Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prastya Rizky R.
"Didasari oleh kebutuhan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta, rehabilitasi wilayah perairan kerap dilakukan oleh pemerintah yang dalam beberapa tahun ke depan ditargetkan akan bersih dari sampah dan mengembalikan fungsi dari danau/waduk/situ tersebut. Sayangnya, fungsi wilayah perairan belum dimaksimalkan untuk menjadi sarana rekreasi masyarakat. Maka dari itu, penulis bermaksud untuk membuat wilayah perairan kota seperti danau agar menjadi tempat rekreasi yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan menggunakan desain kapal katamaran. Kapal tersebut memiliki tujuan lain berupa mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan menjadi relawan yang turut membantu mengambil sampah yang berada di danau tersebut.

Based by the requirement of green open space in the city like DKI Jakarta, rehabilitation of water areas are often committed by goverment that in the next few years is targeted to restore the function of the lake frim the garbage. However, the function of recreational areas from the water area has not been optimized. Therefore, the writer intends to make the city water arel in order to become a recreation place that could be use by local people with catamaran ship.The ship has another purpose to educate people about environmental by helped take out the trash."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talahatu, Marcus Alberth
"Usaha para peneliti untuk menciptakan alat transportasi air (kapal) yang hemat energi terus dilakukan hingga saat ini. Modifikasi geometri, dimensi dan jumlah lambung merupakan suatu hal yang penting dalam usaha pengurangan hambatan kapal. Penggunaan Jenis kapal berlambung banyak katamaran dan trimaran mencapai angka 40% dari total kapal yang berlayar. Hambatan total kapal terdiri atas hambatan gesek dan hambatan sisa. Hambatan gesek merupakan fungsi dari geometris, perubahan tekanan, kekasaran permukaan dan coating pada permukaan lambung. Hambatan sisa fungsi dari gaya seret gelombang yang terbentuk oleh masing-masing lambung kapal. Dengan kemajuan ilmu material, diciptakan berbagai macam cat yang dapat berfungsi sebagai pelindung dinding kapal dan sebagai pengurang koefisien gesek. Kulit ikan belut yang mengandung lendir merupakan biopolimer yang ramah lingkungan dan tidak beracun.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efek variasi pelekatan biopolimer kulit belut (Monopterus Albus) pada lambung model kapal monohull, katamaran asimetris dan trimaran asimetris terhadap hambatan total model kapal dengan variasi bilangan Froude. Model kapal monohull, katamaran dan trimaran dengan pendekatan displacement yang sama dan diberikan variasi posisi pelekatan kulit belut pada lambung model kapal ditarik dengan variasi kecepatan pada kolam percobaan. Variasi sarat dan trim digunakan pada percobaan ini.
Pengukuran tegangan tali pada kecepatan kapal konstan (tercapainya terminal velocity) dilakukan dengan load cell transducer yang terhubung ke data akusisi. Percobaan dilakukan dengan teliti dan dilakukan pengulangan secepat mungkin untuk menghindari degradasi biopolimer lendir belut. Percobaan dilakukan pada air tawar dan perubahan temperatur seminimal mungkin (dijaga konstan). Hasil menunjukkan pelekatan biopolimer pada monohull menghasilkan drag reduction sebesar 8 % pada bilangan Re = 20.000. Pada kapal katamaran asimetris, S/L = 0,2 terjadi drag reduction sebesar 6 % pada bilangan Froude = 0,45. Pada kapal trimaran asimetris, S/L = 0,2 dan R/L = 0,0 terjadi drag reduction sebesar 10.4 % pada bilangan Froude = 0,35. Dimungkinkan efek biopolymer mempengaruhi distribusi kecepatan pada lapisan terluar (outer layer) sehingga laju kecepatan kapal bertambah.

Up to present time researchers are still continuously attempting to create energy saving water transportation vehicles (ships). Geometry, dimensions and number of hulls modification is an important effort to reduce the resistance of ship. The use of multi-hull ships such as catamaran and trimaran has reached 40% of total sailing ships. Total ship resistance consists of frictional resistance and residual resistance. Frictional resistance is the function of geometrics, pressure changes, surface roughness and coating of the hull surface. Residual resistance is the function of wave dragging force created by individual hull. With the advancement of material science various kind of paints have been created that could act as hull protection and as frictional coefficient reducer. Eel skin contents mucus that is environmentally friendly and non-toxic.
The objective of the research is to investigate the effects of Monopterus Albus biopolymer attachment variations on monohull, asymmetric catamaran, and asymmetric trimaran model hulls to ship model total resistance with variation of Froude numbers. Monohull, catamaran, and trimaran ship models with same displacement approach were attached with eel skin at various positions on their hulls, the ship models were towed with various speeds on the test basin. Variation of drafts and trims were applied on the experiment. The tensions of the towing string at constant ship speed (at the terminal velocity) were measured using load cell transducer which was connected to data acquisition. The experiment was conducted very carefully and repetitions were carried out very quickly in order to avoid the degradation of Monopterus Albus biopolymer. The experiment was carried out on fresh water with very little changes of temperatures (kept constant).
The results showed the attachment of biopolymer on monohull produced 8% of drag reduction at Re number = 20.000. On asymmetric catamaran with S/L = 0.2 produced 6% drag reduction at Fr = 0.45. On asymmetric trimaran with S/L = 0.2, and R/L = 0.0 produced 10.4% drag reduction at Fr = 0.35. These results are due to the effect of biopolymer in distributing the velocity at the outer layers that increase the velocity of the ships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1453
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Palupi Widya Handari
"Durasi pemeliharaan merupakan hal yang penting dalam kegiatan dry docking kapal. Estimasi durasi pemeliharaan diperlukan untuk membuat jadwal pemeliharaan kapal pada suatu galangan. Sayangnya saat ini pihak galangan belum mempunyai standar yang baku dalam mengestimasi durasi pemeliharaan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model matematis estimasi durasi pemeliharaan kapal dry docking menggunakan Artificial Neural Network dan Genetic Algorithm. Dengan melihat volume dan jenis pekerjaan dry docking sebagai input, diperoleh model estimasi durasi dengan nilai rata-rata error 5.12 hari. Hasil estimasi kemudian dibandingkan dengan metode Neural Network standar dan metode Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network mempunyai nilai estimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan kedua metode lainnya.

Maintenance time duration is an important things in ship dry docking activities. Estimating the time duration is necessary for ship schedule arranging in dock. Unfortunately, the dock company doesn’t have a standard procedure in estimating ship maintenance duration. The purpose of this research is to get mathematic model of dry docking maintenance duration estimation using Artificial Neural Network and Genetic Algorithm. By considering the job volume and type as input variable, the research get estimation model with root mean square error (RMSE) 5.12 day. Then, the estimation result is compared with traditional Neural network and Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network method. The result shows that Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network is more accurate in estimating the ship maintenance duration than the other two methods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Laksono
"ABSTRAK
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut. Dalam
pengoperasiannya, kapal membutuhkan daya mesin yang sesuai sehingga
kecepatan kapal tercapai. Hambatan kapal menjadi faktor yang paling penting
dalam pemilihan main engine. Dengan displaement yang sama, penelitian ini akan
membandingkan nilai hambatan total yang didapat dari kapal model monohull dan
kapal model katamaran. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan mengenai
penurunan nilai hambatan yang diakibatkan oleh konfigurasi membujur (R/L)
pada demihull kapal katamaran. Metode eksperimen dan numerik (HullSpeed-
MaxsurfPro 11.12) dilakukan dalam penelitian dengan variasi kecepatan pada
angka Froude 0.2 -0.6. Pada hasil eksperimen menunjukkan hambatan total
terbesar pada Fn 0.2-0.32 dimiliki oleh konfigurasi R/L 0.1. Selanjunya pada Fn >
0.32, hambatan total terbesar dimiliki oleh monhull. Monohull memiliki nilai
koefisien hambatan total terbesar dibanding dengan ketiga konfigurasi. Jika
dibandingkan antara ketiga konfigurasi, terlihat bahwa konfigurasi R/L 0.1 pada
Fn 0.2-0.3 menghasilkan nilai koefisien hambatan total yang terbesar. Pada Fn >
0.3, nilai koefisien hambatan total terbesar dimiliki oleh konfigurasi R/L 0.0.
Sedangkan analisa konfigurasi lambung secara membujur (staggered)
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan hambatan. Semakin
besar nilai R/L, maka semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan

Abstract
The ship is a vessel carrier of passengers and goods at sea. In operation, ship
requires an ideal engine power so that it?s speed can be reached. Ship?s resistant is
the most important factor in the selection of main engine. With the same of
displaement, this study will compare the total resistance value obtained from
monohull and catamaran models. The purpose of this study is to explain the
decrease in resistance value caused by the longitudinal configuration (R / L) on
demihull catamarans. Experimental and numerical methods (HullSpeed-
MaxsurfPro 11:12) are conducted in this study with the Froude number variation
of the speed is 0.2 -0.6. In the experimental results show that the the largest total
resistant on Fn 0.2-0.32 owned by configuration of R/L 0.1. And then on Fn >
0.32, monohull has the largest total resistant. Monohull has the largest coefficient
of resistant compared with the three of catamaran?s configurations. When
compared among catamaran?s configurations, configuration of R/L 0.1 on Fn 0.2-
0.3 have the largest coefficient of resistant. On Fn> 0.3, the largest coefficient of
resistant is configuration of R / L 0.0. While the analysis of the longitudinal hull
configuration (staggered) have a significant influence on reducing the resistant.
The greater R/L value produces the smaller of resistant value;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43470
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadlika
"Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus menghitung besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hambatan adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan kecepatan operasionalnya. Salah satu metode untuk mendapatkan nilai hambatan pada kapal adalah dengan melakukan uji tarik kapal model. Hasil uji tarik pada kapal model ini akan dikonversikan dengan perhitungan matematis sehingga hambatan kapal dengan ukuran yang sebenarnya dapat ditentukan.

In doing design of a ship, one aspect to consider is the size of the main power of the ship. To perform the calculation of the main power, the designer should first calculate the value of the resistance of the ships in its operational activities. The resistance is the force that holds the ship when it drives with its operational speed. One method to get the value of the resistance of the shio is to do a pull-test on ship model. Its result on this model will be converted with the mathematical calculations so that the resistance of the ship with the actual size can be determined.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Nurrohman
"Indonesia merupakan negara dengan gugusan pulau terbanyak di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan di tiap daerah Indonesia. Berdasarkan data dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) tahun 2020 terdapat 2.924 unit rumah sakit yang terdiri dari 60 rumah sakit kelas A, 430 rumah sakit kelas B, 1.524 rumah sakit kelas C, 42 rumah sakit kelas D pratama, dan 52 rumah sakit lainnya yang belum dikategorikan. Persebaran rumah sakit di Indonesia masih belum merata. Hal tersebut dibuktikan dengan data peta persebaran rumah sakit yang masih terpusat di pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatera sedangkan daerah bagian timur Indonesia masih sangat minim fasilitas rumah sakit. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia yaitu kapal ambulans. Agar kapal ambulans dapat melakukan tugasnya dengan baik maka kapal tersebut harus memiliki performa yang baik dari segi teknisnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi performa kapal yaitu bentuk lambung. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu menganalisis pengaruh bentuk lambung terhadap performa kapal ambulans. Variabel bentuk lambung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu monohull, katamaran, dan semi trimaran pelat datar. Batasan penelitian untuk performa kapal yaitu terkait dengan hambatan, stabilitas, dan olah gerak kapal. Dari hasil penelitian diperoleh hambatan total terbesar yaitu lambung semi trimaran pelat datar dengan total hambatan 90,9 kilonewton. Diikuti oleh monohull dengan hambatan total sebesar 73,8 kilonewton dan katamaran dengan hambatan total sebesar 59,3 kilonewton. Pada perhitungan stabilitas kondisi muatan penuh model lambung katamaran memiliki nilai lengan pembalik (GZ) maksimum tertinggi yaitu sebesar 2,353 meter pada sudut 20,9 derajat. Semi trimaran memiliki nilai GZ maksimum tertinggi kedua yaitu sebesar 1,472 meter pada sudut 45,5 derajat. Terakhir yaitu monohull yang memiliki nilai GZ maksimum sebesar 1,164 meter pada 40 derajat. Pada perhitungan olah gerak kapal dilakukan pada sudut datang gelombang 0°, 45°, 90°, dan 180° dengan tiga derajat kebebasan (heave, roll, dan pitch). Nilai perpindahan gerakan heaving kapal terbesar dialami oleh model lambung katamaran dengan nilai perpindahan 0,54 meter pada sudut datang gelombang 180 derajat. Nilai rotasi gerakan rolling kapal terbesar dialami oleh model lambung semi trimaran dengan nilai rotasi 8,07 derajat pada sudut datang gelombang 90 derajat. Nilai rotasi gerakan pitching kapal terbesar dialami oleh model lambung monohull dengan nilai rotasi 3,89 derajat pada sudut datang gelombang 0 derajat.

Indonesia is a country with the most islands in the world with more than 17,000 islands. This is a challenge for the government in distributing health care facilities in each region of Indonesia. Based on data from Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) in 2020 there were 2,924 hospital units consisting of 60 class A hospitals, 430 class B hospitals, 1,524 class C hospitals, 42 class D hospitals, and other 52 hospitals that have not been categorized. The hospitals in Indonesia is still not evenly distributed. This is evidenced by the map data of the distribution of hospitals which are still centered on the island of Java and Sumatra, while the eastern region of Indonesia is few hospital facilities. One of the health care facilities that suitable with the geographical conditions of Indonesia is an ambulance ship. In order for the ambulance ship to do its job well, the ship must have good performance from a technical point of view. One of the factors that affect the performance of the ship is the form of the hull. The objective of this thesis is to analyze the effect of the hull form on performance of ambulance ship. Hull form variables that used in this study were monohull, catamaran, and flat plate semi trimaran. Research limitations for ship performance are related to drag, stability, and seakeeping. From the results of the study, the largest total resistance was the flat plate semi trimaran hull with a total resistance of 90.9 kilonewtons. Followed by the monohull with a total resistance of 73.8 kilonewtons and the catamaran with a total resistance of 59.3 kilonewtons. In the calculation of the stability of the full load condition, the catamaran hull model has the highest maximum righting arm (GZ) value of 2,353 meters at an angle of 20.9 degrees. Semi trimaran has the second highest maximum GZ value of 1,472 meters at an angle of 45.5 degrees. Finally, the monohull has a maximum GZ value of 1,164 meters at 40 degrees. The calculation of ship motion is carried out at the heading angles of 0°, 45°, 90°, and 180° with three degrees of freedom (heave, roll, and pitch). The largest ship heaving displacement value is experienced by the catamaran hull model of 0.54 meters displacement at 180 degrees heading angle. The largest rotational value of the ship's rolling motion is experienced by the semi-trimaran hull model with a rotation value of 8.07 degrees at heading angle of 90 degrees. The largest ship pitching motion rotation value is experienced by the monohull hull model with a rotation value of 3.89 degrees at heading angle of 0 degrees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Jilan Syahidah
"Skripsi ini membahas tentang representasi perpustakaan umum sebagai wahana rekreasi anak di dalam novel Escape from Mr. Lemoncello's Library. Penelitian ini menggunakan metode semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes, yakni mencakup analisis sintagmatik terhadap alur dan pengaluran, serta analisis paradigmatik terhadap tokoh dan latar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Alexandriaville merepresentasikan perpustakaan umum yang menjalankan fungsi rekreasi. Hal itu tampak dari berbagai jenis koleksinya, ruangannya yang berteknologi tinggi, pustakawannya yang cerdas, serta layanannya kreatif dan bernilai edukasi bagi anak. Novel, sebagai media populer, sangat berpotensi untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap perpustakaan umum.

This undergraduate thesis explains about the representation of public library as children's recreation place in ?Escape from Mr. Lemoncello's Library novel. This research uses Roland Barthes? semiothic method which includes syntagmatic analysis of the novel's plot and paradigmatic analysis of the novel's characters and backgrounds. The result of this research shows that Alexandriaville Public Library represents a public library with a recreational function, such as its various collections, its high-tech spaces, its brilliant librarians, and its creative services that have abilities to educate children. Novel, as a popular media, is very potential to change public perspectives on public library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wembi Syarif Chan
"ABSTRAK
Kebutuhan atas ruang rekreasi di perkotaan sangat sulit, terhimpit segala bentuk pembangunan yang tidak menyisakan ruang untuk aktivitas tersebut. Kawasan Situ Cikaret merupakan ruang yang sering digunakan warga Cibinong dan sekitarnya untuk berekreasi. Dengan pendekatan penelitian realistic phenomenology, didapatkan penggambaran ensensi-ensensi konstruksi ruang rekreasi dan motif, tindakan dalam berkegiatan rekreasi di Situ Cikaret. Ruang rekreasi Situ Cikaret adalah ruang diferensial yang merupakan representasi ruang dari warga perkotaan yang menciptakan ruang alternatif atas ruang perkotaannya. Kegiatan rekreasi berlangsung pada setting besar yang berupa ruang alam situ dan setting yang kecil berupa ruang yang diproduksi sesuai dengan motif kegiatannya. Dalam mereprestasikan ruangnya ke set kecilnya, pelaku membutuhkan sebuah atribut untuk mempertegas apa yang akan dilakukan dalam kegiatan meruangnya dan status sosialnya. Hubungan kepribadian para pelaku dalam merepresentasikan ruangnya, berada pada tingkat yang apathy (sikap acuh tak acuh), hubungan mereka bersifat taken for granted atau sesuatu yang apa adanya. Saat ini cenderungan membawa ruang diferensial kawasan Situ Cikaret mejadi ruang abstrak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah penetapan zonasi ruang yang bertujuan untuk menempatkan ruang-ruang agar lebih tertata dan juga guna membatasi kegiatan pada wilayah tertentu di kawasan situ, agar lingkungan situ dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

ABSTRACT
The needs for recreation space in urban areas is very difficult, crushed all forms of development that does not leave room for the event. Cikaret Situ area is a room that is often used by people Cibinong and surrounding areas for recreation. With a realistic approach to phenomenology study, obtained seeing and describing of universal essences construction space and motif recreation activism in action in Situ Cikaret. Recreation space Situ Cikaret is a differential space is a representation space of urban residents who creates an alternative space on urban space. Recreational activities that take place on a large set of natural space and setting it in the form of a small manufactured in accordance with the motif activity. In the space to set his representation, actors need an attribute to reinforce what will be done in space activity and social status. Relationship represents the personality of the actors in space, is at levels apathy, their relationships are taken for granted. Current tendency to bring regional differential space Situ Cikaret becoming abstract space. One possible solution is to space zoning aims to put the spaces to be more organized and also to limit the activities of a specific region in the area Situ Cikaret, so that the neighborhood can be maintained and improved."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jihbidz Sinina
"Selama ini distribusi hewan ternak menggunakan transportasi darat maupun laut. Truck sebagai tansportasi darat masih kurang memadai untuk distibusi ternak termasuk kapal sebagai transportasi laut juga kurang memadai karena alat transportasi tersebut tidak mempunyai fasilitas, infrastruktur, serta perlakuan tehadap hewan yang kurang layak. Karena pendistribusian yang kurang layak menimbulkan stress serta penurunan berat badan pada hewan ternak. Pada skripsi ini, dilakukan penganalisisan kelayakan pada pengadaan kapal ternak atau liivestock carrier agar dapat menjadi alternatif transpotasi distribusi hewan ternak. Yang termasuk didalamnya adalah investasi, biaya operasional, dan biaya pemasukan atau penghasilan. Hasil analisis kelayakan dikatakan layak karena Net Present Value > 0 dan Profitabilty Index > 1 dengan break event point terjadi pada 3,83 tahun dan pada trip ke 148 atau pelayaran ke 296.

The distribution of livestock using ground transportation as well as the sea. Truck as transportation by land is still inadequate for the distribution of livestock includes ship as sea transport was also inadequate because they do not have transportation facilities, infrastructure, as well as taking action against treatment of animals that are less worthy. Because the distribution of livestocks was less worthy causing stress and weight loss in livestock. In this final task, carried out an analysis of the feasibility on the procurement of the ship cattle or livestock carrier so that it can be an alternative transportation distribution of farm animals. That is including investment, operating costs, and the cost of revenue or earnings. The results of the feasibility analysis is said to be feasible because Net Present Value > 0 and Profitability Index > 1 with break event point occurred at 3.83 years and on a trip to 148 or 296 cruises.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
"Pesawat Amfibi adalah Badan pesawat yang dilengkapi dengan jenis lambung yang berguna untuk operasi pendaratan di air dan roda yang dapat ditarik untuk melakukan pendaratan di darat. Pesawat Amfibi sangat cocok di aplikasikan di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Pengembangan design pesawat amfibi memang terbilang sedikit , namun belakangan pengembangan design sudah dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep biomimikri ke lambung pesawat amfibi. Konsep biomimikri yaitu suatu pendekatan dengan mengadopsi atau meniru inovasi yang telah lama ada di alam. Bentuk lambung dimodifikasi menyerupai bentuk dan mekanisme hewan-hewan tertentu untuk mendapatkan desain yang efektif. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke desain lambung katamaran dinilai memberi keuntungan tersendiri seperti hambatan yang di dapat akan berkurang. Deadrise angle adalah sudut bagian bawah lambung dalam tampilan penampang kapal. Deadrise angle mempunyai potensi pengaruh drag reduction terhadap deadrise angle yang berbeda-beda. Tujuan penelitan ini antara lain untuk mencari deadrise angle yang efektif terhadap drag reduction pada float katamaran pesawat amfibi saat lepas landas. Pengujian dilakukan pada model float katamaran adaptasi badan ikan layar dengan Froude Number 0,5 – 0,9 dengan interval sebesar 0,1 dan deadrise angle 20° ,25°,dan 30° yang menggunakan referensi dimensi float katamaran wipeline 13000. Pengujian dilakukan secara numerik menggunakan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh adaptasi bentuk badan ikan layar pada float katamaran dengan variasi deadrise angle terhadap drag reduction.

Seaplane is a fuselage equipped with a type of hull that is useful for landing operations in water and wheels that can be towed for land landing. Amphibious aircraft are very suitable for application in Indonesia which consists of many islands. The development of the seaplane design is indeed quite a bit, but recently the design development has been carried out, namely by applying the biomimicry concept to the hull of the seaplane. The concept of biomimicry is an approach by adopting or imitating innovations that have long existed in nature. The shape of the hull is modified to resemble the shape and mechanism of certain animals to obtain an effective design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design is considered to provide its own advantages such as reduced resistance. The deadrise angle is the bottom corner of the hull in a cross-sectional view of the ship. Deadrise angle has a potential drag reduction effect on different deadrise angles. The purpose of this research is to find an effective deadrise angle to reduce drag on the seaplane catamaran float during takeoff. Tests were carried out on a catamaran float model adapted to sail fish bodies with Froude Number 0.5 - 0.9 with an interval of 0.1 and a deadrise angle of 20 °, 25 °, and 30 ° using the reference dimensions of the 13000 wipeline catamaran float. numeric using Computational Fluid Dynamic (CFD) software. This research is expected to show the effect of the adaptation of sailfish body shape on catamaran floats with deadrise angle variations on drag reduction."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>