Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Newman, Amy
"Capturing and using all the knowledge and expertise in an organization is the ultimate goal for performance professionals. This Infoline offers a great starting point for your journey by defining knowledge management and posing key questions to help you identify the intellectual capital you need manage. It introduces the new roles, opportunities, and the baseline technology need to begin this daunting task. Key sidebars include an organizational analysis for knowledge management, 12 ways to measure intellectual capital, a planning worksheet, and a listing of competencies to manage knowledge."
Alexandria, VA: [American Society for Training & Development Press, American Society for Training & Development Press], 1999
e20428852
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Ilmu pengetahuan merupakan sumber penting dalam sesebuah organisasi yang memberi kesan kepada sasaran pencapaian organisasi. Realiti ini menjelaskan kepentingan mengenal pasti aset-aset pengetahuan dan menangani jurang pengetahuan bagi menjamin aktiviti perkongsian pengetahuan adalah konsisten dan berterusan dalam sesebuah organisasi. Pejabat lanjutan merupakan organisasi perkongsian pengetahuan yang unik di mana melibatkan aktiviti perkongsian ilmu antara institusi dan komuniti demi mencapai visi dan misi institusi penggajian tinggi yang terlibat. Aktiviti perkongsian pengetahuan oleh Pusat Pembangunan Komuniti Lasallian (LCDC) yang dinaungi oleh Universiti De La Salle-Dasmarinas (DLSU-D) telah dianalisis. Hasil analisis yang telah dilakukan telah mengenal pasti jurang-jurang yang memberi cabaran dalam mencapai usaha-usaha pembangunan komuniti. Kajian ini memfokuskan dua sekitaran penyelidikan iaitu DLSU-D dan anggota-anggota organisasi bukan kerajaan (NGO) serta melibatkan dua set peserta iaitu warga fakulti LCDC dan anggota-anggota NGO dari tahun akademik 1997-1998 dan 2009-1010. Data kuantitatif dan kualitatif dalam mengenal pasti jurang-jurang diperoleh melalui audit pengetahuan yang menggunakan kaedah soal selidik, perbincangan kumpulan fokus, temu bual informan penting dan analisis dokumen. Hasil kajian juga telah mewujudkan satu kerangka yang dapat membantu institusi pengajian tinggi lain dalam menganalisis amalan penciiptaan dan perkongsian pengetahuan."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardus Dimas Arya Sadewa
"Manajemen pengetahuan banyak digunakan di perusahaan karena memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi inovasi dan efektifitas perusahaan. Institusi pendidikan yang merupakan bentuk dari knowledge business merupakan tempat yang tepat bagi perkembangan manajemen pengetahuan. Pendidikan tinggi vokasi yang lebih banyak melakukan praktek dan kerjasama industri dalam meningkatkan kompetensi siswanya memiliki sumber pengetahuan sebagai aset intangible institusi. Dari hasil penelitian sebelumnya, manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi belum terstruktur. Penelitian ini fokus pada pengembangan model sistem manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi. Model menunjukkan hubungan antara faktor lingkungan dan infrastruktur berpengaruh dalam sistem pembelajaran untuk membentuk aliran pengetahuan. Hasil assessment level dan bentuk aliran pengetahuan membentuk strategi manajemen pengetahuan guna merancang program manajemen pengetahuan yang tersusun dalam peta jalan manajemen pengetahuan institusi. Model diujicobakan di institusi Polman astra.

Knowledge management extensively applied in enterprise because it significantly effect on enterprise effectiviness and innovation strategy. Education institution as a knowledge business is a suitable form for a knowledge management development. Vocational education with practical approach methods and strong industrial relationship in order to improve their student skills, have plenty of knowledge sources to create knowledge as institutions intangible asset. From prior study, knowledge management system in vocational education is unstructurized. This study focused on knowledge management system model development in higher vocational education institution. The model shown that relation between organization environment and KM infrastructure effect on knowledge flow. KM assessment level and knowledge flow configurate KM strategy to establish KM roadmap. The model tested on Polman Astra institution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"makalah ini mengelaborasi aktivitas knowledge management pada perpustakaan Badan Litbang dan Diklat (BalitbangDiklat) Kementrian agama. sebagai lembaga riset, Balitbangdiklat menghasilkan banyak kajian dan penelitian yang menjadi pengetahuan berharga bagi masyarakat luas. Aset pengetahuan yang dimiliki lembaga riset ini bermula dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiiki individu peneliti yang menghasilkan karya atau hasil penelitian bagi institusinnya yang kemudian dikelola oleh institusinya. Pengelolaan pengetahuan tersebut melalui infrastruktur yang dibangun mulai dari proses organisasi, sisstem, dan metode yang digunakan. Praktek knowledge management pada perpustakaan Balitbangdiklat meliputi kegiatan menciptakan pengetahuan baru, mengumpulkan dan mengolah pengetahuan baru , melakukan pendokumentasian dan pemeliharaan pengetahuan, serta menyebarkan dan berbagi pengetahuan secara menyeluruh di perpustakaan. Aktivitas yang dilakukan untuk menyebarkan dan berbagi pengeatahuan adalah dengan melakukan tatap muka, diskusi dan dialog terbuka , baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi informasi. akhirnya pengetahuan yang implisit atau tacit dan telah dipublikasikan mampu dicapture oleh perpustakaan Batlitbangdiklat guna kepentingan bersama."
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Nur Fitriani
"Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur capaian program kerja di Balitbangdiklat Kementerian Agama adalah meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai basis pengambilan kebijakan oleh unit teknis di Kementerian Agama. Faktanya sampai akhir tahun 2014, pemanfaatan hasil penelitian Balitbangdiklat oleh unit teknis di Kementerian Agama tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Tidak terdapatnya sistem berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antar peneliti di Balitbangdiklat diindikasikan menjadi salah satu penyebab kurangnya kualitas hasil penelitian, sehingga berdampak pada sedikitnya hasil penelitian Balitbangdiklat yang digunakan oleh unit teknis. Penelitian ini menganalisis model dan merancang prototype knowledge management system bagi peneliti di Balitbangdikat Kementerian Agama, dengan menggunakan pendekatan soft system methodology yang dipadukan dengan teori pendukung seperti knowledge audit dari Burnett dan teori budaya organisasi dari Cameron & Quinn. Penelitian ini menghasilkan 11 aktivitas sistem dalam model konseptual, enam fitur knowledge management system dan rancangan mekanisme non teknis bagi implementasi knowledge management system di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

One of indicators used to measure work performance in Agency of Research and Development, and Training, Ministry of Religious Affairs is the utilization of research results as the policy-making basis by a technical working-unit in the ministry. In fact until late 2014, the utilization of research results had not meet the stated target. The not existence of knowledge sharing system for researchers is predicted as one of the factors of insufficcient quality of research, which lead to the under-used of research results. This study aims to analyze model and design prototype of knowledge management system for researchers in Agency of Research and Development, and Training. This study uses soft system methodology approach combined with supporting theories such as Burnett's knowledge audit and the theory of culture organization by Cameron&Quinn. This research resulted in 11 activities in the conceptual model, six functional features, and non technical mechanism design for the organization in implementing knowledge management system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chipta Perdana
"Indonesia sebagai internasional telah tujuan pembangunan internasional. Agar dapat mewujudkan komitmen ini, kapasitas pembangunan internal Indonesia harus diperkuat terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah organisasi negara untuk mengelola pengetahuan yang tersebar di banyak lokasi di Indonesia dan menyebarkannya ke lokasi lain untuk direplikasi. Pada gilirannya, pengetahuan yang telah direplikasi di banyak tempat dan menjadi center of excellence Indonesia dapat dibagikan ke lingkungan internasional. Organisasi semacam ini disebut oleh Bank Dunia sebagai Country- Led Knowledge Hubs (CLKH).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang dapat membantu CLKH Indonesia dalam mengelola pengetahuan pembangunan demi memperkuat kapasitas pembangunan dalam negeri dan menyebarkannya ke lingkungan internasional. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh CLKH Indonesia adalah externalization, routines, internalization, dan exchange. Selanjutnya, proses manajemen pengetahuan ini diwujudkan dalam bentuk model sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari 14 fitur utama. Prototipe dari 14 fitur ini disajikan sebagai hasil penelitian dalam bentuk screen design sistem manajemen pengetahuan CLKH Indonesia.

Indonesia as one of the countries that have actively participated in international activities has stated its commitment to taking part in realizing international development goals. In order to realize this commitment, Indonesia has to increase its internal development capacity. Therefore, the existence of a state organization that governs the knowledge from every corner of the country and disseminates it to other location to be replicated is needed. In turn, knowledge that has been replicated in many locations and has become Indonesia?s center of excellence can be disseminated to international neighborhood. This kind of organization is called by World Bank as Country-Led Knowledge Hubs.
The goal of this research is to design the knowledge management solution, knowledge management system model, and knowledge management system prototype that help Indonesia?s CLKH govern the development knowledge in order to increase internal development capacity and help disseminate the knowledge to international neighborhood. In this research, it is found that knowledge management processes needed by Indonesia?s CLKH are externalization, routines, internalization, and exchange. These processes are realized as knowledge management system model in the form of 14 main features. Prototypes of these 14 features are presented as result of the research in the form of Indonesia?s CLKH knowledge management system?s screen design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lambe, Patrick
Oxford: Chandos Publishing, 2007
658.4038 LAM o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cavaleri, Steven
Amsterdam: Elsevier / Butterworth-Heinemann : Knowledge Management Consortium International Press, 2005
658.4 CAV k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djatnika S. Puradinata
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan implementasi dari penelitian dual imperatives (McKay dan Marshall, 2001), mencakup research interest dan problem solving interest, yaitu riset aksi (action research) yang menggunakan soft systems methodology (SSM). Penelitian ini termasuk katagori SSM based action research, yang sesuai dengan kategori theoritical research practice/business change practice dari Cronholm and Goldkuhl (2003). Dalam penelitian ini dikaji bagaimana suatu organisasi bisnis menyiapkan dirinya mengatasi berbagai masalah problematik yang dihadapinya. Kajian dilakukan terhadap PT Medco Ethanol Lampung (MEL), yang baru pertama kali terjun dalam bisnis bioethanol dan telah mengalami berbagai masalah yang bersifat problematik. Pengalaman problematik tersebut telah menjadi semacam rujukan dunia nyata (real world) dalam penelitian di MEL yang berfungsi sebagai laboratorium sosial.
MEL memerlukan pengetahuan yang unggul agar bisa memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan BBN. Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) yang unggul dicapai melalui penerapan strategi pembelajaran interorganisasional menggunakan framework proses pembelajaran IGDI (knowledge- Identification; Generation; Diffusion; Integration) (Pawslowsky, Forslin dan Reinhardt dalam Dierkes et al, 2001). Bagaimana mengkonstruksi pembelajaran interorganisasional dan hubungan interpersonal menjadi tujuan penelitian berbasis research interest, sedangkan tujuan penelitian berbasis problem solving interest adalah bagaimana mengkonstruksi struktur pembiayaan produksi melalui faktor-faktor penting dalam knowledge creation melalui pendekatan IGDI yang menjamin tercapainya pendapatan berkelanjutan di MEL.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas proses pembelajaran IGDI dipengaruhi oleh faktor keberhasilan yang terdiri dari motivasi, leadership, trust, kapasitas penyerapan, kemampuan mengkombinasikan berbagai kapabilitas, kedekatan dan teknologi informasi. Sedangkan untuk mengatasi masalah problematiknya MEL harus mengadakan integrasi vertikal ke arah hulu, agar menjamin tersedianya bahan baku dalam waktu, harga dan kualitas yang sesuai standar, melalui penguasaan perkebunan. Sedangkan ke arah hilir perlu memperluas konsumen melalui kerjasama erat dengan Pemerintah, yang diharapkan bisa memfasilitasi upaya peningkatan jumlah konsumen. Secara keseluruhan harus ada sinergi antara makro dan mikro untuk mencapai keunggulan besama.

ABSTRACT
This study is an implementation of dual imperatives research (McKay and Marshall, 2001), to cover research interest and problem solving interest, and categorized as a Soft Systems Methodology (SSM) based action research using theoritical research practice/business change practice by Cronholm and Goldkuhl (2003). The study is researching the way a business organization respond to a problematic situation. PT Medco Ethanol Lampung (MEL) is a new business corporation with the vision to establish a bioethanol corporation to produce biofuel product with a very significant problematic situation. The problematic experienced of MEL become a social laboratory and a real world reference for this study.
MEL required excellent knowledge for significant contribution in the biofuel development, and the knowledge creation will be achieved through the implementation of strategic learning process frame work of knowledge identification; knowledge diffusion, knowledge generation and knowledge integration (IGDI) (Pawlowsky, Forslin and Reinhardt in Dierkes et al. 2001). How to construct interorganizational learning and interpersonal learning are the primary objects of research interest objective. And how to construct the structure of production cost become primary objective in the problem solving interest objetive.
The results of this study is an analysis of a phenomenon of the acquisition and knowledge creation through inter-organizational learning and interpersonal relations with IGDI approach, which can be used by business organizations in responding to external challenges. The study also concluded that the effectiveness of the learning process IGDI is influenced by the characteristics of interorganizational learning and interpersonal relations. The major influence are motivation, leadership, trust, absorptive capacity, ability to combined several capabilities, interpersonal networks and information technology. Critical success factor for the sustainable production is raw material supply and highest product consumption to achieved economies size capacity of the factory. To solve the strategic problem the company should exercise vertical integration to upstream and downstream. By upstream integration company will have access and control to raw material supply through acquisition of sufficient farm site.For downstream integration the company should increase product consumption through close cooperation with government authorities. Government support will be necessary especially in the land use policy as well as biofuel usage policy."
Depok: 2012
D1351
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Kurniawan
"BRI mempunyai Service Level Agreement SLA success rate pada aplikasi layanan e-banking sebesar 99,9 . Namun pada tahun 2015, persentase pencapaian SLA success rate layanan e-banking BRI hanya mencapai 98 dari 99,9. Kualitas aplikasi e-banking menjadi perhatian khusus karena tingginya error rate aplikasi sepanjang tahun 2015. Kualitas aplikasi e-banking dipengaruhi oleh banyaknya kesalahan logika saat pengembangan aplikasi. Kesalahan logika aplikasi e-banking dikarenakan minimnya pengetahuan alur aplikasi perbankan yang ada pada Programmer. Selama ini, pengetahuan alur aplikasi perbankan secara keseluruhan hanya diketahui oleh System Analyst dalam bentuk Tacit Knowledge. Kondisi permasalahan ini membutuhkan adanya aktifitas manajemen pengetahuan dalam pengembangan aplikasi e-banking di BRI. Namun tidak semua organisasi dapat berhasil dapat menerapkan manajemen pengetahuan. Oleh karena itu, BRI perlu mengidentifikasi tingkat kesiapan penerapan manajemen pengetahuan di bagian pengembangan aplikasi e-banking terlebih dahulu sebelum menerapkan manajemen pengetahuan di organisasinya.Penulis memetakan 6 Knowledge Management Critical Success Factor KMCSF terhadap Knowledge Management Infrastructure untuk mendapatkan instrumen penilaian yang lebih detil dan handal. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan metode pengumpulan data menggunakan media kuesioner. Hasil olah data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mendapatkan informasi tingkat kesiapan penerapan manajemen pengetahuan organisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRI mendapatkan nilai 65,48 sehingga telah siap untuk menerapkan manajemen pengetahuan di proses pengembangan aplikasi e-banking.

BRI has a Service Level Agreement SLA success rate in the e banking service application of 99.9 . However, by 2015, the percentage of achievement of SLA success rate of BRI e banking services reaches only 98 from 99.9 . The quality of e banking applications is the particular concern due to the high application error rate throughout 2015. The quality of e banking applications is influenced by the many logical errors during application development. The logical errors of application is due to the lack of knowledge of the existing banking application flow in the programmer. So far, the knowledge of the whole banking application flow is only known by the System Analyst in the form of Tacit Knowledge. The condition of this problem requires knowledge management activities in the development of e banking applications in BRI. But not all organizations can successfully implement knowledge management. Therefore, BRI needs to identify the level of readiness of the application of knowledge management in the e banking application development section first before applying knowledge management in the organization.The author mapped 6 Knowledge Management Critical Success Factors KMCSF to Knowledge Management Infrastructure to obtain more detailed and reliable assessment instruments. This research is quantitative and data collection method using questionnaire media. The results of the data were analyzed using descriptive statistical analysis to obtain information on the readiness level of organizational knowledge management implementation.The result shows that BRI gets 65.48 once it is ready to implement knowledge management in the e banking application development process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>