Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"In this paper, the behavior of concrete subjected to biaxial compression and uniaxial fatigue is studied. The tests are performed on 100 x 100 x 100 mm cube specimens. Three Lateral stress levels ( a is defined as the ratio of stress in the horizontal direction that keeps constant during the testing procedure to the uniaxial compressive strength) 0, 0.25 and 0.5 are performed in the tests. The experimental stress-strain curves have been achieved. Empirical Relationship are proposed for predicting the maximum stress level as a function of lateral stress and fatigue life. The experimental results show that an increase of the horizontal stress leads to a change of failure mode and an increase of the maximum vertical load-carrying capacity . Also, the observation of the failure modes indicates that concrete possesses similar failure patterns under monotonic and fatigue compression is presented. Comparisons of the theoretical stress-strai curves with the experimental data indicate a good agreement."

"Methods of controlling mass concrete temperatures range from relatively simple to complex and from inexpensive too costly. Depending on a particular situation, it may be advantageous to use one or more methods over others. based on the author?s 50 years of personal experience in designing mass concrete structures, thermal stresses and temperature control of mass concrete provides a clear and rigorous guide to selecting the right techniques to meet project-specific and financial needs. new techniques such as long time superficial thermal insulation, comprehensive temperature control, and MgO self-expansive concrete are introduced."

"ABSTRAKProgram komputer untuk simulasi numerik kontour beban pada lentur dua arah kolom beton bertulang disajikan pada tulisan ini.Program kontour beban ini menghasilkan grafik yang mewakili semua diagram interaksi, bidang runtuh pada suatu kolom beton bertulang yang mengalami lentur dua arah dan beban aksial tekan. Enam hasil perhitungan secara numerik dari berbagai ukuran penampang kolom dengan beban lemur dua arah dan aksial tekan, disajikan lengkap dengan ilustrasi grafiknya. Program komputer ini disiapkan sebagai alat bantu alternatif dalam analisa, review dan desain kolom beton bertulang yang mengalami gaya kombinasi lentur dua arah dan beban aksial. Hasil dari perhitungan numerik ini juga dibandingkan dengan metode perhitungan yang sudah biasa digunakan.

---

ABSTRACT

A computer program to simulate load contour for column section under biaxial bending and axial loading is presented. This Load contour program represents all the strength interaction diagram, failure surface or load contour of reinforced concrete column section under biaxial bending and axial load. Six numerical analysis output of column under combined bending or biaxial bending and axial load are presented complete with graphical illustration. This computer program is prepared to provide alternative tools in analysis, review and design of reinforced concrete column under combined bending or biaxial bending and axial loading. It has been compared with existing method which are commonly used."

"Untuk mengetahui kekuatan struktur doubler dalam menahan terjadinya kegagalan akibat retakan yang disebabkan oleh cyclic loading, diperlukan suatu analisis tersendiri yang tidak terdapat pada panduan Structural Repair Manual (SRM). Cyclic loading dapat mengurangi kekuatan skin doubler secara bertahap (fatigue) hingga mencapai kegagalan (fracture). Pada penelitian ini akan dilakukan analisis crack growth rate dan jumlah siklus pembebanan yang dibutuhkan untuk memunculkan retakan dengan panjang tertentu (fatigue cycle) terhadap struktur doubler fuselage skin pesawat Boeing 737-900 Extended Range dengan station number 360-380 di antara stringer 6L-7L pada setiap panjang retakan dan ketinggian terbang simulasi. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan numerik dengan metode Modified Virtual Crack Closure Integral (MVCCI) untuk mendapatkan nilai Stress Intensity Factor (SIF) melalui software berbasis metode elemen hingga. Melalui nilai yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai crack growth rate dan fatigue cycle berbanding lurus terhadap variasi panjang retakan dan ketinggian terbang simulasi yang diberikan. Nilai crack growth rate paling rendah terjadi pada struktur doubler dengan panjang retakan 8,5 mm dan kondisi terbang 5000 feet yaitu sebesar 2,964 mm/cycle, dan nilai tertinggi sebesar 5,471 mm/cycle terjadi pada struktur doubler dengan panjang retakan 51 mm dan kondisi terbang 40000 feet. Sedangkan, nilai fatigue cycle paling rendah terjadi pada struktur doubler dengan panjang retakan 8,5 mm dan kondisi terbang 40000 feet yaitu sebesar 2,540 cycle, dan nilai tertinggi sebesar 5,470 cycle terjadi pada struktur doubler dengan panjang retakan 51 mm dan kondisi terbang 5000 feet."