Ditemukan 150845 dokumen yang sesuai dengan query
Rifqi Putra Fadillah
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan juga merupakan negara maritim mengingat Indonesia memiliki 13.466 pulau yang berpotensi sangat besar. PT. Ocean Mitramas yang sebelumnya bergerak di industri perikanan ingin melakukan utilisasi kapal angkut ikan nya menjadi kapal kargo & penumpang.
Penelitian ini membahas mengenai biaya-biaya apa saja yang akan muncul dari operasional kapal kargo penumpang tersebut dan apa saja yang akan menjadi pemasukan dari kapal kargo & penumpang setelah dioperasikan. Penelitian ini berfokus pada kedua permasalahan PT. Ocean Mitramas tersebut. Analisis akan dilakukan dan diolah dengan menggunakan metode Cargo Allocation Model (CAM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ocean Mitramas dapat meningkatkan muatan kargo nya sampai dengan tingkat kenaikan sebesar 80%. Disisi lain, PT. Ocean mitramas perlu menurunkan biaya bahan bakar dan meningkatkan tarif kargo agar dapat menurunkan biaya operasional kapal kargo setiap bulannya menjadi Rp 473,345,834.
Indonesia is the largest archipelagic state and also being maritime country. It is supported by the fact of Indonesia has 13,466 islands which have large potentiality. PT. Ocean Mitramas, operates in fishing industry, wants to utilize its fish vessel into cargo ship and passenger (commercial) ship. This research discusses what kind of costs that will arise by operating its passenger cargo ship and what kind of income from its cargo ship and passenger ship after they are operated. Thus, the research focuses on those two major problems in PT. Ocean Mitramas. The analysis was done by using Cargo Allocation Model (CAM) Method. The result shows that PT. Ocean Mitramas could increase its cargo freight until 80%. In other hands, PT. Ocean Mitramas needs to decrease the fuel cost and increase the cargo fare in terms of decreasing the operational cost of cargo ship into Rp 473,345,834 per month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63914
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Terry George Abisay
"Container allocation problem selama ini identik dengan sistem dorong (push system) karena kegiatan mengalokasikan kontainer tersebut biasanya dirancang di depot kontainer laksana titik origin. Sistem dorong memiliki kekurangan dimana pengguna tidak fleksibel dalam mengontrol kapabilitas dan laju produksi di gudang selaku titik tujuan. Penelitian container allocation problem di titik tujuan dengan sistem tarik (pull system) adalah merancang sebuah model alokasi kontainer kargo dari depot kontainer ke gudang yang lebih hemat dengan metode mixed integer linear programming (MILP). Studi kasus dilakukan pada remote area pertambangan dengan data 306 kontainer kargo di depot kontainer yang akan di alokasikan ke 4 gudang. Setiap gudang memiliki kendala kapasitas area pembongkaran kontainer dan kapabilitas manpower dalam menerima jumlah line items dalam suatu kontainer kargo. Waktu tunggu (dwell time) dan biaya sewa kontainer per hari mulai dihitung ketika kontainer kargo pindah dari kapal menuju depot kontainer. Hasil perancangan model alokasi kontainer kargo menggunakan MILP dengan sistem tarik berhasil memaksimalkan penghematan biaya gudang sebesar 41,17% dan menuntaskan 306 kontainer kargo lebih cepat 7 hari dibandingkan dengan model alokasi kontainer kargo sebelumnya.
ontainer allocation problem so far is identical to the push system because the activity of allocating containers is usually designed at container depot as point of origin. The push system has a disadvantage where users are not flexible to control the capability and rate of production that occurs at warehouse as point of destination. Research on container allocation problem at point of destination with a pull system is to design a model to allocate cargo containers from container depot to warehouse which is more efficient using the mixed integer linear programming (MILP) method. The case study was conducted in a remote mining area with data on 306 cargo containers at the container depot which will be allocated to 4 warehouses. Each warehouse has constraints on unloading area capacity and manpower capability in receiving the number of line items in cargo containers. Dwell time and container rental cost per day start to be calculated when the cargo containers move from vessel to container depot. Results for the design of cargo container allocation model using MILP with a pull system successful to maximize warehouse cost savings of 41,17% and completing 306 cargo containers 7 days faster than the previous cargo container allocation model."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rebecca Rouli Samaria
"Sebagai negara maritim dengan luas perairan lebih dari tiga kali luas daratan, salah satu cara meningkatkan kegiatan logistik di Indonesia terutama dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan revolusi industri 4.0 adalah dengan meningkatkan produktivitas logistik maritimnya. Produktivitas tersebut dapat ditingkatkan dengan merampingkan kegiatan di terminal peti kemas. Hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut adalah dengan mengefisiensikan proses stowage planning. Faktor yang dapat dikembangkan pada stowage planning adalah waktu pengerjaan, waktu pelaksanaan, stabilitas kapal, dan minimnya overstow. Penelitian ini menggunakan algoritma stowage planning untuk membangun sebuah aplikasi dalam bahasa pemrograman Python. Aplikasi yang dibangun nantinya dapat digunakan untuk membuat peta stowage plan untuk kapal tipe general cargo dan cargo barge dengan mengutamakan keseimbangan kapal dan rendahnya overstow dalam waktu yang singkat.
As a maritime country whose water area is three times wider than its land, Indonesia has one of the ways to increase the logistic activities especially in adjusting to the development of the industry 4.0 by enhancing the productivity of maritime logistics in a way of streamlining the action at unit terminal container. In order to optimize the performance of the port, the efficiency of stowage planning process is done. Some factors which can be evolved in stowage planning are processing time, ship stability, and minimum overstow. This research uses the stowage planning algorithm to develop an application in Python programming language. This application will eventually be used to create a stowage plan map for general cargo ship and cargo barge vessel in by prioritizing the ship stability, as well avoiding low overstow in a short time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sarah Marsha Davinna Mydear
"Transportasi udara memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian sebuah negara. Pada industri penerbangan, pendapatan dihasilkan dari penjualan tiket penumpang dan pengiriman kargo udara. Kargo udara memiliki sifat yang lebih kompleks daripada penumpang karena kargo udara bersifat multi dimensi. Penting bagi perusahaan penerbangan untuk mencatat bahwa segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat memberikan pendapatan terbesar bagi perusahaan.
Salah satu prinsip yang digunakan oleh perusahaan adalah Revenue Management, yang memanfaatkan peningkatan keuntungan dari diskriminasi harga dan tingkat utilisasi yang lebih baik. Dalam Cargo Revenue Management, masalah yang dihadapi lebih kompleks, karena selain karakteristik barangnya yang multidimensi, perusahaan kargo udara sering menghadapi masalah seperti no-show yang besar dan kedatangan pemesanan dalam waktu dekat dengan penerbangan. hari.
Penelitian ini akan berfokus pada rute pengiriman ekspor single-leg, yang mempertimbangkan kombinasi antara kapasitas berat dan volume dapat diterima atau tidak dapat diterima dalam waktu pengiriman untuk memperoleh pendapatan maksimum. Hasil utama dari penelitian ini adalah model yang dapat memberikan bobot optimal pada pemesanan kargo udara disesuaikan dengan periode pemesanan.
Air transport has an important role in improving the economy of a country. In the aviation industry, revenues are generated from passenger ticket sales and air cargo shipments. Air cargo is more complex than passengers because the air cargo characteristics are multi dimensional. It is important for airlines to note that any expenditure incurred can provide the greatest revenue for the company. One of the principles employed by the company is Revenue Management, which leverages increased profits from price discrimination and better utilization rates. In Cargo Revenue Management, the problem is more complex, besides of the multi dimensional characteristics of the goods, air cargo companies often face problems such as the occurrence of a big no show and the arrival of reservations in the time close to the flight day. The study will focus on a single leg export shipment route, which considers a combination of weight and volume capacity as well as acceptable or unacceptable during a delivery time in gaining a maximum revenue. The main output of this research will be a model that can provide optimum weight in air cargo reservations adjusted to the reservation period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Henry Suropati
"Kargo udara merupakan salah satu pendukung industri logistik secara global dimana kargo udara merupakan moda transportasi dengan faktor waktu pengiriman yang cepat, hal ini mendukung pertumbuhan pasar retail dan e-commerce terutama di Indonesia. Pertumbuhan kargo udara tiap tahunnya harus diimbangi dengan manajemen pendapatan yang baik untuk memenuhi tuntutan perusahaan penerbangan. Pemilihan pemesanan merupakan faktor utama dalam segi optimasi manajemen pendapatan sehingga metode pemesanan harus efektif.
Pada penelitian ini membandingkan tiga model linear programming: First come first serve, Perfect Information dan Allotment-Probabilistic Linear Programming sebagai metode untuk pemilihan pemesanan yang bertujuan untuk mendapatkan nilai optimum pendapatan kargo udara dari satu rute penerbangan, selain itu pada penelitian ini menambahkan variabel kapasitas berlebih pada ketiga model tersebut untuk mengakomodir pengiriman yang dibatalkan atau pengiriman berlebih dari jumlah pemesanan.
Selanjutnya data hasil pengambilan keputusan pemesanan ketiga model tersebut akan dibandingkan dengan data pengiriman aktual. Akhir penelitian akan didapatkan data perbandingan optimasi ketiga model tersebut sehingga model mana yang paling cocok untuk digunakan dalam optimasi manajemen pendapatan kargo udara penerbangan di Indonesia.
Air cargo is one of the supporters of the global logistics industry where air cargo is a mode of transportation with fast delivery time factor, it supports the growth of the retail market and e commerce, especially in Indonesia. Growth in air cargo each year should be balanced with good revenue management to meet the demands of the airlines. Election booking is a major factor in terms of revenue management optimization that reservations should be an effective method. In this study, comparing three models of linear programming First come first serve, Perfect Information and Allotment Probabilistic Linear Programming as a method for selecting a booking which aims to get the optimum value of income of air cargo from the flight route, besides, this study adds variable excess capacity in three models to accommodate cancelled delivery or excess delivery of the booking amount. Furthermore, data from booking decision models will be compared with the actual delivery of data. End of the study will obtain comparative data so that which model is most suitable for use in air cargo revenue management optimization for flights in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47175
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Arden
"Cargo plays a very important role in the aviation industry as a supporting revenue. In Airline X, cargo supports the revenue by 4% - 6% of the total revenue. There are opportunities to optimize the cargo compartment in Airline X by analyzing every agent involved in the purpose to know the optimum cargo loaded into the compartment using Agent-Based Modelling. The method used in this research is Rejection Sampling in Monte Carlo and Agent-Based Modelling. In addition, the theory used in this research is distribution function, to determine what type of distribution that represents the agent behavior. The final result shows that with the predetermined number of iterations, which is 300 iterations, the optimal value was obtained base on the convergent result. On the other hand, the distribution of passenger and baggage described as the Gaussian Distribution Function, while the distribution of EBT described as the Negative Exponential Distribution Function. These distributions represent agent behavior."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
House, D.J.
London: Routledge/Taylor Francis Group, 2016
623.88 HOU c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Retnani Anita Anggraeni
"Modifikasi dari lambung kapal untuk mendapatkan bentuk lambung dengan tahanan kapal yang kecil telah menjadi penelitian dan permasalahan di dunia perkapalan selama bertahun-tahun, hingga bulbous bow menjadi suatu solusi untuk pengurangan tahanan pada lambung kapal. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bulbous bow pada lambung kapal cargo terhadap aspek hidromekanika kapal yaitu hambatan (resistance). Digunakan metode uji tarik dengan penambahan 5 jenis bulbous bow pada lambung model kapal cargo, pada perbedaan putaran motor tarik dan perbedaan sarat model kapal. Dari percobaan ini diambil 2 data utama, yaitu nilai tegangan tali yang kemudian menjadi harga tahanan total dari kapal model, kemudian data kedua adalah waktu tempuh dari kapal model pada lintasan 6m, dan kemudian dari data waktu tempuh ini didapatkan kecepatan kapal. Pengolahan data dilakukan pada kedua data utama tersebut - tahanan total (kg) dan kecepatan kapal (m/s) - untuk mengetahui besaran nilai tiap komponen tahanan kapal model yaitu tahanan gesek dan tahanan sisa. Analisa data dilakukan pada setiap kondisi dengan jenis bulbous bow yang berbeda dibandingkan dengan kapal model tanpa bulbous bow. Kemudian diketahui bahwa penambahan bulbous bow mempengaruhi setiap komponen tahanan kapal, dan dari kelima jenis bulbous yang dipercobakan, bulbous bow jenis II merupakan bentuk optimum bulbous bow terhadap lambung model kapal cargo, dengan didapatkan rasio perbandingan geometrinya dan dengan pengurangan tahanan mencapai 23% (muatan penuh) dengan range kecepatan kapal model 3,5 knot hingga 4,5 knot.
A modification of a ship's hull to gain hull shape with small resistance has became a focus in the world of naval architecture for years, then bulbous bow stepped out as one of effective solution in the hull resistance decrease. This experiment has it's object to be knowledgeable about the influence of bulbous bow addition in a cargo ship with its resistance. Pulling trial method is used in this experiment with 5 different types of bulbous bow and with speed pulling machine variation and draft variation. From the experiment, we take 2 main data, they are: the value of rope strain and the ship's time to go through 6 meter of track Data preparation is done to those main data to know the value of each resistance's components that is residual resistance and friction resistance. From this, analysis can be done with the result that bulbous bow effects every components of resistance. Overall, the resistance reduction reach 23% in full load and in speed range between 3,5 knot to 4,5 knot for ship's model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38711
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Irfan
"Indonesia memiliki potensi yang sangat luas dalam mengembangkan sektor maritimnya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan perdangan. Terminal peti kemas yang menjadi poros perdagangan dunia perlu perhatian lebih dalam hal ini. Kemampuan dari terminal peti kemas untuk menyerap kapal dan melakukan perpindahan barang menjadi faktor kunci dalam memaksimalkan kinerjanya. Angka Utilitas yang terbentuk atas proses tersebut menjadi acuan dalam penilaian tingkat kesibukan terminal peti kemas. Perkembangan teknologi mendorong pengoptimalan kinerja terminal peti kemas dilakukan menggunakan model simulasi. Model akan digunakan sebagai acuan atas proses yang terjadi di lapangan dan menjadi pembanding atas data-data yang sudah didapatkan sebelumnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat model dari terminal peti kemas yang sudah ada dan mensimulasikannya menggunakan software. Permodelan digunakan dalam hal ini untuk merepresentasikan proses yang terjadi pada keadaan sesungguhnya. Model yang sudah dibuat dipastikan kesesuaiannya menggunakan metode verifikasi dan validasi. Kesesuaian output data software dengan kondisi sesungguhnya menjadi pertimbangan utama. Setelah model sesuai dengan kondisi lapangan, maka perhitungan nilai utilitas dermaga dilakukan. Penilitian ini juga ditujukan untuk memahami dan mempelajari beberapa faktor yang memengaruhi angka utilitas dermaga. Faktor tersebut diantaranya adalah kedatangan kapal, jumlah dan waktu antrian, serta proses bongkar muat yang terjadi.
Indonesia has vast potential in developing its maritime sector. One effort that can be done is to maximize trade. The container terminal which is the center of world trade needs more attention in this regard. The ability of the container terminal to absorb ships and to move goods is a key factor in maximizing performance. The Utility Terminal formed by this process becomes a container terminal. Terminal technology encourages optimization of terminal performance by using a simulation model. The model will be used as a reference for the processes that occur in the field and be a comparison of data that has been obtained previously. This research is interesting to make a model of an existing container terminal and succeed it using software. Modeling is used in this case to represent the processes that occur in real situations. The models that have been made are ensured for compliance using the verification and validation methods. Output software Conformity with Conformity is a major consideration. After the model matches the field conditions, the calculation of the dock utility value is performed. This research also helps to consider and focus the factors that influence the dock utility numbers. The factors in question are the arrival of the ship, the number and time of the queue, as well as the loading and unloading process that occurs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mosteri, Moel
New York: Warner Books, 1976
623.82 MOS s
Buku Teks Universitas Indonesia Library