Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herbayu Nugroho
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang memotivasi perusahaan-perusahaan di
Indonesia untuk menyajikan pengungkapan sukarela. Faktor-faktor yang diduga
memiliki hubungan terhadap pengungkapan sukarela di antaranya adalah
kepemilikan saham perusahaan dan karakteristik yang dimiliki komite audit.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indonesia. Hasil analisis regresi pada Ordinary Least
Squares yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan
antara kepemilikan saham oleh institusional, manajerial, dan pemerintah, terhadap
pengungkapan sukarela. Sementara itu, kepemilikan asing terbukti tidak
berpengaruh signifikan dan kepemilikan blockholder ditemukan memiliki
pengaruh negatif. Hasil regresi juga menemukan bahwa pada karakteristik komite
audit, hanya kompetensi komite audit yang berpengaruh positif signifikan,
sementara frekuensi rapat dan jumlah anggota komite audit tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan sukarela.

ABSTRACT
This research examines the factors that motivate companies in Indonesia to
provide voluntary disclosure. Factors suspected of having links to the voluntary
disclosure are included ownership structures and characteristics of the audit
committee. The sample used in this research are manufacturing companies that
listed in Indonesia. Regression analysis on Ordinary Least Squares showed that
there is a significant positive relationship between institutional, managerial, and
government ownership, with the voluntary disclosure. Meanwhile, foreign
ownership proved to have no significant effect and blockholder ownership is
found to have a negative influence. The regression results also find that in the
characteristics of the audit committee, the only factor that have positive and
significant effect is audit committee competency, while meeting frequency and
committee size does not affect the voluntary disclosure."
Lengkap +
2018
S63003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvianis Yusnita Bayu
"ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between audit committee characteristics and ethical disclosure. The audit committee characteristics utilized are audit committee expertise, frequency of meeting of audit committee, audit committee size, audit committee tenure, and multiple directorship of audit committee members. Ethic disclosure is measured using items in the research of Persons 2009. The population in this study is companies listed in Indonesia Stock Exchange IDX in 2014 2016. The level of ethic disclosure of listed companies in Indonesia is 56.22. The results of panel data regression show that there are 2 characteristics of audit committee that significantly influence the ethic disclosure, they are audit committee size and frequency of meeting of audit committee.

ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik komite audit terhadap pengungkapan etika. Karakteristik komite audit yang digunakan adalah keahlian anggota pada komite audit, jumlah rapat komite audit, ukuran komite audit, masa jabatan komite audit, dan jabatan rangkap anggota komite audit. Pengungkapan etika diukur berdasasrkan indeks pengungkapan dalam penelitian Persons 2009. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia IDX pada tahun 2014-2016. Secara keseluruhan tingkat pengungkapan etika perusahaan yang terdaftar di Indonesia adalah 56,22. Hasil regresi data panel menunjukkan terdapat 2 karakteristik komite audit yang secara signifikan mempengaruhi pengungkatan etika yaitu ukuran komite audit dan frekuensi rapat komite audit."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ferry Ferdinal
"Penelitian ini memberikan bukti empiris atas pengaruh persentase kepemilikan keluarga terhadap tingkat pengungkapan sukarela dengan efektifitas dewan komisaris dan komite audit sebagai variabel pemoderasi. Pengungkapan sukarela diukur melalui metode skoring indeks pengungkapan sukarela yang digunakan dalam penelitian Adharini (2006). Sedangkan skor efektifitas dewan komisaris dan komite audit sebagai variabel pemoderasi diperoleh melalui metode skoring yang digunakan dalam penelitian Hermawan (2009). Dengan memakai sampel penelitian perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun 2009 - 2010, menunjukkan perusahaan dengan kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif terhadap pengungkapan sukarela. Efektifitas dewan komisaris tidak terbukti memberikan efek moderasi terhadap kedua variabel tersebut. Sedangkan efektifitas komite audit memperkuat pengaruh negatif hubungan antara kepemilikan keluarga dengan pengungkapan sukarela.

This paper empirically examines the effect of family ownership to voluntary disclosure with the effectiveness of the board commisioners and audit committee as moderating variables. Voluntary disclosure score is measured by index of voluntary disclosure used in Adharini (2006). Effectiveness score of the board commisioners and audit committee obtained by scoring method used in Hermawan (2009). Using hand-collected data from manufacturing firm on BEI in the year 2009 - 2010, shows that level of family firms is negatively associated with the level of voluntary disclosure. Effectivity of board of commissioners does not give moderation effect. But effectivity of audit committee strengthen the negative effect between family ownership and voluntary disclosure."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Nurfadillah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua atribut utama corporate governance yaitu efektifitas dewan komisaris dan komite audit, serta kompleksitas perusahaan, karakteristik aset dan agency problem terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan di Indonesia. Dalam penelitian ini, Untuk menilai pengungkapan sukarela digunakan score berdasarkan penelitian Chau and Gray (2010) dengan penyesuaian peraturan BAPEPAM-LK, sementara untuk menilai efektifitas dewan komisaris dan komite audit dinilai menggunakan score berdasarkan checklist yang digunakan oleh Hermawan (2009). Terdapat empat karakteristik dalam perhitungan score, yaitu dengan melihat independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompentensi dari dewan komisaris dan komite audit. Pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda yang menggunakan 408 observasi (firmyear) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 dan 2011.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel efektifitas dewan komisaris dan komite audit serta kompleksitas perusahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada nilai α 1%, yang berarti semakin baik efektifitas dewan komisaris dan komite audit, maka pengungkapan sukarela perusahaan dalam laporan tahunan akan semakin tinggi, dan semakin kompleks perusahaan maka tingkat pengungkapan sukarela perusahaan juga akan semakin tinggi. Sementara variabel lainnya yaitu karakteristik aset perusahaan dan agency problem tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jason Effendi
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dewan komisaris, direksi, dan komite audit serta audit eksternal (biaya audit, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), dan opini audit) terhadap tingkat pengungkapan wajib dan sukarela. Penelitian menggunakan sampel 142 perusahaan publik non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 dan 2012. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib, sedangkan efektivitas dewan komisaris dan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan wajib. Efektivitas direksi dan komite audit juga berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela, sedangkan audit eksternal tidak berpengaruh.


ABSTRACT

The aim of this research is to examine the impact of board commissionner, director, audit committee effectiveness and external audit (audit fee, audit firm and audit opinion) on mandatory and voluntary disclosure. This research used 142 non financial companies listed on Indonesian Stock Exchange on 2011 and 2012. The result of the test shows that audit firm size has negative significant impact on mandatory disclosure, while board commissionner and director effectiveness have positive significant impact on mandatory disclosure. Board of director and audit committee effectiveness also have positive significant impact on voluntary disclosure, while audit external doesn‟t have significant impact.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnein
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik dari Komite Audit perusahaan terhadap kepatuhan pengungkapan wajib pada laporan tahunan perusahaan. Penelitian menggunakan sampel 148 perusahaan publik non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa frekuensi pertemuan Komite Audit memiliki hubungan positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib. Tingkat kehadiran Komite Audit, Tenure Komite Audit dan proporsi Komisaris Independen tidak ditemukan hubungan yang signifikan.

This study aimed to examine the effect of the characteristics or the effectiveness of the Audit Committee on compliance of mandatory disclosure. The study used 148 non financial public companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015 as sample. The result of the study shows that, frequency of meetings of Audit Committee has positively associated with level of mandatory disclosure. The level of attendance, Tenure Committee and percentage of Independent Commissioner are insignificant.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianta Randall
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik dewan komisaris yang terdiri dari independensi , tingkat kehadiran rapat komisaris independen, dan jumlah dewan komisaris dapat mempengaruhi kompetensi komite audit. Penelitian ini mengukur kompetensi komite audit dengan menggunakan skor dari Hermawan (2009), yang mengukur kompetensi Komite Audit berdasarkan pengetahuan akuntansi komite audit dan umur seorang komite audit. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat pengaruh dari kepemilikan keluarga, kepemilkan asing, kompleksitas perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap kompetensi komite audit. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda, dengan total observasi 507 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya jumlah Dewan Komisaris dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kompetensi Komite Audit. Sementara itu, tingkat kehadiran rapat komisaris independen dan kompleksitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap kompetensi komite audit.

This study aims to investigate the influence of board commissioners characteristics such as independency of Board of Commisioners, the number of Independent Commisioner's meeting attendance, the Boardsize on Competency of Committee Audit. Committee Audit competency is measured by using scoring method from Hermawan (2009) who used Audit Committee's knowledge in accounting and the age of Audit Commitee in order to measure the competency of Audit Committee Furthermore, this study aims to investigate the influence of family ownership, foreign ownership, the complexity of the company, and firm size on competency Audit Committee. This study uses double linear regression with 507 companies which is listed in BEI during 2010-2011 as observations. Based on this research, the Boardsize positively and significantly influences the competency of Audit Commitee. Meanwhile, the number of independent commisioner's meeting attendance and complexity are negatively influences the competency of Audit Committee."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Widyastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate governance terhadap financial distress. Mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, kepemilikan blockholder, dan tiga karakteristik komite audit yaitu ukuran, independensi, serta rapat komite audit. Menggunakan 768 tahun perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014, penelitian ini membuktikan bahwa frekuensi rapat komite audit memiliki hubungan negatif signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Sedangkan ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, kepemilikan blockholder, ukuran komite audit, dan komposisi komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress.

The objective of this research is to measure the effects of corporate governance mechanisms related to financial distress. The corporate governance mechanisms examined in this study are the size board of commisioners, the proportion of the independent commisioners, blockholder ownership, and three characteristics of audit committee (size, composition, and number of meeting). Based on the samples of 768 firm-years listed companies on the Indonesian Stock Exchange from 2012 to 2014, the results provided strong evidence for a negative relationship between the meeting frequency of audit committee and the probability of firm experienced in financial distress. There is no relationship between the size of board of commisioners, the proportion of the independent of commisioner, blockholder ownership, size of audit committee and composition of audit committee with probability of firm experienced financial distressed."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Maulana Ramlan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik board of directors dan komite audit, kepemilikan pemerintah, sistem hukum negara, dan profitabilitas terhadap skor pengungkapan risiko operasional di Negara Indonesia, malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Penilaian skor menggunakan metode content analysis yang mengacu kepada 4 kategori indeks Helbok & Wagner. Sampel terdiri dari 57 bank dari lima negara pada tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum jumlah anggota board of directors, jumlah rapat board of directors, dan jumlah rapat komite audit berpengaruh positif terhadap skor pengungkapan risiko operasional. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan semakin tinggi tingkat profitabilitas bank akan meningkatkan skor pengungkapan risiko operasional secara marjinal.

This study aims to determine the effect of board of directors and audit committee characteristics, government ownership, country?s law system, and profitability on banking operational risk risclosure scores in five nations consist of Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines and Thailand. This study uses content analysis for score assessment based on Helbok & Wagner?s four index categories with 57 banks sample from five countries in the year of 2013. Overall, the results shows that the board of directors size, board of directors meeting, and audit committee meeting have positive influence on operational risk risclosure scores. In addition, this study also shows that higher levels of bank?s profitability will increase the operational risk risclosure score marginally."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S57328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rifai
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari karakteristik komite audit terhadap luas pengungkapan forward-looking pada perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015. Karakteristik yang diuji adalah keahlian komite audit, frekuensi rapat komite audit, dan ukuran komite audit. Untuk mengukur luas pengungkapan forward-looking, penelitian ini melakukan content analysis menggunakan checklist yang berisi 22 butir pengungkapan forward-looking. Sampel pada penelitian ini berjumlah 285 perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keahlian akuntansi, keahlian keuangan, frekuensi rapat komite audit, dan ukuran komite audit memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap luas pengungkapan forward-looking.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the impact of audit committee characteristics on forward looking disclosure in non financial companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2015. Characteristics of Audit Committee that examined are audit committee expertise, frequency of meeting, and audit committee size. Forward looking disclosure is measured using content analysis based on checklist consisted of 22 forward looking items. There are 285 non financial companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2015 used as sample for this research. The result show accounting expertise, financial expertise, frequency of meeting, and audit committee size have positive impact on the extent of forward looking disclosure."
Lengkap +
2017
S65602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>