Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 247502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Ruth Putryani
"ABSTRAK
Fenomena situs jejaring sosial menciptakan User-Generated Content
(UGC), sebuah evolusi penggunaan aplikasi internet yang memungkinkan penggunanya
berkolaborasi, aktif dalam menciptakan konten, menghasilkan pengetahuan,
dan berbagi informasi secara online. Maraknya UGC membuat batasan
antara produser media dan khalayak menjadi samar. UGC dinilai sebuah pembuktian
nyata kekuasaan pemirsa. Konsep Rutinitas Media digunakan untuk menjelaskan
adanya pergeseran atau perubahan dalam ruang redaksi televisi melalui
pengadopsian penggunaan UGC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus instrumental terhadap rutinitas media di era UGC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UGC mampu mengubah nilai-nilai
jurnalistik yang selama ini dipegang teguh oleh para jurnalis dan pelaku rutinitas
media. Di samping itu, UGC kini menjadi andalan bagi para produser dalam
mengedepankan kecepatan tayangan berita, sehingga berita yang tampil di layar
kaca tidak seluruhnya valid dan terverifikasi.

ABSTRACT
The phenomenon of social networking sites create User-Generated Content
(UGC), an evolution of the use of internet application that allows users to collaborate,
active in creating the content, generate knowledge, and share information online. The
rise of UGC makes the boundaries between media producers and audiences become
vague. UGC assessed as a real evidence of the viewers?power. Media Routines
concept is used to describe a shift or change in the television newsroom through the
adoption of the use of UGC. The method used in this research is a case study
instrumental to the media routines in UGC era.
The research resulted that UGC is able to change the values of journalism that
had been firmly held by journalists and actors of media routines. In addition, the
UGC has become a mainstay for the producers in prioritizing the speed of the news
program, so the news that appeared on the screen is not entirely valid and verified."
2016
T46793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Dwi Fiani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena komersialisasi medium beauty vlog di situs Youtube. Beauty vlog semula merupakan medium konsumen untuk saling berbagi informasi tentang dunia kecantikan, namun pada prakteknya saat ini mulai bergeser menjadi alat pemasaran industri kosmetik. Sebagaimana media yang memiliki tujuan pemasaran pada umumnya, beauty vlog komersial dibuat untuk menciptakan imaji kebutuhan konsumsi melalui sistem tanda. Penelitian ini menggunakan paradigma kritikal konstruktivis dengan teori utamanya adalah Masyarakat Konsumsi dari Jean Baudrillard. Pisau analisis yang digunakan adalah Sosial Semiotic Multimodal SSM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vlogger memanfaatkan tanda-tanda yang membangun makna objektif, amatir, dan personal dan intim . Hal tersebut dilakukan untuk menutupi sifat komersial medium tersebut.

ABSTRACT
This research was based on the phenomenon of beauty vlog commercialization on YouTube site. Beauty vlog was initially used as a medium for consumers to share information about beauty, but is now shifting to a marketing tool for the cosmetics industry. Just like all other marketing oriented media, commercial beauty vlogs are created to generate consumption needs through the use of signal system. According to Cosnumer Society Theory by Jean Baudrilard, this study used critical constructivist paradigm. Using the Sosial Semiotic Multimodal SSM method, this research shows that vloggers are making use of the commercial logics of lsquo objective rsquo , lsquo amateur rsquo and lsquo personal and intimate rsquo . Vloggers create those image to hide the commercial aspect of their content. "
2017
T48089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Deviantoputra
"Tulisan ini menganalisis bagaimana user-generated content (UGC) dapat menjadi pendukung strategi pemasaran media sosial dalam promosi karya serial WandaVision. Konsep yang dianalisis adalah pengaplikasian dari empat dimensi pemasaran media sosial serta enam tujuan strategi pemasaran media sosial. Selain itu menganalisa bagaimana UGC memberikan informasi dan merangsang aktivitas word-of-mouth kepada khalayak serta perilaku terhadap ekuitas brand. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan data dari perpustakaan umum serta melalui akun YouTube New Rockstar. Hasil analisis menunjukkan seluruh elemen UGC merangsang interaksi para penonton serial WandaVision, mendukung tujuan dan dimensi pemasaran media sosial, menstimulasi penjualan serta meningkatkan ekuitas brand. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menggunakan dimensi pemasaran media sosial lain terkait pemantauan dan analisis percakapan di media sosial, kajian dampak media dan studi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya untuk melakukan perbandingan antara user-generated content serta sponsored content.

This paper analyzes how user-generated content (UGC) can support social media marketing strategies in promoting WandaVision series works. The concept that aims to be analyzed is the application of the four dimensions of social media marketing and the six social media marketing strategies. In addition, it analyzes how UGC provides information and develops word of mouth activities to the public as well as behavior towards brand equity. This study uses a literature study method by collecting data from the public library and through the New Rockstar YouTube account. The results of the analysis show that all elements of UGC promote the interaction of viewers of the WandaVision series, support the goals and dimensions of social media marketing, stimulate sales and increase brand equity. The suggestions for further research are to use other dimensions of social media marketing related to monitoring and analyzing conversations on social media, media impact studies and studies with quantitative and qualitative approaches. In addition, further research is expected to make comparisons between user-generated content and sponsored content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Deviantoputra
"Tulisan ini menganalisis bagaimana user-generated content (UGC) dapat menjadi pendukung strategi pemasaran media sosial dalam promosi karya serial WandaVision. Konsep yang dianalisis adalah pengaplikasian dari empat dimensi pemasaran media sosial serta enam tujuan strategi pemasaran media sosial. Selain itu menganalisa bagaimana UGC memberikan informasi dan merangsang aktivitas word-of-mouth kepada khalayak serta perilaku terhadap ekuitas brand. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan data dari perpustakaan umum serta melalui akun YouTube New Rockstar. Hasil analisis menunjukkan seluruh elemen UGC merangsang interaksi para penonton serial WandaVision, mendukung tujuan dan dimensi pemasaran media sosial, menstimulasi penjualan serta meningkatkan ekuitas brand. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menggunakan dimensi pemasaran media sosial lain terkait pemantauan dan analisis percakapan di media sosial, kajian dampak media dan studi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya untuk melakukan perbandingan antara user-generated content serta sponsored content.
This paper analyzes how user-generated content (UGC) can support social media marketing strategies in promoting WandaVision series works. The concept that aims to be analyzed is the application of the four dimensions of social media marketing and the six social media marketing strategies. In addition, it analyzes how UGC provides information and develops word of mouth activities to the public as well as behavior towards brand equity. This study uses a literature study method by collecting data from the public library and through the New Rockstar YouTube account. The results of the analysis show that all elements of UGC promote the interaction of viewers of the WandaVision series, support the goals and dimensions of social media marketing, stimulate sales and increase brand equity. The suggestions for further research are to use other dimensions of social media marketing related to monitoring and analyzing conversations on social media, media impact studies and studies with quantitative and qualitative approaches. In addition, further research is expected to make comparisons between user-generated content and sponsored content.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Farchan Febriananto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah consumer engagement dari suatu platform media sosial dipengaruhi oleh keberadaan User-Generated Content (UGC) di dalamnya. Konsep UGC mencakup berbagai pola di media sosial ketika masing-masing individu memilih untuk mengonsumsi, berkontribusi, atau membat UGC baru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengguna instagram, khususnya milenial dan generasi Z yang berdomisili di Jabodetabek. Terdapat sebanyak 197 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan efek signifikan dan positif dari UGC pada niat para pengguna Instagram untuk engage dengan platform tersebut, serta pengaruh dari nilai yang dirasakan dari UGC terhadap penggunaannya. Temuan ini memperdalam pemahaman mengenai mekanisme mendasar UGC dalam keterlibatannya dengan consumer engagement di Instagram, sehingga implikasi tersebut dapat digunakan oleh manajer, marketers. UMKM, dan lainnya dalam menentukan metode yang tepat dalam mengembangkan akun Instagram mereka dengan UGC.

This research aims to determine whether consumer engagement on a social media platform is influenced by the presence of User-Generated Content (UGC) within it. The concept of UGC encompasses various patterns on social media when individuals choose to consume, contribute to, or create new UGC. The sample used in this study consisted of Instagram users, specifically millennials and Generation Z living in Jabodetabek. A total of 197 respondents were collected using purposive sampling method. The data was then processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study show a significant and positive effect of UGC on the intention of Instagram users to engage with the platform, as well as the influence of the perceived value of UGC on its usage. These findings deepen the understanding of the fundamental mechanism of UGC in its involvement with consumer engagement on Instagram, so that these implications can be utilized by managers, marketers, SMEs, and others in determining the appropriate methods to develop their Instagram accounts with UGC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Joanne Mahardhika
"Dewasa ini, User Generated Content (UGC) merupakan salah satu media utama bagi konsumen untuk membangun keterikatan dengan merek (customer brand engagement) dengan mengaitkan nilai fungsional dan nilai emosional yang dirasakan pengguna UGC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti content quality, design quality, dan technology quality UGC yang dapat mempengaruhi keterikatan konsumen dengan merek (customer brand engagement), melalui nilai fungsional dan emosional sebagai mediator pada hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan model yang terdapat pada teori Stimulus-Organisme-Respons (S-O-R). Responden pada penelitian ini merupakan generasi Z dan milenial berusia 18-41 tahun, memiliki akun media sosial Youtube, Instagram, dan/atau Tiktok, serta pernah melihat UGC selama satu bulan terakhir. Kuesioner disebarkan secara online. Data sebanyak 286 responden yang terdapat pada penelitian utama diolah dengan menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, nilai fungsional dan emosional memiliki peran sebagai mediator dalam hubungan antara kualitas UGC dan keterikatan konsumen dengan merek (customer brand engagement). Secara lebih lanjut, ditemukan bahwa content quality mampu memberikan pengaruh positif terhadap keterikatan konsumen dengan merek (customer brand engagement) dengan bantuan nilai fungsional dan nilai emosional sebagai mediator. Kemudian, technology quality dapat memberikan pengaruh positif terhadap keterikatan konsumen dengan merek (customer brand engagement) dengan bantuan nilai emosional dan design quality dapat memberikan pengaruh positif terhadap keterikatan konsumen dengan merek (customer brand engagement) dengan bantuan nilai emosional.

Nowadays, User Generated Content (UGC) is one of the main media for consumers to build brand engagement by linking the functional value and emotional value felt by UGC users. The purpose of this study is to examine the content quality, design quality, and technology quality of UGC that can affect consumer brand engagement, through functional and emotional values as mediators in the relationship. This study uses the model contained in the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) theory. Respondents in this study were Generation Z and millennials aged 18-41 years, had social media accounts on Youtube, Instagram, and/or Tiktok, and had seen UGC for the past month. Questionnaires were distributed online. The data of 286 respondents in the main study was processed using the Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The results of this study indicate that in general, functional and emotional values have a role as a mediator in the relationship between UGC quality and consumer brand engagement. Furthermore, it was found that content quality was able to have a positive influence on consumer brand engagement with the help of functional values and emotional values as mediators. Then, technology quality can have a positive influence on consumer brand engagement with the help of emotional values and design quality can have a positive influence on consumer brand engagement with the help of emotional values."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velisia Visiana Matra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh User Generated Content (UGC) dan Firm Generated Content (FGC) terhadap keterlibatan merek di media sosial (Social Media Brand Engagement atau SMBE) serta dampaknya terhadap Brand Trust dan Perceived Value. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei yang melibatkan 369 responden dari sampel yang mengikuti akun merek dari properti residensial dan akun influencer properti residensial di Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa UGC dan FGC memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Brand Trust dan Perceived Value, dengan SMBE berfungsi sebagai mediator dalam hubungan ini. Selanjutnya, hasil juga menunjukkan bahwa Social Media Influencer Endorsement berpengaruh signifikan dalam memoderasi hubungan antara FGC dan SMBE, serta Self-image Congruence berpengaruh signifikan dalam memoderasi hubungan antara UGC dan SMBE. Hasil penelitian ini memberikan panduan praktis bagi perusahaan di sektor properti residensial untuk memanfaatkan UGC dan FGC dalam strategi pemasaran mereka. Dengan memahami pentingnya keterlibatan merek di media sosial, perusahaan dapat meningkatkan hubungan dengan konsumen dan mencapai hasil yang lebih baik dalam pemasaran digital.

This study aims to explore the impact of User Generated Content (UGC) and Firm Generated Content (FGC) on brand engagement in social media, referred to as Social Media Brand Engagement (SMBE), as well as their effects on brand trust, consumer satisfaction, and perceived value. The research employs a quantitative approach, collecting data through surveys involving 369 respondents sampled from followers of residential property brand accounts and residential property influencer accounts in Indonesia. The findings indicate that both UGC and FGC have a significant positive influence on Brand Trust and Perceived Value, with SMBE serving as a mediator in these relationships. However, the results also reveal that Social Media Influencer Endorsement does significantly moderate the relationship between FGC and SMBE, and Self-image Congruence does significantly moderate the relationship between UGC and SMBE. The results of this study provide practical guidance for companies in the property sector to leverage UGC and FGC in their marketing strategies. By understanding the importance of brand engagement in social media, companies can enhance their relationships with consumers and achieve better outcomes in digital marketing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Cintantya Khairunnisa
"Industri K-Pop mengalami digitalisasi dalam berbagai aspek. Kini, artis K-Pop banyak menggunakan media sosial untuk memasarkan karya mereka sekaligus membangun interaksi dengan penggemar. Keterlibatan aktif mereka di media sosial membantu membentuk hubungan parasosial di antara idola dan penggemar. Loyalitas yang timbul dari hubungan parasosial ini mendorong para penggemar untuk melakukan berbagai hal demi mendukung dan mempromosikan idola mereka, seperti membuat User-Generated Content (UGC). ATEEZ merupakan salah satu artis K-Pop yang aktif memanfaatkan media sosial dan UGC untuk memasarkan karya dan membangun hubungan parasosial dengan penggemar mereka, ATINY. Makalah ini membahas mengenai pemanfaatan UGC dalam strategi pemasaran lagu “WORK” oleh ATEEZ di TikTok dan perannya dalam membentuk hubungan parasosial di antara ATEEZ dan ATINY. Dengan menggunakan metode textual analysis, makalah ini mengobservasi berbagai video promosi dari ATEEZ dan UGC buatan ATINY terkait lagu “WORK”. Makalah ini menemukan bahwa ATEEZ berhasil membangun hubungan parasosial yang kuat dengan ATINY melalui penggunaan UGC dalam strategi pemasaran lagu “WORK”.

The K-Pop industry has undergone digitalization in various aspects. Now, many K-Pop artists use social media to promote their works as well as build interaction with their fans. Their active involvement in social media helps build parasocial relationships between idols and fans. Loyalty that arises from parasocial relationships encourages fans to do various things to support and promote their idols, such as creating User-Generated Content (UGC). ATEEZ is one of the K-Pop artists that actively utilizes social media and UGC to market their songs and form parasocial relationships with their fans, ATINY. This paper discussed the use of UGC in the marketing strategy for the song “WORK” by ATEEZ on TikTok and its role in forming a parasocial relationship between ATEEZ and ATINY. Using qualitative textual observation methods, this paper observed promotional videos from ATEEZ and UGC videos made by ATINY for the song “WORK”. This paper found that ATEEZ succeeded in forming a strong parasocial relationship with ATINY through the use of UGC in the marketing strategy for the song “WORK”."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadina Kania Trisna Putri
"Media sosial menjadi platform utama dalam pemasaran film era digital, memungkinkan interaksi langsung antara pembuat film dan audiens. Penelitian ini menganalisis peran User-Generated Content (UGC) dan Electronic Word of Mouth (eWOM) dalam meningkatkan engagement audiens melalui studi kasus film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. Dengan pendekatan studi literatur dan analisis konten media sosial, penelitian ini menemukan bahwa UGC menciptakan buzz autentik melalui konten seperti meme, ulasan, dan video reaksi, yang mendorong eWOM secara signifikan. Kepercayaan terhadap sutradara, rumah produksi, dan elemen kreatif menjadi dasar munculnya brand evangelism, di mana audiens secara sukarela mempromosikan film. Strategi ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat membangun keterlibatan mendalam, menjadikan film ini contoh sukses pemasaran digital.

Social media has become a key platform for film marketing in the digital era, enabling direct interaction between filmmakers and audiences. This study analyzes the role of User-Generated Content (UGC) and Electronic Word of Mouth (eWOM) in enhancing audience engagement through the case of the film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. Using a literature review and social media content analysis, the study finds that UGC generates authentic buzz through content like memes, reviews, and reaction videos, significantly driving eWOM. Trust in the director, production house, and creative elements serves as the foundation for brand evangelism, where audiences voluntarily promote the film. This strategy highlights how social media fosters deep engagement, making this film a successful example of digital marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alsakina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh firm created dan user generated content sosial media terhadap brand equity pada salah satu industri yang tengah berkembang di Indonesia yakni industri smartphone. Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner secara online kepada pengguna smartphone OPPO yang telah menggunakan merek tersebut minimal 1 (satu) tahun terakhir dan aktif mengakses sosial media terkait merek OPPO dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa firm created berpengaruh positif terhadap keseluruhan komponen brand equity yang terdiri dari brand awareness, brand loyalty dan perceived quality. Sedangkan user generated content hanya berpengaruh positif terhadap brand awareness. Hasil penelitian juga menunjukkan brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty maupun perceived quality.

This research aims to analyzes The Effect of Firm Created and User Generated Content Social Media towards Brand Equity in one of emerging industry in Indonesia, smartphone industry. Data for this research were collected through online questionairre to OPPO consumers who have been using this brand for at least 1 (one) year and actively access social media about OPPO in the last 6 (six) months. They were analyzed using Structural Equation Modelling (SEM) method.
The result of this research shows that firm created have a positive effect on all components of brand equity including brand awareness, brand loyalty and perceived quality. Meanwhile, user generated content only has a positive effect on brand awareness. The result of this research also shows that brand awareness doesn?t effect brand loyalty and perceived quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>