Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikry Eswara Adi
"ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas mengenai analisis perbandingan dua kondisi musim terhadap partikulat pada sekolah dasar di sekitar kawasan industri semen. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menghubungkan hasil dengan faktor yang mempengaruhinya menggunakan perhitungan dan analisa terkait. Hasil penelitan ini adalah pada musim kemarau konsentrasi partikulat tertinggi berada pada SD E sebesar 45,766 μg/m3, sementara konsentrasi partikulat terendah berada pada SD A sebesar 9,347 μg/m3. Pada musim hujan konsentrasi partikulat tertinggi berada pada SD D 28,147 μg/m3, sementara konsentrasi partikulat terendah berada pada SD A sebesar 4,191 μg/m3. Walaupun demikian, kosentrasi partikulat di tiap sekolah dasar masih berada dibawah baku mutu

ABSTRACT
This final project deals with the analysis of comparison of the two conditions of the season against particulate matter on elementary schools around the area of the cement industry. This research is qualitative research by linking results with factors affected it using calculation and analysis of related. The results of this study are in the dry season the highest concentrations of particulates are at SD E of 45.766 μg/m3, while the lowest particulate concentrations are on SD A of 9.347 μg/m3. In the rainy season the highest concentrations of particulates are at SD D 28.147 μg/m3, while the lowest particulate concentrations are on SD D of 4.191 μg/m3. However, concentrations of particulate matter in each primary school still under raw quality."
2016
S65746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asterina Zarnia
"ABSTRAK

Permenperind No.12 Tahun 2012 mengungkapkan bahwa industri semen di Indonesia diharapkan mampu menurunkan emisi spesifiknya sebesar 2% pada tahun 2015 dan 3% pada tahun 2020. Dalam mendukung tercapainya target ini, pemerintah dapat membuat berbagai kebijakan terkait. Salah satu kebijakan yang dapat dipilih oleh pemerintah adalah Pajak Karbon. Penelitian in bertujuan mengetahui dampak dari penerapan pajak karbon pada industri semen. Analisa kebijakan dimodelkan secara dinamis dengan menggunakan perangkat Powersim melalui beberapa skenario kebijakan. Melalui model dinamis yang dibuat, ditemukan bahwa pajak karbon optimal pada industri semen di Indonesia adalah sebesar Rp 810.000 per kelebihan CO2 dari ambang batas. Pajak karbon ini layak diterapkan karena memiliki dampak fiskal yang kecil dan mampu membuat industri semen menurunkan emisi nya sesuai target yang ditetapkan.


ABSTRACT

Ministry of industry decree No.12/2012 stated that Indonesia cement industry can reduce its emission by 2% voluntarily in 2015, and 3% obligatory in 2020. In order to support reaching that targets, government can make a lot of policies. One of the policy that can be chosen by government is carbon tax. The objective of this research is determine the impacts of carbon tax design implementation on Indonesia cement industry. Policy analysis is modelled dynamically using Powersim software through some policy scenarios. By the dynamic model, found that the optimal carbon tax on cement industry is Rp 810.000 per excess CO2 from the threshold. This carbon tax is feasible to implement because it has small fiscal impacts and capable to reduce Indonesia cement industry’s emissions corresponding to the target assigned.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Eko Sulistiyo
"Proses pembuatan mebel umumnya menghasilkan partikulat, termasuk partikulat dengan diameter aerodinamik kurang dari 10 m PM10. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi PM10 yang dihasilkan dari proses penyerutan, pembobokan dan pengamplasan kayu di tiga industri mebel skala rumahan Toko A, B dan C. Selain itu, juga menganalisis diameter dan komposisi sampel yang memiliki konsentrasi tertinggi. Ketiga toko memiliki persamaan dan perbedaan karakteristik seperti luas, jumlah pekerja dan mesin produksi. Toko A memiliki luas 183 m2 dengan jumlah 3 orang pekerja, Toko B seluas 179 m2 dengan 3 orang pekerja dan Toko C 135 m2 dengan 2 orang pekerja. Rata-rata konsentrasi PM10 pada proses penyerutan, pembobokan dan pengamplasan di ketiga toko secara berutur-turut yaitu 439.64 g/Nm3, 341.54 g/Nm3, dan 777.42 g/Nm3 di Toko A, 537.07 g/Nm3, 292.91 g/Nm3 dan 633.27 g/Nm3 di Toko B serta 585.76 g/Nm3, 487.59 g/Nm3 dan 779.26 g/Nm3 di Toko C. Konsentrasi tertinggi yaitu proses pengamplasan di Toko C dan konsentrasi terendah yaitu proses pembobokan di Toko B. Sedangkan komposisi unsur kimia yang terkandung dari sampel pengamplasan yaitu C, O, Si, Al, Ba, Na, Zn, K dan Ca dengan rentang diameter antara 0.5 ndash; 0.7 m.

The process of making furniture generally produces particulates, including particulates with aerodynamic diameter less than 10 m PM10. This study aims to analyze PM10 concentrations resulting from the process of planing, mortising and sanding the wood in three of small scale furniture industry Store A, B and C. In addition, it also analyzes diameter and composition of sample with the highest concentration. The three stores have similarities and differences in characteristics such as area, number of workers and machinery. Store A has an area of 183 m2 and 3 workers, store B of 179 m2 with 3 workers and store C of 135 m2 with 2 workers. The average concentrations of PM10 in planing, mortising and sanding in the three stores are respectively 439.64 g Nm3, 341.54 g Nm3, and 777.42 g Nm3 at store A, 537.07 g Nm3, 292.91 g Nm3 and 633.27 g Nm3 at store B and 585.76 g Nm3, 487.59 g Nm3 and 779.26 g Nm3 at store C. The highest average concentration is in sanding process at store C and the lowest average concentration is in mortising process at store B. While the chemical compositions of sample are C, O, Si, Al, Ba, Na, Zn, K and Ca with diameter range between 0.5 ndash 0.7 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngadenan
"Krisis ekonomi tahun 1997 membawa perubahan yang mendasar dalam tata niaga semen dalam negeri. Pemerintah melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan surat nomor 48/MPP/1/1998 tanggal 21 Januari 1998 mencabut peraturan tetang tata niaga semen di dalam negeri. Pemerintah juga mengesahkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tanggal 5 Maret 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Konsekuensi dari diambilnya kebijakan tersebut adalah pernerintah menyerahkan tata niaga perdagangan semen dalam negeri kepada proses mekanisme pasar. Pemerintah tidak lagi menetapkan harga semen dengan mekanisme HPS (Harga Patokan Setempat) yang selama ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) terjadinya perubahan struktur dalam industri semen dalam negeri, dan (2) terjadinya Perubahan conduct dalam industri semen dalam negeri akibat berakhirnya tata niaga tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder periode 1995-2004. Analisis dilakukan secara diskriptis dengan menggunakan pendekatan Structure, Conduct and Performent Analysis untuk mengetahui adanya perubahan struktur dan conduct perusahaan dalam industri semen di Indonesia. Pengujian perubahan struktur dengan menguji perubahan jumlah perusahaan, konsentrasi rasio, indek herfindalh dan indeks lerner dalam industri semen. Dalam pasar yang kompetitif akan ditunjukkan dengan jumlah pelakunya akan semakin banyak, rasio konsentrasi, indeks herfindalh dan indeks lerner yang semakin mengecil.
Sedangkan pengujian perubahan perilaku (conduct) dengan rnenguji terjadinya prektek limit price dan leadership price dalam industri semen. Pasar yang kompetitif akan ditunjukan dengan terjadinya praktek limit price atau leadership price yang bersaing dalam industri semen, sebaliknya pelaku pasar yang monopolis akan ditunjukan dengan praktek leadership yang kolusif.
Berakhirnya kebijakan tata niaga semen tidak mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pasar dalam industri semen tetapi berakhirnya kebijakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku (conduct) perusahaan dalam industri semen. Perilaku perusahaan berubah dari perilaku oligopoli kolusif menjadi perilaku oligopoli yang bersaing. Perubahan tersebut di dukung dengan perubahan indeks lerner dan rasio keuntungan yang menunjukan penurunan dari tahun ke tahun selama periode penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Rahman Ibrahim
"Privatisasi industri semen merupakan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi di Indonesia pasca krisis ekonomi. Privatisasi bagi pemerintah merupakan upaya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja BUMN terutama pada industri semen. Namun, privatisasi yang dilaksanakan pemerintah terhadap PT Indosemen Tunggal Prakarsa Tbk. telah mengundang perhatian publik, karena selain dapat berdampak pada struktur industri semen di Indonesia juga dapat menciptakan terjadinya kenaikan harga semen dalam negeri.
Privatisasi industri semen di Indonesia banyak mendapat kritikan dari masyarakat karena proses privatisasinya dilakukan melalui penjualan langsung dengan menjual saham kepada swasta asing, yaitu Heidelberger. Adanya kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan terjadinya kartelisasi sebagai bagian dari kerjasama yang melibatkan pemain global seperti Cemex, Holcim, Heidelberger dan Laparge mungkin dapat terjadi, melihat peran yang ditunjukkan dalam penguasan produsen semen di berbagai kawasan.
Argumen ini didasarkan pada kemampuan dan kekuatan jaringan keempat pemain besar tersebut. Kasus Filipina patut dijadikan pengalaman berharga dalam program privatisasi semen di Indonesia. Harga semen di Filipina sebelum dikuasai mayoritas sahamnya oleh pemain global, relatif terjangkau oleh masyarakat, namun ketika saham itu didominasi oleh swasta asing, maka kenaikan harga semen pun tidak dapat dihindari lagi. Harga semen di Filipina bergerak naik dari harga US$ 30 perton menjadi 70-80 dollar perton.
Oleh karena itu, privatisasi industri semen yang dilaksanakan pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan jangka panjang. Kenaikan harga semen dapat diakibatkan karena adanya kertelisasi regional dimana harga semen di Indonesia akan disesuaikan dengan harga produsen semen yang ada di beberapa negara ASEAN, sebagai bentuk aliansi strategis dengan produsen besar lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priatama Arifin
"Skripsi ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk menganalisa dampak kepemilikan terhadap efisiensi teknis industri semen Indonesia. Dengan mengambil sample data tahun 2003-2011, penelitian ini ingin melihat dampak dari kepemilikan terhadap efisiensi teknis industry semen di Indonesia. Untuk mengukur tingkat efisiensi teknis industri, penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA). Sedangkan untuk mengetahui dampak kepemilikan, penelitian ini menggunakan variabel dummy kepemilikan yang kemudian diregresi terhadap nilai efisiensi teknis industri dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS). Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi teknis pada industri semen Indonesia.

This thesis is the first study to analyze the effect of ownership on the technical efficiency of the Indonesian cement industry by using data set on plant level from 2003 to 2011. Stochastic Frontier Analysis model is used to estimate the technical efficiency level of the industry. Furthermore, the ownership variable is regressed with the technical efficiency through Generalized Least Square Method. The study conclude that that foreign ownership has a positive and significant effect on technical efficiency score of the Indonesian cement industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soca Fahreza Isma'i
"PT. SBI (Solusi Bangun Indonesia) merupakan salah satu anak perusahaan induk pabrik produksi semen se-Indonesia yang memiliki bisnis utama dalam produksi semen. Pabrik milik Owner/Client ini terletak di garis pantai utara Pulau Jawa tepatnya di Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur dan terletak sekitar 30 km ke arah barat Kota Tuban. Owner/Client sudah memiliki pabrik produksi yang mengoperasikan 2 tungku pembakar produksi yang masing-masing berkapasitas 1.7 juta semen ton per tahun (total produksi sekitar 3.4 juta semen ton per tahun) yang terdiri dari beberapa type semen yaitu PPC (Portland Pozzolona Cement), OPC (Ordinary Portland Cement), dan RFP (Recycled Fine Powder). Pabrik milik Owner/Client juga memiliki berbagai infrastruktur pendukung produksi semen diantaranya adalah existing jetty & trestle dengan kapasitas 15.000 DWT dengan berbagai sistem peralatan yang ada. Dengan adanya peluang bisnis untuk ekspor semen tipe V dengan volume 500.000 tpa (ton per tahun) pada tahun 2023 maka Owner/Client memerlukan pembagunan fasilitas infrastruktur baru untuk menunjang hal tersebut. Kontraktor PT. Hutama Karya telah memenangkan tender proyek tersebut dengan nilai kontrak total sebesar 1.1 Trilliun Rupiah yang mana terdiri dari beberapa paket pekerjaan antara lain yaitu; a. pembagunan struktur/penambahan jetty & trestle kapasitas 50.000 DWT dengan dimensi trestle yang sudah ada adalah 13 x 260 m2 serta dimensi penambahan platform jetty 30 x 250 m2, b. bangunan pendukung operasional untuk penambahan platform jetty berupa 1 (satu) compression room, 1 (satu) electrical room, 1 (satu) operator room, dan 1 (satu) office building, c. berbagai bagunan silo yaitu 1 (satu) blending silo kapasitas 1 x 8.000 tons, 1 (satu) clinker silo kapasitas 1 x 15.000 tons, 2 (dua) cement silo kapasitas 2 x 18.000 tons, d. bangunan pendukung di dalam pabrik termasuk 1 (satu) ruang kompresor blending silo area, 1 (satu) ruang kompresor cement silo area, 1 (satu) ruang elektikal di cement silo area. e. berbagai transport system termasuk tube conveyor dan air slide, f. berbagai instalasi peralatan control instrument dan elektrikal. Pada Laporan Praktek Keinsiyuran dengan judul “Analisis dan Evaluasi Perbandingan Desain Struktur Bottom Air Slide Cement Silo Dan Top Air Slide Cement Silo Pada Proyek Perluasan Cement Production Plant” penulis hendak menjabarkan dan akan menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut.

PT. SBI (Solusi Bangun Indonesia) is a company entity under holding company of the biggest cement production which its core business is producing cement. Owner/Client’s production plant is located at north java coastal line precisely at Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur located at about 30 kilometers toward west side of Tuban City. Owner/Client’s production plant has existing production plant that operating 2 production kiln and having capacity reaching 1.7 milion cement tonne per annum (total production of 3.4 million cement tonne per annum) and producing several type of cement incl. PPC (Portland Pozzolona Cement), OPC (Ordinary Portland Cement), dan RFP (Recycled Fine Powder). Owner/Client’s production plant has several existing infrastructures for supporting cement production including existing jetty & trestle with capacity of 15.000 DWT with various equipment system. There is a business opportunity for exporting cement type V within 500.000 tpa (tonne per annum) capacity in year 2023, thus Owner/Client need to build new facilities to achieve production target. Contractor PT. Hutama Karya had won the tender project for amount IDR 1.1 Trillion consist of several job packages including; a. constructing jetty & trestle extension capacity 50.000 DWT with dimension extension trestle of 13 x 260 m2 and dimension extension jetty platform of 30 x 250 m2 , b. supporting building for operational of extension jetty platform consist of 1 (one) compression room, 1 (one) electrical room, 1 (one) operator room, and 1 (one) office building, c. various silos building consist of 1 (one) blending silo capacity 1 x 8.000 tons, 1 (one) clinker silo capacity 1 x 15.000 tons, 2 (two) cement silo capacity 2 x 18.000 tons, d. supporting building for operational inside plant consist of 1 (one) compressor room blending silo area, 1 (one) compressor room cement silo area, 1 (one) electrical room cement silo area. e. transport system incl. tube conveyor system, f. electrical installation & process control. In this field report titled “Analisis dan Evaluasi Perbandingan Desain Struktur Bottom Air Slide Cement Silo Dan Top Air Slide Cement Silo Pada Proyek Perluasan Cement Production Plant” author would like to explain detailed about those subjects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Difi Nuary Nugroho
"Implementasi Kebijakan Zero Over Dimension Overload (O.D.O.L) ini terhadap pabrik semen di Citeureup ini akan berdampak kepada lamanya waktu pelayanan yang akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah truk yang masuk kedalam Pabrik Semen. Kondisi pengisian semen curah pada pabrik Citeureup ini sebelum penerapan regulasi Zero ODOL, terdiri dari 3 jenis truk yaitu jenis tronton dengan kapasitas 20 dan 35-ton dan truk trailer dengan kapasitas 60 ton, namun setelah penerapan regulasi menjadi seperti data grafik diatas. Hal ini menyebabkan jumlah truk menjadi 2,5 kali lipat. Laporan praktik keinsinyuran ini menganalisis dengan pendekatan aspek teknis, profesionalisme, kode etik dan K3L dalam rekayasa pemasangan jembatan timbang untuk pengendalian dalam pengisian semen curah dalam pemenuhan regulasi Zero Over Dimension Overload pada pabrik semen di Citeureup, Jawa Barat.

The implementation of the Zero Over Dimension Overload (O.D.O.L) Policy for the cement factory in Citeureup will have an impact on the length of service time which will increase in line with the increasing number of trucks entering the Cement Factory. The conditions for filling bulk cement at the Citeureup factory before the implementation of the Zero ODOL regulation consisted of 3 types of trucks, namely 20 and 35-ton tronton trucks and 60-ton capacity trailer trucks, but after the implementation of the regulations it became like the graphic data above. This causes the number of trucks to be 2.5 times. This engineering practice report analyzes the approach to technical aspects, professionalism, code of ethics and K3L in engineering the installation of weigh bridges for control in bulk cement filling in compliance with Zero Over Dimension Overload regulations at cement factories in Citeureup, West Java."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pramestika Aringgamutia Wiraadiputri
"Penurunan kualitas udara dapat disebabkan adanya pencemar udara, salah satunya Total Suspended Particulate (TSP). Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengetahui konsentrasi TSP di area depan sekolah di dekat gerbang masuk, di lapangan, dan di dalam ruang kelas; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya; 3) mengetahui pengaruh vegetasi sebagai biofilter polutan; dan 4) memberikan rekomendasi sebagai upaya mengurangi konsentrasi debu yang masuk ke dalam area sekolah. Pengukuran dilakukan di SDN Pondokcina 1 Depok yang terletak di Jalan Margonda Raya Depok dengan metode gravimetrik menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS). Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi rata-rata TSP di depan sekolah sebesar 42,246 μg/m3, di lapangan sebesar 88,370 μg/m3, dan di dalam kelas sebesar 2,874 μg/m3. Faktor yang mempengaruhi naik-turunnya kualitas udara adalah faktor meteorologis (suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin), serta volume kendaraan. Hubungan beberapa faktor tersebut dengan fluktuasi konsentrasi TSP dianalisis menggunakan metode regresi linear sederhana, besarnya pengaruh faktor meteorologis terhadap konsentrasi TSP dilihat dari nilai korelasi (r). Hasil perhitungan menunjukkan korelasi yang lemah antara konsentrasi TSP dengan faktor meteorologis. Nilai r antara konsentrasi TSP dengan suhu sebesar 0,0063 di depan sekolah, 0,230 di lapangan, dan 0,0316 di dalam kelas. Korelasi kelembaban sebesar 0,003 di depan sekolah, 0,243 di lapangan, 0,007 di dalam kelas. Korelasi kecepatan angin sebesar 0,202 di depan sekolah, 0,281 di lapangan, dan 0,173 di dalam kelas. Korelasi dengan volume kendaraan sebesar 0,219 di depan sekolah, 0,114 di lapangan, dan 0,0775 di dalam kelas. Rekomendasi yang dapat diberikan berupa penambahan tanaman dari segi jumlah dan jenisnya yang memiliki luas tajuk rapat yang disesuaikan dengan kondisi alam SDN Pondokcina 1 Depok.

The air quality decreased can be influenced by air pollutants. The main air pollutant in the ambient air is Total Suspended Particulate (TSP). The objectives of this study are: a) to determine the concentration of TSP indoor and outdoor of SDN Pondokcina 1 Depok; 2) to analyze the factors that influence it; 3) to determine the effects of vegetation as pollutant biofilter; and 4) to formulate recommendations to reduce the dust concentration. Measurements were conducted at SDN 1 Depok Pondokcina that is located on Jalan Raya Depok Margonda using a High Volume Air Sampler (HVAS) with gravimetric method. The results show the average outdoor TSP concentration on the roadside is 42.246 μg/m3, 88.370 μg/m3 on the school's park, and 2.874 μg/m3 in the classroom. Meteorological parameters (temperature, humidity, wind speed and direction) affect the TSP concentration fluctuation, and also traffic volume. The correlation between TSP concentration and these factors are analyzed using simple linear regression method. The results showed a weak correlation between the concentration of TSP with meteorological factors. The r value between TSP concentration and temperature is 0,0063 on the roadside, 0,230 in the school?s park, and 0,0316 in the classroom. Correlation of humidity is 0,003 on the roadside, 0,243 in the school's park, and 0,007 in the classroom. Correlation of wind speed is 0,202 on the roadside, 0,281 in the school's park, and 0,173 in the classroom. Correlation with traffic volume is 0,219 on the roadside, 0,114 in the school's park, and 0,0775 in the classroom. The recommendations can be given in the form of additional plants in terms of number and kind of have a broad canopy that are tailored to meeting the conditions of its surroundings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42846
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>