Ditemukan 28882 dokumen yang sesuai dengan query
Komang Surya Adi Putra
"Bunyi dapat menjadi polusi suara terutama di kota besar seperti Jakarta dengan semakin banyaknya kendaraan dijalan, bunyi yang dihasilkan oleh mesin kendaraan bisa sangat mengganggu. Namun bunyi yang datang bisa kita redam dengan memilih material yang tepat di dalam rumah kita. Pada penelitian kali ini kami membuat rancang bangun yang dapat mengetahui nilai koefisiens transmisi dari suatu material. Komponen yang kami pakai dalam penelitian ini adalah XR 2206 sebagai pembangkit sinyal, power amplifier, Speaker, Arduino KY-038 sebagai sensor microphone, peak to peak detector, dan mikrokontroler. Kami menggunakan pipa paralon sepanjang 1 meter sebagai media perambatan gelombang. Pada bagian dalam pipa kami melapisinya dengan rockwool agar sistem kedap suara. Rentang frekuensi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 100-9.000 Hz. Material uji yang digunakan adalah rockwool, gypsum, dan triplek. Dengan membandingkan amplitudo yang diterima sensor setelah dipasang material uji dan sebelum dipasang material uji kita dapat mengetahui koefisiens transmisi material tersebut. Setelah kita menguji ke-tiga material tersebut kami mendapatkan bahwa pada rentang frekuensi 600-2000 Hz nilai koefisiens transmisi selalu lebih besar dibandingkan titik frekuensi lainnya.
The sound can be noise pollution especially in big cities such as Jakarta with the increasing number of vehicles in the streets the sound produced by the engine vehicles can be very disturbing. But the sound that comes can we asunder by selecting the right material in our houses. Research on this time we make the building blocks that can know the value of transmission koefisiens from a material. The components that we use in this research is the XR 1059 as power signal, Power Amplifier, Speaker, Arduino Judicial Commission-038 as a microphone sensor, peak to peak detector, and mikrokontroler. We use the tube paralon over 1 meter as media propagation waves. On the inside of the tube we overlaid them with rockwool so that the system is insulated from sound. The frequency range used in this research is 100-9,000 Hz. The test material used is rockwool, gypsum, and plywood. By comparing the received amplitudo after it is installed sensor test material and before the attached test material we can know the material transmission koefisiens. After we test to three of the material we get that at the frequency range from 600-2000 Hz the amplitude is always rise."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diana Marthina Chalim
"Telah di buat alat ukur efek Doppler menggunakan sensor ultrasonik transmitter sebagai sumber gelombang dan sensor ultrasonik receiver sebagai penerima gelombang. Tujuan dari alat ukur ini adalah untuk menunjukkan adanya peristiwa efek doppler (pergeseran frekuensi) pada udara, dimana frekuensi akan tinggi ketika sensor ultrasonik transmitter mendekati sensor ultrasonik receiver. Sebaliknya, frekuensi akan rendah ketika sensor ultrasonik transmitter menjauhi sensor ultrasonik receiver.Rangkaian ultrasonik transmitter menggunakan IC 555 sebagai astable multivibrator yang akan menghasilkan output sinyal frekuensi sebesar 40KHz. Sinyal frekuensi ini diharapkan dapat diterima oleh ultrasonik receiver. Jika dipasangkan dengan receiver yang cocok, sinyal frekuensi ini akan diproses oleh mikrokontroller dengan metode pengukuran periode waktu. Ketika transmitter bergerak, akan mengaktifkan perhitungan kecepatan yang diukur menggunakan rotasi disk dengan lubang pada sensor optocoupler. Tegangan pada motor DC akan divariasikan menggunakan metode PWM yang dikendalikan oleh mikrokontroller sehingga menjadi variasi kecepatan dari ultrasonik transmitter. Hasil dari sinyal frekuensi yang diterima oleh receiver dan kecepatan dari ultrasonik transmitter ketika bergerak akan ditampilkan pada LCD. Sistem alat ukur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu sensor ultrasonik transmitter dan receiver sebagai penghasil dan penerima gelombang, mikrokontroller sebagai sistem kendali dan pengolahan data dan Bascom sebagai bahasa pemrograman.
Has made the design of ultrasonic wave Doppler effect measurement equipment using sensor ultrasonic transmitter as source of wave and sensor ultrasonic receiver as observer of wave. The purpose of this equipment is to demonstrate the Doppler effect (frequency shift) through air, which frequency increasing when the ultrasonic transmitter approach to the ultrasonic receiver. Likewise, the frequency decreasing if the ultrasonic transmitter moving away from the ultrasonic receiver. The circuit of ultrasonic transmitter uses a 555 timer IC configured as an astable multivibrator that will output a signal frequency is about 40KHz. These signal frequencies are intended to be picked up by matching ultrasonic receiver. If paired with a matching ultrasonic receiver, these signal frequencies will be processed by microcontroller with inverse period measurement method. When the transmitter is moving, the actual speed measured using rotating disc with holes in optocoupler sensor will be activated. The voltage across DC motor is varied using PWM method, which is controlled by microcontroller become variation speeds of ultrasonic transmitter. The result of signal frequency that is received by ultrasonic receiver and speed of ultrasonic transmitter when is moving will be displayed on LCD. There are three of main systems; are ultrasonic sensor transmitter and ultrasonic sensor receiver as source and observer wave, microcontroller control system and Bascom as programmer language."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42877
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Stephen Sugiharto Ngadiman
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem pembangkit gelombang berdiri 2 dimensi. Didalam sistem ini menggunakan prinsip Chladni plate , dimana pasir mengalami mode getar (resonansi) yang timbul pada membran lingkar dengan kondisi clamp edge dibeberapa ujung titik pada satu nilai frekuensi yang dominan. Frekuensi yang diberikan harus berupa gelombang sinus dengan menggunakan DDS AD9850 sebagai pembangkit sinyal . Pada setiap titik clamp edge dilengkapi dengan sensor loadcell, sehingga tekanan yang diberikan pada setiap titik dapat terukur besaran yang diberikan. Sistem ini diuji dengan cara membentuk pola getar Chladni dengan pemberian frekuensi yang terukur
.....This study aims to design and build a 2-dimensional standing wave generator system. In this system, it uses the Chladni plate principle, where the sand experiences a vibrating mode (resonance) that arises on the circular membrane with clamp edge conditions at several points at one dominant frequency value. The given frequency must be a sine wave using the DDS AD9850 as the signal generator. At each point the clamp edge is equipped with a load cell sensor, so that the pressure applied to each point can be measured the amount given. This system was tested by forming a Chladni vibration pattern by giving measured frequencies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anugrah Diodharma
"Pencitraan gelombang mikro sudah banyak digunakan di dunia dalam berbagai bidang yang berbeda, salah satunya digunakan pada bidang kesehatan. Penerapan dari gelombang mikro dapat digunakan untuk mendiagnosis tumor/kanker payudara dengan menggunakan sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi jaringan abnormal payudara yang memiliki kontras dielektrik yang rendah, dibandingkan dengan jaringan normal lainnya. Skripsi ini merancang sistem validasi algoritma sensitivity-maps pencitraan gelombang mikro yang telah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Metode ini memanfaatkan pengukuran dua jenis objek sebagai kalibrasi sistem, yaitu: objek referensi sebagai latar yang tidak terdapat penghambur dan objek kalibrasi berupa objek kecil sebagai penghambur (scattering). Objek yang diuji terdiri dari objek dengan kontras dielektrik rendah yang terbuat dengan menggunakan material Polyurethane Foam, Balsa Wood, dan Expanded Polystyrene. Rekonstruksi dilakukan pada tiga jenis data pengukuran S-Parameter yaitu S11, S21, dan gabungan keduanya. S-parameter diukur pada dua frekuensi, yaitu 3 dan 10 GHz. Hasil pengukuran akan direkonstruksi menggunakan MATLAB untuk dijadi sebuah citra. Selian itu, parameter relative root mean squared error (RRMSE) dan structural similarity index (SSIM) digunakan untuk menganalisis citra secara kuantitatif. Hasil rekonstruksi menunjukkan pengukuran gabungan ( S11 dan S21) dengan kualitas citra terbaik dengan nilai RRMSE 0.082 dan SSIM 0.477
Microwave imaging has been widely used in the world in a variety of different fields, one of which is used in the health sector. The application of microwaves can be used to diagnose tumors/breast cancer by using a high sensitivity to detect abnormal breast tissue that has a low dielectric contrast, compared to other normal tissues. This thesis designs a validation system for the sensitivity-maps algorithm for microwave imaging that has been carried out in previous studies. This method utilizes the measurement of two types of objects as system calibration, namely: a reference object as a background where there are no scatterers and a calibration object in the form of small objects as scattering. The objects tested consist of objects with low dielectric contrast made using Polyurethane Foam, Balsa Wood, and Expanded Polystyrene materials. Reconstruction was carried out on three types of S-Parameter measurement data, namely S11, S21, and a combination of both. S-parameters are measured at two frequencies, namely 3 and 10 GHz. The measurement results will be reconstructed using MATLAB to become an image. In addition, the relative root mean squared error (RRMSE) and structural similarity index (SSIM) parameters are used to analyze the image quantitatively. The reconstruction results show the combined measurements (S11 and S21) with the best image quality with an RRMSE value of 0.082 and SSIM 0.477."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arie Fajrianto Nugroho
"Telah dibuat sebuah alat pengukur kecepatan rambat gelombang pada kawat. Alat ini berbasis pada percobaan Melde. Gaya tegang tali diberikan oleh tarikan motor dc, sedangkan besar gaya tarikannya dibaca oleh sensor strain gauge. Untuk membangkitkan gelombang pada kawat, kawat akan dialiri sinyal listrik sinusoidal yang frekuensinya dapat diatur, dan kawat diletakkan diantara dua buah kutub magnet permanen. Batang magnet permanen dipasang ditengah - tengah panjang kawat. Untuk mengetahui besarnya simpangan getaran yang timbul, digunakan detektor koil elektromagnetik yang akan menghasilkan tegangan listrik sebanding dengan besarnya simpangan getaran pada kawat. Tegangan listrik yang dihasilkan akan dibaca oleh mikrokontroler melalui ADC. Semua proses pengaturan dan pengambilan data dilakukan oleh mikrokontroler, dan hasilnya ditampilkan ke komputer yang terhubung melalui komunikasi serial.
Instrumentation system for measuring wave speed on awire has been built. This system is designed based on Melde’s experiment. Tension force on the wire is given by a DC motor, while the magnitude of the force is measured using straingauge- based sensor. Frequency controllable sinusoidal signal is flown through the wire where is located between two pole permanent magnet in order to generate the sinusoidal wave on the wire. The permanent magnet bar is set up in the middle of the length of the wire. Electromagnetic coil detector will generate electrical voltage that is proportional to the dsiplacement of wave vibration, and the voltage will be measured by microcontroller using its ADC unit. All of the control and data aquisition is executed by microcontroller, and then the result is displayed on a computer which is connected using serial communication."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44131
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Imam Haromain
"Rancang bangun sistem pengukuran medan magnet berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat. Sistem pengukuran medan magnet ini menggunakan sensor Efek Hall dan menggunakan motor DC sebagai penggerak dari sensor untuk mendapatkan variasi medan magnet terhadap posisi. Sistem ini dikendalikan menggunakan mikrokontroler AT89S8253 serta ADC eksternal l2 bit. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengatur pembacaan besar medan magnet serta menggerakan motor DC. Pada sistem ini besar medan magnet pada sensor Efek Hall didapat dari mengkalibrasi sensor Efek Hall dengan teslameter. Dari kalibrasi dengan teslameter, kita akan mendapat nilai fungsi transfer yang akan digunakan dalam mikrokontroler. Dengan demikian pengukuran dengan medan magnet dengan sensor Efek Hall akan didapat. Dengan menggunakan ADC 12 bit, sistem ini bisa mengukur medan magnet dengan skala kecil. Dengan sistem ini diharapkan akan didapat hubungan antara besar medan magnet terhadap posisi pengukuran.
The design of the magnetic field measurement system based on microcontroller has been created. This magnetic field measurement system using Hall effect sensors and using DC motor as the sensor for magnetic field variation with position. This system is controlled using AT89S8253 microcontroller and an external 12-bit ADC. Microcontroller is used to adjust the reading of the magnetic field and DC motor drive. In this system, a large magnetic field on Hall effect sensors are obtained by calibrating Hall Effect sensors with teslameter. From calibration with teslameter, we will get the transfer function values to be used in microcontrollers. Thus the magnetic field measurements with Hall Effect sensor will be obtained. By using 12-bit ADC, this system can measure small scale magnetic field. This systems are expected to see the relationship between the large magnetic field to the measurement position."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29474
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Daniel Wilhelmus Adityatama
"Proses pengecoran logam merupakan proses kompleks yang rentan akan terjadinya cacat pada produk akhir. Untuk meminimalisi terjadinya cacat tersebut diperlukan sebuah desain pengecoran yang baik dan simulasi desain untuk menghemat waktu dan biaya. Untuk menunjang simulasi yang tepat seperti pada pengecoran nyata dibutuhkan data parameter yang tepat, salah satu parameter yang penting adalah Heat Transfer Coefficient (HTC). Dibutuhkan desain pengukuran yang tepat untuk dapat melakukan pengukuran dan perhitungan HTC yang efektif dan tepat, serta mampu meminimalisir efek peletakkan thermocouple yang berdekatan. Dari program simulasi pengecoran yang digunakan (Z-Cast dari Korea) dan percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa desain yang digunakan cukup memadai (feasible) dan efektif untuk melakukan pengukuran perubahan temperatur pada bagian-bagian benda cor. Thermocouple diletakkan sedemikian rupa sehingga peletakkannya tidak akan menginterferensi hasil yang diperoleh. Dari data temperatur yang didapat pada logam benda cor dan cetakan pasir, dapat dihitung nilai HTC efektif pada saat pengecoran dengan ketebalan yang berbeda.
Metal casting is a complex process that prone to a defect to its final product. To minimize the occurrence of defect it requires a good casting design and the design simulation to saves time and money. In order for having a very close to reality simulation, the correct data of casting parameter must be used. One of the most important casting parameter is the Heat Transfer Coefficient (HTC). A good HTC measurement system must be used for one to able to do an effective measurement and calculation of HTC, and the design itself must also be able to minimizing the effect of closely-spaced thermocouples that can interfere the measurement. The casting simulation software (Z-Cast from Korea) and the casting trial prove that the design used in this experiment is feasible and effective for measuring the temperature change in the casting. The thermocouples are arranged so that they will not interfere the measurement of other thermocuples. From the temperature data obtained from the casting and the green sand mold, the effective HTC can be calculated in the different thickness of casting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53085
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lina Sari Dewi
"Konduksi termal berkaitan erat dengan peristiwa Heat Flow (Aliran Termal). Konduksi panas suatu logam tertentu dapat diketahui dengan mengamati gradient temperatur pada saat kondisi Steady State (tunak). Pembuatan alat konduksi termal ini bertujuan untuk mengetahui karakter laju aliran panas (Heat flow) pada berbagai material logam,dan menghitung harga konduktivitas thermalnya. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran perubahan temperatur terhadap waktu pada beberapa macam material logam, sehingga diperoleh informasi pada saat aliran panas mencapai keadaan tunak, dan pada akhirnya diperoleh informasi-informasi untuk perhitungan harga konduktivitas termalnya.
Pada penelitian ini dipergunakan metode Angstrom yang menjadi acuan dasar teori penelitian, datadata yang akan diperlukan didalam metoda tersebut diperoleh melalui dua cara, yaitu metoda pulsa panas dan gelombang panas sebagai model aliran panasnya. Data-data yang diperoleh ini diamati oleh sistem instrumentasi berbasis mikrokontroller melalui sensor pengindra berupa sekumpulan deretan termistor. Data-data yang diperoleh selanjutnya diteruskan ke sistem komputer menggunakan aplikasi labview dan hasilnya berupa tampilan grafis yang menghasilkan data interpretasi dan diolah dengan menggunakan metode Angstrom.
Thermal conduction is closely related to the events Heat Flow (Flow Thermal). Conduction heat of a certain metal can be determined by observing the temperature gradient at Steady State conditions (steady-state). Manufacture of thermal conduction device is intended to determine the character of the rate of heat flow (heat flow) on a variety of metal materials, and calculate the price of thermal conductivity. In this study measured the temperature changes with time on some sort of metal material, in order to obtain information on the current reached steady-state heat flow, and ultimately obtained the information for the calculation of thermal conductivity. In this study, the method used is the reference Angstrom basic theory research, data that will be required in the method is derived in two ways, namely heat pulse method and heat waves as heat flow model. The data obtained was observed by the system microcontroller via the sensor-based instrumentation sensing thermistor in the form of a set of rows. The data obtained further transmitted to a computer system using labview application and the result is a graphical display that produces the data interpretation and processed using methods Angstrom."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44469
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Silfilistianingsih
"Konstanta Planck merupakan sebuah konstanta dasar yang digunakan untuk menghitung energi foton. Penghitungan Konstanta Planck dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya ialah menggunakan LED. Sistem pengukuran yang hendak dibuat ialah sistem pengukuran konstanta Planck dengan menggunakan LED, yang kemudian pengendalian dilakukan secara automasi dengan bantuan LabVIEW dan arduino nano. Pengukuran dilakukan dengan melakukan kalibrasi I dan V terhadap nilai ADC yang dihasilkan dari sistem pengukuran.
Pengambilan data dilakukan dengan mengambil nilai Vd dan Vr yang kemudian didapatkan grafik karakteristik I dan V untuk mengetahui tegangan treshold masing ndash; masing LED. Setelah mengetahui tegangan treshold masing ndash;masing LED, kemudian mencari nilai konstanta Planck untuk tiap LED yang digunakan. LED yang digunakan dalam penelitian ini ialah LED Infra Merah, LED Merah, LED Jingga, LED Kuning, LED Hijau, serta LED Biru. Hasil konstanta Planck penelitian sebesar 7.28361 1.70635 x 10-34 Js dengan kesalahan literaturnya sebesar 9.93351.
Planck Planck constant is a basic constant used to calculate photon energy. Calculation of Planck constant can be done with various methods, one of them is using LED. The measurement system to be made is a Planck constant measurement system using LED, which then control is done by automation with the help of LabVIEW and arduino nano. Measurements are made by performing calibration I and V against the ADC values generated from the measurement system. Data retrieval is done by taking the values of Vd and Vr which then obtained graphs of characteristics I and Vto know treshold voltage each LED. After knowing the treshold voltage each LED, Planck constant value can be searched for each LED been used. LEDs used in this study are Infra Red LED, Red LED, Orange LED, Yellow LED, Green LED, and Blue LED. The result of Planck 39 s research constant is 7.28361 1.70635 x 10 34 Js with literature error of 9.93351."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zulfahmi
"Salah satu metode penelitian yang ikut berperan penting dalam pengukuran berskala mikro yakni Brownian Motion yang merupakan fenomena gerakan acak beberapa partikel yang diamati di bawah lensa objektif mikroskop akibat tabrakan antarpartikel dan molekul cairan di sekitarnya. Dalam penelitian ini akan digunakan Brownian Motion untuk menentukan nilai viskositas melalui perpindahan partikel polimer (microbead) terhadap perubahan konsentrasi cairan (gliserin dan NaCl) dan ukuran partikel polimer. Pengukuran dilakukan menggunakan rancangan sistem optik seperti kamera dan lensa objektif mikroskop. Pergerakan partikel kemudian direkam dan hasil citra rekaman diolah menggunakan image processing pada MATLAB. Dengan menggunakan fungsi korelasi, lintasan pergerakan partikel dapat dilacak hingga diperoleh data perpindahan partikel untuk setiap frame. Data ini kemudian diolah ke dalam persamaan mean square displacement untuk menentukan nilai viskositas cairan tersebut melalui nilai koefisien difusi partikel, yang merupakan hasil fitting least square dari mean square displacement. Dari data yang telah diperoleh, kesalahan literatur dari pengukuran viskositas menggunakan partikel berukuran 1 mikron pada larutan gliserin dengan variasi 10%-40% bernilai tidak lebih dari 10% dibandingkan pengukuran viskositas menggunakan partikel berukuran 3 dan 5 mikron. Untuk pengukuran viskositas menggunakan partikel 1 mikron pada larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0%, 50%, dan 100% memiliki nilai kesalahan literatur kurang dari 7%.
One research method that plays an important role in micro-scale measurement is Brownian Motion, which is a phenomenon of random movement of several particles observed under the microscope's objective lens due to collisions between particles and liquid molecules around it. In this study Brownian Motion will be used to determine the value of viscosity through the displacement of polymer particles (microbead) to the changes of fluid concentration (glycerin and NaCl) and polymer particle size. Measurements were made using the design of optical systems such as camera and microscope objective lense. The movement of particles is then recorded and the recording image results are processed using image processing in MATLAB. By using the correlation function, the trajectory of particle movement can be traced until particle displacement data is obtained for each frame (in second). From the data, the literature error from the viscosity measurement uses 1-micron particle in the glycerin solution with a variation of 10% - 40% is no more than 10% compared to the viscosity measurement using 3 and 5-micron particle. For the measurement of viscosity using 1-micron particle in NaCl solution with variations in the concentration of 0%, 50%, and 100%, the literature error is less than 7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library