Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97811 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rouf
"Caring merupakan bentuk perilaku dalam keperawatan. Caring merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam praktik keperawatan. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa perilaku caring beberapa perawat disebagian besar rumah sakit masih belum sesuai harapan. Beberapa penelitian tentang perilaku caring perawat dibeberapa rumah sakit menunjukkan bahwa sebagian perawat memiliki perilaku caring rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku caring perawat di ruang rawat inap lantai 4 gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menurut penilaian perawat sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih 10 hari dengan jumlah responden sebanyak 60 orang perawat dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner CNPI (Caring Nurse Patient Interaction Scale) yang sudah diterjemahkan.
Hasil analisis perilaku caring berdasarkan 10 faktor karatif didapatkan bahwa perawat sudah menerapkan perilaku caring pada faktor karatif 1 sampai dengan karatif 9 dengan persentase diatas 80%, kecuali karatif 10 baru mencapai 70%.
Saran bagi penelitian selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam tentang perilaku caring perawat tidak hanya menurut penilaian perawat sendiri, tetapi berdasarkan penilaian pasien atau melalui observasi.

Caring is a form of behavior in nursing. Caring is an important aspect that must be possessed by nurses in nursing practice. But the facts on the daily practice showed that some nurses caring behavior in most hospitals were still not as expected. Several studies of the behavior of caring nurses in several hospitals indicated that some nurses had low caring behavior.
This study aims to describe the behavior of caring nurses in the inpatient unit 4th floor of building A Cipto Mangunkusumo National Referal Hospital according to its own assessment nurse.
This study was a quantitative descriptive research. Data collection was performed for approximately 10 days with the number of respondents as many as 60 nurses using total sampling technique. Retrieving data using questionnaires CNPI (Caring Nurse Patient Interaction Scale) which had been translated.
The results of the analysis is based on 10 caratif factors of caring behavior found that nurses had applied caring behavior on caratif factors 1 through 9 with percentages above 80%, except karatif 10 had reached 70%.
Suggestions for further research is to study the nurse caring behavior not only based on the judgment of the nurses themselves, but also based on the assessment of the patients or through observation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meritha Sofia
"Rumah sakit membutuhkan logistik dalam pelaksanaan kegiatannya. Sama seperti pengelolaan obat di Instalasi Farmasi, pengelolaan bahan medis habis pakai yang tersedia di ruang rawat perlu juga dilakukan monitoring dan evaluasi agar pengelolaan BMHP di ruang rawat dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan BMHP floor stock untuk sepuluh tindakan keperawatan dan menemukan permasalahannya di Unit Rawat Inap Gedung A. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi antara telaah dokumen, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan BMHP Floor Stock untuk sembilan tindakan keperawatan di Lantai 4 dan 7. Satu tindakan keperawatan tidak dapat dibandingkan karena keterbatasan data. Ada perbedaan yang signifikan pada aspek kode CMG, Shift kerja, pendidikan terakhir, jabatan, serta level kompetensi untuk tindakan tertentu. Sedangkan untuk lama kerja, jenis kelamin dan usia tidak ada perbedaan yang signifikan. Terdapat pengaruh Input Man (sumber daya manusia), Money (Pendanaan), Machine, Methode serta fungsi pelaksanaan dan pengawasan terhadap penggunaan dan pendokumentasian BMHP Floor Stock untuk tindakan keperawatan.

Hospitals need logistics in the implementation of their activities. Just like drug management in Pharmacy Installation, management of consumable medical materials (BMHP) available at the ward should also be monitored and evaluated so that BMHP at the inpatient ward can be accounted for its use. The study aimed to evaluate the use of BMHP floor stock for the ten nursing practice and found problems in the Inpatient Unit of Public Wing. The methods used were quantitative and qualitative research methods with triangulation data collecting techniques between document review, Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interview.
In general, there is no significant difference between the use of the BMHP Floor Stock for nine nursing practice on 4th and 7th Floor. One of nursing practice can't be compared because of data limitations. There are significant differences in aspects of CMG codes, work shifts, recent education, positions, and competency levels of certain nursing practice. As for the length of work, gender and age, there is no significant difference. There is an influence of Input man (human resources), Money (Funding), Machine, Methode as well as function of implementation and supervision to use and documentation of BMHP Floor Stock for nursing practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Chika Gabriela
"ABSTRAK
Nama : Chika Gabriela NainggolanProgram Studi : IlmuKeperawatanJudul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Obstruksi Mekanis Strangulata Pasca Laparatomi Hartman procedure di Ruang Rawat Intermediate Ward Lantai 4 Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Obstruksi mekanik strangulata, merupakan obstruksi yang terjadi akibat adanya hambatan pada dua titik atau area. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien obstruksi mekanik strangulata e.c volvulus sigmoid, hernia strangulata, adhesi, pasca laparatomi hartman procedure adheliolisis. Pasienperempuan berusia 40 tahunmengeluh nyeri kolik abdomen, tidak bisa BAB selama 7 hari, dan perut membesar sebelum masuk rumah sakit. Faktor resiko terjadinya obstruksi adalah riwayat konstipasi kronik sejak kecil, riwayat pembedahan hernia tahun 2007, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat. Pasien dilakukan tindakan pembedahanhartman procedure karena ditemukan redondan usus atau volvulus pada daerah sigmoid sepanjang 70 cm. Asuhan keperawatan mulai diberikan pada hari ketiga paska pembedahan sampai dengan tiga hari perawatan, dan ditemukan masalah keperawatan yaitu nyeri akut, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan citra tubuh, resiko infeksi, kurang pengetahuan, dan kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus. Kesimpulan yang diperoleh, adalah terjadi peningkatan pengetahuan pasien terkait manajemen perawatan paska pembedahan laparatomi hartman prosedur, dan keluarga mampu untuk mempratekkan perawatan kolostomi. Rekomendasi bagi perawat adalah perlunya edukasi kesehatan tentang pencegahan volvulus berulang akibat konstipasi dengan mengkonsumsi makanan berserat dan minum air yang cukup, dan edukasi perawatan kolostomi pada pasien yang pertama kali terpasang kolostomi. Kata kunci : edukasi kesehatan, konstipasi kronik, laparatomi hartman procedure, obstruksi mekanis strangulata, volvulus sigmoid.

ABSTRACT
Name Chika Gabriela NainggolanStudy Program Nursing ScienceTitle The Nursing Care of Patient with Mechanical Obstruction strangulata Patient who had Undergone Laparatomi Hartman procedure In the Intermediate Ward Floor Fourth Care Room Building A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Mechanical obstruction strangulata,was one of the health problems that often occur in urban areas. The purpose of this case report was discribed patients with diagnosed strangulatory mechanical obstruction e.c sigmoid volvulus, strangulata hernia, adhesion, post laparatomyhartman procedure adheliolysis. In this case report, a 40 year old female patient admitted to the hospital with abdominal pain, was unable to defecate for 7 days, and the abdomen was enlarged.The risk factors for obstruction in this case were a history of chronic constipation since childhood, a history of 2007 hernia surgery, and the habit of consuming low fiber foods. Patients performed hartman procedure procedure because redondan found intestine or volvulus in the sigmoid area along 70 cm. Treatment started post surgery the third day and found nursing problems that were acute pain, less nutrition than body needs, body image disturbances, infection risk, lack of knowledge, and readiness to improve knowledge. The method of writing this scientific paper was by case study. Conclusions obtained during 3 days of treatment, was an increase in knowledge related to post surgical management laparatomilaparatomihartman procedures, and families were able to care colostomy. Recommendations for nurses were the need for health education on prevention of recurrent volvulus from constipation by increasing fluid intake and fiber consumption, and colostomy care to the first patient whose have colostomy Keywords chronic constipation, health education, lapartomihartman procedure, mechanical obstruction strangulata, sigmoid volvulus "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tatu Meri Marwiyyatul Hasna
"Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit kronik yang bersifat irreversible dan progresif yang disebabkan oleh kerusakan vaskular seperti pada hipertensi dan diabetes mellitus. Kerusakan vaskular pada penyakit ginjal kronik dapat menyebabkan masalah kelebihan volume cairan tubuh yang dapat mengakibatkan komplikasi sistemik. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan tujuan menganalisis intervensi pemantauan cairan pasien penyakit ginjal kronik dengan menggunakan lembar pemantauan intake dan output. Intervensi pemantauan cairan dilakukan selama 5 hari di ruang rawat gedung A lantai 7 zona A RSUPN. Dr. Ciptomangun Kusumo Jakarta. Rekomendasi dari kasus ini adalah penggunaan lembar pemantauan pada pasien yang beresiko mengalami ketidakseimbangan cairan seperti pada pasien penyakit ginjal kronik. Sehingga intervensi penggunaan lembar pemantauan efektif untuk mengatasi kelebihan volume cairan.

Chronic kidney disease is  a chronic, irreversible, and progressive disease resulting from vascular impairment such that occurs in hypertension and diabetes mellitus condition. Vascular impairment in chronic kidney disease may result in excess fluid volume which leads to systemic complications. The study design was case study and aimed to analyze fluid monitoring intervention in patient with chronic kidney disease by employing intake and output monitoring sheet. The intervention was conducted in Zone A ward of 7th floor Building A of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for 5 days long. The study recommends the use of fluid monitoring sheet in patient with risk for fluid imbalance such as in chronic kidney disease. Therefore, use of intake and output monitoring sheet is effective in managing excess fluid volume.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Rusydina Fitri Imani
"ABSTRAK
Obstruksi usus merupakan penyakit yang dapat disebabkan karena adanya tumor atau kanker yang menghambat jalannya kandungan intralumen usus. Klien datang dengan keluhan mual dan muntah, distensi abdomen, tidak dapat BAB, disertai demam. Klien telah dilakukan operasi laparatomi eksplorasi dan ileostomi. Masalah keperawatan yang dialami klien setelah operasi yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan, nyeri akut, defisit volume cairan, dan kerusakan integritas kulit. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien selama 4 hari. Intervensi keperawatan yang diberikan adalah pemberian nutrisi parenteral, pemberian foot massage, pemantauan cairan dan nutrisi, dan manajemen ileostomi. Setelah diberikan intervensi keperawatan klien mengalami perbaikan nutrisi dan mampu BAB, penurunan skala nyeri dari skala 6 menjadi 4, dan peningkatan pemahaman perawatan ileostomi. Asuhan keperawatan yang telah dilakukan terbukti dapat meningkatkan status kesehatan klien dengan obstruksi usus.

ABSTRACT
Intestinal obstruction is a disease that can be caused by a tumor or cancer that inhibits intestinal content rsquo s activity. Client came with nausea and vomiting, abdominal distension, fecal impaction, accompanied by fever. The client was performed exploratory laparotomy and ileostomy. Nursing problems found in client after surgery are nutritional imbalance less than body need, acute pain, fluid volume deficit, and impaired skin integrity. The paper aimed to analyze the nursing care performed on client for 4 days. Nursing intervention provided were parenteral nutrition, foot massage, fluid and nutrition monitoring, and ileostomy care. After nursing intervention had been done, the client had improved nutrition and been able to defecate, decreased pain scale from 6 to 4, and improved understanding of ileostomy care. Nursing care that had been done proven to increase the health status of clients with intestinal obstruction. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Lisna Yuliawati
"Perilaku caring merupakan bentuk dukungan emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan komitmen moral untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan penilaian dari pasien. Sampel sebanyak 108 pasien yang sedang menjalani perawatan yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah CBA (Caring Behaviour Assessment) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukan 98,1% responden menilai perilaku caring perawat sudah baik. Peningkatan pengetahuan dan menciptakan iklim motivasi untuk menerapkan perilaku caring menjadi rekomendasi dari penelitian ini.

Caring is an emotional support in providing nursing care to protect patiens, enhance human dignity, and it was the core which made a difference from other professions. This is quantitative study that used descriptive survey methods. The purpose of this study was to know behavior of nursing care in non psychiatric ward Marzoeki Mahdi Hospital, based on patient valuation. Samples used in this study were 108 patients being treated, taken by stratified random sampling. The instrument of this study used CBA (Caring Behavior Assessment Tool) which has been modified by researchers. The results showed 98.1% of respondents high nurse caring behavior. Increase of knowledge and creating the motivation that support nurses to apply the nurse caring behavior, that had recommendations of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Januaty
"Infeksi aliran darah banyak terjadi pada pasien yang terpasang kateter vena sentral. Infeksi sistemik mengakibatkan lama rawat karena memerlukan terapi pengobatan yang panjang dan berdampak pada mahalnya biaya perawatan. Perilaku perawat yang sesuai dengan standar prosedur operasional dapat mencegah terjadinya infeksi aliran darah mulai dari pemasangan, perawatan, dan pencabutan kateter vena sentral.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku perawat dalam pencegahan infeksi aliran darah melalui kateter vena sentral di ruang perawatan intensif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional terhadap 107 perawat di sebuah RS di Jakarta diambil dengan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang berperilaku baik dalam pencegahan infeksi aliran darah melalui kateter vena sentral sebesar 54,2%. Hasil penelitian ini merekomendasikan penambahan informasi dan pelatihan mengenai CVC bundle pada perawat serta penyusunan dan sosialisasi standar prosedur operasional tentang perawatan dan pencabutan kateter vena sentral, termasuk desinfektan yang digunakan.

The infections in bloodstream often occur in patient with Central Venous Catheter (CVC). Systemic infection can result in longer hospitalization due to requiring lengthy treatment therapy and has an impact on the higher cost of treatment expenses. Appropriate nurse behavior standards of operational procedures can prevent bloodstream infections starting from the CVC insertion preparation, CVC maintenance, and CVC removal.
The purpose of this research was to describe the behavior of nurses in the prevention central line associated with bloodstream infections in intensive care. This research is a descriptive research using cross sectional method involving 107 nurses in the hospital in Jakarta. The respondents were taken by using simple random sampling.
The result of this study, showed that the behavior of nurses in the prevention of bloodstream infections related to Central Venous Catheter is good behavior 54,2%. This research recommends the importance of the provision of information and training on CVC bundle in nurses, as well as the promotion of standards operational procedures about CVC maintenance and removal, including disinfectant used."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Kirana Widowati
"Penyebaran wabah COVID-19 yang cepat dan terus bertambah menjadikan perawat dan tenaga kesehatan lain sebagai populasi berisiko tinggi penularan COVID-19. Kepatuhan penggunaan APD menjadi kunci utama pemutus rantai penyebaran wabah virus yang menular melalui airborne. Namun dari sudut pandang pasien yang mendapatkan perawatan di unit isolasi COVID-19 mengatakan bahwa berhadapan dengan petugas kesehatan dengan penggunaan hazmat sedikit menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien COVID-19 di ruang isolasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 148 perawat di ruang khusus COVID-19 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil uji univarian didapatkan 95,3% perawat di ruang isolasi COVID-19 melakukan komunikasi terapeutik dengan baik. Penelitian ini merekomendasikan program pelatihan komunikasi teraputik bagi perawat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi terapeutik yang baik kepada pasien.

The rapid and growing spread of the COVID-19 outbreak has made nurses and other health workers a high-risk population for COVID-19 transmission. Compliance with the use of PPE is the main key to breaking the chain of virus outbreaks that are transmitted through airborne. However, from the point of view of patients receiving treatment in the COVID-19 isolation unit, they said that dealing with health workers with the use of hazmat caused a bit of anxiety. This study aims to find out how the description of nurse therapeutic communication with COVID-19 patients in the isolation room. This research uses descriptive research method. The sample of this study was 148 nurses in the COVID-19 isolation room at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo taken by random sampling technique. The results of the univariant test showed that 95.3% nurses at COVID-19 isolation room had good therapeutic communication. This study recommends a therapeutic communication training program for nurses to improve good therapeutic communication skills to patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Martauli S
"Perilaku caring perawat merupakan indikator penting dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dengan total sampling ketenagaan perawat diruangan bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan jumlah 50 responden yang mengikuti penelitian. Penelitian menggunakan kuesioner dari Wolf (1988) yang terdiri dari 42 item pertanyaan.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan nilai (p=0,733; α=0,05). Perilaku caring perawat diruang bedah dan penyakit dalam memiliki perilaku caring keduanya dengan hasil sangat baik.
Penelitian ini diharapkan perawat profesional kedepannya perlu menjiwai profesinya dengan perilaku caring dalam melakukan pelayanan kesehatan karena perilaku caring merupakan inti dari keperawatan.

Nurse caring behavior is an important indicator in providing nursing cared to patients. This study identified the nurse caring behavior inpatient surgical and hospital medicine "T" Jakarta. Researchers used cross-sectional sampling with a total workforced of nurses and disease in the surgical room of the hospital "T" Jakarta with 50 respondents who followed the study. The study used a questionnaire of the Wolf (1988) which consists of 42 question items.
The results of the study showed that there was no differenced in the behavior of the nurses caring inpatient surgical and internal medicine in "T" Jakarta Hospital with values (p=0,733; α=0,05). Surgical nurses and internal medicine has an excellent cared behavior.
This study is expected in the future need to be a professional nurse by profession animating caring behavior in the health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Nur Rohmah
"Prevalensi kanker kolorektal semakin meningkat di Indonesia. Salah satu penanganan kanker kolorektal, khususnya pada pasien kanker rektum adalah dengan prosedur pembedahan Abdominoperineal Resection APR . Hasil dari tindakan ini stoma permanen. Pasien dengan tindakan APR mengalami banyak perubahan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan implementasi discharge planning dengan materi hidup dengan stoma pada pasien Ca Recti post tindakan Abdominoperineal Resection. Analisis kasus dilakukan dengan pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Studi kasus ini merekomendasikan discharge planning yang komprehensif mengenai hidup dengan stoma pada pasien kanker kolorektal yang terpasang stoma.

The prevalence of colorectal cancer increases in Indonesia. One of the treatment for colorectal cancer, especially for rectal cancer is by Abdominoperineal Resection APR surgery. The result of this surgery is permanent stoma. Patients with APR surgery experience many changes that can affect their quality of life. This case study aims to analyze the effectiveness of the discharge planning implementation with ldquo;Living with Stoma rdquo; topic in Ca Recti post Abdominoperineal Resection patient. The case analysis is done with the Urban Community Health Nursing approach. This case study recommends a comprehensive discharge planning of living with stoma in colorectal cancer patients with stoma. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>