Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisna Yulianti
"Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Batuceper merupakan dua kecamatan yang berada di Kota Tangerang dengan karakteristik yang berbeda. Kecamatan Tangerang dikenal sebagai wilayah pusat Kota Tangerang yang diperuntukkan bagi perdagangan dan jasa. Sedangkan Kecamatan Batuceper terletak di pinggiran Kota Tangerang dan diperuntukkan sebagai kawasan industri. Perbedaan karakteristik wilayah ini mempengaruhi partisipasi masyarakatnya dalam pemungutan suara pada pilkada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif keruangan. Hasil dari penelitian ini, berdasarkan ketertarikan akan isu, baik pemilih di wilayah politik suasana pedesaan-perkotaan, maupun pemilih di wilayah politik dominasi pengusahakaryawan, cenderung lebih tertarik pada isu jangka pendek, yakni isu mengenai kesejahteraan masyarakat dan lapangan pekerjaan. Berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Walikota Tangerang 2013, terdapat persepsi pemilih bernada negatif terhadap salah satu kandidat di wilayah politik suasana perkotaan dan wilayah politik dominasi pengusaha, dimana wilayah tersebut tingkat partisipasinya hanya mencapai 60%. Sementara itu, di wilayah politik suasana pedesaan dan wilayah politik dominasi karyawan, tingkat partisipasi mencapai di atas 60%. Namun tidak ada persepsi negatif di wilayah politik tersebut.

Tangerang and Batuceper District are two district in Tangerang City which have difference characteristics. Tangerang District, which known as the centre of Tangerang City, has function for trading centre. On the other hand, Batuceper district, which location is in the periphery of Tangerang city, has function for industry area. The characteristics can influence the voter turn out rate in Major of Tangerang City Election. This research uses quantitative method with spatial descriptive approach. The results show that people, who live in urban-rural political region or owner-worker political region, are prefer short-term issue than long-term issue. The issue which people think interesting is about people prosperity and job for the people. And voter perception about the candidate can influence voter turnout rate. In urban political region and owner political region, there is a negative perception that makes the voter turnout rate only 60%. On the other hand, in rural political region and worker political region, there is no negative perception and the voter turn out can above 60%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dadang B.
"Kota Tangerang yang merupakan salah satu daerah di Propinsi Banten memiliki industri dalam jumlah cukup banyak. Data industri di Kota Tangerang menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1.045 buah industri yang tersebar di 13 kecamatan. Keberadaan industri di Kota Tangerang menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Pertumbuhan industri dapat menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan, masalah tenaga kerja, masalah sanitasi lingkungan, masalah perubahan budaya masyarakat, permasalahan pada penataan ruang kota.
Upaya yang dilakukan oleh industri untuk mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan masih bersifat individual dan lebih mengarah kepada upaya menghilangkan sebanyak mungkin limbah dari lokasi pabrik tanpa mempedulikan bentuk akhir dari limbah-limbah tersebut di luar pabrik. Strategi pengelolaan lingkungan khususnya pengelolaan limbah seperti diuraikan di atas harus mulai dibenahi ke arah strategi yang lebih ramah lingkungan, baik di lokasi industri sendiri sebagai sumbernya, maupun di lingkungan tempat berakhirnya limbah-limbah tersebut. Salah satu strategi pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pengembangan ekoindustri (era-industrial development). Penerapan ekoindustri di negara maju dilakukan dalam sebuah kawasan industri. Penerapan ekoindustri di kawasan industri atau dikenal dengan eco-industrial estate atau eco industrial park. Industri-industri membentuk sinergisme yang dapat terjadi membentuk sebuah simbiosis mutualisme yang terjadi antar industri dalam sebuah kawasan industri.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah menciptakan dan menguji kelayakan secara teoritis suatu konsep pengembangan ekoindustri yang menjadi model khas di Kota Tangerang. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah (1) menentukan kelayakan secara teoritis potensi hubungan (network) antar industri di dalam mengelola limbah yang dihasilkan; (2) menentukan kelayakan secara teoritis potensi hubungan (network) industri dan masyarakat sekitar dalam pengelolaan limbah industri.
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan dalam melakukan pembahasan serta penulisan adalah secara deskriptif analitis. Sampel industri yang diambil berjumlah 8 sampel dengan dasar pemilihan potensi terciptanya hubungan (network) dalam pemanfaatan limbah. jumlah total sampel masyarakat adalah 35 sampel. Metode yang sama untuk penentuan kelayakan hubungan antar industri digunakan pula untuk penentuan kelayakan potensi hubungan industri dengan masyarakat, yaitu metode analisis tabulasi silang dan metode deskriptif. Kelayakan potensi hubungan (network) antar industri dan potensi hubungan (network) industri dengan masyarakat ditentukan apabila pengujian terhadap aspek teknis lingkungan, aspek ekonomis, dan aspek sosial disimpulkan layak apabila salah satu dan pengujian aspek tersebut di atas tidak layak, maka disimpulkan bahwa konsep ekoindustri tidak layak.
Kesimpulan yang dapat ditarik dan penelitian ini adalah (1) Potensi hubungan (network) antar industri ditinjau dari aspek teknis lingkungan dengan variabel pemanfaatan limbah padat, pemanfaatan limbah cair, pemanfaatan sludge, dan kemudahan aksesibilitas, kemudian ditinjau dari aspek ekonomis dengan variabel biaya transportasi dan manfaat penjualan limbah, serta ditinjau dari aspek sosial dengan variabel potensi gangguan kesehatan terhadap pekerja/masyarakat dan persepsi masyarakat, secara teoritis layak untuk dilakukan oleh industni-industri yang diteliti; (2) Potensi hubungan (network) antara industri dan masyarakat ditinjau dari aspek teknis lingkungan dengan variabel pemanfaatan limbah padat, pemanfaatan limbah cair, pemanfaatan sludge, dan kemudahan aksesibilitas, kemudian ditinjau dari aspek ekonomis dengan variabel biaya transportasi dan manfaat penjualan limbah, serta ditinjau dari aspek sosial dengan variabel potensi gangguan kesehatan terhadap pekerja/masyarakat dan persepsi masyarakat, secara teoritis layak untuk dilakukan oleh industri-industri yang diteliti.
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendapatkan hasil yang lebih lengkap dan mendetail seharusnya dilakukan pengumpulan data untuk variabel lain; (2) Dibutuhkan inventarisasi industri-industri lain yang dapat melakukan hubungan; (3) Memberikan peluang terhadap industri baru untuk melakukan hubungan; (4) Pengintegrasian industri-industri inti untuk mengantisipasi adanya gangguan apabila salah satu industri inti tidak beroperasi; (5) Agar konsep ekoindustri ini dapat diterapkan sebaiknya dibentuk suatu perkumpulan atau forum komunikasi yang dapat menjembatani kepentingan industri dengan pelestarian lingkungan; (6) Pemerintah Kota Tangerang khususnya dinas yang menangani lingkungan hidup dapat memfasilitasi penerapan konsep ekoindustri sebagai aternatif pengelolaan lingkungan untuk industri dengan membentuk sebuah Cleaner Production Center (CPC) di daerah sebagai bentuk pengintegrasian program produksi bersih.

Tangerang City, one of area in Province of Banten, has industries in a large number. Data of industry in Tangerang City shows that there are 1.045 industries in 13 Sub District. The existence of industries in Tangerang City would cause impacts that can be positive or negative. Besides that, industry can cause negative impacts such as problems on environmental pollution, labor force, environmental sanitation, cultural change in society, and spatial planning.
However, in practice, the waste management is still individually and more directed to dispose the waste without a proper treatment. Environmental management strategies especially waste management that is mentioned before have to be changed in order to be more environmentally sound, even in site of industry as the source of waste, or in the area of waste disposal. One of the strategies that can be applied to fulfill is the eco-industrial development. In developing countries, the eco-industrial development is applied in an industrial estate, which is known as eco-industrial estate or eco-industrial park. Industries synergies each other and form a mutualism symbiosis.
Based on problem that mentioned before, the general purpose of this research is to create and test the theoretical feasibility of the eco-industrial development concept which is made for Tangerang City. Furthermore, the specific purposes of this research are (1) to determine theoretical feasibility of the inter-industries potential network in industrial waste management; and (2) to determine theoretical feasibility of the potential network between industries and the society in industrial waste management.
Approach that is used in this research are quantitative and qualitative. Method that is used in analysis and writing is analytical descriptive. Eight samples of industries are chosen based on the potential network in waste reuse. The number of sample from people of society is 35. The same method are applied to determine theoretical feasibility of the inter-industries potential network in industrial waste management and theoretical feasibility of the potential network between industries and the society in industrial waste management. The methods are cross tabulation analysis and descriptive whit which the feasibility can be determined. Feasibility of the inter-industries potential network in industrial waste management and theoretical feasibility of the potential network between industries and the society in industrial waste management are can be determined, if only the test of technical environment, economical and social aspect are determined feasible. If one of the aspects is infeasible, so the concept is infeasible.
Thus, the conclusions can be deduced from this research are (1) the inter-industries potential network in industrial waste management, which is determined from technical environment aspect with variable solid waste reuse, liquid waste reuse, sludge reuse, and accessibility, then from economical aspect with variable transportation cost and benefit of selling the waste, and last, from social aspect with variable health disturbance and social perception, is theoretical feasible (2) the potential network between industries and the society in industrial waste management, which is determined from technical environment aspect with variable solid waste reuse, liquid waste reuse, sludge reuse, and accessibility, then from economical aspect with variable transportation cost and benefit of selling the waste, and last, from social aspect with variable health disturbance and social perception, is theoretical feasible.
Suggestion from this research are (1) to gain more complete and more detail outcome from this kind of study, it would be needed to collect other data; (2) industries inventory that can join in networking is needed; (3) to gain optimally result, its must give opportunity to other new industries; (4) core industries integration to anticipate lack of inappropriate situation which one of industry stops operate; (5) to make this concept practicable, it would be better b form a communication forum that consist of all stakeholders from the industrial area, in order to achieve environmental conservation; (6) government officer from Tangerang City, especially environmental agency can facilitate the application of eco-industrial development concept as an alternative for industry's environmental management with develop local cleaner production center (CPC) as an integration cleaner production programmed.
Number or References : 25 (1993 - 2004)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliha Mahsuna
"Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 7 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan berdasarkan: 1 pola sebaran Puskesmas, 2 kualitas Puskesmas, 3 Kunjungan Puskesmas dan 4 keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat untuk mengetahui sebaran Puskesmas, uji one way ANOVA untuk melihat hubungan antara kualitas Puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien dan Locations Quotient LQ untuk melihat keterjangkauan Puskesmas. Berdasarkan analisa tetangga terdekat terlihat pola sebaran 25 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan bersifat seragam atau merata yaitu jarak antara lokasi satu dengan lokasi lainnya teratur dengan nilai NNR 1,407471. Berdasarkan kualitas Puskesmas dan kunjungan pasien menunjukkan adanya kecenderungan penduduk mengunjungi Puskesmas yang memiliki kualitas baik. Hal ini dikarenakan Puskesmas yang memiliki kualitas baik selain didukung oleh sarana prasarana pelayanan kesehatan yang memadai juga didukung oleh kondisi jaringan jalan yang baik yaitu jalan kolektor sekunder dan jalan arteri sekunder. Sehingga keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas lebih tinggi pada Puskesmas dengan kualitas baik yaitu 11 Puskesmas yang banyak dikunjungi oleh penduduk dan 14 Puskesmas yang sedikit dikunjungi oleh penduduk.

Primary Health Care is responsible for organizing health efforts to the first level. South Tangerang City has 25 health centers spread over in 7 districts. This study aims to determine the spatial pattern of Primary Health Care in South Tangerang City based on 1 the distribution pattern of health centers, 2 the quality of health centers, 3 visit health centers and 4 the affordability of the population access to Primary Health Care. The method is the nearest neighbor analysis to determine the distribution of the health center, one way ANOVA statistic test to look at the relationship between the quality of the health center with a number of patient visits and Locations Quotient LQ to look at the affordability of the health center. Based on the analysis of nearest neighbor distribution pattern seen 25 health centers in South Tangerang City are uniform or evenly the distance between the location of the other locations regularly with NNR value 1.407471. Based on the quality of the health center and visit the patients showed a tendency residents visited the health center which has good quality. This is because the health center which has a good quality in addition be supported by means of adequate health care infrastructure is also supported by the good condition of the road network is a secondary collector roads and secondary arterial roads. So the affordability of the population access to Primary Health Care higher in health centers with good quality with 11 health centers which are visited by residents and 14 health centers were little visited by residents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Desita Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pola spasial hot spot pencurian kendaraan bermotor selama dua tahun terakhir yakni tahun 2016-2017. Penelitian ini bermula dari pernyataan bahwa Kab.Tangerang adala penyangga ibukota yang mempunyai jumlah kasus kriminalitas yang paling tinggi diantara Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, serta berdasarkan berbagai sumber berupa portal online, banyak nya kasus curanmor yang terjadi di Kecamatan Curug yang merupakan bagian dari Kab.Tangerang. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berbentuk data tabular seperti lokasi kejadian, waktu kejadian, dan modus operandi diperoleh dari Satreskrim Polsek Curug, kemudian data penggunaan lahan dan jaringan jalan diperoleh dari BIG. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi lapangan yang berupa peta kognitif dan verbatim wilayah aktivitas. Metode yang digunakan adalah snowball sampling dengan melakukan identifikasi secara terus menerus pada informan yang masuk pada kriteria penelitian dan melakukan analisis berdasarkan hubungan yang terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa wilayah yang tingkat kerawan pencurian kendaraan bermotornya tinggi adalah wilayah permukiman dan wilayah yang tingkat kerawanan pencurian kendaraan bermotor nya rendah adalah wilayah perkebunan. Secara temporal, dalam jangka waktu harian, curanmor rawan terjadi pada sore hari atau sekitar pukul 12.00 hingga pukul 18.00, hal tersebut disebabkan penjagaan pada sore hari terlalu minim karena sebagian besar penjaga di sore hari sedang pulang. Dalam jangka waktu bulanan, curanmor rawan terjadi di bulan Juli hingga Agustus. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya kurangnya penjagaan dari pihak keamanan, pusat aktivitas masyarakat, dan jenis bentuk penggunaan lahan dan jaringan jalan.

ABSTRACT
This study discusses the spatial patterns of motor vehicle theft hot spots over the last two years 2016 2017. This research stems from the statement that Kab.Tangerang is the capital buffer that has the highest number of criminal cases between Tangerang City and South Tangerang City, and based on various sources such as online portal, many cases of curanmor happened in Curug Subdistrict which is part of Kab. Tangerang. In this study, the data used are quantitative data and qualitative data. Quantitative data in the form of tabular data such as location of incident, time of incident, and modus operandi obtained from Satreskrim Polsek Curug, then data of land use and road network obtained from BIG. Qualitative data obtained from in depth interviews and field observations in the form of cognitive maps and verbatim activity areas. The method used is snowball sampling by continuously identifying the informants who enter the research criteria and perform the analysis based on related relationships. The result of the research shows that the area with high vehicle theft is the residential area and the area where the vulnerability of motor vehicle theft is low is the plantation area. Temporally, in the daily period, curanmor is prone to occur in the afternoon or around 12 00 to 18 00, this is due to the maintenance in the afternoon is too minimal because most guards in the afternoon are home. In the monthly period, curanmor is prone to occur in July to August. Many influencing factors include lack of security, community activity centers, and types of land use and road networks."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Ikka Maretha
"ABSTRAK
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku memilih, diantaranya faktor psikologis, faktor sosiologis, faktor rasional, dan faktor geografis. Penelitian ini berfokus pada karakteristik lokasi yang dimiliki oleh wilayah pemenangan masing-masing kandidat pada Pemilihan Walikota Tangerang Selatan tahun 2015 dan pola keruangan yang terbentuk. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder hingga menemukan titik-titik sampel basis massa masing-masing kandidat, yang kemudian akan diteliti faktor apa yang menjadi pendorong keputusan memilih di lokasi tersebut. Hasil yang diperoleh adalah terdapat karakteristik lokasi yang berbeda-beda pada basis massa kandidat satu dan lainnya, serta faktor utama pendorongnya pun berbeda. Faktor geografis merupakan faktor signifikan dalam keputusan memilih. Pola keruangan yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu pola keruangan antar basis masa kandidat dan pola keruangan menurut selisih hasil suara.

ABSTRACT
There are several factors that influence voting behavior, including psychological factors, sociological factors, rational factors, and geographic factors. This study focuses on the characteristics of locations owned by each region winning candidate in South Tangerang Mayor Election 2015 and the spatial patterns are formed. The study was conducted with secondary data processing to find points of sample mass base of each candidate, which will then be examined what factors are driving the decision to choose the location. The results are there characteristics of different locations on a mass basis and one other candidate, as well as the main factor driving force was different. Geographical factor is a significant factor in the decision to choose. Spatial patterns formed divided into two, namely the spatial patterns between the base period and the candidate spatial patterns according to the difference in sound results."
2016
S63480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristina Ayu Rumondang S.
"Parmalim merupakan sebuah agama asli Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Parmalim cabang Tangerang sudah berdiri sejak tahun 2001. Salah satu hal yang penting dimiliki dalam Parmalim untuk mencapai suatu tujuannya adalah terciptanya kohesi sosial melalui interaksi dan aktivitas sosial. Kohesi sosial merupakan karakteristik masyarakat yang menunjukkan ketergantungan antar- individu. Penelitian ini membahas tentang ikatan sosial yang terjadi pada anggota Parmalim Tangerang dikaitkan dengan ruang terjadinya interaksi dan aktivitas sosial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa studi literatur, observasi, dan wawancara mendalam. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan keruangan. Hasil tipologi kohesi sosial yang terbentuk yaitu bonding social untuk hubungan internal anggota Parmalim atas dasar kepentingan kekerabatan & ibadah, bridging social untuk hubungan eksternal Parmalim Tangerang dengan dasar kepentingan organisasi Parmalim dan kehidupan bermasyarakat, serta linking social dengan dasar kepentingan kehidupan bermasyarakat. Pola spasial kohesivitas sosial yang dihasilkan oleh ketua cabang (Ulu Punguan) Parmalim Tangerang berbeda dengan anggota Parmalim (orangtua dan anak muda/naposo). Perbedaan tersebut terlihat pada ruang sosial didasarkan pada aktivitas sosial yang terjadi.

Parmalim is a native Batak religion originating from North Sumatra. The Tangerang branch of Parmalim has been established since 2001. One of the important things in Parmalim to achieve its goals is the creation of social cohesion through social interactions and activities. Social cohesion is a characteristic of society that shows inter-individual dependence. This study discusses the social ties that occur in members of Parmalim Tangerang associated with the space for interaction and social activities. The data used in this research are qualitative data in the form of literature studies, observations, and in-depth interviews. The method used is a qualitative descriptive method using a spatial approach. The results of the typology of social cohesion that are formed are social bonding for internal relations of Parmalim members on the basis of kinship & worship interests, social bridging for external relations of Parmalim Tangerang on the basis of Parmalim organizational interests and community life, and social linking on the basis of the interests of social life. The spatial pattern of social cohesiveness produced by the branch chairman (Ulu Punguan) of Parmalim Tangerang is different from that of Parmalim members (parents and youth /naposo). This difference can be seen in the social space based on the social activities that occur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Cahyo Galih Pranoto
"Urban Heat Island adalah suatu fenomena dimana suhu permukaan kota yang padat bangunan lebih tinggi daripada suhu di sekitarnya baik di desa maupun pinggir kota. Kecamatan Pinang merupakan Kecamatan di Kota Tangerang yang pembangunannya mengalami perubahan secara dinamis. Perubahan kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan serta tutupan lahan yang cepat mempengaruhi suhu permukaan darat di Kecamatan Pinang. Metode yang digunakan yaitu pengolahan dari citra Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI untuk mendapatkan nilai Kerapatan Vegetasi (NDVI), Kerapatan Bangunan (NDBI) dan Land Surface Temperature (LST).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Pinang telah mengalami perluasan wilayah yang terdampak Urban Heat Island yang menjalar di bagian selatan Kecamatan Pinang. Hasil ini didukung oleh uji statistik yang menunjukan semakin tinggi kerapatan bangunan, semakin tinggi pula suhu permukaan daratnya serta semakin tinggi kerapatan vegetasi, maka semakin rendah suhu permukaan daratnya.

Urban Heat Island is a phenomenom in which the surface temperature of the crowded city buildings higher than the surrounding temperature both in villages and sub urban. Pinang Sub-District is a Sub-District at Tangerang City who had growth dynamic development. Transformation of vegetation density, density of the roof of the buildings and land cover can affect the land surface temperature at Pinang Sub-District. The research method is using by processing satellite imagery from Landsat 7 ETM+ and Landsat 8 OLI to get vegetation density (NDVI), density of the roof of the building (NDBI) and land surface temperature (LST).
The results showed that the Pinang Sub-District have expanded the area affected by the spread of Urban Heat Island in the southern part of the Pinang Sub-District. This result also tested in statistically. Therefore, when land surface temperature rise, the building density are descend. Beside when land surface temperature descend, the vegetation density are rise up.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Ulul Albab
"Penelitian ini akan membahas kinerja pegawai pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berdasarkan dengan teori. Teori yang digunakan merupakan teori dari Faustino Cardoso Gomes yang terdiri dari delapan dimensi yaitu, Quantity of Work, Quality of Work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative dan Personal Qualities. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan penelitian survey ke dalam suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data pokok.
Pada penelitian ini terdapat 40 responden dan menggunakan total sampling. Setelah pengumpulan data maka akan menggunakan alat bantu analisis dengan menggunakan penghitungan SPSS (Stastitical Product and Service Solution) 17.0 dan hasil analisis akan didistribusikan ke dalam sebuah grafik dan tabel. Kemudian, hasil kuesioner akan diperkuat dengan wawancara dengan Bapak Camat dan masyarakat di delapan kelurahan pada Kecamatan Larangan.
Hasil penelitian adalah kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP di Kecamatan Larangan sangat baik. Pegawai telah melaksanakan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

This research will discuss the performance of employees in Larangan's District, City of Tangerang. In this study using a quantitative approach based on the theory. The theory used is from Faustino Cardoso Gomes consisting of eight dimension, Quantity of Work, Quality of Work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative and Personal Qualities. Data collection technique is to use survey research into the population and to use the questionnaire as the principal data collection.
In this study, there were 40 total respondents and use of sampling. After collecting the data it will use the tools of analysis using SPSS calculation (Stastitical Product and Service Solutions) 17.0 and analytical results will be distributed into a graph and table. Then, the results of the questionnaire will be reinforced by an interview with the District Head and communities in eight villages in the Larangan's District.
The result is the performance of employees in the service of e-KTP is very good in Larangan's District. Employee has carried out his job to the fullest extent possible in accordance with the standards that have been set.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daud Pratama
"Skripsi ini mencoba untuk melihat pengaruh dari pembelian suara terhadap perilaku memilih pada masa pemilihan kepala daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020. Dalam menjelaskan fenomena tersebut, digunakan konsep perilaku memilih rasional dan teori pembelian suara dari Edward Aspinall. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei dari rumah ke rumah dengan bantuan instrumen kuesioner. Sampel yang ditetapkan berjumlah 160 responden dengan tingkat kepercayaan sebesar 92,1 % dan Margin of Error sebesar 7,9 %. Untuk hasil dan pembahasan, ditemukan bahwa praktik pembelian suara di pilkada Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 dilakukan melalui jaringan tim sukses yang dimiliki setiap pasangan calon. Selain itu, ditemukan juga bahwa jenis pemilih inti merupakan jenis pemilih yang paling banyak ditargetkan sebagai sasaran praktik pembelian suara. Dari 113 responden yang pernah ditawari pemberian barang, sebanyak 79 responden atau 69,9 % merupakan pemilih inti dan dari 71 responden yang pernah ditawari pemberian uang tunai, sebanyak 58 responden atau 81,7 % juga tergolong ke dalam pemilih inti. Selain pemberian dalam bentuk barang dan uang tunai, skripsi ini juga menemukan bahwa jenis barang seperti masker, faceshield dan handsanitizer menjadi instrumen baru dari setiap kandidat dalam menarik hati para pemilih. Pelaksanaan pilkada di tengah wabah pandemi covid-19 membuat maksud dari pemberian barang tersebut (masker, faceshield, handsanitizer) menjadi tersamarkan antara pemberian untuk bantuan kemanusiaan atau pemberian dalam rangka memikat hati para pemilih. Kemudian, data hasil survei juga menunjukkan bahwa praktik pembelian suara tetap terjadi pada masa pilkada Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 yang dilaksanakan ditengah wabah pandemi covid-19. Terakhir, berdasarkan hasil uji korelasi dan regresi logistik diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara pembelian suara dengan perilaku memilih masyarakat Kecamatan Pamulang pada pilkada Kota Tangerang Selatan Tahun 2020.

This thesis aims to examine the influence of vote buying on voting behavior during the 2020 local elections for the head of South Tangerang City. In explaining this phenomenon, the concepts of rational voting behavior and the theory of vote buying by Edward Aspinall are utilized. The research method employed is quantitative, utilizing a survey conducted door-to-door with the assistance of a questionnaire instrument. The determined sample size is 160 respondents with a confidence level of 92,1 % and a Margin of Error of 7,9 %. Regarding the findings and discussion, it was discovered that the practice of vote buying in the 2020 South Tangerang City local elections was carried out through the campaign teams associated with each candidate. Additionally, it was found that core voters were the primary target of vote buying practices. Out of 113 respondents who were offered goods, 79 respondents or 69,9 % were core voters. Furthermore, out of 71 respondents who were offered cash, 58 respondents or 81,7 % were also classified as core voters. In addition to offering goods and cash, the thesis also identified that items such as masks, face shields and hand sanitizers became new instruments used by each candidate to attract voters. The conduct of regional elections amidst the Covid-19 pandemic has led to a conflation of the intended purpose behind distributing resources, causing ambiguity whether these items (masks, face shields and hand sanitizers) are intended for humanitarian aid or as a means to garner favor with voters. Moreover, survey data indicated that the practice of vote buying persisted during the 2020 South Tangerang City local elections which were held amid the COVID-19 pandemic. Finally, based on the results of correlation and logistic regression tests, it was found that there was no significant influence between vote buying and the voting behavior of the Pamulang Subdistrict community in the 2020 South Tangerang City local elections."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islahul Mu`Minah
"Industri daur ulang sampah merupakan salah satu usaha strategis untuk mengatasi masalah sampah. Penanganan sampah secara terpadu dan menguntungkan secara ekonomi diperlukan peran aktif masyarakat untuk ikut mengelola sampah secara profesional dan ditangani secara komersial sebagai suatu usaha yang akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat pola spasial industri pengolahan sampah dan distribusinya yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sepatan. Pola sebaran lokasi industri dilakukan dengan metode tetangga terdekat (NNA). Pola distribusi dilihat dengan saluran distribusi dan arah tujuan distribusi. Hasil penelitian menyimpulkan pola sebaran lokasi industri di Kecamatan Sepatan adalah Random. Pemilihan saluran dapat dipengaruhi oleh volume produksi dan lamanya industri tersebut berdiri. Semakin besar volume produksi saluran distribusi yang dipilih semakin pendek dan tujuan penjualannya cenderung semakin jauh. Pemilihan saluran distribusi ini pula dapat mempengaruhi pembentukan harga jual dan beli yang terjadi. Industri yang menjual langsung ke pemakai industri lebih menguntungkan tiap bulannya.

Industrial waste recycling is one of the strategic efforts to address the problem of waste. Integrated waste management and economic benefit required the active role of the community to participate in managing the garbage in a professional and handled commercially as a business that will generate profits. Therefore, this study was conducted to look at the spatial pattern of industrial waste processing and distribution has been done by the people of the subdistrict Sepatan. Distribution pattern of industrial sites was conducted using the nearest neighbor (NNA). The distribution pattern seen with distribution channels and towards the purpose of distribution. The study concluded the distribution pattern of industrial location in subdistrict Sepatan is Random. The channel selection may be influenced by production volume and duration of the industry stand. The greater the volume of production of the chosen distribution channel is getting shorter and the sales tend to be more distant destination. Selection of this distribution channel can also affect the formation of the price of buying and selling happens. Industries that sells directly to more profitable industrial users each month."
2016
S62157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>