Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Fadia Zahra
"Kemajuan teknologi secara tidak langsung membawa pengaruh besar terhadap perubahan kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat. Internet sebagai salah satu hasil kemajuan teknologi informasi juga telah mempengaruhi pola kehidupan suatu masyarakat. Demikian pula dengan Korea, keberadaan internet telah memicu fenomena budaya internet di dalam masyarakat Korea, antara lain Cyworld dan Lineage yang merupakan produk internet hasil kemajuan teknologi Korea Selatan. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya Cyworld dan Lineage dalam masyarakat modern Korea. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cyworld dan Lineage telah menjadi budaya unik bagi masyarakat modern Korea. Hal ini dikarenakan Cyworld dan Lineage memiliki nilai-nilai tradisional Korea yang menjadikannya khas dan cenderung lebih disukai masyarakat Korea dibandingkan dengan produk internet dari negara lain.

The improvement of technology indirectly has brought great influence to the culture of a society. Internet as the result of information and technology improvement has also affected the pattern of life’s style of a society. Similarly, the existence of internet has triggered a phenomenon of internet culture in Korean society such as Cyworld and Lineage which are the products of internet as the result of technology improvement in Korea. Using descriptive qualitative method, the aim of this research was to prove the culture of Cyworld and Lineage in Korean modern society. The result of this research showed that Cyworld and Lineage has become a unique culture for South Korea modern society. This was because Cyworld and Lineage contained Korean traditional values that made them unique and tend to be loved by the Korean society than the other internet products from the other countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rakhmawaty
"Skripsi ini membahas fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae dalam masyarakat Korea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae, serta nilai-nilai yang berubah karena fenomena tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae di Korea, antara lain konsep cinta, budaya berkencan, pentingnya pendidikan, dan majunya perekonomian Korea. Selanjutnya nilai-nilai yang berubah, yaitu munculnya perceraian, berkurangnya rasa bakti kepada orangtua, dan pernikahan dipandang sebagai pilihan.

The focus of this study is the phenomenon of the increasing yeonae marriage and the increasing jungmae marriage in Korean society. This study aimed to perceive the reasons behind the increasing yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage, also to see the change of values in Korean society because of it. This study designed by qualitative descriptive method. The result of this research is the concept of love, dating culture, the importance of study, and the rapid growth of Korea caused the increasing of yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage in Korea. Because of that, divorce, the decrease of filial piety, and marriage as a matter of choice happened in Korea.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radite Bernard
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang peran serta masyarakat dalam kebijakan pemerintah Rusia tentang kampanye anti-rokok yang terwujud melalui gambar visual internet. Pada gambar visual internet yang terdapat dalam situs-situs web Rusia merepresentasikan pesan pemerintah sesuai dengan Undang-undang Negara Federasi Rusia tahun 2013 nomor 15-F3 tentang Perlindungan Masayarakat dari Paparan Asap Rokok dan Efek Lanjut Penggunaan Tembakau, khususnya pada pasal (9) dan (15). Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi media dan budaya. Untuk menganalisis enam gambar visual internet Rusia digunakan teori semiotika Barthes tentang pemaknaan denotasi konotasi. Dengan menganalisis struktur yang membangun masing-masing gambar visual internet, disimpulkan bahwa pada gambar-gambar visual tersebut membawa pesan yang merepresentasikan kebijakan pemerintah.

ABSTRACT
This thesis is discussing about the Role of society in Russian Governments Policy on Facing Tobacco Control Campaign Through Visual Images displayed in Internet. The internet?s visual images on Russian websites representing the goverments messages according to Federal Law in 2013 No. 15-F3 on Citizens Protection from the Danger of Cigarette Smoke and the Further Effects of Tobacco Consumption, especially on article (9) and (15). The research methodology that used in this thesis is qualitative method in accordance with media cultural studies method. The Roland Barthes theory of denotative connotative levels of meaning is used in analyzing six visual images founded on the internet. By analyzing the structures that construct each of related works, the government?s messages which representing goverments policy is summarized.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Muthia Khansa
"Korea lekat akan nilai-nilai Kolektivisme dalam kehidupan masyarakatnya. Korea yang identik dengan jeong sebagai salah satu karakteristik dari Kolektivisme kini mulai meninggalkan nilai tersebut. Dengan kata lain, dewasa ini nilai-nilai kolektivisme sudah tidak penting bagi masyarakat Korea. Rasa kolektivis yang memudar di Korea dapat terlihat dari munculnya perilaku dan gaya hidup individualis yang mendorong perkembangan fenomena budaya Honjok. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku dan gaya hidup masyarakat modern Korea dalam membentuk budaya Honjok berkaitan dengan nilai-nilai individualis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku dan gaya hidup individualis dalam budaya Honjok dan kaitannya dengan memudarnya nilai-nilai kolektivis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku individualis seperti menjadi unit rumah tangga satu orang, memilih untuk tidak menikah, melakukan kegiatan makan dan minum sendiri, dan meluangkan waktu dengan diri sendiri adalah suatu gaya hidup individualis yang banyak dilakukan oleh masyarakat modern Korea yang membentuk perkembangan fenomena budaya Honjok. Gaya hidup ini memberikan perubahan dalam aspek sosial-budaya masyarakatnya. Perubahan aspek sosial yang muncul seperti, masyarakat Korea yang semakin individualis. Sedangkan perubahan dalam aspek budaya, yaitu perubahan gaya hidup dan perkembangan penyebaran budaya melalui teknologi digital.

Korean society lives alongside their strongly attached collectivism values. Korea which is characterized by jeong as one of the collectivism characteristics now begin to abandon that value. In other words, now the values of collectivism are not as important to them anymore. The fading collectivist sense in Korea is observed through the emergence of individualist behavior and lifestyles that encourage the development of the Honjok culture phenomenon. The research question is how the behavior and lifestyle of modern Koreans in shaping the Honjok culture are related to individualist values. This study aims to analyze the behavior and lifestyle of individualists in Honjok culture and its relation to the fading of collectivist values using a qualitative method. The results indicate that individualist behaviors such as being a single-person household unit, choosing not to marry, doing eating and drinking activities alone, and spending time with oneself are an individualistic lifestyle that is carried out by modern Korean society that shapes the development of Honjok culture phenomenon, thus change the socio-cultural aspects of the community. Changes in social aspects include Korean society becoming increasingly individualistic. While in cultural aspects include lifestyle changes and the development of culture spread through digital technology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia merupakan pengguna teknologi dan komunikasi internet lima besar didunia melalui sosial media. namu demikian, posisi perempuan masih tertinggal jauh daripada laki-laki dalam hal akses, kompetensi, dan keterampilan dalam teknologi dan internet. jurang yang paling tinggi dialami oleh perempuan didaerah pedesaan yang tidak terjangkau teknologi dan internet. Mobile Internet dalam bentuk smartphone merupakan salah satu solusi bagi perempuan untuk mendapatkan akses internet. mobile Internet menjamin kebutuhan dan akses perempuan terhadap teknologi informasi dan internet karena dia menjamin : privasi perempuan, fleksibelitas, dan berbiaya sangat murah dibandingkan dengan PC."
602 JP 18:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roberts, Mary Lou
"INTERNET MARKETING, 3RD EDITION provides comprehensive coverage of the rapidly changing field of Internet marketing that is timely and relevant. It relies on extant marketing theory where appropriate and introduces many conceptual frameworks to structure student understanding of Internet marketing issues. Above all, it works on the premise that the Internet--whether used as a medium of communication or as a channel of distribution--is only one component of the contemporary marketer's arsenal. The key issue facing marketers today is how to best integrate this powerful new component, continuing developments in Internet marketing into their strategies and media plans. That ongoing challenge represents the essential theme of this text."
Unites States: South Western Cengage Learning, 2013
658.84 ROB i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Helena Ladasi
"

Saat ini, industri manufaktur memiliki tantangan untuk dapat mengelola rantai produksi dengan tanggap dan cepat. Dengan latar belakang tersebut, muncul ide untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor penentu yang memengaruhi keputusan adopsi teknologi Internet of Things pada salah satu industri agrobisnis di Indonesia yaitu PT. XYZ. Model penelitian ini dibangun dengan menggabungkan dua teori adopsi teknologi informasi yaitu technology-organization-environment (TOE) dan human-organization-technology (HOT-fit). Model penelitian ini terdiri empat kriteria utama dalam penelitian ini yaitu kriteria manusia, teknologi, organisasi, dan lingkungan dengan 20 faktor tersebar di masing-masing kriteria. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 12 pengambil keputusan PT. XYZ. Pengolahan data menggunakan pemodelan Decision Making Trial and Evaluation and Laboratory (DEMATEL). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kriteria manusia merupakan kriteria paling penting jika dibandingkan dengan kriteria utama lainnya. Dari kriteria manusia, faktor sikap inovasi para pemimpin dan kemampuan teknikal staf TI merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria teknologi, faktor infrastruktur SI/TI dan keamanan dan privasi data merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria organisasi, faktor dukungan manajemen puncak dan biaya adopsi teknologi yang dirasakan merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria lingkungan, faktor tekanan mimetik yang dirasakan dan tekanan koersif yang dirasakan merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.


Recently, manufacturing industry has been challenged of being able to manage the production chain responsively and rapidly. With this background, the idea emerged to meet the needs of manufacturing industry by using Internet of Thing (IoT) technology. The purpose of this study is to investigate the determinant factors that influence decision to adopt Internet of Things technology in one of Agribusiness Industries in Indonesia, namely PT. XYZ. This research model was built by integrating two information technology adoption theories, technology-organization-environment (TOE) and human-organization-technology (HOT-fit). This reseach model consists of four main criteria which are human, technology, organization, and environment with 20 factors spread over each criteria. Data were collected by using a questionnaire given to 12 decision makers at PT. XYZ and analyzed using Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL). The concusion obtained in this study is that human and technology criteria are the most important criteria when compared to other main criteria. From human criteria, the champions innovativeness and technical skills of IT staff is the most importnant factor when compared with other factors. From the technology criteria, the IS/IT infrastructure and data security and privacy are the most important factors when compared to other factors. From organization criteria, top management support and perceived of cost technology adoption are the most important factors when compared with other factors. From environment criteria, the perceived of mimetic pressure dan perceived coercive pressure are the most important factors when compared to other factors.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Soffie Andriani Hadi
"Pertumbuhan bisnis bank semakin berkembang dan tidak hanya terfokus pada kebutuhan nasabah perorangan, namun juga melibatkan kebutuhan nasabah non-perorangan atau nasabah institusi. Kebutuhan nasabah non-perorangan yang paling utama adalah kebutuhan pada layanan cash management yang efisien, efektif, aman, dan handal untuk mengatur kas keuangan perusahaan secara terpadu. Layanan internet banking merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh bank di Indonesia untuk nasabah non-perorangan yang dapat mempermudah pengelolaan cash management perusahaan. Layanan internet banking untuk nasabah non-perorangan memiliki perbedaan dengan layanan bagi nasabah perorangan karena melibatkan faktor organisasi dalam proses penerimaan pada suatu perusahaan.
Penelitian kuantitatif dengan kuesioner akan dilakukan dengan menggunakan model penerimaan technology-organization-environment TOE yang melibatkan pengumpulan data dari nasabah salah satu bank BUMN. Terdapat sebelas variabel yang akan diuji. Data valid yang terkumpul sebanyak 334 sampel dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis SEM.
Hasil dari penelitian ini adalah persepsi biaya, keamanan, dukungan manajemen puncak, dukungan penyedia jasa, dan dukungan pemerintah sebagai faktor yang memengaruhi penerimaan ABC pada nasabah non-perorangan. Faktor-faktor tersebut diharapkan menjadi perhatian khusus bagi pihak manajemen XYZ untuk meningkatkan pelayanan ABC sehingga jumlah nasabah yang aktif menggunakan ABC semakin bertambah.

Growth of banking business is not only focusing on the needs of individual customers, but also the needs of non individual customers or institutional customers. The most important needs of non individual customers are cash management services which are efficient, effective, safe, and reliable to manage integrated financial cash. Internet banking services is a solution offered by banks in Indonesia for non individual customers that can provide cash management for company. Internet banking services for non individual customers differ from internet banking services for individual customers because it involves organizational factors in acceptance from company.
Quantitative research with questionnaires will be conducted using a technology organization environment TOE acceptance model that involves collecting data from a customer of a state owned bank. There are eleven variables to be tested. The collected ammount of valid data were 334 samples and analyzed using SEM analysis method.
The results of this study are cost perception, security, top management support, service provider support, and government support as factors affecting ABC acceptance for non individul customer. These factors are expected to be special attention for XYZ Management to improve ABC services, so that the number of active customers using ABC is increasing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Sunarti
"Dari seluruh bahasan dapatlah ditampilkan pokok-pokok pikiran van Peursen sebagai berikut. Pokok pertama adalah bahwa kebudayaan itu bertahap tiga, yaitu tahap mitis, ontologis, dan fungsional, yang paralel, bukan vertikal. Maksudnya adalah bahwa tahap yang satu bukan berarti lebih tinggi dari pada tahap yang lain, melainkan samalah derajatnya, hanya bentuknya sajalah yang berbeda. Pokok pikiran kedua adalah bahwa dilihat dari segi fungsinya, kebudayaan itu mencari relasi-relasi. Sesuatu itu berarti dalam hubungannya dengan sesuatu yang lain. Kata gungsi selalu menunjukkan kepada pengaruh terhadap sesuatu yang lain. Apa yang kita namakan fungsional tidak berarti sendiri, tetapi justru dalam suatu hubungan tertentu ia memperoleh arti dan maknanya. Dengan demikian, pemikiran fungsional menyangkut hubungan pertautan, dan reIasi. Pokok pikiran ketiga adalah bahwa kebudayaan itu harus dipandang sebagai kata kerja, bukan kata benda. Bahwa kebudayaan itu adalah bukan barang-barang koleksi belaka, melainkan sebagai kegiatan dan tindakan manusia. Pokok pikiran keempat adalah bahwa apabila dipandang dari segi fungsi kebudayaan maka yang lebih penting adalah bukan apa-nya, melainkan bagaimananya. Bukan itu ada atau apa itu, melainkan bagaimana itu ada. Pokok pikiran kelima adalah bahwa kebudayaan itu merupakan suatu strategi atau masterplan, yaitu suatu rencana yang diarahkan ke masa depan, suatu posisi dan kondisi untuk menyelenggarakan kebudayaan yang baru. Pokok pikiran terakhir adalah bahwa kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu, teknologi dan etika. Satu sama lain saling mempengaruhi dan menentukan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S16038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin Anis
Bontang: Kaltim Pasifik Amoniak, 2013
R 305.8 ZAI w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>