Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnita Utami
"ABSTRAK
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang paling banyak digunakan pada anak.
Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup anak. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada anak yang
menjalani kemoterapi. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah anak berusia 8-18 tahun yang menjalani kemoterapi
berjumlah 101 orang di tiga rumah sakit pemerintah di Jakarta. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Penelitian
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin (p=
0,021), nyeri (p= < 0,001), kualitas tidur (p= 0,046), dan depresi (p= < 0,001)
dengan kelelahan pada anak yang menjalani kemoterapi. Hasil analisis multivariat
menunjukkan terdapat tiga faktor yang paling berkontribusi terhadap kelelahan,
yaitu kadar hemoglobin, nyeri, dan depresi. Perawat perlu melakukan pengkajian
terhadap faktor yang paling berkontribusi terhadap kelelahan sehingga dapat
melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengurangi kelelahan pada
anak

ABSTRACT
Chemotherapy is a cancer treatment that is most widely used in children and can
lead to fatigue. The prolonged and improperly treated fatigue can lead to
decreased quality of life of the children. The objective of this study was to
analyze factors associated with fatigue in children undergoing chemotherapy. The
study design was cross-sectional. The sample in this study were 101 children aged
8-18 years who were undergone chemotherapy in three public hospitals in Jakarta.
The sample was choosen with consecutive technique sampling. The study showed
significant relationships among level of hemoglobin (p= 0,021), pain (p= <
0,001), sleep quality (p=0,046), and depression (p= <0,001) with fatigue in
children undergoing chemotherapy. The multivariate analysis showed that there
were three factors that most contribute to fatigue that are hemoglobin level, pain,
and depression. Nurse need to conduct an assessment of the factors that most
contribute to fatigue so that it can perform appropriate nursing interventions to
reduce fatigue in children"
2016
T46360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Husnul Fata
"Efek samping dari pemberian kemoterapi maupun beban penyakit kanker sering kali meyebabkan gangguan pada semua system dalam tubuh manusia serta masalah psikologis yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya fatigue pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang dapat menyebabkan fatigue. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 95. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik concecituve samping. Penelitian ini menunjukkan bahwa 72,6% responden adalah perempuan dengan rerata usia 45,54 tahun, rerata kadar Hb 10,881 gr/dl, 38,9% kasus Ca Mammae, 69,5% termasuk stadium lanjut, 30,5% mendapat kemoterapi FAC, 29,5% menjalani kemoterapi lebih dari siklus 4, 55,8% fatigue ringan, 55,8% kategori nyeri sedang-berat, 82,1% kualitas tidur buruk, dan 38,9% termasuk katagori aktif minimal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p value 0,05) antara kadar Hb, mual muntah, nyeri, tingkat aktivitas, depresi, dan kualitas tidur dengan fatigue. Analisis berikutnya didapatkan hasil bahwa variabel nyeri merupakan variabel yang berisiko paling besar untuk terjadinya fatigue. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan fatigue pada pasien kanker yang menjalan kemoterapi untuk mengurangi risiko kejadian atau semakin parahnya fatigue.

Side effect of chemotherapy and burden of cancer often cause interference with all the human body systems as well as psycological problems wich eventually can lead to fatigue in cancer patients. The purpose of the study was to identify predictor faktors that can be cause of fatigue. The method of the research applied correlation analysis with cross sectional. There were 95 respondents. Sample was taken by consecutive sampling technique. The research showed that 72,6% female respondents with 45,54 years of age in average, Hb rate 10,881 gr/dl in average, 38,9% Mammae cancer, 69,5% advanced stage, 30,5 % FAC chemotherapy, 29,5% more than 4 cycles of chemotherapy, 55,8% light fatigue, 55,8% moderate-severe pain, 82,1% bad sleep quality, 38,9% moderate nausea and fomiting, 36,8% bordeline anxiety, 62,1% no depression, and 44,2% minimal active.
The analysis showed that there was a significant relation between Hb, depression, physical activity, sleep quality, pain, nausea and vomiting with fatigue lavel of (p< 0,05). Further analysis showed that pain was the greatest risk for the occurence of fatigue. The reseacher recommends that should be to indentifying another factors that can cause fatigue in cancer patient undergoing chemotherapy to reduce risk occurrence and severity of fatigue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhsinin
"ABSTRAK
Kemoterapi untuk mengobati kanker pada anak-anak menyebabkan berbagai efek samping, efek samping yang sangat dikeluhkan adalah berupa mual muntah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan karakteristik anak dan karakteristik obat kemoterapi terhadap kejadian mual dan muntah anak yang menjalani kemoterapi di rumah sakit di Banjarmasin. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 42 anak dengan menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara karakteristik anak dan karakteristik obat terhadap kejadian mual dan muntah. Dari hasil analisis multivariat didapat 3 variabel yang berhubungan dengan kejadian mual dan muntah (tingkat kecemasan, jenis obat kemoterapi dan dosis obat kemoterapi). Baik kejadian mual ataupun kejadian muntah, jenis obat kemoterapi dan kecemasan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan. Disarankan perawat anak diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada anak sebelum memberikan kemoterapi dengan memberikan relaksasi dan distraksi.

ABSTRACT
Chemotherapy in children with came causing several side effects, include nausea and vomiting.The research was correlation description and cross sectional design. The purpose to indentified with correlation between children?s characteristic and character of medicine used in chemotherapy towards nausea and vomiting in children during chemotherapy at Banjarmasin hospital. The sample in this research was 42 children with consecutive sampling technique.
The result shows that children?s characteristic and character of medicine is related of nausea and vomiting. From the result of analisis multivariate there is that 3 variables related with record of nausea and vomiting (anxiety level, type of medicine and distribution method of chemotherapy?s). Either nausea or vomiting of type of medicine and anxiety level from chemotherapy is a dominant variable related to with nausea and vomiting. Nurse must be helped children to be comfort before chemotherapy with relaxation and distraction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Pelangi
"ABSTRAK
Pengobatan dengan kemoterapi sering kali menyebabkan efek samping pada pasien kanker yaitu kelelahan. Pengobatan dan diagnosa kanker dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi. Depresi dapat menyebabkan perubahan inflamasi pada tubuh yang terlibat dan ada bukti yang mengatakan inflamasi terlibat dalam patofisiologi kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu hubungan antara depresi dengan kelelahan. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dan metode consequtive sampling dengan besar sampel 30 anak kanker usia 8-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah anak kanker mengalami depresi. Hasil penelitian menunjukkan skor kelelahan yang dirasakan oleh anak kanker rata-rata 9,4 (SD= 5,642). Hasil uji statistik menemukan ada hubungan yang bermakna antara depresi dengan kelelahan (p=0,003) dan antara jenis kanker dengan kelelahan (p=0,018). Hasil tersebut menunjukkan bahwa anak kanker yang depresi merasakan skor kelelahan yang lebih tinggi. Perawat perlu melakukan pengkajian terhadap kelelahan dan depresi yang dirasakan anak sehingga dapat melakukan intervensi keperawatan yang tepat dalam mengurangi kelelahan pada anak.

ABSTRACT
Treatment with chemotherapy often causes side effects in cancer patients, such as fatigue. Treatment and diagnosis of cancer cause psychological problems such as depression. Depression have also been found to create inflammatory changes in the body and there was emerging evidence that inflammation was involved in cancer related fatigue. The aims of this study were to find the relationship between depression and fatigue in children with cancer during chemotherapy. This research used cross-sectional study and a total of 30 children with cancer age 8-12 years old was selected by consequtive sampling. More than half of the children with cancer showed depression and the mean score of FOA-A at 9,4 (SD=5,642). A statistically significant relationship was found between depression and fatigue (p=0,003). There was also a relationship between type of cancer and fatigue (p=0,018). These findings indicate that the children with depression and different type of cancer cause more fatigue. Nurse should incorporate fatigue and depression into the routine nursing assessments of children who suffers cancer and determine the right intervention to reduce fatigue in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Novrianda
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 25 anak secara consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale, PedsQLTM 3.0 Cancer Module, dan peran perawat (Cronbach α = 0,90). Hasil menunjukkan terdapat hubungan fase kemoterapi dan peran perawat dengan kualitas hidup generic dan cancer module (p<0,05). Peran perawat merupakan faktor prediktor kualitas hidup generic dan cancer module. Dengan demikian diperlukan upaya peningkatan peran perawat melalui pendidikan pelatihan terkait manajemen kemoterapi dan efek sampingnya.

This study was aimed to determine factors that associated with quality of life of acute lymphoblastic leukemia children who undergoing chemotherapy in Dr. M. Djamil Hospital Padang. The quantitative study with cross sectional approach was done to 25 children by consecutive sampling. Data collection was using PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale, PedsQLTM 3.0 Cancer Module, and nurse's role (Cronbach α = 0,90). The results revealed that there was a relationship between chemotherapy phase and nurse's role with generic and cancer module quality of life (p<0,05). Nurse's role was a predominant factor of generic and cancer module quality of life. Thus, it is necessary to increase role of nurse by giving education about treatment and management of chemotherapy side effects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellynia Tri Sugiarti
"Sediaan kemoterapi yang beragam dapat ditemui dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien kemoterapi di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Beragamnya jenis sediaan kemoterapi mengakibatkan butuhnya suatu pedoman khusus berupa monografi sediaan kemoterapi yang berisi tentang informasi yang dibutuhkan terkait obat kemoterapi yang digunakan di rumah sakit tersebut. Tujuan dirumuskannya suatu monografi sediaan obat, diantaranya untuk membantu memastikan keselamatan pasien, mengonfirmasi bahwa obat yang diberikan kepada pasien memenuhi harapan kualitas untuk keamanan dan efektivitas, serta dapat digunakan oleh bagian rekonstitusi sediaan kemoterapi di rumah sakit tersebut untuk memberi tahu dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, dan profesional kesehatan lainnya terkait penggunaan obat yang tepat. Obat-obatan kemoterapi yang tersedia di Rumah Sakit Universitas Indonesia terdiri atas beberapa kandungan zat aktif, seperti vinkristin sulfat, metotreksat, rituximab, etoposid, doksorubisin, 5-Fluorourasil, cisplatin, carboplatin, kalsium folinat, bortezomib, serta bleomisin hidroklorida. Monografi sediaan kemoterapi yang digunakan pasien kanker di Rumah Sakit Universitas Indonesia perlu dirumuskan dengan baik dengan mencangkup beberapa aspek, seperti nama sediaan, indikasi, dosis, regimen obat, efek samping, indikator klinis yang perlu dimonitor, dan interaksi obat yang perlu diwaspadai. Perumusan monografi sediaan kemoterapi tersebut dilakukan agar mempermudah dalam melakukan penelusuran literatur, baik dari segi rekonstitusi hingga pemantauan klinis.

Various chemotherapy drugs can be found in providing health services to chemotherapy patients at the University of Indonesia Hospital. The various types of chemotherapy preparations result in the need for a special guideline in the form of a monograph of chemotherapy preparations which contains the information needed regarding the chemotherapy drugs used in the hospital. The purpose of formulating a drug monograph is to help ensure patient safety, confirm that the drugs given to patients meet quality expectations for safety and effectiveness, and can be used by the chemotherapy preparations reconstitution department in the hospital to notify doctors, pharmacists, dentists, nurses, and other health professionals regarding the appropriate use of medications. Chemotherapy drugs available at the University of Indonesia Hospital consist of several active ingredients, such as vincristine sulfate, methotrexate, rituximab, etoposide, doxorubicin, 5-Fluorouracil, cisplatin, carboplatin, calcium folinate, bortezomib, and bleomycin hydrochloride. The monograph of chemotherapy drugs used by cancer patients at the University of Indonesia Hospital needs to be well formulated by covering several aspects, such as preparation name, indication, dosage, drug regimen, side effects, clinical indicators that need to be monitored, and drug interactions that need to be watched out for. The formulation of the monograph of chemotherapy preparations was carried out in order to make it easier to conduct a literature search, both in terms of reconstitution and clinical monitoring."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retma Aswarni
"Kemoterapi pada kanker nasofaring, sepeti sisplatin-5-fluorourasil dan sisplatin-doksetaksel, dapat menimbulkan efek samping mual dan muntah. Untuk mengatasinya, pasien dapat menggunakan antiemetik golongan antagonis reseptor 5-HT3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil penggunaan antiemetik yang menyertai pemberian kemoterapi serta faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan pasien pasca kemoterapi. Penelitian dilakukan terhadap pasien kanker nasofaring di ruang rawat inap RS. Kanker Dharmais pada periode Juni 2005-Mei 2006 dengan menggunakan desain cross sectional dan bersifat retrospektif dan dengan cara observasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian antiemetik ternyata tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, dan seri kemoterapi dengan kejadian tidak muntah pasca kemoterapi (p>0,05). Tetapi ada hubungan antara jenis kemoterapi dengan kejadian tidak muntah pasca kemoterapi (p<0,05). Ramosetron memiliki kejadian tidak muntah 1,40 kali dibanding ondansetron. Ramosetron memiliki kejadian tidak muntah 1,13 kali dibanding granisetron. Sedangkan granisetron memiliki kejadian tidak muntah 1,24 kali dibanding ondansetron.

Chemotherapy in nasopharyngeal cancer, such as cisplatin-5-fluorourasil and cisplatin-doxetaxel, can induced nausea and vomiting. To prevent both side effects, patients can used 5-HT3 receptor antagonist. The purpose of this research is to know the pattern of received antiemetics that followed by chemotherapy and to know relation between factors influenced in nausea and vomiting with patients condition post chemotherapy. Research had done to nasopharyngeal cancer patients that hospitalized in Dharmais Cancer Hospital during June 2005-May 2006, by used cross sectional design and have the retrospective quality with observational method.
The result shown after received antiemetics, there was no relation between patients gender, age, and chemotherapy cycles with condition of non-vomiting post chemotherapy (p>0,05). But there was relation between chemotherapy kind with condition of non-vomiting post chemotherapy (p<0,05). Ramosetron had possibility of non-vomiting 1,40 times than ondansetron. Ramosetron had possibility of non-vomiting 1,13 times than granisetron. While, ondansetron had possibility of non-vomiting 1,24 times than ondansetron.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enita Mayasari
"Latar belakang: Meningkatnya insidens kesakitan dan kematian akibat keganasan alternatif terapi dengan kemoterapi. Rejimen kemoterapi menggunakan obat sitotoksik yang mempunyai batas terapi sangat sempit sehingga memberi efek samping lebih besar dibandingkan manfaat dan angka harapan hidup. Kedua hal ini terjadi pada pasien KPKBSK jenis KSS dan adenokarsinoma EGFR wild type.
Metode: Desain penelitian ini dilakukan dengan metode Survey retrospektif dan studi analitik terhadap faktor yang mempengaruhi prognosis. Data diambil dari Rekam Medis RSUP Persahabatan dengan total sampling pada periode 2011 sampai 2016.
Hasil: Sampel penelitian teridiri dari 30 subjek kelompok KSS dan 30 subjek kelompok adenokarsinoma dengan karakteristik subjek laki-laki 86,7% dan subjek perempuan 13,3% dengan usia (median 57, range 36-66). Mendapatkan median TTP pada kelompok KSS yaitu 150 Hari (IK 95% 123,401-176,599) dan adenokarsinoma memiliki TTP 150 Hari (IK 95% 134,818-165,182).Mendapatkan KSS memiliki median PFS 150 Hari (IK 95% 99,790-200,210) dan adenokarsinoma memiliki PFS 150 Hari (IK 95% 121,597-178,403). Mendapatkan median KSS memiliki median OS 330 Hari (IK 95% 265,558-349,412) dan adenokarsinoma memiliki OS 341 Hari (IK 95% 227,930-404,070). Subjek dengan one year survival rate pada kedua kelompok sama banyak yaitu 47%. Kejadian anemia terbanyak yaitu grade 2 pada kelompok KSS sebanyak 8 subjek dan kelompok adenokarsinoma EGFR wild type sebanyak 5 subjek.
Kesimpulan:Perbandingan Efikasi dan toksisitas hematologi kemoterapi lini I kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) jenis karsinoma sel skumosa (KSS) dengan adenokarsinoma EGFR wild typetidak mengalami perbedaan yang signifikan.

Background:The increasing incidence of morbidity and mortality is due to malignancy alternative therapy using chemotherapy. Chemotherapy using cytotoxic agents with narrow margin of safety results in greater side effects and decreasing chance of survival that occur in squamous cell carcinoma and wild-type EGFR adenocarcinoma.
Methods: This is a retrospective survey and analytic study of factors that affect prognosis. Data was obtained from patients’ medical records in RSUP Persahabatan from 2011 to 2016.
Results: The subjects of this study consist of 30 patients with squamous cell carcinoma (SCC) and 30 patients with wild-type EGFR adenocarcinoma, 86,7% of the subjects are male and 13,3% are female with median age 57 (range 36-66). Median TTP in SCC is 150 days (CI 95% 123,401-176,599) and in adenocarcinoma is 150 days (CI 95% 134,818-165,182). Progression free survival in SCC is 150 days (CI 95% 99,790-200,210) and in adenocarcinoma is 150 days (CI 95% 121,597-178,403). Median OS of SCC is 330 days (CI 95% 265,558-349,412) and adenocarcinoma is 341 days (CI 95% 227,930-404,070). One year survival rate subjects in those two groups are similar, which is 47%. Highest incidence of anemia is grade 2 anemia in 8 subjects with SCC and 5 subjects with adenocarcinoma.
Conclusion: First-line chemotherapy has similar efficacy and toxicity both in patient with NSCLC-SCC and NSCLC-wild type EGFR adenocarcinoma.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Firmana
Jakarta: Salemba Medika, 2017
615.58 DIC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Diah Pusparini Pendet
"Praktik residensi merupakan bagian dari pendidikan profesi yang bertujuan untuk membentuk perawat spesialis. Pendidikan lanjutan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Target kompetensi yang harus dicapai yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan lanjut secara kompleks, melaksanakan tindakan keperawatan yang didasarkan pada bukti, dan yang terakhir adalah mampu menyelesaikan program inovasi berbasis bukti yang nantinya diharapkan dapat digunakan dalam praktik keperawatan. Teori keperawatan yang digunakan dalam menyelesaikan target komptensi tersebut adalah Roy Adaptation Model RAM . Pendekatan model adaptasi ini bertujuan untuk memepertahankan integritas sistem adaptasi manusia. RAM berfokus pada proses adaptasi manusia, yaitu proses penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan baik oleh faktor internal maupun eksternal. Pada target kompetensi penerapan asuhan berbasis bukti digunakan penerapan terapi musik untuk mengurangi kecemasan pada pasien kanker yang menjalani radioterapi. Hasil penerapan menunjukkan bahwa terapi musik mampu mengurangi kecemasan pada pasien yang sedang menjalani radioterapi. Proyek inovasi adalah pemberian edukasi manajemen efek samping kemoterapi di rumah, hasil proyek inovasi menunjukkan pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan manajemen efek samping kemoterapi pada pasien kanker.

Residency practice is one part of profesional education with the aim to improve and establish specialist nurse. Advanced education is being held to increase the quality of nursing service. Target of competency which is must be achieved are capable to provide advanced nursing care complexically. Implement of nursing care based on evidence, and third is capable to accomplish inovation project based on evidences which is expected to be used in nursing practice. Nursing theory which is applicated to achieved target of competency is Roy Adaptation Model RAM . Roy adaptation model is used with the aim for maintaining the integrity of human adaptation system. The main focus of RAM as nursing theory is on human adaptation process by definition is adaptation process of human self toward the changing of environment which can be influenced by internal and external factors. The implementation of evidence based nursing used musical therapy for decreasing level of anxiety disorder in patient with cancer who are receiving radiotherapy. Inovation project is educating how to manage side effect of the therapy in homecare. The result of this inovation project show that application of educating the side effect can improve knowledge and management of side effect patient with cancer who are receiving chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>