Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Dwi Purnomo
"Kesehatan adalah bagian penting kehidupan manusia yang dikenal dalam dunia kesehatan sebagai vital signs yaitu tekanan darah, suhu badan, tingkat pernapasan, denyut nadi. Perkembangan teknologi sensor, mikrokontroler, perangkat lunak pengolahan data, telekomunikasi (komunikasi nirkabel, internet dan smartphone), sudah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Sebuah sistem pemantau kesehatan dibuat untuk memantau kondisi dari kesehatan manusia sehingga pasien dan ahli kesehatan tidak harus bertemu secara langsung tetapi bisa saling berhubungan menggunakan internet. Teknologi komunikasi nirkabel yang telah digunakan antara lain ZigBee, Xbee, Bluetooth, WLAN untuk transfer data hasil ukur sensor ke sebuah sistem penerima baik berupa PC lokal atau smartphone serta sistem server database yang terhubung dengan internet sehingga bisa diakses dari manapun selama masih ada koneksi internet.
Pada tesis ini, penulis mengusulkan rancang bangun sistem pemantauan denyut nadi dan suhu tubuh manusia yang portabel dimana data hasil ukur dapat diakses melalui web secara online dan android smartphone. Sistem pemantau ini terdiri dari sistem pengirim yang menggabungkan sensor nadi (Finger Sensor), sensor suhu, mikrokontroler Arduino , Mini LCD, memori SD Card, WiFi (2,4 GHz) dan sistem penerima yang terdiri dari sistem server database menggunakan Hosting server dan android smartphone dengan aplikasi Java. Pengujian dilakukan dengan membandingkan alat ini dengan OMRON, EKG,Thermometer dan menggunakan akses SSID WiFi berbeda-beda. Error alat dibandingkan dengan OMRON 2,3%, EKG 1,39%, Thermometer Digital 2%. Delay time sistem masih >1detik sehingga harus dikembangkan lebib lanjut untuk perbaikan delay time agar bisa disebut sebagai instrument realtime.

Health is an important part of human life which is well known in the medical world as vital signs ie. blood pressure, body temperature, respiration rate, pulse rate/heart rate. The Improvement technology in sensor ,microcontrollers, data processing software, telecommunications (wireless communication, internet and smartphones), has been utilized to improve the quality of human life. A health monitoring system created to monitor the status of human health so that patients and health practitioners should not meet in person, but can communicate using the Internet. Wireless communication technology that has been used ie. ZigBee, XBee, Bluetooth, WLAN for transfering data from the sensor system to a receiver system either local PC or smartphone, and the system database server connected to the Internet that can be accessed from anywhere as long as internet is available.
In this thesis, the author proposed the design of portable pulse rate and human body temperature monitoring system which measuring data can be accessed via web online and android smartphone.. This monitoring system consists of a sender system that combines a pulse sensor (Finger Sensor), temperature sensors, Arduino microcontroller, Mini LCD, SD Memory Card, WiFi (2.4 GHz) and a receiver system that consists of a system using a database server using Hosting server and android smartphone with Java applications. Validation is done by comparing this tool with OMRON, ECG, Thermometer and also using different SSID when accessing WiFi network. Error Oof this tool compared with OMRON 2.3%, 1.39% compared with ECG, 2% compared with Digital Thermometer. Delay time of this system still mre than 1s so that delay time should be improved in the future in order to be an realtime system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Alfarabay
"Kondisi kesehatan lansia yang memilih untuk tinggal sendiri sering kali luput dari pantauan keluarga. Para lansia bertempat tinggal jauh dari anggota keluarga dan minimnya fasilitas perawatan kesehatan lansia mempersulit pemantauan terhadapnya. Diperlukan sebuah teknologi yang mampu mempermudah pemantauan kesehatan lansia oleh anggota keluarga agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah serta dapat memperoleh respons cepat ketika lansia dalam kondisi kritis. Dengan merancang alat healthcare berbasis Internet of Things, permasalahan pemantauan kesehatan para lansia dapat teratasi. Alat berupa wristband dapat menampilkan parameter detak jantung, suhu tubuh, lokasi pengguna, fall detection dan status pergerakan pengguna secara real-time melalui aplikasi android dari data yang disimpan sementara di Firebase. Guna melengkapinya, dipergunakan alat berupa alarm untuk memberikan peringatan kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Adapun hasil simulasi alat wristband dengan perbandingan penggunaan oximeter dan thermogun menunjukan adanya persentase error sebesar 2.92% dan 1.71%. Setelah melakukan pengukuran detak jantung dan suhu tubuh, lokasi pengukuran di luar atau di dalam ruangan turut mempengaruhi hasil pembacaan sensor. Adapun perbedaan hasil pembacaan wristband dengan oximeter adalah gangguan sinar matahari mengakibatkan overreading ke photodetector pada sensor detak jantung. Sementara perbedaan hasil pengukuran suhu tubuh diakibatkan adanya gap pada sensor suhu dan kalibrasi yang dilakukan di luar ruangan. Selain itu, pengujian alarm dengan skenario berhasil dilakukan untuk melihat respons ketika lansia dalam kondisi kritis.

The health condition of elderly individuals who choose to live alone often goes unnoticed by their family members. The elderly reside far from their family members, and the lack of elderly healthcare facilities makes it challenging to monitor their health. Technology is needed to facilitate the monitoring of the elderly's health by family members, enabling easy monitoring and providing quick responses in critical situations. By designing an Internet of Things (IoT) based healthcare device, the issues related to monitoring the health of the elderly can be addressed. The device, in the form of a wristband, can display real-time parameters such as heart rate, body temperature, user location, fall detection, and user movement status through an Android application, using data temporarily stored in Firebase. Additionally, an alarm device is used to provide alerts to the surrounding community. The simulation results of the wristband device compared to the use of an oximeter and a thermogun show an error percentage of 2.92% and 1.71%, respectively. The location of the measurements, whether indoors or outdoors, also affects the sensor readings after measuring heart rate and body temperature. The difference between the wristband and the oximeter readings is due to sunlight interference, resulting in an overreading in the heart rate sensor's photodetector. Meanwhile, variations in body temperature measurements are caused by gaps in the temperature sensor and calibration conducted outdoors. Furthermore, successful alarm testing with various scenarios has been performed to observe the response when the elderly are in critical conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra
"Bahaya panas di lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja pada pekerja. PT. Pindad (Persero) yang salah satu proses produksinya dilakukan pada temperatur tinggi yaitu di bagian peleburan logam mempunyai potensi untuk terjadinya tekanan panas dan dampak kesehatan akibat pajanan panas pada pekerja. Penelitian ini berjudul "Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi pada pekerja yang terpajan panas (studi kasus di Departemen Cor Divisi Tampa dan Cor PT. Pindad (Persero) Bandung tahun 2003)".
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terjadi tekanan panas, peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi pada pekerja yang terpajan panas khususnya di bagian peleburan. Di samping itu penelitian ini juga melihat keluhan yang bersifat subjektif yang dirasakan oleh pekerja yang terpajan oleh panas.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, dan keluhan subjektif yang diteliti adalah tekanan panas yang diperoleh dari analisis hasil pengukuran temperatur lingkungan, beban kerja, dan pola kerja serta beberapa faktor yang berkaitan dengan individu yaitu umur, aklimatisasi, indeks massa tubuh, dan jenis pakaian kerja.
Penelitian ini menggunakan disain kuasi eksperimen untuk melihat fenomena sebab akibat antara faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi yaitu tekanan panas, beban kerja, umur, aklimatisasi, indeks massa tubuh, dan jenis pakaian kerja sebagai penyebab dengan kejadian peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi sebagai akibat.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur temperatur lingkungan kerja, pengukuran kecepatan dan arah angin, pengukuran suhu tubuh dan denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja di tempat panas, serta melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan indeks massa tubuh (!MT). Untuk mendapatkan gambaran beban kerja dilakukan pengamatan terhadap aktivitas responden dan beban kerja dihitung berdasarkan estimasi kalori yang dikeluarkan. Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang keluhan subjektif digunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa di lingkungan kerja terdapat 2 area yang mempunyai suhu yang tinggi yaitu di area tungku peleburan dan di area penuangan ke cetakan. Lingkungan kerja tidak dilengkapi dengan sistem ventilasi yang memadai serta kecepatan aliran udara di dalam ruangan atau tempat kerja sangat rendah yaitu hanya berkisar 0,0 -- 0,4 meter per detik. Sebagian besar responden mempunyai beban kerja yang berat dan indeks massa tubuh normal. Semua responden termasuk dalam kategori umur yang sama yaitu 30 tahun dan teraklimatisasi.
Setelah dilakukan analisis data, ternyata tidak terjadi pajanan panas yang melebihi nilai ambang batas. Namun dari hasil pengukuran suhu tubuh dan denyut nadi antara sebelum bekerja dan setelah bekerja di area yang terpajan panas, ditemukan 17,6% responden mengalami peningkatan suhu tubuh dan 41,2% mengalami peningkatan denyut nadi. Peningkatan suhu tubuh yang terjadi ternyata tidak melebihi batas suhu tubuh normal yaitu 38°C. Peningkatan suhu tubuh hanya terjadi pada pekerja yang mempunyai beban kerja yang berat. Sedangkan pada kejadian peningkatan denyut nadi, ternyata dari 41,2% yang mengalami peningkatan denyut nadi ternyata ada 2 responden yang denyut nadinya setelah bekerja di tempat panas melebihi 110 denyut per menit. Sedangkan hasil penelitian tentang respon subjektif responden terhadap pajanan panas, ternyata 63,6% responden merasa terganggu oleh pajanan panas di tempat kerja. Keluhan subjektif yang umumnya dirasakan oleh seluruh responden adalah merasa haus, kulit terasa panas, dan banyak berkeringat. Sedangkan yang sedikit dikeluhkan oleh pekerja adala keram pada otot tangan dan kaki.
Analisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi pekerja ternyata tidak terlihat adanya hubungan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kondisi lingkungan yang memang tidak menimbulkan terjadinya tekanan panas pada pekerja, serta populasi pekerja yang kecil, sehingga dengan adanya replikasi pengukuran tidak memberikan variasi yang besar terhadap karakteristik individu.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengukuran temperatur lingkungan kerja diketahui bahwa indeks WBGT rata-rata lingkungan kerja belum melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan berdasarkan TLV-ACGIH karena pajanan yang terjadi dalam waktu yang singkat. Proses kerja yang ada ternyata memberikan perlindungan pada pekerja dan terhindar dari pajanan panas yang berlebihan sehingga hal ini harus tetap dipertahankan. Bagi peneliti lain yang ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi pada pekerja yang terpajan panas, perlu mempertimbangkan adanya populasi kontrol. Sedangkan bagi institusi pemerintah perlu adanya upaya untuk mempertimbangkan standar tekanan panas yang sesuai dengan fisiologis dan kondisi lingkungan kerja di Indonesia.

Heat hazard at the workplace is a factor that can cause health nuisance and occupational disease on workers. PT Pindad, which one of its production process i.e. melting unit is carried out under high temperature, has a potential chance to lead heat stress and escort the workers' health as the effect of heat exposure. The theme of this research is 'Factors that Affect The Increasing of Body Core Temperature and Heart Rate on Workers Exposed by Heat (Case Study at Cor Department, Temp and Cor Division PT Pindad (Persero), Bandung 2003).
The objectives of this research are to discover heat stress condition, increasing of body core and heart rate on the workers exposed by heat at the melting unit. Furthermore, this research is also trying to observe subjective sighs suffered by the workers.
Factors related to the increasing of body core temperature, heart rate, and subjective sighs are heat stress obtained from analysis of the environment temperature measurement, workload, and work rest regimen, along with some individual factors such as age, acclimatization, body mass index, and clothing.
The research design is a quasi experiment to examine cause-effect phenomena between factors that affect the increasing of body core temperature and heart rate such as heat stress, workload, age, acclimatization, body mass index, and clothing as the causes and the increasing of the body core temperature and heart rate as the effects. Moreover, respondents' response about the subjective sighs as the impact of heat exposure during working is observed as well.
The data was collected by measuring the working environment temperature, the wind direction and velocity, the workers' body temperature and heart rate before and after activities in hot environment, and the workers' height and weight to gain body mass index. Workload was calculated by observing the workers' activities based on NIOSH estimation table. Questioners were spread out in order to attain information of the subjective sighs.
The result of the research discovers that there are two areas, which have high temperature: melting and pouring areas. Working environment has poor ventilation system and the air velocity in the workplace is quite low, only 0.0 -- 0.4 meter per second. Most of the respondents have workload, and normal body mass index. All respondents are in the similar age i.e. > 30 years old and acclimatized.
After accomplishing data analysis, heat stress doesn't exist. However, 17:6% respondents have increasing body core temperature, and 41.2% have increasing heart rate. The increasing of the body core temperature is not more than 38° C. It seems to happen to the workers who have heavy workload. Only 2 respondents of the 41.2% whose heart rate are above 110 beat per minute. On the research of the respondents' subjective response toward heat exposure, 63.6% respondents are disturbed. In general, all respondents whine about thirst, burning skin, and sweat. Lesser sighs are concerning on arm and feet muscles cramp.
The research also reveals that there is no connection between factors, which affect the increasing of body core temperature and the worker's heart rate such as heat stress, workload, age, acclimatization, body mass index, and clothing. Several things cause this condition, for instance environment condition that doesn't encourage heat stress on the workers, and small worker population. These causes do not provide an assorted variation on individual characteristics when replicate measurement done.
The result of the environment temperature measurement notifies that the average of the workplace WBGT index is not over than threshold limit value permitted by TLVACGIH since the exposure happens in short time. Working process provides protection for the workers so that they are avoided from over heat exposure. This condition indeed needs to be sustained. For other researchers interested in factors that affect the increasing of the body core temperature and heart rate on workers exposed by heat should put control population into consideration. In addition, Government institution should have efforts to appraise heat exposure standard that is suitable with physiologic and workplace condition in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saito, Masashi
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2013
612.014 26 SAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Kustianto
"Pemantauan temperatur air sangat penting dalam memahami perubahan lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan perangkat yang dapat mendeteksi temperatur secara realtime dengan tingkat sensitivitas yang tinggi. Pada penelitian ini, dilakukan karakterisasi terhadap fiber Bragg grating (FBG) sebagai sensor berbasis optik untuk mengukur temperatur dalam rentang yang lebar, yaitu  4  hingga 50 . Hasil eksperimen skala laboratorium dengan air tawar menunjukkan bahwa  terdapat hubungan yang linear antara perubahan panjang gelombang dengan sensitivitas rata-rata 0,0103 , dengan error repeatibility dari 0,96%.  Selanjutnya, untuk mengantisipasi aplikasi pengukuran temperatur air di laut dilakukan simulasi untuk kondisi kedalaman 2000 . Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan hidrostatik akan berdampak terhadap bertambahnya peningkatan perubahan panjang gelombang Bragg. Selain itu dilakukan juga integrasi sensor temperatur FBG ini ke dalam sistem Internet of Things (IoT). Perancangan dimulai dengan pengolahan data yang didapat dari sensor temperatur FBG melalui optical interrogator, pembuatan database dan mengirimkannya ke dalam web server, di samping juga pembuatan website IoT dashboard yang berisi data-data yang didapat dari sensor temperatur FBG agar dapat dibaca secara online dan realtime. Dari hasil pengukuran quality of service website tersebut didapatkan nilai pengukuran throughput sebesar  0.73942412 , packet loss 0%, dan delay sebesar 1.3 .

Monitoring water temperature is crucial in understanding environmental changes. For this purpose, a device capable of detecting temperature in real-time with high sensitivity is required. In this research, characterization of Fiber Bragg Grating (FBG) was conducted as an optical-based sensor to measure temperature over a wide range - from 4  to 50 . Laboratory-scale experiments with freshwater revealed a linear relationship between wavelength changes and an average sensitivity of 0.0103 , with a repeatability error of 0.96%. Furthermore, to anticipate the application of water temperature measurement in the sea, simulations were carried out for conditions at a depth of 2000 . The simulation results indicated that higher hydrostatic pressure impacts the increase in Bragg wavelength changes. In addition, integration of the FBG temperature sensor into the Internet of Things (IoT) system was also performed. The design began with processing data obtained from the FBG temperature sensor through an optical interrogator, creating a database, and sending it to a web server. This was complemented by the development of an IoT dashboard website displaying data from the FBG temperature sensor, accessible online and in real-time. The quality of Service measurements of this website showed a throughput value of 0.73942412 , 0% packet loss, and a delay of 1.3 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Karnadi
"

Investasi untuk alat-alat di ruang ICU, ICCU, PICU dan NICU menjadi sebuah masalah tersendiri di mana total keseluruhan per ruangannya membutuhkan biaya yang sangat mahal. Di tambah dengan fasilitasnya sendiri yang masih belum merata di Indonesia. Pembuatan Purwarupa Patient Health Monitor 3 Parameter ini bertujuan mempermudah diagnosa pihak medis dan menekan biaya investasi tadi.

Parameter yang dipilih pada patient monitor ini sendiri yakni detak jantung, SpO2, dan suhu tubuh. Pemilihannya di dasarkan pada kebutuhan pihak medis. Dan aturan klinis terkait medis pun juga perlu di kumpulkan. Metodologi nya sendiri meliputi durasi, tatacara dan tindakan medis. Di tambah dengan upaya mencari tahu tentang garis besar prosedur yang dijalankan di rumah sakit. Runutan program nya pun juga sangat berkaitan erat dengan scheduling dan time execution guna memastikan total waktu keseluruhan tidak melebihi durasi yang telah di tetapkan.


The investment in equipment in the ICU, ICCU, PICU and NICU is a separate problem where the total cost per room is very expensive. Not to mention the facilities are still not evenly distributed in Indonesia. The Prototype of Patient Health Monitor 3 parameter aims to simplify the medical diagnosis and reduce investment cost.

The parameters chosen in this patient monitor are heart rate, SpO2, and body temperature. The selection is based on the needs of the medical party. And clinical medical rules also need be collected. The methodology itself includes the duration, procedures and medical actions; also finding out the main outline procedure in the hospital. The program is also closely related to scheduling and time execution to ensure that the overall time does not exceed the specified duration.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyanti Nur Aisyah
"Prematuritas merupakan salah satu factor dari kematian bayi. Resiko yang mungkin terjadi akibat prematuritas adalah bradikardia dan takikardia, dimana terjadi kelainan pada frekuensi denyut jantung, oleh karena itu diperlukan pemantauan denyut jantung secara real time. Pada skripsi ini akan dibahas penelitian dalam membangun perangkat pemantau denyut jantung secara real time dan kontinu dengan memanfaatkan stetoskop. Perangkat ini tersusun atas stetoskop, mikrofon kondenser elektret, rangkaian pengkondisi sinyal, dan mikrokontroler Arduino UNO.
Pengujian perangkat dilakukan dengan memasang stetoskop baik pada dada maupun punggung subjek untuk menangkap sinyal denyut jantung. Setelah itu, sinyal denyut jantung dikirim ke mikrofon elektret yang dilengkapi rangkaian pre-amplifier dengan penguatan sebesar 100 kali. Sinyal detak jantung yang masih terdapat noise selanjutnya diproses oleh pengkondisi sinyal yang terdiri dari buffer, filter frekuensi cut-off sebesar 0,48Hz dan 1,59Hz dan amplifier. Sinyal denyut jantung yang keluar dari rangkaian pengkondisi sinyal diproses dengan mikrokontroler Arduino UNO R3 dan ditampilkan pada LCD dalam beat per minute BPM.

Prematurity is one of the factors of infant mortality. Risks that may occur due to prematurity are bradycardia and tachycardia, where there are abnormalities in the frequency of heart rate. Therefore it is necessary to monitor the heartbeat in real time. In this research is discussed about building a heart rate monitoring device in real time and continuous by utilizing stethoscope. This device is composed of stethoscope, electro condenser microphone, signal conditioning circuit, and Arduino UNO microcontroller.
The experiment is done by installing a stethoscope both on the subject 39 s chest and back to capture the heartbeat signal. After that, the heartbeat signal is sent to an electro microphone equipped with a pre amplifier circuit with a gain of 100 times. The remaining heartbeat signal is then processed by signal conditioners consisting of buffers, filters cut off frequencies of 0.48Hz and 1.59Hz and amplifiers. The heartbeat signal coming out of the signal conditioning circuit is processed by Arduino UNO R3 microcontroller and displayed on the LCD in beat per minute BPM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Wahyudi
"ABSTRAK
Dunia industri erat dengan kegiatan proses produksi yang berhubungan dengan mesin dan ruangan kerja yang menghasilkan panas. Pajanan terhadap pekerja yang terus berlanjut, akan mengakibatkan penurunan produktifitas kerjadan terjadi peningkatan resiko gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tekanan panas terhadap kondisi fisiologis dan psikologis pada pekerja di PT. XYZ tahun 2017. PT. XYZ bergerak di bidang pertambangan emas bawah tanah. Respon fisiologis pekerja PT. XYZ terhadap tekanan panas dilihat berdasarkan adanya peningkatan suhu, denyut nadi dan perubahan nilai berat jenis urin dan respon psikologis pekerja dilihat dari keluhan subyektif yang muncul. Hasil pengukuran indeks tekanan panas diketahui sebanyak 62 responden 73.8 mengalami tekanan panas dan sisanya sebanyak 22 responden 26.2 tidak mengalami tekanan panas. Hasil uji statistik chi-square dengan p value>0,05 diketahui tekanan panas tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan peningkatan suhu tubuh (p=0,785), peningkatan denyut nadi (p=0.867), statushidrasi (p=0.280) dan keluhan subyektif (p=0.221).

ABSTRACT
The industrial world is closely linked to the production-related manufacturing processes associated with heat-generating machines and workspaces. Continuous exposure of heat stress to workers will lead to decrease
in work productivity and increased risk of heat related illness. This study aims to analyze the effect of heat stress on physiological and psychological conditions on PT. XYZ worker's in 2017. PT. XYZ is engaged in
underground gold mining. The physiological response of PT. XYZ workers to heat stress is seen based on body temperature increase, pulse rate and urine gravity
change. Psychological response of workers seen from subjective complaints that arise. The result of heat stress index measurement is known as 62 respondents
(73.8%) suffering heat pressure and the remaining 22 respondents (26.2%) did not suffering heat pressure. The result of chi-square statistic test with p value> 0,05
known that hot pressure has no significant correlation with increase of body temperature (p=0,785), increase of pulse rate (p=0,867), hydration status (p=0,280) and subjective complaint (P=0.221)."
2017
T48489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
"Temperatur adalah salah satu parameter penting yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pengukuran temperatur yang akurat sangat diperlukan. Data akuisisi temperatur menggunakan termokopel tipe K dan MAX6675 sudah banyak digunakan peneliti karena harganya yang murah, ketersediannya yang banyak di pasaran, dan penggunaannya yang mudah. Termokopel tipe K dan MAX6675 dapat menjadi sensor data akuisisi yang valid apabila terkalibrasi dengan baik. Penelitian ini mengusulkan metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi termokopel tipe K dan MAX6675 menggunakan mokroprosesor Arduino dengan sensor DS18B20 yang sudah terkalibrasi sebelumnya sebagai referensi kalibratornya. Proses rata-rata dan filter dipilih sebagai metode untuk stabilisasi (smoothing) hasil pembacaan yang dihasilkan oleh sensor termokopel tipe K dan MAX6675. Kalibrasi dilakukan pada kondisi ambient memanfaatkan energi dari alam dimana empat termokopel tipe K yang masing-masing terpasang pada MAX6675 akan dikalibrasi bersama dua sensor DS18B20 dalam ambient air selama 24 jam, sehingga pengujian menggambarkan karakteristik umum sensor pada kondisi yang sama. Untuk meningkatkan akurasi sensor, persamaan kalibrasi akan diinput kedalam coding Arduino sehingga hasil yang terbaca merupakan hasil yang sudah dikalibrasi. Hasil dari penelitian ini adalah metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi untuk meningkatkan akurasi dari sensor termokopel tipe K dan MAX6675 dalam membaca temperatur ambient menggunakan Arduino mikroprosesor. Fluktuasi rata-rata dan kesalahan rata-rata sensor sebelum kalibrasi 0.25°C dan 5.68% mengecil menjadi 0.10°C dan 0.48% menggunakan metode stabilisasi dan kalibrasi yang diusulkan.

Temperature is one of the crucial parameters in every aspect of life, so an accurate temperature measurement is needed. Temperature data acquisition utilizing a K-type thermocouple and MAX6675 module as cold junction compensation is becoming more common to be used by researchers because of its availability and relatively easy to use. K-type thermocouple and MAX6675 can be used as a valid data acquisition if the sensor is properly calibrated. This research proposes stabilization (smoothing) and calibration methods for K-type thermocouple and MAX6675 sensors based on Arduino microprocessor with DS18B20 sensor as the reference which has been previously calibrated using the ASTM-117C thermometer. Averaging and filtering process were chosen as the methods to stabilize the sensors reading. Calibration is performed at ambient conditions utilizing the energy from the environment where four K-type thermocouple and MAX6675 sensors will be calibrated alongside two DS18B20 sensors in ambient water for 24 hours, so the test illustrates the general characteristics of the sensors under the same condition. To increase the accuracy of the K-type thermocouple and MAX6675 sensors, the calibration equation will be inputted into Arduino coding so the results are automatically calibrated values. The result of this study are the stabilization and calibration methods to improve the accuracy of K-type thermocouples and MAX6675 sensors in reading temperature values using Arduino microprocessor. The average fluctuation and error of the sensor before calibration respectively are 0.25°C and 5.68% decreases to 0.10°C and 0.48% using the proposed methods employed on Arduino microprocessor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Tri Harjono
"ABSTRAK
Jantung coroner merupakan penyakit pembunuh terbanyak kedua di Indonesia dengan angka kematian 12,9 % (Kompas, 2020). Menurut AHA (2010), biaya yang dikeluarkan untuk perawatan jantung adalah sebesar $ 444 milyar. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain alat baru sebagai terobosan dalam dunia teknologi kedokteran dengan menggunakan koreksi kesalahan dengan presisi yang tinggi. Metode yang diterapkan untuk memperoleh presisi tinggi pada alat EKG. Desain alat yang dibuat akan dibandingkan dengan menggunakan alat portable N58. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat dengan biaya yang rendah dan akurasi yang baik. Sampel yang digunakan terdiri atas 9 pria dan 7 wanita dengan rentang usia 18-73 tahun. Sensor seperti AD8232, pulse sensor, dan Max30102 digunakan untuk mendapatkan nilai detak jantung dan saturasi oksigen. Pengukuran sensor EKG diletakkan di dada dan untuk PPG dengan cara menyentuh LED yang mengeluarkan cahaya merah. Perangkat lunak Arduino digunakan untuk menjalankan program dan arduino pro mini sebagai MCU dengan sebuah module sensor EKG terintegrasi dengan FTDI menggunakan PCB. Sensor PPG memakai Arduino Uno dan 2 modul. PCB dihubungkan oleh jumper antara Arduino pin FTDI dan pro mini. Arduino pro mini dan AD8232 terlekat dengan PCB menggunakan female header yang memerlukan penyolderan dengan kawat. Berdasarkan hasil penelitian, didapat koreksi kesalahan 14% oleh N58 dengan akurasi alat EKG ini mencapai 86%.

ABSTRACT
Coronary heart disease is the second most killer disease in Indonesia with a mortality rate of 12.9% (Kompas, 2020). According to the AHA (2010), the cost needed for heart care is $ 444 billion. This research aims to design a new tool as a breakthrough in the world of medical technology by using error correction with high precision. The method is applied to obtain high precision on ECG devices. The design of the equipment made will be compared using a portable N58 device. The purpose of this research is to make a tool with low cost and good accuracy. The sample used consisted of 9 men and 7 women with an age range of 18-73 years. Sensors such as AD8232, pulse sensor, and Max30102 are used to get the heart rate and oxygen saturation. ECG sensor measurements are placed on the chest and for PPG by touching the LED that emits red light. Arduino software is used to run the program and Arduino Pro Mini as an MCU with an ECG sensor module integrated with FTDI using PCB. PPG sensor uses Arduino Uno and 2 modules. The PCB is connected by a jumper between the Arduino FTDI pin and the mini pro. Arduino pro mini and AD8232 are attached to the PCB using a female header that requires wire soldering. Based on the results of the study, obtained an error correction of 14% by N58 with an accuracy of this ECG tool reaching 86%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>