Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Handari
"Transmisi utama penyakit menular seksual adalah perilaku seksual berisiko. Pengetahuan yang adekuat mengenai penyakit menular seksual mampu meminimalisir perilaku seksual berisiko remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tentang pengetahuan penyakit menular seksual di sekolah dengan dan tanpa program Pusat Informasi Konseling-Remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik pemilihan sampel berupa random sampling pada 216 murid. Penelitian ini menggunakan instrumen Sexually Transmitted Diseases Knowledge-Questionnaire.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pengetahuan murid tentang penyakit menular seksual di kedua sekolah (p<0.05) dan pengetahuan murid di sekolah dengan Pusat Informasi Konseling-Remaja lebih rendah dbandingkan sekolah tanpa Pusat Informasi Konseling-Remaja. Peningkatan efektifitas pelaksanaan Pusat Informasi Konseling-Remaja secara konsisten perlu dilakukan melalui seminar, konseling dan publikasi media cetak sebagai upaya peningkatan pengetahuan penyakit menular seksual.

Teens are susceptible on sexually transmitted disease (STD). An adequate knowledge about sexually transmitted disease can decrease sexual risk behavior in adolescent. This study aims to determine difference of knowledge about sexually transmitted diseases among student in Pusat Informasi Konseling-Remaja school and non Pusat Informasi Konseling-Remaja school. This study used cross-sectional design, sampling technique used is random sampling on 216 student in Senior High School. This study used Sexually Transmitted Diseases Knowledge-Questionnaire instrument.
The result showed, there was a significant difference of knowledge about sexually transmitted disease of student in both schools (p<0.05) and knowledge of student in Pusat Informasi Konseling-Remaja less than student in non Pusat Informasi Konseling-Remaja school. Increasing of effectiveness Pusat Informasi Konseling-Remaja program is needed by seminars, counseling and media publication as effort of increasing in knowledge about sexually transmitted diseases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Rana Jannata
"Perubahan pada masa remaja menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah kesehatan mental, kenakalan remaja, dan kekerasan. Permasalahan di masa remaja dapat berdampak pada masalah di masa dewasa, sehingga permasalahan remaja perlu untuk diatasi. Upaya preventif terbukti berdampak positif dalam berbagai penelitian, yaitu edukasi sebaya dan konseling sebaya. Salah satu program yang menggabungkan keduanya adalah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan edukasi sebaya sebagai upaya pencegahan perilaku bermasalah remaja dan konseling sebaya sebagai upaya pemberian dukungan sosial dalam menghadapi masalah remaja, serta manfaat yang diterima oleh pendidik sebaya dan konselor sebaya. Penelitian ini dilakukan pada November 2022 hingga Desember 2023, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) pelaksanaan edukasi sebaya PIK-R berupa metode intervensi kelompok (kelompok pendidikan) dapat dilakukan oleh teman sebaya dan memberikan pengetahuan serta kesadaran terkait masalah remaja, (2) praktik konseling sebaya individu dan konseling sebaya kelompok (self-help group) menggambarkan dukungan sosial dan upaya penyelesaian masalah antar teman sebaya, (3) berbagai manfaat yang diterima oleh pendidik dan konselor sebaya yaitu pengetahuan, kepuasan diri, pengembangan diri, keterampilan sosial, dan akademik.

The changing period of adolescence raises various problems, such as mental health problems, juvenile delinquency, and violence. Problems in adolescence can have an impact on problems in adulthood, so adolescent problems need to be addressed. Peer education and peer counseling have been shown to have a positive impact in various studies. A program that combines both is Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) by Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. This study purpose is to determine the implementation of peer education as an effort to prevent adolescent problem behavior and peer counseling as an effort to provide social support in dealing with adolescent problems, as well as knowing the benefits obtained by peer educators and counselors. This research was conducted from November 2022 to December 2023, using a qualitative approach, with a descriptive research type. Data were collected through semi-structured in-depth interviews, observation, and document study. This study revealed that: (1) peer education as educational group possible to be done by peers and give knowledge to adolescents, (2) the implementation of peer counseling illustrates social support and problem-solving efforts from peers to peers, (3) the benefits received by peer educators and counselors include knowledge, self-esteem, self-development, social and academic skills."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Andika Pratiwi
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana literasi siswa kelas XI SMKN 31 Jakarta dalam mencari informasi tentang kesehatan reproduksi remaja di PIK-R SMKN 31 Jakarta. Salah satu permasalahan remaja di era keterbukaan informasi saat ini adalah cara yang benar mencari dan menemukan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Diantara berbagai permasalahan dalam menemukan informasi maka diperlukan sebuah literasi informasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses literasi informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang dilakukan oleh remaja kelas XI SMKN 31 Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretif. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi informasi siswa kelas XI SMKN 31 Jakarta hanya sampai pada tahap ke lima dari model literasi informasi The Big6.

This undergraduate thesis discusses about how the information literacy skills of XI graders at SMKN 31 Jakarta in information retrieval about reproductive health at PIK-R SMKN 31 Jakarta. One of the problems of youth in the era of information today is the right way for and find information on adolescent reproductive health. Among the various problems in finding the information will require an information literacy.
The purpose of this study is to investigate, identify and describe the process of information literacy on adolescent reproductive health are committed by class XI SMK 31 Jakarta students. This study is a qualitative research with an interpretive approach. The results showed that the information literacy class XI of SMK 31 Jakarta students only up to the stage five of The Big6 model of literacy information.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Dewi Rahayu Fitrianingsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi, penggunaan NAPZA dan keikutsertaan remaja dalam pusat informasi konseling remaja PIK-R/M dengan perilaku seks pranikah remaja di indonesia dengan menggunakan data survei indikator RPJMN remaja 2015 dengan desain cross sectional dimana sampel dalam penelitian ini berjumlah 42.243 remaja usia 15-24 tahun dan belum menikah. Hasil penelitian menyarankan dibutuhkkan informasi tentang masalah perilaku seksual pranikah remaja dengan memberikan informasi terutama tentang pengetahuan tentang masa subur dan perempuan dapat hamil meskipun sekali melakukan hubungan seks, serta instansi terkait diharapkan melakukan aktivitas pencegahan, pemberatasan dan rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA sehingga perilaku seks pranikah tidak meningkat.

ABSTRACT
The focus of this study is Relationship Knowledge about Adolescent Reproduktive Helath, The Participation of Adolescent in the Information Center Counseling and The Use of Drugs with Premarital Sex in Indonesia using the data survey of Indicator of Long Term Develpoment 2015. This study used cross sectional design and got 42.243 respondents 15 24 years old and unmarried.. The study results suggest it takes information about premarital sexual behavior problems by providing information the fertile period knowledge and a woman can get pregnant even though once having sex. In Addition, relevant agencies are expected to perform the activities of prevention, eradication and rehabilitation in the case of misuse of Drugs, so that the behaviou of premarital sex is not increased. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ravi Antoni
"Penelitian evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan PIK-R, berikut peluang dan ancaman yang dihadapi, sehingga bisa menjadi pijakan mengembangkan strategi penguatan PIK-R sebagai organisasi. Berdasarkan tinjauan literatur, penelitian sebelumnya hanya menganalisis lingkungan internal tanpa mempertimbangkan lingkungan eksternal PIK-R, serta belum ada strategi pengembangan yang melibatkan kedua lingkungan tersebut. Penelitian evaluasi ini dilakukan pada PIK-R Cempaka di SMA N 1 Lintau Buo, salah satu PIK-R paling aktif di Kabupaten Tanah Datar, yang telah menghasilkan banyak Duta GenRe tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan survei. Peneliti mewawancarai pihak eksternal program (BKKBN Sumatera Barat, Dinas PMDPPKB, dan Ketua GenRe) dan pihak internal PIK-R (pembina, wakil ketua, teman sebaya, pendidik sebaya, siswa, dan guru). Metode evaluasi yang digunakan adalah analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman PIK-R. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa PIK-R memiliki kekuatan dalam SDM yang terlatih dan komitmen anggotanya, namun masih terdapat kelemahan dalam jumlah SDM, anggaran dana, dan dukungan guru. Berdasarkan analisis ini, peneliti merumuskan strategi pengembangan PIK-R dengan mengoptimalkan peran stakeholder, seperti BKKBN, Dinas PMDPPKB, GenRe, UKS, PUSKESMAS, Polisi, dan pihak sekolah.

This evaluation research aims to identify the strengths and weaknesses of PIK-R, as well as the opportunities and threats it faces, thereby providing a foundation for developing strategies to strengthen PIK-R as an organization. Based on the literature review, previous research only analyzed the internal environment without considering the external environment of PIK-R, and no development strategy involving both environments had been proposed. This evaluation research was conducted on PIK-R Cempaka at SMAN 1 Lintau Buo, one of the most active PIK-Rs in Kabupaten Tanah Datar, which has produced many GenRe Ambassadors at the district and provincial levels. The research method used is qualitative, with data collection techniques including in-depth interviews and surveys. The researcher conducted in-depth interviews with external program stakeholders (BKKBN Sumatera Barat, Dinas PMDPPKB, and GenRe Chairman) and internal PIK-R stakeholders (advisors, vice chairman, peer educators, students, and teachers). The evaluation method used is SWOT analysis to identify the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of PIK-R. The SWOT analysis results show that PIK-R has strengths in trained human resources and member commitment, but still has weaknesses in the number of human resources, funding, and teacher support. Based on this analysis, the researcher formulated development strategies for PIK-R by optimizing the roles of stakeholders such as BKKBN, Dinas PMDPPKB, GenRe, UKS, PUSKESMAS, Police, and schools."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yanuaria Rainy Tukan
"Remaja merupakan generasi penerus bangsa sehingga dalam kehidupan perlu mendapat informasi dan pendidikan yang layak baik secara ilmu pengetahuan maupun keagamaan. Pengetahuan yang benar dan pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya penyakit menular seksual (PMS) sangat penting untuk kehidupan remaja agar tidak terjebak dalam pola kehidupan yang salah. Di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi informasi tentang penyakit menular seksual, mengingat data tentang penyakit menular seksual yang didapat remaja dari petugas kesehatan 60%, orang tua remaja 65%, dan presentase tertinggi di peroleh remaja dari teman yaitu sebesar 77,3%, data tersebut menunjukkan peran orang tua dan petugas kesehatan masih kurang sehingga remaja lebih cendrung memilih bertanya pada teman. Informasi yang di peroleh dari teman belum tentu sepenuhnya benar dan bisa membawa dampak negatif bagi remaja itu sendiri. Kasus AIDS tertinggi dilaporkan di DKI dan kasus AIDS yang bertahan hidup tertinggi di Papua (122,22/100.000).
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan remaja SMAN 30 Jakarta tentang Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS serta Faktor-faktor yang Menpengaruhi Pengetahuan tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik,laki-laki sebanyak 36,0% dan perempuan sebanyak 63,0%, pendidikan ayah paling banyak adalah tamat SMA 47,2% dan pendidikan ibu paling banyak 50,9% adalah tamat SMA, orang tua tidak pernah memberikan informasi sebesar 62,7%, pernah 59,1%, tenaga kesehatan pernah memberikan informasi sebesar 56,2% dan tidak pernah sebesar 70,6%, teman sebaya pernah memberikan informasi sebesar 56,2% dan tidak pernah memberikan sebesar 66,2%, remaja lebih banyak mendapatkan informasi melalui media cetak dan elektronik sebesar 59,6% sedangkan tidak pernah sebesar 85,7%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu dan sumber informasi dengan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dikarenakan nilai p value > α.

Teens are the future generation of the nation that in lives they are need to be informed and proper education either science or religion The right knowledge and the provision of information about reproductive health in particular Sexually Transmitted Diseases STDs are very important for teenage life in order not to get stuck in a pattern of life which is wrong In Indonesia still needs to be improved further information about sexually transmitted diseases given the data on sexually transmitted diseases teen obtained 60 of health care workers parents of teenagers 65 and the highest percentage of teens get a friend that is equal to 77 3 the data demonstrate the role of parents and health workers are lacking so that more teens tend to choose ask a friend Information that was obtained from a friend is not necessarily completely true and can have negative impacts on adolescents themselves Highest AIDS cases reported AIDS cases in the city and the highest survival in Papua 122 22 100 000
Research purposes to find out how teens SMAN 30 Jakarta knowledge about STDs and HIV AIDS and Factors Influencing the Knowledge This study uses cross sectional study design cross sectional. The results showed that based on the characteristics as many men as much as 36 0 and 63 0 of women most of father s education is 47 2 graduated from high school and the mother s education is at most 50 9 graduated from high school the parents did not Never give information for 62 7 59 1 never ever health workers provide information for 56 2 and 70 6 never never give information peers at 56 2 and never giving by 66 2 more teenagers getting information through print and electronic media by 59 6 and amounted to 85 7 never The results showed no significant relationship between gender father s education mother s education and the knowledge source informs teens about sexually transmitted diseases and HIV AIDS due to the value of p value
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Putria Ningsih
"
ABSTRAK
Kasus pelecehan seksual melalui internet yang dialami remaja semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya pengguna internet dan aktivitas online dikalangan
remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap
remaja tentang pelecehan seksual melalui internet. Desain penelitian yang
digunakan adalah desain deskriptif. Sebanyak 96 remaja SMA Negeri 1 Depok
berpartisipasi pada penelitian ini. Hasil penelitian menemukan mayoritas
responden berpengetahuan tinggi tentang definisi pelecehan seksual melalui
internet (52,1%), layanan internet sebagai media pelecehan seksual (67,7%),
bentuk-bentuk (100%), dampak (84,4%),cara menghindari (83,3%), dan sebagian
besar responden (66,7%) berpengetahuan rendah tentang reaksi. Sikap yang
ditunjukan responden yaitu sikap menjauhi/menolak (sikap negatif) (53,1%) dan
sikap mendekati/menerima pelecehan seksual melalaui internet (sikap positif)
(46,9%). Penelitian ini merekomendasikan diadakannya penyuluhan atau seminar
tentang cara aman online bagi remaja untuk meminimalkan resiko mengalami
pelecehan seksual melalui internet.

ABSTRACT
The incidents of sexual harassment on the internet have been rising due to
increasing number internet users and online activity among adolescents. This
study aims to identify adolescent?s knowledge and attitude about sexual
harassment on the internet. The study used descriptive design. As many as 96
students in High School 1 Depok were participated. Result showed that majority
of participants have high knowledge level about definition of sexual harassment
on the internet (52,1%), internet service as media of sexual harassment (67,7%),
forms (100%), impacts (84,4%), how to avoid (83,3%), and most of participants
(66,7%) had low knowledge level about reaction. The attitude performed by
participants were negative or avoidance attitude (53,1%) and positive or attitude
approaching sexual harassment on the internet (46,9%). Education or seminars
about safe online attitude are suggested to be given for adolescents to minimize
risk of sexual harassment on the internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43734
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Primalita Putri Distina
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perbedaan tantangan dan beban mengajar pada guru SMA dan SMK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan psychological well being pada guru sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Bangka Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff rsquo s Scale of Psychological Well Being yang telah diadaptasi oleh kelompok payung penelitian Psychological Well Being 2012 Responden dalam penelitian ini berjumlah 152 guru terdiri dari 74 guru SMA dan 78 guru SMK di Kabupaten Bangka Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan skor mean psychological well being yang signifikan pada guru SMA dan SMK di Kabupaten Bangka r 152 1 801 p 0 074 signifikan pada L o S 0 05 Hasil tersebut dapat diartikan tidak terdapat perbedaan psychological well being pada guru SMA dan SMK di Kabupaten Bangka.

This reseacrh was conduct because of there rsquo re difference of challenge and teaching loads between senior high school teachers and vocational high school teachers This research aims to describe the difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency This research used quantitative approach by collecting data through questionnaires This research used Ryff rsquo s Scale of Psychological Well Being which adopted by a research team of psychological well being in 2012 The respondents in this research were 152 teachers with 74 from senior high school teachers and 78 from vocational high school teachers in Bangka Regency The result showed there rsquo s no significant difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency r 152 1 801 p 0 074 significant at L o S 0 05 This result indicated there rsquo s no difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Amandita
"Kelompok usia remaja memiliki insiden infeksi menular seksual (IMS) kedua tertinggi di dunia. Akuisisi IMS pada masa remaja memiliki konsekuensi kesehatan yang serius pada usia dewasa. Tingkat pengetahuan dan persepsi remaja Indonesia terhadap IMS memengaruhi risiko penularan IMS. Studi deskriptif-analitik cross sectional ini bertujuan untuk menyelidiki tingkat pengetahuan dan persepsi remaja Indonesia di Jakarta terhadap IMS dan mengidentifikasi faktor-faktor demografis yang terkait dengan mereka. Populasi yang diteliti adalah siswa berusia 10 hingga 19 tahun dari tiga tingkat pendidikan (Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan). Sebanyak 397 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Sumber utama informasi kesehatan reproduksi untuk populasi penelitian adalah sekolah atau guru (n=260/397). Mayoritas mendapat nilai buruk untuk pengetahuan IMS (93,20%) dan persepsi IMS (69,77%). Terdapat hubungan signifikan antara usia dan pengetahuan IMS (p=0,009), tingkat pendidikan dan pengetahuan IMS (p<0,001), usia dan persepsi IMS (p<0,001), dan tingkat pendidikan dan persepsi IMS (p<0,001). Tidak ada hubungan antara pengetahuan IMS dan persepsi IMS (p=0,944). Penelitian ini menyimpulkan bahwa remaja di Jakarta memiliki pengetahuan dan persepsi yang buruk terhadap IMS, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor demografis. Sekolah memiliki peran penting dalam distribusi pengetahuan IMS dan pembentukan persepsi IMS di kalangan remaja Indonesia.

Adolescents have the second highest incidence of sexually transmitted infections (STIs) globally. STI acquisition in adolescence has serious health consequences in adulthood. The level of knowledge and perception of adolescents towards STI influence their acquisition risk. This cross sectional descriptive-analytical study aims to understand the level of knowledge and perception of adolescents in Jakarta towards STI and identifies associated demographic factors. The study population were students aged 10 to 19 years from three education levels (Junior High School, Senior High School, and Vocational High School). A total of 397 subjects were included in this study. The main source of reproductive health information for the study population was found to be school or teachers (n=260/397). The majority scored poorly for STI knowledge (93,20%) and STI perception (69,77%). There were significant associations between age and STI knowledge (p=0,009), education level and STI knowledge (p<0,001), age and STI perception (p<0,001), and education level and STI perception (p<0,001), with no association between STI knowledge and STI perception (p=0,944). This study concluded that adolescents in Jakarta have poor knowledge and perception towards STI, which may be influenced by demographic factors. The school is important in STI knowledge distribution and STI perception forming among Indonesian adolescents. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudinata Halim
"ABSTRAK
Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan lingkungan hidup pada peningkatan pengetahuan dan sikap sadar lingkungan pada siswa sekolah menengah atas yang bermukim di perkotaan yang berdampingan dengan beberapa industri yang masih aktif beroperasi. Riset ini menggunakan metode quasi experimental, dimana dilakukan observasi terhadap variabel terikat melalui intervensi Pendidikan Lingkungan Hidup PLH dengan tidak menggunakan kelompok kontrol. Riset dilakukan di SMKN 3 Depok yang terletak di daerah perkotaan yang berdampingan dengan beberapa industry yang masih aktif beroperasi. Observasi pertama dilakukan pada pre-test, sebelum uji perubahan yang terjadi setelah intervensi. Dan observasi kedua dilakukan post-test pasca intervensi program pendidikan lingkungan dengan menggunakan instrumen yang sama pada kedua uji tersebut. Pengaruh pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah intervensi dihitung dengan menggunakan uji paired sample t-test. Dengan teknik purposive sampling riset ini melibatkan 36 tiga puluh enam orang siswa Kelas XI dari Jurusan Administrasi Perkantoran. Hasil riset menunjukkan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup memberikan pengaruh yang bermakna pada tingkat pengetahuan dan sikap sadar lingkungan siswa SMKN 3 Depok setelah dilakukan intevensi pendidikan lingkungan hidup. Faktor yang berkontribusi pada pengaruh pendidikan lingkungan terhadap pengetahuan dan perilaku sadar lingkungan pada siswa SMKN 3 Depok adalah variabel pengalaman yang pernah mereka alami sebelumnya.

ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of environmental education on the improvement of environmental knowledge and awareness on the high school students living in urban areas where there several industries that are still actively operating. This research use quasi experimental method, where the observation of dependent variable through Environmental Education intervention by not using a control group. The research was conducted at SMKN 3 Depok located in an urban area adjacent to several industries that are still actively operating. The first observation is performed on the pre test, before the test changes that occur after the intervention. And a second observation was made post test post intervention environmental education program using the same instrument on both test. The influence of knowledge and attitude before and after intervention was calculated using paired sample t test. With purposive sampling technique this research involving 36 thirty six students of the 11th Grade of Department of Office Administration. The result of the research shows that Environmental Education has a significant influence on the level of knowledge and environmental conscious of the students of SMKN 3 Depok after partipating in environmental education. The factor that contribute to the effect of environmental knowledge and awareness of the students of SMKN 3 Depok is their experience variable that they have obtained before."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>