Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Hubungan faktor-faktor risiko dan kelainan muskuloskeletal pada mahasiswa profesi kedokteran gigi: studi pendahuluan. Gangguan muskuloskeletal banyak terjadi pada dokter gigi, 80% dari hasil pengukuran menggunakan instrumen Body Discomfort Map dan Brief Survey di FKG UI memperlihatkan bahwa gangguan muskuloskeletal terutama terjadi pada leher, bahu, lengan bawah, tangan dan punggung. Gangguan muskuloskeletal merupakan penyakit terbanyak dari penyakit akibat kerja di Indonesia. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa tingkat profesi yang kerja praktik di FKG UI. Metode: Jenis penelitian observasional dengan disain potong lintang terhadap seluruh mahasiswa profesi yang kerja praktik di klinik FKG UI. Pemeriksaan gangguan muskuloskeletal menggunakan instrumen Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaires (CMDQ) dan faktor-faktor risiko diukur menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan survei diagnostik stres. Seluruh data yang terkumpul
di analisis statistik menggunakan chi-square dan uji regresi logistik. Hasil: Adanya hubungan bermakna antara faktor gerakan dalam bekerja (gerak repetitif, janggal membungkuk dan memutar) dengan gangguan muskuloskeletal (p<0,05) dan adanya hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan (stressor kerja) dengan gangguan muskuloskeletal (p<0,001). Kemudian pada hasil regresi logistik menunjukkan variabel yang dominan mempengaruhi terjadinya gangguan muskuloskeletal adalah gerakan dalam bekerja (OR 5,01 CI 90%) dan stres kerja (OR 7,47 CI 90%). Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara faktor gerakan dalam bekerja dan stres kerja terhadap gangguan muskuloskeletal.

Musculoskeletal disorders are common among dentists, 80% of the measurement results using the instrument of Body Discomfort Map and Brief Survey in Faculty of Dentistry University of Indonesia (FKG UI) showed that musculoskeletal disorders (MSD) mainly occur in the neck, shoulder, forearm, hand and back. MSD are the most common type of occupational dental diseases in Indonesia. Objectives: To know the risk factors associated with MSD in students in FKG UI. Methods: This type of observational study with cross-sectional design of the entire profession students who work in clinic FKG UI. Examination of MSD was using Cornell MSD questionnaires (CMDQ) and risk factors were measured using a questionnaire with closed questions and Diagnostic
Stress Survey. All data collected were analyzed statistically using chi-square test and logistic regression. Results: A significant relationship between repetitive movements of factors, awkward bending and twisting with musculoskeletal disorders (p<0.05) and the presence of a significant association between work stress factors with musculoskeletal disorders (p<0.001). Then the logistic regression results indicate that a variable effect on musculoskeletal disorders is a movement in the work (OR 5.01; CI 90%) and stress of work (OR 7.47; CI 90%). Conclusion: In this study we can conclude that the relationship between the working and movement of factors of work stress on musculoskeletal disorders."
Fakultas Kedokteran Gigi, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agfa Al-Latief Hadi Putra
"Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini pegawai dituntut untuk bekerja dan menghabiskan sebagian waktunya duduk fokus memandang komputer dan menggunakan mouse. Penggunaan komputer memiliki risiko ergonomic yang apabila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan salah satunya gangguan muskoloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara risiko ergonomi dengan gangguan muskoloskeletal pada pekerja kantoran di PT. X. Metode yang digunakan adalah desain studi cross sectional dengan menggunakan instrument penelitian berupa Nordic Body Map dan Rapid Office Strain Assessment (ROSA). Penelitian ini dilakukan kepada 48 pekerja kantoran di PT. X. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat risiko ergonomi, dan keluhan muskoloskeletal dengan analisis univariat, dan bivariat. Dari 48 responden didapatkan 39 orang mengalami keluhan muskoloskeletal dengan keluhan terbanyak ada pada bagian leher atas, punggung, dan pinggang. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara risiko ergonomi dengan usia, masa kerja dan jenis kelamin (p-value=1). Akan tetapi, terdapat hubungan yang berarti antara risiko ergonomic dengan gangguan muskoloskeletal (p-value=0,039).

Along with the development of technology, employees are now required to work and spend some of their time sitting focused on looking at computers and using mouse. The use of computers has ergonomic risks which if done continuously can cause health problems, one of which is musculoskeletal disorders. This study aims to analyze the relationship between ergonomic risks and musculoskeletal disorders in office workers at PT. X. The method used is a cross-sectional study design using research instruments in the form of Nordic Body Map and Rapid Office Strain Assessment (ROSA). This research was conducted on 48 office workers at PT. X. The variables studied in this study were age, gender, length of service, level of ergonomic risk, and musculoskeletal complaints with univariate, and bivariate analysis. From 48 respondents, 39 people experienced musculoskeletal complaints with the most complaints in the upper neck, back, and waist. The results showed no relationship between ergonomic risk with age, length of service and gender (p-value = 1). However, there was a significant association between ergonomic risk and musculoskeletal disorders (p-value = 0.039)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novtania Gita Purnamasyah
"Keluhan gangguan muskuloskeletal dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas mahasiswa profesi kedokteran gigi yang disebabkan oleh berbagai faktor meliputi faktor risiko fisik, tingkat risiko ergonomi, dan faktor risiko individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keluhan gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa profesi di RSKGM FKG UI tahun 2023. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode kuantitatif. Data diperoleh dari 100 responden menggunakan kuesioner nordic body map dan 40 responden diantaranya diobservasi serta didokumentasi untuk diukur tingkat risiko ergonomi menggunakan RULA. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa hampir semua mahasiswa profesi mengalami keluhan gangguan muskuloskeletal (96.4%). Keluhan gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa profesi dirasakan paling banyak pada bagian punggung bawah, leher, punggung atas, dan kedua bahu. Hasil analisis menunjukkan bahwa postur lengan atas berhubungan signifikan dengan keluhan gangguan muskuloskeletal secara umum dan kronis pada mahasiswa profesi di RSKGM FKG UI tahun 2023.

Musculoskeletal disorders can lead to reduced productivity of students in the dental profession caused by various factors including physical risk factors, ergonomic risk levels, and individual risk factors. This study aims to analyze complaints of musculoskeletal disorders in professional students at RSKGM FKG UI in 2023. The study design was cross-sectional with a quantitative method. Data were obtained from 100 respondents using the nordic body map questionnaire and 40 of them were observed and documented to measure the level of ergonomic risk using RULA. In this study, it was found that almost all professional students experienced complaints of musculoskeletal disorders (96.4%). Complaints of musculoskeletal disorders in professional students are felt mostly in the lower back, neck, upper back, and both shoulders. The results of the analysis show that upper arm posture is significantly related to complaints of general and chronic musculoskeletal disorders in professional students at RSKGM FKG UI in 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Fahrinka Ufaira
"Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu OR: 3.575 dan pergelangan kaki OR: 2.784 , kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 3.059 , tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 7.650 . Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between gender and shoulder OR 3.575 ankle OR 2.784 symptoms, job satisfaction and low back symptoms OR 3.059 , effort and low back symptoms OR 7.650 . Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Merina
"Pekerjaan dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan membutuhkan kinerja otot yang maksimal. Aktivitas pekerjaan fisioterapis dalam menangani pasien banyak dilakukan secara manual sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Penelitian ini dilakukan pada fisioterapis di Klinik Fisioterapi Salma Putra Pinang Ranti Jakarta Timur Tahun 2012 untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode REBA dan keluhan MSDs. Responden sebanyak seluruh fisioterapis (10 orang).
Dari hasil penelitian di dapatkan tingkat risiko pekerjaan yaitu risiko rendah (low) 1 aktivitas kerja, risiko sedang (medium) 13 aktivitas kerja dan tingkat risiko tinggi (high) 2 aktivitas kerja dari 16 aktivitas pekerjaan yang ada. Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui bahwa keluhan MSDs yang dirasakan fisioterapis pada pinggang bagian bawah dan tangan kanan (90%), kemudian leher atas, bahu kanan, lengan atas kanan dan pergelangan tangan kanan masing-masing (80%) serta leher bawah, bahu kiri dan punggung masing masing (70%).
Keluhan yang dirasakan berupa rasa pegal-pegal, nyeri, kaku dan kesemutan. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu faktor risiko pekerjaan yang terdiri dari posisi kerja, tata letak tempat kerja, organisasi kerja dan lingkungan kerja, serta karaktersitik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, jam kerja per hari dan indeks masa tubuh.

Work with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance. work activities physiotherapist in handling patients with many manual theraphy to induce risk of musculoskeletal disorders (Musculoskeletal Disorders / MSDs). The research was to do physiotherapist at Physiotherapy Salma Putra Clinic ,Pinang Ranti, East Jakarta in 2012 to describe the level of ergonomic risk based methods REBA of musculoskeletal disorders and complaints. Responden of all physiotherapist (10 persons).
From the results of research on the occupational risk levels obtained the degree of low risk (low) 1 work activities, medium risk 13 work activities and the level of high risk 2 work activities of 16 processes the work activities that exist. The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint musculoskeletal disorders that be perceived physiotherapist to low back, right hand (90%); and then the upper neck, right shoulder, upper arm, right wrist (80%); and the lower neck, left shoulder, back (70%).
The complaints is stifness, painful and tingling. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors work consists of working positions, workplace design, work organization and work environment, as well as an individual characteristic consisting of age, gender, length of service, hours worked per day and body mass index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Rohmana Malik
"Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan cedera dan gangguan yang mempengaruhi pergerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Salah satu penyebab dari keluhan MSDs adalah getaran (whole body vibration). Driver ojek online yang mempunyai aktivitas berkendara setiap hari mempunyai risiko untuk terpajan getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pajanan getaran (whole body vibration) dan keluhan MSDs pada driver ojek online di Jakarta tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah driver ojek online region Jakarta, dengan total sampel sebanyak 42 orang untuk menggambarkan keluhan MSDs dan 30 orang untuk menganalisis hubungan antara whole body vibration dengan keluhan MSDs. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map and vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersering yang mengalami keluhan MSDs pada pekerja driver ojek online adalah pinggang bawah (76,2%), pantat (78,6%), bahu kanan (47,6%), bahu kiri (47,6%), dan pergelangan tangan kanan (45,2%). Pada penelitian ini diketahui bahwa usia, IMT, masa kerja, durasi pajanan kerja, frekuensi kerja, dan whole body vibration belum cukup berpengaruh dalam menyebabkan keluhan MSDs.

Musculoskeletal disorders (MSDs) are injuries and disorders that affect the movement of the human body or the muculoskeletal system. One of the causes of musculoskeletal disorders complaints is vibration. Online motorcycle drivers who drive every day have the risk to exposed by vibration. This study aimed to analyze the relationship between vibration exposure, especially whole-body vibration and musculoskeletal disorder (MSDs) complaints on online motorcycle drivers in Jakarta, 2019. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. Respondents were Jakartas Online motorcycle drivers, with the total number of samples was 42 drivers to describe the musculoskeletal disorders complaints and 30 drivers to analyze the relationship between whole body vibration and musculoskeletal disorders. Data was collected by the Nordic Body Map questionnaire and vibration meter. The results showed that the most pain complaints found in the upper buttocks (76.2%), lower buttocks (78,6%), right shoulder (47,6%), left shoulder (47,6%), and right wrist (45,2%). There was no a significant relationship between age, body mass index, working period, exposure duration, working frequency, and whole body vibration with musculoskeletal disorders complaints."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Komala
"Bidan berpotensi tinggi mengalami risiko gangguan otot rangka atau Musculoskeletal disorders (MSDs) karena memiliki faktor-faktor risiko untuk terjadi MSDs Penelitian ini berdesain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan terhadap keluhan MSDs pada bidan dan melakukan analisis risiko ergonomi menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penelitian, 91,7% bidan memiliki keluhan MSDs terutama di daerah leher, bahu, tangan, pergelangan tangan, punggung atas dan pergelangan kaki. Disamping itu terdapat hubungan signifikan antara faktor psikologis individu (p=0,01) terhadap timbulnya keluhan MSDs pada bidan. Dari analisis risiko ergonomi menggunakan metode REBA terhadap tahapan Asuhan Persalinan Normal didapatkan hasil 2 tahapan berisiko sangat tinggi, 2 tahapan berisiko tinggi dan 2 tahapan berisiko sedang. Diharapkan adanya fasilitas relaksasi otot di tempat kerja dan pendidikan kesehatan mengenai ergonomi kepada bidan untuk mencegah MSDs, serta adanya penelitian lain yang lebih lengkap dan akurat terhadap masalah ini.

Midwives have high potential risk of musculoskeletal disorders or musculoskeletal disorders (MSDs) as having risk factors for MSDs occur This cross-sectional study design with quantitative and qualitative approaches aims to describe the factors related to MSDs complaints on midwives and ergonomic risk analysis using methods REBA. Based on the results of the study, 91.7% midwife had a MSDs complaints especially in the neck, shoulder, hand, wrist, upper back and ankle. Besides, there is a significant relationship between individual psychological factors (p = 0.01) on the incidence of MSDs complaints on midwives. From ergonomics risk analysis towards Normal Delivery Care using REBA methods, two stage were very high risk, two stage were high risk and two stage were medium. Expected that there will be held facilities for relaxation of body muscles at work and health education about ergonomics for midwives to prevent MSDs, as well as the other studies about this issue in a more accurate and complete."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusyulia Nurfita
"ABSTRAK
Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, lux meter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalah pada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada faktor psikososial yang berhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukungan rekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangi risiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisik dan psikososial.

ABSTRACT
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in construction workers. The research was conducted in March April 2018 involving 156 workers. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that there are significant association between the individual factors type of work and smoking with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletal symptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factors associated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co workers support. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the risk musculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocial factors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yogi Akbar
"Skripsi ini membahas analisis hubungan faktor risiko ergonomi terhadap keluhan gejala MSDs petugas luar gedung UI di Depok tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional kuantitatif yang dilakukan pada 85 pekerja. Faktor risiko ergonomi didapatkan dengan menggunakan metode REBA, sedangkan keluhan gejala MSDs didapatkan dengan menggunakan Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95% pekerja mengeluhkan gejala MSDs dengan keluhan terbanyak terdapat di bagian pinggang bawah (35.3%), diikuti dengan bagian leher atas dan bawah (27.1%). Distribusi keluhan gejala MSDs berdasarkan usia paling banyak pada usia ≥ 25 tahun, berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada wanita, berdasarkan masa kerja paling banyak pada pekerja dengan masa kerja > 3 tahun, berdasarkan IMT paling banyak pada pekerja dengan IMT normal, berdasarkan kebiasaan merokok paling banyak pada pekerja yang tidak merokok, dan berdasarkan kebiasaan berolahraga paling banyak pada pekerja yang tidak biasa berolahraga. Proses kerja dengan tingkat risiko ergonomi paling tinggi adalah mengastin. Namun dari hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya hubungan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan gejala MSDs petugas kebersihan.

The focus of this study was the analysis of ergonomic risk factor in relation with the complaints of musculoskeletal disorders symptom in the outdoor cleaning workers at the University of Indonesia. This was the cross sectional quantitative study that involved 85 workers. Ergonomic risk factor required by using REBA methode, and the complaints of MSDs' symptom required by using Nordic Body Map. The result showed that 95% of workers complain MSDs' symptom mostly on the low back (35.3%), followed with upper and lower neck (27.1%). The distribution of the complaints based on age mostly on the group ≥ 25 years old, based on gender mostly on women, based on the duration of employment mostly on the workers with > 3 years employment, based on body mass index mostly on the workers with normal category, based on smoking habit mostly on the workers who has never smoke, and based on sports habit mostly on the workers who were not used to do sports. Work process with the highest level of ergonomic risk were mengastin. However, statistical test did not show that there is a relation between ergonomic risk factor and the complaints of MSDs' symptom in the outdoor cleaning workers"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Concise text covers the core anatomy, physiology and biochemistry in an integrated manner as required by system-based and problem-based medical courses. Authors from University of Sydney, Australia."
Edinburgh : Churchill Livingstone, 2015
616.7 MUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>