Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Apriani
"Masalah resistensi obat pada pengobatan TB khususnya TB-MDR menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting dan merupakan hambatan terhadap efektivitas program penanggulangan TB. Berbagai upaya pengendalian TB-MDR telah dilakukan, namun penyakit ini sulit diberantas karena gagal pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan pasien TB-MDR di Indonesia tahun 2009 - 2014.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari aplikasi eTB manager di Subdit Tuberculosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI. Desain penelitian adalah cohort retrospective. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 889 pasien TB-MDR dimana 592 pasien (59,50%) sembuh, 20 (2,25%) pengobatan lengkap, 62 (6,97%) gagal pengobatan, 132 (14,85%) lost to follow up dan 83 (9,33%) meninggal dunia.
Dari penelitian ini diketahui bahwa penderita yang resisten terhadap OAT lini ke-1 + injeksi lini ke-2 + fluorokuinolon berisiko 3 kali lebih besar untuk terjadi gagal pengobatan dibanding kelompok yang resisten terhadap RH (HR 3.016; 95% CI 1.696 - 5.364). Penderita yang mengalami konversi >6 bulan berisiko 4 kali lebih besar untuk mengalami gagal pengobatan dibanding kelompok dengan konversi sputum ≤6 bulan (HR 3.955; 95% 1.642 - 9.529), dan penderita yang tidak mengalami konversi berisiko 22,4 kali lebih besar untuk mengalami gagal pengobatan dibanding kelompok yang konversi sputum ≤6 bulan (HR 22.436; 95% CI 11.425 - 44.059). Penderita dengan kavitas paru berisiko 2,2 kali lebih besar untuk terjadi gagal pengobatan dibandingkan yang tidak ada kavitas paru (HR 2.192; 95% CI 1.265 - 3.80). Diperlukan penanganan secara intensif pasien TB-MDR di Indonesia dengan memperhatikan resistensi terhadap OAT, konversi sputum dan kavitas paru.

Drug resistance problem in the TB treatment especially MDR-TB, become an important public health problem and an obstacle to the TB control programs effectiveness. Various efforts to control MDR-TB have been conducted, but the disease is difficult to eradicate because of failed treatment. The purpose of this study is to determine the various factors associated with failure treatment on patients with MDR-TB in Indonesia in 2009 - 2014.
The study was conducted using secondary data from the e-TB manager application in Sub Directorate Tuberculosis ? Directorate of Prevention and Communicable Disease Control, Direcorate General of Prevention and Disease Control - Ministry of Health. The study design was a retrospective cohort. The number of samples in this study were 889 patients with MDR-TB in which 592 patients (59.50%) cured, 20 (2.25%) complete treatment, 62 (6.97%) failed treatment, 132 (14.85%) lost to follow up and 83 (9.33%) died.
From this research it is known that patients who are resistant to first lines TB drugs + 2nd lines injection + fluoroquinolone have a risk 3 times more likely to occur as treatment failures compared to the group that is resistant to Rifampicin and Isonazid (HR 3016; 95% CI 1.696-5.364). Patients who experience a sputum conversion >6 months have 4 times greater risk for treatment failure compared to the group with sputum conversion ≤6 months (HR 3.955; 95% 1.642-9.529), and patients who do not undergo a sputum conversion have 22.4 times greater risk for experiencing failed treatment than they who have ≤6 months sputum conversion (HR 22.436; 95% CI 11.425-44.059). Patients with lung cavities have 2.2 times greater risk for treatment failure than they who have no lung cavity (HR 2.192; 95% CI 1.265 - 3.80). Intensive care is required in patients with MDR-TB in Indonesia with regard to TB drugs resistance, conversion of sputum and lung cavity
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hayanti
"Analisis Data e-TB Manager Subdit Tuberkulosis - Kemenkes RI TB resistensi obat khususnya TB-XDR pada program pengendalian TB menjadi burden. Berbagai upaya pengendalian TB dilakukan untuk mencapai target global yaitu bebas TB, salah satunya melalui penurunan insiden gagal pengobatan. Penelitian untuk melihat gagal pengobatan TB-XDR belum dilakukan di Indonesia. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gagal pengobatan pasien TB-XDR di Indonesia tahun 2009 - 2017 dengan menggunakan data sekunder dari aplikasi eTB manager di Subdit Tuberkulosis - Kementerian Kesehatan RI. Sebanyak 151 pasien TB- XDR di Indonesia dianalasis dengan cox regression terdapat 28 19 pasien TB-XDR yang sembuh, 2 1 pengobatan lengkap, 38 25 gagal pengobatan, 4 3 lost to follow up, 35 23 meninggal dunia dan 44 29 tidak dievaluasi.
Dari penelitian ini diketahui bahwa pasien yang interupsi pengobatan le 60 hari berisiko 0,57 kali lebih kecil untuk terjadi gagal pengobatan HR 0,57; 95 CI -1,29 - 0,15 dan nilai p 0,12 sedangkan pada pasien yang interupsi >60 hari berisiko 0,11 kali lebih kecil untuk terjadi gagal pengobatan dibanding kelompok yang tidak interupsi HR 0,11; 95 CI -3,67- -0,69 dan nailai p 0,00 . Pasien yang memiliki kavitas paru berisiko 3,60 kali lebih besar untuk terjadi gagal pengobatan dibandingkan yang tidak memiliki kavitas paru HR 3,60; 95 CI 0,50 - 2,06 dan nilai p 0,00 . Program pengendalian TB-XDR di Indonesia diharapkan lebih memfokuskan intervensi pada interupsi pengobatan dan kavitas paru.

TB drug resistance especially XDR TB on TB treatment program becomea burden. Many programs have been conducted to achieve global target, free ofTB, one of strategy is to decrease failed treatment. Study to prove failed treatmenton XDR TB never been conducted in Indonesia. Purpose of this study is todetermine the various factors associated with failure treatment on patients withXDR TB in Indonesia in 2009 ndash 2017 was conducted using secondary data fromthe e TB manager application in Sub Directorate Tuberculosis. Based on analysisby cox regression 151 patients with XDR TB in which 28 patients 19 cured, 2 1 complete treatment, 38 25 failed treatment, 4 3 lost to follow up, 35 23 died and 44 29 do not be evaluated.
From this research it is known thatpatients who are interruption treatment le 60 days have a lower risk 0.57 timesmore likely to occur as treatment failure HR 0.57 95 CI 1.29 ndash 0.15 and pvalue 0.12 otherwise patients who are interruption treatment 60 days have alower risk 0.11 times more likely to occur as treatment failures compared to thegroup that is no interruption HR 0.11 95 CI 3.67 0.69 and p value 0.00 .Patients with lung cavities have 3.60 times greater risk for treatment failure thanthey who have no lung cavity HR 3.60 95 CI 0.50 2.06 and p value 0.00 .Treatment program XDR TB resistant in Indonesia is expected to be more focusedintervention to interruption treatment and lung cavity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afianti Hasanah
"Indonesia masuk kedalam Negara dengan tiga beban TB tertinggi, salah satunya adalah TB-MDR. Persentase kematian pada pasien TB-MDR selama masa pengobatan di Indonesia melebihi batasan target WHO yaitu 10. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien Tuberkulosis Multi Drug Resistance TB-MDR selama masa pengobatan di Indonesia tahun 2010-2014. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional menggunakan data sekunder registrasi kohort e-TB Manager Surveilans TB Resistan Obat 2010-2014.
Variabel independen pada penelitian ini meliputi faktor kerentanan individu usia, jenis kelamin, komorbid diabetes mellitus, jumlah resistansi OAT, hasil pemeriksaan sputum di awal pengobatan, faktor kerentanan sistem kesehatan riwayat pengobatan TB sebelumnya dan interval inisiasi pengobatan, dan faktor kerentanan sosial wilayah tempat tinggal. Variabel dependen pada penelitian ini adalah hasil akhir kematian pada pasien TB-MDR. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara usia dengan kematian pada pasien TB-MDR selama masa pengobatan.

Indonesia is one of the countries in three high burden country list, partially MDR TB. The presentation of mortality among MDR TB patients during treatment in Indonesia is above WHO target which is 10. This study aimed to describe the epidemiological and factors associated with mortality among MDR TB patients during treatment in Indonesia from 2010 through 2014. The study was conducted with cross sectional using secondary data cohort registration e TB Manager Surveillance of TB Drugs Resistance 2010 2014.
Independent variables of this study were individual vulnerability age, sex, diabetes mellitus comorbidities, number of drugs resistance, initial sputum test, programmatic or institutional vulnerability previous history of TB treatment and interval of treatment, and social vulnerability living status. Dependent variable of this study was the end of treatment result for mortality among MDR TB patients. The results indicated that age associated with mortality among MDR TB patients during treatment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Seno Aji
"Berdasarkan data SITB per 2 Februari 2022, terdapat 8306 kasus TB-RR/MDR terkonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Keberhasilan pengobatan TB MDR di Indonesia tahun 2021 belum mencapai target dan termasuk rendah dibandingkan dengan global yaitu sebesar 45%. Penelitian bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan pasien TB MDR di RSUP Persahabatan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif. Penelitian menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien TB MDR yang berobat di RSUP Persahabatan tahun 2019 yang dilihat sejak awal pengobatan hingga didapatkan hasil akhir pengobatan. Terdapat 273 sampel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 25 dengan uji chi-square, dengan RR untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel dan dan p < 0,05 sebagai batas kemaknaan. Pada hasil analisis diketahui umur (p=0,000; RR=1,603 95CI% 1,251–2,055), jenis kelamin (p=0,749; RR=1,045 95CI% 0,798–1,369), pendidikan (p=0,165; RR=1,228 95CI% 0,929–1.634), pekerjaan (p=0,298; RR=0,893 95CI% 0,8723–1,103), status pernikahan (p=0,000; RR=1,932 95%CI 1,318–2,833), wilayah tempat tinggal (p=0,092, RR=1,288 95%CI 0,933–1,779), hasil pemeriksaan sputum awal (p=0,272; RR=1,126 95%CI 0,911–1,191), interval inisiasi pengobatan (p=0,021; RR=0,698 95%CI 0,494–0,986). Faktor yang memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan keberhasilan pengobatan adalah umur, status pernikahan, dan interval inisiasi pengobatan.Based on SITB data as of February 2, 2022, there were 8306 confirmed cases of RR/MDR TB through laboratory tests. The success of MDR TB treatment in Indonesia in 2021 has not reached the target and is low compared to global, which is 45%. This study aims to identify factors associated with successful treatment of MDR TB patients at Persahabatan Hospital in 2019. This study used a retrospective cohort study design. The study used secondary data from the medical records of MDR TB patients who were treated at the Friendship Hospital in 2019 which were seen from the beginning of treatment until the final results of treatment were obtained. There were 273 samples that met the inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using IBM SPSS Statistics 25 with chi-square test, with RR to determine the degree of relationship between variables and p < 0.05 as the limit of significance. The results of the analysis showed that age (p=0.000; RR=1.603 95CI% 1.251–2.055), gender (p=0.749; RR=1.045 95CI% 0.798–1.369), education (p=0.165; RR=1.228 95CI% 0.929– 1.634), occupation (p=0.298; RR=0.893 95CI% 0.8723–1.103), marital status (p=0.000; RR=1.932 95%CI 1.318–2.833), area of ​​residence (p=0.092, RR=1.288 95%CI 0.933–1.779), results of initial sputum examination (p=0.272; RR=1.126 95%CI 0.911–1.191), treatment initiation interval (p=0.021; RR=0.698 95%CI 0.494–0.986). Factors that had a statistically significant relationship with treatment success were age, marital status, and treatment initiation interval."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Iswati
"ABSTRAK
Nama : Eni IswatiProgram Studi : Epidemiologi KomunitasJudul : Hubungan Konversi Kultur Sputum Pada 3 Bulan Pengobatan denganSukses Pengobatan Multi Drug Resistant Tuberculosis TB MDR diIndonesia Tahun 2014-2015 Analisis data e-TB Manager SubditTuberculosis Kemenkes RI Pembimbing : Prof. dr. Nuning Maria Kiptiyah, M.PH, Dr.PHMulti Drug Resistant Tuberculosis TB MDR adalah tuberkulosis yang resistant terhadapobat anti tuberkulosis paling efektif yaitu isoniazid dan rifampisin. Kemenkes RI 2017 menyebutkan bahwa sukses pengobatan TB resisten obat di Indonesia tahun 2016 sebesar65 dan target sukses pengobatan TB resisten obat tahun 2020 adalah 75 . Salah satufaktor yang berhubungan dengan sukses pengobatan TB MDR adalah konversi kultursputum pada 3 bulan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan konversi kultur sputum pada 3 bulan pengobatan dengan sukses pengobatanTB MDR di Indonesia tahun 2014-2015. Desain penelitian ini adalah cohortretrospective. Populasi pada penelitian ini adalah kasus TB MDR yang teregistrasi padaaplikasi eTB Manager tahun 2014-2015 yaitu 1.219 kasus. Hasil analisis menunjukkanbahwa variabel riwayat pengobatan TB sebelumnya berinteraksi dengan waktu yaitu padabulan ke-26 sehingga HR pada kasus yang memperoleh hasil pengobatan sebelum 26bulan berbeda dengan HR pada kasus yang memperoleh hasil pengobatan 26 bulan ataulebih. Hasil analisis multivariat dengan cox extended menunjukkan bahwa hubungankonversi kultur sputum pada 3 bulan dengan sukses pengobatan TB MDR memiliki HR4,245 95 CI: 1,347-13,373 setelah dikontrol oleh HIV dan interaksi riwayatpengobatan TB sebelumnya dengan konversi kultur pada 3 bulan pengobatan. Tidakadanya riwayat pengobatan TB menambah efek konversi kultur sputum pada 3 bulansebagai indikator sukses pengobatan TB MDR.Kata kunci:Konversi Kultur, Sukses Pengobatan, TB MDR

ABSTRACT
Name Eni IswatiStudy Program Epidemiologi KomunitasTitle Association of Sputum Culture Conversion at 3 MonthsTreatment with Success Treatment of Multi Drug ResistantTuberculosis MDR TB in Indonesia in 2014 2015 DataAnalysis of e TB Manager Subdit Tuberculosis Ministry ofHealth of RI Counsellor Prof. dr. Nuning Maria Kiptiyah, M.PH, Dr.PHMulti Drug Resistant Tuberculosis MDR TB is tuberculosis that resistant to the mosteffective anti tubeculosis drugs isoniazid and rifampicin. Kemenkes RI 2017 mentionedthat success treatment of resistant TB in Indonesia in 2016 is 65 and target of successtreatment of resistant TB in 2020 is 75 . One of the factors associated with successfulMDR TB was sputum culture conversion at 3 months of treatment. The purpose of thisstudy was to determine the relationship between sputum culture conversion at 3 monthsof treatment with success of MDR TB treatment in Indonesia in 2014 2015. The designof this study was a restrospective cohort. Population in this research is MDR TB casesregistered in e TB Manager application in 2014 2015 that is 1,219 cases. The resultshowed that previous history TB has interaction with time in 26th months so HR in casesthat get outcome before 26 months different with HR in casesthat ger outcome in 26thmonths or more. Multivariate analysis with extended cox showed that association ofsputum culture conversion at 3 months with successful outcome HR 4,245 95 CI 1,347 13,373 after adjusted with HIV and interaction of TB treatment history and cultureconversion at 3 months. The absence of TB treatment history increase sputum cultureconversion effect as indicator success treatment of MDR TB.Key words Culture conversion, success treatment, MDR TB"
2018
T49991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anette Yongki Wijaya
"Latar Belakang: TB hingga saat ini masih termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian di dunia. Dalam penatalaksanaannya terdapat beberapa tantangan seperti infeksi HIV/AIDS, diabetes melitus, dan beban resistensi obat. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2019, di Indonesia terdapat 9.118 kasus TB RO dengan 46% di antaranya memulai pengobatan. Dan pada Global Tuberculosis Report 2020, terdapat kenaikan sekitar 2,345 kasus menjadi 11.463 kasus dengan kenaikkan cakupan memulai pengobatan hanya 2%. Selain itu, munculnya pandemi COVID-19 membuat deteksi, konfirmasi, dan pengobatan TB dan TB MDR menurun. Hal ini dapat meningkatkan risiko lebih jauh beban resistensi obat, khususnya TB MDR.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus TB MDR di RSUP Persahabatan tahun 2020.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observatif dengan data kuantitatif. Sumber data berasal dari data sekunder berupa rekam medik RSUP Persahabatan tahun 2020. Dengan desain studi kasus kontrol, 50 sampel dalam kelompok kasus dan 100 sampel dalam kelompok kontrol dianalisis menggunakan SPSS dengan uji chi square, OR untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel, dan p<0,05 sebagai batas kemaknaan.
Hasil: Usia ≤30 tahun (OR=0,30; p=0,019) dan kepatuhan minum obat (OR=6,64; p=0,000) memiliki hubungan statistik yang signifikan dengan kasus TB MDR di RSUP Persahabatan tahun 2020.
Kesimpulan: Faktor risiko yang berhubungan dengan kasus TB MDR di RSUP Persahabatan tahun 2020 adalah usia dan kepatuhan minum obat. Diperlukan pengawasan lebih di masa pandemi COVID-19 ini terhadap kepatuhan minum obat pada kelompok usia >30 tahun. Serta diperlukan penelitian mengenai hubungan COVID-19 dengan TB MDR.

Background: Tuberculosis is still one of the top ten diseases causing death globally. Several challenges could not be omitted in TB treatment, for instance HIV/AIDS infection, diabetes mellitus, dan drug resistant burden. According to Global Tuberculosis Report 2019, in Indonesia there were 9,118 drug resistant TB cases which around 46% were on treatment. However, in Global Tuberculosis Report 2020, the case increased about 2,345 cases to 11,463 cases, yet the treatment enrollment only raised about 2%. The emerging of COVID-19 pandemic causing TB and MDR-TB’s notification, confirmation, and treatment decrease significantly. Due to this situation, the burden of drug resistant TB would be uncontrollable and causing more serious damage in the future.
Aim: The aim of this study is to identify factors associated with MDR-TB in Persahabatan Hospital year 2020.
Methods: This is a quantitative analytic-observational study using secondary data from Persahabatan Hospital’s medical records. With case control as the study design, 50 cases and 100 controls were analyzed with SPSS. Chi square analysis, OR to understand the association degree between variables, and P-Value <0,05 as significance level are used in this study.
Result: Age ≤30 years (OR=0,30; p=0,019) and treatment adherence (OR=6,64 p=0,000) have significant statistical association with MDR-TB cases in Persahabatan Hospital year 2020.
Conclusion: Age and treatment adherence are the risk factors associated with MDR-TB cases in Persahabatan Hospital year 2020. Further treatment supervision needed in COVID-19 pandemic era among patients age of >30 years. And furthermore, studies about association between COVID-19 and MDR-TB are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Candra Kirana
"ABSTRAK
Upaya pengendalian TB-MDR telah dilakukan, namun hasil akhir pengobatan pasien TB-MDR masih menjadi permasalahan terkini yang perlu diselesaikan. Di Indonesia, terjadi penurunan success rate pasien TB RO sejak lima tahun terakhir, yaitu kisaran 68-46, sedangkan hasil pengobatan buruk lebih fluktuatif dan masih tinggi yaitu kisaran 28-47. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor yang berhubungan dengan hasil pengobatan pasien TB-MDR di Indonesia. Data yang digunakan adalah data pasien TB-MDR yang berusia 15 tahun yangmemulai pengobatan antara Januari 2013-Desember 2015 dan teregister dalam e-TB Manager. Didapatkan 1.683 kasus dengan 49,7 pasien sembuh, 2,7 lengkap, 14,1 meninggal, 4,4 gagal, dan 29,1 loss to follow up.Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungandenganhasil pengobatan buruk kematian, gagal, atau loss to follow up. Faktor risiko terhadap hasil pengobatan buruk adalah usia 45 tahun RR 1.32; 95 CI 1.20-1.46, resistansi OAT lini 1 RR 34.1; 95 CI 8.24-141.0, resistansi OAT lini 1 lini 2 dan/atau florokuinolon RR 32; 95 CI 7.9-134.0, kavitas paru RR 1.21; 95 CI 1.00-1.44, interval inisiasi pengobatan >30 hari RR 1.11; 95 CI 1.00-1.24, dan tempat tinggal di desa RR 1.15; 95 CI 1.02-1.30. Sedangkan faktor protektor terhadap hasil pengobatan buruk adalah paduan standar RR 0.73; 95 CI 0.59-0.91.

ABSTRACT
Efforts to control MDR TB have been done, but treatment outcome of MDR TB patients remains a current issue that needs to be resolved. In Indonesia, success rate was declining in the last five years, from 68 46 , whereas poor treatment results are more fluctuate and still high at 28 47. This cohort retrospective study was conducted to analyze the characteristics and factors influencing treatment outcomes of MDR TB patients in Indonesia. This research was use data from e TB Manager and included all MDR TB patients who were ge 15 years and starting treatment between January 2013 and December 2015. Overall, 1.683 MDR TB patientswere included,49.7 recovered, 2.7 complete treatment, 14.1 died, 4.4 treatment failure, and 29.1 loss to follow up. A bivariate analysis was used to identify risk factors for poor treatment outcomes, which were defined as death, treatment failure, or loss to follow up. The risk factors for poor treatment outcome were age above 45 years RR 1.32, 95 CI 1.20 1.46, patients who are resistant first lines TB drugs RR 34.1 95 CI 8.24 141.0 and first lines TB drugs 2nd lines injection and or fluoroquinolone RR 32 95 CI 7.9 134.0, lung cavity RR 1.21, 95 CI 1.00 1.44, treatment initiation interval 30 days RR 1.11 95 CI 1.00 1.24, and residence in rural areas RR 1.15 95 CI 1.02 1.30. While the protector factor for poor treatment outcome is standardized regimen RR 0.73 95 CI 0.59 0.91."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Alfiana Fauziah
"Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia baik dalam hal prevalensinya maupun masalah-masalah lainnya yang ditimbulkannya. Upaya dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis masih terus dilakukan. Namun dalam perjalanannya banyak hambatan dalam upaya tersebut, salah satunya adalah adanya fenomena tuberkulosis multidrug resistant (TB-MDR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB-MDR. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus-kontrol dengan populasinya pasien TB di RSUP Persahabatan tahun 2013.
Penelitian ini menghasilkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB-MDR di RSUP Persahabatan adalah umur (OR 1,7; 95%CI 0,7-4,1), konsumsi alkohol (OR 1,5; 95%CI 0,5-4,5), riwayat kontak TB (OR 2,1; 95%CI 0,8-5,2), kepatuhan minum obat (OR 10,8; 95%CI 4,4-26,8), status gizi (OR 3,3; 95%CI 1,4-7,8) dan diabetes mellitus (OR 2,1; 0,7-5,8). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan program DOTS, penderita TB harus terus dimonitoring dan dikontrol selama pengobatannya terutama dalam hal kepatuhan dalam minum obat.

Tuberculosis remains a major problem of public health in Indonesia, both in terms of prevalence and other problems it causes. An attempt of the tuberculosis prevention is still underway. But along the way there are a lot of obstacles in it, one of which is a phenomenon of multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). This study intended to find the factors that affecting the MDR-TB. The design study is a case-controland the population is patients with TB at RSUP Persahabatan in 2013.
This study found that affected is the factors in MDR-TB at RSUP Persahabatan are the age (OR 1.7; 95%CI 0.7-4.1), alcohol consumption (OR 1.5; 95%CI 0.5-4.5), history of TB contact (OR 2.1; 95%CI 0.8-5.2), medication compliance (OR 10.8; 95%CI 4.4-26.8), nutritional status (OR 3.3; 95%CI 1.4-7.8) and diabetes mellitus (OR 2.1; 95%CI 0.7-5.8). The study showed that to support the implementation of DOTS program, TB patients should be closely monitored and controlled during treatment, especially in terms of medication compliance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Ayuningsih
"Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Hasil akhir pengobatan TB pada pasien berupa kematian saat melakukan pengobatan merupakan permasalahan terkini yang perlu diselesaikan. Penyebab pasti terjadinya kematian pada pasien yang sedang menjalani pengobatan TB masih belum banyak di ketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pasien tuberkulosis pada penderita TB MDR dan TB Sensitif Obat di Indonesia tahun 2015-2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari aplikasi eTB manager dan SITT di Subdit Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI. Desain penelitian adalah cohort retrospective. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 1.150 pasien TB MDR dan 12.296 pasien TB SO. Insiden rate kematian kasus TB MDR adalah 4,7 per 1000 orang-bulan, sementara itu insiden rate kematian kasus TB SO adalah 8,4 per 1000 orang-bulan. Dari penelitian ini diketahui bahwa pada kasus TB MDR variabel umur pada titik potog waktu <24 bulan diperoleh HR 1,72 (IK95% 1,18 - 2,52), sedangkan variabel umur pada titik potong waktu ≥24 bulan diperoleh HR 1,28 (IK95% 0,18 - 9,17). Pada kasus TB SO, umur diperoleh HR 1,88 (IK95% 1,57 – 2,27). Status HIV pada titik potog waktu <13 bulan diperoleh HR 4,20 (IK95% 3,43 – 5,14), sedangkan titik potog waktu ≥13 bulan diperoleh HR 9,03 (IK95% 2,58 – 31,61). Diperlukan penanganan secara intensif pada pasien TB MDR dan TB SO di Indonesia dengan HIV positif. Kata kunci: Tuberkulosis, resisten ganda, kematian.

Tuberculosis is still a public health problem in the world. The final outcome of TB treatment in patients consisting of death while taking treatment is a consideration that needs to be addressed. The exact cause of death in patients who are undergoing TB treatment is not much approved. The purpose of this study was to study the differences in factors associated with the death of tuberculosis patients in patients with drug sensitive and multidrug resistant tuberculosis in Indonesia in 2015-2017. The study was conducted using secondary data from the application of eTB managers and SITT in the Tuberculosis Subdistrict, Directorate of Direct Transmission Prevention and Control - Directorate General of Disease Prevention and Control, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The study design was a retrospective cohort. The number of samples in this study were 1,150 MDR TB patients and 12,296 drug sensitive patients. The mortality rate from MDR-TB is 4.7 per 1000 person-months, while the mortality rate from MDR-TB is 8.4 per 1,000 person-months. From this study, it was found that in the MDR TB case the age variable at the time point of <24 months was obtained by HR 1.72 (IK95% 1.18 - 2.52), while the age variable at the intersection time waktu24 months was obtained by HR 1.28 ( IK95% 0.18 - 9.17). In drug sensitive TB cases, HR 1.88 (IK95% 1.57 - 2.27) was obtained. HIV status at the time point <13 months was obtained by HR 4.20 (IK95% 3.43 - 5.14), while the point of interest at ≥13 months was HR 9.03 (CI 95% 2.58 - 31.61). MDR and drug sensitive TB in Indonesia are HIV positive. Keywords: Tuberculosis, multiple resistance, death."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Farihatun
"ABSTRAK
Prevalensi DO pada pasien TB MDR terus meningkat setiap tahunnya di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian DO pada pasien TB MDR di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2015 berdasarkan faktor risiko umur, jenis kelamin, status HIV, masa pengobatan, kepatuhan berdasarkan tipe pasien, riwayat pengobatan TB sebelumnya, dan jumlah resistansi OAT. Data yang digunakan adalah data sekunder data register kohort e-TB Manager dengan jumlah sampel sebanyak 516 pasien. Desain penelitian studi kuantitatif observational cross sectional. Prevalensi DO pasien TB MDR pada penelitian ini 44.6 yang merupakan prevalensi kasar. Tren prevalensi DO pada penelitian ini cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2015 dan selalu melebihi angka 10 setiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk dapat mengurangi jumlah kasus DO pada pasien TB MDR. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan program P2TB yang lebih baik dan tepat sasaran.

ABSTRACT
The prevalence of DO among MDR TB patients increases every year in DKI Jakarta Province. This research aims to analyse DO among MDR TB patients in DKI Jakarta Province in 2011 2015 based on risk factors of age, sex, HIV status, treatment periode, adherence based on type of patients, history of TB treatment, and number of OAT resistance. The data used is secondary data cohort registration e TB Manager with sample of 516 patients. The design study is an observational cross sectional quantitative study. The crude prevalence of DO among MDR TB patients was 44.6. Prevalence tren of DO among MDR TB increases since 2011 untill 2015 and always more than 10 in every year. Therefore, it is necessary efforts that can decrease DO cases among MDR TB patients. This study expected to be a reference for DKI Jakarta Province Health Office in implement P2TB Program and reach target precisely. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>