Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120448 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Happy Rachmadhi
"Mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat Islam. Kegiatan wudhu dapat menghasilkan sumber daya air untuk peruntukan tertentu. Rata-rata pengunjung yang datang ke Masjid Istiqlal sebanyak 328.000 orang per bulan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kualitas serta potensi limbah air bekas wudhu yang tergolong greywater untuk didaur ulang. Kajian teknologi daur ulang meliputi 3 pengolahan greywater yang terdiri atas constructed wetland, biofilter anaerob aerob, dan biosand filter. Kajian teknologi pengolahan greywater dilakukan berdasarkan aspek investasi, biaya operasional dan luas lahan. Kajian teknologi diperkuat dengan metode Analytical Hierarchy Process terhadap persepsi ahli.
Hasil pengamatan diketahui kegiatan operasional non-konsumsi (mencuci lantai, menyiram taman, dan mencuci mukena) di Masjid Istiqlal membutuhkan air sebanyak 477 m3/bulan. Hasil uji kualitas greywater masih memenuhi rentang baku mutu greywater Australia. Hasil kajian potensi air dari bekas wudhu (greywater) sebanyak 875 m3/bulan, dapat menghemat penggunaan air bersih hingga 35%. Pengunjung Masjid Istiqlal sebanyak 81% setuju bahwa air bekas wudhu layak untuk didaur ulang. Proses pengolahan limbah greywater menurut para ahli yaitu biosand filter. Biaya yang diperlukan untuk membangun teknologi biosand filter sebesar Rp. 31.826.653 dengan harga per kubik air daur ulang Rp. 2.604/m3. Pemanfaatan daur ulang greywater dapat mengurangi air bersih sebanyak 85.860 m3 selama 15 tahun.

The majority of Indonesian people are Muslims. Ablution activities can produce water resources for a particular allocation. The average visitor who comes to the Istiqlal Mosque as many as 328.000 people per month. The purpose of this study is to assess the quality and the potential of waste water used for ablution belonging greywater recycling. Study of recycling technologies covering 3 greywater treatment comprising constructed wetland, anaerobic aerobic biofilter, and biosand filter. Greywater treatment technology assessment is based on aspects of investment, operating costs and land area. Technology assessment is reinforced by the Analytical Hierarchy Process to the perception of experts.
Results of observation water needs operations of non-consumption (washing floors, watering the garden and washing mukena) in Masjid Istiqlal as much as 477 m3/month. Greywater quality test results still meet the quality standard range greywater Australia. The results of the study potential of waste ablution water (greywater) is 875 m3/month, it can save clean water use save up to 35%. Visitors Istiqlal Mosque as much as 81% agree that decent ablution water used for recycling. Greywater waste treatment process according to the experts, namely biosand filter. Cost required to build biosand filter is Rp. 31.826.653 at a price of recycled water per cubic is Rp. 2.604 /m3. Utilization of greywater recycling can reduce as much as 85.860 m3 of clean water for 15 years.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Pradipta Dwitiya
"Hotel merupakan salah satu pengguna sumber daya air terbesar. Ditengah semakin tingginya eksploitasi sumber daya air dibutuhkan sumber air alternatif untuk dapat memenuhi kebutuhan air terutama pada hotel. Penggunaan greywater dapat menjadi salah satu sumber air alternatif untuk mengurangi konsumsi air pada hotel. Namun pemanfaatan greywater pada hotel ini belum banyak dilakukan di DKI Jakarta. Untuk mendorong keberhasilan pemanfaatan greywater pada hotel ini maka dilakukan pengukuran tingkat penerimaan masyarakat terhadap penggunaan air hasil daur ulang greywater pada hotel.Tingkat penerimaan masyarakat diukur menggunakan kuesioner. Selain tingkat penerimaan diukur juga jenis penggunaan air daur ulang yang sesuai dengan pendapat responden. Selain pengukuran pada hotel survei juga melakukan pengukuran tingkat penerimaan air daur ulang dan jenis penggunaannya pada rumah tinggal responden. Dalam survei tersebut juga disertakan pengukuran faktor pendukung tingkat penerimaan masyarakat yang didasarkan pada teori Social Cognitive Theory (SCT) terhadap air daur ulang yaitu, kesadaran akan lingkungan, informasi, dan pengalaman terkait air daur ulang. Hasil dari penelitian ini adalah, mayoritas responden menyatakan setuju untuk jika hotel menggunakan air daur ulang sebgai sumber air alternatif dan bersedia menginap di hotel tersebut. Responden juga menyatakan kebersediaannya jika menggunakan air daur ulang pada rumah tinggal. Jenis penggunaan air daur ulang yang sesuai menurut responden adalah penggunaan menyiram tanaman, menyiram toilet dan pemadam kebakaran.

Hotels are one of the largest consumers of water. Amid the increasing exploitation of water resource alternatives water sources are needed to fulfil the needs of water especially in hotels. The use of greywater can be an alternatives water source to reduce water consumption in hotels. However, greywater still rarely used in hotels especially in DKI Jakarta. To encourage the usage of greywater in hotels, a study to measure the level of public acceptance of recycled water from greywater in hotels and homes were conducted. The public acceptance was measured using a questionnaire. In addition to public acceptance, the survey also measured the type of usage that suitable for recycled water according to the respondents. The survey also included measurement of supporting factors of public acceptance of recycled water based on the Social Cognitive Theory (SCT) namely environmental awareness, information, and experience related to recycled water. The results are the majority of respondents agreed if hotels use recycled water as an alternative water source and willing to stay at the hotels. Respondents also stated their willingness to use recycled water in their homes. According to the respondents the type of usage that suitable for recycled water are gardening, toilet flushing, and firefighting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruben Christopher
"Air limbah greywater merupakan salah satu sumber pencemar dengan potensi yang besar untuk didaur ulang menjadi air baku. Teknologi berbasis LID seperti bioretensi dapat berpotensi sebagai sarana pemanfaatan greywater. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan teknologi bioretensi dengan media zeolit dan pasir kuarsa dalam mengolah greywater. Dilakukan penelitian di Kantin Mahasiswa FTUI. Didapatkan konsentrasi COD, TSS, dan FOG sebesar 136,4 mg/L, 65,8 mg/L, dan 16,62 mg/L pada greywater Kantin Mahasiswa FTUI yang telah melalui pre-treatmentdengan grease trap. Penelitian ini menggunakan 3 reaktor bioretensi skala pilot, yakni reaktor kontrol, reaktor dengan masing-masing tanaman Iris pseudacorus, Chrysopogon zizanioides sebagai Reaktor 1, 2 dan 3 berjenis plug flow. Dilakukan pengaliran selama 2 minggu. Dihasilkan rata-rata efisiensi penyisihan COD pada Reaktor 1, 2 dan 3 sebesar 10,61%, 25,54%, dan 41,09%. Reaktor 2 dan 3 telah memenuhi baku mutu air limbah untuk COD sedangkan Reaktor 1 belum memenuhi. Rata-rata efisiensi penyisihan FOG pada Reaktor 1, 2 dan 3 berturut-turut sebesar 35,55%, 71,80%, dan 81,25%. Reaktor 2 dan 3 memenuhi baku mutu air limbah untuk FOG, sedangkan Reaktor 1 belum memenuhi. Tanaman Chrysopogon zizanioidesmenjadi pilihan terbaik bagi reaktor bioretensi untuk mengolah COD dan FOG dari greywater hasil pencucian piring pada kantin.

Greywater considered to be sources of pollution with significant potential for recycling into usable water. Low Impact Development-based technologies such as bioretention have the potential to be utilized for greywater treatment. This study was conducted to analyze the capability of bioretention technology using zeolite and quartz sand as media, in treating greywater. The research was conducted at FTUI Student Cafeteria. The initial concentrations of COD, TSS, and FOG after grease trap were 136.4 mg/L, 65.8 mg/L, and 16.62 mg/L, respectively. The study employed three pilot scale bioretention reactors, namely a control reactor, reactors with Iris pseudacorus and Chrysopogon zizanioides plants each, designated as Reactor 1, 2, and 3 designed as plug flow. The test was conducted for two consecutive weeks. The average COD removal efficiencies for Reactor 1, 2, and 3 were 10.61%, 25.54%, and 41.09%, respectively. Reactor 2 and 3 met the wastewater quality standards for COD removal. Average FOG removal efficiencies for Reactor 1, 2, and 3 were 35.55%, 71.80%, and 81.25%, respectively. Reactor 2 and 3 met the wastewater quality standards for FOG removal. Chrysopogon zizanioides was found to be the most suitable plant for bioretention reactors treatment of COD and FOG in commercial dishwashing greywater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothy Marsha Constantine
"Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Pulau Jawa yang tercemar oleh limbah dari aktivitas rumah tangga, komersial/industri serta pertanian. Pesatnya pertumbuhan penduduk akan memicu adanya perubahan tata guna lahan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktivitas manusia di berbagai sektor, pencemaran air sungai menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis spasiotemporal terhadap konsentrasi dan beban pencemar air Sungai Ciliwung serta korelasinya dengan tren perubahan tata guna lahan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang memengaruhi beban pencemaran sungai tersebut. Analisis dilakukan terhadap parameter pencemar organik dan nutrien (BOD, COD, DO, TSS, NH3, NO2, NO3 dan Total Fosfat) dengan menggunakan data debit dan kualitas air Sungai Ciliwung dari BBWS Ciliwung – Cisadane. Secara spasial, konsentrasi dan beban pencemar organik dan nutrien dari hulu ke hilir cenderung menunjukkan peningkatan dari hulu hingga ke hilir. Sedangkan secara temporal, konsentrasi pencemar organik (BOD dan COD) memuncak di tahun 2018 kemudian mengalami penurunan hingga tahun 2020. Kemudian, konsentrasi pencemar nutrien (NH3, NO3, T-P) dan TSS paling tinggi adalah pada tahun 2020. Tren beban BOD, NH3, NO2dari tahun 2016 – 2020 meningkat, sedangkan tren beban COD, TSS, NO3, dan Total Fosfat dari tahun 2016 – 2020 menurun. Bila dilihat dari tren perubahan tutupan lahan dan nilai koefisien korelasi, peningkatan persentase lahan permukiman menyebabkan meningkatnya beban pencemar. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang positif kuat-moderat antara keduanya. Sedangkan hasil uji korelasi persentase lahan pertanian dengan beban pencemar menunjukkan korelasi negatif moderat dengan lahan pertanian. Dari hasil uji tersebut dapat diperkirakan bahwa limbah aktivitas pertanian secara kuantitas tidak lagi signifikan terhadap pencemaran di badan air bila dibandingkan dengan kegiatan domestik. Selain itu, rata-rata rasio BOD/COD didapatkan kurang dari 0,3 (bersifat non-biodgradable) sebagai indikator adanya pencemaran dari kegiatan non-domestik seperti kegiatan komersil/industri dan TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antropogenik yang paling dominan memengaruhi beban pencemar organik dan nutrien di DAS Ciliwung dalam penelitian ini adalah kegiatan domestik (secara khusus akibat limbah greywater), serta limbah kegiatan komersil/industri yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan namun langsung dibuang ke saluran air dan mengalir ke badan air.

Ciliwung River is one of many rivers on the Java Island which is polluted by waste from domestic, commercial/industrial and agricultural activities. The rapid population growth caused changes in land use. Along with population growth and the development of human activities in various sectors, river pollution became a serious problem for humans. The purpose of this study is to conduct a spatiotemporal analysis of the concentration and pollutant load of the Ciliwung River and its correlation with the trend of land use changes to determine the factors that dominantly influence the river pollution. The analysis was carried out on the parameters of organic pollutants and nutrients (BOD, COD, DO, TSS, NH3, NO2, NO3 and Total Phosphate) using the flow and water quality data of the Ciliwung River from BBWS Ciliwung – Cisadane. Spatially, the concentration of organic pollutants and nutrients increased from upstream to downstream. Spatial variations in organic and nutrient pollutant loads also tend to show an increase from upstream to downstream. Meanwhile, temporally, the concentration and load of organic pollutants (BOD and COD) peaked in 2018 and then decreased until 2020. Then, the concentration and load of nutrient pollutants (NH3, NO3, T-P) and the highest TSS was in 2020. The trend of BOD, NH3, and NO2 loads from 2016 – 2020 increased, while the trend of COD, TSS, NO3, and Total Phosphate loads from 2016 – 2020 decreased. From the trend of land cover changes and the value of coefficient correlation, an increasing percentage of residential land caused an increasing pollutant load. This is indicated by the results of a strong-moderate positive correlation test between those two. While the results of the correlation test of the percentage of agricultural land with the pollutant load showed a negative correlation. From that results, it can be estimated that the waste of agricultural activity is no longer significant in terms of pollution in water bodies compared to domestic activities. In addition, the average BOD/COD ratio was found to be less than 0,3 (non-biodgradable) as an indicator of pollution from non-domestic activities such as commercial/industrial activities or landfill runoff. The results showed that the most dominant anthropogenic activities affecting organic and nutrient pollutant loads in the Ciliwung watershed in this study were domestic activities (particularly due to greywater waste), as well as the waste of commercial/industrial activities that did not meet the established standards but were directly discharged and flowed into a water body."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Renosori
"Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di tempat pengabdian, menyebabkan air tanah semakin banyak dibutuhkan, tetapi kondisinya saat ini semakin menipis karena kurangnya lahan resapan. Hal ini disebabkan alih fungsi lahan yang tinggi sehingga lahan menjadi kedap air. Banyak warga yang membeli air bersih ketika musim kemarau tetapi ketika musim hujan banyak genangan air di halaman rumah dan jalan akibat kapasitas dari drainase yang tersedia tidak mencukupi lagi. Lebih jauh limpasan air hujan di daerah tersebut berkontribusi pada banjir di wilayah Jatinangor dan Rancaekek. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan guna mengubah, paradigma pengelolaan air hujan yang asalnya hanya menyalurkan ke saluran drainase menjadi memaksimalkan penyerapannya dengan cara mengajak masyarakat untuk menbuat LRB. Dipilihnya LRB karena merupakan salah satu teknologi tepat guna yang mudah dilakukan, relative murah, ramah lingkungan dan merupakan cara yang efektif untuk konservasi air bawah tanah dapat mengatasi krisis air, dan berkontribusi secara nyata dalam mengurangi sumbangan bencana banjir. Manfaat yang telah dirasakan warga dengan membuat LRB adalah menghilangkan genangan air di halaman dan jalan, dan lebih jauh dapat menjadi cadangan air tanah. Karena LRB tersebut dapat diiisi dengan sampah organik, yang dapat berubah menjadi kompos, maka manfaat lain nya ialah dapat meningkatkan pengolahan sampah organik menjadi kompos."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Febrina
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Winarsih
"Skripsi ini meneliti tentang bentuk keterikatan tempat sebagai hasil dari hubungan antara stategi hidup masyarakat bantaran dengan Program Normalisasi dan Sodetan yang akan dilaksanakan di Bantaran Ci Liwung Jakarta dengan membagi daerah penelitian menjadi 3 kelas, yaitu rentan, sedang dan tidak rentan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif korelatif dan analisis life history.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, semakin rentan satu daerah, semakin tinggi hubungan keterikatan dengan lingkungan tempat tinggalnya. Bentuk keterikatan yang ditemukan di daerah rentan yaitu emotional, daerah sedang adalah emotional dan daerah tidak rentan adalah behavioural dan cognitive.

This study examines the type of place attachment in the Ci Liwung riverbank population as a result of relationship between the people's living strategy with river normalization and diversion program in Jakarta's segment of Ci Liwung riverbank. The study area is divided into three classes, namely vulnerable, moderately vulnerable, and invulnerable. This is a qualitative study with descriptive correlative analysis and life-history analysis.
The results show that generally, the more vulnerable the area, the higher the attachment to the neighbourhood will be. Type of attachment found in vulnerable areas is emotional, and in moderately vulnerable and invulnerable areas is either behavioural or cognitive.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kelurahan Cigugur Tengah is located at rapidly urbanizing - city of Cimahi, West Java; this area beared a high - rate of population growth (2% per year), 100% building coverage ratio (BCR) and low environmental quality...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kupu-kupu merupakan serangga dari ordo lepidoptera yang paling banyak dikenal melalui bentuk dan warna sayapnya. Kupu-kupu banyak ditemukan di berbagai ekosistem termasuk pemukiman di Desa Pangandaran yang letaknya berbatasan dengan Cagar Alam Pangandaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu di wilayah pemukiman Pangandaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survey dengan melakukan penjelajahan di seluruh wilayah pemukiman. Pengamatan dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 selama seminggu. Kupu-kupu yang ditemukan ditangkap dengan menggunakan insect net dan diawetkan untuk kepentingan identifikasi. Pada penelitian ini juga dilakukan pengukuran parameter lingkungan berupa suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kecepatan angin serta pencatatan jenis tumbuhan di sekitar lokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui terdapat 7 species kupu-kupu dari family nympalidae, 4 species dari family papilonidae dan 9 species dari family pieridae."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Anggraeni
"ABSTRAK
Saat ini, warga yang tinggal di RW 07 Kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari karena belum masuknya PDAM/PAM. Air tanah di kawasan tersebut terindikasi mengalami pencemaran oleh fecal coliform yang dilihat dari adanya 6.388 kasus diare pada tahun 2013 dimana 43% penderitanya merupakan balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pencemaran air tanah oleh septic tank, perbedaan jumlah fecal coliform pada tiga tipe rumah (besar, sedang, dan kecil) dan potensi pencemaran lainnya. Enumerasi mikroorganisme dilakukan dengan metode MTF sedangkan uji statistik menggunakan uji ANOVA. Hasil dari 46 sampel air tanah menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memenuhi baku mutu Permenkes RI No 492 Tahun 2010 dan hanya 34,78% rumah yang memenuhi baku mutu dalam PP RI Nomor 82 Tahun 2001. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan konsentrasi fecal coliform antara rumah tipe besar, sedang, dan kecil. Hasil juga menunjukkan ada potensi pencemaran lainnya yang berasal dari IPLT Pulo Gebang dan Sungai BKT. Hal tersebut terlihat dari hasil pemeriksaan kualitas air di sumur pantau dan sungai hasilnya telah melebihi baku mutu. Selain itu, jenis tanah yang sandy silt dan bergradasi buruk dengan permeabilitas dan porositas tinggi mendukung potensi penyebaran kontaminasi fecal coliform yang berasal dari septic tank, IPLT, atau Sungai BKT.

ABSTRACT
Today, people who live in neighborhood 07, Pulo Gebang residense, Cakung district, use groundwater to meet their daily needs because of lack of access to water supply. Groundwater in that area indicated having fecal coliform contamination, which seen from high number of diarrhea cases as approximately 6.388 cases in 2013 nd out of 43% occurred children. The purposes of this research are to determine the potential groundwater contamination by septic tanks, the difference of fecal coliform concentration based on three types of houses (large, medium, and small) and other potential sources of fecal coliform. Enumeration of fecal coliform conducted by MTF method and statistical test carried out by using ANOVA test. The results of 46 groundwater samples showed that no samples that met with the standard based on Permenkes RI No. 492 of 2010 and only 34.78% that met the quality standard based on PP No. 82 of 2001. Statistical test indicated that the presence of fecal coliform concentration differ among the three type of houses. The results also showed that other potential sources of contamination are coming from sewage treatment plant (IPLT) Pulo Gebang and BKT River. It is indicated by the results of water quality from monitoring wells of IPLT and river have exceeded the quality standard. In addition, the type of soil in that area is sandy silt, which is having poor graded, high permeability and porosity suspected contribute to the spread of fecal coliform contamination from septic tanks, IPLT, or BKT river."
2015
S59528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>