 (61,6%),
sedangkan pada perempuan yang belum menopause 76 (38,4%). Hampir
setengahnya proporsi SSK yang tampak didapatkan pada kelompok perempuan
yang sudah menopause 45,78% (103/225). Hasil pemeriksaan IVA positif
didapatkan 4(7,1%) pada kelompok perempuan menopause dan 52(92,9%) pada
kelompok perempuan yang belum menopause. Pada pemeriksaan Papsmear
dengan SSK yang tidak tampak, persentase kelainan lesi prakanker yaitu sebesar
0(0,0%) ASCUS, 0(0,0%) LSIL, 0(0,0%) HSIL, dan 197(100%) normal.
Kesimpulan : Hampir setengahnya Sambungan Skuamo-Kolumnar (SSK) yang
tampak ditemukan pada kelompok perempuan menopause. Sebagian besar IVA
positif ditemukan pada kelompok perempuan yang belum menopause. Seluruh perempuan dengan SSK yang tidak tampak memiliki hasil pemeriksaan Papsmear normal. ABSTRACT Objective: To know is there any concealed precancer lesion in women with
unvisible Squamo-Columnar Junction (SCJ) by Papsmear examination.
Methods : This study was a descriptive cross-sectional design starting from
August 2014 to March 2015 at several Public Health Care in Jakarta. A total of
1682 subjects were screening by Acetoacetate Visual Inspection (AVI)
examination. After the data was collected, and continued by verification, editing
and coding. The analysis from the data by variable categoric descriptive like
percentage of SCJ in age distribution, percentage the result of AVI examination
based on SCJ and percentage the result of Papsmear examination in unvisible
SCJ from negative AVI result. All the result would be present in n%.
Results : Women with the visible SCJ were 1484(88,2%) and women with
unvisible SCJ were 198(11,8). The percentage of unvisible SCJ in the menopausal
women group were 122(61,6%), However, in the non-menopausal women group
were 76(38,4%). Almost a half of the percentage of visible SCJ found in
menopausal women group 45,78%(103/225). The positive AVI result was 4(7,1%)
in the menopausal women group and 52(92,9%) in non-menopausal women grup.
The result of papsmear examination with unvisible SCJ were 0(0,0%) ASCUS,
0(0,0%) LSIL, 0(0,0%) HSIL, and 197(100%) normal..
Conclusion : Almost a half of visible SCJ found in menopausal women group.
Most of positive AVI result was found in the non-menopausal women group. All
woman with the unvisible SCJ have a normal papsmear result.
;Objective: To know is there any concealed precancer lesion in women with
unvisible Squamo-Columnar Junction (SCJ) by Papsmear examination.
Methods : This study was a descriptive cross-sectional design starting from
August 2014 to March 2015 at several Public Health Care in Jakarta. A total of
1682 subjects were screening by Acetoacetate Visual Inspection (AVI)
examination. After the data was collected, and continued by verification, editing
and coding. The analysis from the data by variable categoric descriptive like
percentage of SCJ in age distribution, percentage the result of AVI examination
based on SCJ and percentage the result of Papsmear examination in unvisible
SCJ from negative AVI result. All the result would be present in n%.
Results : Women with the visible SCJ were 1484(88,2%) and women with
unvisible SCJ were 198(11,8). The percentage of unvisible SCJ in the menopausal
women group were 122(61,6%), However, in the non-menopausal women group
were 76(38,4%). Almost a half of the percentage of visible SCJ found in
menopausal women group 45,78%(103/225). The positive AVI result was 4(7,1%)
in the menopausal women group and 52(92,9%) in non-menopausal women grup.
The result of papsmear examination with unvisible SCJ were 0(0,0%) ASCUS,
0(0,0%) LSIL, 0(0,0%) HSIL, and 197(100%) normal..
Conclusion : Almost a half of visible SCJ found in menopausal women group.
Most of positive AVI result was found in the non-menopausal women group. All
woman with the unvisible SCJ have a normal papsmear result.
"
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Suherman
"Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian pada perempuan di seluruh dunia,
angka kesakitan dan angka kematian di seluruh dunia terus meningkat. Penyakit ini dapat
disembuhkan jika terdeteksi sejak awal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyakit tersebut dengan cara meningkatkan pengetahun, sikap dan praktik
pencegahan kanker serviks. Di Kota Sukabumi belum pernah dilakukan studi tentang
kanker serviks tetapi faktor risiko tinggi kanker serviks seperti infeksi menular seksual
sangat tinggi angka kejadiannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor
demografi yang memengaruhi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker
serviks. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional survey dengan stratified
random sampling. Penelitian ini dilakukan pada perempuan usia reproduktif sebanyak
357 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan uji
reliabilitas pada kuesioner pengetahuan sikap dan praktik dengan hasil uji reliabilitas:
0,801; 0,891;885. Hasil faktor karakteristik yang paling memengaruhi pengetahuan dan
sikap adalah riwayat menikah. Sedangkan yang paling memengaruhi praktik adalah
pekerjaan. Direkomendasikan untuk membuat program edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker serviks dengan strategi program yang
mudah serta murah untuk dilaksanakan.

Cervical cancer is one of the leading causes of death in women worldwide, the rate of
morbidity and mortality worldwide continues to increase. This disease can be cured if
detected early on. Efforts can be made to prevent the occurrence of the disease by
increasing knowledge, attitude and practice of cervical cancer prevention. In the city of
Sukabumi has never done a study of cervical cancer but high risk factors of cervical
cancer such as sexually transmitted infections is very high incidence. The purpose of this
study was to determine the demographic factors that influence knowledge, attitude and
practice of cervical cancer prevention. This research method used cross sectional survey
with stratified random sampling. This study was conducted on women of reproductive
age as many as 357 respondents. Measuring tool using questionnaires that have been
tested the validity and reliability test on the questionnaire attitude and practice knowledge
with reliability test results: 0.801; 0.891; 885. The result of characteristic factors that most
influence knowledge and attitude is married history. While the most influencing practice
is work. It is recommended to make educational program to improve knowledge, attitude
and practice of cervical cancer prevention with easy and cheap program strategy to be
implemented.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maritza Samira
"Deteksi dini menjadi salah satu upaya penting untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Namun, capaian deteksi dini kanker serviks di kota besar seperti Jakarta masih terbilang rendah dan jauh dari target. Capaian deteksi dini kanker serviks di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Kepa pada pertengahan tahun 2024 yaitu 38,75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa tahun 2024 berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data penelitian yaitu data primer, menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa. Sampel dalam penelitian merupakan wanita usia subur 15-49 tahun yang sudah menikah, berjumlah 160 orang yang diambil dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks hanya 20,6%. Secara statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,029), pendidikan (p value = 0,000), persepsi kerentanan (p value = 0,000), persepsi keseriusan (p value = 0,000), persepsi manfaat (p value = 0,000), persepsi hambatan (p value = 0,000), isyarat bertindak (p value = 0,000), dan efikasi diri (p value = 0,000) dengan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks. Disarankan agar puskesmas mendukung peran fungsi kader, memperkuat KIE kanker serviks, memperluas jangkauan penyebaran informasi dengan pemanfaatan media sosial dan media interaktif yang mudah diakses, dan menjalin kerja sama dengan tokoh yang dianggap berpengaruh oleh masyarakat.

Early detection is one of the important efforts to prevent cervical cancer. However, the achievement of early detection of cervical cancer in big cities like Jakarta is still low and far from the target. The achievement of early detection of cervical cancer in the Duri Kepa Village Health Center area in mid-2024 was 38.75%. This study aims to determine the determinants of behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer in the working area of Puskesmas Duri Kepa Village in 2024 based on the Health Belief Model theory. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. The research data source is primary data, using the interview method with questionnaire tools. The research was conducted in July-August 2024 in the work area of the Puskesmas Duri Kepa Village. The sample in the study was married women of childbearing age 15-49 years, totaling 160 people with quota sampling technique. The results showed that women of childbearing age who performed early detection of cervical cancer were only 20.6%. Statistically there was a significant relationship between age (p value = 0.029), education (p value = 0.000), perceived vulnerability (p value = 0.000), perceived seriousness (p value = 0.000), perceived benefits (p value = 0.000), perceived barriers (p value = 0.000), cues to action (p value = 0.000), and self-efficacy (p value = 0.000) with the behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer. The results suggest that the puskesmas should support the role of cadres, strengthen cervical cancer IEC, expand the reach of information dissemination by utilizing social media and interactive media that are easily accessible, and collaborate with figures who are considered influential by the community."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Kresna Dewi
"ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh penyintas kanker ginekologi adalah akibat kekambuhan. Takut kambuh kanker merupakan salah satu masalah psikologis yang paling penting di antara penyintas kanker. Tujuan penelitian ini adalah penyelidikan komprehensif tentang ketakutan kambuh para perempuan penyintas kanker ginekologi. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif dengan analisis tematik yang menghasilkan tema-tema. Penelitian ini mengungkap berbagai pengalaman 10 partisipan yang mengalami kesulitan kambuh. Hasil temuan pada penelitian ini mengungkap berbagai macam pertanyaan mengenai kesulitan kambuh termasuk faktor pemicunya dan cara mengatasi kesulitan kambuh serta harapan tentang masa depan mereka setelah menyelesaikan terapi kanker.

ABSTRACT
Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada survivor kanker ginekologi adalah kambuh. Ketakutan kambuh adalah salah satu masalah psikologi yang paling penting di antara penderita kanker. Rasa takut kambuh ini akan muncul berbagai ekspresi. Puporse dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang persepsi terhadap rasa takut kambuh pada penderita kanker ginekologi yang selamat. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Analisis Tematik yang menghasilkan tema. Studi ini mengungkap pengalaman sepuluh partisipan yang mengalami rasa takut kambuh. Temuan penelitian ini mengungkapkan berbagai ekspresi dari rasa takut yang kambuh termasuk faktor pemicu dan cara untuk mengatasi ketakutan yang meningkat dan diceritakan oleh peserta termasuk harapan tentang masa depan mereka setelah menyelesaikan terapi kanker."
Lengkap +
2019
T53455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>