Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Matin
"Energi pada bangunan memiliki kebutuhan energi yang sangat besar, yang berarti untuk memenuhi energi tersebut diperlukan sumber daya yang besar. Dengan demikian penghematan energi pada bangunan akan menurunkan dampak terhadap lingkungan juga. Membuat bangunan hijau atau bangunan berkinerja tinggi menjadi salah satu langkah yang tepat untuk menurunkan kebutuhan energi pada bangunan. Melakukan pengamatan lingkungan sekitar merupakan hal yang penting dalam merancang sebuah bangunan hijau. Dalam pengamatan tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, radiasi matahari, keadaan bangunan sekitar, keadaan langit,dan banyak lagi. Hal-hal tersebut akan sangat berguna untuk menentukan rancangan bangunan berkinerja tinggi. Tahap selanjutnya yang perlu dilalu dalam mendesain bangunan hijau adalah tahap pembuatan konsep bangunan, sehingga dapat terlihat bentuk bangunan tersebut. Dengan adanya bentuk bangunan sudah dapat dilakukan penentuan material pada selimut bangunan ataupun hal-hal berpengaruh lainnya untuk menurunkan kebutuhan energi. Selanjutnya akan dicari hal yang paling mempengaruhi penurunan energi pada bangunan dengan menggunakan metode Taguchi. Pada akhirnya akan didapatkan pengoptimalan energi tertinggi dari hasil penggunaan metode Taguchi tersebut.

Energy in a building requires a considerable amount of energy which is fulfilled by great resource. Thus, energy saving in building will also reduce the environmental impact. Creating green building or high-utilization building is one of proper solution to reduce energy needed in building. Observation about surrounding environment is significant while designing green building. Things to be concerned while doing observation are temperature, humidity, sunlight radiation, surrounding building condition, sky condition and others. Those abovementioned are also useful for consideration of high-utilization building design. The next stage for designing green building is concept generation of the building to determine the material needed or other particular things that reduce energy needed. The most influencing factor for reducing energy in building will be found by Taguchi method. Finally, the most optimized energy solution can be obtained by Taguchi Method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maidina
"ASBTRAK
Maraknya isu global warming menarik perhatian kalangan umum. Meningkatnya CO2 penyebab gas rumah kaca menjadi pemicu efisiensi energi pada green building. Penelitian ini meninjau proyek bangunan green tersertifikasi oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) berlandaskan greenship v.1.0 dengan target rating GOLD. Hipotesa konstruksi green bulding akan menambah biaya jika dibandingkan dengan conventional. Metode yang digunakan adalah survey dan studi kasus proyek Jasa Marga oleh PT.PP Persero (Tbk) terhadap penerapan aspek Energy Efficiency and Conservation. Pada aspek ini faktor dominan perubahan biaya konstruksi terdapat pada measurement energy dengan desain penurunan nilai OTTV. Total perubahan kenaikan biaya berdasarkan studi kasus adalah 3.24%.

ABSTRACT
The rise of the global warming issue attracted the attention of the public. Increased CO2 causes a greenhouse gas trigger energy efficiency in green building. The research was reviewing a green building project to be certified by the Green Building Council of Indonesia (GBCI) which is summarized in version 1.0 with targeted GOLD rating.its hipotized that gren construction needs additional cost than conventional. The method used in this study is survey and case studies on projects Jasa Marga by PT.PP Corporation (Corporation) on the implementation aspects of the Energy Efficiency and Conservation. This dominant factor changed the construction costs is the energy measurement with decrease the value of OTTV.By the case study cost, its changes about 3.24%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42240
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oghie M. Purnomo
"Dunia gencar membangun bangunan hijau termasuk Indonesia. Konsep green bukan sekedar penggunaan material dan penghematan energi, namun mengenai kualitas udara dalam ruangan (indoor air health and comfort/IHC). Aspek ini berkolerasi dengan kesehatan dan kenyamanan dari penghuni gedung. Pemenuhan konsep hijau akan mempengaruhi biaya konstruksi.
Skripsi ini bertujuan mengidentifikasi aspek apa yang mempengaruhi biaya konstruksi dan besar pengaruhnya terhadap biaya konstruksi dengan melakukan survey dan studi kasus di proyek kantor pusat Jasa Marga. Penelitian ini mendapatkan faktor yang paling dominan adalah instalasi sensor gas karbon dioksida dan penambahan biaya untuk memenuhi aspek IHC secara keseluruhan adalah sebesar 0,01%.

More nations including Indonesia tend to develop the green building. The green concept is not only using of materials and energy comsumption saving, but also concerning to indoor air health and comfort (IHC). This aspect has correlation to the health and the comfort of the building occupants. The Application of green building concept will have significant effect on construction cost.
This thesis is aimed to identify the aspect which influences on construction cost and how much it affects the construction cost with survey method and case study on Jasa Marga Main Office project. This research found that the most dominant factor of this aspect is carbon dioxide gas cencor installation and the additional costs to fulfill the whole aspects of IHC is 0.01 percents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budi Satrio
"Tata letak memiliki perannya sendiri dalam keberhasilan pencahayaan dan ventilasi alami yang berhubungan dengan konsep green, dalam hal pengurangan energi untuk alat penerangan dan AC di dalam rumah. Tidak hanya pada tata letak ruang dalam rumah saja yang menentukan keberhasilan pencahayaan dan ventilasi alami ini, tetapi juga harus didukung oleh tata letak perumahan itu sendiri. Pada studi kasus pada perumahan Greenland Forest Park yang dikembangkan oleh PT. Relife Reality yang mengedepankan Green Development serta panghargaan Green Property Award tahun 2010, tata letak atau perumahannya sebagian besar tidak jauh berbeda dengan perumahan-perumahan pada umumnya yang mengakibatkan pencahayaan dan ventilasi alami optimal pada sebagian kelompok rumah dan kurang optimal pada sebagian yang lain.

Layout has its own role in the successful of natural lighting and ventilation related to the green concept, in terms of energy reduction for lighting and air conditioning equipment in the house. Not only on the the layout room in the house alone that determines the success of the natural lighting and ventilation, but also must be supported by the Housing layout itself. In the case study on Greenland Forest Park residence which is developed by PT. Relife Reality that prioritaze Green Development and recieve Green Property Award in 2010, the housing layout is not much different from most of the estates in general, resulting in optimal natural lighting and ventilation in most group homes and less than optimal in some others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Dita Setyanti
"ABSTRAK
Tingginya biaya awal pada investasi green building membuat minat para pengembang belum besar dalam mengembangkan green building. Untuk menarik minat pengembang yang masih berorientasi pada keuntungan dalam mengimplementasikan green building, salah satu usaha yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mengimplementasikan sistem insentif pada skema perijinan bangunan. Dengan tetap menjaga komitmen negara kepada dunia mengenai pengurangan emisi, penelitian ini berusaha mengembangkan skema kebijakan insentif yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengembang dan pemerintah selaku stakeholder pada pengembangan green building berbasis efisiensi energi. Dalam penelitian ini dilakukan studi literatur dan benchmarking analysis yang hasilnya dibahas bersama para pakar yang berpengalaman pada pengembangan green building dan kebijakan-kebijakannya melalui wawancara mendalam. Life Cycle Cost Analysis LCCA pada studi kasus yaitu dua green building di Indonesia ini diterapkan. Sehingga, dihasilkan model kebijakan insentif yang dapat menjawab hipotesa penelitian. Dengan dilakukannya metode tersebut, maka akan dihasilkan kesimpulan apakah pemberian insentif pada green building menghasilkan investasi efisiensi energi yang layak.

ABSTRACT
A significant amount of incremental cost in investing green building is resulting a low interest in the development of green building among developers. Hence the developers nowadays still focusing on profit in implementing green building concept on their building developments, one of the government effort to attract developers for applying green concept on their buildings is by creating incentive policy building permit regulation. By keeping nation rsquo s commitment to the world for reducing emission, this research aims to develop a model for incentive policy which leads to advantages toward developers and government as stakeholder in the development of green buildings based on energy efficiency. In this research, literature and benchmarking analysis are reviewed with experts experienced in green building and policy development through in depth interviews. Life Cycle Cost Analysis LCCA in the case study of 2 green building in Indonesia was done so that the incentive policy model was produced which could answer the research hypothesis. By doing this method, it will generate a conclusion whether the provision of incentives on green building produces a viable energy efficiency investment."
2017
T49171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudelson, Jerry
New York: McGraw-Hill, 2009
721.046 7 YUD g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gendrany Rara Pinilih
"Dengan peningkatan pembangunan, itu juga akan mendorong permintaan listrik di sektor rumah tangga, yang juga disertai dengan peningkatan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Maka dari itulah diambil inovasi pembangunan di bidang pembangunan perumahan berbasis Near zero energy house. Tetapi metode ini menggunakan teknologi tinggi di mana harga bahan dan biaya perawatan mahal. Sehingga dua hal yang dibutuhkan saling bertentangan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan bantuan optimisasi dengan menggunakan instrumen penelitian perangkat lunak BeOpt yang menggunakan metode pencarian sekuensial dengan memasukkan input dalam bentuk variabel yang telah divalidasi oleh penelitian sebelumnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel berbasis NZEH yang diterapkan pada rumah dengan tipe sederhana dan hasil analisis biaya dari proses optimasi.
Hasil optimasi yang diperoleh dengan menerapkan variabel NZEH mengakibatkan penurunan biaya siklus hidup NPV berkurang dari Rp.1.187.834.228,96 menjadi Rp.771.992.791,88, atau dengan nilai persentase 35%. Dari pengeluaran ini, itu akan dikurangi dengan menghemat listrik yang diperoleh dari Photovoltaics sebesar 66,39% setiap tahun. Dengan demikian hasil yang optimal diperoleh dengan harga yang terjangkau, sehingga perumahan Near Zero Energy Housing akan banyak diterapkan di Indonesia.

With increased development, it will also drive electricity demand in the household sector, which is also accompanied by an increase in greenhouse gas emissions produced. Therefore, innovation development in the field of housing development based on Near zero energy house is taken. But this method uses high technology where material prices and maintenance costs are expensive. So that the two things needed are conflicting.
To overcome this problem, optimization assistance is needed by using BeOpt software research instruments that use a sequential search method by inputting input in the form of variables that have been validated by previous studies.
The purpose of this study was to determine the NZEH-based variables applied to homes with simple types and the results of the cost analysis of the optimization process.
Optimization results obtained by applying the NZEH variable resulted in a reduction in the life cycle cost of the NPV reduced from Rp.1,187,834,228.96 to Rp.771,992,791.88, or with a percentage value of 35%. From this expenditure, it will be reduced by saving electricity obtained from Photovoltaics by 66.39% every year. Thus optimal results are obtained at an affordable price, so that Near Zero Energy Housing housing will be widely applied in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Ramadhan
"Riset ini bertujuan untuk memanfaatkan energi terbarukan di daerah pedesaan dengan menggunakan konsep Energi Bangunan nol (ZEB) dan analisis kelayakan, terkait dengan alternatif pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dalam penggunaan energi di daerah pedesaan. Langkah pertama, adalah untuk mengetahui jumlah energi terbarukan di setiap kota atau kabupaten dengan melihat jumlah rata-rata curah hujan, kecepatan angin rata-rata, dan rasio elektrifikasi di setiap kabupaten atau kota di setiap provinsi, langkah kedua adalah studi literatur terkait dengan teknologi energi terbarukan, dan langkah terakhir dalam riset ini adalah menentukan analisis kelayakan terkait dengan teknologi energi terbarukan yang digunakan dengan menghitung nilai bersih sekarang (NPV) dan rasio biaya manfaat (BCR). Semua alternatif memiliki nilai NPV < 0, dan semua alternatif memiliki nilai BCR < 1, mengartikan bahwa investasi tidak menguntungkan.
Analisis sensitivitas menunjukan bahwa dengan mengubah parameter investasi dan biaya tahunan, dan melakukan pengurangan jarak perubahan sebesar 90 % dari kasus utama, alternatif 1 mampu memiliki NPV Rp 137,589. Dengan jarak perubahan sebesar 93 %, alternatif 2 memiliki NPV Rp 199,817, dan dengan jarak perubahan sebesar 94 %, alternatif 3 memiliki NPV Rp 434,364. Studi ini juga membandingkan beberapa alternatif teknologi energi terbarukan (yaitu panel surya, dan turbin angin) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di daerah pedesaan, dikombinasikan dengan menggunakan konsep penangkap air hujan pico-hydro, yang menggunakan air hujan sebagai sumber energi alternatif.

This study aims to utilize renewable energy in rural areas using zero energy building (ZEB) concept and feasibility analysis, related to alternative renewable energy-based electricity generation in the use of energy in rural area. The first step, is to find out the amount of renewable energy in each city or district by looking at the average amount of rainfall, average wind speed, and the electrification ratio in each district or city in each province, the second step is a literature study related to renewable energy technology, and the final step in this study is to determine the feasibility analysis related to the technology of renewable energy resources used by calculating the net present value (NPV) and benefit cost ratio (BCR). All alternatives have a value of NPV < 0, and all alternatives have a value of BCR < 1, meaning that investment is unprofitable.
Sensitivity analysis shows that by changing investment parameters and annual costs, and reducing the the parameters by 90% from the main case, alternative 1 is able to have NPV of Rp. 137,589. With a 93 %, alternative 2 have NPV of Rp. 199,817, and with a 94 %, alternative 3 have NPV of Rp 434,364. The study also compares several alternative renewable energy technologies (ie solar panels and wind turbines) that can be used to meet electricity consumption needs in rural areas, combined with the concept of using pico-hydro rainwater harvesting, which use rain water as an alternative energy source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyda Aminda Putri
"Keadaan lingkungan saat ini sudah semakin memburuk, salah satu penyumbang kerusakan lingkungan terbesar adalah bidang pembangunan. Green building merupakan salah satu jawaban atas kerusakan lingkungan yang mengancam kehidupan kita saat ini. Green building merupakan bangunan yang menimbulkan dampak negatif minimum pada lingkungan. Salah satu aspek green building yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan penggunanya adalah kulit bangunan. Kulit bangunan dapat berperan sebagai penyaring dan akses elemen dari lingkungan luar serta berpengaruh terhadap kenyamanan visual, termal, dan auditori pada ruang dalam. Gedung South Quarter dipilih menjadi studi kasus untuk menilai kulit bangunan pada green building sesuai dengan sistem penilaian GREENSHIP yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia GBCI. Total penilaian GREENSHIP untuk kulit bangunan South Quarter cukup rendah; kenyamanan ruang pada gedung ini masih harus ditopang oleh sistem mekanik yang menggunakan energi listrik. Konsumsi energi untuk kenyamanan ruang dalam dapat dibantu dengan pemanfaatan energi terbarukan pada tapak.

One of the leading forces behind the deterioration of environment is irresponsible construction. Green building is one of the solutions devised to handle this life threatening situation. One of the aspects of green building which affects both environment and users is building skin. Building skin acts as filter and access to external elements building skin also significantly affects visual, thermal, and auditorial comfort inside the building. South Quarter building is inspected as case study to evaluate building skin on green building based on GREENSHIP rating system as stated by Green Building Council Indonesia GBCI. The total score of GREENSHIP of South Quarter building skin is deemed low room comfort within this building is maintained using mechanical system which wastes electrical energy. A decrease in energy consumption for room comfort is possible should cutting edge energy processing be implemented on site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekkywona Rumiazizah Novanandini
"Bangunan mengkonsumsi 32% dari total energi di dunia. Bangunan komersial di Indonesia mengalami peningkatan konsumsi energi sebesar 0,11% dari 2019 hingga 2020. Pasar tradisional adalah salah satu bangunan komersial yang mendapat perhatian dari pemerintah terkait konsumsi energinya pascarevitalisasi. Revitalisasi pasar tradisional dilakukan dalam pemenuhan indikator SNI Pasar Rakyat untuk pengelolaan pasar yang berkelanjutan. Sejak 2019, konsep bangunan hijau sudah diterapkan pada revitalisasi pasar tradisional dengan efisiensi energi sebagai salah satu aspeknya. Namun, data konsumsi energi pasar-pasar tersebut hingga saat ini belum tersedia begitu juga dengan benchmark Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pasar tradisional. Penelitian ini mengeksplorasi tentang konsumsi dan strategi konservasi energi pada pasar tradisional yang direvitalisasi dengan konsep bangunan hijau. Benchmarking IKE pasar tradisional yang dihasilkan penelitian ini dapat menjadi tolok ukur bagi pasar yang sedang atau akan direvitalisasi. Strategi konservasi energi dalam penelitian ini mempertimbangkan pemenuhan ketentuan OTTV dan WWR pada parameter selubung bangunan serta tingkat pencahayaan dan densitas daya lampu pada parameter sistem pencahayaan. Pasar Prawirotaman Yogyakarta dan Pasar PON terpilih menjadi studi kasus penelitian ini. Penyelidikan konsumsi dan strategi konservasi energi dilakukan dengan pendekatan Building Information Modeling (BIM) melalui Autodesk Revit untuk modeling 3D dan Green Building Studio untuk simulasi energi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, studi dokumen serta pengukuran dengan Power Quality Analyzer (PQA) dan Amperemeter. Benchmarking IKE dalam penelitian ini berdasarkan luas bersih bangunan, jam operasional, dan jumlah pengguna secara berurutan adalah sebesar 23,11 kWh/m2/tahun; 34,84 kW/tahun; dan 0,70 kWh/orang/tahun. Penggunaan kaca double clear glass dan penambahan densitas daya lampu menjadi strategi konservasi yang diusulkan pada studi kasus.

Buildings consume 32% of the world’s total energy. Commercial buildings in Indonesia experienced a 0,11% increase in energy consumption from 2019 to 2020. Traditional markets are one of the commercial buildings that have received attention from the government regarding their post-revitalization energy consumption. The revitalization of traditional markets is carried out to fulfil the SNI Pasar Rakyat indicator for sustainable market management. Since 2019, the green building concept has been applied to revitalizing traditional markets with energy efficiency. However, data on energy consumption in these markets is not yet available, as well as Energy Use Intensity (EUI/IKE) benchmarks for traditional markets. This study explores energy consumption and conservation strategies in traditional markets, which are revitalized with green buildings concept. The IKE benchmarking of traditional markets produced by this research can be used as a benchmark for markets that are being or will be revitalized. The energy conservation strategy of this research considers the fulfilment of OTTV and WWR provisions on the building envelope parameters as well as the level of lighting and lighting power density on the parameter of the lighting system. Prawirotaman Market Yogyakarta and PON Market Trenggalek were selected as case studies of this research. The study of consumption and energy conservation strategies was carried out using the Building Information Modeling (BIM) approach through Autodesk Revit for 3D modeling and Green Building Studio for energy simulation. Data was collected through interviews, field observations, document studies and measurements with Power Quality Analyzer (PQA) and Amperemeter. This study’s benchmarking of EUI/IKE based on the occupied or net floor area of the building, operating hours, and the number of users are 23,11 kWh/m2/year; 34,84 kW/year; and 0,70 kWh/person/year, respectively. The use of double clear glass and the addition of lighting power density are the conservation strategies proposed in the case study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>