Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Nindya Wardhanie
"Terjadinya gangguan 4 kabel secara bersamaan pada sistem Jawa-Bali dapat menyebabkan turunnya frekuensi dikarenakan hilangnya suplai daya sebesar 339,9 MW. Penurunan ini dapat berakibat buruk pada kinerja sistem sehingga dibutuhkan pengembalian frekuensi ke kondisi normal. Pengembalian frekuensi ke nilai awal dapat dicapai dengan pelepasan beban dengan skema secara bertahap.
Dalam studi ini dilakukan simulasi pelepasan beban secara trial and error menggunakan software DIgSILENT PowerFactory sampai tercapai kondisi ideal yaitu frekuensi mendekati 50 Hz. Dari simulasi yang dilakukan didapat bahwa kondisi terbaik dicapai oleh skema pelepasan beban tiga tahap dengan perbandingan beban pertahapnya bernilai seimbang yaitu pada Skema II, dengan maksimum frekuensi tercapai adalah 49,94 Hz dalam waktu 9,068 detik.

The breakdown of 4 wires simultaneously in the Java - Bali system can cause a decline in the frequency due to the loss of 339,9 MW energy supply. This decrease can adversely impact the performance of the system thus frequency needed to be returned to normal conditions . Returns of the frequency of the initial value can be achieved by a load shedding scheme with gradual step.
In this study, load shedding simulation is done by trial and error using DIgSILENT PowerFactory software to achieve ideal frequency conditions, which is approximately 50 Hz. From the simulation, we found that the best condition is achieved by using Scheme II, a 3 steps load shedding scheme with similar ratio per step, which reach a maximum frequency of 49,94 Hz and is reached within 9,068 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Arwy Herdiyanto
"ABSTRAK
Dewasa ini telah dilakukan beberapa penelitian bahwa frekuensi antara 2-150 KHz merupakan salah satu fenomena penyimpangan kualitas daya. Menurut penelitian salah satu akibat dari distorsi atau disturbance dari frekuensi 2-150 kHz tersebut yaitu berdampak pada kinerja peralatan rumah tangga yang dimana beberapa diantaranya terjadi malfungsi. Tidak hanya pada peralatan rumah tangga saja, disturbance tersebut juga bisa berdampak pada kWh meter analog maupun digital satu fasa. Pengukuran transaksi energi listrik dengan menggunakan kWh meter selayaknya mempunyai tingkat akurasi yang baik agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan akibat adanya kesalahan dalam proses pengukuran. Dalam skripsi ini akan dilakukan pengujian disturbance tersebut terhadap pembacaan di kWh meter analog dan digital satu fasa. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB yang akan membangkitkan disturbance frekuensi tersebut sehingga dapat diketahui efeknya terhadap kinerja kWh meter yang diuji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi kesalahan error sebesar ± 5 % dalam perhitungan energi kWh di kWh meter analog baik pada pengukuran normal maupun pengukuran yang diberikan.

ABSTRACT
Disturbance frekuensi. Nowadays some research has been done that the frequency between 2-150 KHz is one of the phenomenon of power quality deviation. According to research, one result of distortion or disturbance of the 2-150 kHz frequency is the impact on the performance of household appliances where some of them became malfunctions. Not only in household appliances, but the disturbance can also affect the function of kWh meter analog or digital single phase. Measurement of electric energy transaction should have a good accuracy so that no party is disadvantaged because of an error measurement. This thesis will be tested the distortion to the readings in single phase of analog and digital kWh meter. The method used in this research is by using MATLAB softwre to generate the frequency disturbance so it can know the effect on the performance of tested kWh meter. The test results show that there is an error of ± 5% in calculating kWh energy in analog kWh meters both in normal measurements and measurements given disturbance frequency."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zuhdi
"Indonesia dengan berlatar negara kepulauan akan sangat mempunyai masalah dalam hal keamanan dalam wilayah terluarnya. Dalam pelayaran di Indonesia pun sangat banyak terjadinya kecelakaan yang banyak disebabkan dengan kondisi yang tidak bersahabat serta pada kondisi-kondisi tertentu sangat banyak kedalaman laut di Indonesia yang hanya kurang dari 5 meter yang menyebabkan kapal karam. Selain itu, kondisi di pulau terluar RI juga rentan akan pencurian dan kecelakaan yang tidak dapat terdeteksi. Hal ini membuat perlu adanya kapal robot yang mengawasi pulau terluar RI dan juga mendeteksi kecelakaan sebagai bantuan bagi kapal penyelamat. Kapal ini tentunya harus memiliki stabilitas yang baik. Self-righting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan pada keadaan seperti ini. Metode ini pula yang digunakan pada kapal-kapal penyelamat/rescue boat.

Indonesia as an archipelago country will always have many problems within security in outer area. Many accidents occurred when the ship sails caused by unfriendly extremely weather and in the other condition there are many shallow water which less than 5 meters so it can make the ship shipwrecked. On the other hand, condition of the Indonesia's outer area often happens robbing and accident which can not be detected. In this case make Indonesia must have a robotic ship to clamp down the outer area and also to detect accidents to help rescue boat. This ship/vessel also must have a good stability. Self-righting is one of the method which can be used in this case. This method also used in rescue boat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohamad Abu Bakar Salam
"Kestabilan sistem tanaga listrik adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk mencapai kondisi kesetimbangan kembali setelah terjadi gangguan. Salah satu parameter yang sangat penting untuk dipertahankan dan diusahakan agar selalu dalam rentang normal adalah frekuensi. Lepasnya saluran interbus dan beberapa pembangkit tidak beroperasi, menyebabkan sistem kekurangan pasokan daya sehingga terjadi penurunan frekuensi. Pengembalian nilai frekuensi ke nilai yang diizinkan dapat dicapai dengan skema pelepasan beban dengan UFR laju penurunan frekuensi, dengan berbantuan perangkat lunak DIgSILENT 15.1.7.
Pada skripsi ini dibuat pelepasan beban secara bertahap, dengan jumlah tahapan yakni 7. Skema pelepasan beban dengan metode UFLS Under Frequency Load Shedding menggunakan rele under frequency relay laju penurunan frekuensi dapat menjaga kestabilan nilai frekuensi dan kesimbangan daya. Dari simulasi yang dilakukan didapat kondisi terbaik dicapai pada skenario 1 saat PLTGU GT2 dan PLTGU ST1 tidak beroperasi, dengan steady state frekuensi 49,994Hz.

The stability of electrical power system is the ability of a system to reach back its equilibrium condition after a experiencing a disturbance. One of the most important parameters for a system to maintain and cultivate in its normal range is frequency. The loose of interbus channel in Cilegon subsystem and an out of service generator led to a decrease in frequency because the system lacks of sufficient power. Recovering the frequency back to its permitted value can be attained by load shedding with UFR frequency decrease speed scheme and with the help of DIgSILENT 15.1.7 software.
In this bachelor thesis, a seven step gradual load shedding scheme is designed. Load shedding scheme with UFLS method using relay under frequency decrease speed is able to maintain the power balance and the frequency stability. From the simulation conducted, the best condition is achieved in the first scenario when PLTGU GT2 and PLTGU ST1 out of service, with the steady state frequency value of 49.994Hz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setiawan
"Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas beban dan skema pelepasan beban pada permodelan sistem distribusi listrik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi penurunan tegangan pada sistem. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah tegangan. Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam beban dan beban-beban tersebut memiliki nilai prioritas kebutuhan dan nilai ekonomi bagi penggunanya. Dengan tahapan pelepasan beban ini maka kontinuitas pelayanan listrik masih akan tetap terjaga dan sistem kembali pada level tegangan yang diinginkan (>95%).

This undergraduate thesis discusses about the load priority and load shedding schemes in PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, distribution system modeling. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is voltage. In a power system there are a wide variety of loads and these loads have a value of priority needs and economic value for its users. With this load shedding, the continuity of the electrical service will still be maintained and the system returns to the desired voltage level (> 95%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Widyasanti
"PT. Indosat memerlukan langkah strategis dalam melakukan proses migrasi frekuensi CDMA StarOne agar dalam pelaksanaannya tidak mengganggu performansi jaringan GSM eksisting, hal tersebut diperlukan karena keputusan Menkominfo KM. Nomor 181 Tahun 2006 per tanggal 12 Desember 2006 tentang alokasi frekuensi yang diberikan untuk CDMA StarOne yang ternyata berhimpit dengan frekuensi eksisting GSM PT. Indosat terutama pada frekuensi CDMA downlink 889.515 MHz. Frekuensi yang berhimpit tersebut akan menimbulkan resiko disisi internal antara jaringan GSM eksisting dan CDMA, seperti akan munculnya interferensi dimana-mana, meningkatnya drop call, penurunan daya jangkauan/coverage, timbulnya blank spot baru, yang pada akhirnya akan mengurangi performasi jaringan GSM yang sekarang ini masih menjadi bisnis paling dominan. Untuk mengantisipasi resiko paska dimigrasikannya frekuensi CDMA StarOne ini, maka langkah re-engginering pada jaringan GSM PT. Indosat mau tidak mau harus dilakukan.
Ada beberapa opsi yang akan dipilih dan dianalisa baik dari sisi performansinya maupun dari sisi keefektifan biaya yang dikeluarkan. Opsi-opsinya adalah dengan/tanpa pemasangan filter pada kedua jaringan, berapa kanal yang akan dibebaskan, dan metode hopping yang bagaimana yang akan digunakan. Bagaimana pengaruh hasil implementasi global frequency planning ini pada jaringan GSM PT. Indosat, akan dianalisa lebih lanjut hasil performansinya sebelum dan sesudah implementasi, kendala-kendala dilapangan, efektifitas penggunaannya dengan dan tanpa filter, perolehan nilai KPI, dan tentunya implikasi implementasi ini pada revenue perusahaan.

PT Indosat needs strategic steps in doing the migration process of CDMA StarOne, so that it does not conflict the existing GSM network performance. It is in accordance with the regulation of Menkominfo KM No.181Year 2006 dated of December 12, 2006 stating that frequency allocation given to CDMA StarOne is crashed againts the existing PT. Indosat GSM frequency especially in CDMA frequency downlink 889,515 Mhz. The crash will lead into internal risk between GSM network and CDMA network, such as interference, the significant increasing of drop call, decrease the coverage area, additional blank spot, conclusively it will decrease GSM Network performance that currently is the main business. To antisipate the risk of post CDMA StarOne frequency migration, re-engineering steps must be done by PT. Indosat.
There're some options that should be done and analyzed from performance side and revenue improvement. Those options are with or without filter implementation at both network, how many channels should be released, what hopping methode should be implemented. How these methode effect in GFP implementation in GSM Network of PT. Indosat will be analyzed further, before and after time implementations, the real constraint, the effectiveness with or without filter implementation, KPI score, and the total revenue of the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24642
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evitabasa
"Kestabilan dalam sistem tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan energi listrik untuk menyuplai peralatan-peralatan elektronik. Sistem yang tidak stabil dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas daya yang dikirimkan hingga kemungkinan rusaknya peralatan elektronik yang terhubung. Padamnya generator pembangkit hingga penambahan beban besar dalam jaringan menyebabkan permintaan daya beban menjadi lebih tinggi dari daya yang dihasillkan pembangkit. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan frekuensi dan tegangan. Penurunan nilai frekuensi yang jauh dari nilai nominalnya dapat menyebabkan pemadaman total pada sistem tenaga listrik. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat ke frekuensi nominal dengan jumlah beban yang dilepas seminimal mungkin sehingga tidak akan terjadi keadaan blackout pada sistem. Pada skripsi ini dilakukan skema pelepasan beban pada ETAP dengan menggunakan tambahan divais rele under frequency yang akan mendeteksi penurunan frekuensi secara otomatis. Rele akan membandingkan nilai pengaturan frekuensi sistem dengan nilai frekuensi yang menjadi penentu besar beban yang dilepas. Dari simulasi, didapat bahwa rele memberikan prioritas pelepasan beban sesuai dengan pengaturannya dan pemulihan frekuensi system terjadi dalam waktu sekitar 2-5 detik setelah terjadinya gangguan tergantung pada besarnya kelebihan beban dalam sistem.

Stability in the electric power system is very important in fulfilling electrical energy to supply electronic equipment. An unstable system could reduce the quality of the transmitted power to the possibility of damage to the connected electronic equipment. Power outages of generators to the addition of large loads in the network causes the load power demand to be higher than the power generated by the generator. This can cause frequency and voltage instability. A decrease in the frequency value that is far from the nominal value can cause a total blackout in the electric power system. Release of the load is expected to recover the frequency quickly to a nominal frequency with the amount of load released to a minimum so that there will be no blackout in the system. In this undergraduate thesis, a load shedding scheme is carried out on ETAP using additional relay under frequency devices that will detect the frequency drop automatically. Relay will compare the system frequency setting value with the frequency value that determines the amount of load released. From the simulation, it is found that the relay made shedding priority for load shedding according to its setting and the system frequency can be recovered in about 3-5 seconds after the interruption depending on the overload in the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirtadi Muchtar
"Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara yang bersifat strategis serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling mengganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio yang dapat merambat ke segala arah. Dikarenakan masih banyaknya terdapat penggunaan frekuensi baik oleh masyarakat maupun penyelenggara, khususnya pada dinas siaran radio FM yang menggunakan frekuensi tidak dilengkapi dengan izin stasiun radio dan tidak sesuai dengan aturan alokasi frekuensi yang telah ditentukan serta juga penggunaan alat perangkat telekomunikasi yang tidak memiliki sertifikat, menyebabkan potensi terjadinya gangguan frekuensi yang merugikan atau harmful interference menjadi tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan monitoring dan penertiban yang diawali dengan pengukuran frekuensi, identifikasi legalitas stasiun radio, deteksi sumber pancaran frekuensi, selanjutnya dilakukan inspeksi sebagai langkah penertiban terhadap pengguna frekuensi yang telah terbukti melakukan pelanggaran penggunaan frekuensi secara ilegal. Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan telah menerapkan dan memperhatikan prinsip dan kaidah pokok ilmu keinsinyuran seperti profesionalisme, prinsip dasar kode etik dan etika profesi insinyur, serta unsur keselamatan kesehatan keamanan kerja dan lingkungan (K3L) sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan pengawasan dan pengendalian spektrum frekuensi radio pada dinas siaran radio FM di wilayah layanan DKI Jakarta dapat menekan potensi terjadinya harmful interference, sehingga seluruh masyarakat pengguna frekuensi dapat memanfaatkan frekuensi dengan tertib, nyaman, dan aman dari gangguan-gangguan interferensi frekuensi yang merugikan.

The radio frequency spectrum is a limited natural resource controlled by the state which is strategic in nature and has high economic value so it must be managed effectively and efficiently in order to obtain optimal benefits. The use of the radio frequency spectrum must be in accordance with its intended purpose and not interfere with each other considering that the nature of the radio frequency spectrum can propagate in all directions. Because there is still a lot of frequency use by both the public and organizers, especially in the FM radio broadcast service which uses frequencies that are not equipped with radio station permits and do not comply with predetermined frequency allocation rules and also the use of telecommunications equipment that does not have a certificate, causes the potential for harmful frequency interference or harmful interference becomes high. The activities carried out include monitoring and controlling activities starting with frequency measurements, identifying the legality of radio stations, detecting frequency emission sources, then carrying out inspections as a control measure against frequency users who have been proven to have committed illegal frequency use violations. Each stage of activity carried out has implemented the basic principles and rules of engineering science such as professionalism, basic principles of the code of ethics and professional ethics of engineers, as well as paying attention to elements of safety, health, occupational safety and the environment (K3L) in accordance with applicable laws and regulations. It is hoped that by carrying out activities to monitor and control the radio frequency spectrum in the FM radio broadcast service in the DKI Jakarta service area, it can reduce the potential for harmful interference, so that all frequency users can utilize the frequency in an orderly, comfortable and safe manner from harmful frequency interference."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Riana Aryani
"Konstruksi fisik transformator terdiri atas elemen-elemen bersifat resistif, induktif, dan kapasitif, yang susunannya memiliki respon frekuensi yang khas.Dengan mengamati respon frekuensi suatu transformator, dapat dideteksi kerusakan mekanik yang terjadi pada inti dan belitan transformator tersebut. Metode yang sedang dikembangkan untuk mendeteksi kerusakan mekanik dikenal dengan Sweep Frequeency Response Analysis (SFRA). Proses pengukuran dilakukan dengan menginjeksikan sinyal tegangan rendah dengan menyapu nilai frekuensi mulai dari 20 Hz hingga 2 MHz. Dasar dari pengukuran ini merupakan analisis fungsi alih yang mana hasil pengukuran perlu diinterpretasikan lebih lanjut, salah satu caranya yaitu dengan perhitungan statistik. Indikator statistik yang digunakan yaitu koefisien korelasi, simpangan baku, dan absolute sum of logarithmic error (ASLE).
Skripsi ini membahas proses interpretasi hasil pengukuran SFRA pada transformator 4 MVA, 11,8/6,3 kV di PT ABC dan transformator 12 MVA, 70/6,3 kV di PT XYZ menggunakan perhitungan statistik. Hasil yang didapat yaitu tidak ada indikasi kerusakan pada transformator 4 MVA, 11,8/6,3 kV di PT ABC pada kedua sisi kumparan. Sedangkan pada transformator 12 MVA di PT XYZ ditemukan indikasi kerusakan di bagian ujung (lead) kumparan utama dan tap kumparan pada kumparan tegangan 70 kV, dan di bagian inti, kumparan utama, tap kumparan, ujung (lead) kumparan utama, dan ujung (lead) tap kumparan pada kumparan tegangan 6,3 kV.

Physical construction of transformerconsists of resistive, inductive, and capacitive elements,the structurehas a typical frequency response. By observing the frequency response of a transformer, we can detect mechanical damage that oK Kurs in the transformer core and windings. Method sare being developed to detect mechanical damage known as Sweep Frequeency Response Analysis (SFRA). Measurement processis done by injecting a low voltage signal with the sweep frequency values ranging from 20Hz to 2MHz. The basis of this measurement is transfer function analysis that the measurement results need to be interpreted further, one way is by statistical calculations. Statistical indicator that used is correlation coefficient, standard deviation, and sum of absolute logarith micerror (ASLE).
This thesis discusses the process of interpreting SFRA measurements result on PT ABC transformer, 4 MVA, 11,8/6,3 kV and PT XYZ transformer, 12 MVA, 70/6,3 kV using statistical calculations. The results are no indication of damage to PT ABC transformer, 4 MVA, 11,8/6,3 kV on both sides of the windings. While in PT XYZ transformer, 12 MVA found indications of damage at main and tap winding leads on 70 kV windings, and indications of damage at the core, main and tap windings, main and tap winding leads on 6,3 kV windings.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>