Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ecep Suwardaniyasa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai pengungkapan jaringan narkoba
internasional bandar narkoba Fredy Budiman. Fakta yang terjadi menunjukan
bahwa walaupun Fredy Budiman telah divonis mati oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Barat pada bulan Juli 2013 dan saat ini berada dalam penjara, ternyata
tidak menjadikan penghalang bagi Fredy Budiman dalam menjalankan dan
mengendalikan jaringan bisnis narkobanya. Penelitian ini dilakukan dengan
metode pengamatan lapangan didukung dengan metode wawancara dan
menghimpun dokumen terkait. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jejak rekam Fredy Budiman
dalam bisnis narkoba dikaitkan dengan teori labelling Howard S. Becker, adalah
bahwa cap jahat yang diberikan kepadanya menjadikan dia berubah menjadi
seorang penjahat narkoba sesungguhnya meskipun pada mulanya bukanlah
seorang pelaku penjahat narkoba sebagaimana yang dicapkan masyarakat
kepadanya; (2) Keterlibatan Fredy Budiman dalam kejahatan Narkoba
berdasarkan Teori Pilihan Rasional Gary Becker adalah bahwa Fredy Budiman
dalam melakukan perbuatannya akan melakukan hitung-hitungan untung ruginya,
apakah hasil yang diraih dari tindak kejahatan tersebut lebih besar untungnya
ketimbang kerugiannya tertangkap polisi dan masuk penjara; (3) Dikaitkan
dengan teori kepribadian Gordon W. Allport, jaringan narkoba Fredy Budiman
menjelaskan sifat seseorang yang menjaga eksistensi dan ruang keterbukaannya
dengan hal yang sudah ia lakukan sejak lama. Meski sudah dalam tahanan
penjara, Fredy Budiman tetaplah Fredy Budiman, karena ia tidak bergantung di
mana berada, dia tetap sebagai penggerak bisnis narkoba. Kepribadian Fredy
Budiman terbentuk karena lingkungan yang sudah dia lama alami; (4) Dikaitkan
dengan teori penegakan hukum Lawrence M. Friedman, keterlibatan Fredy
Budiman dalam kejahatan narkoba merupakan suatu hal yang menentukan bisa
atau tidaknya hukum dilaksanakan dengan baik, karena faktanya walaupun berada
di balik penjara, namun Fredy Budiman dapat menjalankan bisnis narkobanya; (5)
Terdapat beberapa alternatif dalam memerangi kejahatan narkoba, diantaranya
menegaskan posisi Polri sebagai penegak hukum dalam pemberantasan narkoba,
kesungguhan negara dalam memberatas jaringan narkoba hingga ke akarakarnya,
peran serta masyarakat dalam memerangi narkoba, hingga penegakkan
hukuman mati terhadap pelaku kejahatan narkoba

ABSTRACT
This thesis discusses the results of research regarding the disclosure of an
international drug network dealer, Fredy Budiman. The fact shows, although has
been sentenced to death by the West Jakarta District Court in July 2013 and is
currently in prison, Fredy Budiman did not stop running and controlling his drug
business networks. This research was conducted using field observations method,
complemented with interviews and related documents. The outcome of the
research is analyzed descriptively and qualitatively. The research outcome shows
that : (1) associating Howard S. Becker labeling theory with Fredy Budiman?s
track records in narcotic business : the villain image that had attached to Fredy has
impacted in turning him into the real drug crimes doer, despite the fact that Fredy
was not initially really a drug criminal like how he is always labelled as; (2) Fredy
Budiman involvement in drug crimes according to Gary Becker Rational Choice
Theory shows that Fredy Budiman would first consider both gain and loss toward
his criminal act, whether the result achieved from these crimes would be greater
than the risk of getting caught by the police and being imprisoned; (3) Associated
with Gordon W. Allport?s theory of personality, Fredy Budiman?s drug network
explains human nature of a person trying to maintain his own existence and open
space with his old habit. Though his physical is in custody, Fredy Budiman
remains the way how Fredy Budiman has always been. No matter where he lives,
he remained the wheel of his own illegal business. Fredy?s past environment has
formed his personality; (4) In Lawrence M. Friedman?s law enforcement theory,
|Fredy Budiman?s involvement in drug-related crimes illustrates whether or not
the law is properly enforced, given the fact that despite his physical presence
behind the bars, Fredy Budiman still managed to run his drug business; (5) There
are several alternatives in combating drug crimes, including emphasizing police?s
positioning as the law enforcer in combating drugs, confirming the state?s
eagerness in combating drug network to its roots, improving society?s
participation in the fight against drugs, to enforcing the death penalty against drug
offenders."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Even Junior
"Karya tulis ini dibuat untuk menjelaskan hubungan demografis anak sebagai pelaku pelanggaran hukum dalam menggambarkan proses keterlibatan anak dalam perdagangan narkoba. Jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan orangtua dan status orangtua menjadi aspek demografis anak yang dapat melatarbelakangi keterlibatan anak dalam perdagangan narkoba. Proses keterlibatan anak dalam perdagangan narkoba merupakan hasil pembelajaran perilaku kejahatan yang dipelajari anak sebagai pelanggar hukum. Proses pembelajaran pelanggaran hukum dilakukan menggunakan pendekatan Differential Association. Jaminan kesejahteraan anak diperlukan untuk mencegah keterlibatan anak dalam perdagangan narkoba sebagai bentuk pelanggaran hukum.

This papers is made to explain the relationship of demographic child as offender in describing the process of children 39 s involvement in drug trafficking. Gender, age, education, employment status of parents and parents into the demographics of children who may be behind the involvement of children in drug trafficking. The process of children 39 s involvement in drug trafficking is the result of learning that children learn criminal behavior as outlaws. The process of learning criminal behavior of children is done using Differential Association approach. Child welfare is needed to prevent the involvement of children in drug trafficking as a violation of the law."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chrismas Siswanto
"Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa Indonesia hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalahan dengan penyelundupan narkoba, yang masuk melalui Bandara Udara. Masuknya narkoba dilakukan oleh jaringan sindikat narkoba dari luar negeri, melalui Bandara udara dengan berbagai modus. Direktorat Interdiksi Badan Narkotika Nasional merupakan satuan kerja yang di bawah Deputy Bidang Pemberantasan, berkewenangan melakukan pemutusan jaringan sindikat narkoba dari luar negeri yang akan masuk ke Negara Indonesia. Dengan adanya Out Station di Bandara Udara Soekarno-Hatta, maka deteksi dini data Orang dan Barang akan mudah di entry keseluruh Out station yang lain. Data manifest yang online di Bea dan Cukai dapat di share melalui Passanger Analisis Unit atau di sebut PAU ke Out station.
Mengingat bahwa, Bandara udara merupakan Pintu gerbang atau Estalase negara Indonesia, dan semakin maraknya penyelundupan narkoba dari luar negeri maka perlu mengoptimalkan out station guna memudahkan pemutusan jaringan sindikat narkoba dari luar negeri yang masuk ke Bandara –bandara di Indonesia dengan meningkatkan Sumber daya manusia untuk dilatih dan ditambah personilnya serta alat-alat dan sarana prasarana serta dukungan anggarannya pada out station-out station yang masih kosong maka out station akan dapat semaksimal mungkin mengoptimalkan kemampuan dan kapasitas kinerja out station tersebut. Ini tidak terlepas peran serta dan dukungan Kepala BNN.
Penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan oleh Direktorat Interdiksi Badan Narkotika Nasional dalam upaya mengoptimalkan out station. Dari penelitian yang dilakukan masih ditemui adanya keterbatasan dalam operasionalnya. Selain itu juga dicoba untuk menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk kondisi out station saat ini yang telah ditetapkan.
Dengan mengumpulkan data dan melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh utama yang mengetahui tentang out station di Badan Narkotika Nasional dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masih belum optimalnya out station saat ini oleh BNN dan masih memerlukan upaya mengoptimalisasikan kemampuan dan kapasitas, baik secara organisasi maupun personil yang mengawakinya, juga pada sarana Prasarana dan anggaran pada out station.

This research was conducted with the background that Indonesia is still experiencing problems with drug trafficking, which is entered through Airport. Login ya drug conducted by a network of foreign drug syndicate, through the Airport with various modes. National Directorate of Narcotics interdiction is a unit under the Deputy Field Eradication, be entitled to terminate the network of foreign drug syndicate that will go to the State of Indonesia. With the Out Statio at Soekarno-Hatta Airport, the early detection of data People and Goods will be easy on entry into all-out station to another. Data manifest online at Customs and Excise can be shared through the Passenger Analysis Unit or call the PAU to Out station.
Given that, the air is an airport gate or estalase Indonesian state, and the rampant smuggling of drugs from abroad it is necessary to optimize the out station for easy termination of a drug syndicate that goes to foreign airports in Indonesia by improving human resources for training and added personnel and equipment and infrastructure as well as support its budget on out-out station station is still empty then the station will be out as much as possible to optimize the capacity and performance capacity of the station out. It is inseparable participation and support of the Head of BNN.
This study intends to find out how the strategy adopted by the National Directorate of Narcotics interdiction in an attempt to optimize the out station. From the research conducted is still encountered limitations in its operations. It also attempted to explain the efforts that can be made to the current station out conditions that have been set.
By collecting data and conduct interviews with key figures knew about the out station at the National Narcotics Agency of the results showed that the station is still not optimal when init out by BNN and still require effort to optimize the capability and capacity, both in the organization and personnel mengawakinya , also on infrastructure and budgetary means of the out station."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Hariyanto
"Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa Indonesia hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalahan dalam pemutusan jaringan sindikat Narkoba. Mengingat bahwa strategi BNN dalam Penyidikan tindak pidana Narkoba dalam rangka memutus jaringan sindikat Narkoba di Indonesia yang telah dilakukan BNN dalam kurun waktu 2010 sampai dengan 2012 masih terdapat keterbatasan dalam penerapannya, maka penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana strategi penyidikan yang efektif dalam memutus jaringan sindikat Narkoba di Indonesia.
Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara dan analisa SWOT terhadap Deputi, Direktur dan para penyidik pada Deputi bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional. Hasil penelitian menunjukkan telah berjalannya strategi yang diterapkan oleh BNN, namun secara umum masih memerlukan upaya peningkatan kemampuan dan kapasitas, baik secara organisasi maupun personil yang mengawakinya.

This research based on fact that Indonesia still face many problems to discontinue drugs traffickings’s network . In perionds 2010-2012, Narcotics Board Republic of Indonesia already does various strategy inNarcotics case investigation, in order to discontinue drugs trafficking’s chain. But in fact, Narcotics Board Republic of Indonesia still have limitedness to apply this action. So that, this research discuss about how investigation strategy that can be used effectively to break the drug trafficking’s chain in Indonesia.
This research used interview and SWOT analysis as techniques to collect the data. Any persons are interviewed , such as Deputy, Director, and investigators ini Deputy Eradication Narcotics Board Republic of Indonesia. This research summarize that investigation strategy using by Narcotics Board Republic of Indonesia are running well. But in general, that strategy still need various effort to increase the capability and capacity for the organtization and also the personnel in it."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Sujarwati
"Penelitian ini membahas evaluasi program kerjasama pencegahan ppenyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah. Salah satu faktor penting dalam pengelolaan program kerjasama tersebut adalah monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerjasama. Evaluasi tersebut berfokus pada empat indikator yang relevan antara lain mencakup: a)Sumber Daya Manusia; b) Koordinasi; c) Insfrastruktur; d) Finansial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif naratif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa selama ini kecenderungan krjasama dilaksanakan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah yang telah eksis, oleh karena itu pelaksanaan kerjasama dengan komponen masyarakat terutama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pesantren-pesantren, dan sekolah-sekolah perlu ditingkatkan karena di lingkungan tersebut sangat potensi akan adanya bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dan Kerjasama yang telah disepakati seyogyanya tidak hanya pusat yang melaksanakan tetapi diinformasikan juga ke BNN Provinsi dan BNN Kab/Kota untuk ditindaklanjuti.

This research discusses about the evaluation of prevention programs cooperation Drug abuse and illegal trafficking conducted by the National Narcotics Agency(BNN) with government agencies and non-governmental organizations. Most important factorin the cooperation program management is monitoring andevaluation of the implementation of the cooperation program it self. The evaluation focused on four relevant indicators include the following of :a)Human Resources; b) Coordination; c) infrastructure; d) Financial. This research is aqualitative research design with a descriptive narrative.
This research suggest, atthistrend, during cooperation implemented by government agencies and non-governmental agencies that have existed, such as the implementation component of the community, especially cooperation with Governmental Organization(NGO), boarding schools, and the schools need to be improved. This is because in such environments is a potential for Drugab use and illegal trafficking. Agreed cooperation should not only be implementedb y the central government but also to be informed to BNN Province an dRegency/City to follow up.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Lutrianto Amstono
"Tesis ini tentang pengungkapan jaringan pengedar dan pembuat narkoba jenis ekstasi dan shabu di Rutan Medaeng oleh Direktorat Narkoba Polda Jatim. Tesis ini difokuskan pada upaya dan tindakan yang dilakukan Dit Narkoba Polda Jatim dalam mengungkap jaringan pengedar dan pembuat narkoba jenis ekstasi dan shabu di Rutan Medaeng, Penulisan tesis ini bertujuan memberikan gambaran serta untuk mengetahui tentang tindakan dan upaya apa raja yang dilakukan Dit Narkoba Polda Jatim dalam pengungkapan jaringan pengedar dan pembuat narkoba jenis ekstasi dan shabu yang melibatkan penghuni Rutan Medaeng. Adapun permasalahan dalam penulisan tesis ini adalah sulitnya mengungkap peredaran narkoba di Rutan Medaeng yang diharapkan dapat memutus mata rantai jaringan pengedar dan pembuat narkoba di Rutan Medaeng, serta bagaimana upaya dan kemampuan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh anggota Dit Narkoba Polda Jatim dalam mengungkap jaringan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan tersebut diatas adalah metode kualitatif guna memperoleh pemahaman terhadap suatu konteks permasalahan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti itu sendiri yang kemudian dianalisis dengan menggunakan suatu kerangka teori. Data-data yang dikumpulkan berupa pendekatan kasus-kasus tindak pidana narkoba yang telah ditangani oleh Dit Narkoba Polda Jatim. Adapun tehnik pengumpuian data yang digunakan adalah pengamatan, pengamatan terlibat, wawancara, serta kajian dokumen.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan upaya pengungkapan terhadap kejahatan narkoba sebagai tindakan untuk memutus dan memberantas mata rantai jaringan kejahatan tersebut dibutuhkan penggunaan fungsi-fungsi dalam manajemen yang tepat serta adanya tehnik pengorganisasian yang balk terhadap pelaksanaan tugas anggota di lapangan, Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pengungkapan kasus narkoba dan penanganannya lebih diutamakan kegiatan penyelidikan daripada penyidikan, yang tentunya dilakukan dengan pengorganisasian yang meliputi pembagian tugas. Sehingga dalam pelaksanaan tugasnya, anggota di lapangan hams menguasai pengetahuan tentang taktik dan tehnik dasar reserse, serta memiliki kemampuan intelijensia yang baik, dengan disertai kesiapan mental, keuletan, ketajaman analisa, guna mengantisipasi sifat terselubung dari peredaran narkoba.
Selanjutnya, guna mencapai keberhasilan dalam kegiatan pengungkapan jaringan pengedar dan pembuat narkoba di Rutan Medaeng, Dit Narkoba Polda Jatim menggunakan taktik dan tehnik penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba, serta perlunya peningkatan kemampuan dan pengetahuan di bidang tehnologi bagi anggota yang terlibat dalam pelaksanaan pengungkapan tersebut.

This thesis is about expression the network of distributor and maker of narcotics type extacy and shabu in Medaeng Detention Center by Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter. Focussed of this thesis about effort and action have been doing by Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter in order to expressing network of distributor and maker of narcotics type extacy and shabu in Medaeng Detention Center. Writing of this Thesis aim to give picture and also to know about action and strive any kind of Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter in expression network of distributor and maker of narcotics type extacy and shabu entangling dweller of Medaeng Detention Center. As for problem of writing of this thesis its difficult express circulation of narcotics in Medaeng Detention Center expected can break link of network of distributor and maker of narcotics in Medaeng Detention Center, and also how effort and ability of investigation by member of Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter in expressing the network.
Method of Research used in replying the problems above method qualitative utilize to obtain;get understanding to a context of problems by collecting data obtained directly by researcher of later itself analysed by using a theory framework. Data collected in the form of approach of case of doing an injustice of narcotics which have been handled by Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter. As for technics of data collecting used perception, perception involved, interview, and also the document study.
From research result, inferential that in effort of expression to badness of narcotics as action to break and fight against link network of the badness required use of function in correct management and also the technics existence the organization which do well by execution of duty of member in field. This matter because of in activity of expression of case of narcotics handling and more majored activity of investigation than investigation, what is perhaps organizationally covering duty division. So that in execution of duty, member in field have to master knowledge about tactics and technics detective base, and also own ability of good intelijensia, joinedly the readiness of bouncing, resilient, durability analyse, utilize to anticipate the nature of under cover from circulation narcotics.
Hereinafter, utilize to reach efficacy in activity of expression of network distributor and maker of narcotics in Medaeng Detention Center, Division of Drug Enforcement of Jatim Head Quarter use tactics and technics investigation and investigation of doing an injustice narcotics, and also the importance of improvement of ability and knowledge area of technology for member in concerned in execution of the expression."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24550
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Andriana Parsita
"Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa Indonesia hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalahan dengan peredaran gelap narkoba. Strategi pemberantasan Peredaran Narkoba dari luar negeri merupakan bagian dari permasalahan ini. Berdasarkan data yang ada, peredaran narkoba dari luar negeri semakin meningkat, sedangkan aparat penegak hukum yang menangani permasalahan ini masih berjalan sendiri dilaksanakan oleh masing-masing instansi, oleh karena itu perlu adanya suatu strategi sebagai upaya pemberantasan narkoba dari luar negeri.
Mengingat bahwa, peredaran gelap narkoba dari luar negeri semakin meningkat karena itu, Indonesia dijadikan sasaran peredaran gelap narkoba dari luar negeri, Jumlah narkoba yang disita masih belum seimbang dengan narkoba yang beredar dimasyarakat, artinya masih banyak narkoba yang lolos dari pantauan penegak hukum. Diperlukannya strategi interdiksi memberantas peredaran gelap narkoba. Penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan oleh Direktorat Interdiksi Badan Narkotika Nasional dalam upaya pemberantasannya. Dari penelitian yang dilakukan masih ditemui adanya keterbatasan dalam operasionalnya khususnya dalam kerjasama antar instansi lain. Selain itu juga dicoba untuk menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan strategi yang telah ditetapkan.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh utama upaya pemberantasan narkoba di Badan Narkotika Nasional. Hasil penelitian menunjukkan grand strategi yang harus dijalankan oleh Direktorat Interdiksi Badan Narkotika Nasional adalah interdiksi terpadu yang melibatkan beberapa instansi yang melaksanakan fungsinnya diarea Kepabeanan, serta mengajak pihak swasta yang terkait dengan jasa pengiriman barang. Grand strategi ini harus progresif artinya organisasi dalam kondisi relatif prima dan mantap sehingga sangat memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

The research is conducted from the background of Indonesia which is until now still facing various problems of illicit Drugs trafficking. The strategy of eradicating illicit Drugs from abroad is part of this problems. Based on available data, illicit Drugs trafficking from abroad has increased, whereas the Drugs Law Enforcement Officers in handling this problem is still done by each institution, not integrated, therefore needs to be a strategy in an effort to eradicate Drugs from abroad.
To remind, the illicit Drugs trafficking from abroad has increased, that’s why Indonesia be a target in illict Drugs trafficking. Number of Drugs seizured is imbalance with the circulation of Drugs in society. It means that there are so many Drugs which lost from control of Drugs Law Enforcement Officers so that needed the interdiction strategy to eradicate illicit drug trafficking . The meaning of research is to know how the implementation strategy of effort Interdiction Directorate National Narcotics Board in eradicating illicit Drugs trafficking, but from this research is still encounter the limitation in the operational, especially in operation with other institutions. Otherwise, that is also tried to explain the efforts which are able to be done to optimalize the predetermined strategy.
The step of this research is with collecting data and using interview technique with interview the main figures in effort eradicating illicit Drugs trafficking in National Narcotics Board. The result of research shown that grand strategy should be run by Interdiction Directorate National Narcotics Board is Integrated Interdiction which involve some institutions that conduct the function in customs, also involve the private organization especially in dispatch of goods or expedition agent. The grand strategy should be progressive means that the organization is in prima condition so that its possible to do expansion continously, wide the grow up and reach the maximal progress.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Satya Dharmawan
"Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan berbahaya serta zat Adiktif Iainnya, dimana akibat penyalahgunaan narkoba akan membahayakan bagi sipengguna. Saat ini di Indonesia peredaran dan penyalahgunaan sudah mencapai tahap menghawatirkan, sebab kini Indonesia sudah menjadi negara produsen, yang dulunya masih sebagai negara transit.
Kuatnya jaringan sindikat dalam peredaran dan penyalahgunaan narkoba menyebabkan sulitnya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Sehubungan dengan tugas-tugas yang menyangkut kepolisian diantaranya memerangi kejahatan yang mengganggu dan merugikan warga masyarakat dan Negara. Maka terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba sebagai tindakan yang secara sengaja menyalahgunakan fungsi narkoba untuk tujuan tidak semestinya, polisi wajib menegakkan hukum terhadap kejahatan tersebut. Dimana dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba dipandang perlu melakukan Iangkah-langkah pengungkapan secara proposional dan professional.
Tujuan pembuatan tesis ini untuk memberikan gambaran pentingnya faktor pengorganisasian dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang petugas agar mampu mengungkap jaringan narkoba.
Dengan demikian tesis ini mengetengahkan taktik dan tekhnik pengungkapan yang dilakukan oleh Direktorat Narkoba Polda Jabar terhadap jaringan sindikat narkoba diwilayah Jawa Barat. Dalam pelaksanaan pengungkapan yang dilakukan, Direktorat Narkoba Polda Jabar menggunakan taktik dan tekhnik penyelidikan dan penyidikan terhadap kejahatan narkoba, serta dengan adanya kemampuan anggota yang terlibat dalam pelaksanaan pengungkapan secara baik dan benar, maka Direktorat Narkoba Polda jabar berhasil membuktikan maupun membuka jaringan sindikat pengedar narkoba didalamnya, juga pada tesis ini dituangkan pentingnya faktor pengorganisasian dengan Iangkah-langkah manajemen didalamnya sehingga jalanya pengungkapan dapat terkodinir dan berhasil, selain itu juga berhasil membawa organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

'Narkoba' stands for narcotics, psychotropic and hazardous substances as well other addictive substances, in which narkoba abuse will jeopardize the users. Right now, the circulation and the abuse of narkoba has been in a worrying stage. Indonesia that once known as a transit country of narkoba, has now been popular as a producer of narkoba. It is difficult to fight the narkoba network due to its strength in dealing and abusing the drugs.
In connection with duties related to the police, for instance, to fight for the crimes that disturb and cause a loss to the people and the country, the police are obliged to enforce the laws on such crimes. The police, as one of the existing law enforcement agencies, must enforce the laws through proportional and professional steps.
The thesis aims at finding out the importance of the factor of organizing the capability belong to police officers so that they are able to uncover the narkoba network.
Therefore, the thesis discusses the techniques and tactics of uncovering the narkoba networks conducted by The Directorate of Narkoba of West Java Regional Police. In conducting such uncovering in the area of West Java, the Directorate of Narkoba of West Java employs tactics and techniques of investigation on crimes related to narkoba as well as the capability of police officers involved in conducting the uncovering. The result of the research reveals that the Directorate of Narkoba of West Java Regional Police successfully uncovered the narkoba dealer network. The thesis also discusses the importance of management steps so that the course of the uncovering steps can be well coordinated and organized."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fajrul Choir
"Dalam pemberantasan perdagangan ilegal narkoba transnasional diperlukan adanya kerjasama dari para penegak hukum di tiap negara. Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang perbatasannya melintang luas baik darat dan laut sehingga rentan untuk dijadikan jalur perdagangan. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan Polis Di Raja Malaysia (PDRM) bekerjasama di bawah sebuah nota kesepahaman yaitu Memorandum of Understanding on Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Psychotropic Substances, Precursors, Hazardous Materials and Enchancement of Police Cooperation. MoU tersebut memiliki masa aktif sejak pengesahannya di tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif untuk menggambarkan efektivitas implementasi kerjasama antara POLRI dan PDRM di bawah MoU beserta hambatannya. Dengan menggunakan teori Neoliberal Institusional dalam kaitannya dengan ilmu kepolisian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama melalui MoU tersebut efektif dalam pertukaran informasi dan penyelidikan mengenai jaringan-jaringan narkoba yang saling terlibat di dua negara. Terdapat hambatan internal dan eksternal dalam implementasinya. Hambatan internal yaitu tumpang tindihnya kepentingan instansi dalam negeri. Hambatan eksternal yaitu komunikasi dengan PDRM, kurangnya koordinasi dengan pihak PDRM dan satuan regional menyebabkan informasi masih memiliki kekurangan detil. Oleh karena itu, hambatan tersebut dapat menjadi evaluasi dan acuan untuk kerjasama selanjutnya yang akan dilakukan oleh POLRI dan PDRM.

In order to combat illicit trafficking in narcotic drugs, cooperation between law enforcement in countries involved is necessary. Indonesia and Malaysia shared vast land and sea borders and the borders can be used as a trade route. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) and Polis Di Raja Malaysia (PDRM) signed on a cooperation to combat illicit trafficking of narcotic drugs through Memorandum of Understanding on Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Psychotropic Substances, Precursors, Hazardous Materials and Enchancement of Police Cooperation, the MoU is valid since 2005 to 2010. This research uses descriptive qualitative method to describe the implementation and obstacles of the MoU. Neoliberal Institutional theory is used in relation to police science. The results of this research showed that the cooperation through the MoU was effective in exchanging information and investigating drug syndicate that were involved in two countries. However, there are internal and external obstacles in its implementation. The internal obstacles are overlapping agencies interests. External obstacles namely communication with PDRM, the lacking coordination with PDRM and its regional units causes the undetailed information. Therefore, these obstacles can be utilized as an evaluation and reference for further cooperation to be carried out between POLRI and PDRM."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suranto
"The crime of drugs abuse has resulted in a new phenomenon in the illegal underworld of indonesia. The significant rise of drugs-related crimes can be seen in the large numbers of people detained in correctional institutions and detention facilities in Indonesia. This condition obviously affects the attempts to guide these offenders, which is one of the objectives of a criminal justice system. Without serious, thorough and continuous attempts to tackle the problem, the whole correctional system will be affected for the worse.
This study intends to describe how routine activities of the ofncers and their contacts with inmates do not result in involvement with distribution of drugs in correctional institutions. The method of data collection used was by depth-interviewing informants. The number of informants was four officers of Tangerang Juvenile Correctional Institution. informants are selected purposively to portray various characteristics and routine activities, contact and noninvolvement in drugs distribution in the correctional institution. To find out whether there were any involvement in such abuse; data analysis was done by coding the obtained data to create a working hypothesis and analyzing it, resulting in the conclusions of the study.
Based on the findings of the study, it can be deduced that routine activities, such as those described by Cohen and Felson, did not always result in abuses of power in the form of involvement of officers in drugs distribution, although there were contacts at the same place and time between officers and drugs-related inmates. The interaction and learning processes, according to the differential association theory, did not result in involvement of officers due to the definition and rationale of the officers that involvement in drugs distribution in the correctional institution is in violation of the law, resulting in adverse consequences. This understanding prevents distribution of drugs, as value systems of officers affect them not to be involved in distribution of drugs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>