Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daril Benaya Yoyada Bachtum
"Penelitian ini berfokus pada rantai pasok produk Avtur PT. Pertamina (Persero), BUMN yang menyediakan bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi yang lebih dari 70% bergantung pada Kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, permasalahan variabilitas pasokan dan permintaan menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas layanan terhadap konsumen. Oleh karena itu tingkat persediaan dan peningkatan dari segi pola distribusi menjadi sangat penting.
Penelitian ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas pada pasokan dan permintaan untuk penentuan safety stock sehingga dapat diketahui tingkat stok Avtur di setiap lokasi utama dan selanjutnya dilakukan analisis pola pasok Avtur dengan menetapkan sebuah Terminal Transit melalui metode Centre of Gravity dan permodelan transportasi. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat persediaan Avtur dan alternatif lokasi Terminal Transit untuk produk Avtur yang dapat menjadi pertimbangan pihak manajemen dalam pengembangan pola pasok Avtur di Indonesia.

This research is focused on Jet Fuel?s supply chain in PT. Pertamina (Persero), Government Owned Company that serves fuel for Indonesian people. With complexity of distribution route which more than 70% depends on local refineries as sources of supply and sea routes as main transportation mode, supply and demand variability has became challenges in order to maintain service reability to customer. Because of that, it is important to have right inventory and to improve the distribution pattern.
In this research, a probabilistic model that consider supply and demand variability is designed to calculate safety stock in each main location and analysis on supply and distribution pattern conducted with evaluate possibility assignment of Transit Terminal with center of gravity methods and transportation model. This research provides calculation result of Jet Fuel?s Safety Stock level based on current operation condition and several locations as Transit Terminal alternatives as recommendation for the management team in imporving Jet Fuel?s Supply Chain in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Rosaria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jaringan distribusi rantai pasok hilir dan menentukan tingkatan safety stock Bahan Bakar Minyak (BBM)/Bahan Bakar Khusus (BBK) PT Pertamina (persero sebagai BUMN yang menyediakan bahan bakar untuk masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi dengan lebih dari 70% bergantung pada hasil produksi kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, masalah variabilitas dalam suplai dan permintaan merupakan tantangan dalam menjaga stabilitas layanan kepada konsumen. Oleh karena itu, tingkat persediaan dan efektifitas dalam hal pola distribusi menjadi faktor yang sangat penting. Studi ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas dalam pasokan dan permintaan untuk penentuan stok pengaman sehingga tingkat stok BBM dapat diidentifikasi di setiap lokasi utama dan kemudian analisis pola pasokan BBM dan pengaruhnya terhadap tingkat persediaan stok BBM tersebut. Dari penelitian didapatkan bahwa safety stock BBM nasional yang diperlukan ialah rata-rata sebesar 18-28 hari untuk menjaga efektifitas dan efisiensi pengaturan pola pasokan BBM di Indonesia.

This study focuses on the supply chain of fuel products, known as Bahan Bakar Minyak (BBM) which distributed by PT. Pertamina (Persero) as state-owned enterprises in energy sector that has an obligation to provide fuel for all locations in Indonesia. With the complexity of the distribution channels where more than 70% of fuel supply are very dependent on refineries as the main supply sources, demand urcentainty, and sea transportation which become the main modes of distribution transportation made variability in supply and demand become the main problem which challenge Pertaminas service level stability to consumers. Therefore, inventory levels and improvements in terms of distribution pattern are very important to Pertamina. This study designed a probabilistic model that considers variability in supply and demand for safety stock determination so that the optimal fuel stock levels can be identified in each of the main locations in Indonesia. From the research it was found that the national safety stock of BBM needed was on an average of 18-28 days to maintain the effectiveness and efficiency of regulating the pattern of fuel supply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Fitria Ardhiany
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan monopoli penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) di Indonesia berdasarkan hukum persaingan usaha. PT Pertamina (Persero) sebagai satu-satunya pelaku usaha dalam penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur saat ini di Indonesia dianggap sebagai salah satu penyebab tingginya harga bahan bakar pesawat jenis avtur sehingga menimbulkan berbagai akibat dan permasalahan dalam aspek-aspek lain. Pokok permasalahan utama dalam skripsi ini adalah penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur oleh PT Pertamina (Persero) di Indonesia ditinjau dari UU No. 5 Tahun 1999 serta akibat yang ditimbulkan dari penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur oleh PT Pertamina (Persero) di Indonesia. Skripsi ini merupakan penelitian yuridis-normatif yang menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pasar penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur di Indonesia berbentuk monopoli, tetapi tidak bertentangan dengan UU No. 5 Tahun 1999 karena tidak ditemukan adanya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Namun, monopoli penjualan bahan bakar pesawat jenis avtur di Indonesia oleh PT Pertamina (Persero) sebaiknya disudahi dengan adanya pelaku usaha lain yang dapat bersaing dengan sehat agar tercipta harga yang lebih kompetitif. Sehingga, bahan bakar pesawat jenis avtur yang merupakan salah satu hasil pengolahan dari minyak bumi dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang lebih maksimal sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945.
This thesis discusses about the problem that occurs in monopoly of aviation turbine fuel selling by PT Pertamina (Persero) in Indonesia from the perspective of competition law. PT Pertamina (Persero) as the only seller of aviation turbine fuel in Indonesia is considered as the cause of high prices of aviation turbine fuel so that lead to impacts and problems in other aspects. The issues of this thesis are to discuss the aviation turbine fuel selling by PT Pertamina in Indonesia from the perspective of the law of the Republic of Indonesia No. 5 of 1999 and the impacts caused by aviation turbine fuel selling by PT Pertamina (Persero) in Indonesia. This thesis is the juridical-normative research using secondary data in the form of primary, secondary, and tertiary legal material. The result of the research shows that the structure of aviation turbine fuel selling in Indonesia is a monopoly, but it doesn’t infringe Law of the Republic of Indonesia No. 5 of 1999 because there is no monopolistic practices and unfair business competition. However, monopoly on aviation turbine fuel selling by PT Pertamina in Indonesia should be ceased by presenting another seller so that there is fair business competition and more competitive prices. So that, aviation turbine fuel as one of the results of crude oil’s processing can be exploited to the greatest benefit of the people as mandated in Article 33 of the Constitution of the Republic of Indonesia of 1945."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidum
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang didapat pada proses penerimaan dan penimbunan di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta Group Tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah kegiatan penerimaan dan penimbunan meliputi level : acceptable, priority 3, substancial, priority 1, dan very high.

This study discusses the risk values ​​obtained in the process of receiving and stockpiling of PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Jakarta Group in 2012. Risk assessment is done by analyzing the possible value, exposure and consequences of each stage of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitatively WT Fine J to determine the level of risk involved in any activity. This study is a descriptive analytic study using semi-quantitative methods. The results stated that the level of risk that you have on every step of the admission and retention activities include level: acceptable, priority 3, substancial, priority 1, and very high."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Barkhalila
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai tingkat kepentingan resources dan capability yang berkaitan dengan kegiatan supply chain hilir Pertamina pada fungsi Integrated Supply Chain PT. Pertamina (Persero). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dikembangkan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa resource dan capability yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) dinilai memiliki tingkat kompetitif yang hampir sama dibandingkan dengan rata-rata pesaing dalam industri. Dalam penelitian ini juga dijelaskan pentingnya melakukan analisis pagu patok (benchmarking} terhadap kompetitor yang bertujuan untuk dapat mengembangkan proses bisnis yang telah ada guna meningkatkan daya saing perusahaan: Hasil penelitian ini menyarankan untuk meneliti tingkat kepentingan resource dan capability dengan format identifikasi yang lebih spesifik lagi.

ABSTRACT
The focus of this study is about the strategic importance of resource and capability related to Pertamina's downstream supply chain activities on Integrated Supply Chain Function of PT. Pertamina (Persero). This study is developed with qualitative research and descriptive analysis. The study found that resources and capability owned by PT. Pertamina (Persero) were considered to have a similiar competitive level as compared to the average competitor in the industry. This study also described the importance of conducting benchmarking analysis against competitors in order to be able to develop the existing business processes to improve the competitiveness of company. These results suggest to investigate the importance of resource and capability to identify as the source of competitive advantages of the company with more specific fonnat identification."
2012
T44135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lopulalan, Ignatius Daniel
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT PPN yang merupakan kontraktor pertambangan
batubara dengan studi kasus dilakukan pada lokasi pertambangan Barut yang terletak
di daerah Kalimantan Tengah. Di lokasi ini, rantai pasok bahan bakar, yang
sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasi pertambangan sering mengalami
kendala karena permasalahan kondisi air sungai yang surut pada musim kemarau.
Tujuan penulisan ini adalah melakukan identifikasi dan analis terhadap pemborosan
yang terjadi untuk mendapatkan peluang efisiensi atas rantai pasok bahan bakar
yang saat ini dilakukan. Metodologi penelitian menggunakan data primer dan
sekunder dengan pendekatan Value Stream Mappinguntuk melihat pemborosan
yang terjadi dan melalui pola perhitungan fixed quantity model dilakukan perhitungan
optimalisasi penyimpanan dan transportasi baik secara waktu maupun biaya.
Pada saat musim hujan, rantai pasok melalui sungai merupakan pilihan yang terbaik
dari sisi waktu maupun biaya. Pada saat musim kemarau, alternatif melalui darat
dengan total biaya terendah dan waktu tercepat akan menjadi pilihan untuk pengiriman
bahan bakar ke Barut

ABSTRACT
This research was conducted at PT PPN, a coal mining contractor. The case study
was carried out at the mine site Barut in Central Kalimantan. At this location, the
fuel supply chain, which is necessary to run mining operations, frequently experienced
problem due to receding river water in the dry season. The purpose of this
thesis is to identify and analyze wastes that occur to gain efficiency improvement
over a fuel supply chain which is currently done. The research methodology uses
primary and secondary data with Value Stream Mapping approach to see the waste
that occurs in and through the pattern of fixed quantity calculation models to optimize
storage and transportation of both time and cost. During the rainy season, supply
chain through the river is the best option in terms of time and cost. In the dry
season, alternate overland with the lowest total cost and fastest time will be the
choice for the delivery of fuel to Barut."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Yusuf Raditya Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis employer attractiveness yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero). Employer attractiveness diukur menggunakan employer attractiveness (EmpAt) Scale yang didalamnya terdiri dari dimensi interest value, dimensi social value, dimensi economic value, dimensi development value, dan dimensi application value. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sample yang diambil sebanyak 100 responden mahasiswa tingkat akhir. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa employer attractiveness yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) tergolong tinggi.

The purpose of this study is to analyze the employer attractiveness of PT. Pertamina (Persero). Employer attractiveness is measured by using the employer attractiveness (EmpAt) Scale, which involves a series of dimensions of interest value dimension, social value dimension, economic value dimension, development value dimension and application value dimension. This study uses quantitative methods and purposive sampling techniques. The sample of this study were using 100 students who taken their final year as respondents. The data were analyzed descriptively. The results of this study prove that the employer attractiveness of PT. Pertamina (Persero) classified as high.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agil Helien Puspita
"Tekanan panas merupakan salah satu faktor fisik yang berpengaruh terhadap produktivitas, performa kerja, juga berpotensi menimbulkan berbagai keluhan kesehatan (heat strain) bagi pekerja di area produksi pelumas Jakarta PT Pertamina (Persero). Penelitian dilakukan pada 122 pekerja menggunakan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan semua responden mengalami keluhan akibat pajanan panas dengan mayoritas keluhan ringan (73.8%) dan pengukuran menggunakan Thermal Environment Monitor menunjukkan bahwa secara umum temperatur di area produksi pelumas melebihi nilai ambang batas yang diperkenankan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian kondisi temperatur lingkungan kerja sampai batas yang dapat diterima pekerja untuk meminimalisasi risiko keluhan yang dirasakan.

Heat stress is one of physical factors that affect productivity, working performance, also potentialy caused various health problems (heat strain) for workers in PT Pertamina (Persero) Production Unit Jakarta - Lubricants. This study performed on 122 workers using cross sectional study design.
Result showed all respondents had complaints due to heat exposure with the majority of minor complaints (73.8%) and measurement using Thermal Environment Monitor showed in general, temperature at lubricants production area exceeds the permitted threshold value. Therefore, efforts are needed to control the temperature conditions of the working environment to acceptable limits of workers to minimize the perceived risk of complaints.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Fayrina Ramadhani
"Produksi pelumas merupakan pekerjaan visual yang dilakukan terus menerus. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pencahayaan dan keluhan kelelahan mata pada pekerja di area produksi pelumas Jakarta PT Pertamina (Persero) tahun 2012. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pencahayaan, kemudahan melihat objek, kondisi sumber pencahayaan, jenis pekerjaan, durasi kerja visual, usia, lama kerja, riwayat gangguan kesehatan mata, penyakit genetik, dan perilaku berisiko. Sedangkan variabel dependen adalah keluhan kelelahan mata. Penelitian dilakukan kepada 122 orang dengan desain studi cross sectional.
Hasil pengukuran menggunakan lux meter diketahui bahwa tingkat pencahayaan di area produksi tersebut tidak sesuai dengan standar Kepmenkes 1405 Tahun 2002, di mana 84.4% pekerja mengeluhkan kondisi pencahayaan tidak baik dan 97.5% pekerja mengalami keluhan kelelahan mata. Sehingga keluhan kelelahan mata yang dialami pekerja lebih disebabkan oleh kondisi lingkungan (pencahayaan) di area produksi. Untuk meningkatkan kondisi pencahayaan di area produksi pelumas Jakarta PT Pertamina (Persero), sebaiknya mempertimbangkan aspek kualitas cahaya dan pemeliharaan lampu.

Production of lubricantss is a continously visual work. The study was conducted to analyze the illumination level and eye fatigue complaints on workers in lubricantss production area Jakarta PT Pertamina (Persero) in 2012. Independent variables in this study is the level of illumination, ease of viewing the object, the condition of illumination sources, type of work, duration of visual work, age, length of employment, history of eye health problems, genetic diseases, and risk behaviors. While the dependent variable was the complaint of eye fatigue. The study was conducted to 122 people with a cross sectional study design.
The results of measurements using a lux meter is known that the illumination level in the production area is not in accordance with the standards (Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002) where 84.4% of workers complain of bad lighting conditions, and 97.5% of workers complain of eye fatigue. So that complaints of eye fatigue by workers are caused more by environmental conditions (lighting) in the production area. To improve the lighting conditions in the lubricantss production area PT Pertamina (Persero) Jakarta should consider the aspects of light quality and light maintenance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiadi
"Peningkatan kompetensi karyawan sekarang menjadi isu penting bagi perusahaan untuk menjaga kemampuan berkompetisi guna menghadapi tantangan bisnis dalam era perdagangan babas yang akan segera datang. Undang-undang Ketenagalistrikan (baru) akan mengatur kompetisi antar pelaku bisnis tenaga listrik seperti PT PLN (Persero), swasta, termasuk koperasi dan BUMN yang lain. Melalui pembahasan bersama institusi terkait, maka Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral secara bertahap mempersiapkan standarisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
Analisis kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi K3 pada Pengawas pada beberapa Unit pengelola instalasi yang dipilih untuk melakukan penelitian yang dapat mewakili kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero), sekaligus untuk menggambarkan tingkat kompetensi pada kegiatan pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik.
Dengan menggunakan referensi elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dari kompetensi K3 umum (generik) untuk Pengawas (NOHSC, Australia) sebagai instrumen penelitian, dilakukan wawancara kepada para Pengawas serta kuisioner kepada para Pelaksana, kelompok kerja pengelola instalasi dan kepada para Pejabat pengelola instalasi, diperoleh bahwa rata-rata tingkat kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) dapat diklasifikasikan antara "rendah" sampai "kurang dari cukup", di mana pada kegiatan pembangkitan lebih baik dari pada kegiatan transmisi dan pada kegiatan transmisi lebih baik dari pada kegiatan distribusi.
Saran pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dengan menambah wawasan pengetahuan, ketrampilan dan sikap K3 pada Pengawas, keharusan terdapatnya komitmen yang kuat terhadap K3 dari top manajemen (dukungan manajemen) dan memperhatikan tempat kerja (tantangan kegiatan atau pengaruh lingkungan).

The Analysis on Occupational Safety and Health Competency for Supevisor of Electric Energy Supply in PT PLN (Persero)
Employee competency improvement is now becoming the important issues for corporations to maintain its competitive ability to meet business challenges for incoming free trade era. The (new) Electricity Act regulates the competition of electricity business players such as PT PLN (Persero), the private sector including ccoperative and other state owned corporations. Through agreements with related institutions, The Department of Mine and Energy is progressively set the standards to be used for technician competencies in electricity.
The analysis on occupational health and safety (OHS) competency for Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) aims at identifying the competency level of OHS of Supervisors in a number of units chosen to investigate matters that may represent the activities of electricity supply in PT PLN, while also describing the competency levels in electricity generation, transmission and distribution.
With reference to the competency elements and performance criteria for generic OHS c^mnPfencies for Supervisors (NOHSC, Australia) as research tool, interviews were conducted with Supervisors and questionnaires were given to Working groups who directly in charge for instalation maintenance administering installation and the respected Officers. The result obtained indicates that the average competency level of OHS among Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) can be classified ranging from "low" to "inadequate", whereas electricity generating activities scored higher than transmission activities, and distribution activities have the lowest score among them.
Suggestions to improve competency include supplementary information of OHS knowledge, skill and attitude of Supervisors, need a strong commitment from the top management on OHS (managerial support) and awareness of the work location (in term of challenging activities and or environmental influence).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>