Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159344 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Balanced Scorecard yaitu mengetahui kesesuaian antara praktik dengan konsep. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menganalisis data untuk kemudian didiskripsikan secara sistematis sehingga dapat dibuat kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi konsep Balanced Scorecard pada KPKNL Jakarta III secara umum telah sesuai dengan konsep Balanced Scorecard sebagaimana yang dicetuskan oleh Kaplan dan Norton (1992) dan kemudian dikembangkan oleh ahli lainnya seperti Niven (2003). Namun demikian, masih terdapat beberapa temuan hasil penelitian yang dapat dijadikan dasar untuk dilakukan perbaikan antara lain adalah adanya perbedaan penggunaan istilah misi dan visi dengan yang terdapat pada konsep Balanced Scorecard, adanya pernyataan visi yang belum sepenuhnya efektif, peta strategi yang belum sepenuhnya benar dan tepat serta belum memenuhi keselasaran (alignment), cascading terhadap sasaran strategis dan Key Perfomance Indicator (KPI) yang belum sepenuhnya benar dan tepat, dan jumlah KPI yang masih dapat dikembangkan lagi untuk mencapai sasaran strategis.

ABSTRACT
One public organization/administration in Indonesia which first implemented the Balanced Scorecard concept is State Asset and Auction Service Office/KPKNL Jakarta III under the Ministry of Finance Indonesia. After 4 (four) years KPKNL Jakarta III implementing the Balanced Scorecard concept, it is important to do this research aims to evaluate the implementation of the Balanced Scorecard in order to compare between the practice and the concept. The method used is descriptive analysis method by doing collect, classify, and analyze the data, than described it systematically, so that it can be concluded. Data are obtained from the study of literature (library research) such as books, magazines, journals, scientific articles as published through the internet, and regulations. Data are from field research such as performance reports, observations and interviews on the object of research. The study concludes that the implementation of the Balanced Scorecard concept in KPKNL Jakarta III in general is in accordance with the Balanced Scorecard concept as proposed by Kaplan and Norton (1992) and later developed by other experts such as Niven (2003). Nevertheless, there are still some rooms for improvements, such as the difference in the use of the term "Mission" and "Vision" to the Balanced Scorecard concept, the statement of vision that has not been declared fully effective, strategy map is not entirely correct and precise yet, cascading against strategic objectives and Key Performance Indicator (KPI) is not entirely correct and appropriate, and the number of KPIs that can be developed to attain the strategic objectives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Balanced Scorecard pada Kementerian Perdagangan, dengan melakukan analisis terhadap data primer yang berupa wawancara dan pengamatan serta data sekunder berupa dokumen dan laporan mengenai Balanced Scorecard.
Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan dengan menggunakan konsep sembilan tahapan sukses dari Rohm. Hasil dari evaluasi disimpulkan bahwa Balanced Scorecard pada Kementerian Perdagangan secara garis besar telah memenuhi delapan tahap dari konsep sembilan tahap sukses Rohm, walaupun memang terdapat beberapa poin yang perlu diperbaiki kembali oleh Kementerian Perdagangan. Penelitian ini menyarankan agar Kementerian Perdagangan menambahkan perspektif keuangan ke dalam Balanced Scorecardnya; melakukan beberapa penyesuaian terhadap sasaran strategis dan IKU nya serta meningkatkan komunikasi secara efektif kepada seluruh pegawai terkait dengan strategy map dan Balanced Scorecard.

ABSTRACT
This study aimed to evaluate the implementation of the Balanced Scorecard at the Ministry of Trade, with an analysis of primary data in the form of interviews and observations as well as secondary data from documents and reports about the Balanced Scorecard.
In this study, the evaluation is done by using the nine steps to success framework by Rohm. The results of the evaluation concluded that the Balanced Scorecard at the Ministry of Trade has met roughly eight steps from the framework, though indeed there are some points that need to be improved by the Ministry of Trade. This study suggests that the Ministry of Trade to add a financial perspective in Balanced Scorecard; make some adjustments to its strategic goals and KPI and increase effective communication to all employees associated with the strategy map and Balanced Scorecard."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Soebroto
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai penerapan sistem balanced scorecard pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (ITJEN). Penelitian ini menggunakan analisis terhadap data primer berupa wawancara dengan beberapa responden dan pengamatan serta data sekunder berupa dokumen/laporan tentang sistem balanced scorecard. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sistem balanced scorecard yang ada perlu dilakukan beberapa perbaikan dalam rangka mengefektifkan fungsi ITJEN. Penelitian ini menyarankan agar perspektif keuangan ditambahkan pada sistem balanced scorecard; semua indikator kinerja utama pada sistem balanced scorecard dimasukkan dalam kontrak kinerja; beberapa sasaran strategis pada sistem balanced scorecard dilakukan penyesuaian; dan sistem balanced scorecard dikomunikasikan secara efektif kepada pegawai.

The objective of this research is to evaluate the balanced scorecard's implementation at ITJEN. This research is using an analysis on a primary data by an interview and observation and a secondary data by a document about balanced scorecard. This research found that the current system should be developed in order to make the function of ITJEN more effective. This research suggests that financial perspective is added to balanced scorecard, all key performance indicators on balanced scorecard are included on performance contract, some strategic objective on balanced scorecard is adjusted and balanced scorecard should be communicated to all employees effectively."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28302
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Catharine
"PT ABC sebagai perusahaan yang bergerak di industri jasa pembiayaan menghadapi berbagai masalah seperti adanya penurunan permintaan pembiayaan, keterbatasan sumber dana yang murah, dan persaingan yang kurang sehat. Disamping itu lingkungan resiko yang dihadapi perusahaan semakin meningkat, mulai dari resiko kredit, likuiditas, suku bunga, pertukaran mata uang asing, operasi, hingga resiko pemasaran. Untuk menghadapi permasalahan tersebut maka diperlukan suatu sistim yang dapat memandu perusahaan dalam menghadapi kondisi lingkungan dan persaingan yang tinggi. Sistim manajemen tersebut akan membantu manajemen mengevaluasi dan mengukur kinerja perusahaan sehingga dapat diputuskan langkah-langkah untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.
Konsep manajemen yang sesuai dengan kondisi ini adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard menyajikan suatu sistem manajemen terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan, serta secara strategis dapat membantu perusahaan selalu terfokus pada strategi (Strategi Focused Organization). Dimana perancangan Balanced Scorecard ini dilakukan dengan menjabarkan strategi perusahaan ke dalam empat persepektif beserta dengan tolak ukur dan action plan yang perlu dijalankan.
Persepektif yang digunakan adalah Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Dari penelitian diketahui bahwa faktor penting agar perusahaan bukan hanya sekedar mampu untuk survive melainkan juga dapat bertumbuh adalah melalui pemilihan strategi fokus. Untuk mendukung strategi tersebut maka sasaran yang dipilih pada Perspektif Pelanggan adalah melalui pemilihan segmen pasar yang tepat, menambah jangkauan perusahaan terhadap pelanggan baru, dan berupaya meningkatkan retensi pelanggan lama. Pada Perspektif Internal Proses perlu diperbaiki siklus waktu pelayanan PT ABC sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, yang juga didukung dengan suatu sistim pengelolaan resiko.
Keberhasilan dari sasaran untuk memperbaiki siklus waktu tersebut hanya dapat tercapai apabila didukung dengan pengembangan sumber daya manusia dan sistem informasi pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Untuk itu, pada karya akhir ini akan dievaluasi Balanced Scorecard yang telah dirancang oleh PT ABC sehingga dapat disesuaikan dengan Balanced Scorecard yang digagas oleh Kaplan dan Norton. Disamping itu kekurangan yang ditemukan pada peta strategi akan sekaligus diperbaiki sehingga dapat menjelaskan suatu hubungan sebab-akibat yang terjadi diantara ke-empat perspektif Balanced Scorecard.
Ukuran, sasaran, dan inisiatif yang telah dirancang dari masing-masing perspektif akan dievaluasi agar dapat sesuai dengan definisi dari ukuran, sasaran, dan inisiatif dalam konsep Balanced Scorecard yang disusun oleh Kaplan & Norton. Dengan demikian diharapkan dengan penerapan Balanced Scorecard di PT ABC pada akhirnya memberikan manfaat mendeskripsikan strategi dan sistem manajemen baru, yang mengarahkan setiap bagian organisasi kepada strategi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustain
"Seiring dengan berkembangnya aplikasi dan konten, maka kebutuhan bandwidth meningkat sangat tajam. Peningkatan kebutuhan bandwidth ini tidak bisa dilayani dengan media yang berbasis wireless karena keterbatasan spektrum frekuensi. Industri Telekomunikasi dituntut untuk bisa memberikan solusi terhadap permasalahan kebutuhan bandwidth yang meningkat sangat tajam tersebut. PT Aplikanusa Lintasarta sebagai provider telekomunikasi data menerapkan dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi lastmile dengan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) sebagai solusi pemenuhan bandwidth , efisiensi biaya serta untuk meningkatkan kehandalan pelayanan kepada pelanggan.
Tesis ini melakukan evaluasi strategi terhadap implementasi tersebut menggunakan tool Balanced Scorecard . Analisis meliputi empat kategori utama yaitu perspektif keuangan , perspektif pelanggan , persepektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Berdasarkan analisis Balanced Scrorecard diperoleh hasil bahwa implementasi GPON layak untuk di lanjutkan. Berdasarkan perspektif keuangan Net Profit Margin mencapai 33,2% , sedangkan berdasarkan perspektif pelanggan tingkat Service Level Agreement (SLA) tercapai 99,53% dan adanya potensi pendapatan baru dengan menambahkan fitur layanan baru pada teknologi GPON.

Along with the growing of applications and contents, then bandwidth needs increased very sharply. The increase of bandwidth needs can not be served by wireless based media due to the limited frequency spectrum. The telecommunication industry is required to be able to provide a solution to this problem. PT Aplikanusa Lintasarta as telecommunication provider implements and develops telecommunication lastmile infrastructure with Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology as the solution to fulfill the bandwidth need, investment and operational costs efficiency and also improves customer service reliability.
This thesis discusses the evaluation of implementation strategy based on the Balanced Scorecard analysis. This analysis includes four main categories such as financial perspective, customer perspective, internal business process perspective and learning and growth perspective.
Based on Balanced Scrorecard analysis obtained results that The implementation of GPON worthy to continue. Based on financial perspective the Net Profit Margin reached 33.2%, while based on customers perspective the level of Service Level Agreement (SLA) reached 99,53% and there is potential revenue by adding new features on GPON technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yusuf Nugroho
"Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan di dunia bisnis semakin ketat. Oleh karena itu strategi memainkan peranan dalam memenangkan persaingan itu. Kondisi ini mendorong banyak perusahaan mulai menerapkan Balanced Scorecard sebagai strategic management system.
PT.X sebagai objek penelitian dalam karya akhir ini merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Proses evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data melalui proses observasi dan wawancara langsung ke PT.X. Tinjauan langsung ke perusahaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai penerapan Balanced Scorecard nya.
Hasil analisis menunjukan bahwa secara keseluruhan penerapan BSC di PT.X sudah baik karena memenuhi kriteria dalam Strategy Focused Organization meskipun masih terdapat kekurangan dalam rancangan BSC nya.

In the globalization era, business competition among company becomes tighter. So that, strategy is play important roles to winning the competition. This condition force many company to start the implementation of Balanced Scorecard as a strategic management system.
PT.X as an object of this research is one of the largest bank in Indonesia. Evaluation process executed by collecting data through direct observation and interview in PT.X. Direct observation is proposed to get an image about the implementation of Balanced Scorecard in PT.X.
The result of this analysis indicate that implementation Balanced Scorecard in PT.X can be categorized as a successful implementation of Balanced Scorecard because it can fulfill the criteria of Strategy Focused Organization. Even though there is a lack of design in its Balanced Scorecard
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33499
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Ekadjaja
"Pada saat ini perusahaan berada pada masa transformasi dari persaingan era industri menuju persaingan era informasi. Keberhasilan perusahaan pada era industri ditentukan oleh keberhasilan perusahaan dalam memanfaatkan skala ekonomi usaha ( economic of scale ). Kemajuan teknologi sangat diperlukan untuk mendukung produksi produk-produk standar secara efisien dalam jumlah yang optimal. Keberhasilan perusahaan pada era industri menekankan pada pengendalian keuangan. Sistem pengendalian yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan difokuskan pada pengukuran finansial seperti ROI ( Return On Investment ), EPS ( Earning Per Share ). Perusahaan lebih berfokus pada hasil akhir proses produksi dan laba bersih ( net income ).
Dalam era informasi, tolok ukur yang bersifat keuangan dirasakan tidak lagi tepat untuk mengukur keberhasilan perusahaan. Hal ini disebabkan karena pengukuran tersebut hanya memberikan gambaran apa yang telah terjadi, namun tidak memberikan pemecahan untuk perbaikan di masa depan.
Memasuki era informasi dan globalisasi, perekonomian dunia semakin terbuka, pangsa pasar perusahaan semakin meluas dan Batas perdagangan antar negara semakin tipis, konsumen semakin well informed. Dengan terbukanya area perdagangan babas regional, persaingan antar perusahaan semakin kompetitif dan ketat. Kekuasaan konsumen semakin meningkat, konsumen dapat dengan leluasa menentukan jenis produk, harga produk, dan cenderung merasa tidal( puas dengan produk yang diproduksi secara masal hal ini menyebabkan siklus hidup produk menjadi semakin pendek.
Melihat keadaan itu, perusahaan harus menciptakan suatu sistem yang dapat meningkatkan keunggulan bersaing dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Menyadari bahwa konsumen semakin berpengaruh dalam menentukan keberhasilan perusahaan, maka perusahaan harus mengorientasikan misinya untuk mencapai kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan harus terus menerus melakukan inovasi dan mengetahui perubahan peri laku dan selera konsumen supaya tetap dapat mempertahankan kepuasan konsumen.
Dalam organisasi perusahaan diperlukan suatu usaha pemberdayaan (empowerment ) dari karyawan supaya dapat terus mengikuti perubahan lingkungan dan selera konsumen dan dapat cepat tanggap mengambil keputusan dan mengambil tindakan untuk meningkatkan daya saing dan kelangsungan hidup perusahaan.
Partisipasi seluruh karyawan sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Kerjasama karyawan dalam seluruh jajaran dan kerjasama dengan pihak luar harus diciptakan. Selain itu dibutuhkan suatu pengukuran yang bersifat komprehensif dan seimbang untuk melengkapi pengukuran kinerja perusahaan yang telah ada.
Kaplan dan Norton pada tahun 1992 memperkenalkan konsep pengukuran yang baru, yaitu Balanced Scorecard. Konsep ini menyeimbangkan pengukuran keuangan untuk kinerja masa lalu dengan pengukuran bagi kinerja masa depan?"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarso
"Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) adalah organisasi publik yang berbentuk asosiasi bisnis yang bergerak di sektor industri dan perdagangan tekstil dan produk tekstil (TPT). Sebagai organisasi publik orientasi visi dan misi API diarahkan kepada upaya pemberdayaan industri dan perdagangan TPT baik terhadap anggota API maupun industri dan perdagangan TPT nasional. Peran dan fungsi yang di mainkan API tersebut di atas, menuntut kinerja (performance) organisasi ini secara optimal dalam memberikan layanan kepada anggota API.
Eksistensi dan kontribusi API dalam konstalasi industri dan perdagangan TPT nasional yang sangat signifikan dengan menjadi organisasi pertekstilan yang melakukan pengukuran kinerja organisasi publik API ini dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard.
Pengukuran kinerja organisasi publik API dilakukan dalam rentang waktu tiga tahun dengan dilakukan analisis secara deskriptif data-data primer dan sekunder yang bersumber dari penelitian di Sekretariat API, untuk memperoleh data-data tentang aspek kepuasan karyawan dan kemampuan sistem informasi yang merupakan variabel pembelajaran dan pertumbuhan. Populasi dari penelitian ini adalah Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan meliputi Anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) API sebanyak 10 orang (100%), karyal.van Sekretariat API sebanyak 19 orang (100%), dan perusahaan-perusahaan TPT anggota sebanyak 92 perusahaan (10%) dari total anggota API.
Pengukuran kinerja menggunakan pendekatan Balanced Scorecard diketahui bahwa secara keseluruhan organisasi publik API memperoleh skor 51 yang berarti mempunyai kinerja hampir baik. Untuk kinerja pelanggan memperoleh skor 10 yang berarti kinerja aspek ini hampir baik, aspek proses bisnis internal memperoleh skor 7 yang berarti memiliki kinerja baik, aspek pertumbuhan dan pembelajaran memperoleh skor 30 yang berarti kinerja aspek ini hampir baik , dan aspek keuangan memperoleh skor 4 yang berarti kinerja aspek ini kurang baik.
Untuk meningkatkan kinerjanya, organisasi publik API harus meningkatkan layanan anggota, kepuasan karyawan, penerapan organisasi belajar, peningkatan layanan dan mengkomunikasikan Balanced Scorecard ke seluruh jajaran organisasi API, baik pengurus, karyawan maupun stake holder lainnya secara menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukartiningsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perancangan balanced scorecard pada salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta, yaitu Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe (ITBK). Tujuan penulisan ini adalah agar ITBK mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi lain. Hasil analisis adalah ITBK memerlukan pengukuran kinerja yang baru sehingga diusulkan kepada Pengurus ITBK untuk melakukan perubahan misi, nilai – nilai, visi serta strategi berdasarkan analisis PESTEL, five forces, serta SWOT yang sesuai dengan syarat – syarat balanced scorecard. Dengan perubahan ini dapat dibuat tema strategis yang diturunkan kedalam sasaran strategis, indikator, serta inisiatif yang dapat diambil sehingga dapat diperoleh peta strategi ITBK dan balanced scorecard.
ABSTRACT
This thesis focuses on the design of the balanced scorecard of Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe (ITBK), a higher education in Jakarta. The purpose of this study is to enable ITBK competes in its industry. From the analysis we find that ITBK needs new performance measurement. So this thesis recommends ITBK management to make some changes in its mission, values, vision and strategies in accordance with analysis generated from PESTEL, five forces, SWOT analysis and balanced scorecard. Based on these changes, strategic themes will be created along with strategic objectives, indicators and initiatives. Therefore, strategy map and balanced scorecard for ITBK will be built."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Basuki Pramono
"ABSTRAK
Dalam menghadapi perubahan dinamika bisnis telekomunikasi, pada awal tahun 2012 PT. XL Axiata menjalankan strategi managed services yaitu dengan melakukan pengalihan kegiatan operasional jaringannya ke pihak third party. Strategi ini dijalankan dengan tujuan agar operator dapat lebih fokus dalam menjalankan core business-nya dan optimalisasi terhadap budget operasional. PT. Huawei Services adalah Managed Services Provider (MSP) yang dipercaya XL untuk menjalankan kegiatan operasional jaringannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi strategi managed services yang sudah diimplementasikan PT. XL Axiata dalam kurun waktu 3 tahun. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi balanced scorecard. Analisis meliputi empat kategori utama yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Berdasarkan hasil keseluruhan evaluasi strategi managed services menggunakan metode Balanced Scorecard didapatkan bahwa managed services berdampak positif pada aspek financial XL, yaitu nilai OPEX mampu dioptimalkan hingga mencapai 1% di tahun 2013 dan 4% di tahun 2014. Implementasi managed services juga berdampak positif terhadap aspek non-financial pelanggan, yaitu meningkatnya kepuasan pelanggan dan menurunnya tingkat keluhan pelanggan. Hal ini mengindikasikan kualitas layanan XL semakin meningkat setelah implementasi strategi managed services.

ABSTRACT
PT. XL Axiata (XL) has performing managed services strategic since 2012. Managed services in telecommunication industry was known as transferring the operational resources and activity to the third party. The purpose of managed services are to scale up company core competences (for example: services and customers oriented) and also to optimize operational expenses. PT. Huawei Services (HS) is Managed Services Provider (MSP) that was appointed with XL to take network operational responsibility.
The research performed strategic evaluation to XL managed service. It used Balanced Scorecard Analysis method for evaluation. The analysis includes four main categories such as financial perspective; customer perspective; internal business process perspective; learning and growth perspective. The research result should give recommendation to enhance managed services implementation in the future.
Based on Balanced Scorecard analysis obtained results that implementation of Managed Services has given positive impact on financial perspective. OPEX has been decreased until Growth 1% in 2013 and Growth 4% in 2014 . Implementation of managed services has give positive impact on customer perspective with increasing customer satisfaction index and decreasing amount of customer complaint."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>