Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqya Giajeng Kartika
"ABSTRAK
Kasus HIV pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan meningkat dari 0.38 pada
tahun 2012 menjadi 0.49 pada tahun 2016. Hal ini dapat meningkatkan
kemungkinan penularan HIV dari ibu ke anak. Penularan HIV dari ibu ke anak
dapat dicegah dengan pemeriksaan dini dan pemberian ARV pada ibu hamil.
Puskesmas Ciracas merupakan Puskesmas di daerah Jakarta Timur yang memiliki
kasus HIV terbanyak di DKI jakarta yaitu 1177 kasus serta merupakan puskesmas
Pilot project untuk penanggulangan HIV di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji hubungan antara video ajakan ?Pemeriksaan HIV pada ibu hamil?
dengan penerimaan ibu hamil terhadap pemeriksaan HIV di Puskesmas
Kecamatan Ciracas Tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional
dengan jumlah sampe 61 orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan total skor
penerimaan pemeriksaan HIV pada ibu hamil sebesar 39.3 dari 50 poin. Terdapat
hubugan yang signifikan antara taggapan ibu hamil terhadap video ajakan dengan
penerimaan pemeriksaan HIV (r = 0.537, p value 0.0001), meliputi isi pesan (r =
0.561, p value 0.0001) , sumber pesan (r = 0.442, p value 0.0001), dan eksekusi
video ajakan (r = 0.430, p value 0.001).

ABSTRACT
Cases of HIV in pregnant women in Indonesia is expected to increase from 0:38
in 2012 to 0:49 in 2016. This could increase the likelihood of HIV transmission
from mother to child. Transmission of HIV from mother to child can be prevented
with early examination and provision of ARV to the pregnant woman. a health
center in East Jakarta who has HIV cases in DKI Jakarta are 1177 cases as well as
a health center for HIV pilot project in Jakarta. This study aims to examine the
relationship between the health promotion video to "Examination of HIV in
pregnant women" with reception of pregnant women to HIV testing in sub-district
Puskesmas Ciracas Year 2016. his study was cross sectional with the number of
pregnant women until 61. The results showed a total score of acceptance of HIV
testing of pregnant women for 39.3 of 50 points. There are ties significantly
between taggapan pregnant women towards video invitation to the reception HIV
test (r = 0537, p value 0.0001), includes the message content (r = 0561, p value
0.0001), the source of the message (r = 0.442, p value 0.0001), and execution
video (r = 0.430, p value 0.001)"
2016
S64353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyanti
"Kota Pontianak merupakan kasus tertinggi HIV-AIDS pada perempuan di Provinsi Kalimantan Barat, hanya sedikit ibu hamil trimester 2 dan 3 yang melakukan pemeriksaan HIV. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan variabel pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, kerentanan, manfaat, hambatan dan sumber informasi ibu hamil trimester 2 dan 3 dengan pemeriksaan HIV di empat Puskesmas Kota Pontianak tahun 2012.Data yang dikumpulkan secara CrossSectional dilakukan pada 114 sampel ibu hamil trimester 2 dan 3 melalui wawancara langsung berpedoman pada kuesioner.
Penelitian menunjukkan 7,0% ibu hamil trimester 2 dan 3 melakukan pemeriksaan HIV.Variabel kerentanan dan sumber informasi berhubungan dengan pemeriksaan HIV (< p= 0,05).variabel yang paling dominan adalah sumber informasi tentang HIV-AIDS dimana ibu hamil trimester 2 dan 3 yang memiki sumber informasi banyak mempunyai peluang 12,03 kali melakukan pemeriksaan HIV.

Pontianak city is the highest cases of HIV / AIDS on women in the province of West Kalimantan, few pregnant women trimester 2 and 3 that conduct HIV. This study aims to determine the relationship variables of education, employment, knowledge, susceptibility, benefits, barriers and information sources trimester pregnant women 2 and 3 with the examination of HIV in four health centers in 2012 the city of Pontianak. Data collected CrossSectional performed on 114 samples of pregnant women trimesters 2 and 3 through direct interviews based on questionnaires.
The study showed 7.0% of pregnant women trimesters 2 and 3 HIV.Variabel examination of vulnerability and sources of information related to HIV testing ( < p = 0.05(. The most dominant variable is the source of information about HIV / AIDS which trimester pregnant women 2 and 3 are thinking about a lot of resources have a chance of 12.03 times conduct HIV.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Novi Suryani
"Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara keteraturan pelayanan antenatal dengan tes HIV pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional metode survei (cross sectional) dengan menggunakan data yang bersumber dari Riskesdas tahun 2018. Sampelnya wanita usia subur di Indonesia yang memiliki riwayat kehamilan dan terpilih yang menjadi responden Riskesdas tahun 2018 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel pada penelitian ini adalah 12.383 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tes HIV pada ibu hamil, variabel independen utama yaitu keteraturan pemeriksaan antenatal (ANC) dan variabel kovariat yaitu umur, tempat tinggal, pendidikan, status bekerja, paritas, pengetahuan HIV, sikap terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pelayanan antenatal 10T, tenaga kesehatan (nakes) pemberi layanan dan fasilitas kesehatan (faskes) tempat ibu periksa hamil. Variabel keteraturan pemeriksaan antenatal dan variabel fasilitas kesehatan memiliki efek yang hampir sama dalam mempengaruhi rendahnya cakupan tes HIV pada ibu hamil. Tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil ditemukan 1,8 kali lebih banyak di perkotaan dan 2,2 kali lebih banyak di perdesaan dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Selanjutnya tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil lebih banyak ditemukan 1,5 kali yang periksa di rumah sakit, 2,8 kali yang periksa di puskesmas dan 2,2 kali yang periksa di klinik/praktek mandiri dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Saran kepada tenaga kesehatan dan pengelola program KIA untuk meningkatkatkan keteraturan dan kelengkapan pelayanan Antenatal serta meningkatkan ketersediaan fasilitas tes HIV.

More than 90% of cases of children infected with HIV are transmitted through the process of mother-to-child transmission. The purpose of the study was to determine the relationship between the regularity of antenatal care and HIV testing in pregnant women in Indonesia based on data from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas). This study was an observational survey method (cross sectional) using data sourced from Riskesdas in 2018. The sample was women. of childbearing age in Indonesia who have a history of pregnancy and were selected as Riskesdas respondents in 2018 and met the inclusion and exclusion criteria. The sample size in this study was 12,383 respondents. The dependent variable in this study was HIV testing for pregnant women, the main independent variable was the regularity of antenatal check-ups (ANC) and the covariates were age, place of residence, education, work status, parity, knowledge of HIV, attitudes towards people living with HIV/AIDS (PLWHA). ), 10T antenatal care, health workers (nakes) who provide services and health facilities (faskes) where mothers check for pregnancy. The variables of regularity of antenatal check-ups and variables of health facilities have almost the same effect in influencing the low coverage of HIV testing in pregnant women. There were 1.8 times more HIV tests in women who had regular pregnancy check-ups in urban areas and 2.2 times more in rural areas compared to those who did not regularly check for pregnancy. Furthermore, HIV tests for mothers who regularly check for pregnancy are found to be 1.5 times more checked at the hospital, 2.8 times are checked at the puskesmas and 2.2 times are checked at the clinic/independent practice compared to those who do not regularly check for pregnancy. Suggestions to health workers and MCH program managers to improve the regularity and completeness of Antenatal services and increase the availability of HIV testing facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisah Zahra
"Skripsi ini membahas masalah kejadian HIV+ pada ibu hamil, angka kejadian ini bisa dilihat dari tingginya angka kejadian HIV+ pada anak yang dilahirkan, pada 2014 anak positif HIV bertambah 5.775 kasus sehingga total anak positif HIV di Indonesia hingga tahun itu mencapai 34.287 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan karakteristik dengan kejadian HIV+ pada ibu hamil di RSUPN DR Cipto Mangunkusumo Jakarta Tahun 2006 ? 2009. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu populasi kasus (ibu hamil dengan HIV+) dan populasi kontrol (ibu hamil tanpa HIV+). Sampel berjumlah 96 untuk kelompok kasus dan 192 untuk kelompok kontrol. Analisa menggunakan SPSS, uji yang dipakai adalah Chi-Square.
Hasil analisis Chi-Square, dari variabel yang ada hanya pendidikan saja yang tidak ada hubungannya dengan kejadian HIV+ pada ibu hamil, sedangkan variabel pekerjaan ibu, pekerjaan suami, jumlah pernikahan, alat kontrasepsi kondom sebelum kehamilan, riwayat merokok pada ibu, riwayat minum alkohol pada ibu, riwayat free seks (hubungan seksual selain dengan suami) pada ibu, riwayat narkoba pada ibu, riwayat minum alkohol pada suami, riwayat free seks (hubungan seksual selain dengan suami) pada suami, dan riwayat narkoba pada suami ada hubungannya denga kejadian HIV+ pada ibu hamil. Saran dari penelitian salah satunya lakukan tes kesehatan atau tes darah pada ibu hamil.

This paper discusses the problem of the incidence of HIV + pregnant women, the incidence can be seen from the high incidence of HIV + children who were born on, in 2014 HIV-positive children increased so that the total 5775 cases of HIV positive children in Indonesia until it reached 34,287 cases. The purpose of this study to determine the characteristics of the image and relationship with the incidence of HIV + pregnant women in Jakarta, Dr Cipto Mangunkusumo Year 2006 to 2009. Analytical descriptive research method with the design of casecontrol study. The population in this study population was divided into two cases (pregnant women with HIV +) and control population (pregnant women without HIV +). The sample totaled 96 for the case group and 192 to the control group. Analysis using SPSS, the test used is the Chi-Square.
The results of the analysis Chi-Square, from the variables that exist only education course that has nothing to do with the incidence of HIV + pregnant women, while the variable job mother, husband's work, the number of marriages, contraception condoms before pregnancy, mother smoking history, mother a history of drinking alcohol, the mother a history of free sex (sexual intercourse other than with their husbands), the mother a history of drug , a history of drinking alcohol on her husband, the husband a history of free sex (sexual intercourse other than with her husband), and the husband a history of drug has to do premises incidence of HIV + on pregnant women. Advice from one of them doing research medical tests or blood tests for pregnant women."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Perwitasari
"PMTCT (Prevention Mother To Child HIV/AIDS Transmission) merupakan salah satu bentuk pengendalian masalah HIV/AIDS pada ibu hamil dan bayi. Salah satu programnya adalah dengan melakukan Tes HIV pada seluruh wanita yang sedang hamil. Masih ada 4,8% ibu hamil yang tidak mau melakukan test HIV, padahal target dari pemerintah adalah pada 100 persen ibu hamil dilakukan test HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran factor-faktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Rebo Jakarta Timur. Penelitian adalah penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah dalam pengambilan datanya. Data diperoleh dari 8 informan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Hasil penelitian ini adalah persepsi hambatan dari ibu hamil seperti tidak izin dari suami, ibu takut kerahasiaan hasil test tidak terjamin dan kekhawatiran ibu akan adanya kecurigaan dari orang-orang sekitar bahwa ibu akan dianggap berperilaku negatif bila melakukan test HIV membuat ibu tidak mau melakukan test HIV. persepsi kerentanan ibu terhadap HIV/AIDS juga merupakan factor yang mempengaruhi ibu untuk melakukan test HIV. ibu yang merasa memiliki factor resiko untuk terinfeksi HIV mau melakukan test HIV sedangkan ibu yang merasa sehat dan tidak memiliki factor resiko tidak melakukan test HIV. diharapkan Puskesmas mau melakukan penyuluhan kepada suami sehinga suami semakin waspada dan mau mengizinkan istrinya untuk melakukan test HIV.

PMTCT (Prevention of Mother To Child HIV / AIDS Transmission) is one form to control over the issue of HIV / AIDS in pregnant women and infants. One of the programs is to perform an HIV test to all pregnant women. There are 4,8% pregnant women who do not want to do an HIV test, even though the target of the government is at 100 percent of pregnant women with HIV test done. The purpose of this study is to describe the cause is still there pregnant women who do not want to do an HIV test at Pasar Rebo PHC. The study is a qualitative research technique of in-depth interviews and focus group discussions in data retrieval. Data were obtained from 8 informants check ups pregnant women in sub-district Pasar Rebo PHC. The result of this research is the perception of pregnant women such barriers do not permit of a husband, a mother afraid test results are not guaranteed confidentiality and the mother fears that there is a suspicion of the people around that maternal behavior would be considered a negative HIV test when the mother does not want to do the HIV test . Mother's perception of vulnerability to HIV / AIDS is also a factor that affects the mother to do the HIV test. Mothers who feel they have risk factors for HIV infection would do the HIV test, while mothers who feel healthy and do not have risk factors do not test for HIV."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Nurul Habibah
"Proporsi ibu hamil yang datang ke pelayanan dan mendapat tes HIV tahun 2021 di Kabupaten Sumedang masih dibawah target, yaitu sebesar 79%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil di Kabupaten Sumedang tahun 2022. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pada 220 ibu hamil yang berkunjung ke 8 Puskesmas yang terpilih secara acak di Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi secara mandiri kuesioner yang sudah diujicoba validitas dan reliabilitasnya dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV di Kabupaten Sumedang sebesar 30,9%. Pengetahuan tentang HIV/AIDS, persepsi manfaat dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV berhubungan dengan perilaku tes HIV dan faktor yang paling dominan adalah persepsi manfaat pemeriksaan HIV. Ibu hamil yang mempersepsikan pemeriksaan HIV tidak bermanfaat berpeluang hampir 3,4 kali untuk tidak melakukan tes HIV dibanding yang mempersepsikan bermanfaat setelah dikontrol oleh pengetahuan tentang HIV/AIDS dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV di Kabupaten Sumedang (p value = 0,003, POR = 3,427, 95% CI: 1,542-7,615). Untuk itu, perlu mengoptimalkan pemberian KIE dan konseling tentang manfaat melakukan tes HIV/AIDS, meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui media massa serta mengoptimalkan pelayanan mobile VCT.

The proportion of pregnant women who come to the service and receive an HIV test in 2021 in Sumedang is still below the target, which is 79%. This study aims to determine the determinants of HIV testing behavior in pregnant women in Sumedang in 2022. The study used a cross sectional design, on 220 pregnant women who visited 8 health centers randomly selected in Sumedang. Data were collected by means of respondents filling out a questionnaire that had been tested for validity and reliability and then analyzed by using multiple regression logistic test. The results showed that the proportion of pregnant women who did not do an HIV test in Sumedang was 30.9%. Knowledge of HIV/AIDS, perceived benefits and perceived barriers to HIV testing are related to HIV testing behavior and the most dominant factor is perceived benefits of HIV testing. Pregnant women who perceive that HIV testing is not beneficial are almost 3.4 times more likely not to take an HIV test than those who perceive it is beneficial after being controlled by knowledge about HIV/AIDS and perceived barriers to HIV testing in Sumedang (p value = 0.003, POR = 3.427, 95% CI: 1.542-7.615). For this reason, it is necessary to optimize the provision of KIE and counseling about the benefits of testing for HIV/AIDS, increase efforts to promote health through mass media and optimize mobile VCT services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Merry Antarina
"Salah satu penyakit/infeksi yang harus dideteksi selama kehamilan adalah infeksi HIV pada ibu karena berpotensi tertular pada bayi yang akan dilahirkannya yaitu sekitar 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai tes HIV di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Tahun 2012.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan potong lintang dengan populasi 16.428 ibu hamil. Dalam penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah metode accidental sampling sehingga didapat sampel sebanyak 100 ibu hamil. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa perilaku ibu hamil yang melakukan tes HIV sebanyak 15 orang (15%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, sikap, pengetahuan, ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan), tampaknya yang ada hubungan atau bermakna secara statistik adalah dukungan petugas kesehatan dengan nilai p = 0,038.

One of the diseases or infections that must be detected during pregnancy is HIV infection in Pregnant Mother, since it potentially infected at birth to the baby to be around 30%. This study aimed to investigate the characteristic, knowledge, attitude and behavior of pregnant mothers regarding HIV Test at East Jakarta District Health Department in 2012.
This research is quantitative cross-sectional research among population of 16.428 pregnant mothers. In this study, the sampling technique used is accidental sampling method in order to get a sample of 100 pregnant mothers. This study found that the behavior of pregnant mother conducting test for HIV as many as 15 people (15%).
The results of this study showed that of all the independent variables (age, education, occupation, attitudes, knowledge, availability of facilities and infrastructure, families support and health workers support), seem likely that health workers support variable, with p value = 0.038 is the only variable that proved statistically significant with the dependent variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Latifah Novianti
"ABSTRAK
Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalah
sebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) dari
total 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke
anak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkan
jumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunan
jumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahan
HIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil.
Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, Puskesmas
Cicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedia
layanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor
yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design cross
sectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalam
penelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi
(P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011;
OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV pada
ibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi.
Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upaya
promosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkan
akses informasi oleh masyarakat.

ABSTRACT
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2
million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 years
old) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIVinfected.
From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infected
by HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards in
prevention programs is HIV examination for pregnant women. West Java
Province included in three largest provinces of HIV cases, primary health care
center in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims of
this study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectional
design with questionnaire measurement was used in this study. The result of
regretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),
information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =
0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factor
resulting as most influencing factors in this study. Recommended to the
department of health and public health center is to improve the promotion of HIV
using electronic media to help the community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T51231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Latifah Novianti
"Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalah sebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) dari total 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkan jumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunan jumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahan HIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil. Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, Puskesmas Cicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedia layanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design cross sectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalam penelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi (P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011; OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV pada ibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi. Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upaya promosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkan akses informasi oleh masyarakat.

The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2 million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 years old) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infected by HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards in prevention programs is HIV examination for pregnant women. West Java Province included in three largest provinces of HIV cases, primary health care center in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims of this study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectional design with questionnaire measurement was used in this study. The result of regretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299), information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P = 0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factor resulting as most influencing factors in this study. Recommended to the department of health and public health center is to improve the promotion of HIV using electronic media to help the community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rusdhy Hariawan Hamid
"ABSTRAK
Analisis Penerimaan Profesional Pemberi Asuhan TerhadapKebijakan Pemeriksaan Serologis HIV Ibu Hamil Di Rumah Sakit Umum DaerahProvinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018Salah satu metode untuk mencegah penularan HIV/AIDS adalah ProgramPencegahan Penularan dari Ibu ke Anak PPIA dengan skrining universal untukkehamilan. Telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan NomorGK/MENKES/001/I/2013 sebagai dasar bagi Direktur RSUD Prov. NTB untukmengeluarkan surat edaran Nomor: 824/15/RSUDP/2017 Tentang Layanan PPIA.Penelitian ini bertujuan menganalisis penerimaan profesional pemberi asuhanterhadap kebijakan pemeriksaan serologis HIV ibu hamil di RSUD Prov. NTB,yang dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif-eksploratif. Pengambilan datadilakukan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi lapanganserta triangulasi sebagai upaya untuk menjaga validitas data. Analisis dipertajamdengan kerangka Five Stages of Grief dan Second Victim. Para pemberi asuhansecara umum mendukung kebijakan surat edaran, meskipun ada pula yang beradadalam posisi netral. Kegiatan PPIA sudah berlangsung dan proses pelaksanaannyaamat ditentukan oleh pelayanan pada poli VCT . Posisi para pemberi asuhanberada dalam situasi atau fase yang berbeda-beda, mulai dari fase depresi sampaikesiapan berdamai dalam penerimaan penugasan pelayanan PPIA. Perlupenanganan khusus berupa konsultasi psikologis pada profesional pemberi asuhanyang cenderung berada dalam fase depresi. Optimalisaasi pengelolaan sumber dayamanusia melalui pelatihan khusus merupakan rekomendasi yang dapatditindaklanjutiKata kunci:HIV/AIDS, PPIA, profesional pemberi asuhan.

ABSTRACT
Analysis of Professional Health Worker Acceptance on Policy ofSerologic HIV Screening on Expectant Mother in West Nusa Tenggara ProvincePublic Hospital in 2018Prevention from Mother to Child Transmission PMTCT is one of the program toreduce the transmission of HIV AIDS, including universal screening for pregnantwomen. Based on circular letter from The Minister of Health No.GK MENKES 001 I 2013 , the director of West Nusa Tenggara Province Hospitalhas signed a circular that regulates the PMTCT in the Hospital surat edaranNomor 824 15 RSUDP 2017 Tentang Layanan PPIA . The aim of this study is toanalyze the acceptance of professional health worker to the Regulation of universalscreening of HIV on expectant mother in the hospital, using a descriptiveexplorative analysis with in depth interview, document survey and observation,including triangulation in order to have a valid data. Five stages of grief and secondvictim theory was used to make a precise analysis. The professional health workersupports the regulation of PMTCT in the hospital generally, few of them stands inneutral position. PMTCT program is running on condition the dependency on VCTclinic support in counseling. The health workers are in the different depressionstage of grief, including bargaining and depression stage in order to accept theobligation on PMTCT. Particular recommendation of psychology consultation fordepression stage. Need more effort to optimalyze the management of humanresources with special training as a strong recommendation.Keywords HIV AIDS, PMTCT, professional health worker"
2018
T50773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>