Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasha Belina Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Leader-Member Exchange (LMX) dan Locus of Control (LOC) pada job embeddedness (kelekatan pada organisasi). Landasan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan hubungan LOC dan LMX terhadap kelekatan pada organisasi adalah teori Conservation of Resources (COR). Data telah diperoleh dari berbagai organisasi-organisasi advertising agency di Jakarta (N = 201) dan di analisis dengan menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment (PPM) dan Hierarchical Regression melalui SPSS Statistics. Hasil menunjukan bahwa LMX memiliki hubungan yang kuat dan signifikan terhadap kelekatan pada organisasi (b=0.39, p<0.01). Sedangkan, LOC memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan kepada kelekatan pada organisasi (b=-0.01, ns). Maka, dapat disimpulkan bahwa LMX mempunyai hubungan yang lebih kuat dan dapat lebih memprediksi kelekatan pada organisasi dibandingkan dengan LOC.

The focus of this study was to test the relationship of Leader-Member Exchange (LMX) and Locus of Control (LOC) towards Job Embeddedness. The theory used to describe the effect of LOC and LMX towards Job Embeddedness is the Conservation of Resources theory (COR). The data was collected from several advertising agencies in Jakarta (N = 201) and analyzed by Pearson Product Moment (PPM) and Hierarchical Regression statistic analysis on SPSS Statistics. The results showed that LMX had a strong and significant relationship with Job Embeddedness (b=0.39, p<0.01). As for LOC, it had a negative and nonsignificant relationship with Job Embeddedness (b=-0.01, ns). Theoretical and practical implications are further discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haiti Maria Esterlita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediasi dari trait extraversion terhadap hubungan antara locus of control internal dan kelekatan pada organisasi. Menggunakan teori conversation of resource sebagai pedoman, individu dengan LOC internal akan lebih termotivasi untuk memperoleh sumber daya (jaringan sosial) yang diperlukan dalam pekerjaan, yang membuat mereka menampilkan trait extraversion agar dapat memperoleh sumber daya yang luas, dan pada gilirannya memaksa mereka tetap bekerja di organisasi untuk mempertahankan sumber daya tersebut. Data diperoleh dari karyawan berbagai organisasi di Jabodetabek (N=273) dan dianalisis menggunakan macro Hayes PROCESS pada SPSS v. 20. Hasil menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung yang signifikan dari LOC internal pada kelekatan pada organisasi melalui trait extraversion (indirect effect = -0.005, SE = 0.002, CI = [-0.010, -0.002]). Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to investigate the mediating effect of trait extraversion on the relationship between locus of control internal and job embeddedness. Drawing from conservation of resources theory, an individual with internal LOC will be more motivated to acquire resources needed for the job, which force them to be extraverted in order to acquire greater resources, and subsequently will force them to stay in their current organization to maintain the acquired resources. Data were collected among employees from various organizations in Jakarta and its surroundings (N=273) and were analyzed using the Hayes PROCESS macro on SPSS v. 20. The results showed that extraversion mediated the relationship between internal LOC and job embeddedness, as the indirect effect of internal LOC on job embeddedness via trait extraversion was found significant (indirect effect = -0.005, SE = 0.002, CI = [-0.010, -0.002]). Theoretical and practical implications were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallya Sharina Dachyar
"Era disrupsi adalah suatu fenomena dimana inovasi memiliki potensi untuk mengacaukan atau bahkan mematikan suatu bisnis. Perusahaan harus berani melakukan self-disruption yang mana memiliki potensi untuk bertahan mengahadapi kompetitor. Perusahaan kedepannya harus mempersiapkan seluruh karyawan dengan menumbuhkan perilaku kerja inovatif, untuk mengantisipasi tantangan di era disruptif dengan menghasilkan inovasi yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Karyawan yang inovatif merupakan sumber daya manusia yang penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat perilaku kerja inovatif yang dimiliki karyawan dapat dipengaruhi dan ditingkatkan oleh leader-member exchange LMX, pemberdayaan psikologis, dan keterikatan karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Data penelitian ini diperoleh dari 226 karyawan ConsuCo yang telah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan secara offline.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki pengaruh langsung yang bersifat positif terhadap perilaku kerja inovatif, sedangkan pemberdayaan psikologis ditemukan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu, keterikatan karyawan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku kerja inovatif. Lebih lanjut, LMX dan pemberdayaan psikologis ditemukan memiliki pengaruh terhadap perilaku kerja inovatif melalui keterikatan karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterikatan karyawan memiliki peran sebagai mediator antara LMX mediasi parsial dan pemberdayaan psikologis mediasi penuh terhadap perilaku kerja inovatif.

Disruption era is a phenomenon where innovation has the potential to disrupt or even kill a business. Companies must dare to do self disruption which has the potential to survive facing competitors. In the future, companies must prepare all employees by fostering innovative work behaviors, to anticipate challenges in the disruptive era by generating innovations that can provide a competitive advantage for the company. Innovative employees are an important human resource in maintaining the viability of the company. The level of employee 39s innovative work behavior can be influenced and enhanced by leader member exchange LMX, psychological empowerment, and employee engagement.
This research used Structural Equation Modeling SEM method. This research data is obtained from 226 ConsuCo employees who have been working for at least a year in the company through offline.
The results of this study indicate that LMX has a positive direct effect on innovative work behavior, whereas psychological empowerment is found to have no direct effect on innovative work behavior. In addition, employee engagement has a positive effect on innovative work behavior. Furthermore, LMX and psychological empowerment are found to have an effect on innovative work behavior through employee engagement. It shows that employee engagement has a role as mediator between LMX partial mediation and psychological empowerment full mediation on innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Yudhita Widyastuti
"Penelitian ini ingin melihat hubungan kepuasan kerja dan leader-member exchange (LMX) pada perawat di Rumah Sakit K. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 47 perawat. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan alat Job Satisfaction Survey (JSS) (Spector, 1997) dan LMX diukur dengan menggunakan alat Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) (Liden & Maslyn, 1998). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepuasan kerja dan LMX, namun ditemukan hubungan signifikan antara kepuasan kerja dan satu dimensi LMX yaitu professional respect (r = .35, LOS = .05). Sebanyak 53.2% dari sampel penelitian juga memiliki nilai professional respect yang tergolong di bawah rata-rata. Untuk itu, intervensi yang diusulkan adalah pelatihan mengenai coaching pada penanggung jawab shift dan kepala ruangan dengan harapan dapat meningkatkan professional respect, LMX, dan kepuasan kerja perawat. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada perawat.

The aim of study was finding relationship between job satisfaction and leader-member exchange (LMX) of nurses at K Hospital. This study used quantitative method which has 47 samples of nurse. Job satisfaction was measured by Job Satisfaction Survey (JSS) (Spector, 1997) and LMX was measured by Leader-Member Exchange Multidimensional (LMXMDM) (Liden & Maslyn, 1998). This study found there was no relationship between job satisfaction and LMX, but there was significant relationship between job satisfaction and one of LMX dimension, professional respect (r = .35, LOS = .05). The samples who had low professional respect (below the mean) was 53.2% of samples. To improve professional respect, LMX, and job satisfaction, researcher suggested to give coaching skill training to shift and room supervisors. The training evaluation showed increased knowledge significantly of nurses.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Sugi Fatma
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh Leader Member Exchange Terhadap Innovative Behavior Dengan Job Engagement dan Organization Engagement Sebagai Mediasi. Penelitian ini meneliti pada industri pertambangan menggunakan kuesioner yang didapatkan dari 290 responden yang bekerja di kantor pusat PT XYZ sebagai salah satu perusahaan pertambangan BUMN. Hipotesis penelitian dirumuskan dari penelitian sebelumnya dengan mengalami sedikit modifikasi dan diuji menggunakan structural equation model (SEM). Hasil menunjukkan bahwa Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek positif pada Job Engagement, Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek negatif pada Organization Engagement, Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek positif pada Innovative Behavior, Job engagement memiliki efek positif pada Organization engagement, Job engagement memiliki efek positif pada Innovative Behavior, Organization engagement memiliki efek positif pada Innovative behavior. Job Engagement terbukti memediasi antara Leader Member Exchange dan Innovative Behavior, Organizational Engagement terbukti memediasi antara Leader Member Exchange dan Innovative Behavior di kantor pusat PT XYZ.

ABSTRACT
This study examined the effect of Leader Member Exchange on Innovative Behavior on which is influenced by the role of Job Engagement and Organizational Engagement as a mediator. This research examined the mining industry using a questionnaire obtained from 290 respondents working at Headquarter office of PT XYZ. The research hypothesis was formulated from previous studies and added hypothesis and tested using structural equation model (SEM). The result showed that quality of Leader Member Exchange has positive effect on Job Engagement, quality of Leader Member Exchange has negative effect on Organization Engagement, quality of Leader Member Exchange has positive effect on Innovative Behavior, Job engagement has positive effect on Organization engagement, Job engagement has positive effect on Innovative Behavior, Organization engagement has positive effect on Innovative behavior. While Job Engagement directly influence Leader Member Exchange and Innovative Behavior, Organizational Engagement directly influence Leader Member Exchange and Innovative Behavior of employee at Headquarters office of PT XYZ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Damayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan melalui rasa berdaya psikologis di Kementerian BUMN. Tipe penelitian ini adalah non eksperimental dengan responden sebanyak 100 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange - Multidimensional Measures, dan Psychological Empowerment. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model causal steps dari Baron dan Kenny dan uji bootstrap dari Preacer dan Hayes. Perhitungan uji regresi tahap satu Baron dan Kenny diperoleh hasil t hitung=4.501 (p<0.05) dan nilai B=0.334 yang berarti bahwa leadermember exchange mempengaruhi rasa berdaya psikologis secara signifikan. Perhitungan uji regresi tahap dua diperoleh hasil t hitung=2.812 (p<0.05) dan nilai B sebesar 0.228 yang berarti bahwa leader-member exchange memilki pengaruh yang signifikan pada komitmen terhadap perubahan. Perhitungan uji regresi tahap tiga diperoleh hasil t hitung=0.2463 (p<0.05) dan nilai B=0.264 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rasa berdaya psikologis dengan komitmen terhadap perubahan. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji regresi tahap tiga juga diketahui bahwa pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan mengalami perubahan, yang semula signifikan menjadi tidak signifikan. Hal tersebut menjukkan bahwa leader-member ecxchange memiliki pengaruh tidak langsung pada komitmen terhadap perubahan melalui peran variabel rasa berdaya psikologis. Dari hasil uji bootstrap diketahui bahwa pengaruh tidak langsung tersebut signifikan dengan nilai B=0.1061 dan estimasi true indirect effect berkisar antara 0.0220 sampai 0.2820 pada confidence interval 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan komitmen terhadap perubahan, variabel yang dapat menjadi target intervensi adalah leadermember exchange. Untuk dapat meningkatkan leader-member exchange, dalam penelitian ini diajukan intervensi berupa pelatihan keterampilan coaching pada atasan.

This study aims to determine the effect of Leader-Member Exchange to commitment to change trough psychological empowerment. The type of this study is non-experimental with the number of participants is 100. Measurement scales that was used in this study were Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange ? Multidimensional Measures, and Psychological Empowerment. Data was processed using causal steps from Baron and Kenny and bootstrap test from Preacer and Hayes. Baron and Kenny first step calculation using regression showed that t=4.501 (p<0.05) and B=0.334. It means that leadermember exchange is significantly affected psychological empowerment. The second step of calculation showed that t=.812 (p<0.05) and B=0.228, which means that commitment to change is significantly affected by leader-member exchange. In the last step of calculation showed that t=0.2463 (p<0.05) and B=0.264, which means that psychological empowerment significantly affected commitment to change. Furthermore, based on the last step of calculation, it showed that the effect of leader-member exchange to commitment to change is changed, which previously significant become not significant. This indicated that leader-member exchange has indirect effect to commitment to change trough the role of psychological empowerment. Bootstrap test result showed that the indirect effect is significant, with B=0.1061 and true indirect effect estimation in about 0.0220 - 0.2820 at confidence interval 95%. It can be concluded that to increase commitment to change, leader-member exchange should be the targeted variable for interventions. In order to increase the effect of leader-member exchange on commitment to change, it is proposed that intervention in the form of training coaching skills should be conducted to the leader."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cisilia Prilestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leader-member exchange (LMX) dengan work engagement serta melihat pengaruh masa kerja sebagai moderator terhadap hubungan kedua variabel tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengukur efektivitas intervensi pelatihan coaching dalam meningkatkan LMX dan work engagement. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pegawai Negri Sipil (PNS) pada Dinas XYZ sebanyak 194 partisipan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis moderasi Hayes process pada SPSS. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa LMX berhubungan positif serta memprediksi work engagement secara signifikan, namun peran masa kerja sebagai moderator tidak terbukti. Intervensi yang dilakukan untuk dapat meningkatkan LMX dan work engagement adalah pelatihan coaching kepada atasan. Evaluasi terhadap intervensi dilakukan dalam waktu 2 minggu dengan melihat skor pretest dan posttest menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku para atasan tentang coaching terbukti mengalami peningkatan secara signifikan.

This study aims to determine the relationship between leader-member exchange (LMX) and work engagement and measure the effect of tenure as a moderator on the relationship between the two variables. In addition, this study also focused to measure the effectiveness of coaching training in improving LMX and work engagement. The sample used in this study is Civil Servants (PNS) at Dinas XYZ. The data collected were 194 participants, which processed using the Hayes process moderation analysis technique in SPSS. Based on the results of data analysis, it was found that LMX is positively related and predicts work engagement significantly, meanwhile the role of tenure as a moderator is not proven. The intervention carried out to be able to improve LMX and work engagement is coaching training for superiors. Evaluation of the intervention was held within 2 weeks using the Wilcoxon signed rank test. The results of the analysis showed that the supervisor`s learning and behavior changing about coaching proved to be significantly improved after the intervention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezeki Revi Respati
"Kepemimpinan merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi dan individu dalam pengembangan sumber daya manusia. Pengaruh kepemimpinan dalam organisasi militer, kepolisian, politik, pemerintah, bisnis dan perguruan tinggi secara empiris telah mempengaruhi keberhasilan organisasi. Salah satu variabel sumber daya manusia yang diangkat dalam penelitian ini adalah Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange (LMX) adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang saling mempengaruhi satu sama lain (Yuki, 1998:144). Penelitian ini secara umum dilakukan untuk menganalisis pengaruh dan moderasi Leader-Member Exchange (LMX) terhadap komitmen organisasi pada Bareskrim Polri Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini mengambil sampel terhadap personel yang berprofesi sebagai Penyidik dan Penyidik Pembantu yang berjumlah 278 sampel responden, yang diwakili oleh personel dari tiap-tiap Direktorat dan Satuan yang ada di Bareskrim Polri. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak proporsional karena karateristik setiap unsur populasi heterogen namun berstrata secara proporsional. Analisis data menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukan variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap variabel komitmen organisasi sebesar 4,626, LMX berpengaruh terhadap komitmen organisasi sebesar 3,964, dan moderasi leader member exchange terhadap komitmen organisasi sebesar 2,847. Nilai loading factor Komitmen Organisasi setelah mendapat pengaruh moderasi meningkat dari 31,6 % menjadi 36,2%. Kesimpulan penelitian, tidak terdapat perbedaan persepsi responden terhadap karakteristik pekerjaan, komitmen organisasi dan Leader Member Exchange (LMX) di setiap Direktorat atau Satuan pada Bareskrim Polri. Dimensi karakteristik pekerjaan tinggi dan dimensi LMX tinggi maka komitmen organisasi yang dimiliki juga semakin tinggi. Dan kualitas LMX yang tinggi sebagai moderasi akan memperkuat hubungan antara dimensi inti pekerjaan dan komitmen organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan moderasi LMX dapat memperkuat Komitmen Organisasi.

It goes without saying, leadership is a very important element for the success of an organization and individuals in developing its human resources. The influence of leadership in military, police, political, government, business and university organizations has empirically influenced the success of the organizations. One of the human resource variables examined in this study is the Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange is a relationship between superiors and subordinates that influence each other (Yuki, 1998: 144). The research aims at analyzing the influence and moderation of the LMX on the organizational commitment at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The research employs the quantitative approach with the survey method. The respondents of the study are 278 investigators and junior investigators, represented by personnel from each directorate and unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The sampling technique used is the proportional random sampling technique because the characteristics of each element of the population are heterogeneous but they are proportionally stratified. The data gathered are then analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling) method. The results of the research reveal that job characteristics variable has influenced the organizational commitment variable by 4.626; the LMX has influenced the organizational commitment by 3.964; and the moderation of the LMX has influenced the organizational commitment by 2.847. The loading factor value of Organizational Commitment after getting the moderating effect increased from 31.6% to 36.2%. Therefore, it can be concluded that are no differences in the context of respondents perceptions on job characteristics, organizational commitment and LMX in each directorate or unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. This means that high dimensions of job characteristics and LMX will increase the organizational commitment. Moreover, the high quality of LMX as a moderation will strengthen the relationship between the dimensions of the core job and the organizational commitment. So it can be concluded that the existence of LMX moderation can strengthen the Organizational Commitment."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Sorta Setyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leader-member exchange quality, job embeddedness, dan organizational identification terhadap turnover intention pada knowledge workers dari generasi milenial Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan cross-sectional design dan metode purposive sampling dalam proses pengumpulan data primer. Sampel penelitian ini diperoleh dari 206 orang knowledge worker generasi milenial Indonesia (lahir antara 1982-2000) yang memiliki atasan dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa leader-member exchange quality memiliki pengaruh positif terhadap job embeddedness, job embeddedness memengaruhi organizational identification secara positif dan turnover intention secara negatif, job embeddedness memediasi hubungan antara leader-member exchange quality dengan organizational identification serta leader-member exchange quality dengan turnover intention, dan organizational identification tidak memengaruhi turnover intention dan tidak memediasi hubungan negatif antara job embeddedness dan turnover intention.
Penelitian ini memiliki kontribusi teoritis berupa pengaruh leader-member exchange quality, job embeddedness, dan organizational identification terhadap turnover intention, serta kontribusi praktis berupa bahan pertimbangan untuk pengelolaan turnover intention dari knowledge workers generasi milenial di Indonesia.

This research aims to discover the effects of leader-member exchange quality, job
embeddedness, and organizational identification on Indonesian millennial knowledge
workers' turnover intention. This research is a quantitative research that utilizes crosssectional
design and purposive sampling method in primary data collection process.
Research sample was obtained from 206 Indonesian millennial knowledge workers (born
between 1982 and 2000) who have direct supervisors at work and the data analysis
process is conducted by using Structural Equation Modelling (SEM) method. Results from this research indicate that leader-member exchange quality affects job embeddedness positively, job embeddedness affects organizational identification positively and turnover intention negatively, job embeddedness mediates the relationship between both leader-member exchange quality and organizational identification alongside leader-member exchange quality and turnover intention, and organizational identification does not affect turnover intention nor mediate the negative relationship between job embeddedness and turnover intention. The theoretical contributions of this
study include insights regarding the effects of leader-member exchange quality, job
embeddedness, and organizational identification on turnover intention, while the
practical contribution is provision of considerable factors in managing turnover intention
of Indonesian millennial knowledge workers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ully Rachmawati
"ABSTRAK
Perilaku kerja inovatif merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi
keberlangsungan sebuah organisasi di tengah ketatnya persaingan di dunia industri.
Oleh sebab itulah, untuk dapat mengoptimalkan perilaku kerja inovatif diperlukan
pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku
kerja inovatif, yang salah satunya berupa pendekatan kepemimpinan Leader-Member
Exchange (LMX). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh LMX
terhadap perilaku kerja inovatif serta menguji efektivitas intervensi N-Hancing Leader
Member Relationship yang diharapkan dapat mengoptimalkan LMX dan perilaku
kerja inovatif karyawan yang berada di PT X. Desain penelitian yang digunakan adalah
before-after study design dengan partisipan sejumlah 35 orang karyawan PT X yang
ditempatkan pada Plant Z. Hasil survei dengan menggunakan kuesioner LMX-MDM
serta perilaku kerja inovatif menunjukkan bahwa LMX berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku kerja inovatif karyawan di PT X (F (1,33) = 4.56, p = .04, R2 = .12).
Selanjutnya, dilakukanlah program intervensi N-Hancing Leader Member
Relationship yang terdiri dari pelatihan Lead Their Ship beserta penugasan one on one
conversation dan leader-member work activities kepada 10 pemimpin yang ada di Plant
Z PT X selama empat pekan. Hasil pengukuran efektivitas intervensi yang dilakukan
kepada 10 bawahan yang pemimpinnya menjadi peserta intervensi menunjukkan bahwa
tidak terdapat perubahan yang signifikan baik untuk skor leader-member exchange
(Z = -.59, p = .55) maupun skor perilaku kerja inovatif (Z = -.14, p = .89) pada karyawan
di PT X dengan skor sebelumnya. Penelitian mendatang diharapkan dapat
mempertimbangkan durasi waktu pemberian intervensi beserta rentang waktu
pemantauan sehingga intervensi yang diberikan akan lebih optimal

ABSTRACT
Innovative work behavior is one of the important factors that can influence the
sustainability of an organization in the midst of competition in the industrial world.
Therefore, to be able optimizing it, one thing that needs to be done is having deep
understanding about the factors that can influence innovative work behavior, one of its
factors is Leader-Member Exchange (LMX). The aims of this study were to examine
the influence of Leader-Member Exchange on innovative work behavior and see the
effectiveness of N-Hancing Leader Member Relationship intervention which is
expected to optimize leader-member exchange and innovative work behavior of
employees at PT X. Before-after study design was used and the participants of this
study were 35 PT Xs employees who placed on Plant Z. The survey results using
LMX-MDM questionnaire and innovative work behavior scale show that leadermember
exchange significantly influenced the innovative work behavior of employees
at Plant Z, PT X (F (1,33) = 4.56, p = .04, R2 = .12). Furthermore, the intervention
program called N-Hancing Leader Member Relationship consists of lead their ship
training along with one on one conversation and leader-member work activities
assignments was implemented for 10 leaders who were at Plant Z, PT X for four weeks.
The results of the effectiveness of intervention measures conducted on 10 subordinates
whose leaders were participants in the intervention showed that there were no
significant changes for leader-member exchange scores (Z = -.59, p = .55) and
innovative work behavior scores (Z = -. 14, p = .89) to employees at PT X with the
previous score. Future research is expected to be able to consider the duration of the
intervention time and the monitoring time span so that the intervention provided will
be more optimal"
2018
T51969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>