Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufan Ashraf Jahja
"Burung seringkali telah menjadi objek biomimikri. Burung dan perilakunya telah lama diteliti dan membawa kita pada penemuan-penemuan baru. Bimimikri sarang burung dan bagaimana hal tersebut dapat menjawab permasalahan arsitektur akan dibahas secara berkaitan dalam empat kategori yang didasari oleh sifat arsitektur yang dimiliki baik oleh burung juga manusia. Pemilihan material, efisiensi struktur, pengaturan suhu, dan keberlangsungan yang mengiringi tiap aspek. Hasil dari tulisan ini mengindikasikan bahwa fitur-fitur sarang burung dapat menjadi solusi yang bermanfaat dalam menjawab permasalahan arsitektural.

Birds have been a subject of biomimicry. Birds and their behavior have long been studied and have lead us to new findings. Birds‟ Nests biomimicry and how it gives inspiration to answer architectural problems for humans, becomes an issue that will discussed in this undergraduate thesis. The issue will be discussed accordingly in four categories based on the same architectural traits share by both birds and humans; Material picks, structural efficiency, thermal properties, and sustainability accompany each aspect. The outcome of this work indicates that mimicking birds‟ nests properties can be a beneficial solution to answer architectural problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rizky
"[Dari sekian banyak objek biomimikri oleh manusia, sarang lebah merupakan salah satu yang sudah sejak lama dikaji dan masih terus dikaji hingga saat ini. Mengenai bagaimana sarang lebah memberi inspirasi dalam menjawab permasalahan arsitetural manusia, menjadi isu yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Pengkajian isu dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan kebutuhan arsitektural yang sama-sama dimiliki manusia dan lebah, yakni kebutuhan dalam pengaturan suhu, efisiensi ruang dan material, serta struktur kuat dan ringan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa mengimitasi sarang lebah dapat menjadi solusi yang potensial dalam menjawab permasalahan arsitektur. Penerapan yang dapat dilakukan mulai dari skala kecil seperti ruangan hingga penataan urban.
, Of many biomimicry objects by human, beehive is one that has long been studied and still continues to be studied until now. Regarding how beehive, gives inspiration in answering human architectural problems, becomes an issue that will be discussed in this essay. The issue will be discussed by dividing it into three categories based on the same architectural needs of both human and bee, which are the needs of thermal regulation, space and material efficiency, and light but strong structure. The result obtained in this essay indicate that imitating beehive can be a potential solution to answer the problems in architecture. The application in architecture start from a small-scale like room to urban planning.
]"
2015
S61478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
North, Alfred J.
Melbourne: Oxford University Press, 1984
R 598.0994 NOR n I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mackinnon, John Ramsay
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1993
598.059 82 MAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Roy, Gabrielle
Toronto: McClelland and Stewart, 1970
819.3 ROY w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Upara tradisional dalam rangka ngunduh sarang burung dilaksanakan empat kali dalam satu tahun. Dalam setiap upacara selalu diadakan di beberapa tempat yaitu di rumah mandor,di paseban (pendopo) dan di pos jaga
"
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
David Purmiasa
"Pendorong utama kepunahan avifauna hutan tropis adalah hilangnya habitat dan fragmentasi. Pulau Halmahera yang berada di Maluku Utara memiliki nilai endemisitas burung yang tinggi. Namun, penebangan hutan dan kegiatan antropogenik lainnya telah menurunkan sekitar 80% hutan alamnya. Meskipun demikian dampak hilangnya habitat dan degradasi hutan terhadap spesies burung masih kurang dipahami. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Halmahera, dari bulan Desember 2016 sampai dengan Pebruari 2017, pada dua tipe habitat yaitu hutan bekas tebangan dan kebun campuran.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan spesies burung pada habitat hutan bekas tebangan dan kebun campuran serta efek dari perubahan tipe habitat terhadap sebaran dan kelimpahan burung di Halmahera. Penelitian ini menggunakan metoda titik hitung dengan penghitungan jarak (VCP), pengamatan burung dilakukan selama sepuluh menit pada setiap titik pengamatan yang terletak pada interval 200 m sepanjang transek. Secara keseluruhan, tercatat 700 kontak burung yang teridentifikasi dari 90 titik pengamatan di hutan bekas tebangan (rata-rata = 7,7 per stasiun) dan 334 kontak burung di 55 titik pengamatan di kebun campuran (rata-rata = 6,07 per stasiun).  Jumlah total spesies yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah 75 jenis, 62 di hutan bekas tebangan (61 tercatat di titik pengamatan) dan 57 di kebun campuran (56 tercatat di titik pengamatan). Sebanyak 22 spesies burung endemik Maluku Utara ditemukan di hutan bekas tebangan dan 16 spesies di kebun campuran. Hasil penelitian ini menemukan bahwa keragaman spesies burung tinggi di hutan bekas tebangan yang sedang mengalami pertumbuhan kembali, namun rendah di kebun campuran.  Hal yang penting adalah hampir semua spesies burung sebaran terbatas secara global di Halmahera dapat dijumpai di hutan bekas tebangan dengan proses pertumbuhan kembali. Hasil tersebut mungkin disebabkan oleh regenerasi habitat yang cepat dan adanya area hutan yang tidak terganggu atau sedikit terganggu diantara habitat hutan bekas tebangan.

The main driver of tropical forest avifauna extinctions is habitat loss and fragmentation. Halmahera Island located in the Northern Moluccas has a high bird endemism. However, logging and other anthropogenic activities have degraded around 80% of its natural forests. The impact of habitat loss and degradation on these species is poorly understood.  This research was conducted in Halmahera Island, from December 2016 until February 2017.  The study was conducted on logged forest and mixed gardens. The purpose of the research is to know the bird species in logged forest and mixed garden in Halmahera, and  effects of habitat change to diversity and abundance on birds in Halmahera. The study used a point count method. At  each point count, birds were recorded during the ten-minute timed counts at points that were situated at 200 m intervals along transects. There were 700 bird contacts at 90 point count in logged forest (average = 7.7 contact per station) and 334 bird contacts in 55 point count in mixed garden (average = 6.07 per station) . The total number of species identified in the study were 75 species, 62 in logged forest (61 recorded at points count and 57 in mixed garden (56 recorded in point count). A total of 22 species of North Maluku endemic birds are found in logged-over forests and 16 species in mixed gardens. The study found that bird species diversity is high in the regrowth forest, but low in in mixed gardens. Importantly, almost all of the globally restricted range species were present in the regrowth forest. These results in the logged areas are probably due to rapid habitat regeneration and the presence of undisturbed or slightly disturbed forest patches."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audubon, John James
New York: Macmillan, 1985
R 598.0973 AUD b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hants: Grolier International, 1993
R 598.03 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>