Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Purwani
"Pulau Bali menjadi destinasi utama wisata di Indonesia dan wisata pantai menjadi sektor utama. Fenomena perubahan iklim di Pulau Bali, dapat menggangu keberlanjutan wisata pantai di Pulau Bali. Untuk itu, perlu dilakukan studi guna mengetahui tingkat sensitivitas wisata pantai terhadap perubahan iklim. Metode yang digunakan adalah modifikasi perhitungan Indeks Sensitivitas Pantai Goodhue dan diskoring dengan tren frekuensi gelombang tinggi serta jumlah hari hujan pada 24 segmen pantai yang ada di Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Hasil studi menunjukan bahwa, wisata pantai di Bali semakin aman untuk dilakukan aktivitas di lautan seperti aktivitas berenang, karena frekuensi gelombang tinggi cenderung menurun. Sensitivitas wisata pantai dari yang baik adalah Pantai Selatan, Pantai Timur dan Pantai Barat.

Bali island is major destination in Indonesia and beach tourism becomes the main sector. The phenomenon of climate change in Bali, can interfere sustainability of tourism in Bali. Therefore, there should be a study to determine the sensitivity extent of beach tourism toward climate change. The method is a modification of Coastal Sensitivity Index Goodhue and have scoring with trend of high wave frequency and trend from number of rainy days in the 24 segments of the beach in Tabanan, Badung and Denpasar. The study results showed that tourism in Bali is getting safer to perform activities in the oceans such as swimming, because highfrequency waves tend to decline. Sensitivity of beach tourism in South Beach of Bali lower than East and West Beach. Sensitivity of beach tourism in East Beach of Bali is better than the West Beach.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Ohfanisa
"Perubahan iklim berdampak terhadap sektor kelautan. Dampak yang nyata adalah tinggi gelombang laut dan perubahan musim barat dan musim timur sehingga berdampak terhadap hasil tangkapan ikan nelayan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang pola sensitivitas wilayah konsentrasi nelayan di pantai utara Jawa bagian barat dan bagian tengah terhadap kejadian gelombang laut tinggi serta kaitannya dengan jumlah hasil tangkapan ikan dan mengetahui secara spasial maupun temporal frekuensi tinggi gelombang laut lebih dari 2,0 m (gelombang berbahaya bagi nelayan) masing-masing bulan selama periode tahun 2010 - 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan teknik overlay peta. Tingkat sensitivitas per kabupaten didapatkan dari analisis skoring dan overlay peta tiap variabel.
Hasil penelitian, sensitivitas wilayah konsentrasi nelayan di pantai utara Jawa bagian barat dan tengah terhadap perubahan iklim menunjukan pola keruangan semakin ke arah tengah cenderung semakin rendah. Wilayah sensitivitas tinggi berada di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Jepara. Sensitivitas sedang berada di Kota Cirebon, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Batang. Sedangkan sensitivitas rendah berada di Kota Tegal, Kabupaten Subang dan Kabupaten Pati. Wilayah yang tergolong memiliki sensitivitas tinggi cenderung mengalami penurunan jumlah produksi tangkapan ikan.

Climate change afflicted the marine sector. The presence impacts are the rising ocean wave height and the shifted drought and rainy season, giving impacts to the fishing catches. The study aims to acquire spatial pattern of region sensitivity of fisherman concentration in west and central segment of north java coast to the rising ocean wave and its correlation with the fishing catches and understand the monthly wave height frequency more than 2 m (dangerous wave height to the fishermen) spatially and temporarily in 2010-2015. Methods used on this research are Analitical Hierarchy Process (AHP) and overlay method. Municipal sensitivity obtained through scoring analysis and map overlay for each variables.
The results showed that, the place sensitivity level of fisherman concentration tends to be lower in central ward of the west and central segment of north java coast. Regions with high sensitivity are Cirebon municipality, Indramayu municipality, Bekasi municipality, Karawang municipality, and Jepara municipality. Whereas the Regions with mid-level sensitivity are Batang municipality, Brebes municipality, and Cirebon. The Regions with low sensitivity are Pati municipality, Subang municipality, and Tegal. The research showed that Climate change affected the fishermen activity, and the Regions with high sensitivity level tend to have lower fishing catches.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Faradina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterpaparan dan sensitivitas pantai terhadap gelombang laut dan hujan serta mengetahui tingkat keberlanjutan wisata pantai di pantai barat Banten. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat aspek keterpaparan yaitu tren gelombang tinggi, jumlah hari hujan, dan jumlah hari hujan sedang, sedangkan untuk melihat sensitivitas digunakan variabel jenis pantai, lebar pantai, dan kemiringan pantai. Analisis yang digunakan yaitu analisis keruangan dengan metode SMCE.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelombang laut dan hujan memperlihatkan pola keruangan yang semakin tinggi pada bagian selatan yang memiliki tren gelombang tinggi menurun dan tren jumlah hari hujan meningkat. Namun, tingkat sensitivitas pantai terhadap gelombang laut dan hujan tidak selalu sama dengan tingkat keterpaparan. Pantai sempit dengan kondisi fisik berupa pantai berpasir dengan kemiringan agak curam memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terletak menyebar di wilayah penelitian. Berdasarkan variasi tingkat keterpaparan dan sensitivitas pantai, kegiatan wisata pantai di bagian utara memiliki tingkat keberlanjutan yang lebih baik dibandingkan bagian selatan wilayah penelitian.

This research aims to analyze coastal exposure and sensitivity towards sea waves and rain and also to know the sustainability level of beach tourism on the west coast Banten. Variables used in this research, to see exposure aspect that is the trend of high wave, number of rainy days, and number of rainy days, while to see the sensitivity aspect used variables of beach type, beach width, and l slope. The analysis used is spatial analysis with SMCE method.
The results show that sea waves and rain show an increasingly high spatial pattern in the southern part that has a high wave trend is decreasing and the trend of the number of rainy days is increasing. However, the level of beach sensitivity towards sea waves and rain is not always the same as the level of exposure. Narrow beach with the physical condition of a sandy beach with a rather steep slope has a higher sensitivity level is located spread in the research area. Based on the variation of the exposure and sensitivity level, beach tourism activities in the north have better sustainability level than the southern part of the research area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ani Utami
"Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, perubahan iklim yang terjadi saat ini membayangi perkembangan sektor pariwisata melalui perubahan karakteristik destinasi wisata, termasuk Bali, sbeagai destinasi wisata utama pariwisata Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak variabel iklim terhadap inbound tourism di Bali. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari 23 negara selama 25 tahun dengan menggunakan metode fixed effect. Hasilnya, kenaikan suhu di Bali masih akan menaikkan jumlah wisatawan mancanegara. Sementara kenaikan suhu di negara asal akan menurunkan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Selain itu, adanya kejadian bom akan menurunkan wisatawan dan depresiasi riil nilai rupiah tidak akan menaikkan jumlah wisatawan mancanegara dan kenaikan pendapatan wisatawan akan menaikkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali.

Tourism is one of rapidly growing sector in the world, including in Indonesia. However, climate change which happening now overshadows the development of the tourism sector through changes in the characteristics of tourist destinations, including Bali, as the main tourist destinations in Indonesia. This study was conducted to look at the impact of climate variables on inbound tourism in Bali. This study uses secondary data from 23 countries over 25 years using a fixed effect method. As a result, the temperature rise in Bali still will raise the number of foreign tourists. While the temperature rise in the country of origin would decrease the number of tourists coming to Bali. In addition, bombings would decrease the number of tourists and real depreciation of Rupiah will not reduce the number of foreign tourists and the increasing of touris?s income would increase the number of foreign tourist arrivals to Bali.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Wulandari Naro Putri
"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memunyai garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Karena terletak di daerah tropis, diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) menjadikan pantai di Indonesia sangat strategis. Dengan jumlah 13.466 pulau yang ada di Indonesia, banyak diantaranya yang belum terkelola dengan baik terutama pulau kecil. Kondisi ini menjadikan sektor pariwisata pesisir pulau kecil menjadi potensi yang layak untuk dikembangkan di masa mendatang. Pulau Ayer adalah salah satu pulau wisata di kawasan Kepulauan Seribu yang memunyai daya tarik berupa bangunan cottage dengan gaya arsitektur yang unik. Hanya saja dalam perkembangannya, wisata pesisir pulau kecil ini menemui ancaman perubahan iklim yang tidak dapat menunggu. Untuk itu, Arsitek pun dituntut untuk lebih kreatif merancang model bangunan yang sesuai dalam mengantisipasi perubahan iklim.

Indonesia as the largest archipelagic country in the world has the second longest coastline after Canada. Being situated in the tropics, flanked by two continents (Asia and Australia) and two oceans (Indian and Pacific) made beach condition in Indonesia is very strategic. With a number of 13.446 islands in Indonesia, many of them are not well managed, especially small island. That was made a small island coastal tourism sector into a viable potential to be developed in the future. Ayer Island is one of the islands in the Thousand Islands region that has the appeal of cottage building with a unique architectural style. However, the development of small coastal island tourism meets the threat of climate change that can’t wait. To that end, Architect was required to be more creative designing appropriate building models in anticipation of climate change."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Clara Pricillia
"Mangrove ecosystems can sequester carbon in their system. The problem of this research was the lack of optimization of blue carbon management in the protected forest of mangrove Nusa Lembongan. The study objective was to build a concept of blue carbon management in Nusa Lembongan. The method used in data collection was a survey, and the analytical methods used were multiple regression, spatial, and Soft System Methodology (SSM). The result of this study found that mangrove forest Nusa Lembongan stored 68,10 ± 20,92 Mg C ha-1. Local wisdom and community perception that mangrove forest is a tourism icon played an essential role in protecting mangrove forests. However, it is necessary to control leachate water pollution and waste from the landfill located directly adjacent to the mangrove forest, improve rehabilitation methods to increase survival rates, and monitor mangrove health conditions and carbon stock. The strategy of blue carbon management needs to be supported by adequate local capacity through socialization, training, and assistance. This study concluded that is the strategy of blue carbon management by involving the local community can avoid the release of CO2 emissions into the atmosphere and increase carbon sequestration.

Ekosistem mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon. Masalah pada riset ini adalah kurang optimalnya pengelolaan blue carbon di hutan mangrove yang berada di kawasan hutan lindung, seperti di Nusa Lembongan. Tujuan riset ini yaitu menyusun strategi pengelolaan blue carbon di hutan mangrove Nusa Lembongan. Metode yang digunakan pada pengumpulan data adalah survei dan metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, spasial, dan Soft System Methodology (SSM). Hasil riset ini yaitu total stok karbon di Nusa Lembongan sebesar 68,10 ± 20,92 Mg C ha-1. Kearifan lokal dan persepsi masyarakat bahwa hutan mangrove adalah ikon pariwisata, berperan penting dalam perlindungan hutan mangrove. Akan tetapi, diperlukan pengendalian terhadap pencemaran air lindi dan sampah dari TPA yang berlokasi di sisi hutan mangrove, perbaikan pada metode rehabilitasi untuk meningkatkan survival rate, dan pemantauan terhadap kondisi kesehatan dan stok karbon mangrove. Strategi pengelolaan blue carbon tersebut perlu didukung dengan kapasitas masyarakat yang memadai melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Kesimpulan riset ini adalah strategi pengelolaan blue carbon dengan melibatkan masyarakat dapat menghindari terlepasnya emisi CO2 ke atmosfer dan meningkatkan serapan karbon."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Novansyah
"Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh orang-orang yang mempunyai cerita tersebut sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif folkstory . Di Indonesia khususnya di beberapa daerah, legenda sangat meresap pada sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Legenda dapat menjadi suatu identitas bagi tempat yang melekat dengan legenda itu. Identitas tempat dapat dibangun dari persepsi masyarakat tentang suatu hal dan di lekatkan pada tempat tersebut.
Peneliti melihat ini sebagi suatu hal menarik untuk diteliti karena dalam ilmu geografi terdapat konsep sense of place yang dapat diartikan sebagai perasaan seseorang terhadap suatu tempat yang membuat seseorang tersebut melihat tempat itu berbeda dengan orang lain. Wilayah pantai Bantul, Yogyakarta merupakan wilayah yang terletak di selatan Pulau Jawa begitu pula dengan Wilayah pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kedua wilayah itu memiliki karakteristik yang hampir sama mulai dari bentuk pantai hingga karakteristik ombak yang sangat besar dan dapat menjadikannya sebagai tempat wisata seperti surfing dan lain-lain.
Selain itu kedua wilayah pantai ini terkenal dengan legenda Nyi Roro Kidul yang menjadi ide dasar dari penelitian ini karena dianggap memiliki sejarah dan juga tempat-tempat keramat yang melambangkan Nyi Roro Kidul. Oleh karena, itu muncul berbagai pandangan tentang wilayah pantai tersebut. Sehingga dapat dilihat bahwa legenda dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat luas khususnya masyarakat sekitar maupun wisatawan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode story telling. Dari hasil analisis tersebut Pantai Parangtritis dan Pantai Karang Hawu dianggap memiliki identitas tempat wisata pantai yang memiliki nilai sakral yang tinggi dibandingkan dengan pantai lain yang diteliti yang hanya berfungsi sebagai Wisata Pantai pada umumnya.

Legend is the story of people 39s prose which is regarded by people who have the story as something that really happened. Therefore, Legend is often seen as a collective history folkstory. In Indonesia, especially in some areas, legend have special means for the life of a society. Legend can be an identity for the place attached to that legend. Place identity can be built from the public perception of something that attached to that place.
Researcher see this as an interesting thing to be studied, because in geography there is concept of sense of place that can be interpreted as a feeling of someone against a place that makes a person see that place is different from others. The coastal area of Bantul, Yogyakarta is an area located in the south of Java Island as well as the coastal area of Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Both areas have almost the same characteristics ranging from the shape of the beach to the characteristics of the waves are very large and can make it become tourist attractions such as surfing and others.
In addition, these two coastal areas are famous for the legend of Nyi Roro Kidul which became the basic idea of this research because it is considered to have history and also sacred places that symbolize Nyi Roro Kidul. Therefore, it appears various views about the coastal region. So it can be seen that the legend can affect the minds of the wider community, especially the surrounding community and tourists.
This research uses descriptive analysis method and story telling method. From the results of the analysis, Parangtritis Beach and Karang Hawu Beach is considered to have the identity of beach resorts that have a high sacred value compared with other beaches studied that only serves as a tourism beach in general.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tries Apriliando
"Provinsi Bali merupakan provinsi dengan kegiatan ekonomi utamanya adalah sektor pariwisata. Keindahan alam Provinsi Bali, khususnya Pulau Bali memiliki daya saing pariwisata yang semakin unggul, yaitu menempati peringkat 32 dari 140 negara. Keberlanjutan sektor pariwisata sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim. Penelitian ini mencoba menganalisis pola tingkat kenyamanan iklim tahun 2010 hingga 2020 berdasarkan Tourism Climate Index (TCI), kemudian hasil analisis tersebut dijadikan sebagai bahan untuk melakukan prediksi nilai TCI hingga 15 Februari 2023. Hasil analisis pola tingkat kenyamanan iklim coba di asosiasikan dengan review wisatawan pada platform Tripadvisor.com. Hasil pemodelan nilai TCI digunakan untuk mengetahui besar akurasi model sehingga dapat berguna bagi sektor pariwisata. Analisis spasial dilakukan dengan metode interpolasi CoKriging berdasarkan data stasiun observasi BMKG dengan mempertimbangkan variabilitas ketinggian wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pola dry peak season pada 20 obyek wisata Pulau Bali, dimana iklim ternyaman terjadi pada saat puncak musim panas (Agustus). Hasil prediksi menunjukkan hasil yang cukup baik dengan tingkat toleransi kesalahan maksimal 9, sehingga dapat dijadikkan sebagai teknologi alternatif untuk prediksi tingkat kenyamanan iklim di masa mendatang.

Bali Province is a region whose primary economic activity is centered around the tourism sector. The natural beauty of Bali Province, especially the island of Bali itself, has significantly enhanced its tourism competitiveness, ranking 32nd out of 140 countries. The sustainability of the tourism sector is strongly influenced by weather and climate conditions. This research aims to analyze the pattern of climate comfort levels from 2010 to 2020, based on the Tourism Climate Index (TCI). The results of this analysis are then utilized to predict the TCI value until February 15, 2023. Furthermore, the analysis of climate comfort levels is correlated with tourist reviews on the Tripadvisor.com platform. To model the TCI value, the accuracy of the model is determined, making it valuable for the tourism sector. Spatial analysis was conducted using the CoKriging interpolation method, utilizing BMKG observation station data, and accounting for the variability of the area's altitude. The results revealed a peak season pattern with dry conditions across 20 tourism sites on the island of Bali, with the most comfortable climate occurring during the peak of summer (August). The prediction results demonstrate satisfactory accuracy with a maximum error tolerance level of 9, making it a reliable technology for predicting future climate comfort levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Rose Zata Dini
"ABSTRAK
Industri pariwisata di Pulau Bali telah berhasil menarik wisatawan mancanegara dalam jumlah besar, sehingga menjadi kegiatan ekonomi utama. Kegiatan pariwisata berkaitan erat dengan kondisi internal di Pulau Bali, salah satu diantaranya adalah kondisi cuaca/iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kenyamanan iklim sehubungan dengan jumlah kunjungan wisatawan asing. Berbasis pada data unsur iklim tahun 1986 ndash; 2016 di 4 lokasi, tingkat kenyamanan iklim ditentukan dengan menerapkan Tourism Climate Index TCI , yang divalidasi melalui survey lapang dan wawancara dengan wisatawan asing yang penentuannya dilakukan dengan teknik quota sampling. Analisis spasial dengan metode overlay peta dilakukan untuk mengetahui pola kenyamanan iklim menurut ketinggian, yang dikaitkan dengan jumlah kunjungan wisatawan asing menurut obyek wisata dan kawasan asal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenyamanan iklim di Pulau Bali 9 obyek wisata tergolong nyaman pada bulan Juni ndash; September, terutama obyek wisata yang berada di wilayah pegunungan. Besarnya jumlah kunjungan wisatawan pada obyek wisata di Pulau Bali bersamaan waktunya dengan tingginya tingkat kenyamanan iklim. Wisatawan merasa lebih nyaman ketika berada di obyek wisata yang tingkat kenyamanannya lebih tinggi.

ABSTRACT
The tourism industry in Bali has attracted large numbers of foreign tourists, making it the main economic activity. Tourism activities are closely related to internal conditions in Bali, one of which is weather climate conditions. This study aims to analyze the climate comfort pattern with the number of foreign tourists visits. Based on climate data from 1986 to 2016 in 4 locations, the climate comfort level was determined by applying the Tourism Climate Index TCI , which was validated through field surveys and interviews with foreign tourists who were determined by quota sampling techniques. Spatial analysis with map overlay method is used to find the climate comfort pattern according to height, which is associated by the number of tourist visits based on tourist attractions and the region of the tourists rsquo origin. The results showed that the comfort level in Bali of 9 attractions are relatively comfortable in June September, especially attractions in higher places. The large number of tourist visits is coincided with the optimal level of climate comfort. Tourists feel more comfortable while in the attractions with a higher level of climate comfort. "
2017
S67895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>