Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Baskoro Febianto
"Skripsi ini fokus membahas tentang dinamika Observatorium Bosscha (Bosscha Sterrenwacht) dalam fungsinya sebagai tempat penelitian hingga pendidikan astronomi di Indonesia. Skripsi ini mendiskusikan latar belakang pendirian Observatorium Bosscha pada masa Hindia Belanda dan berfungsi sebagai tempat penelitian astronomi, khususnya penelitian mengenai bintang ganda, paralaks bintang dan bintang variabel. Berafiliasinya Observatorium Bosscha dengan universitas membuka kesempatan untuk mengadakan pendidikan astronomi di tingkat pendidikan tinggi. Afiliasi tersebut semakin jelas dengan diserahkannya Observatorium Bosscha kepada Pemerintah Indonesia pasca pengakuan kemerdekaan Indonesia dan berdirinya bagian peminatan astronomi di Universitas Indonesia Bandung. Bagian astronomi ini kemudian berkembang menjadi Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959 dan menjadi institusi pendidikan astronomi satu ? satunya di Indonesia. Penelitian ini didasarkan dari sumber laporan tahunan yang dimiliki oleh Nederlandsch Indische Sterenkundige Vereeniging dan publikasi ilmiah Annalen van der Bosscha Sterrenwacht te Lembang (Java), serta surat kabar sezaman. Skripsi ini diteliti menggunakan metode sejarah.

This thesis focused about the dynamics of Bosscha Observatory (Bosscha Sterrenwacht) in its function as a place for research to astronomy education in Indonesia. This thesis discusses the background of the establishment observatory at the time of the Dutch East Indies and serves as a place of astronomical research, especially research on double stars, stellar parallax and variable stars. Affiliation with the university's observatory astronomy education opportunities held at the level of higher education. Affiliates are more apparent with Bosscha Observatory delivered to the Indonesian Government after the recognition of independence of Indonesia and the establishment of a part of specialization astronomy at the University of Indonesia, Bandung. Part of astronomy was later developed into the Department of Astronomy Bandung Institute of Technology in 1959 and as an educational institution astronomical one - the only one in Indonesia. The study is based on the source of the annual report which is owned by Nederlandsch Indische Vereeniging Sterenkundige and publications Annalen van der Bosscha Sterrenwacht te Lembang (Java), as well as newspapers contemporaries. This thesis investigated using the historical method."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrizal
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S29049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Karima Pasha
"Perkembangan perkebunan teh di Hindia Belanda tidak dapat dipisahkan dari peran Preanger Planters, mereka merupakan para pekebun teh di Priangan. Salah satunya Karel Albert Rudolf Bosscha, pengelola perkebunan teh N.V. Assam Thee Onderneming Malabar pada tahun 1896-1928. Penelitian ini mengkaji peran Bosscha sebagai kepala administrator dan kontribusinya terhadap perkembangan perkebunan teh Malabar dari tahun 1896 hingga 1928. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan empat tahapan, yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber primer yang digunakan adalah laporan, surat kabar, majalah sezaman dan arsip Cultures (1816-1920) koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan perkebunan teh Malabar dari rentang periode 1896-1928 tidak dapat terlepas dari peran Bosscha sebagai Preanger Planters. Bosscha memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam membentuk identitas dan perkembangan wilayah Priangan. Keberhasilan perkebunan ini mencerminkan dedikasi dan ketekunan Bosscha dalam mengelola perkebunan teh. Atas dedikasi dan kontribusinya, N.V. Assam Thee Onderneming Malabar menjadi salah satu simbol penting bagi sejarah dan kekayaan Priangan dalam industri perkebunan teh di Hindia Belanda.

The Dutch East Indies’ tea plantation’s growth is closely tied to the Preanger Planters, who were tea planters in the Priangan region. One notable planter was Karel Albert Rudolf Bosscha, who managed the N.V. Assam Thee Onderneming Malabar tea plantation in 1896 to 1928. This study explores Bosscha's role as the head administrator and his contributions to the plantation's development from 1896 to 1928. The research followed historical research methods with four stages, heuristic, verification, interpretation, and historiography. Primary sources such as reports, newspapers, magazines and Cultures archives (1816-1920) collection of the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI). The analysis revealed that Bosscha played an integral part in the Malabar tea plantation's growth from 1896 to 1928, shaping the identity and progress of the Priangan region. His dedication and perseverance in managing the plantation were reflected in its success. As a result of Bosscha's contributions, the N.V. Assam Thee Onderneming Malabar became a significant symbol in the tea plantation industry's history in Dutch East Indies’ and prosperity in Priangan region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fiqrulloh Fajrin
"Priangan Tengah (Bandung Raya) merupakan salah satu arena ideal di Hindia Belanda untuk mempelajari perubahan sosial, khususnya pada paruh kedua abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Nama Karel Albert Rudolf (Ru) Bosscha (1865–1928), atau sang “Raja Teh Priangan”, barangkali tidak asing lagi bagi masyarakat Priangan bersanding bersama perusahaan perkebunan miliknya di kaki Gunung Malabar yang mengalami kesuksesan besar selama bertahun-tahun lamanya. Penelitian ini berupaya memusatkan analisisnya pada individu, dalam hal ini Ru Bosscha, seraya menghubungkannya pada struktur sosial lebih besar yang mengikatnya demi menjelaskan strategi praktik sosial dan kuasa yang ia gunakan kala itu. Proses penelitian dilakukan melalui metode kualitatif dengan landasan teori praktik milik Pierre Bourdieu. Survei arkeologis menemukan sisa-sisa tinggalan materi berasal dari kehidupan yang dijalani oleh Ru Bosscha, dan ketika dihubungkan beserta data-data sejarah yang berkaitan dengan dirinya, semua itu memperlihatkan legitimasi dari posisi sosial tinggi Ru Bosscha sebagai pengusaha perkebunan sekaligus konglomerat di wilayah Priangan.

Central Priangan (Bandung Raya) is considered one of the ideal arenas in the Dutch East Indies to examine social changes, particularly during the second half of the 19th century until the early 20th century. Karel Albert Rudolf (Ru) Bosscha (1865–1928), the "Tea King of Priangan," is likely well-known among the people of Priangan as he owned highly successful private plantation companies at the foot of Mount Malabar for numerous years. This research aims to focus its analysis on the individual, specifically Ru Bosscha, while also connecting it to the broader social structure that bound him, in order to explain the strategies of social practice and power he utilized during that period. The research process uses a qualitative method based on Pierre Bourdieu's practice theory. Archaeological surveys have revealed material remnants derived from Ru Bosscha's life in Central Priangan, and when correlated with historical data related to him, these findings demonstrate the legitimacy of his elevated social position as both a plantation entrepreneur and a conglomerate in the Priangan region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Freriks, Kester
Amsterdam: Meulenhoff, 1992
BLD 839.36 FRE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Engkas Sukaesih
"Tesis ini membahas tentang implementasi kebijakan difusi hasil teknologi lingkungan di Serpong dan teknologi agro di Lembang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivis dengan analisis data deskriptif. Data primer yang berupa wawancara mendalam yang dilakukan kepada pelaksana difusi teknologi lingkungan di Serpong dan teknologi agro di Lembang.
Hasil analisa menunjukkan adanya implementation gap antara pedoman dan faktual pelaksanaan. Indikasinya adalah pendekatan yang digunakan bersifat sentralistis dan top-down, adanya ketidaksinkronan kebutuhan teknologi dan penetapan teknologi hasil litbang yang didifusikan serta minimnya keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut adalah: tujuan dan sasaran yang belum jelas, kelompok sasaran yang belum tepat dan konsisten, pelaksana kebijakan yang belum berkomitmen penuh, komunikasi antar organisasi yang belum intensif, kondisi sosial, ekonomi dan politik, serta tingkat partisipasi masyarakat yang minim terhadap pelaksanaan difusi teknologi.
Agar kebijakan difusi teknologi dapat diimplementasikan dengan baik, maka pada tahap formulasi kebijakan diperlukan keterlibatan pihak-pihak yang akan terkait (stakeholder) dalam pelaksanaan kebijakan yang memuat konsep, tujuan dan strategi yang jelas agar mudah dipahami dengan benar oleh pelaksana-pelaksananya. Komunikasi dan koordinasi antar organisasi harus lebih ditingkatkan, sehingga terwujud sinkronisasi dan sinergi dalam pelaksanaan. Selain itu pendekatan yang dilakukan harus lebih demand oriented atau bottom-up yang mempertimbangkan manfaat bagi adopters dan juga mempertimbangkan faktor lingkungan: kondisi sosial, ekonomi dan politik yang ada.

This thesis discusses the implementation of the policy diffusion for environmental technologies in Serpong and agro technology in Lembang and the factors that influence it. This research uses a positivist approach to the descriptive data analysis. Primary data in the form of in-depth interviews are conducted to the performer of the diffusion of environmental technology in Serpong and agro technology in Lembang.
Results of analysis showed the existence of implementation gaps between guidelines and the factual implementation. The indication is the approach used is centralized and top-down, there is not synchronous technology needs and determination of technological R & D results in the diffusion right and the lack of local government involvement in program implementation. The factors that influence the policy implementation are: goals and objectives are unclear, the target group that has not been precise and consistent, implementing policies that have not fully committed, communication between an organization that has not been intensive, social, economic and political, as well as the participation rate people who lack the implementation of technology diffusion.
In order for technology diffusion policies can be implemented well, then at the stage of policy formulation is required the involvement of the parties that will be involved (stakeholders) in the implementation of policies that include concepts, objectives and a clear strategy to be easily understood correctly by executors. Communication and coordination among organizations should be further enhanced to realize synchronization and synergy in the implementation. In addition the approach taken should be more demand oriented or bottom-up considering the benefits for adopters and also consider environmental factors: social, economic and political.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmawati Hindersah
"Pembelajaran Tata Bangunan dan Lingkungan di Desa Cikole merupakan upaya pelatihan untuk meningkatkan pemahamam masyarakat desa tentang pentingnya menata lingkungan perumahan dengan baik. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dengan mengukur tingkat pemahaman mereka melalui pre test dan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa tata bangunan dan lingkungan yang baik adalah tata bangunan dan lingkungan yang ada saat ini, yang sebenarnya belum sesuai ketentuan bangunan. Kemudian dilakukan pelatihan tentang substansi tata bangunan dan lingkungan yang baik sesuai teknik rekayasa maka hasil post test menunjukkan bahwa pemahaman tentang pentingnya lingkungan yang tertata dengan baik di lingkungan tempat tinggal mereka meningkat cukup signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tata bangunan dan lingkungan perdesaan menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman mendasar terhadap suatu lingkungan yang baik. Akan tetapi harus ditindak lanjuti untuk sampai pada tindakan peduli terhadap menjaga tata bangunan dan lingkungan yang baik tersebut."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastuti Sophia
"Penelitian dan informasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Informasi timbul oleh adanya penelitian dan sebaliknya penelitian me_merlukan informasi sebagai pendukungnya. Di dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ( Badan Litbang Pertanian ), pelaksana pengelolaan informasi, perpustakaan, dan publikasi ilmiah biding biologi dan pertanian adalah Pusat Per_pustakaan Biologi dan Pertanian (PUSTAKA). Selain mengelola dirinya PUSTAKA juga memberikan bimbingan mengenai cara-cara mengelola per_pustakaan kepada Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Ba_dan Litbang Pertanian. Pengaturan pengadaan majalah ilmiah bagi per_pustakaan- perpustakaan tersebut juga dikoordinasi oleh PUSTAKA. Di lain pihak Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Badan Litbang Pertanian adalah wadah tempat melaksanakan aktivitas penelitian. Dalam pelaksanaan aktivitas ini para peneliti memerlukan informasi. Walaupun setiap Balai Penelitian dilengkapi dengan sebuah perpustakaan, namun apabila informasi yang mereka cari tidak ada di perpustakannya, maka pustakawannya atau mereka sendiri akan mencari ke PUSTAKA. Keperluan semacam ini dapat dipenuhi dengan Jasa Pinjam Antar Perpustakaan atau dengan permintaan fotokopi artikel. Bilamana judulnya belum diketahui dapat digunakan Jasa Penelusuran Informasi. Semua jasa tersebut diselenggarakan oleh PUSTAKA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>