Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B.J.D. Gayatri
"Makalah ini merupakan pengantar tentang keberagaman gender dalam SOGIE-HAM. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah personal feminis (feminist personal history). Paper ini akan mengulas sejarah lahirnya gerakan lesbian di Indonesia. Terdapat dua hal untuk advokasi SOGIE ini. Pertama untuk perubahan dan perbaikan Undang-undang sedang terus terjadi di negeri Nusantara yang bhineka ini, misalnya melalui rancangan perubahan KUHP yang saat ini sedang berlangsung, yang akan mengkriminalisasi LGBTIQ, entah karena alasan panik moral atau apa. Dalam kerangka ini para akademis atau ilmuwan profesi dan kelompok agama yang homofobik juga perlu dicermati. Kedua, negeri ini memiliki kekayaan "Keberagaman Gender dan Seksualitas" namun aktivis LGBTIQ, termasuk aktivis perempuan hampir tidak ada yang menggali kekayaan ini, sehingga kita tidak mengenali dan kemudian jadi terasing dari akar budaya sendiri."
305 JP 20:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deborah Baninya Putri Marlin
"Filipina merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang menganut agama Katolik konservatif. Tingginya nilai-nilai keagamaan di Filipina mendasari adanya diskriminasi terhadap kaum LGBT. LAGABLAB Network hadir sebagai jaringan advokasi LGBT di Filipina. LAGABLAB Network melakukan upaya-upaya untuk mendorong Senate dan House of Representatives, hingga akhirnya pada tahun 2017 House of Representatives meloloskan SOGIE Bill pada tahap 3rd Reading. Oleh karena itu penulis menggunakan pertanyaan `Bagaimana upaya LAGABLAB Network dalam mendorong disetujuinya SOGIE Bill oleh House of Representatives tahun 2017. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan teori Aktivisme Politik oleh Pippa Norris dan teori Civil Society dari Larry Diamond.

The Philippines is a country with the majority of people being adherents of conservative Catholicism. The high religious values in the Philippines is the main reason why LGBT people being discriminated. LAGABLAB Network was made as an LGBT advocacy network in the Philippines. LAGABLAB Network is making efforts to encourage the Senate and the House of Representatives, until finally in 2017 the House of Representatives passed the SOGIE Bill in the 3rd Reading. Therefore, the writer uses the question "What is the effort of LAGABLAB Network in encouraging the approval of SOGIE Bill by the House of Representatives in 2017. In conducting research, the author uses Political Activism Theory by Pippa Norris and the Civil Society Theory from Larry Diamond.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Rahasia sunyi: Gerakan Lesbian Indonesia"' demikian judul tulisan ini Apakah gerakan yang di maksud oleh penulis? dan mengapa dikatakan sebagai rahasia sunyi"?. Dalam menganalisis perjuangan kaum lesbian di Indonesia, penulis mengacu pada periodisasi waktu dengan mendefinisikan gerakan sebagai serangkaian aksi dan peristiwa yang berjalan dalam satu kurun waktu atau kebijakan (Soukhanov, 1996:1182)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Widyoseno
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana strategi advokasi Lingkar Ganja Nusantara dalam usaha pemanfaatan ganja di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana strategi advokasi Lingkar Ganja Nusantara dalam usaha pemanfaatan ganja di Indonesia dan faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi advokasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur dan wawancara yang dilakukan pada tahun 2021 ditengah situasi pandemi serta berlokasi di Sekretariat LGN, BNNK Depok, dan beberapa tempat dalam proses pengambilan data. Hasil penelitian ini menunjukan adanya dua pandangan terhadap ganja yang saling bertolak belakang antara pemanfaatan atau penggolongan narkotika, dan temuan pada strategi advokasi LGN dengan cara mengedukasi masyarakat dan mempengaruhi pembuat kebijakan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah LGN telah menggunakan strategi advokasi seperti prinsip-prinsip dan tahapan advokasi. Faktor pendukung berasal dari dukungan publik, LGN regional, dan Koalisi Masyarakat Sipil. Sedangkan, faktor penghambat berasal dari pemerintah yang menjadi hambatan utama dan internal dari LGN itu sendiri.

This research discusses about the advocacy strategy of Lingkar Ganja Nusantara for cannabis utilization in Indonesia. The purpose of this study is to explain how the Lingkar Ganja Nusantara advocacy strategy in the business of using cannabis in Indonesia and the supporting and inhibiting factors that influence advocacy. This research is a qualitative research with a descriptive study through literature studies and interviews conducted in 2021 in the midst of a pandemic situation and located at the LGN Secretariat, BNNK Depok, and several places in the data collection process. The results of this study indicate that there are two conflicting views on marijuana between the use or classification of narcotics, and findings on LGN's advocacy strategy by educating the public and influencing policy makers. The conclusion of this study is that LGN has used advocacy strategies such as principles and stages of advocacy. Supporting factors come from public support, regional LGN, and the Civil Society Coalition. Meanwhile, the inhibiting factor comes from the government which is the main and internal obstacle for LGN itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, Agnes Theodora
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6943
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Barka Anantadira
"Skripsi ini membahas strategi-strategi gerakan #saveMaster dalam upayanya mengadvokasi Sekolah Master di Tahun 2013. Penelitian ini mengajukan pertanyaan bagaimana strategi gerakan #SaveMaster dalam mengadvokasi Sekolah Master di Tahun 2013. Penelitian ini berargumen bahwa gerakan #saveMaster sebagai civil society menjalankan upayanya mengadvokasi Sekolah Master dengan menjalankan strategi mobilisasi sumber daya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan mengumpulkan data dari kanal twitter gerakan #saveMaster sebagai sumber data primer serta literatur, data berita dan dokumen pemerintah sebagai data sekunder. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa gerakan #saveMaster telah menjalankan peran-peran civil society dalam merepresentasikan isu kepentingan publik, memberikan perlawanan terhadap negara, memberikan edukasi dan pemberdayaan demokrasi terhadap masyarakat. Penelitian ini menemukan lima bentuk sumber daya dan tiga cara akses terhadap sumber daya yang dilakukan oleh gerakan #SaveMaster yaitu mobilisasi terhadap sumber daya sosial-organisasional, sumber daya moral, sumber daya manusia, sumber daya kultural, dan sumber daya material yang dilakukan dengan cara akses memproduksi sendiri sumber daya tersebut serta mengkooptasi dan mengagregasi sumber daya yang sudah tersedia.

This research discusses about the strategies of #saveMaster movement on its effort to advocate Sekolah Master in 2013. This research comes from the question of how the #SaveMaster movement's strategies of advocates Sekolah Master in 2013. This research argues that the #saveMaster movement as a civil society to advocate Sekolah Master by using mobilizing resources strategies. This research uses qualitative method by using in-depth interviewing technique and collecting data from #saveMaster movement Twitter feeds as the primary literature source, and data from the news and government documents as the secondary data. The result of this research shows that #saveMaster movement has done its role as a civil society on representing public interest issues, by opposing state, giving educations, and empowering democracy to public. This research discovers five forms of resources and three ways of accessing resources that was done by the #saveMaster movement which are mobilizing towards social-organizational resources, moral resource, human resource, cultural resource, and material resource that was done by self-producing those resources plus co-opt and aggregating available resources by self-producing the resources."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Ada dua peristiwa yang membuat saya tertarik menulis tema ini. Pertama, ketika Jurnal Perempuan menggelar pelatihan sehari tentang :Seksualitas dan Gender".Dalam pelatihan ini kami mengundang kawan-kawan dari organisasi LGBT (Lesbian , gay, bisexual,transgender)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
"ABSTRAK
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk mencari penyebab keterlibatan seorang wanita sebagai pelacur dalam kepelacuran lesbian; penyebab bertahannya wanita itu sebagai pelacur lesbian; kemungkinan pelacur lesbian tersebut melepaskan diri dari kepelacuran lesbian; serta pola pemerasan dalam kepelacuran lesbian. Ada dua teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan mengenai Pola Pemerasan Dalam Kepelacuran Lesbian Wilayah Jakarta Pusat, 1987-1989 ini. Kedua teknik itu adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lakualitatif Di pangan terdiri atas observasi terlibat, wawancara tak berstruktur, dan wawancara berstruktur. Penelitian ini memperlihatkan adanya dua pola kepelacuran lesbian, yakni kepelacuran lesbian di mana pelacur berada di bawah kekuasaan germo, calo, dan atau sautener. dalam upaya mencari pemelacur, dan pelacuran lesbian di mana pelacur tidak berada di bawah kekuasaan germo, calo dan atau soutener. Individu-individu yang menjadi pelacur lesbian kaadanya keterlibatan germo, calo, dan atau soutener adanya rena kemudian bertahan menjadi pelacur lesbian karena unsur paksaan yang disertai ancaman kekerasan dari germo, calo, dan atau soutener, yang mengambil keuntungan dari kepelacuran lesbian. Di samping itu ada pula yang menambahkannya dengan alasan mencari uang; mencari uang sambil mencari pemenuhan kebutuhan biologis; mencari pemenuhan kebutuhan biologis sambil mencari uang; upaya pemenuhan kebutuhan biologis yang dipandang tidak beresiko sambil mencari uang; dan mencari uang sambil mencari pemenuhan kebutuhan biologis yang dipandang tidak beresiko oleh mereka. Sedangkan individu-individu yang menjadi pelacur lesbian tanpa di bawah kekuasaan germo bertahan menjadi pelacur lesbian karena alasan pemenuhan kebutuhan ekonomi, dan mencari pemenuhan kebutuhan ekonomi sekaligus mencari pemenuhan kebutuhan biologis, yang tidak jauh berbeda dengan penyebab mereka menjadi pelacur lesbian."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Wijiastuti
"Pemeriksaan pap smear sangat disarankan, khususnya untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual. Perilaku seks berisiko dapat menyebabkan tertularnya Infeksi Menular Seksual maupun kanker serviks. Sejauh ini, pemeriksaan pap smear diperuntukkan bagi perempuan yang sudah menikah. Lesbian yang sudah seksual aktif sering kali mendapat kendala dalam melakukan pemeriksaan pap smear karena status pernikahannya dan persepsi bahwa lesbian tidak berisiko. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengetahui mengenai pengalaman lesbian di Jakarta dalam memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan pap smear tahun. Jenis penelitian dengan metode kualitatif yakni melibatkan 5 lesbian di Jakarta sebagai informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lesbian yang aktif memperjuangkan hak asasi LBT lebih mudah mendapatkan pelayanan pap smear dari pada lesbian yang memang tidak aktif berjuang diisu tersebut. Pelecehan dan diskriminasi dari petugas kesehatan seringkali diterima oleh lesbian karena status pernikahan, identitas seksual dan penampilannya. Saran yang diberikan agar dibuatnya pedoman mengenai pelayanan kesehatan yang ramah untuk perempuan khususnya lesbian.

Pap smear is highly recommended, especially for women who are sexually active. Risky sexual behavior can lead to transmission of sexually transmitted infections and cervical cancer. So far, the Pap smear is for women who are married. Lesbians who are sexually active often have constraints in performing Pap smears because of her marital status and perception that lesbians are not at risk. Accordingly, the study was designed to find out about the lesbian experience in Jakarta in deciding to run a pap smear. This type of research with a qualitative method that involves 5 lesbiabs in Jakarta as an informan.
The results showed that the active fight or lesbians rights it easier to get a pap smear service better than lesbian who are not active in that issue. Harassement and discrimination from health worker are often accepted by lesbians from marital status, sexual identity and appearance. Suggestions are given forguidance on health care made friendly to women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>