Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Rachmayanti
"Pengurangan risiko jatuh merupakan bagian dari standar sasaran keselamatan pasien yang harus diperhatikan. Untuk mengurangi risiko jatuh di rumah sakit dilakukan penilaian risiko jatuh, pada pasien anak rawat inap menggunakan instrumen penilaian Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat risiko jatuh pada anak yang dirawat di rumah sakit. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel 104 responden diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan didapat dari catatan rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat risiko jatuh tinggi menurut karakteristik pasien anak yaitu pasien anak usia toddler (44,6%), bayi (26,8%), dan anak usia prasekolah (14,3%), laki-laki (66,1%), diagnosis medis dengan perubahan oksigenasi (39,3%) dan gangguan neurologis (28,6%), dan anak yang menggunakan obat penenang (32,1%). Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan, pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terkait dengan tingkat risiko jatuh.

Reduction of the risk of falling is part of the standard of patient safety goals that have to be considered. To reduce the risk of falls in hospital using falling risk assessment, pediatric patients hospitalized use instruments Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS). The aimed of this study was to identify the level of the risk of falls in chidren inpatient. The research design was a descriptive cross sectional. The sample of this study was 104 respondents who were selected with a simple random sampling technique. Data were collected using a patient medical record. The result showed a high level of the risk of falling by the characteristic of pediatric patients in which patients were children aged toddler (44.6%), infant (26.8%), and preschoolers (14.3%), male (66.1%), medical diagnosis with changes in oxygenation (39.3%) and neurogical disorders (28,6%), and children who use drugs tranquilizers (32.1%). The study recommends further research needs to be study on prevention, knowledge, attitudes and behavior of nurses associated with the risk level falls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Rina Amalia Caromina
"Kebocoran plasma sistemik pada sepsis dapat mengakibatkan berbagai komplikasi dari renjatan sampai kematian. Belum ada teknik andal untuk menilai kebocoran plasma sistemik pada anak. Degradasi glikokaliks, ditandai meningkatnya sindekan-1 dalam darah, menyebabkan perubahan permeabilitas vaskular sistemik. Pada glomerulus bermanifestasi sebagai albuminuria sehingga kenaikan rasio albumin-kreatinin (ACR) urin berpotensi menggambarkan kebocoran plasma sistemik. Sampai saat ini belum ada rujukan nilai sindekan-1 dan ACR urin sebagai penanda kebocoran plasma sistemik pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ACR urin dan nilai rujukan ACR urin sebagai penanda kebocoran plasma sistemik pada anak sepsis dan mengkaji kaitannya dengan sindekan-1.
Penelitian ini terdiri atas studi deskriptif pada anak sehat dan penelitian longitudinal prospektif dengan rancangan potong lintang berulang terhadap anak sepsis, dilakukan di RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUP Kariadi Semarang dalam rentang waktu Maret–Desember 2015. Dilakukan pemeriksaan sindekan-1 dan ACR urin pada pasien sepsis yang dirawat di instalasi rawat intensif anak pada hari rawatan ke-1, 2, 3 dan 7, dan mencatat skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction pada hari rawatan ke-1 dan 3.
Tiga puluh subjek sehat dan 49 subjek sepsis diikutsertakan dalam penelitian. Pada kelompok sehat didapati median ACR urin 10,5 (3–88) mg/g dan rerata sindekan-1 sebesar 27,7 (SB 2,24) ng/mL. Sindekan-1 di atas persentil 90 (41,42 ng/mL) ditetapkan sebagai batasan kebocoran plasma sistemik. Didapati 40 orang (81,6%) subjek sepsis dengan sindekan-1 > 41,42 ng/mL dan 33 orang (67,3%) menunjukkan ACR urin > 300 mg/g pada hari rawatan 1. Didapati koefisien korelasi (r) 0,32 (P < 0,001) antara ACR urin dan sindekan-1. Area under the curve ACR urin terhadap kebocoran plasma sistemik diperoleh sebesar 65,7% (95% IK 54,5–77%; P = 0,012). ACR urin > 157,5 mg/g ditetapkan sebagai cut-off point kebocoran plasma sistemik dengan sensitivitas 77,4% dan spesifisitas 48%. ACR urin dapat digunakan sebagai penanda kebocoran plasma sistemik, peningkatan ACR urin akan mengikuti peningkatan sindekan-1.

Systemic plasma leakage during sepsis can cause several complications from shock to death. There is no feasible measurement of systemic plasma leakage in children. Glycocalyx degradation, marked by increased serum syndecan-1, alters vascular permeability. In the glomerulus this can manifest as albuminuria, therefore elevated urinary albumin-creatinine ratio (ACR) potentially provides an index of systemic plasma leakage. Nowadays. there is no reference value of syndecan-1 and urinary ACR as a marker of systemic plasma leakage in pediatric population. This study aims to analyze the role of urinary ACR and to determine its reference value as a marker of systemic plasma leakage in pediatric sepsis, by analyzing its correlation with syndecan-1.
This study consisted of descriptive study on healthy children and longitudinal prospective study with repeated cross-sectional design on septic children, was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, Haji Adam Malik Hospital Medan and Kariadi Hospital Semarang from March to December 2015. We examined serum syndecan-1 and urinary ACR of septic patients in pediatric intensive care unit on day 1, 2, 3 and 7. Pediatric Logistic Organ Dysfunction (PELOD) score were recorded on day 1 and 3.
Thirty healthy subjects and 49 septic subjects were recruited. In the healthy group, median of urinary ACR was 10.5 (3–88) mg/g and mean of syndecan-1 was 27.7 + 2.24) ng/mL. Syndecan-1 more than 90th percentile (41.42 ng/mL) was determined as systemic plasma leakage. Forty (81.6%) septic subjects had syndecan-1 > 41.42 ng/mL and 33 (67.3%) subjects had urinary ACR > 300 mg/g on day 1. Correlation coefficient (r) between urinary ACR and syndecan-1 was 0.32 (P < 0.001). Area under the curve of urinary ACR and plasma leakage was 65.7% (95% CI 54.5–77%; p = 0.012). Urinary ACR > 157.5 mg/g was determined as cut-off point of systemic plasma leakage with sensitivity 77.4% and specificity 48%. Urinary ACR can be used as marker of systemic plasma leakage. Increased urinary ACR would indicate increased syndecan-1.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Paramasatya
"Stunting adalah menurunnya laju pertumbuhan panjang/tinggi badan dibawah minus 2 standar deviasi. Desa Cijeruk Kecamatan Kibin merupakan desa dengan angka kejadian stunting tertinggi di Kab. Serang dimana 233 (77,66%) balita menderita stunting. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran kejadian stunting pada balita di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin Kabupaten Serang Banten tahun 2023 dan menganalisis hubungannya dengan Riwayat Penyakit Infeksi. Desain penelitian adalah potong lintang dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting (p<0,01). Balita dengan riwayat penyakit infeksi berisiko 21,23 kali mengalami stunting (OR=21,23,95% CI 7,15-62,01). Variabel kovariat faktor balita yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin (p=0,038) dan riwayat penyakit infeksi (p=<0,001); faktor keluarga yaitu pendapatan keluarga (p=0,040) dan pola asuh otoriter (p= 0,004); dan faktor lingkungan yaitu stop buang air besar sembarangan (p=0,038) dan pengamanan sampah rumah tangga (p=<0,001). Variabel MP-ASI dan stop buang air besar sembarangan merupakan variabel perancu terhadap hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting. Balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi berisiko 31,30 kali lebih tinggi mengalami stunting dibanding balita yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi setelah dikontrol oleh variabel perancu (OR=21,28 95% CI 6,088-74,379).

Stunting is a decrease in the growth rate of length/height below minus 2 standard deviations. Cijeruk Village, Kibin District, is the village with the highest stunting rate in Kab. Serang where 233 (77.66%) toddlers suffer from stunting. The purpose of this study was to identify the description of the incidence of stunting in toddlers in Cijeruk Village, Kibin District, Serang Banten Regency in 2023 and analyze its relationship with a History of Infectious Diseases. The research design is cross-sectional with a quantitative approach. The results of the study found that there was a relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting (p <0.01). Toddlers with a history of infectious diseases are at risk of 21.23 times experiencing stunting (OR=21.23.95% CI 7.15-62.01). The covariate variables associated with stunting were gender (p=0.038) and history of infectious diseases (p=<0.001); family factors, namely family income (p=0.040) and authoritarian parenting (p=0.004); and environmental factors, namely stopping open defecation (p=0.038) and safeguarding household waste (p=<0.001). The MP-ASI variable and stopping open defecation are confounding variables for the relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting. Toddlers who have a history of infectious diseases have a 21.28 times higher risk of experiencing stunting than toddlers who do not have a history of infectious diseases after controlling for confounding variables (OR=21.28 95% CI 6.088-74.379)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia, PA : Churchill Livingstone Elsevier, 2010
616.9 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Elsevier/Saunders, 2015
616.9 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: PA Elsevier/Saunders, 2015
616.9 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alvie Rizky Gusrianty
"ABSTRAK
Di Indonesia, saat ini mempunyai beban ganda dalam pembangunan di bidang kesehatandiantaranya adalah penyakit menular dan penyakit tidak menular. Sangat sulit untukmemberantas penyakit menular karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah.Imunisasi adalah salah satu tindakan yang dapat mencegah penyebaran penyakit ke wilayahlain dan terbukti sangat efektif dalam hal biaya, sebagaimana yang telah diatur oleh pemerintahdalam bentuk Permenkes No.12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi. Penelitian inibertujuan untuk menggali lebih dalam tentang perencanaan program imunisasi berdasarkanpencapaian target Universal Child Immunization di Puskesmas Kabupaten Bandung denganmembandingkan antara Puskesmas UCI dengan Puskesmas non UCI dalam satu kecamatanyang sama. Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi deskriptif dengan analisis kualitatifmelalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menyimpulkanbahwa komponen perencanaan yang mempengaruhi tercapainya target UCI pada PuskesmasUCI dan Puskesmas non UCI adalah perencanaan SDM jumlah pegawai, motivasi, dankepemimpinan dan lingkungan. Saran yang diajukan untuk Dinas Kesehatan yaitu menambahjumlah pegawai di Puskesmas non UCI agar tidak ada alasan lagi mengenai keluhan bebankerja dan dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan tercapainya target UCI. Sedangkan saranbagi Puskesmas, khususnya Puskesmas non UCI dapat meningkatkan motivasi pegawai,meningkatkan sweeping dan mengatasi masalah lingkungan lainnya sehingga dapatmeningkatkan cakupan imunisasi dan mencapai target UCI di wilayah kerjanya.

ABSTRACT
In Indonesia, currently has a double burden in the health sector development such ascommunicable diseases and non communicable diseases. It is very difficult to eradicateinfectious diseases because their distribution does not recognize borders. Immunization is oneof the measures that can prevent the spread of the disease to other areas and is proven to bevery cost effective, as regulated by the government in the form of Regulation of HealthMinister number 12 of 2017 about immunization. This study aims to explore more deeply aboutImmunization program planning based on the achievement of Universal Child Immunizationtargets at Public Health Center in Bandung District by comparing the Public Health Center ofUCI and the Public Health Center of non UCI in the same sub district. The research method isdescriptive study with qualitative analysis through in depth interview, observation anddocument review. The results of the study concluded that the planning components that affectthe achievement of UCI target at UCI Public Health Center and Non UCI Public Health Centerare human resource planning number of employees, motivation, and leadership andenvironment. Suggestions submitted to Public Health Office are to increase the number ofemployees at the non UCI Public Health Center to avoid any excuses regarding workloadcomplaints and to increase immunization coverage and achievement of UCI targets. Whilesuggestions for Public Health Center, especially non UCI Public Health Center are to increaseemployee motivation, increase sweeping and overcome other environmental problems so as toincrease immunization coverage and achieve UCI target in its working area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutoto
"Analisa pemanfaatan atau utilisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI-SS) sebagai rumah sakit baru (dalam arti lokasi, sarana I prasarana dan organisasi 1 kelembagaaan serta misi dan tujuannya) oleh masyarakat sangat diperlukan. Penelitian evaluatif ini tentang profit pasien yang memanfaatkan rumah sakit ini dan kinerja rumah sakit serta kecenderungannya (trend) selama dua tahun pertama (1994 dan 1995) dibukanya rumah sakit ini akan dilaporkan dalam tesis ini.
Profil pasien sebagai salah satu input rumah sakit, gambarannya sebagai berikut: sebagian besar dengan penyakit Infeksi, pasien kelompok umur Balita meningkat, pasien datang umumnya pada jam kerja, sebagian besar pasien bertempat tinggal di Jakarta Utara, sepertiga pasien adalah pasien rujukan, serta pasien di Kelas III dan ICU meningkat. Pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat di rawat jalan dan rawat inap rumah sakit dalam dua tahun pertama ini terus meningkat. Mutu pelayanan antara lain digambarkan dengan angka kematian murni (IVDR) masih sesuai dengan rumah sakit lain. Efisiensi pemakaian tempat tidur masih agak rendah bila dibandingkan dengan rumah sakit lain.
Analisa kecenderungan dalam dua tahun secara keseluruhan di rawat jalan dan rawat inap baik. Kecenderungan kunjungan pasien di rawat jalan pada tahun 1995 lebih baik dari pada tahun 1994, namun kecenderungan pasien di rawat inap terjadi sebaliknya yaitu pada tahun 1995 kurang begitu baik dibandingkan dengan tahun 1994. Promosi atau pengenalan rumah sakit sebagai salah satu unsur bauran pemasaran yaitu dengan pengobatan gratis pada bulan April 1995, terbukti berpengaruh terjadi kenaikan kunjungan pasien khususnya di rawat jalan pada bulan bulan sesudahnya (Mai sampai dengan Desember 1995) yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1994 tanpa promosi pada bulan April 1994. Hal ini kurang terjadi pada pasien rawat inap.
RSPI-SS mempunyai prospek yang baik untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai misi dan tujuan rumah sakit sebagai pusat rujukan nasional penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular. Data dan informasi ini akan dipakai sebagai salah satu bahan masukan dan diumpan balikkan untuk menelaah kembali perencanaan strategi pengembangan rumah sakit termasuk strategi pemasarannya.
Penelitian lebih lanjut berbagai faktor internal dan eksternal lain juga diperlukan untuk bahan penyusunan kembali manajemen atau perencanaan strategi rumah sakit. Berbagai upaya strategi pemasaran lain diperlukan juga untuk meningkatkan utilisasi rumah sakit. Berbagai pengembangan sumber daya khususnya SDM juga perlu untuk lebih meningkatkan kinerja RSPI-SS dan pemanfaatannya oleh masyarakat.

Prof Dr Sulianti Saroso Infectious Disesases Hospital is a new hospital in term of location, infrastructure, institution / organization as well as its mission and objectives. Utilization analysis of this hospital by the community is needed. The evaluative research regarding patient profile utilizing this hospital and its performance and their trend in the first two years (1994 and 1995) of its operation will be reported in this thesis.
As one of the input for hospital, the figure of patient profile revealed as follows : most patient came with infectious diseases, under-fives group ages increased, patient mostly came in the service-time (in the morning) , most patient lived in North Jakarta, one third of the patients was referred from other institutions, and patients in Class III and ICU increased. Hospital utilization by the community in out-patients and in-patients unit in the first-two years increased steadily. The quality of services, among others figured by the Net Death Rate was still in accordance with other hospital data. The efficiency of the use of hospital bed was rather low compared to other hospital.
Trend analysis in the continues two-years in out-patient and in-patient unit was good. Trend of patient visits in out-patient unit in the year 1995 was much better than in the year 1994, but in the contrary the trend in in-patient unit in the year 1995 was not so good as compared to the year 1994. Hospital promotion as one of the marketing mix, namely, free of charge treatment in April 1995 revealed that after April 1995 (May through December 1995) patients in the out-patient unit increased prominently compared with the same period in the year 1994 without promotion. This did not happen in the in-patient unit.
This hospital has a good prospective in implementing its tasks and function in order to achieve hospital mission and objectives as a national referral center for infectious diseases and communicable diseases case management. This data and information will be used as one of the input and a feed back to review strategic planning for hospital development.
Further research regarding various internal and external factors is also needed to be used for redesigning of the hospital strategic or planning management. Several other marketing strategies are also needed to increase hospital utilization. The developments of resources particularly manpower resources are also needed to increase performance of this hospital and its utilization by the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 2008
616.9 LEC (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elk Grove Village, Ill: American Academy of Pediatrics,, 1991.
618.9 AME (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>