Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalia Nur Baeti
"Aktivitas mengemudi memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan berulang, postur janggal dan postur statis yang berpotensi terhadap MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran risiko ergonomi dan gangguan muskuloskeletal pada pengemudi bis kuning Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan bersifat deskriptif observatif dengan desain penelitian cross sectional. Sasaran penelitian merupakan seluruh pengemudi bis kuning sebanyak 10 orang untuk menilai risiko ergonomi dan keluhan MSDs. Tingkat risiko ergonomi menggunakan instrumen RULA sedangkan untuk keluhan subjektif menggunakan NBM. Berdasarkan hasil RULA, sebanyak 7 pengemudi harus di investigasi lebih lanjut untuk mengetahui risiko ergonomi, 3 dari 10 pengemudi perlu dilakukan perbaikan segera. Berdasarkan NBM, keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pengemudi adalah sakit pada bahu kanan dan kiri sebanyak 6 orang (60%) pengemudi, diikuti oleh keluhan pada leher bagian atas sebanyak 5 orang (50%) serta pada lutut 5 orang (50%). Saran dari peneliti agar dilakukan upaya perbaikan baik dari segi rekayasa tempat kerja maupun dari segi administratif.

Driving activity has some repetitif activity, awakward posture and static posture that can be a potential factor to be a MSDs. This research aim to explain the desription of ergonomic risk and MSDs complaint on bus driver of Universitas Indonesia. This research is an observatif descriptive study with cross sectional study. There are 10 bus drivers be a respondent to be assessed ergonomic risk and MSDs complaint. The ergonomic risk level is measured by RULA method and Nordic Body Map for MSDs complaints. Based on RULA method, 7 bus driver have final score 7, it means they have to be more investigated and need implementation changed. And for MSDs complaint, the most complaint is in shoulder, both left and right as much as 6 people (60%), followed by upper neck 5 people (50%), knee 5 people (50%). Should be a control to decrease ergonomic risk and MSDs complaint by using engineering control and administrative control."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiranti Vindhagita Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator di area trimming PT Bridgestone Tire Indonesia tahun 2012 dengan menggunakan metode penilaian BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor) dan kuesioner NBM (Nordic Body Mac) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti adalah seluruh operator pada area trimming dan seluruh aktivitasnya yang berisiko terhadap bahaya ergonomi dan timbulnya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada seluruh aktivitas kerja, baik pada area trimming bios mapun radial, memiliki tingkat risiko ergonomi sedang dan tinggi. Sedangkan hasil kuesioner musculoskeletal disorders (MSDs) menunjukkan bahwa keluhan terbanyak terdapat pada bahu kanan (89.3%), leher bagian bawah (82.1%), pinggang (78.6%), dan pergelangan tangan kanan (71.4%).

The purpose of this research is to know the level of risk and musculoskeletal disorders (MSDs) complaint of trimming area employees in PT Bridgestone Tire Indonesia 2012 using BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) method and modification of Nordic Body Map questionnaire. Total samples on this research is all the employees who felt musculoskeletal disorders (MSDs) complaint and the activities that have an ergonomic risk.
The result of this research indicates that all of the activity, in the trimming bias or radial area, have a level of risk in medium and high category. Besides, NBM questionnaire result, indicate that the most of musculoskeletal disorders (MSDs) complaint is in right shoulder (89.3%), neck (82.1%), waist (78.6%), and right wrist (71.4%).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daifan Catur F.
"Pekerja bengkel merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terkena keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini menggambarkan risiko ergonomi yang dapat menyebabkan MSDs di bengkel CV. Darma Jaya Serang tahun 2014. Faktor pekerjaan dilihat dengan menilaian postur pada pekerja di bengkel dengan menggunakan metode REBA. Faktor lingkungan yaitu layout workstation dengan observasi langsung dan pencahayaan menggunakan lux meter. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik individu seperti usia, masa kerja, IMT, perilaku merokok yang berkontribusi terhadap terjadinya MSDs. Penelitian ini menilai keluhan MSDs menggunakan kuisioner NBM, dengan jumlah responden 11 orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko MSDs sangat tinggi pada pekerjaan bagian kap dan ban mobil, kemudian risiko tinggi pada pekerjaan dibagian body mobil, kelistrikan dan kolong mobil. Keluhan terbanyak adalah pada bagian pinggang (64%), leher atas dan punggung (45%). Tingkat risiko dapat diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis yaitu penyediaan meja dorong untuk meletakkan toolbox dan kursi kecil. Selain itu penting dilakukan oleh pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.

Mechanic is a type of jobs at risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study illustrates the ergonomic risk that may lead to MSDs in CV. Darma Jaya Serang in 2014. The work itself factor is viewed by assessing the posture of workers using REBA method. The environment factor, which consists of workstation layout and illumination, are evaluated by direct observation and lux meter respectively. This study also illustrates the individual characteristics such as age, job tenure, BMI, and smoking behavior that contribute to the occurrence of MSDs. The study evaluates the complaints of MSDs using NBM questionnaires with 11 respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. The result of this study indicates a very high risk of MSDs in the workstations of car hood and tires, then high risk in the workstations of car body, electrical, and underneath parts. Most complaints are on the waist (64%) and upper neck & back (45%). The level of risk can be reduced by technical improvement, such as the provision of a cart to put the toolbox and a small chair. Additionally it is important for the workers to do muscle stretch before and after work."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Evelina
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pengrajin sepatu yang ada di Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja.
Desain penelitian ini adalah Cross Sectional yang bersifat Deskriptif Analitik. Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan memberikan kuesioner pada pengrajin.
Hasilnya penelitian menunjukkan tingkat risiko tinggi (skor 9) pada aktivitas pembuatan pola dan penjahitan, keluhan subjektif MSDs terbanyak pada leher bagian atas dan pinggang (77,4%). Gambaran keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada kategori < 30 tahun dengan keluhan terbanyak pada bagian leher bagian atas dan pinggang, jenis kelamin pada kategori laki-laki di bagian pinggang, masa kerja pada kategori < 5 tahun di bagian leher atas, dan kebiasaan merokok di bagian pinggang. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam pelaksanaan proses kerja.

This research is conducted on the Shoe craftsman in Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor. The purpose of this research is to analysis of ergonomic risk level and overview of complaint subjective musculoskeletal disorders (MSDs) in the worker.
The design of this study is a Cross Sectional with the Descriptive Analytical research the research was done by observations and giving questionnaires for the craftsman.
Based on data, the high risk level (score 9)of pattern making and sewing the upper shoes. Complaint subjective MSDs langest at upper neck and waist is about 77,4%. Descriptions of MSDs complaints based on workers age category is < 30 years category for the largest MSDs complaints at upper neck and waist, sex category is male workers at waist, working periode category is < 5 years at upper neck and the worker with the smoking habits category at waist. Therefore, necessary changes in the implementation of the work process.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Renya Rosari
"Proses kerja di bagian Bagging Off memiliki risiko MSDs untuk pekerja. Penelitian ini menggambarkan tingkat risiko ergonomi yang berpotensi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja dan gambaran dari keluhan subjektif gangguan muskuloskeletal dari pekerja di PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan REBA dan RULA untuk menilai tingkat risiko ergonomi pada setiap tahap proses kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui di mana keluhan pada pekerja. Berdasarkan penilaian REBA pada proses palleting bekerja menunjukkan tingkat risiko sangat tinggi, penilaian RULA pada proses penjahitan menunjukkan tingkat risiko yang sangat tinggi dan penilaian REBA pada proses pengantongan menunjukkan tingkat risiko tinggi dan tingkat risiko sedang. Penilaian NBM menunjukkan ada 20 pekerja memiliki keluhan di pinggang, 8 pekerja mengeluh di bawah pinggang dan 7 pekerja memiliki keluhan di leher bagian atas dan bahu kanan. Tingkat risiko dapat dikurangi dengan menyediakan Pallet Adjustable Berdiri untuk proses kerja palleting, mendesain ulang tempat kerja pada proses penjahitan dan memberikan kursi yang cocok untuk pekerja pada proses pengantongan. Selain itu, pekerja harus meregangkan otot sebelum bekerja, di tengah-tengah bekerja dan setelah bekerja, dan kemudian bekerja dengan postur tubuh yang benar.

Working process in section Bagging Off has the risk of MSDs to workers. This study describe the risk level of ergonomic which potentially causing musculoskeletal disorders to workers and an overview of complaint subjective musculoskeletal disorders on workers at PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. The design of this study is cross sectional using REBA and RULA to assess the ergonomic risk level at each stage of working process and Nordic Body Map (NBM) to know where the complaints on workers. Based on REBA assessment on working process of palleting showed very high risk level, RULA assessment on working process of sewing showed very high risk level and REBA assessment on working process of bagging showed high risk level and medium risk level. NBM assessment showed there is 20 workers have complaint in waist, 8 workers have complain in under waist and 7 workers have complaint in upper neck and right shoulder. This level of risk can be reduced by providing Adjustable Pallet Stand to working process of palleting, redesign workplace on working process of sewing and providing chair which is suitable to workers on working process of bagging. Besides that, workers have to stretch the muscles before working, in the middle of working and after working, and then working with the correct posture."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"Pekerja Administasi berisiko terkena GOTRAK (gangguan otot rangka). Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran risiko ergonomi terkait keluhan GOTRAK pekerja administrasi pada aktivitas mengetik. Metode penilaian yang digunakan adalah RULA, QEC, ROSA dan NBQ. Penilaian mendapati hasil yang selaras, bahwa aktivitas mengetik berisiko tinggi, perlu diteliti lebih lanjut secara berkala dan perubahan diperlukan secepatnya. Postur yang berhubungan dengan alat kerja komputer berada pada kategori area yang membutuhkan intervensi ergonomi. Leher, bahu kiri, bahu kanan, punggung atas, dan punggung bawah merupakan bagian yang paling banyak dikeluhkan, baik selama 1 tahun maupun 1 minggu terakhir. Mengetik merupakan aktivitas paling berisiko pada pekerjaan administrasi.

Administrative workers are at risk for MSDs (Musculoskeletal Disorders). This research was conducted in order to give a description of ergonomic risk related to MSDs on typing activity among administration workers. Methodology that were used are RULA, QEC, ROSA, and NBQ. Results show that typing is a high risk activity, further evaluation are frequently required and changes need to be made. Posture while using computer are in category which needs ergonomic intervention. Neck, right and left shoulder, upper and lower back, are areas that are most complained, both in the last 1 year or 1 week. Typing is a high risk activity among administrative workers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yogi Akbar
"Skripsi ini membahas analisis hubungan faktor risiko ergonomi terhadap keluhan gejala MSDs petugas luar gedung UI di Depok tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional kuantitatif yang dilakukan pada 85 pekerja. Faktor risiko ergonomi didapatkan dengan menggunakan metode REBA, sedangkan keluhan gejala MSDs didapatkan dengan menggunakan Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95% pekerja mengeluhkan gejala MSDs dengan keluhan terbanyak terdapat di bagian pinggang bawah (35.3%), diikuti dengan bagian leher atas dan bawah (27.1%). Distribusi keluhan gejala MSDs berdasarkan usia paling banyak pada usia ≥ 25 tahun, berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada wanita, berdasarkan masa kerja paling banyak pada pekerja dengan masa kerja > 3 tahun, berdasarkan IMT paling banyak pada pekerja dengan IMT normal, berdasarkan kebiasaan merokok paling banyak pada pekerja yang tidak merokok, dan berdasarkan kebiasaan berolahraga paling banyak pada pekerja yang tidak biasa berolahraga. Proses kerja dengan tingkat risiko ergonomi paling tinggi adalah mengastin. Namun dari hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya hubungan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan gejala MSDs petugas kebersihan.

The focus of this study was the analysis of ergonomic risk factor in relation with the complaints of musculoskeletal disorders symptom in the outdoor cleaning workers at the University of Indonesia. This was the cross sectional quantitative study that involved 85 workers. Ergonomic risk factor required by using REBA methode, and the complaints of MSDs' symptom required by using Nordic Body Map. The result showed that 95% of workers complain MSDs' symptom mostly on the low back (35.3%), followed with upper and lower neck (27.1%). The distribution of the complaints based on age mostly on the group ≥ 25 years old, based on gender mostly on women, based on the duration of employment mostly on the workers with > 3 years employment, based on body mass index mostly on the workers with normal category, based on smoking habit mostly on the workers who has never smoke, and based on sports habit mostly on the workers who were not used to do sports. Work process with the highest level of ergonomic risk were mengastin. However, statistical test did not show that there is a relation between ergonomic risk factor and the complaints of MSDs' symptom in the outdoor cleaning workers"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danita Apriyani
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pekerja manufaktur di PT Antam UBPP Logam Mulia Pulo Gadung ndash; Jakarta Timur, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada pekerja manufaktur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick Exposure Check QEC dan Nordic Map Questionnaire NMQ. Keluhan MSDs selama 12 bulan terakhir yang paling sering dialami pekerja manufaktur terakhir berupa keluhan pada leher 40,32, bahu kanan 25,81, punggung bawah 33,87, punggung atas 22,58 dan pergelangan tangan kanan 19,35 dengan variasi kategori risiko mulai dari sedang hingga tinggi.

This research was conducted on manufacture workers of PT Antam UBPP Logam Mulia in Pulo Gadung, East Jakarta. The purpose of this research was to determine the risk level of ergonomic and the overview of Musculoskeletal Disorders MSDs among manufacture workers. Quick Exposure Check QEC dan Nordic Map Questionnaire NMQ were used as the methodology in this research. For the last 12 months, the result shows that the most frequent Musculoskeletal Disorders MSDs complained by the workers are on the neck 40,32, right shoulder 25,81, lower back 33,87, upper back 22,58 and right wrist 19,35, with variative risk categories starts from medium to high."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Rachma Suci
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko ergonomi pekerjaan cleaning service yang dilakukan dan keluhan MSDs pada pekerjaan cleaning service di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 38 orang petugas cleaning service. Tingkat risiko ergonomi per bagian tubuh terkait postur, beban, durasi dan frekuensi dinilai menggunakan REBA serta tingkat keluhan MSDs per bagian tubuh yang dirasakan oleh pekerja menggunakan kuesioner Nordic Body Map.
Hasil analisis risiko ergonomi dengan metode REBA terhadap tahapan pekerjaan cleaning service memiliki tingkat risiko ergonomi paling tinggi pada tahapan menyiapkan peralatan kebersihan, membersihkan kloset, menyikat lantai, memotong rumput dan menanam tanaman. Hasil kuesioner Nordic Body Map, paling banyak merasakan bahu kanan (39%), betis kanan (39%), bahu kiri (34%), betis kiri (32%) dan pinggang bagian bawah (24%). Distribusi keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada pekerja umur >25 tahun, berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada laki-laki, berdasarkan masa kerja paling banyak pada pekerja dengan masa kerja >1 tahun, berdasarkan perilaku merokok paling banyak yang merokok, berdasarkan IMT paling banyak IMT Normal, dan pekerja yang terpapar getaran 67% mengalami keluhan MSDs.

The purpose of this study was to determine the risk of cleaning service with MSDs in Faculty of Public Health Universitas Indonesia. This was an observational study with cross sectional approach study. The population amounting to 38 people. The level of ergonomics risk related to the body posture, weight, duration and frequency using REBA tool, and the level of MSDs complaints that is felt by workers per part of the body using Nordic Body Map questionnaire. The highest ergonomics risk analysis results using the method of REBA according to the stages are setting up the equipment, cleaning closets, scrubbing floors, cutting grass and planting.
Nordic Body Map Questionnaire results about MSDs complaints were many who complained on the right shoulder (39%), right calf (39%) left shoulder (34%), left calf (32%) and waist (24%) . Distribution of MSDs based on age mostly occur on workers aged >25, based on sex mostly occur on male workers, based on working experience mostly occur on workers which has been worked for >1 years, based on smoking habit mostly occur in smoker, based on Body Mass Index (BMI) mostly occur in worker with normal BMI, and workers who exposed by the vibration, 67 % having MSDs complaint.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Osni
"Di zaman modern seperti sekarang ini, perkembangan dunia industri fashion memang sangat menjanjikan. Tingginya permintaan akan fashion ini membuat banyak pemilik modal untuk merintis usaha industri di bidang pakaian atau konveksi pakaian. Jenis usaha ini dikerjakan dengan bantuan mesin jahit dan mesin potong serta masih membutukan tenaga manusia untuk menggerakkannya. Pekerjaan tersebut dapat menimbulkan banyak masalah keluhan kesehatan dan berisiko terjadinya gangguan musculoskeletal disorders (MSDs).
Penelitian ini dilakukan pada pekerja informal di kawasan home industry pakaian di kecamatan larangan kota tangerang pada tahun 2012. Responden berjumlah sebanyak 261 orang pekerja atau sekitar 45%. Tingkat risiko ergonomi dinilai dengan menggunakan REBA dan didapat hasil bahwa untuk pekerjaan membuat dan memotong pola pakaian dengan menggunakan mesin potong, tingkat risiko ergonominya adalah sangat tinggi (very high), untuk pekerjaan membuat dan memotong pola pakaian dengan menggunakan gunting biasa, tingkat risiko ergonominnya adalah tinggi (high) sedangkan untuk pekerjaan menjahit dengan menggunakan mesin listrik, tingkat risiko ergonomi yang diperoleh adalah tingkat risiko sedang (medium). Sedangkan untuk keluhan pegal-pegal dan nyeri otot pada pekerja yang mengindikasikan terjadinya musculoskeletal disorders (MSDs) dari 41 responden pada bagian membuat dan memotong pola pakaian terdapat sebanyak 88% pekerja mengalami keluhan pada bagian leher bagian atas dan pada bagian menjahit dari 220 responden terdapat 96% atai 212 responden mengalami keluhan pada bagian punggung.
Hasil penelitian ini dilihat dari hasil kuesioner noric body maps. Namun, penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor lain seperti karakteristik individu (umur, riwayat penyakit, tingkat pendidikan, masa tubuh, kebiasaan merokok dan lama bekerja) dan karakteristik pekerjaan seperti pencahayaan, temperatur, debu dan lain-lain yang menjadi faktor penunjang terjadinya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) tersebut.

In modern times, as now, the development of the world's fashion industry is very promising. The high demand for fashion is making a lot of owners of capital for the industry pioneering effort in the field of apparel or clothing convection. This type of business done with the help of sewing machines and cutting machines as well as still manual system to move it. Such work can lead to many problems of health complaints and musculoskeletal disorders at risk of disorders (MSDs).
The research was conducted on informal workers in the apparel industry in the home indutry at Tangerang City in 2012. Respondents numbered as many as 261 workers or about 45%. Ergonomic risk level assessed by using the REBA and got the result that in order to create and cut a dress pattern by using a cutting machine, ergonomic risk level is very high (very high), to create and cut a dress pattern by using scissors, ergonomic risk level is high, while tailoring the use of electric machines, the level of ergonomic risk is the risk level medium. As for the complaints of fatigue and muscle pain in workers who indicated the occurrence of musculoskeletal disorders (MSDs) of 41 respondents in the apparel pattern making and cutting as many as 88% of workers had complaints in the neck at the top and sew part of the 220 respondents there were 96 or 212% of respondents had complaints on the back.
The results seen from the results of the questionnaire noric body maps. However, this study did not consider other factors such as individual characteristics (age, history of illness, education level, body mass, smoking habits and duration of work) and job characteristics such as lighting, temperature, dust and other factors supporting the subjective complaints of musculoskeletal disorders (MSDs) is.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>