Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keanu Mitchell Hoerip Tatetdagat
"ABSTRAK
The present works investigates the leaching of tin slag by using
hydrochloric and citric acid. In the preliminary stages, the research begins with a
thorough literature review, followed by the development of the methods and
apparatus determination. It was found that these methods were able to extract tin
from tin slag and produced comparable results with the previously published
researches for hydrochloric and citric acid leaching. Regarding the rare metals
extraction (Nb and Ta), it was found to be unreactive with the solution, hence
making indications that their presence mostly remains in leaching residue.

ABSTRACT
Studi ini menyelidiki pelindian terak timah dengan menggunakan klorida
dan asam sitrat. Pada tahap awal, penelitian ini dimulai dengan tinjauan literatur
secara menyeluruh dan diikuti dengan pengembangan metode dan penentuan alatalat
eksperimen. Penelitian ini menemukan bahwa metode pelindian dengan asam
hydrochloric dan asam citric mampu mengekstrak timah dari terak timah dan
menghasilkan hasil yang sebanding dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
diterbitkan. Mengenai ekstraksi logam tanah jarang, ditemukan bahwa logam
tanah jarang (Nb dan Ta) tidak reaktif dengan larutan asam hydrochloric dan asam
citric. Hal ini membuat indikasi bahwa kehadiran mereka sebagian besar masih
tersimpan di residu pelindian."
2016
S64602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annafi Kevin Putra
"Ekstratksi tin dari sumber sekunder terbukti menjadi alternatif yang atraktif melihat dari permintaan produksi timah yang terus bertumbuh. Terak timah, yang tergolong sumber sekunder, masih menyisakan timah oksida sekitar 1 sampai 3%. Literature studi menunjukkan, untuk melakukan leaching dari terak timah secara efektif, formasi silica gel harus di cegah, oleh karenanya asam oksalat dipilih. Empat parameter leaching, konsentrasi asam oksalat, waktu, temperature, dan rasio, dipilih untuk mengekstrak tin (sebagai target) beserta titanium, tantalum, dan niobium. Eksperimen menunjukan, bahwa parameter leaching paling optimum berada di 24 jam waktu leaching, pada 50?C dan 10% rasio cairan dan solid.

Recovering tin from secondary resource proves to be an attractive alternative tin resource to help satisfy the ever-growing tin demands. Tin slag, considered as a secondary resource, still consist of tin in the form of oxides approximately 1 – 3%. Studies found that in order to leach tin slag effectively the formation of silica gel has to be prevented, hence oxalic acid was chosen as the leaching reagent for the study. Four leaching parameters, oxalic acid concentration, leaching time, leaching temperature and solid liquid ratio, were tested through the experiment to extract tin as the primary metal, along with titanium, tantalum and niobium. The experiment concluded that the optimum leaching time is at 24 hours with a temperature of 50?C at 10% solid/liquid ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annafi Kevin Putra
"ABSTRAK
<
Ekstratksi tin dari sumber sekunderterbukti menjadi altematifyang atraktif
melihat dari permintaan produksi timah yang tems bertumbuh. Terak timah, yang
tergolong sumber sekunder, masih menyisakan timah oksida sekitar 1 sampai 3%.
Literature studi menunjukkan, untuk melakukan leaching dari terak timah secara
efektif, formasi silica gel hams di cegah, oleh karenanya asam oksalat dipilih. Empat
parameter leaching, konsentrasi asam oksalat, waktu, temperature, dan rasio, dipilih
untuk mengekstrak tin (sebagai target) beserta titanium, tantalum, dan niobium.
Eksperimen menunjukan, bahwa parameter leaching paling optimum berada di 24
jam waktu leaching, pada 50 C dan 10% rasio cairan dan solid.

ABSTRACT
Recovering tin from secondary resource proves to be an attractive
alternative tin resource to help satisfy the ever-growing tin demands. Tin slag,
considered as a secondary resource, still consist of tin in the form of oxides
approximately 1 - 3%. Studies found that in order to leach tin slag effectively the
formation of S,ilica gel has to be prevented, hence oxalic acid was chosen as the
leaching reagentofor the study. Four leaching parameters, oxalic acid concentration,
leaching time, leaching temperature and solid liquid ratio, were tested through the
experiment to extract tin as the primary metal, along with titanium, tantalum and
niobium. The experiment concluded that the optimum leaching time is at 24 hours
with a temperature of 50 C at 10% solidiliqvid ratio."
2017
S69414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Ivandrew Pelafu
"Meningkatnya permintaan global akan logam tanah jarang (LTJ) dan masalah lingkungan yang terkait dengan penambangan tradisional telah mendorong eksplorasi sumber alternatif. Penelitian ini menyelidiki kelayakan pemulihan serium oksida (CeO2), sebuah LTJ berharga, dari limbah terak timah di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada penilaian kelayakan teknis ekstraksi CeO2, evaluasi kelayakan ekonomi proses pemulihan, dan analisis dampak lingkungan, terutama terkait mitigasi radon. Proses ekstraksi skala laboratorium dilakukan, menunjukkan keberhasilan pemulihan CeO2 dengan tingkat ekstraksi maksimum 75,16% (Tarigan 2023) dalam kondisi optimal. Kelayakan ekonomi dinilai menggunakan kerangka analisis biaya-manfaat (CBA), menggabungkan analisis arus kas diskon (DCF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek ini layak secara finansial, dengan nilai kini bersih (NPV) positif sebesar Rp 100.536.458.975,00, tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 24%, dan periode pengembalian modal selama 6 tahun. Rasio manfaat-biaya (BCR) sebesar 1,49 semakin mendukung daya tarik ekonomi proyek ini. Penilaian dampak lingkungan mengungkapkan potensi risiko yang terkait dengan paparan radon dari terak timah, tetapi juga mengukur potensi penghematan biaya kesehatan akibat berkurangnya paparan radon. Temuan penelitian ini memiliki implikasi signifikan bagi industri pertambangan Indonesia dan pasar LTJ global, menyoroti potensi terak timah sebagai sumber sekunder LTJ dan menekankan pentingnya mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan kesehatan ke dalam proses industri.

The increasing global demand for rare earth metals (REMs) and the environmental concerns associated with their traditional mining have led to the exploration of alternative sources. This study investigates the feasibility of recovering cerium oxide (CeO2), a valuable REM, from tin slag waste in Indonesia. The research focuses on assessing the technical feasibility of CeO2 extraction, evaluating the economic viability of the recovery process, and analyzing the environmental impact, particularly concerning radon mitigation. A laboratory-scale extraction process was conducted, demonstrating the successful recovery of CeO2 with a maximum extraction rate of 75.16% (Tarigan 2023) under optimized conditions. The economic viability was assessed using a cost-benefit analysis (CBA) framework, incorporating a discounted cash flow (DCF) analysis. The results indicate that the project is financially viable, with a positive net present value (NPV) of Rp100,536,458,975.00, an internal rate of return (IRR) of 24%, and a payback period of 6 years. The benefit-cost ratio (BCR) of 1.49 further supports the project's economic attractiveness. The environmental impact assessment revealed potential risks associated with radon exposure from tin slag, but also quantified the potential health cost savings resulting from reduced radon exposure. The findings of this study have significant implications for the Indonesian mining industry and the global REM market, highlighting the potential of tin slag as a secondary source of REMs and emphasizing the importance of integrating environmental and health considerations into industrial processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiva Frida Vincia
"Logam niobium, tantalum dan logam tanah jarang LTJ merupakan logam yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi. Terak timah dijadikan sumber sekunder untuk mendapatkan Nb, Ta dan LTJ. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh dari pelindian asam dengan HClO4 pada konsentrasi 0,1 M; 0,4 M; 0,8 M selama 2 jam dengan temperatur 25 C terhadap terak timah. Sampel terak timah yang digunakan mengandung Nb 0,47; Ta 0,23; La 0,13; Ce 1,0.57; Th 0,15.
Pengujian XRF dilakukan untuk melihat kadar pada residu hasil dari proses pelindian dimana kadar maksimum dari Nb 1,28; Ta 0,79; La 0,59; Ce 3,72; Th 0,38. Proses pelindian dengan HClO4 dapat melarutkan CaO, Al2O 3, dan Fe2O3. Hasil pada pengujian ICP-OES menunjukkan kadar maksimum Nb 0,208 ppm dan Th 0,138 ppm, sedangkan dari pengujian AAS kadar dari Ca dan Fe semakin meningkat saat konsentrasi HClO4 semakin besar.

Niobium, tantalum and rare earth elements REE are often used in many applications. Tin slag is a secondary source for Nb, Ta and REE. In this research will be seen the effect of acid leaching with HClO4 at concentration 0.1 M 0.4 M 0.8 M for 2 hours with temperature 25 C to tin slag. The tin slag sample used contained 0.47 Nb Ta 0.23 La 0.13 Ce 1.57 Th 0.15.
XRF test was performed to see the grade of residue result from leaching process where maximum content of Nb 1.28 Ta 0.79 La 0.59 Ce 3.72 Th 0.38 . The leaching process with HClO4 can dissolve Ca, Al, and Fe. The results of the ICP OES test showed maximum levels of Nb 0.208 ppm and Th 0.138 ppm, result from the AAS test the grade of Ca and Fe increased as the HClO4 concentration grew larger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vithiya Sri Yulina
"Unsur transisi merupakan unsur yang terdapat pada golongan 3-12. Unsur transisi ini memiliki bilangan oksidasi yang bervariasi. Dengan adanya hal tersebut menyebabkan unsur transisi memiliki kemampuan sebagai katalis yang baik dan memiliki kemampuan penyerapan zat pada permukaan yang baik. Selain unsur transisi juga terdapat Logam Tanah Jarang LTJ . Unsur LTJ terdapat pada deret lanthanida dan juga Yttrium Y dan Scandium Sc .Terak timah merupakan limbah slag dari proses peleburan timah. Terak timah yang digunakan yaitu terak timah I. Terak timah dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan mineral berharga seperti Tantalum Pentaoksida Ta2O5 dan Niobium Pentaoksida Nb2O5 dan LTJ. Proses diawali dengan pemanggangan, pencelupan pada larutan NaOH 0.5M. Kadar Ta2O5 dan Nb2O5 mengalami penurunan setelah proses pemanggangan. Setelah itu dilakukann proses pelindian menggunakan larutan pelindi HCl dengan konsentrasi 4M, 6M dan 8M. Kadar dari mineral pengikut mengalami penurunan tetapi kadar dari Ta2O5, Nb2O5, Ce2O3 serta La2O3 juga mengalami penurunan.

Transition elements or transition metal is an element contained in group 3 to 12 on the table periodic. The transition elements have two or more oxidation numbers. Given this causes the transition elements have the ability as a good catalyst, and has the ability absorption on the surface of the well. On the otherhand there is also a Rare Earth Elements REE . Rare Earth Elements are in series lanthanida and Yttrium Y and Scandium Sc . Tin slag is a waste from the lead smelting process. Tin slag has a valuable mineral that can be used as Tantalum Pentoxide Ta2O5 , Niobium Pentoxide Nb2O5 and Rare Earth Element REE . In this research, leaching is a process used to increase grade of Ta2O, Nb2O5 and REE Cerium Ce and Lanthanum La in tin slag. This research to found effect of roasting on 900 C, effect of using sodium hydroxide NaOH as a quenching agent and effect of variation chloride acid HCl concentration as leaching agent. The roasting result was obtained highest mass distribution on 100 and use to leaching process. But grade of Ta2O5, Nb2O5 and REE after roasting process was decreased. The result of leaching in variation concentration 4M, 6M, and 8M grade of gangue minerals was decreased but Ta2O5, Nb2O5 and REE also decreased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Dipantria Putra
"Timah merupakan logam yang memiliki aplikasi pengunaan yang sangat luas dan bervariasi. Hal ini mengakibatkan permintaan akan timah cenderung untuk meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu ditemukan cara untuk mengolah timah semaksimal mungkin.
Penelitian ini dilakukan untuk recovery atau pemulihan timah dari teraknya dengan menggunakan metode roasting dan pencampuran karbon dengan variasi jumlah karbon reduksi 1:0, 1:1, 1:2, dan 1:3 pada suhu 9000C, pelindian selektif dengan menggunakan H2SO4, dan Electrowinning. Untuk karakterisasi sampel menggunakan X-RD yang dilengkapi dengan software X-RD Match!, STA, AAS, dan EDS.

Tin is a metal which has a various and wide uses. This?ll make the demand of tin is tend to increase every year. So, the new way is needed to process tin as maximum as possible.
This study was conducted to recover tin from tin slags with roasting and mixing with carbon methods with various quantity of carbon reductor which is 1:0, 1:1, 1:2, and 1:3 at 9000C, selective leaching with sulfate acid, and electrowinning. For characterization of sample using X-RD equipped with X-RD Match! Software, AAS, and EDS."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Mangasi
"Timah merupakan logam yang memiliki aplikasi pengunaan yang sangat luas dan bervariasi. Hal ini mengakibatkan permintaan akan timah cenderung untuk meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu ditemukan cara untuk mengolah timah semaksimal mungkin. Penilitian dilakukan untuk mengekstraksi timah dari terak timah dengan menggunakan metode roasting yang dilakukan pencampuran dengan KOH terlebih dahulu serta divariasikan jumlahnya dan dilanjutkan dengan pelindian air hangat. Untuk karakterisasi sampel menggunakan X-RD yang dilengkapi dengan software X-RD Match!, STA dan AAS. Nilai recovery maksimum sebesar 10,233% didapatkan dengan roasting 810oC , perbandingan padat : cair = 1:2 dan sampel : KOH = 1:16.

Tin is a metal which has a various and wide uses. This’ll make the demand of tin is tend to increase every year. So, the new way is needed to process tin as maximum as possible. This study was conducted to extract tin from tin slags with roasting method that mixed with various quantity of KOH continued with warm water leaching. For characterization of sample using X-RD equipped with X-RD Match! Software, STA and AAS. The tin maximum recovery value of 10,233% is obtained from roasting 810oC, solid : liquid ratio = 1:2 and sample : KOH = 1:16.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gana Damar Kusuma
"Sejak lama, mayoritas logam nikel diproduksi melalui bijih sulfide. Namun, Namun, dengan semakin menurunnya cadangan nikel sulfida dan di sisi lain permintaan terhadap logam nikel semakin tinggi, maka pemurnian nikel dari bijih laterit semakin menjanjikan karena berlimpahnya cadangan bijih laterit dan biaya penambangannya relatif lebih rendah. Oleh sebab itu, bijih laterit berpotensi menjadi sumber bahan baku utama untuk memperoleh logam nikel di masa yang akan mendatang.
Penelitian ini menggunakan bijih laterite kadar rendah atau limonite, dengan tujuan untuk mengetahui fasa yang terdapat pada bijih pada keadaan awal dan pada keadaan setelah proses reduksi roasting dengan suhu 600°C dan komposisi serbuk batu bara 20% wt selama 30 menit dengan menggunakan XRD. Selain itu, pengaruh reduksi roasting terhadap proses recovery logam nikel juga dilakukan dengan melakukan leaching menggunakan pelarut asam sulfat (H2SO4) selama 60 menit dan suhu kamar (±25°C) dengan konsentrasi bervariasi dari 0.1 sampai 0.4 M.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses reduksi roasting dan peningkatan konsentrasi H2SO4 pada leaching mempunyai pengaruh positif terhadap % recovery nikel. Pada bijih limonit yang tidak direduksi, leaching dengan konsentrasi 0.4 M mempunyai %recovery 10.13%. Sedangkan pada bijih yang tereduksi, leaching dengan konsentrasi 0.4 M menghasilkan %recovery sebesar 12.71%.

The majority of nickel metals are produced through sulfide ore. However, with the decreasing of nickel sulfide ore deposite and on the other hand, the demand of nickel metal is getting higher, then the extraction process using laterite ore is more promising since the abundance of the ore and the low cost of its mining process. Hence, laterite ore will potentially be the main source to obtain nickel in the near future.
This experiment is using low grade laterite ore, namely limonite, in purpose to recognize the phases which are exist in the raw ore and in the roasted ore at temperature 600°C and pulverized coal composition 20%wt in 30 minutes using XRD. Moreover, the effect of reduction roasting on recovery of nickel is done with sulphuric acid (H2SO4) leaching in 60 minutes and room temperature (±25°C) with various concentration from 0.1 to 0.4 M.
The result shows that the reduction roasting and the increasing of the concentration of H2SO4 in leaching have the positive impact on %recovery nickel. In unreduced limonite ore, leaching using 0.4 M concentration has 10.13% of %recovery, whereas in reduced ore, leaching using 0.4 M concentration has 12.71% of %recovery.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42608
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Masnita
"Tantalum dan Niobium masuk kedalam logam critical in mid term yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Berdasarkan ketersediaan sumber, terak timah dapat menjadi sumber alternatif untuk mendapatkan logam tantalum dan niobium dalam bentuk Tantalum Pentaoksida Ta2O5 dan Niobium Nb2O5 . Di terak timah juga mengandung Logam Tanah Jarang LTJ oksida yang dapat ditingkatkan kadarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar Tantalum, Niobium dan LTJ dengan menggunakan proses pelindian dengan variabel bebas temperatur pelindian Terak timah dilakukan pemanggangan di temperatur 900 C selama 2 jam lalu didinginkan dengan cepat menggunakan larutan NaOH 0.5 M, kemudian dilakukan pengayakan dengan ukuran 100, minus;100 120, minus;120 180. Setelah itu dilakukan pelinidan dengan menggunakan larutan HCl 6 M, S/L 1:30, dan lama pelindian ialah 50 menit. Pelindian dilakukan dengan variabel bebas yaitu temperatur pelindian. Temperatur pelindian yang digunakan ialah 25 , 45 , 65 C.
Hasil penelitian ini menunjukan setelah pemanggangan dan pendinginan cepat distribusi ukuran terbanyak di ukuran 100 dan terjadi penurunan kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ. Hasil pelindian menunjukan semakin tinggi temperatur maka kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ di terak timah meningkat, didapatkan temperatur optimun pelindian di 45 C dengan peningkatan sebesar 240 untuk Niobium dan 164.3 untuk Tantalum.

Tantalum and Niobium were known include as critical in mid term, expected to be exhausted in 2020. Based on availability sources, Tin Slag can be an alternative source for Tantalum Pentaoxide Ta2O5 , Niobium Pentaoxide Nb2O5 and Rare Earth Elements REE.
This research aimed to find out effect of effect Natrium Hydroxide as quenching media and leaching process with variable of temperatur leaching for increasing Tantalum, Nobium, and REE oxides grade with leaching process. Tin slang roasted at 900 C for two hours and quenched in NaOH 0.5 M, the sieved to the size of 100, minus 100 120, minus 120 180. Leaching process with Chloride Acid 6 M, S L 1 30, and leached for 50 minutes. The leaching variable temperature used were 25 , 45 , 65 C.
The roasting and quencheds result showed the highest mass distribution at 100 and the grade were decreased. The result of leaching, higher temperature leaching then Tantalum, Niobium, and REE oxides grade increased. The optimum temperature was 45 C, increased 240 for Niobium and 164.3 for Tantalum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>