Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sevie Shaliha
"ABSTRAK
“Rambut adalah mahkota bagi perempuan” merupakan suatu nilai yang diinternalisasi oleh kaum perempuan dan sering dijadikan senjata oleh para pemilik modal dalam industri kecantikan untuk mendapatkan keuntungan. Analisis semiotik pada korpus data makalah ini, yaitu iklan Nivea Hair Care: Glättungsbalm (2008), menunjukkan bagaimana mitos kecantikan yaitu rambut lurus, dikonstruksi melalui iklan dan direpresentai melalui penggambaran figur dalam iklan. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan konstruksi standar kecantikan rambut lurus dalam korpus data.

ABSTRACT
“Hair is a woman’s crown” is a value that is internalized by women and is often used as a weapon by capital owners in beauty industry to gain profit. Semiotic analysis used in Nivea Hair Care: Glättungsbalm (2008) advertisement, shows how straight hair as a beauty myth being constructed through advertisement and represented by figure on the advertisement. This study aims to describe the standard beauty of straight hair being constructed in the corpus data."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Puteri Wahyuningtias
"ABSTRAK
Berbagai iklan produk kecantikan yang beredar di masyarakat berperan penting dalam membentuk standar
kecantikan bagi perempuan. Salah satunya adalah iklan produk alat pencukur bulu Gillette Venus yang turut
membentuk standar kecantikan, di Jerman khususnya. Dengan menganalisis iklan alat pencukur bulu, ‘Gillette
Venus’, penelitian ini membuktikan adanya mitos kecantikan dalam sebuah iklan. Penelitian ini mendasari
analisis dengan pemikiran Stuart Hall mengenai representasi, Mitos Kecantikan karya Naomi Woolf, dan sebuah
studi teori Male Gaze oleh Laura Mulvey. Penelitian ini menggunakan metode analisis tekstual, yaitu dengan
menganalisis gambar dan teks dalam iklan ‘Gillette Venus’.

ABSTRACT
Various advertising beauty products that evolving in the society plays an important role in order to shape
woman’s beauty standard. Gillette Venus is one of the beauty advertisement that ‘help’ shaping the standard of
beauty, especially in Germany. By analyzing this ‘Gillette Venus’ advertisement, this study proves that there is a
beauty myth there. The theories that used in this research is Representation by Stuart Hall, then the Beauty Myth
by Naomi Woolf, and a study of Male Gaze by Laura Mulvey. The method used in this research is textual
analysis, by analyzing the images and text in the ‘Gillette Venus’ advertisement."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Nur Fadhillah
"Makna merupakan pemahaman pengungkapan bahasa. Dalam iklan, produsen menggunakan berbagai cara dalam pemilihan kata agar makna yang mereka maksudkan dapat ditangkap oleh para pembaca iklan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana konsep kecantikan ditampilkan dalam iklan Dove melalui kata dan gambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis yang dilakukan adalah dengan menganalisis unsur utama dalam iklan antara lain headline dan image.
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa iklan Dove menggunakan kata-kata yang memiliki makna afektif dan berkonotasi positif dan makna asosiatif dengan kata cantik dalam iklan untuk menampilkan konsep kecantikan. Produsen iklan menggunakan kata-kata yang memiliki makna-makna tersebut dengan kata cantik agar target iklan dapat dengan lebih mudah mengerti konsep kecantikan yang ingin disampaikan. Pemilihan kata dan gambar yang ditampilkan dalam iklan berkaitan erat dengan latar belakang budaya dari kedua negara masing-masing, yaitu Jerman dan Indonesia.

Meaning is the comprehension of language disclosure. In advertising, producers use various ways in diction in order to deliver the right sense that they are intended to give to the advertisement target audience. This research aims to know how the beauty concept is displayed in Dove advertisement through words and images. The research method is qualitative method which is from literary view. What are being analyzed in this research, are the main elements of the advertisement, such as; headline and images.
Based on the result, there are few Dove advertisements that use affective meaningwith positive connotation and associative meaningwith the word “beauty” in displaying the beauty concept. The producers use the words with those meanings to make the advertisement target audience easier to get the beauty concept. The diction and the selection of images that being shown in the advertisements linked with the both countries’ (Germany and Indonesia) culture background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Juan Tanggo Laksono
"Advertisement has become one of the most important marketing strategy in readyto-drink (Ready-to-Drink) tea industry. Statistically, national advertisement expenditure for the tea category in the last ten years has always been growing double digits. In advertisement, there are two important antecedents that believed to influence the purchase intention, which are attitude toward advertisement and attitude toward brand. This study attempts to investigate whether consumers’ attitude toward advertisement that they are exposed (Aad) to have an influence on their attitude towards brand (Ab) and purchase intention (PI) of the advertised product. The study is empirical in nature and focusing on Indonesian consumers. Approximately 384 respondents participated in this study by answering a structured questionnaire with online survey method. This study found that consumers’ attitude toward advertisement has significant and positive influence on their attitude toward brand as well as on their purchase intention. The results also showed that attitude toward brand partially mediates between attitude toward advertisement and purchase intention. The findings in this study seek to give insight about the importance of advertisement to be adopted by practitioners in their strategic marketing as it helps in communicating positive brand attitude and influencing consumers’ intention to purchase the advertised product, especially in the growing Indonesian market."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garinzafira Shabrina
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kesesuaian antara artis dengan konsumennya terhadap sikap konsumen pada iklan, merek produk dan pengaruhnya pada intensi pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan iklan fiktif dengan menggunakan dua artis, yaitu artis like (Agnes) dan artis dislike (Syahrini) dan dua produk (Smartphone dan Parfum). Sampel dalam penelitian ini adalah orang-orang yang tinggal di wilayah Jabodetabek yang berusia di atas 18 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian antara artis dengan konsumen mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan dan intensi pembelian konsumen, namun tidak pada sikap konsumen terhadap merek. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa kesesuaian antara artis dengan produk dalam iklan mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan, merek, dan intensi pembelian dari konsumen. Hasil yang diperoleh pun menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel penelitian yang berbeda tergantung pada artis yang digunakan dalam iklan.

The main focus of this study is the influence between celebrity-consumer congruence on attitude toward the ad, attitude toward the brand, and purchase intention. This study is using a fictions advertising using two different celebrities, like celebrity (Agnes) and dislike celebrity (Syahrini) and also products (Smartphone and Perfume). The sampel in this study is people lived in Jabodetabek area aged more than 18 years old.
The result shows the congruence between celebrity and consumer influencing consumer's attitude toward the ad and purchase intention, but not consumer's attitude toward the brand. This study also shows the congruence between celebrity and the product influencing consumer's attitude toward the ad, attitude toward the brand, and purchase intention. The result in this study also shows that the influence between each variables will be different depending on the celebrity used (Agnes and Syahrini).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferron Rafi Vanhesi
"Makalah ini menyajikan bibliografi beranotasi artikel jurnal akademik yang membahas penggunaan daya tarik baik emotional appeal maupun rational appeal dalam iklan dan
pemasaran. Belakangan ini emotional appeal terlihat dimana-mana dan dipakai oleh brand-brand besar sebagai cara mereka mendiferensiasikan diri dalam pasar-pasar yang terus berkembang dan semakin ketat. Meskipun begitu,bukan berarti rational appeal dilupakan saja dalam iklan dan pemasaran. Keduanya memiliki kekuatan dan kekurangan masing-masing dan masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi performa iklan dengan daya tarik tertentu terhadap konsumen.

This paper presents an annotated bibliography of academic journal articles discussing use of appeals both emotional appeal and rational appeal in advertising andmarketing. Emotional appeal these days is seen everywhere and used by big brands as a way of differentiating themselves in constantly though, changing, and growing markets. Even so, it does not mean that rational appeals are forgotten in advertising and marketing. Both have their own strengths and weaknesses and there are still many factors that affect the performance of advertisements with a certain appeal to consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bancin, Berna Detta
"Kata scheiβe merupakan salah satu contoh kata vulgar dalam bahasa Jerman yang memiliki fungsi komunikatif. Di samping itu, kata ini adalah kata umpatan yang paling sering digunakan di negara berbahasa Jerman. Kata ini memiliki lebih dari satu makna dan dapat diaplikasikan dalam berbagai ujaran. Penggunaannya juga dapat ditemukan dalam iklan. Kemunculan kata scheiβe dalam iklan turut menimbulkan makna afektif yang tergantung dari konteks iklannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makna apa yang muncul dari penggunaan kata-kata Vulgarismen scheiβe yang ditampilkan iklan Astra, Media Markt, dan TOOM, serta ada tidaknya perubahan makna kata tersebut beserta fungsi komunikatifnya yang digunakan dalam iklan. Berdasarkan hasil penelitian, makna kata scheiβe yang muncul dalam iklan memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteks kalimat dalam iklan. Penggunaan kata ini dalam iklan juga memiliki makna afektif yang berbeda sesuai dengan konteks masing-masing iklan.

Scheiβe is one of the examples of the vulgar words in German that has communicative function. Beside that, this word is one of the frequently used German swearwords in German speaking countries. It has more than one meaning and it can also be applied in so many different uses. The use of this word can be found in advertisement as well. The appearance of this word in ads has the affective meaning based on the ads context.
This research aims to know what kind of meaning does this word have which is shown in the Astra, Media Markt, and Toom's ads; to know whether it has different meaning as well as its communicative function in ads. Based on the result,the word scheiβe in ad have different meanings according to the context of the sentence in the ad. The use of this word in ad also has an affective different meanings according to the context of each ad
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Martono
[s.l.]: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010
JPK 16:6(2010 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Alfisyahr
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana iklan calon presiden dapat mempengaruhi proses pembentukan brand attitude dan intention to vote pada calon presiden menggunakan cognitive respond model. Penelitian ini mengangkat mengenai efektivitas dari iklan politik yang saat ini mulai gencar dilakukan oleh partai ataupun tokoh politik sebagai bagian dari media kampanye mereka.
Berdasarkan 151 sampel responden, peneliti menemukan bahwa pada iklan Rizal Mallarangeng, pesan dan sumber informasi pada iklan tidak efektif dalam mempengaruhi pembentukan brand attitude. Sementara pada iklan Prabowo Subianto ditemukan bahwa pesan tidak berpengaruh dan hanya source yang berpengaruh terhadap pembentukan brand attitude. Faktor familiarity responden terhadap tokoh berpengaruh secara signifikan sehingga ditemukan perbedaan hubungan antar variabel pada kedua objek penelitian.

This thesis studied on how president candidate advertisement can affects the audience brand attitude and intention to vote toward the candidates, using the cognitive respond model. This research is brought up by questioning the political advertisement effectiveness, that has been used extensively by political parties or figures as a part of their main campaign media.
Based on 151 respondents, researcher has found that on Rizal Mallaranggeng advertisement, the message and source of the advertisement are not effectively affecting the process. Meanwhile, the source factors on Prabowo Subianto advertisement has been found effectively affecting the brand attitude, even though the message is not. Familiarity to the figures has been found to be factors that difference the relationship model between the two research object."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25433
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>