Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166344 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andini Wulandari
"ABSTRAK
Konstipasi pada lansia terjadi akibat penuaan pada sistem pencernaan, kurang asupan cairan dan serat, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi obat-obatan. Konstipasi adalah penurunan frekuensi normal defekasi disertai pengeluaran feses yang sulit dan tidak tuntas selama < 3 bulan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi yaitu massase abdomen selama ± 15 menit, pemberian posisi defekasi dengan kaki ditopang kursi setinggi 8 inchi, dan pemberian cairan 30-35 cc/kg/hari, selama > 10 hari. Evaluasi menggunakan Constipation Scoring System (CSS) dan auskultasi bising usus. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya frekuensi defekasi, berkurangnya keparahan konstipasi dengan menurunnya nilai CSS yaitu 16 menjadi 6 pada klien kelolaan, 16 menjadi 9 pada klien resume 1, dan 16 menjadi 7 pada klien resume 2. Bising usus tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan, namun pada evaluasi akhir bising usus dua dari tiga lansia sudah mencapai nilai normal (5-15 x/menit).

ABSTRAK
Constipation in the elderly occured due to aging of the digestive system, lack of fluid and fiber intake, physical activity, and consumption of drugs. Constipation is a decrease in the normal frequency of defecation with evacuation of feces that are difficult and not complete for < 3 months. Nursing interventions can be done to overcome constipation are abdominal Abdominal massage for ± 15 minutes, giving the position of defecation which foot is sustained by chair, and liquids 30-35 cc/kg/day for > 10 days. Evaluation using Constipation Scoring System (CSS) and auscultation of bowel sounds. The results obtained are the increasing frequency of defecation, constipation severity reduced with the declining value of CSS is that 16 to 6 on a client in under management, 16 to 9 on the client resume 1, and 16 to 7 on the client resume 2. Bowel sounds do not show significant improvements, but in the final evaluation, two of three elderly have reached the normal values ​​(5-15 x/min);;;"
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Irsa Putri
"ABSTRAK
Konstipasi merupakan salah satu masalah pada sistem pencernaan yang sering terjadi pada lansia. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya konstipasi pada lansia adalah faktor usia akibat proses penuaan, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis, serta efek medikasi. Konstipasi yang tidak diatasi berdampak pada masalah kesehatan fisik, penurunan produktivitas dan kualitas hidup lansia. Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas masase abdomen dengan prinsip tensegrity untuk mengatasi konstipasi pada lansia. Intervensi dilakukan selama 4 minggu melalui 12 kali intervensi dalam durasi 20 menit. Hasil intervensi masase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, dan penurunan ketidaknyamanan akibat distensi abdomen. Oleh karena itu, teknik masase ini dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi konstipasi pada lansia dengan kombinasi intervensi lainnya seperti diet serat tinggi, peningkatan asupan cairan, dan aktivitas fisik.

ABSTRAK
Constipation is one of gastrointestinal problem that often occurs in the elderly. The risk factors that cause constipation in elderly are aging proccess, diet pattern, physical activity, environment, physical and psycological problem, as well as medication effect. Constipation also causes many physical problem, decrease productivity and quality of life. The aim of this study was to describe the effectiveness of massage abdomen with tensegrity principles to relieve constipation. The abdominal massage demonstrated in the duration of 20 minutes in 12 session over four week periods. The result showed that massage with tensegrity principle can increase bowel movement, decrease strains, and abdominal distention in client. Futhermore, nurses can perfom this technique followed by providing high fibers diet and motivating to perform physical activity in order to relieve constipation in aged-care institution."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Hariyani
"ABSTRAK
Konstipasi merupakan gangguan pada sistem pencernaan lansia yang paling sering terjadi. Faktor risiko terjadinya konstipasi pada lansia antara lain faktor usia, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis. Konstipasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Terdapat beberapa penatalaksanaan nonfarmakologi dalam mengatasi masalah konstipasi, salah satunya dengan massase abdomen. Massase abdomen dengan prinsip tensegrity merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas massase abdomen dengan prinsip tensegrity dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia. Modifikasi intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan 9 kali dalam 3 minggu selama 20 menit, peningkatan asupan cairan, latihan dasar otot pelvis dapat meningkatkan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, serta mengurangi nyeri saat defekasi. Terjadi perubahan Constipation Scoring System (CSS) yang signifikan pada lansia setelah diberikan intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity. Berdasarkan pada hasil intervensi ini, massase abdomen dengan prinsip tensegrity dapat dijadikan sebagai intervensi unggulan dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia.

ABSTRACT
Constipation was one of the most frequently diagnosed gastrointestinal disorders on older people. The Risk of constipation in elderly were age factor, diet pattern, physical activity, environment, physical and psychology problems. Constipation were not immediately addressed can cause various complications. There were several non-pharmacological management in overcome constipation, one with abdominal massage. Nursing intervention with abdominal massage tensegrity principle can be done to overcome constipation. The purpose of this intervention to knowed the effectiveness of abdominal mass with the principle of tensegrity in overcoming the problem of constipation in the elderly. Modification of abdominal mass intervention by tensegrity principle performed 9 times in 3 weeks for 20 minutes, increased fluid intake, pelvic floor exercises can increase the frequency of defecation, decreased effort, and reduce pain during defecation. There was a significant change in Constipation Scoring System (CSS) in the elderly after given abdominal masage tensegrity principle. Based on the results, abdominal massase with tensegrity principle can be used as a superior intervention in overcoming the problem of constipation in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hidayah Illahi
"Stroke menyebabkan hambatan mobilitas fisik sehingga aktivitas yang terbatas mampu menyebabkan masalah konstipasi. Konstipasi pada klien stroke beresiko tinggi meningkatkan tekanan intra kranial karena akan terjadi valsava maneuver. Massase abdomen dengan teknik Swedish dapat mencegah terjadinya konstipasi pada klien stroke. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi penerapan massase abdomen dengan teknik Swedish untuk pencegahan konstipasi pada klien dengan stroke iskemik. Metode yang digunakan adalah massase abdomen menggunakan teknik Swedish dengan minyak zaitun dan menerapkan gerakan petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion di mana masing-masing gerakan dilakukan 10 kali, dan di akhiri dengan minum air putih hangat. Massase abdomen dilakukan selama 15-20 menit, dua kali dalam sehari pagi dan sore, 1 jam sebelum sarapan dan makan malam selama 7 hari. Frekuensi pola defekasi klien dievaluasi dengan menggunakan checklist terjadwal setiap hari. Hasil study kasus ini menunjukkan adanya peningkatan pola defekasi menjadi teratur. Massase abdomen pada klien stroke iskemik aman dilakukan baik di fase akut-subakut dan mampu meningkatkan frekuensi defekasi lebih teratur. Perawat dapat menerapkan massase abdomen ini pada klien secara mandiri dan mengajarkannya pada keluarga klien stroke. 

Stroke impacts on client limited physical mobility induced on constipation problems. Constipation is high-risk factor of stroke client increasing intra-cranial pressure due to valsalva maneuvers. To prevent constipation, abdominal massase with Swedish technique is essential to prevent constipation. The aim of this case study is to evaluate the application of abdominal massase with Swedish technique to prevent constipation in client with ischemic stroke. The method used was massase of the abdominal area with olive oil and using the Swedish technique by performing movements of petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion that each movement was performed 10 times and ends with drinking warm water. Abdominal massase was carried out for 15-20 minutes, twice a day in the morning and evening, one hour before breakfast and dinner during 7 days. The frequency of client defecation patterns was evaluated by a daily schedule checklist. The result of the case study shows an increase in the defecation pattern of stroke client become regularly. The abdominal massase is safe for ischemic stroke client both in the acute and subacute phase, and increase the frequency of defecation more regular. Nurses are able to apply the abdominal massage for stroke clients independently and their family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nauli, Cindi Fakta
"Konstipasi merupakan salah satu masalah umum yang dialami oleh lansia karena manifestasi dari perubahan fisiologis pada tubuh mereka. Konstipasi adalah kondisi saat lansia mengalami buang air besar yang jarang dan sulit dengan tinja yang keras serta sensasi buang air besar yang tidak tuntas atau mengejan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi asuhan keperawatan yang sesuai bagi lansia dengan konstipasi dan mengevaluasi intervensi unggulan yang dapat diberikan. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi adalah masase abdomen dengan minyak aromaterapi lavender, jahe, dan almond yang dilakukan selama lima hari berturut-turut pada lansia yang mengalami konstipasi. Hasil dari intervensi yang dilakukan menunjukkan bahwa masase abdomen dengan minyak aromaterapi lavender, jahe, dan almond efektif dalam menurunkan gejala ketidaknyamanan seperti kembung, kurangnya frekuensi BAB, tekanan pada rektum, nyeri pada rektum, ukuran feses yang kecil tapi keras dan merasa mulas namun kesulitan buang air besar. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa intervensi tersebut menurunkan skor Constipation Assessment Scale (CAS) pada lansia dengan konstipasi.

Constipation is a common problem experienced by the elderly because it is a manifestation of physiological changes in their bodies. Constipation is a condition when elderly people experience infrequent and difficult defecation with hard stools and the sensation of incomplete defecation or straining. The aim of this paper is to identify appropriate nursing care for elderly people with constipation and evaluate superior interventions that can be provided. One of the nursing interventions that can be carried out to treat constipation is abdominal massage with lavender, ginger, and almond aromatherapy oil which is carried out for five consecutive days for elderly people who experience constipation. The results of the intervention carried out showed that abdominal massage with lavender, ginger, and almond aromatherapy oil was effective in reducing symptoms of discomfort such as bloating, lack of frequency of defecation, pressure in the rectum, pain in the rectum, small but hard stools and feeling heartburn but having difficulty defecating. The evaluation results also showed that the intervention reduced Constipation Assessment Scale (CAS) scores in elderly people with constipation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Putra
"Konstipasi merupakan gangguan pada sistem gastrointestinal lansia yang paling sering terjadi. Faktor risiko terjadinya konstipasi pada lansia antara lain faktor usia, diet dan asupan cairan, aktivitas fisik, psikologis, serta konsumsi obat-obatan. Konstipasi yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan beberapa komplikasi dan mempengaruhi proses penyembuhan. Terdapat beberapa penatalaksanaan nonfarmakologi dalam mengatasi masalah konstipasi salah satunya dengan abdominal massage. Abdominal massage dengan teknik effleurage merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas abdominal massage dengan teknik effleurage dalam mengatasi masalah konstipasi pada pasien lansia yang mengalami imobilisasi fisik dan konsumsi obat terapi suportif COVID-19. Intervensi dilakukan sebanyak 2 kali dalam 2 hari berturut-turut dengan durasi ± 15 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukan peningkatan bising usus sebesar 2.67 kali pada intervensi pertama dan 3.33 kali pada intervensi kedua. Berdasarkan hasil tersebut abdominal massage teknik effleurage dapat menjadi pilihan dalam mengatasi konstipasi pada lansia khususnya yang sedang dalam perawatan ketat. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti seluruh indikator keberhasilan intervensi dalam mengatasi konstipasi pada lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi tidur pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan analisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui terapi relaksasi: warm footbath dan massase terapeutik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. Intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik dilakukan selama 30-45 menit setiap hari selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Insomnia Rating Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index menurun setelah dilakukan intervensi pada tiga klien selama 18 kali pada klien kelolaan, 16 kali pada klien resume pertama, dan 9 kali pada klien resume kedua. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia yang dilakukan setiap hari secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the sleep function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with insomnia through relaxation therapy warm footbath and therapeutic massage at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. The intervention was held for 30 45 minutes once per day during the five weeks. The results of this study showed that score of the Insomnia Rating Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index decreased after 18 times interventions for main patients, 16 times interventions for main resume patients, and 9 times interventions for second resume patients. Service providers in nursing home can apply relaxation therapy everyday with warm footbath and therapeutic message when elderly will go to bad as a program to overcome the problem of the insomnia in elderly."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rulli Wulandari
"Gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) ialah menurunnya fungsi jaringan ginjal yang ireversibel dan progresif. Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah. Kebijakan pembatasan cairan pada pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis dapat mempengaruhi kebutuhan asupan cairan pasien dan tirah baring lama dapat meningkatkan risiko terjadinya konstipasi pada pasien CKD. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh dan kurangnya aktivitas fisik akibat fatigue dapat mengakibatkan konstipasi. Salah satu intervensi mandiri berbasis bukti dalam mengatasi konstipasi yakni dengan pijat abdomen. Pijat abdomen dapat secara efektif merangsang gerak peristaltik usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar serta mengurangi kesulitan buang air besar.

Chronic Kidney Disease (CKD) is an irreversible and progressive decline in kidney tissue function. The inability of the body to maintain metabolism and fluid-electrolyte balance leads to uremia or retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood. Fluid restriction policies in patients with chronic renal failure disease may affect the patient's fluid intake needs and prolonged bed rest may increase the risk of constipation in CKD patients. Lack of fluid intake in the body and lack of physical activity due to fatigue can lead to constipation. One of the evidence-based self-interventions in overcoming constipation is abdominal massage. Abdominal massage can effectively stimulate intestinal peristalsis and increase the frequency of bowel movements and reduce the difficulty of defecation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Intan Pradipta
"Konstipasi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dijumpai pada lansia. Konstipasi pada lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya efek samping dari medikasi selama perawatan di Rumah Sakit. Lansia pada kasus ini berjenis kelamin laki-laki berusia 72 tahun dengan Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit dan mendapatkan medikasi seperti antivirus, antibiotik, antiemetik, anti hiperkoagulasi serta mengalami perubahan lingkungan dalam melakukan defekasi sehingga mengalami konstipasi. Dampak dari konstipasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada lansia hingga mempengaruhi lamanya waktu perawatan. Intervensi keperawatan yang dapat diaplikasikan pada lansia untuk mengatasi masalah konstipasi yaitu dengan melakukan massase abdomen dan meningkatkan cairan. Laporan kasus ini menggunakan desain kasus tunggal dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Intervensi massase abdomen “I LOVE U” dilakukan selama 7 hari dan memberikan air hangat. Hasil dari intervensi tersebut terbukti menurunkan gejala konstipasi dan menurunkan skor dari Constipation Scoring System (CSS) dan pasien berhasil BAB di hari ke-4 intervensi. Kesimpulan dari penulisan ini ialah dengan melakukan massase abdomen “I LOVE U” dan memberikan air hangat cukup untuk mengatasi masalah konstipasi pada lansia dengan Covid-19.

Constipation is one of the diseases found in older people. Constipation in older people can be caused by the side effects of medication during hospitalization. Older people in this case were 72-year-old males with Covid-19 who underwent treatment at the hospital received medications such as antivirals, antibiotics, antiemetics, anti-hypercoagulants and addition to environmental changes in defecation. The impact of constipation can cause discomfort in older people to affect the length of treatment. Nursing interventions can be applied to older people to overcome the problem of constipation, namely by doing abdominal massage and increasing fluids. This case report uses a single case design with a nursing process approach that includes assessment, data analysis, nursing intervention, implementation and evaluation. Abdominal massage intervention "I LOVE U" was carried out for 7 days and given warm water. The results of the interventions that have been carried out have been shown to reduce constipation symptoms and reduce scores from the Constipation Scoring System and patient managed to defecate on the 4th day of intervention. The conclusion of this report is doing abdominal massage “I LOVE U” and provide enough warm water could overcome constipation problems in older people with Covid-19.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>