Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Akbar Faereza Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan limbah kertas yang telah di proses dan di olah dan bahan tambah Silica fume dan superplasticizer, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standar dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam. Benda uji penilitian dibuat dengan persentase bubur kertas 40%, penambahan Superplasticizer 1% dari berat semen, dan Silica Fume 2%, 4%, dan 6% terhadap berat semen yang digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silica fume dan superplasticizer terhadap mortar dengan penggunaan bubur kertas Pengujian Kuat Tekan dilakukan pada hari ke- 7, 14, 21, 28, dan 56. Pengujian densitas, daya serap air, kuat lentur, dan modulus elastisitas dilakukan pada hari ke- 28 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke- 28.
Dari rata-rata hasil pengujian pada umur 28 hari, sampel dengan silica fume 4% memiliki nilai kuat tekan dan kuat lentur paling tinggi yaitu masing-masing sebesar 21.08 MPa dan 7.17 MPa. Susut terbesar terjadi pada sampel dengan penambahan silica fume sebesar 2% yaitu dengan nilai kumulatif sebesar 0.0763%. Densitas terbesar ada pada sampel dengan penambahan silica fume sebesar 4% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1.73 gr/cm3. Dan untuk daya serap air paling rendah dimiliki oleh sampel dengan penambahan silica fume sebesar 6% yaitu dengan nilai rata-rata 3.9%.

This research object is make mortar using waste paper which has been in the process and in though and materials Silica fume and superplasticizer added, to obtain a mortar that is environmentally friendly, standardized, and are expected to have better mechanical properties than the mortar that use natural aggregates. Penilitian test specimen made with the percentage of pulp 40%, 1% of superplasticizer, and Silica Fume 2%, 4% and 6% of the weight of cement used.
The purpose of this research is to know the influence of the addition of silica fume and superplasticizer of compressive strength of mortar. Compressive Strength Tests performed on days 7th, 14th, 21th, 28th, and 56th. Testing of density, water absorption, flexural strength, and modulus of elasticity performed on day 28th, while testing the losses made until the ke- 28.
Average result at age 28 day, samples with addition 4% of silica fume have the highest score for compressive and flexural strength with each of them 21.08 Mpa and 7.17 MPa. The highest shrinkage happened on samples with addition 2% of silica fume with the cumulative result 0.0763%. The highest score for density happened on samples with addition 4% of fly ash with the average result 1.73 gr/cm3. And for absorption, the lowest score happened on samples with addition 6% of silica fume with average result 3.9%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan limbah kertas yang telah diproses sebelumnya untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan dengan memaanfaatkan limbah namun tetap memiliki sifat mekanis dan fisik yang baik dimana kuat tekan melampaui 17.24 MPa dan densitasnya di bawah 1.8 gr/cm3 . Benda uji ditambahkan zat adiktif berupa fly ash dengan proporsi 4%, 8%, dan 12 % serta superplasticizer sebanyak 1% terhadap berat semen yang digunakan. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan, kuat lentur, susut, modulus elastisitas, densitas, dan daya serap air. Penelitian ini akan merujuk pada ASTM C 873-94 dan ASTM C 78-94. Dari rata-rata hasil pengujian pada umur 28 hari, sampel dengan fly ash 8% memiliki nilai kuat tekan dan kuat lentur paling tinggi yaitu masing-masing sebesar 18.55 MPa dan 6.35 MPa. Susut terbesar terjadi pada sampel dengan penambahan fly ash sebesar 4% yaitu dengan nilai kumulatif sebesar 19.1%. Modulus elastisitas paling tinggi ada pada penambahan fly ash sebesar 12% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 3233.8 MPa. Densitas terbesar ada pada sampel dengan penambahan fly ash sebesar 12% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1.78 gr/cm3. Dan untuk daya serap air paling rendah dimiliki oleh sampel dengan penambahan fly ash sebesar 12% yaitu dengan nilai rata-rata 11.59%.
ABSTRAK
The purpose of this research is making mortar using waste paper that has passed its pretreatment in order to get green mortar using waste but still has good mechanical and physical characteristic which is the compressive strength should be above 17.24 MPa and the density should be below 1.8 gr/cm3. All samples have been added by fly ash with proportion 4%, 8%, and 12% and superplasticizer 1% based on cement mass. Tests that have been done are compressive strength, flexural strength, shrinkage, elastic modulus, density, and absorption. This research referred to ASTM C 873-94 and ASTM C 78-94. Average result at age 28 day, samples with addition 8% of fly ash have the highest score for compressive and flexural strength with each of them 18.55 Mpa and 6.35 MPa. The highest shrinkage happened on samples with addition 4% of fly ash with the cumulative result 19.1%. For elastic modulus, the highest score happened on samples with addition 12% of fly ash with the average result 3233.8 MPa. The highest score for density happened on samples with addition 12% of fly ash with the average result 1.78 gr/cm3. And for absorption, the lowest score happened on samples with addition 12% of fly ash with average result 11.59%."
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Benny Virginia
"Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan padi dalam jumlah besar setiap harinya. Selain itu, Indonesia sebagai negara berkembang menghasilkan limbah rumah tangga yang juga besar jumlahnya. Penelitian ini akan menggunakan abu sekam padi dari hasil pembakaran gabah padi dan limbah kertas sebagai admixture campuran mortar. Komposisi benda uji terdiri dari 4%, 8%, dan 12% abu sekam padi serta 10% kandungan kertas kering. Pengujian akan meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, susut, densitas, dan daya serap air. Mortar dengan kandungan abu sekam padi 4% memiliki kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asprizal Hirsyam
"Penggunaan limbah kertas sebagai bahan campuran dalam pembuatan mortar atau beton sudah banyak dilakukan di berbagai negara di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menambah penelitian mengenai karakteristik mortar, yang menggunakan limbah kertas sebagai campuran mortar, dan mengetahui golongan mortar sebagai beton ringan. Benda uji yang dibuat merupakan mortar dengan penambahan limbah kertas dengan persentase 10% sebagai pengganti pasir dan superplasticizer 1% dengan melihat pengaruh rasio air semen sebesar 0.514, 0.524, dan 0.534. Dari hasil pengujian pada umur 28 hari, benda uji dengan rasio air semen 0.534 mendapatkan kuat tekan tertinggi sebesar 18.54 MPa dengan densitas sebesar 1.76 gr/cm3.

The use of waste paper as a material in mortar or concrete mix has been used in many countries around the world. The objective of this research is to add a research about the characteristics of a mortar, with addition of waste paper that varies on the water cement ratio, and to know which class is the mortar as a light-weight concrete. From the result of the tests, sampel with a water cement ratio of 0.534 have the highest compressive strength which is 18.54 MPa and a density 1.76 gr/cm3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Amalia Hidayah
"Hampir semua material yang digunakan untuk pembuatan beton menggunakan bahan dari alam menyebabkan berkurangnya sumber daya alam yang ada. Dilihat dari sisi lain, banyak terdapat limbah beton yang hanya menjadi limbah di tempat pembuangannya. Penelitian ini akan menggunakan agregat halus daur ulang sebagai agregat pada beton. Komposisi benda uji terdiri dari 0%, 20%, 40%, dan 60% agregat halus daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400 menggunakan bahan tambah superplasticizer Glenium C-316. Pengujian meliputi, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan beton dengan komposisi 20% agregat halus daur ulang meningkat dari kuat beton normal pada umur 7, 21 dan 28 hari. Tegangan lentur beton dengan komposisi 20% agregat halus daur ulang mengalami penurunan sebesar 8.54% dari beton normal. Susut beton dengan komposisi 60% agregat kasar daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.

Almost all of the materials used for the manufacture of concrete using materials from nature, causes natural resources that exist decrease. Besides, there are a lot of concrete waste at a waste disposal. This study will use recycled fine aggregate in concrete. Composition of the test object consists of 0%, 20%, 40%, and 60% of fine recycled aggregate from waste concrete K350-K400 with addition superplasticizer Glenium C-316. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. Compressive strength of concrete with a composition of 20% recycled fine aggregate increase compared to normal concrete at the age of 7, 21 and 28 days. Flexure strength of concrete with a composition of 20% recycled fine aggregate decreased by 8.54% compared to normal concrete. Shrinkage of concrete with a composition of 60% recycled coarse aggregate has the highest shrinkage values compared to other mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Marastuti
"Saat ini telah terjadi penambangan sumber daya alam bahan baku beton secara berlebihan. Dilihat dari sisi lain, banyak terdapat limbah beton yang hanya menjadi limbah di tempat pembuangannya. Penelitian ini akan menggunakan agregat kasar daur ulang sebagai agregat pada beton. Komposisi benda uji terdiri dari 0%, 20%, 40%, dan 60% agregat kasar daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400. Pengujian meliputi, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan dan kuat lentur beton dengan komposisi 20% agregat kasar daur ulang meningkat 14,961% dan 12,5% dari kuat beton normal pada umur 28 hari. Susut beton dengan komposisi 60% agregat kasar daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.

Nowadays, there is a natural resource mining of concrete forming materials excessively. On the other hand, there are a lot of concrete waste in concrete waste dumps. This study will use recycled coarse aggregate as aggregate in concrete. The composition of the test object consisting of 0%, 20%, 40%, and 60% recycled coarse aggregate from concrete waste K350-K400. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. Compressive strength and flexural strength of concrete with 20% recycled coarse aggregate increased by 14.961% and 12.5% of the normal concrete at 28 days. Shrinkage of concrete with a composition of 60% recycled coarse aggregate has the highest shrinkage value compared to other mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Anggorowati
"Mortar yang terbuat dari semen dan agregat halus dengan perbandingan 1:4, dimodifikasi dengan menambahkan abu sekam padi sebagai material subtitusi parsial yang menggantikan sejumlah proporsi agregat halus sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% dari berat agregat halus. Serangkaian uji coba di laboratorium dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat tarik lentur, kuat tarik langsung dan susut mortar.
Hasil evaluasi data hingga saat ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan abu sekam padi dalam campuran mortar mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penurunan kekuatan mortar.
2. Penggunaan abu sekam padi pada campuran mortar menaikan susut kering mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penyusutan mortar.

The mortar used consists of 1 part cement and 4 parts of fine agreggate (sand) is modificated by rice husk ash as material subtitution partial of fine agreggate, with increasing of rice husk ash 10%, 20%, 30% and 40% of fine agreggate. Some trial mixes of mortar in laboratory were to find the influence about flexural strength, direct tensile strength and shrinkage of mortar.
The conclusions are:
1. The increase of rice husk ash in mortar can decrease the strength of mortar.
2. The increase of rice husk ash in mortar can increase the shrinkage of mortar.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50662
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Arisikam
"Perkerasan kaku memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan aspal beton, diantaranya adalah kemampuan menahan beban lalu lintas yang lebih besar serta sifat durabilitas yang lebih baik. Tetapi perkerasan jenis ini juga memiliki kelemahan ketahanan terhadap retak baik karena penyusutan maupun yang disebabkan oleh terjadinya perbedaan penurunan tanah dasar, serta kurang nyaman bagi pengendara karena sifat kekakuan bahan. Studi yang dilakukan mengharapkan suatu hasil berupa alternatif bahan perkerasan yang memenuhi kriteria kekuatan dan kenyamanan bagi pengendara. Serangkaian uji coba campuran beton di laboratorium dengan variasi pada kadar penambahan bahan karet dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat tekan, kuat lentur dan modulus elastisitas beton.
Hasil evaluasi data hingga saat ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Penambahan bahan karet dalam campuran beton mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan beton. 2. Penggunaan admixture jenis plasticiser dapat membantu pencapaian beton karet yang memenuhi kriteria workabilitas, kekuatan tekan minimum fc = 34 MPa dan kekuatan lentur minimum fr = 45 kg/cm2 sesuai dengan spesifikasi untuk perkerasan jalan beton.

Rigid pavement has some superiority than flexible pavement; its like can restrain the traffic load and good durability. But this pavement has some weakness too; it's like can not restrain the crack by shrinkage and different settlement of sub grade, and not comfort for user (driver) because the material very rigid. The expectation of this study is to find the pavement material alternative whit strength criteria and comfort for user (driver). Some trial mixes of concrete with various (percentage) increasing of rubber in laboratory were to find the influence about Compressive Strength, Flexural Strength, and Modulus of Elasticity of concrete.
The conclusions are: 1. The increasing of rubber in concrete can to decrease the strength of concrete. 2. The increasing of admixture (plasticizer type) in rubber concrete can increase the strength of concrete and workability, the minimum Compressive Strength fc = 34 MPa and the minimum Flexural Strength fr = 45 kg/cm2, it is appropriate by rigid pavement specification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reynanda Adrian Namara
"Dewasa ini banyaknya kebutuhan akan material beton telah memicu pemakaian sumber daya alam secara besar-besaran. Penggunaan beton pada industri konstruksi menghasilkan beton sisa atau limbah beton yang dapat merusak ekosistem tanah jika dibiarkan menumpuk. Penelitian ini akan menggunakan agregat halus daur ulang dan komposisi agregat kasar daur ulang sebesar 40%, dimana agregat tersebut berasal dari penghancuran limbah beton. Komposisi benda uji terdiri dari 0%, 20%, 40%, dan 60% agregat halus daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400. Pengujian meliputi, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan beton dengan komposisi 40% agregat halus daur ulang meningkat 3,9% dan mengalami penurunan kuat lentur sebesar 7,6% dari kuat tekan dan kuat lentur beton normal pada umur 28 hari. Susut beton dengan komposisi 60% agregat kasar daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.

Nowadays, a huge mining activity of concrete forming maaterials been developed due to constructions in Indonesia. On the other hand, use of concrete in every sector of constructions produce a concrete waste, which will damage soil environment if it?s abandoned. This study will use recycled fine aggregate as aggregate in concrete and 40% recycled coarse aggregate. The composition of the test object consisting of 0%, 20%, 40%, and 60% recycled fine aggregate from concrete waste K350-K400. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. Compressive strength of concrete with 40% recycled fine aggregate increased by 3,9% and decreased by 7,6% for its flexural strength compared with compressive strength and flexural strength of the normal concrete at 28 days. Shrinkage of concrete with a composition of 60% recycled coarse aggregate has the highest shrinkage value compared to other mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azfar Fauzi Akbar
"Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi mengakibatkan peningkatan kebutuhan material penyusunnya. Inovasi material diperlukan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan bahan penyusun beton. Penelitian ini menggunakan agregat halus daur ulang yang berasal dari limbah beton padat dengan mutu K350-K400 dan divariasikan sebesesar 0%, 20%, 40%, dan 60% dan ditambahkan dengan admixture Conplast SP 337. Pengujian meliputi kuat tekan, kuat lentur, dan susut. Beton dengan campuran agregat halus daur ulang sebanyak 20% memiliki kuat tekan lebih tinggi 6,04 % dibandingkan dengan beton normal. Kuat lentur optimum dimiliki oleh beton dengan 20% agregat halus daur ulang, namun masih lebih rendah 6% dibandingkan dengan beton normal. Susut beton dengan komposisi 60% mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.

A heavy use of concrete in construction caused an increased need for component material. So that, material innovation is needed to overcome the availability of concrete constituents. This study will use recycled fine aggregates from K350-K400 concrete waste and varied at 0%, 20%, 40%, and 60% and added with Conplast SP 37. Tests including compressive strength, flexural strength, and shrinkage. Concrete with 20% recycled fine aggregat resulted 6,04% higher compressive strength compared with normal concrete. Optimum flexural strength produced by 20% recycled fine aggregate concrete, but still 6 % lower than normal concrete. Shrinkage of concrete with 60% composition of recycled fine aggregate has the highest shrinkage values compared with other mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>