Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kresna Adhi Wijaya
"ABSTRAK
Tembakau Probolinggo merupakan tembakau musim kemarau (Voor Oogst) pada masa panennya tidak membutuhkan hujan. Penyimpangan hujan ketika musim kemarau membuat tembakau rusak dan gagal panen, sehingga produktivitas tembakau menurun drastis. Adanya lahan kritis di areal petanian tembakau juga menjadi ancaman produktivitas pertanian tembakau. Penyimpangan hujan tahun 2010 diolah dari data curah hujan dasarian lalu dibandingkan dengan rata-rata dasarian curah hujan tahun 1990-2015. Untuk mengetahui analisis keruangan pola sebaran penyimpangan hujan dengan produktivitas tembakau, maka dilakukan dengan menggunakan metode komparasi keruangan dan teknik overlay peta. Hasil analisis menunjukkan saat terjadi penyimpangan hujan, penurunan produktivitas tembakau di lahan tidak kritis rata-rata di atas 50% dan penurunan produktivitas tembakau di lahan kritis rata-rata di bawah 50%. Saat tidak terjadi penyimpangan hujan, produktivitas tembakau di lahan tidak kritis rata-rata naik hingga di atas 20% dan produktivitas tembakau di lahan kritis rata-rata naik hanya di bawah 20%

ABSTRAK
Probolinggo tobacco is tobacco dry season (Voor Oogst) which doesn?t require rainfall when the crop. Deviation of rainfall dueing the dry season can thwart harvesting, affecting the income of farmer. The existence of critical land in tobacco agricultural area is also a threat to productivity of tobacco. Deviations from the rain in 2010 processed dasarian rainfall data were then compared with an average rainfall year dasarian 1990-2015. To determine the spatial analysis of the distribution pattern of irregularities rain with tobacco productivity, it is done by using comparative methods and techniques of spatial overlay map. The analysis showed a deviation occurs when rain, the tobacco in the land is not critical decreased productivity on average above 50% and the tobacco productivity of degraded lands on average below 50%. When no irregularities, the tobacco productivity of the land is not critical in the average rises above 20% and the tobacco productivity of degraded lands at an average increase of just under 20%.
"
2016
S64238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aliyah
"Tembakau temanggung merupakan tembakau musim kemarau (Voor Oogst) yang tidak membutuhkan curah hujan ketika panen. Penyimpangan curah hujan ketika musim kemarau dapat menggagalkan panen, yang berpengaruh terhadap pendapatan petani. Penggunaan metode deskriptif dan analisis pola keruangan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daerah yang mengalami penyimpangan curah hujan dengan pendapatan petani tembakau. Penyimpangan curah hujan tahun 2010 diolah dari data curah hujan dasarian yang di bandingkan dengan curah hujan rata-rata dasarian tahun 1981 - 2008, yang dijadikan dasar untuk menentukan lokasi survei.
Survei lapang dilakukan di 16 titik di lima kecamatan yaitu Tretep, Ngadirejo, Bulu, Tlogomulyo dan Tembarak dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan penyimpangan curah hujan paling tinggi sebesar 207% terjadi di lahan berketinggian > 1.000 mdpl. Penyimpangan curah hujan menyebabkan produksi tembakau berkurang sebanyak 20,7% dengan penurunan kualitas sebesar 52,17%. Pendapatan petani rata-rata berkurang sebanyak 51,89%. Berkurangnya pendapatan petani terlihat dengan berkurangnya barang investasi yang dibeli seperti kendaraan bermotor, ternak dan emas.

Temanggung tobbaco is tobbaco dry season (Voor Oogst) which doesn‟t require rainfall when the crop. Deviation of rainfall during the dry season can thwart harvesting, affecting the income of farmers. The use of descriptive and spatial pattern analysis in this study aims to determine the relationship areas experiencing rainfall irregularities with tobacco farmers' income. In 2010 the rainfall deviation calculated from rainfall data dasarian that in comparison with an average rainfall dasarian 1981 - 2008, which is used as the basis for determining the location of the survey.
Field survey conducted in 16 points in five Kecamatan namely Tretep, Ngadirejo, Fur, Tlogomulyo and Tembarak by purposive sampling technique. The analysis showed the highest rainfall deviation of 207% occurred in Tretep. Deviation of rainfall led to the production of tobacco decreased by 20.7% with a decrease of 52.17% quality. The average farmer's income decreased by 51.89%. Reduced farmers' income looks to reduced investments purchased goods such as motor vehicles, livestock and gold.
"
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2013
S46863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Febri Nanda
"Longsor merupakan bencana terbesar ketiga yang terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Probolinggo. Menganalisis pola keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat yang memicu longsor di Kabupaten Probolinggo merupakan tujuan dari penelitian ini. Data curah hujan harian tahun 1990-2015 digunakan untuk mendapatkan wilayah frekuensi curah hujan lebat (>50mm/hari, >100mm/tiga hari dan >150mm/lima hari) berbasis metode interpolasi poligon thiessen. Wilayah potensi longsor diperoleh dengan menggunakan model SINMAP yang diverifikasi dengan data kejadian longsor tahun 2015-2016.
Analisis spasial deskriptif menggunakan teknik overlay menunjukan bahwa seluas 50,30% (85.358 Ha) wilayah di Kabupaten Probolinggo memiliki potensi longsor terutama di Kecamatan Krucil, tanah Andisol, wilayah lereng 15-40%, dan wilayah curah hujan 1500-2000mm/tahun. Keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat di Kabupaten Probolinggo memiliki pola semakin tinggi potensi longsor dan frekuensi curah hujan lebat suatu wilayah maka tingkat keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat akan semakin tinggi.

Landslide is the third largest disaster occurred in Indonesia, including in Probolinggo District. Analyze the place exposure patterns toward landslide disaster due to heavy rainfall which triggering the landslide in Probolinggo District is the purpose of this study. Daily rainfall data in 1990-2015 are used to obtain the frequency of heavy rainfall regions (> 50 mm/day, >100mm/three days and >150mm/five days) using the interpolation method based on Thiessen Polygon. The potential landslide region are obtained by using SINMAP models which is verified by the landslide location data from 2015 to 2016.
Descriptive spatial analysis using the overlay technique showed that 50,30% (85.358 Ha) area in Probolinggo District has the potential of landslide, especially in Sub District Krucil, Andisol Soil region, the slopes of 15-40% region, and the rainfall of 1500-2000mm/year region. The place exposure patterns toward landslide disaster due to heavy rainfall in Probolinggo District is in the region which has the higher potential of landslides and heavy rainfall frequency, the level of place exposure to landslides disaster due to heavy rainfall will be higher.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawaddatun Niswah
"Perubahan iklim terhadap dinamika atmosfer telah mempengaruhi terjadinya peningkatan fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah dunia, termasuk Probolinggo. Mengidentifikasi pola spasial dan kecenderungan hujan ekstrem di Probolinggo merupakan tujuan dari penelitian ini. Data curah hujan harian di 55 stasiun penakar curah hujan periode 1990-2015 digunakan untuk mengetahui frekuensi
kejadian hujan ekstrem di Probolinggo menggunakan metode fix threshold (MFT) dan metode site specific threshold (MSST). Analisis spasial deskriptif digunakan untuk membandingkan pola spasial dua metode tersebut berdasarkan wilayah ketinggian dan jarak dari garis pantai.
Hasil menunjukkan bahwa wilayah pegunungan di selatan Probolinggo yang jauh dari garis pantai memiliki frekuensi hujan ekstrem tertinggi. Pada wilayah pesisir Probolinggo terdapat ambang batas hujan ekstrem berdasarkan MSST yang nilainya kurang dari ambang batas MFT. Secara umum, frekuensi kejadian hujan ekstrem di Probolinggo memiliki kecenderungan meningkat di wilayah pegunungan.

Climate change on the dynamics of the atmosphere have influenced the increase of extreme weather phenomena in various regions of the world, including Probolinggo. Spatial patterns and trends in extreme rainfall in Probolinggo is the purpose of this study. The frequency of extreme rainfall events in Probolinggo calculated from daily rainfall data in 55 rainfall stations period 1990-2015.
The method used are Fix Threshold Method (FTM) and Site Specific Threshold Method (SSTM). Comparison between the spatial patterns of of the two methods analyzed by altitude and distance from the coastline.
The results showed that the mountains area has the highest frequency of extreme rainfall. In coastal area there are threshold extreme rainfall by SSTM whose value less than threshold FTM. Generally, the highest frequency of extreme rainfall events in Probolinggo increase especially in the mountain area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluun Nuri Zamaniah
"ABSTRAK
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil tanaman bawang merah di Jawa Timur. Tanaman bawang merah menjadi salah satu tanaman holtikultura andalan Kabupaten Probolinggo. Hal ini ditunjukkan dengan nilai produksi tanaman bawang merah yang lebih besar jika dibandingkan dengan tanaman holtikultura lainnya yaitu mencapai 40.234 ton pada tahun 2016 Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2017 . Tanaman bawang merah sangat bergantung dengan kondisi iklim. Kondisi iklim yang tidak menentu dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadap produktivitas bawang merah. Gangguan iklim seperti kekeringan dan hujan lebat ekstrem yang dipengaruhi aktivitas ENSO kemungkinan membawa pengaruh terhadap berubahnya nilai produktvitas bawang merah dari normalnya. Data curah hujan periode El Nino dan La nina serta data produktivitas bawang merah tahun El Nino, Normal dan La Nina akan digunakan dalam penelitian ini. Data curah hujan akan diklasifikasi menjadi kekeringan periode El Nino dan hujan ekstrem periode La Nina. Metode yang digunakan untuk menghitung kekeringan yaitu metode De Boer. Hasil akhir menunjukkan pola iklim ekstrem Kabupaten Probolinggo didominasi oleh iklim ekstrem sedang, sementara iklim ekstrem tinggi hanya berada di beberapa Kecamatan saja. Hasil akhir juga menunjukkan adanya pengaruh dari iklim ekstrem terhadap penurunan produktivitas bawang merah.

ABSTRACT
Probolinggo regency is one of the centers of shallot production in East Java. Shallot plants become one of the mainstay horticultural crops Probolinggo regency. This is indicated by the higher production value of onion plants compared to other horticultural crops, which reached 40,234 tons in 2016 Probolinggo Dalam Angka, 2017 . Shallot plants are highly dependent on climatic conditions. Uncertain climatic conditions can have an unfavorable impact shallot productivity. Climate anomalies such as droughts and heavy rainfall extreme influenced by ENSO activity may have an effect on the change in shallot productivity value from normal. The rainfall data for the El Nino and La Nina periods as well as the El Nino, Normal and La Nina shallot productivity data will be used in this study. Rainfall data will be classified into El Nino period droughts and the extreme rain of the La Nina period. The method used to calculate the drought is De Boer method. The final result shows that the extreme climate pattern of Probolinggo is dominated by moderate temperate climates, while extreme high temperatures are in only a few sub districts. The end result also shows the influence of extreme climate on the decrease of onion productivity. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathinya Dzikraini
"Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil tembakau di Indonesia, tembakau paiton sebagai varietas lokal termasuk jenis tembakau musim kemarau Voor Oogst. Dinamika curah hujan maupun musim kemarau tahun 2015 dan 2016 yang bersifat global telah mempengaruhi budidaya tembakau dan nilai tambah bagi petani di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keterpaparan wilayah budidaya tembakau di Kabupaten Probolinggo sehubungan dengan perubahan iklim.
Berbasis pada data curah hujan harian tahun 1990-2016 dari 50 stasiun hujan, parameter keterpaparan terhadap perubahan iklim diolah menggunakan metode de Boer dan dipetakan menggunakan metode Thiessen Polygon. Data produktivitas tembakau diperoleh dari instansi terkait dan diverifikasi dengan survei lapang pada 20 lokasi. Penentuan tingkat keterpaparan wilayah dilakukan dengan metode skoring dan teknik overlay peta, kemudian dikaitkan dengan penggunaan tanah dan produktivitas tembakau.
Hasil analisis menunjukkan pola keterpaparan dengan tingkat cenderung rendah berada di daerah pesisir dan dataran rendah, membentang dari barat ke timur. Semakin tinggi elevasi, maka semakin tinggi tingkat keterpaparannya. Daerah terpapar rendah cenderung memiliki produktivitas tembakau lebih tinggi dibandingkan daerah terpapar tinggi. Produktivitas tembakau pada tahun 2016 cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata dan tahun 2015 sebagai dampak dari dinamika musim yang terjadi.

Probolinggo District is one of the centers of tobacco producer in Indonesia, paiton tobacco as local varieties included in dry season type of tobacco Voor Oogst . Rainfall as well as dry season dynamics in 2015 and 2016 which had already been global, is affected tobacco cultivation and additional values to farmers in Probolinggo District. This research has purpose to identifying the exposure patterns of tobacco cultivation places in Probolinggo District related to climate change.
Based on daily rainfall data during 1990 ndash 2016 from 50 raingage stations, parameters of exposure due to climate change are processed by using de Boer method and mapped by using Thiessen polygon method. Tobacco productivity data is retrieved from related institutions and verified by field survey in 20 locations. Determination of level of exposure places are done by skoring method and map overlay technique, then associated with landuse and tobacco productivity.
The analysis results showed that exposure pattern with low level tend to be located in the coastal areas and lowlands, stretching from West to East. The higher elevation is, the more higher level of exposure places. Low exposed areas tend to have higher value of tobacco productivity than high exposed areas. Tobacco productivity in 2016 tends to be decreased than both values in average and 2015 as the dynamics impact of season that happens.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Grace Yusticia
"Wilayah Probolinggo di Jawa Timur memiliki perbedaan musim kering dan musim basah yang jelas antara dataran rendah dan pegunungan. Penerapan metode de Boer, Standardized Precipitation Index (SPI), dan Hari Tanpa Hujan (HTH) dalam penentuan kekeringan di Probolinggo akan diperbandingkan secara keruangan berbasis data hujan dari 55 lokasi periode 1990-2015. Melalui teknik overlay peta dan perbandingan luas, pola spasial wilayah kekeringan dari ketiga metode dibandingkan. Hasil analisis menunjukkan metode de Boer dan HTH menampilkan pola keruangan kekeringan yang bergerak dari dataran rendah ke pegunungan. Tingkat kekeringan menurut metode de Boer sebanding dengan tingkat kekeringan SPI, namun lebih basah dibandingkan tingkat kekeringan menurut metode HTH. Kekeringan menurut metode de Boer lebih sesuai dianalisis berdasarkan ketinggian, angin dan arah hadapan lereng dibandingkan dengan metode SPI dan HTH.

Regions Probolinggo in East Java having clear difference between the dry and wet seasons on the lowlands and the mountains. Implementation of the methods of the de Boer, Standardized Precipitation Index (SPI), and No Rain Days (NRD) in the determination of drought in Porbolinggo will be compared based on spatial rainfall data from 55 locations periode from 1990 until 2015. The spatial pattern of drought of the dryness methods are compared by overlay maps techniques and size of the regions. The spatial result analysis of the method de Boer and NRD showed the drought move from the lowlands up to the mountains. The level of dryness of the de Boer is comparable to the SPI drought, but more wetter than the method of drought NRD. Drought is more appropriate analysed based on the elevation, wind direction and toward front slopes according to the de Boer method than methods of SPI and NRD.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suci Chandra Rini
"Ikan Kurisi Nemipterus sp. , ikan Kembung Rastrelliger sp. dan ikanPeperek Leiognathus sp. merupakan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dan menjadi bahan baku utama dalam proses produksi ikan asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo, sehingga perlu dilakukan analisis keberlanjutan meliputi penangkapan, pengolahan dan pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tren CPUE bahan baku ikan asap, menganalisis keberlanjutan pengolahan ikan asap dan menentukan strategi dalam pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai April 2016 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan dan Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo.
Metode penelitian menggunakan analisis CPUE, analisis profitabilitas dan analisis forecasting.Laju tangkap CPUE ikan Kurisi pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6197,79 ton per unit, sedangkan pada tahun yang sama, ikan kembung dan ikan peperek mengalami penurunan masing ndash; masing sebesar 13,67 ton per unit dan 0,494 ton per unit. Berdasarkan analisis profitabilitas, keberlanjutan usaha pengolahan ikan asap cukup menguntungkan. Selain itu, berdasarkan analisis forecasting dapat diprediksi bahwa volume penjualan ikan asap tahun 2016 ndash;2019 mengalami peningkatan. Strategi pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan di Kota Probolinggo, antara lain penerapan kuota penangkapan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari cara penangkapan destruktife fishing, peningkatan mutu produk dan pengolahan produk bernilai tambah, pemantapan sistem informasi yang terintegrasi dan peningkatan pengawasan di usaha penangkapan.

Kurisi Nemipterus sp. , kembung Rastrelliger sp. and peperek Leiognathussp. are the catch and landed fishes at the Port of Coastal Fisheries Mayangan,Probolinggo and become the main raw material in the production of smoked fish at Sentra Fish Processing Smoke City Probolinggo. The sustainability analysis used includes catching, processing and marketing of the product. The aims of this study were to determine the trend of raw materials CPUE smoked fish, to know the continuity of smoked fish processing, and to analyze the good strategy in the sustainable management of fishery resources. The study was conducted from January 2016 to April 2016 at the Port of Mayangan Coastal Fisheries and Fish Processing Centers Smoke Kota Probolinggo.
The research method used were CPUE analysis, profitability analysis, and forecasting analysis.The rate of kurisi catch CPUE in 2015 was increased of 6197.79 tons perunit from 2011, while in the same year, mackerel and fish peperek decreased of 13.67 tons per unit and 0.494 tons per unit. Based on profitability analysis, the sustainability of smoked fish processing business is quite profitable. In addition, based on analysis forecasting it can be predicted that the volume of smoked fish sales have increased year 2016 2019. The strategies of sustainable management of fishery resources in Kota Probolinggo, among others, are to implement of quotas of arrests, to use environmentally friendly fishing gear, to avoid destructive fishing method, to improve quality product, to increase value added product processing, the consolidate of integrated information systems, and to increse surveillance in fishing effort.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindyastuti Setiawati
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
304.56 LIN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>